Malang
MAKALAH
PERSYARATAN K3 PEMELIHARAAN PMT PADA (PEMBANGKIT,
TRANSMISI, DISTRIBUSI DAN PEMANFAATAN)
Disusun oleh :
Kelompok 1
PJK3 – ELEKTRIKAL
JL. SIMP. KH. YUSUF A2 KOTA MALANG
TELP/ WA : 085755755101 , Email : pjk3elektrikal@gmail.com
PJK3 Elektrikal
Malang
BAB I
PENJELASAN UMUM
1
PJK3 Elektrikal
Malang
2
PJK3 Elektrikal
Malang
Identikasi bahaya listrik sesuai K3 diterapkan bertujuan agar dapat mengenal atau
mengetahui jenis-jenis bahaya yang diakibatkan listrik, dapat mengenal dan mengetahui
penyebab bahaya listrik ,dapat mengenal dan mengetahui dampak yang timbul akibat bahaya
listrik,agar dapat mengenal dan mengetahui cara-cara pengamanan terhadap bahaya listrik
sehingga bisa dibuatkan sebuah standarisasi yang disebut (SOP) standard operating
procedure.
Tegangan sisa
Pingsan/kematian 2 C E Grounding kubikel
pada alat ukur
Tegangan 150
kematian 5 C E
kV Memastikan PMT dan PMS
off dan di grounding
Tegangan sisa
Pingsan/kematian 2 C E Pasang grounding
pada alat ukur
Menyebabkan luka
Petir 5 C E Pasang grounding
bakar dan kematian
3
PJK3 Elektrikal
Malang
Tegangan 20 kV kematian 5 C E
Menggunakan sarung tangan
20 kV dan sepatu safety
Tegangan sisa
Pingsan/kematian 2 C E Pasang grounding
pada alat ukur
Menyebabkan luka
Petir 5 C E Pasang grounding
bakar dan kematian
Terkena sengatatan
Menggunakan sarung tangan
Pengukuran listrik pingsan 5 C E
20 kV dan sepatu safety serta
/kematian
menggunakan alat ukur yang
benar
C L M H E E M=Moderate C= Mungkin untuk terjadi 3= Hilang hari kerja, kerugian cukup besar
Risk
4
PJK3 Elektrikal
Malang
5
PJK3 Elektrikal
Malang
B. Pelaksanaan Pemeliharaan
1. Pastikan areal bersih dari material2 yang membahayakan.
2. Uji tahanan isolasi PMT phase-phase dan phase netral / catat pada form (jika hasil nya
tidak sesuai persyaratan, bersihkan dengan alcohol).
3. Uji tahanan kontak PMT / catat pada form. (bila hasilnya tidak sama, lakukan
penyetelan, sampai hasilnya optimal/sama)
4. Periksa/Uji mekanik PMT dan di beri vaselin.
5. Uji kebocoran gas SF6 dan catat hasilnya pada form.(jika terjadi kekurangan, lakukan
penambahan).
6. Chek sambungan2 kabel control tersambung dengan baik dan benar melalui flag
sambungan.
7. Bersihkan debu2 dan sisa2 pengujian.
8. Lakukan pengujian test trip fungtion dan amati hasilnya serta catat pada form cheklist .
C. Pemasukan Tegangan Kembali
1. Periksa ulang kondisi peralatan dan pastikan bahwa semua tidak ada yang tertinggal di
unit PMT.
2. Koordinasikan dengan Supervisor operasi Distribusi bahwa pekerjaan telah selesai
dan siap dioperasikan.
3. Off kan switch Grounding cubicle
4. Bebaskan tanda jangan dimasukkan di cubicle
5. Koordinasikan dengan petugas operator Pembangkit untuk kesiapan mengoperasikan
Generator unit 2.
6. Track in PMT Generator unit 2
7. On kan PMS.
8. On kan PMT Generator unit
9. Kumpulkan semua peralatan dan bahan yang tersisa.
10. Buat Berita Acara pekerjaan selesai dan pengoperasian sudah berjalan normal.
6
PJK3 Elektrikal
Malang
2. APD (Alat Pelindung Diri) dalam melaksanakan pekerjaan agar terhindar dari bahaya /
resiko.
3. Alat kerja yaitu alat-alat untuk pemeliharaan PMT ( Pemutus ) dengan jenis peredam
busur api Menggunakan Gas SF6 pada Gardu induk 150 kV .
4. Material atau bahan yang dibutuhkan pada pemeliharaan PMT ( Pemutus ) dengan jenis
peredam busur api Menggunakan Gas SF6 pada Gardu induk 150 kV .
5. PMT dan PMS harus interlock.
6. Rambu – rambu peringatan kerja
7. Kotak P3K
Langkah-langkah melakukan pekerjaan pemeliharaan trafo sesuai dengan SOP :
A. Pemadaman / Pembebasan Tegangan
1. Koordinasikan dengan Supervisor operator operasi GI untuk kesiapan pelaksanaan
pekerjaan dan pemadaman.
2. Buat Berita Acara bebas tegangan
3. Pengukuran tegangan sisa dengan High Voltage tester 150 kV
4. Pengukuran pentanahan di PMT( maksimal 3 ohm)
5. Jumper R,S ,T PMT Ke grounding
6. Off kan PMT beban
7. Off kan PMS
8. Pasang Rambu peringatan kerja
9. Pasang tanda bebas tegangan
10. Pasang pengaman areal untuk pemeliharaan PMT
B. Pelaksanaan Pemeliharaan
1. Pastikan areal bersih dari material – material yang membahayakan.
2. Uji tahanan isolasi PMT phase-phase dan phase netral / catat pada formulir (jika hasil
nya tidak sesuai persyaratan, bersihkan dengan alkohol).
3. Uji tahanan kontak PMT / catat pada form. (bila hasilnya tidak sama, lakukan
penyetelan, sampai hasilnya optimal/sama)
4. Periksa/Uji mekanik PMT dan di beri vaselin.
5. Uji kebocoran gas SF6 dan catat hasilnya pada formulir .(jika terjadi kekurangan,
lakukan penggantian).
6. Chek sambungan- sambungan kabel control tersambung dengan baik dan benar
melalui flag sambungan.
7
PJK3 Elektrikal
Malang
9
PJK3 Elektrikal
Malang
B. Pelaksanaan Pemeliharaan
1. Periksa fisik trafo, apakah ada perubahan bentuk fisik trafo dan bila ada, sejauh mana
dapat diperbaiki segera, periksa paking dan baut pengikat.
2. Periksa minyak trafo, ambil contoh minyak trafo untuk tes,periksa kran / saluran
minyak trafo,tambah minyak trafo bila ada kekurangan.
3. Periksa kondisi bushing MV isolator,periksa semua terminal penghubung,periksa
terminal netral / ground netral,bersihkan dan cuci bushing trafo dari kerak. Bersihkan
tabung trafo dari bekas minyak trafo yang merembes. Bersikan semua terminal
penghubung
4. Tes kondisi masing-masing phasa dengan netral menggunakan AVO meter, tes kondisi
masing-masing kabel incoming yang menuju LV panel, periksa masing-masing
terminal lug, periksa dan bersihkan masing-masing terminal pada fuse base, periksa
dan bersihkan terminal pada main contactor, kencangkan semua baut pengikat pada
main contactor, periksa dan bersihkan pisau / busur api pada main contactor.
5. Tes pentanahan / grounding system.
6. Bersihkan dan cuci LV panel dari debu dan kotoran lain yang melekat.
C. Pemasukan Tegangan Kembali
1. Periksa ulang kondisi peralatan dan pastikan bahwa semua komponen telah sesuai
dengan fungsinya.
2. Lapor ke operator gangguan bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai dan siap
untuk dioperasikan kembali, jika telah mendapat izin operator, lepas grounding yang
terpasang pada line SUTR.
3. Jika sudah, kemudian izin Dispacer untuk memasukkan FCO 20 kV, pastikan trafo
sudah bertegangan menggunakan High voltage tester 20 KV, masukkan tegangan
padasisi TR, masukkan fuse jurusan secara berurutan pada masing-masing phasa,
melakukan pengetesan / pengukuran.
4. Setelah semua pengukuran sudah baik dan normal, berarti pekerjaan selesai.
Gambar 4. PMT 20 kV
11
PJK3 Elektrikal
Malang
b. Kesimpulan
Dalam kegiatan pemeliharaan pada system pembangkitan,transmisi,distribusi dan
pemanfaatan harus bekerja sesuai dengan SOP dan K3
1. Mengidentifikasi lebih awal untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja sehingga
penerapan K3 dapat tercapai.
2. Sertifikasi personal yang melaksanakan pekerjaan harus di cek, sehingga pekerja dapat
menerapkan K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di lapangan.
3. Proses pemeliharaan hasus sesuai dengan SOP dan standar yang dipersyaratkan.
4. K3 Listrik di tempat kerja perlu diperhatiakan dengan seksama, karena di area tersebut
sangat berpotensi menimbulkan bahaya apabila pekerja tidak bekerja sesuai dengan
SOP.
5. Pentingnya memastikan kembali hasil pekerjaan baik dari segi visual dan pengukuran
untuk menyatakan pekerjaan sudah selesai.
12