tertentu. Pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangatlah bergantung pada metode atau perlakuan
akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
Seringkali kinerja perusahaan terlihat baik dan meningkat dari satu sisi, namun ternyata dilihat dari sisi lain
sebenarnya kinerja tidak mengalami peningkatan dan bahkan menurun. Untuk saling melengkapi dan
menemukan nilai kinerja perusahaan yang sesungguhnya, maka biasanya perusahaan menggunakan
perbandingan rasio dengan sistem perhitungan Return on Investment (ROI) atau Economic Value Added
(EVA).
Return On investment (ROI) atau return on asset menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, Anda akan mengetahui apakah perusahaan
telah efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahan atau belum? Rasio
ROI ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan
efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Sedangkan, Economic Value Added (EVA) adalah sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba
ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika
perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal. EVA merupakan jumlah uang dan
dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal dari laba operasi bersih/net operating profit (Anthony
dan Govindrajan, 2007).
b. Kelemahan EVA
– Analisis EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan perhitungan aktiva tetap.
– EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru karena tingginya nilai buku bersih untuk
tahun-tahun awal.
– Secara praktis, penerapan EVA masih sulit, karena proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biaya
modal dan estimasi ini terutama untuk perusahaan yang belum go public sulit untuk dilakukan.
Antara ROI dan EVA, mana yang lebih banyak digunakan? Apa alasannya?
Terlepas dari perbedaan antara EVA dan ROI, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
dan lebih disukai oleh berbagai manajer dengan cara yang berbeda. Manajer yang lebih suka menggunakan
metode langsung yang memungkinkan perbandingan yang mudah dapat menggunakan ROI.
Namun, seorang manajer yang ingin mengetahui berapa the true cost of capital dari bisnisnya sehingga
tingkat pengembalian bersih dari modal yang merupakan hal yang sesungguhnya menjadi perhatian para
investor dapat diperlihatkan secara jelas, dapat menggunakan metode analisis EVA.
Pastinya, apapun metode pengukuran kinerja perusahaan yang Anda gunakan, baik menggunakan Return on
Investment (ROI) maupun Economic Value Added (EVA), Anda akan lebih mudah mengetahui hasilnya jika
memiliki sistem pengelola akuntansi keuangan pendukung yang tepat seperti Jurnal. Melalui Jurnal software
akuntansi online, dapatkan berbagai jenis laporan keuangan yang dapat dibutuhkan untuk mengetahui
penilaian metode ROI atau EVA secara instan dan akurat.
ROI Vs EVA
1. Definisi dari ROI dan EVA
- Return On Investment (ROI) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah pusat
investasi yang merupakan rasio perbandingan antara pendapatan yang dilaporkan dalam laporan keuangan
dengan aktiva yang digunakan (Anthony dan Govindrajan, 2007).
- Economic Value Added (EVA) adalah suatu system manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi
dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan
mampu memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal. EVA merupakan jumlah uang dan dapat diperoleh
dengn mengurangkan beban modal dari laba operasi bersih / net operating profit (Anthony dan
Govindrajan,2007).
- Kelemahan :
1. Tingkat pengembalian yang kurang akan menurunkan ROI (Anthony dan Govindrajan, 2007).
2. Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan
(Anthony dan Govindrajan, 2007).
3. Terdapat kesukaran dalam membandingkan rate of return suatu badan usaha dengan badan usaha lain
yang sejenis, mengingat praktik akuntansi yang digunakan pada badan usaha tersebut berbeda-beda.
4. Mendorong terjadinya myopic behavior, yaitu manajer hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek,
yang justru membebani badan usaha keseluruhan secara jangka panjang.
b. EVA
- Kelebihan : (Anthony dan Govindrajan, 2007)
1. Dengan EVA, seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.
2. Jika kinerja suatu pusat investasi diukiur dengan EVA, maka investasi-investasi yang menghasilkan laba
di atas biaya modal akan meningkatkan EVA dan oleh karena itu, akan lebih menarikbagi manajer.
3. Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.
4. EVA memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar
Perusahaan.
- Kekurangan :
1. EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan perhitunga aktiva tetap.
2. EVA akan tertekan untuk sementara oleh investasi-investasi baru karena tingginya nilai buku bersih untuk
tahun-tahun awal.
3. Antara ROI dan EVA, mana yang lebih banyak digunakan? Apa alasannya?
Alat ukur yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja sebuah pusat investasi adalah ROI (Return
on Investment). Alasannya adalah perhitungan untuk mencari ROI itu lebih mudah dibanding EVA. Selain
itu juga ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan laba dan memberikan cara yang baik untuk mengecek akurasi proposal investasi modal yang
diajukan.
EVA adalah ukuran untuk menilai seberapa efektif aset perusahaan digunakan untuk menghasilkan
pendapatan, ROI menghitung pengembalian dari investasi sebagai persentase dari jumlah asli yang
diinvestasikan.
Terlepas dari perbedaan antara EVA dan ROI, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing dan lebih disukai oleh berbagai manajer dengan cara yang berbeda. Manajer yang lebih suka
menggunakan metode langsung yang memungkinkan perbandingan yang mudah dapat menggunakan
ROI. Selanjutnya, pajak adalah biaya yang tidak terkendali yang tidak terkait langsung dengan penggunaan
aset mengurangi efektivitas EVA sebagai alat keputusan investasi. Namun, ROI tidak secara jelas
menunjukkan tingkat pengembalian minimum yang harus dihasilkan karena biaya modal tidak
dipertimbangkan dalam perhitungannya.