Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HERPES

NAMA KELOMPOK :

Aprilia Kurniawati (201803004)

Fitria Ningsih (201803013)

Malinda Eka Putri (201803019)

Risma arliana (201803026)

Sefti Nuril lr (201803028)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah berjudul “Herpes” ini. Makalah
ini disusun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas yang diembankan kepada kelompok kami,
serta diharapkan dapat membantu proses pembelajaran Obstetri.
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah
berkenan mengizinkan pembuatan makalah ini. Selain itu, rasa terima kasih juga kami ucapkan
kepada segenap teman yang membantu dan terus memberikan motivasi dalam pembuatan
makalah ini hingga selesai.
Demikian makalah ini kami hadirkan dengan kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun perbaikan makalah ini sangat kami harapkan agar menjadi
panutan dalam pembuatan makalah-makalah kedepannya. Semoga makalah ini dapat membantu
proses perkuliahan.
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................... 5

2.1 Definisi................................................................................................................................... 5

2.2 Jenis Herpes........................................................................................................................... 5

2.3 Penyakit Yang Ditimbulkan................................................................................................. 5

2.4 Faktor Penyebab.................................................................................................................... 5

2.5 Gejala...................................................................................................................................... 6

2.6 Cara Penularan....................................................................................................................... 6

2.7 Dampak Bagi Ibu dan Janin................................................................................................. 6

2.8 Cara Menghindari.................................................................................................................. 6

2.9 Diagnosis................................................................................................................................ 8

2.10 Pengobatan........................................................................................................................... 8

BAB III LAPORAN KASUS..................................................................................................... 10

KESIMPULAN............................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit menular sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik
di negara maju maupun di negara berkembang. Herpes adalah salah satu penyakit menular seksual yang
paling umum. Diperkirakan bahwa satu dari setiap lima remaja akan terinfeksi oleh penyakit ini.
Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita lebih rentan untuk tertular infeksi ini daripada pria. Hal ini
akan merusak penyakit alat kelamin atau anus baik laki-laki dan perempuan yang terinfeksi .Penyakit
herpes ini disebabkan oleh virus Herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan tipe 2.

Penyakit herpes adalah penyakit yang sangat umum. Virus ini akan ditularkan selama hubungan intim
atau selama kontak antara kedua alat kelamin pria dan wanita. Genital herpes membuktikan bahwa
penyakit ini terutama mulut mempengaruhi organ dan alat kelamin HSV 1 mempengaruhi bibir berupa
lepuh dan luka dingin, sedangkan HSV 2 menginfeksi alat kelamin manusia. HSV berpotensi
menyebabkan kematian pada bayi yang terinfeksi. HSV paling mungkin kambuh pada orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah. Ini termasuk orang dengan HIV, dan siapapun berusia di atas 50
tahun. Beberapa ilmuwan juga berpendapat bahwa penyakit lebih mungkin kambuh pada orang yang
sangat lelah atau mengalami banyak stres.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Virus Herpes?


2. Apa saja jenis-jenis Virus Herpes?
3. Apa saja penyakit yang bisa ditimbulkan oleh Virus Herpes?
4. Apa saja faktor penyebab penyakit Herpes?
5. Apa saja gejala yang timbul jika terjangkit Virus Herpes?
6. Bagaimana cara penularan Virus Herpes?
7. Apa dampak yang ditimbulkan Virus Herpes bagi ibu dan janin?
8. Bagaimana cara menghindari penularan Virus Herpes?
9. Bagaimana cara mendiagnosis Virus Herpes?
10. Bagaimana cara pengobatan Virus Herpes?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Virus Herpes.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis Virus Herpes.
3. Untuk mengetahui penyakit yang dapat timbul karena Virus Herpes.
4. Untuk mengetahui faktor penyebab penyakit Herpes.
5. Untuk mengetahui gejala Virus Herpes.
6. Untuk mengetahui cara penularan Virus Herpes.
7. Untuk mengetahui dampak yang bisa timbul bagi ibu dan janin.
8. Untuk mengetahui cara menghindari penularan Virus Herpes.
9. Untuk mengetahui cara mendiagnosis Virus Herpes.
10. Untuk mengetahui cara pengobatan Virus Herpes.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Infeksi Herpes Simpleks ditandai dengan episode berulang dari lepuhan-lepuhan kecil di kulit atau
selaput lendir, yang berisi cairan dan terasa nyeri. Herpes simpleks menyebabkan timbulnya erupsi pada
kulit atau selaput lendir. Erupsi ini akan menghilang meskipun virusnya tetap ada dalam keadaan tidak
aktif di dalam ganglia (badan sel saraf), yang mempersarafi rasa pada daerah yang terinfeksi. Secara
periodik, virus ini akan kembali aktif dan mulai berkembangbiak,seringkali menyebabkan erupsi kulit
berupa lepuhan pada lokasi yang sama dengan infeksi sebelumnya. Virus juga bisa ditemukan di dalam
kulit tanpa menyebabkan lepuhan yang nyata, dalam keadaan ini virus merupakan sumber infeksi bagi
orang lain.

Genital herpes, juga umumnya disebut "herpes" adalah infeksi virus oleh herpes simplex virus
(HSV) yang ditularkan melalui kontak intim dengan lapisan-lapisan yang ditutupi lendir dari
mulut atau vagina atau kulit genital. Virus memasuki lapisan-lapisan atau kulit melalui robekan-
robekan mikroskopik. Sekali didalam, virus berjalan ke akar-akar syaraf dekat sumsum tulang
belakang (spinal cord) dan berdiam disana secara permanen.

2.2 Jenis-jenis Virus Herpes Simplek

1. HSV tipe 1, menyebabkan demam seperti pilek dengan menimbulkan luka di bibir semacam sariawan.
HSV jenis ini ditularkan melalui ciuman mulut atau bertukar alat makan seperti sendok – garpu
(misalnya suap-suapan dengan teman). Virus tipe 1 ini juga bisa menimbulkan luka di sekitar alat
kelamin.

2. HSV tipe 2; dapat menyebabkan luka di daerah alat vital sehingga suka disebut genital herpes, yang
muncul luka-luka di seputar penis atau vagina. HSV 2 ini juga bisa menginfeksi bayi yang baru lahir jika
dia dilahirkan secara normal dari ibu penderita herpes. HSV-2 ini umumnya ditularkan melalui hubungan
seksual. Virus ini juga sesekali muncul di mulut. Dalam kasus yang langka, HSV dapat menimbulkan
infeksi di bagian tubuh lainnya seperti di mata dan otak.

2.3 Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Virus Herpes Simplex

1. HSV-1
 Gingivostomatitis herpetik akut
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak kecil (usia 1-3 tahun) dan terdiri atas lesi-lesi
vesikuloulseratif yang luas dari selaput lendir mulut, demam, lekas marah dan limfadenopati
lokal. Masa inkubasi pendek(sekitar 3-5 hari) dan lesi-lesi menyembuh dalam 2-3 minggu.
 Keratojungtivitis
Suatu infeksi awal HSV-1 yang menyerang kornea mata dan dapat mengakibatkan kebutaan.
 Herpes Labialis
Terjadi pengelompokan vesikel-vesikel lokal, biasanya pada perbatasan mukokutan bibir. Vesikel
pecah, meninggalkan tukak yang rasanya sakit dan menyembuh tanpa jaringan parut. Lesi-lesi
dapat kambuh kembali secara berulang pada berbagai interval waktu.
2. HSV-2
 Herpes Genetalis
Herpes genetalis ditandai oleh lesi-lesi vesikuloulseratif pada penis pria atau serviks, vulva,
vagina, dan perineum wanita. Lesi terasa sangat nyeri dan diikuti dengan demam, malaise,
disuria, dan limfadenopati inguinal.
Infeksi herpes genetalis dapat mengalami kekambuhan dan beberapa kasus kekambuhan bersifat
asimtomatik. Bersifat simtomatik ataupun asimtomatik, virus yang dikeluarkan dapat
menularkan infeksi pada pasangan seksual seseorang yang telah terinfeksi.
 Herpes neonatal
Herpes neonatal merupakan infeksi HSV-2 pada bayi yang baru lahir. Virus HSV-2 ini ditularkan ke
bayi baru lahir pada waktu kelahiran melalui kontak dengan lesi-lesi herpetik pada jalan lahir.
Untuk menghindari infeksi, dilakukan persalinan melalui bedah caesar terhadap wanita hamil
dengan lesi-lesi herpes genetalis. Infeksi herpesneonatal hampir selalu simtomatik. Dari kasus
yang tidak diobati, angka kematian seluruhnya sebesar 50%.

2.4 Faktor Penyebab Penyakit Herpes Simplek

Timbulnya penyakit herpes bisa dipicu oleh:

1. pemaparan cahaya matahari

2. Demam

3. Stres fisik/emosional

4. Penekanan sistem kekebalan

5. Obat-obatan atau makanan tertentu.

2.5 Gejala Herpes Simplek

Gejala umum Herpes simplek adalah bentol berisi cairan yang terasa perih dan panas. Bentolan ini akan
berlangsung beberapa hari. Bintil kecil ini bisa meluas tidak hanya di wajah tapi bisa di seluruh tubuh.
Bisa juga terlihat seperti jerawat, dan pada wanita timbul keputihan. Rasa sakit dan panas di seluruh
tubuh yang membuat tidak nyaman ini bisa berlangsung sampai beberapa hari disertai sakit saat
menelan makanan, karena kelenjar getah bening sudah terganggu. Gejala ini datang dan pergi untuk
beberapa waktu. Bisa saja setelah sembuh, gejala ini “tidur” untuk sementara waktu sampai satu tahun
lamanya. Namun akan tiba-tiba kambuh dalam beberapa minggu.

Sering terasa gatal yang tidak jelas di sebelah mana, kulit seperti terbakar di bagian tubuh tertentu
disertai nyeri di daerah selangkangan atau sampai menjalar ke kaki bagian bawah.Gejala herpes dapat
melukai daerah penis, buah pelir, anus, paha, pantat- vagina, dan saluran kandung kemih.

2.6 Cara penularan Herpes

Transmisi HSV kepada individu yang belum pernah terinfeksi sebelumnya terjadi ketika virus mengalami
multiplikasi di dalam tubuh host (viral shedding). Lama waktu viral shedding pada tiap episode serangan
HSV berbeda-beda. Pada infeksi primer dimana dalam tubuh host belum terdapat antibodi terhadap
HSV, maka viral shedding cenderung lebih lama yaitu sekitar 12 hari dengan puncaknya ketika muncul
gejala prodormal (demam,lemah, penurunan nafsu makan, dan nyeri sendi) dan pada saat separuh
serangan awal infeksi primer, walaupun > 75 % penderita dengan infeksi primer tersebut tanpa gejala.
Viral shedding pada episode I non primer lebih singkat yaitu sekitar 7 hari dan karena pada tahap ini
telah terbentuk antibodi terhadap HSV maka gejala yang ditimbulkan lebih ringan dan kadang hanya
berupa demam maupun gejala sistemik singkat. Pada tahap infeksi rekuren yang biasa terjadi dalam
waktu 3 bulan setelah infeksi primer, viral shedding berlangsung selama 4 hari dengan puncaknya pada
saat timbul gejala prodormal dan pada tahap awal serangan. Viral shedding pada tahap asimptomatik
berlangsung episodik dan singkat yaitu sekitar 24-48 jam dan sekitar 1-2 % wanita hamil dengan riwayat
HSV rekuren akan mengalami periode ini selama proses persalinan.

2.7 Dampak bagi Ibu dan Janin

Infeksi primer mungkin menyebabkan aborsi spontan, retardasi pertumbuhan intrauterus,


dan persalinan permatur. Pedoman-pedoman mengenai penatalaksaan herpes genitalis pada
kehamilan dapat ditemukan dibeberapa kepustakaan

Infeksi herpes neonates dapat terjadi intra-atau pasca-partum. Lebih dari 10 bayi yang
lahir dari ibu yang infeksi HSV primer aterm kemungkinan besar terifeksi dan
memperlihatkan gejala penyakit dengan kondisi ini, seksio sesarea mengurangi resiko
infeksi neonates, dan tindakan ini juga harus dipertimbangkan apabila seorang wanita
datang dengan infeksi primer selama 6 minggu terakhir kehamilannya.

Risiko bagi bayi yang lahir pervaginam dari ibu dengan HSV berulang pada aterm cukup
rendah, tetapi harus dilakukan seksio sesarea apabila pada aterm ditemukan lesi genital. Karena
60% wanita dengan infeksi HSV yang melahirkan bayinya tidak memperlihatkan gambaran
klinis infeksi atau riwayat herpes genitalis, maka pemeriksaan penapisan rutin selama kehamilan
tidak dianjurkan

2.8 Cara Menghindari

Cara yang paling ampuh untuk menghidari transmisi penyakit infeksi menular, termasuk di
antaranya herpes genital, adalah dengan tidakmelakukan hubungan seksual atau memiliki
hubungan monogami jangka panjang dengan pasangan yang telah di tes dan diketahui tidak
memiliki infeksi.Penggunaan kondom lateks secara benar dan konsisten dapat mengurangi resiko
terinfeksi herpes genital. mampu melindungi area kelamin pria maupun wanita dari kemungkinan
kontak yang menyebabkan timbulnya gejala herpes. Akan tetapi outbreak mungkin terjadi di area
yang tidak tertutup kondom.Hal ini karena kondomOrang dengan infeksi herpes yang bergejala,
baik luka di kelamin maupun gejala lain, sangat disarankan untuk tidak dulu berhubungan seks.
Hal ini untuk mencegah kemungkinan penularan. Sangat penting diingat bahwa orang dengan
herpes yang tidak menunjukkan gejala juga bisa menularkan infeksinya kepada pasangan
seksnya. Maka, sebagai pasangan seks, penting juga untuk selalu ingat menggunakan kondom
agar menurunkan risiko tertular herpes genital. Sebagai pasangan seks dari orang yang terinfeksi
herpes juga disarankan melakukan tes HSV berkala untuk mengetahui statusnya.

2.9 Diagnosis

Diagnosis perlu di tegakkan secara pasti sehingga pasien dapat diberi konseling yang tepat.
1. Bahan diperoleh dengan mengerok secara hati-hati bagian dasar ulkus dengan menggunakan stik

aplikator berujung kapas harus dukirim dalam medium transfortasi yang sesuai (mis: medium

Hank) untuk isolasi virus dalam kultur jaringan.

2. Pada wanita yang tidak hamil, deteksi antigen HSV dengan imunofluoresensi atauenzyime-

linked immunoabsorbent assay (ELISA) dapat menjadi alternative praktis terhadap

kultur jaringan.

3. Darah harus diambil pada kunjungan pertama, dan diulang 10 sampai 14 hari kemudian, untuk

studi serologis, terutama dengan menggunakan uji fiksasi komplemen (complement fixation

test,CFT). Individu yang mengidap infeksi primer akan membentuk antibody dalam interval ini.

CFT tidak dapat mendeteksi infeksi HSV 2 awal apabila terdapat antibody terhadap HSV

1. Telah dikembangkan uji serologis Yng spesifik-tipe, tetapi peran uji-uji ini dalam praktik

klinis masih belum diketahui pasti

2.10 Pengobatan

Beberapa obat antivirus telah terbukti efektif melawan infeksi HSV. Semua obat tersebut menghambat
sintesis DNA virus. Obat ini dapat menghambat perkembangbiakan virus herpes. Walaupun demikian,
HSV tetap bersifat laten di ganglia sensorik, dan angka kekambuhannya tidak jauh berbeda pada orang
yang diobati dengan yang tidak diobati. Salah satu obat yang efektif untuk infeksi Herpes Simpleks Virus
adalah: Siklofir dalam bentuk topikal, intravena, dan oral yang kesemuanya berguna untuk mengatasi
infeksi primer.

Ada beberapa resep obat antivirus untuk mengendalikan wabah herpes simpleks, termasuk asiklovir
(Zovirax), valasiklovir (Valtrex), famsiklovir (Famvir), dan penciclovir. Asiklovir adalah anggota, asli, dan
prototipikal kelas ini obat, sekarang tersedia dalam merek generik dengan biaya sangat
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Herpes merupakan penyakit menular seksual. Herpes adalah infeksi akut oleh HSV tipe I dan tipe II, yang
dapat berlangsung primer atau rekuren. HSV ditularkan melalui kontak dari orang yang peka lewat virus
yang dikeluarkan oleh seseorang. Cara-cara infeksi yang dilakukan HSV ada 2 yaitu infeksi primer dan
infeksi rekuren. Penyakit Yang Ditimbulkan Oleh Virus Herpes Simplex antara lain HSV-1
( Gingivostomatitis herpetik akut, Keratojungtivitis, Herpes Labialis. HSV-2 (herpes genitalis, herpes
neonatal). Gejala Klinis antara lain Gejala primer biasanya timbul dalam 3-7 hari setelah paparan, Infeksi
asimptomatik : parestisia yang ringan dan rasa panas didaerah perineum dapat terjadi sebelum lesi
kelihatan, dan lain-lain.adapun pencegahannya bias dengan menggunakan kondom, tidak berganti-ganti
pasangan, menjaga personal hygiene, dan lain-lain. Pengobatannya bias dengan obat anti virus dan obat
topical.

3.2 Saran

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itu jagalah kesehatan dengan cara pola hidup
sehat, dan segeralah periksa jika ada tanda-tanda yang mengarah pada penyakit herpes .
DAFTAR PUSTAKA

Marmi ,dkk.2011.asuhan kebidanan patologi.Yogyakarta : pustaka pelajar

Fadlun.2011.asuhan kebidanan patologis. Jakarta: salemba medika

Joseph, HK.2010.catatan kuliah ginekologi dan obstetric.Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai