Gangguan Sirkulasi
Gangguan Sirkulasi
KONGESTI
Kongesti Aktif
Jika aliran darah ke dalam daerah jaringan atau organ bertambah dan
menimbulkan kongesti, maka fenomena ini disebut kongesti aktif, artinya lebih
banyak darah mengalir secara aktif ke dalam daerah jaringan atau organ itu.
Contoh kongesti aktif yang sering dijumpai adalah hipermia yang menyertai
radang akut, hal ini yang menerangkan terjadinya kemerahan. Contoh kongesti
aktif lain adalah warna merah padam pada wajah, yang pada dasarnya adalah
vasodilatasi yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.
Karena sifatnya yang sangat alamiah, kongesti aktif sering terjadi dalam waktu
singkat. Bila rangsangan terhadap dilatasi arteriol berhenti, aliran darah ke daerah
tersebut akan berkurang, dan keadaan menjadi normal kembali.
Kongesti Pasif
Sesuai dengan namanya, kongesti pasif tidak menyangkut kenaikan jumlah
darah yang mengalir ke suatu daerah, tetapi lebih merupakan gangguan aliran
darah dari daerah tersebut. Semua yang menekan venula-venula dan vena-vena
yang mengalirkan darah dari jaringan dapat menimbulkan kongesti pasif. Jika
torniket elasti dipasang di lengan sebelum terjadi aliran darah dari vena, terjadilah
bentuk kongesti pasif artifisial. Suatu perubahan yang serupa tetapi yang lebih
berarti dapat terjadi, misalnya oleh tumor yang menekan aliran vena local dari
suatu daerah.
Kongesti pasif mungkin relative berlangsung dalam waktu singkat, dalam
hal ini diberi istilah kongeti pasif akut, atau dapat juga berlangsung lama, keadaan
ini diberi nama kongesti pasif kronik.
EDEMA
Edema adalah penimbunan cairan yang berlebihan di antar sel-sel tubuh atau
dalam berbagai rongga tubuh. Cairan yang mengumpul dalam sebuah rongga,
biasanya dinamakan efusi, misalnya efusi pericardium dan efusi pleura.
Penimbunan cairan di dalam rongga peritoneum biasanya disebut asites. Edema
umum yang masif sering disebut anasarka. Hidrops dan dropsi adalah istilah yang
dulu dipakai untuk menyatakan edema.
Morfologi
Morfologi edema secara sederhana menyangkut pembengkakan bagian yang
terkena pengaruh karena terlalu banyak cairan yang terkandung dalam ruang
interstisial. Pembengkakan tersebut umunya lunak dan dapat digerakkan, kecuali
jika cairannya sebagian besar berada dalam ruang intraselular. Ciri yang terakhir
ini digunakan secara klinis dalam menentukan diagnosis derajat edema yang tidak
jelas. Walaupun mata kaki yang membengkak secara masif mudah didiagnosis
hanya dengan inspeksi, edema ringan mungkin dapat juga ditemukan tanpa
penglihatan khusus. Mobilitas cairan edema yang sama di dalam jaringan
interstisial bertanggung jawab atas efek postural tertentu. Kadang-kadang, pada
saat dimasukkan ke dalam rumah sakit untuk pertama kalinya, pasien terlihat
menderita edma mata kaki, sebab selama penderita masih berjalan edema akan
bergerak menurut gravitasi sehingga terkumpul pada ekstremitas bawah. Namun,
jika penderita sudah berada di tempat tidur untuk beberapa lama, dengan
ekstremitas bawah tidak lagi berada pada posisi terendah, maka edema mata kai
akan mengecil, dan dapat terlihat edema di sekitar sakrum.
Efek
Edema adalah suatu indikator penting untuk mengetahui ada sesuatu yang
salah. Dengan kata lain, mata kaki yang membengkak tersebut tidak
membahayakan pasien, mungkin hanya tidak indah dipandang , tetapi keadaan ini
dapat menjadi indicator akan adanya protein yang hilang atau gagal jantung
kognestif. Edema paru yang hebat, seperti pada gagal jantung kiri, merupakan
keadaan darurat medis akut. Jika cukup banyak ruangan udara di dalam perut terisi
cairan edema, maka secara harafiah penderita itu akan mati tenggelam. Edema paru
yang masif dapat mematikan dalam beberapa menit. Edema juga membahayakan
nyawa jika mengenai otak karena otak merupakan suatu ruangan tertutup tanpa
ruangan cadangan. Ketika terjadi edema, otak membengkak dan terjadi tertekan
pada tulang pembatas tengkorak.
TROMBOSIS
ARTERIOSKLEROSIS
Arteriosklerosis atau “pengerasan arteri” merupakan fenomena penyakit
yang sangat penting di sebagian Negara maju. Istilah arteriosklerosis sebetulnya
meliputi setiap keadaan pada pembuluh arteri yang mengakibatkan penebalan atau
pengerasan dindingnya. Ada 3 keadaan yang umunya tercajup di dalam topic
pembahasan ini : sclerosis Mockeberg, arteriosklerosis, dan dan aterosklerosis.
Sklerosis monckeberg melibatkan pengendapan garam-garam kalsium dalam
dinding muskular arteri yang berukuran sedang. Walaupun keadaan ini dapat
dideteksi secara kasar dan bahkan dapat dilihat pada film rontgen, bentuk
arteriosclerosis ini secara klinis tidak penting karena endotel pembuluh yang
terlibat tidak menjadi kasar dan lumennya tidak menyempit.
Arteriosklerosis menyatakan penebalan arteriol; keadaan ini sering terdapat
pada penderita tekanan darah tinggi dan dalam taraf tertentu berhubungan dengan
usia tua. Jenis arteriosklerosis yang paling penting adalah aterosklerosis, dan jika
digunakan istilah arteriosklerosis, maka umumnya istilah ini sinonim dengan
aterosklerosis.
Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan penyakit yang melibatkan aorta, cabang-
cabangnya yang besar dan arteri berukuran sedang, seperti arteri yang menyuplai
darah ke bagian-bagian ekstremitas, otak, jantung dan organ dalam utama.
Aterosklerosis tidak menyerang arteriol, dan juga tidak melibatkan sirkulasi vena.
Penyakit ini multifocal, dan lesi unit, atau atheroma (juga dinamakan bercak
aterosklerosis), terdiri dari massa bahan lemak dengan jaringan ikat fibrosa. Sering
disebut endapan sekunder garam kalsium dan produk-produk darah.
Morfologi
Gambaran kasar yang khas dari aterosklerosis yang cukup berat. Lapisan
endotel yang licin pada pembuluh darah merupakan pelindungan penting melawan
pembentukan trombus, sehingga mudah dimengerti mengapa aterosklerosis
mempunyai kecenderungan besar menjadi thrombosis arteri.