Anda di halaman 1dari 130

Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

APK.1.1.3.(Rumah sakit memperhatikan


kebutuhan klinik pasien pada waktu menunggu Pasien rawat inap dan pasien rawat jalan ada prosedur ttg informasi penundaan
atau penundaan untuk pelayanan diagnosis dan diberikan informasi apabila akan terjadi pelayanan atau pengobatan namun
pengobatan. ) 1 penundaan pelayanan atau pengobatan. implementasinya belum konsisten

Pasien diberi informasi alasan penundaan atau


(Rumah sakit memperhatikan kebutuhan klinik menunggu dan memberikan informasi tentang belum semua pasien diberi informasi ttg alasan
pasien pada waktu menunggu atau penundaan alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan penundaan dan alternatif yg tersedia sesuai
untuk pelayanan diagnosis dan pengobatan. ) 2 klinik mereka. dengan keperluan kliniknya

(Rumah sakit memperhatikan kebutuhan klinik belum semua ada bukti pencatatan ttg informasi
pasien pada waktu menunggu atau penundaan Informasi di dokumentasikan didalam rekam alasan penundaan atau menunggu dan ttg
untuk pelayanan diagnosis dan pengobatan. ) 3 medis. alernatif yg tersedia

(Rumah sakit memperhatikan kebutuhan klinik belum semua ada bukti bahwa pelaksanaan
pasien pada waktu menunggu atau penundaan Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung secara konsisten sesuai dg kebijakan dan
untuk pelayanan diagnosis dan pengobatan. ) 4 pelaksanaan secara konsisten. prosedur

APK.1.2.( Pada admisi rawat inap, pasien dan


keluarganya mendapat penjelasan tentang
pelayanan yang ditawarkan, hasil yang Pasien dan keluarganya diberikan informasi pada ada prosedur ttg pemberian informasi pada saat
diharapkan dan perkiraan biaya dari pelayanan waktu admisi ( lihat juga MKI.2 pada Maksud admisi namun implementasinya belum
tersebut. ) 1 dan Tujuan ). konsisten

( Pada admisi rawat inap, pasien dan


keluarganya mendapat penjelasan tentang
pelayanan yang ditawarkan, hasil yang Penjelasan meliputi informasi tentang pelayanan
diharapkan dan perkiraan biaya dari pelayanan yang ditawarkan ( lihat juga MKI.2, EP 1 dan 2 ). belum ada informasi ttg pelayanan yg
tersebut. ) 2 ditawarkan tersedia di rs
( Pada admisi rawat inap, pasien dan
keluarganya mendapat penjelasan tentang
pelayanan yang ditawarkan, hasil yang
diharapkan dan perkiraan biaya dari pelayanan Penjelasan meliputi informasi tentang hasil
tersebut. ) 3 pelayanan yang diharapkan. belum ada informasi ttg hasil pelayanan

( Pada admisi rawat inap, pasien dan


keluarganya mendapat penjelasan tentang
pelayanan yang ditawarkan, hasil yang Penjelasan cukup bagi pasien dan keluarganya
diharapkan dan perkiraan biaya dari pelayanan untuk membuat keputusan yang benar (lihat belum semua ada bukti bahwa penjelasan
tersebut. ) 5 juga AP.4.1, EP 3). informasi dimengerti pasien dan keluarga

APK.1.3.(Rumah sakit berusaha mengurangi


kendala fisik, bahasa dan budaya serta
penghalang lainnya dalam memberikan Pimpinan dan staf rumah sakit mengidentifikasi belum semua hambatan yg ada di populasi rs
pelayanan. ) 1 hambatan yang ada dipopulasi pasiennya. tertuang dalam kebijakan rs dan prosedur

(Rumah sakit berusaha mengurangi kendala Ada prosedur untuk mengatasi atau membatasi belum seluruhnya ditetapkan dalam prosedur
fisik, bahasa dan budaya serta penghalang hambatan pada waktu pasien mencari untuk mengatasi semua hambatan pada waktu
lainnya dalam memberikan pelayanan. ) 2 pelayanan. pasien mencari pelayanan

prosedur untuk mengurangi dampak dari


hambatan dalam memberikan pelayanan belum
(Rumah sakit berusaha mengurangi kendala mencakup hambatan pasien dengan gangguan
fisik, bahasa dan budaya serta penghalang Ada prosedur untuk mengurangi dampak dari pendengaran pasien tidak dikenal yang masuk
lainnya dalam memberikan pelayanan. ) 3 hambatan dalam memberikan pelayanan bersamaan masal dan lali lain

(Rumah sakit berusaha mengurangi kendala belum semua ada bukti pelaksanaan ttg
fisik, bahasa dan budaya serta penghalang mengatasi hambatan mengurangi dampak
lainnya dalam memberikan pelayanan. ) 4 Prosedur ini telah dilaksanakan. dalam memberikan pelayanan

APK.1.4.(Penerimaan atau transfer pasien ke dan


dari unit pelayanan intensif atau pelayanan
khusus ditentukan dengan kriteria yang telah
ditetapkan. ) 4 Staf dilatih untuk melaksanakan kriteria. baru sebagian staf dilatih ttg kriteria
APK.2.(Rumah sakit mendisain dan Pimpinan pelayanan menetapkan disain dan
melaksanakan proses untuk menyediakan melaksanakan proses yang mendukung
pelayanan-pelayanan pasien yang berkelanjutan kontinuitas pelayanan dan koordinasi pelayanan
didalam rumah sakit dan berkoordinasi dengan yang meliputi semua yang tercantum dalam ada kebijakan panduan case manager rs namun
para tenaga medis.) 1 maksud dan tujuan di atas. implementasinya belum konsisten

(Rumah sakit mendisain dan melaksanakan


proses untuk menyediakan pelayanan-pelayanan Kesinambungan dan koordinasi terbukti
pasien yang berkelanjutan didalam rumah sakit dirasakan oleh pasien (lihat juga HPK 2, EP 1 dan kesinambungan dan koordinasi belum
dan berkoordinasi dengan para tenaga medis.) 4 HPK 2.1, EP 2) seluruhnya dirasakan oleh pasien
APK.3.( Ada kebijakan untuk rujuk dan Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang
memulangkan pasien.) 2 siap untuk dipulangkan. belum ada kriteria pasien yg siap dipulangkan

Apabila diperlukan, perencanaan untuk merujuk


dan memulangkan pasien dapat diproses lebih
awal dan apabila perlu mengikut sertakan ada kebijakan panduan dan prosedur ttg
( Ada kebijakan untuk rujuk dan memulangkan keluarga (lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan rencana pemulangan awal namun
pasien.) 3 HPK.2, EP 1). implementasinya belum konsisten

Kebijakan rumah sakit mengatur proses pasien


yang diperbolehkan meninggalkan rumah sakit, belum ada kebijakan dan proses ttg pasien yg
sementara dalam proses rencana pengobatan diperbolehkan pulang sementara dalam proses
( Ada kebijakan untuk rujuk dan memulangkan dengan izin yang disetujui untuk waktu tertentu. rencana pengobatan pasien dianjurkan pulang
pasien.) 5 paksa

APK.3.1.(Rumah sakit bekerjasama dengan para


praktisi kesehatan dan badan di luar rumah sakit Rencana pemulangan pasien rencana pemulangan belum termasuk untuk
untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan mempertimbangkan pelayanan penunjang dan pelayanan penunjang dan kelanjutanpelayanan
pada waktu yang tepat.) 1 kelanjutan pelayanan medis. medis

Rumah sakit mengidentifikasi organisasi dan


(Rumah sakit bekerjasama dengan para praktisi individu penyedia pelayanan kesehatan di
kesehatan dan badan di luar rumah sakit untuk lingkungannya yang sangat berhubungan dengan
memastikan bahwa rujukan dilakukan pada pelayanan yang ada di rumah sakit serta belum ada identifikasi kerjasama dg organisasi
waktu yang tepat.) 2 populasi pasien (lihat juga PPK.3, EP 2). ppk di lingkungan rs atau populasi pasien rs
(Rumah sakit bekerjasama dengan para praktisi
kesehatan dan badan di luar rumah sakit untuk Apabila memungkinkan rujukan keluar rumah belum ada bukti rujukan keluar ditujukan
memastikan bahwa rujukan dilakukan pada sakit ditujukan kepada individu secara spesifik kepada individu badan secara spesifik dari
waktu yang tepat.) 3 dan badan dari mana pasien berasal. mana pasien berasal

(Rumah sakit bekerjasama dengan para praktisi


kesehatan dan badan di luar rumah sakit untuk
memastikan bahwa rujukan dilakukan pada Apabila memungkinkan rujukan dibuat untuk belum ada bukti pelaksanaan bahwa rujukan
waktu yang tepat.) 4 pelayanan penunjang. termasuk untuk pelayanan penunjang

APK.3.2.(Rekam medis pasien berisi salinan Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut. belum semua resume berisi instruksi tindak
resume pelayanan medis pasien pulang. ) 2 lanjut

(Rekam medis pasien berisi salinan resume Salinan resume pasien pulang diberikan kepada belum ada bukti bahwa resume diberikan untuk
pelayanan medis pasien pulang. ) 5 praktisi kesehatan perujuk praktisi kesehatan perujuk
Resume pasien pulang berisi instruksi untuk belum semua resume pasien pulang berisi
APK.3.2.1.( Resume pasien pulang lengkap.) 6 tindak lanjut/kontrol. tindak lanjut

APK.3.3.(Rekam medis pasien rawat jalan yang


mendapat pelayanan lanjutan berisi resume
semua diagnosis yang penting, alergi terhadap
obat, medika mentosa yang sedang diberikan
dan segala sesuatu yang berkenaan dengan Rumah sakit mengidentifikasi bagaimana
prosedur pembedahan dan perawatan/ resume pelayanan di jaga kelangsungannya dan di panduan belum menyebutkan siapa yg
hospitalisasi di rumah sakit.) 2 siapa yang menjaga. bertanggung jawab akan resume rawat jalan

APK.3.4.(Pasien dan keluarga yang tepat, Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam belum semua resume mencantumkan intruksi
diberikan pengertian tentang instruksi tindak bentuk dan cara yang mudah dimengerti pasien tindak lanjut yang diberikan dalam bentuk dan
lanjut.) 1 dan keluarganya. cara yg mudah

(Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan Instruksi mencakup kapan kembali untuk belumsemua intruksi tindak lanjut mencakup
pengertian tentang instruksi tindak lanjut.) 2 pelayanan tindak lanjut. kapan kembali

belum ada bukti bahwa intruksi tindak lanjut


(Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan Instruksi mencakup kapan mendapatkan mencakup kapan mendapatkan pelayanan yg
pengertian tentang instruksi tindak lanjut.) 3 pelayanan yang mendesak. mendesak
Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan belum ada bukti bahwa keluarga diberikan
(Pasien dan keluarga yang tepat, diberikan bila diperlukan berkenaan dengan kondisi intruksi untuk pelayanan yg diperlukan
pengertian tentang instruksi tindak lanjut.) 4 pasien. berkenaan dg kondisi pasien

APK.3.5.(Rumah sakit mempunyai proses untuk Apabila diketahui ada dokter keluarga,
penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien kepadanya diberitahu (lihat juga HPK 2.2, EP 1
yang pulang karena menolak nasehat medis. ) 2 dan 2). belum ada bukti rujukan kepada dokter keluarga

(Rumah sakit mempunyai proses untuk


penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan belum semua proses dilakukan sesuai peraturan
yang pulang karena menolak nasehat medis. ) 3 peraturan yang berlaku. yg berlaku

APK.4.1.(Rumah sakit menentukan bahwa Rumah sakit yang merujuk menentukan bahwa
rumah sakit penerima dapat memenuhi rumah sakit penerima dapat menyediakan belum ada bukti ada daftar sarana prasarana
kebutuhan pasien akan kontinuitas pelayanan. ) 1 kebutuhan pasien yang akan dirujuk. maupun sdm dari rs rujukan

APK.4.2.(Rumah sakit penerima diberi resume


tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan Resume klinis termasuk kebutuhan pasien akan
tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh pelayanan lebih lanjut (lihat juga APK.1.1.1, EP resume klinis belum semua mencantumkan ttg
rumah sakit pengirim. ) 4 4). kebutuhan akan pelayanan lanjutan bagi pasien

APK.4.3.(Selama proses rujukan pasien secara


langsung, staf yang mampu terus memonitor Kompetensi staf yang melakukan monitor sesuai belum ada daftar staf yg kompeten dalam
kondisi pasien.) 2 dengan kondisi pasien. melakukan monitoring selama rujukan

Di rekam medis pasien yang pindah dicatat di rm rujukan menyebutkan nama rs namun
APK.4.4.(Proses rujukan didokumentasikan di nama rumah sakit tujuan dan nama staf yang tidak mencantumkan nama individu yg
dalam rekam medis pasien. ) 1 menyetujui penerimaan pasien. menyetujui penerimaan rujukan

Terdapat penilaian terhadap kebutuhan


APK.5.(Kegiatan proses rujukan, dan transportasi apabila pasien dirujuk ke pusat
pemulangan pasien rawat inap atau rawat jalan, pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia belum ada penilaianyang menyeluruh untuk
termasuk perencanaan untuk kebutuhan pelayanan yang lain atau siap pulang dari rawat kebutuhan transportasi yang mencakup
transportasi pasien.) 1 inap atau kunjungan rawat jalan. transportasi pasien pulang
(Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan
pasien rawat inap atau rawat jalan, termasuk
perencanaan untuk kebutuhan transportasi Transportasi disediakan atau diatur sesuai belum semua transportasi disediakan sesuai
pasien.) 2 dengankebutuhan dan status pasien. dengan kebutuhan dan status pasien
Rekomendasi

lengkapi prosedur ttg informasi penundaan


pelayanan atau pengobatan berikut alasan
penundaan serta alternatif yg tersedia
implementasikan secara konsisten dan
dievaluasi

informasikan kepada pasien alasan penundaan


pelayanan dan layanan yang tersedia sesuai
dengan keperluan kliniknya

lakukan pecatatan di rm tentang informasi


alasan penundaan menunggu dan tentang
alternatif yang tersedia

buktikan pelaksanaan sesuai kebijakan dan


prosedur

lengkapi prosedur ttg pemberian informasi ttg


pelayanan yg ditawarkan biaya serta hak dan
kewajiban pasien pada saat admisi ada
persetujuan umum implementasikan dan
dievaluasi

berikan informasi tentang pelayanan yang


tersedia di rs
informasikan tentang hasil pelayanan

buat pembuktian bahwa penjelasan informasi


telah diberikan secara menyeluruh dan
dimengerti pasien dan keluarganya

lengkapi kebijakan dan panduan ttg hambatan


yg ada di populasi rs

lengkapi prosedur untuk mengatadi hambatan


pada waktu paien mencari pelayanan

lengkapi prosedur untuk mengurangi dampak


dari hambatan dalam memberikan pelayanan

buat bukti pelaksanaan tentang mengatasi


hambatan mengurangi dampak dalam
memberikan pelayanan

lakukan pelatihan seluruh staf intensiv unit


buat kebijakan panduan case manager rs dan
prosedurnya implementasikan dan dievaluasi

kesinambungan pelayanan dan koordinasinya


harus dapat dirasakan oleh pasien keluarganya

buat kriteria pasien yg siap dipulangkan

buat kebijakan panduan dan prosedur ttg


pemulangan awal pasien beserta form bukti
pelaksanaannya

buat kebijakan dan proses ttg pasien yg


diperbolehkan pulang sementara dalamproses
rencana pengobatan

rencana pemulangan pasien harus mencakup


pelayanan penunjang

buat bukti adanya identifikasi kerjasama dg


organisasi ppk di lingkungan rs atau populasi
pasien rs
buat bukti rujukan keluar ditujukan kepada
individu badan secara spesifik dari mana pasien
berasal

buat bukti pelaksanaan rujukan termasuk untuk


pelayanan penunjang

resume harus mencantumkan kapan tindak


lanjut dan kemana bagaimana

salinan resume pasien pulang harus diberikan


kepada praktisi kesehatan perujuk
resume harus mencantumkan kapan tindak
lanjut dan kemana bagaimana

buat bukti panduan resume rawat jalan


menyebutkan siapa yg bertanggung jawab

instruksi tindak lanjut harus diberikan dalam


bentuk dan cara yang mudah dimengerti oleh
pasien dan keluarganya

instruksi harus mencantumkan kapan waktu


kembali untuk pelayanan tindak lanjut

instruksi harus mencakup kapan mendapatkan


pelayanan yang mendesak
berikan instruksi kepada keluarga untuk mencari
pelayanan bila memerlukan sesuai kondisi
pasien

untuk pasien yang pulang paksa harus diberi


tahu dokter keluarga

laksanakan seluruh proses sesuai hukum dan


peraturan yang berlaku

buat daftar rs yang dapat menerima rujukan

resume klinis harus mencantumkan kebutuhan


pasien akan pelayanan lebih lanjut

buat daftar staf yg kompeten dalam melakukan


monitor sesuai kondisi pasien selama rujukan

selain nama rs yang dituju cantumkan nama


petugas yang menyetujui rujukan

buat kebijakan panduan dan prosedur ttg


kebutuhan transportasi untuk rujukan transfer
atau pasien pulang
sediakan atur transportasi sesuai kebutuhan
dan status pasien
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

Kerangka waktu yang benar untuk ada kebijakan pedoman dan prosedur rm
AP. 1.4.(Asesmen harus selesai dalam kerangka melaksanakan asesmen harus ditetapkan untuk namun belum ditetapkan kerangka waktu untuk
waktu yang ditetapkan rumah sakit.) 1 semua jenis dan tempat pelayanan. melaksanakan asesmen igd dan rawat jalan

belum semua ada bukti bahwa asesmen


(Asesmen harus selesai dalam kerangka waktu Asesmen diselesaikan dalam kerangka diselesaikan dalam kerangka waktu yg
yang ditetapkan rumah sakit.) 2 waktu yang ditetapkan rumah sakit. ditetapkan

AP. 1.4.1.(Asesmen awal medis dan keperawatan


harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah Asesmen awal medis dilaksanakan dalam 24 belum semua ada bukti bahwa asesmen awal
pasien masuk rawat inap atau lebih cepat jam pertama sejak rawat inap atau lebih medis dilaksanankan dalam 24 jam pertama
tergantung kondisi pasien atau sesuai kebijakan dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan setelah dirawat banyak dpjp tidak
rumah sakit.) 1 rumah sakit. mencantumkan jam

Mereka yang memberi pelayanan kepada


AP. 1.5.(Temuan pada asesmen pasien dapat menemukan dan mencari kembali
didokumentasikan dalam rekam medis pasien hasil asesmen di rekam medis pasien atau di belum ada form asesmen fungsional beberapa
dan siap tersedia bagi para penanggung jawab lokasi tertentu yang lain yang mudah diakses ppa belum menindak lanjuti asesmen awal
asuhan pasien.) 2 dan terstandar (lihat juga MKI.1.7, EP 2). fungsional

(Temuan pada asesmen didokumentasikan Asesmen medis dicatat dalam rekam medis belum semua asesmen medis dicatat dalam
dalam rekam medis pasien dan siap tersedia pasien dalam waktu 24 jam setelah pasien di waktu 24 jam setelah pasien dirawat karena
bagi para penanggung jawab asuhan pasien.) 3 rawat inap. banyak yang tidak mencantumkan jam waktu

belum semua asesmen keperawatan dicatat


(Temuan pada asesmen didokumentasikan Asesmen keperawatan dicatat dalam rekam dalam waktu 24 jam setelah pasien dirawat
dalam rekam medis pasien dan siap tersedia medis pasien dalam waktu 24 jam setelah karena banyak yang tidak mencantumkan jam
bagi para penanggung jawab asuhan pasien.) 4 pasien dirawat inap. waktu
AP. 1.6.(Pasien di skrining untuk status gizi dan
kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk Pasien dengan risiko masalah nutrisional belum ada bukti bahwa semua pasien dg resiko
asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila menurut kriteria akan mendapat asesmen gizi. nutrisional mendapatkan asesmen gizi belum
dibutuhkan.) 3 ada form asesmen gizi

Staf yang kompeten mengembangkan


(Pasien di skrining untuk status gizi dan kriteria untuk mengidentifikasi pasien yang
kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk memerlukan asesmen fungsional lebih lanjut belum ada yang menggembangkan kriteria
asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila (lihat juga Sasaran Keselamatan Pasien VI, EP 1, untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan
dibutuhkan.) 4 terkait asesmen risiko jatuh). asesmen fungsional lebih lanjut

(Pasien di skrining untuk status gizi dan


kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk Pasien yang memerlukan asesmen belum semua pasien yang memerlukan asesmen
asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila fungsional sesuai kriteria dikonsul untuk fungsional dirujuk dikonsulkan sesuai
dibutuhkan.) 6 asesmen tersebut. kebutuhannya

Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada


asesmen awal, pasien dirujuk atau rumah sakit
melakukan asesmen lebih mendalam, sesuai
AP. 1.7.(Semua pasien rawat inap dan rawat dengan umur pasien, dan pengukuran intensitas
jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan dan kualitas nyeri seperti karakter, belum ada bukti bahwa pasien dg keluhan nyeri
asesmen apabila ada rasa nyerinya. ) 2 kekerapan/frekuensi, lokasi dan lamanya. dilakukan skrinning nyeri secara lengkap

Asesmen dicatat sedemikian sehingga


(Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di memfasilitasi asesmen ulangan yang teratur dan belum ada bukti bahwa pasien dg keluhan nyeri
skrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen tindak lanjut sesuai kriteria yang dikembangkan dilakukan asesmen ulang nyeri sesuai
apabila ada rasa nyerinya. ) 3 oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien. manajemen nyeri

AP. 1.8.(Rumah sakit melaksanakan asesmen Rumah Sakit menetapkan kriteria tertulis
awal individual untuk populasi tertentu yang tentang asesmen tambahan, khusus atau lebih belum ada kebijakan panduan dan prosedur ttg
dilayani rumah sakit.) 1 mendalam perlu dilaksanakan asesmen tambahan khusus

Proses asesmen untuk populasi pasien


(Rumah sakit melaksanakan asesmen awal dengan kebutuhan khususnya dimodifikasi belum ada bukti bahwa untuk populasi pasien
individual untuk populasi tertentu yang dilayani secara tepat sehingga mencerminkan kebutuhan dengan kebutuhan khususnya mendapatkan
rumah sakit.) 2 pasien asesmen sesuai kebutuhannya
Pasien yang akan meninggal dan
keluarganya dilakukan asesmen dan asesmen
AP. 1.9.(Kepada pasien yang akan meninggal dan ulang untuk elemen a s/d i dalam Maksud dan ada kebijakan panduan dan prosedur serta form
keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen Tujuan sesuai kebutuhan mereka yang akhir kehidupan namun implementasinya untuk
ulang sesuai kebutuhan individual mereka ) 1 diidentifikasi. asesmen ulang tidak konsisten

(Kepada pasien yang akan meninggal dan Temuan dalam asesmen mengarahkan
keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen pelayanan yang diberikan (lihat juga AP.2, EP 2) belum ada bukti bahwa pasien yang akan
ulang sesuai kebutuhan individual mereka ) 2 meninggal dilakukan asesmen

(Kepada pasien yang akan meninggal dan


keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen Temuan dalam asesmen didokumentasikan belum ada bukti pencatatan di rm bahwa pasien
ulang sesuai kebutuhan individual mereka ) 3 dalam rekam medis pasien dilakukan asesmen akhir kehidupan

AP.1.11.(Asesmen awal termasuk menentukan Ada proses untuk identifikasi pasien yang
kebutuhan rencana pemulangan pasien rencana pemulangannya kritis (discharge) (lihat belum ada prosedur ttg rencana pemulangan
(discharge)) 1 juga APK.3, EP 2) awal kritis

(Asesmen awal termasuk menentukan Rencana pemulangan bagi pasien seperti ini belum ada bukti bahwa pasien sudah
kebutuhan rencana pemulangan pasien dimulai segera setelah pasien diterima sebagai mendapatkan asesmen dan rencana
(discharge)) 2 pasien rawat inap (lihat juga APK 3, EP 4). pemulangan di awal saat masuk rs

AP.2.(Semua pasien dilakukan asesmen ulang


pada interval tertentu atas dasar kondisi dan Dokter melakukan asesmen ulang sekurang-
pengobatan untuk menetapkan respons kurangnya setiap hari, termasuk akhir minggu, dpjp melakukan asesmen ulang setiap hari
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan selama fase akut dari perawatan dan namun belum ada bukti asesmen ulang pada
pengobatan atau untuk pemulangan pasien.) 4 pengobatannya. hari libur

Untuk pasien nonakut, kebijakan rumah


(Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada sakit menetapkan keadaan, dan tipe pasien atau
interval tertentu atas dasar kondisi dan populasi pasien, dimana asesmen oleh dokter
pengobatan untuk menetapkan respons bisa kurang dari sekali sehari dan menetapkan belum ada bukti pasien non akut dilakukan
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan interval minimum untuk jadwal asesmen ulang asesmen ulang kurang dari sekali sehari sesuai
pengobatan atau untuk pemulangan pasien.) 5 bagi kasus seperti ini. dg kebijakan rs
AP.4.(Staf medis, keperawatan dan staf lain yang
bertanggung jawab atas pelayanan pasien, Mereka yang bertanggung jawab atas
bekerja sama dalam menganalisis dan pelayanan pasien diikutsertakan dalam proses. belum ada bukti keterlibatan semua ppa dalam
mengintegrasikan asesmen pasien.) 2 asuhan
AP.4.1.(Kebutuhan pelayanan paling urgenatau Kebutuhan pasien disusun skala belum ada bukti bahwa kebutuhan pasien
penting di identifikasi.) 1 prioritasnya berdasarkan hasil asesmen. disusun skala prioritasnya

Pasien dan keluarga diberi informasi


tentang hasil dari proses asesmen dan setiap
(Kebutuhan pelayanan paling urgenatau penting diagnosis yang telah ditetapkan apabila belum semua pasien dan keluarga diberikan
di identifikasi.) 2 diperlukan (lihat juga HPK.2.1, EP 1). informasi ttg penyakitnya atau diagnosis

Pasien dan keluarganya diberi informasi


tentang rencana pelayanan dan pengobatan dan belum semua pasien dan keluarga diberikan
diikutsertakan dalam keputusan tentang informasi ttg rencana pelayanan dan
(Kebutuhan pelayanan paling urgenatau penting prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi (lihat pengobatan serta bukti keterlibatannya dalam
di identifikasi.) 3 juga HPK.2.1, EP 2 dan 4 dan APK.1.2, EP 5). memutuskan

AP.5.(Ada pelayanan laboratorium untuk belum ada kebijakan dan pedoman pelayanan
memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis Pelayanan laboratorium yang adekuat, laboratorium yang menyatakan bahwa
pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, teratur dan nyaman tersedia untuk memenuhi pelayanan laboratorium adekuat reguler dan
undang-undang dan peraturan.) 2 kebutuhan nyaman

(Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi belum ada kebijakan dan pedoman pelayanan
kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan Pelayanan laboratorium diluar rumah sakit laboratorium yang menyatakan bahwa
sesuai dengan standar nasional, undang-undang dipilih berdasarkan reputasi yang baik dan yang pelayanan laboratorium yg berasal dari luar rs
dan peraturan.) 4 memenuhi undang-undang dan peraturan. diseleksi
(Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi Pasien diberi tahu bila ada hubungan antara
kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan dokter yang merujuk dengan pelayanan belum ada bukti edukasi informasi jika ada
sesuai dengan standar nasional, undang-undang laboratorium diluar rumah sakit (lihat juga hubungan kepemilikan saham dokter perujuk
dan peraturan.) 5 TKP.6.1, EP 1). dg lab luar

Staf laboratorium diberikan orientasi untuk


AP.5. 1.( Ada program keamanan (safety) di prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
Laboratorium, dijalankan dan kerja (lihat juga MFK.11, EP 1; TKP.5.4, EP 1 dan belum semua staf lab dilakukan orientasi dan
didokumentasikan.) 5 2; TKP.6.1, EP 1). praktik k3

AP.5. 3.( Hasil pemeriksaan laboratorium


tersedia / selesai dalam waktu sesuai ketetapan Rumah sakit menetapkan waktu yang belum ada kebijakan ttg waktu hasil
rumah sakit.) 1 diharapkan untuk laporan hasil pemeriksaan. pemeriksaan

( Hasil pemeriksaan laboratorium tersedia / Ketepatan waktu melaporkan hasil


selesai dalam waktu sesuai ketetapan rumah pemeriksaan yang urgen / gawat darurat diukur. belum ada bukti bahwa ketepatan waktu
sakit.) 2 melaporkan hasil cito diukur

( Hasil pemeriksaan laboratorium tersedia / Hasil laboratorium dilaporkan dalam belum ada bukti bahwa hasil laboratorium
selesai dalam waktu sesuai ketetapan rumah kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan dilaporkan sesuai kerangka waktu yg ditetapkan
sakit.) 3 pasien (lihat juga PAB.7, EP 1). belum ada penetapan kerangka waktu

Metode kolaboratif digunakan untuk


AP.5. 3.1.( Ada prosedur melaporkan hasil tes mengembangkan prosedur untuk pelaporan prosedur pelaporan hasil kritis belum
diagnostik yang kritis ) 1 hasil yang kritis dari pemeriksaan diagnostik dikembangkan secara kolaboratif

( Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik Prosedur ini menetapkan nilai ambang kritis ada daftar nilai kritis pemeriksaan lab namun
yang kritis ) 2 untuk setiap tes penetapannya belum seara kolaboratif

Prosedur menetapkan oleh siapa dan


( Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik kepada siapa hasil yang kritis dari pemeriksaan belum disebutkan dalam prosedur siapa dan
yang kritis ) 3 diagnostik harus dilaporkan kepada siapa hasil kritis dilaporkan
( Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik Prosedur menetapkan apa yang dicatat belum disebutkan dalam prosedur apa yg harus
yang kritis ) 4 didalam rekam medis pasien dicatat di dalam dokumen rm
Proses dimonitor agar pemenuhan
( Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
yang kritis ) 5 monitoring belum ada monitoring terhadap prosedur

AP.5. 4.( Semua peralatan untuk pemeriksaan


laboratorium diperiksa secara teratur, ada upaya
pemeliharaan, dan kalibrasi, dan ada pencatatan Program termasuk kalibrasi dan ada program kalibrasi namun ditemukan
terus menerus untuk kegiatan tsb.) 5 pemeliharaan alat (lihat juga MFK.8, EP 4) . sertifikat kalibrasi tanpa tanggal kosong

( Semua peralatan untuk pemeriksaan


laboratorium diperiksa secara teratur, ada upaya
pemeliharaan, dan kalibrasi, dan ada pencatatan Program termasuk monitoring dan tindak program monitoring dan tindak lanjut belum
terus menerus untuk kegiatan tsb.) 6 lanjut (lihat juga MFK.8, EP 5) . dimplementasikan

AP.5. 6.( Prosedur untuk pengambilan spesimen,


identifikasi, penanganan, pengiriman yang ada prosedur ttg permintaan pemeriksaan
aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.) 1 Prosedur memandu permintaan pemeriksaan. namun implementasinya belum konsisten

( Prosedur untuk pengambilan spesimen, ada prosedur ttg pengambilan dan identifikasi
identifikasi, penanganan, pengiriman yang Prosedur memandu pengambilan dan spesimen namun implementasinya belum
aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.) 2 identifikasi spesimen. konsisten

( Prosedur untuk pengambilan spesimen,


identifikasi, penanganan, pengiriman yang
aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.) 5 Prosedur dilaksanakan. pelaksanaan belum sesuai dg spo

( Prosedur untuk pengambilan spesimen,


identifikasi, penanganan, pengiriman yang Prosedur diperhatikan untuk pemeriksaan belum ada bukti bahwa pemeriksaaan diluar rs
aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.) 6 dilakukan di laboratorium di luar rumah sakit. mengikuti spo

AP.5. 7.( Ditetapkan nilai normal dan rentang rentang nilai rujukan belum sesuai dg geografi
nilai yang digunakan untuk interpretasi dan Rentang-nilai sesuai dengan geografi dan dan demografi rs atau berdasarkan kesepakatan
pelaporan hasil laboratorium klinis.) 4 demografi rumah sakit. himpunan kolegium
( Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang
digunakan untuk interpretasi dan pelaporan Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala
hasil laboratorium klinis.) 5 seperlunya. rentang nilai belum dievaluasi

AP.5.10.( Rumah sakit secara teratur mereview Frekuensi dan tipe data kontrol mutu dari
hasil kontrol mutu untuk semua pelayanan oleh laboratorium luar ditetapkan oleh rumah sakit belum ada kebijakan ttg penetapan frekuensi
laboratorium luar.) 1 dan tipe data kontrol untuk lab luar

Staf yang kompeten bertanggungjawab atas


( Rumah sakit secara teratur mereview hasil kontrol mutu laboratorium atau seorang yang
kontrol mutu untuk semua pelayanan oleh kompeten ditunjuk untuk mereview hasil kontrol belum ada penetapan staf yg bertanggungjawab
laboratorium luar.) 2 mutu dari sumber luar rumah sakit atas review hasil lab luar rs

( Rumah sakit secara teratur mereview hasil Staf yang bertanggungjawab atau orang
kontrol mutu untuk semua pelayanan oleh kompeten yang ditunjuk melakukan langkah- belum ada bukti pelaksanaan staf yg ditunjuk
laboratorium luar.) 3 langkah atas dasar hasil kontrol mutu melakukan kegiatan kontrol mutu

Laporan tahunan data kontrol mutu dari


laboratorium luar rumah sakit diserahkan
( Rumah sakit secara teratur mereview hasil kepada pimpinan untuk digunakan dalam belum ada bukti pelaporan kontrol mutu
kontrol mutu untuk semua pelayanan oleh memfasilitasi manajemen kontrak dan pelayanan lab di luar rs dijadikan pertmbangan
laboratorium luar.) 4 pembaharuan kontrak. perpanjangan kontrak

AP.5.11.( Rumah sakit mempunyai akses dengan


ahli dalam bidang diagnostik spesialistik bila Daftar nama ahli untuk diagnostik belum ada daftar nama ahli untuk diagnostik
diperlukan.) 1 spesialistik dijaga/dipertahankan spesialistik jika ada

( Rumah sakit mempunyai akses dengan ahli


dalam bidang diagnostik spesialistik bila Ahli dalam bidang diagnostik spesialistik
diperlukan.) 2 dihubungi bila diperlukan. belum ada no kontak dr spesialitik

AP.6.( Ada pelayanan radiologi dan pelayanan


diagnostik imajing untuk memenuhi kebutuhan
pasien, dan semua pelayanan memenuhi Ada pelayanan radiologi dan diagnostik belum ada kebijakan dan pedoman pelayanan
standar nasional, perundang-undangan dan imajing yang adekuat, teratur, dan nyaman radiologi yang menyatakan bahwa pelayanan
peraturan yang berlaku.) 2 untuk memenuhi kebutuhan pasien. radiologi adekuat reguler dan nyaman
Pelayanan diluar rumah sakit dipilih
AP.6. 1.( Pelayanan radiologi dan pelayanan berdasarkan rekomendasi direktur dan memiliki
diagnostik imajing disediakan rumah sakit atau rekam jejak kinerja yang baik tentang tepat- belum ada kebijakan dan pedoman pelayanan
tersedia di luar rumah sakit melalui pengaturan waktu dan memenuhi undang-undang dan radiologi yang menyatakan bahwa pelayanan
dengan pihak luar.) 1 peraturan yang berlaku. radiologi yg berasal dari luar rs diseleksi

( Pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter
imajing disediakan rumah sakit atau tersedia di yang merujuk dan pelayanan diluar rumah sakit belum ada bukti edukasi informasi jika ada
luar rumah sakit melalui pengaturan dengan tersebut untuk pelayanan radiologi dan hubungan kepemilikan saham dokter perujuk
pihak luar.) 2 diagnostik imajing (lihat juga TKP.6.1, EP 1). dg radiologi luar rs

Kebijakan dan prosedur tertulis yang ada kebijakan panduan dan prosedur ttg
AP.6. 2.( Ada program pengamanan radiasi, mengatur dan memenuhi standar terkait, tatakelola k3 radiologi dg k3 rs namun
dilaksanakan dan didokumentasi.) 3 undang-undang dan peraturan yang berlaku. belumada bukti pelaporannya

Staf radiologi dan diagnostik imajing diberi


orientasi tentang prosedur dan praktek
( Ada program pengamanan radiasi, keselamatan (lihat juga MFK.11, EP 1, dan
dilaksanakan dan didokumentasi.) 6 TKP.5.4, EP 1 dan 2). belum semua staf dilakukan orientasi k3

AP.6. 4.( Hasil pemeriksaan radiologi dan


diagnostik imajing tersedia tepat waktu sesuai Rumah sakit menetapkan tentang harapan belum ada kebijakan ttg waktu hasil
ketentuan rumah sakit.) 1 waktu pelaporan hasil pemeriksaan. pemeriksaan

( Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik belum ada prosedur ttg pelaporan hasil kritis
imajing tersedia tepat waktu sesuai ketentuan Ketepatan waktu pelaporan hasil radiologi dan pelaporan hasil pemeriksaan cito
rumah sakit.) 2 pemeriksaan kasus / cito di ukur. yg dimonitor

Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik


( Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing dilaporkan dalam kerangka waktu untuk
imajing tersedia tepat waktu sesuai ketentuan memenuhi kebutuhan pasien (lihat juga PAB.7,
rumah sakit.) 3 EP 1). belum ada kerangka waktu yg ditetapkan
AP.6. 5.( Semua peralatan yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing
diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur,
dan disertai catatan memadai yang dipelihara Program termasuk monitoring dan tindak belum ada program monitoring dan tindak
dengan baik.) 6 lanjut (lihat juga MFK.8, EP 5) lanjut
AP.6. 6.( Film X-ray dan perbekalan lain tersedia Semua perbekalan dievaluasi secara
secara teratur.) 4 periodik untuk akurasi dan hasilnya. belum ada audit perbekalan

( Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara Semua perbekalan diberi label secara
teratur.) 5 lengkap dan akurat (lihat juga MFK.5, EP 7). belum semua perbekalan dilabeling

Tanggung jawab untuk memberikan


AP.6. 7.( Individu yang kompeten rekomendasi pelayanan radiologi dan diagnostik
bertanggungjawab untuk mengelola pelayanan imajing diluar ditetapkan dan dilaksanakan (lihat ka radiologi belum menetapkan rekomendasikan
radiologi dan diagnostik imajing.) 5 juga TKP.3.3, EP 4). pelayanan radiologi di luar rs

Tanggung jawab untuk memantau dan


( Individu yang kompeten bertanggungjawab mereview semua pelayanan radiologi dan belum ada bukti tanggungjawab ka radiologi
untuk mengelola pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing ditetapkan dan untuk monev semua pelayanan rdiologi di dalam
diagnostik imajing.) 6 dilaksanakan (lihat juga TKP.3.3, EP 1). dan di luar rs

Ada program kontrol mutu untuk pelayanan


AP.6. 8.( Ada prosedur kontrol mutu, radiologi dan diagnostik imajing, dan
dilaksanakan dan didokumentasikan.) 1 dilaksanakan. belum ada program mutu radiologi
( Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan Program kontrol mutu termasuk validasi
didokumentasikan.) 2 metode tes. belum ada program validasi metode tes

Program kontrol mutu termasuk


( Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan pendokumentasian hasil dan langkah-langkah belum ada program monitoring dan tindak
didokumentasikan.) 6 perbaikan. lanjut

AP.6. 9.( Rumah sakit secara teratur mereview Frekuensi dan jenis data kontrol mutu dari
hasil kontrol mutu untuk semua pelayanan unit kerja radiologi diluar rumah sakit ditetapkan belum ada kebijakan ttg penetapan frekuensi
diagnostik diluar rumah sakit.) 1 oleh rumah sakit dan tipe data kontrol untuk radiologi luar
Staf yang kompeten bertanggungjawab atas
( Rumah sakit secara teratur mereview hasil kontrol mutu atau individu yang kompeten
kontrol mutu untuk semua pelayanan diagnostik ditunjuk untuk menilai hasil kontrol mutu unit belum ada staf yg ditunjuk untuk
diluar rumah sakit.) 2 radiologi di luar rumah sakit. bertanggungjawab kontrol mutu radiologi luar

( Rumah sakit secara teratur mereview hasil Staf yang bertanggungjawab atau individu
kontrol mutu untuk semua pelayanan diagnostik yang kompeten ditunjuk, melakukan tindakan belum ada bukti pelaksanaan staf melakukan
diluar rumah sakit.) 3 berdasarkan hasil kontrol mutu kegiatan kontrol mutu di luar rs

Laporan tahunan data kontrol mutu dari


unit radiologi dluar rumah sakit diserahkan
( Rumah sakit secara teratur mereview hasil kepada pimpinan untuk digunakan dalam belum ada bukti bahwa hasil kontrol mutu
kontrol mutu untuk semua pelayanan diagnostik membuat perjanjian kerjasama atau dipakai sebagai acuan untuk perpanjangan
diluar rumah sakit.) 4 pembaharuan perjanjian. kontrak

AP.6.10.( Rumah sakit mempunyai akses dengan


para ahli dalam bidang diagnostik spesialistik Rumah sakit memelihara daftar para ahli belum ada penetapan daftar ahli bidang
apabila diperlukan.) 1 dalam bidang diagnostik spesialistik. diagnostik spesialistik imajing jika ada

( Rumah sakit mempunyai akses dengan para Rumah sakit dapat menghubungi para ahli
ahli dalam bidang diagnostik spesialistik apabila dalam bidang diagnostik spesialistik bila perlu.
diperlukan.) 2 belum ada no kontak dr spesialitik jika ada
Rekomendasi

tetapkan kerangka waktu untuk melaksanakan


asesmen di igd dan rawat jalan di dalam
membuat kebijakan pedoman dan prosedur
implementasikan dan dievaluasi

asesmen di semua tempat pelayanan harus


deselesaikan dalam kerangka waktu yang
ditetapkan rs apabila belum ditetapkan segera
cantumkan kerangka waktunya

cantumkan waktu melaksanakan asesmen awal


medis sehingga kerangka waktu dapat diukur

semua ppa yang memberi asuhan dan mencatat


dalam rm harus dapat dengan mudah
menemukan kembali hasil catatan asesmennya

asesmen medis harus dicatat dalam waktu 24


jam setelah pasien dirawat inap cantumkan
waktu asesmen supaya dapat diukur apakah
pencatatan sesuai kerangka waktu yang
ditetapkan

asesmen keperawatan harus dicatat dalam


waktu 24 jam setelah pasien dirawat inap
cantumkan waktu asesmen supaya dapat diukur
apakah pencatatan sesuai kerangka waktu yang
ditetapkan
lakukan asesmen gizi untuk pasien dengan risiko
nutrisional

kembangkan kriteria untuk mengidentifikasi


pasien yang memerlukan asesmen fungsional
lebih lanjut

pasien yang memerlukan asesmen fungsional


gizi nyeri harus dikonsulkan untuk asesmen
tersebut sesuai kebutuhannya

pasien yang diidentifikasi ada nyeri harus


dilakukan asesmen lebih mendalam sesuai usia
intensitas kualitas nyeri lokasi dan lamanya
nyeri

catat dan fasilitasi dengan asesmen ulangan dan


tindak lanjut sesuai kebutuhan pasien

buat kebijakan panduan dan prosedur ttg


asesmen tambahan khusus

tetapkan prosedur yang dimodifikasi bagi


populasi pasien dengan kebutuhan khusus
sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien
lengkapi kebijakan panduan dan prosedur serta
form akhir kehidupan implementasikan dan
dievaluasi

laksanakan asesmen asesmen ulang untuk


mengarahkan pelayanan sesuai kebutuhan
pasien

temuan dalam asesmen akhir kehidupan harus


didokumentasikan di dalam rm

buat prosedur ttg pemulangan awal pasien


beserta form bukti pelaksanaannya

rencana pemulangan kritis harus dimulai sejak


awal pasien diterima di rawat inap

dpjp harus melakukan asesmen ulang setiap hari


termasuk hari libur selama fase akut

tetapkan kebijakan rs asesmen bisa kurang dari


sekali sehari dan interval minimum untuk pasien
non akut
buat bukti keterlibatan semua ppa dalam
asuhan sesai kebutuhan pasien
kebutuhan pasien harus disusun skala
prioritasnya

seluruh pasien dan keluarganya harus diberi


informasi hasil asesmen dan diagnosis yang
ditetapkan

semua pasien harus diberi informasi tentang


rencana pelayanan dan pengobatan diikut
sertakan dalam pengambilan keputusan

lengkapi kebijakan yg menyatakan bahwa


pelayanan laboratorium dilakukan dengan
adekuat reguler dan nyaman serta uraikan di
dalam pedoman pelayanan laboratorium apa
yang dimaksud adekuat reguler dan nyaman

lengkapi kebijakan bahwa pelayanan


laboratorium yg bersumber dari luar rs dilakukan
seleksi dan uraiankan dalam pedoman
pelayanan laboratorium apa yang dimaksud
dengan seleksi tersebut misalnya melihat ada
tidak nya pme dll
buat bukti ada informasi edukasi jika tidak ada
buat kebijakannya yg menyatakan tdk ada
hubungan antara dokter perujuk dg lab luar

semua staf lab harus diberi orientasi k3

buat kebijakan ttg kerangka waktu hasil


pemeriksaan

ketepatan waktu melaporkan hasil cito diukur

hasil lab harus dilaporkan dalam kerangka


waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien

lakukan metode kolaboratif untuk


mengembangkan prosedur ttg pelaporan hasil
kritis

lengkapi daftar nilai kritis pemeriksaan lab yang


ditetapkan secara kolaboratif

lengkapi prosedur ttg siapa dan kepada siapa


hasil kritis dilaporkan
lengkapi prosedur dg menyebutkan apa yg harus
dicatat di dalam dokumen rm
buat bukti monitoring prosedur

buat program kalibrasi dan dievaluasi

buat program monitoring dan tindak lanjut

buat prosedur ttg permintaan pemeriksaan dan


diimplementasikan

buat prosedur ttg pengambilan dan identifikasi


spesimen implementasikan secara konsisten

laksanakan sesuai prosedur

perhatikan prosedur untuk pemeriksaan di luar


lab rs

buat rentang nilai sesuai geografi dan demografi


rs
lakukan evaluasi rentang nilai dan lakukan revisi
secara berkala

buat kebijakan ttg penetapan frekuensi dan tipe


data kontrol untuk lab luar

buat penetapan staf yg bertanggungjawab atas


review hasil lab luar rs

tetapkan staf yang ditunjuk melakukan langkah


langkah atas dasar hasil kontrol mutu

pertimbangan perpanjangan kontrak dengan lab


luar harus berdasar pelaporan kontrol mutu

buat daftar nama ahli untuk diagnostik


spesialistik jika ada dan jika tidak ada buat
kebijakan yg menyatakan tdk ada kerjasama dg
dr spesialistik

buat no kontak dr spesialitik jika ada

lengkapi kebijakan yg menyatakan bahwa


pelayanan radiologi dilakukan dengan adekuat
reguler dan nyaman serta uraikan di dalam
pedoman pelayanan radiologi apa yang
dimaksud adekuat reguler dan nyaman
lengkapi kebijakan bahwa pelayanan radiologi yg
bersumber dari luar rs dilakukan seleksi dan
uraiankan dalam pedoman pelayanan radiologi
apa yang dimaksud dengan seleksi tersebut
misalnya ada atau tidaknya pme dll

buat bukti ada informasi edukasi jika tidak ada


buat kebijakannya yg menyatakan tdk ada
hubungan antara dokter perujuk dg radiologi
luar rs

buat kebijakan panduan dan prosedur ttg


tatakelola k3 di radiologi dg k3 rs berikut bukti
pelaporannya

berikan orientasi staf radiologi tentang k3

buat kebijakan ttg waktu hasil pemeriksaan

buat prosedur ttg pelaporan hasil kritis dan buat


monitoring hasil cito

laporan hasil pemeriksaan radiologi


program kerja radiologi harus mencakup
monitoring dan tinjak lanjut

perbekalan harus dievaluasi secara periodik

semua perbekalan harus diberi label secara


akurat

tetapkan siapa yang bertanggung jawab


merekomendasi pelayanan radiologi di luar rs

monev unit radiologi harus ditetapkan siapa


yang bertanggung jawab

buat program mutu radiologi


validasi metode test harus dimasukkan dalam
program kontrol mutu

buat program moitoring dan tindak lanjut


sebagai bagian program kerja radiologi

buat kebijakan ttg penetapan frekuensi dan tipe


data kontrol untuk radiologi luar
tetapkan siapa staf yg ditunjuk untuk
bertanggungjawab kontrol mutu radiologi luar

tetapkan staf yang ditunjuk melaksanakan


tindakan berdasar hasil kontrol mutu

untuk perpanjangan kontrak dengan unit


radiologi luar harus berdasar data kontrol
mutunya

buat penetapan daftar ahli bidang diagnostik


spesialistik imajing jika ada jika tidak ada buat
kebijakan yg menyatakan tidak ada kerjasama dg
dr spesialisti imajing

buat no kontak dr spesialitik jika ada


Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

PP.2.( Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan Rencana pelayanan diintegrasikan dan
mengkoordinasikan asuhan yang diberikan dikoordinasikan diantara berbagai unit kerja dan kebijakan dan panduan ttg pelayanan
kepada setiap pasien.) 1 pelayanan (lihat juga APK.2, EP 3) terintegrasi belum melibatkan seluruh ppa

( Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan Pelaksanaan pelayanan terintegrasikan dan


mengkoordinasikan asuhan yang diberikan terkoordinasikan antar unit kerja, departemen belum semua pelayanan terintegrasi dan
kepada setiap pasien.) 2 dan pelayanan terkoordinasi antar unit kerja

( Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan Hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan
mengkoordinasikan asuhan yang diberikan atau diskusi lain tentang kolaborasi dicatat belum seluruh kesimpulan rapat kolaborasi dari
kepada setiap pasien.) 3 dalam rekam medis pasien. tim asuhan dicatat di rm

Asuhan untuk setiap pasien direncanakan


oleh dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP), perawat dan pemberi pelayanan
PP.2.1.( Asuhan kepada pasien direncanakan dan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah belum semua dpjp ppa lain membuat rencana
tertulis di rekam medis pasien.) 1 pasien masuk rawat inap. asuhan

Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis


( Asuhan kepada pasien direncanakan dan dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian pencatatan ttg rencana asuhan belum dalam
tertulis di rekam medis pasien.) 3 sasaran. bentuk terukur

Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau


direvisi sesuai kebutuhan; berdasarkan hasil
( Asuhan kepada pasien direncanakan dan asesmen ulang atas pasien oleh praktisi belum semua kemajuan diantisipasi dicatat atau
tertulis di rekam medis pasien.) 4 pelayanan kesehatan. direvisi

Rencana asuhan untuk tiap pasien direview


( Asuhan kepada pasien direncanakan dan dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat belum semua rencana asuhan diverifikasi oleh
tertulis di rekam medis pasien.) 5 kemajuannya (lihat juga APK.2, EP 1). dpjp
( Asuhan kepada pasien direncanakan dan Rencana asuhan disediakan (lihat juga belum semua rencana asuhan tersedia dan
tertulis di rekam medis pasien.) 6 PP.2.3, Maksud dan Tujuan). dilaksanakan
Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien
dicatat dalam rekam medis pasien oleh pemberi
( Asuhan kepada pasien direncanakan dan pelayanan (lihat juga PAB.5.2, EP 1; PAB.7.2, bukti pencatatan ttg asuhan yg diberikan pada
tertulis di rekam medis pasien.) 7 Maksud dan Tujuan, dan PP.2.3, EP 1). pasien belum semua dpjp membuat

PP.2.2.( Mereka yang diizinkan memberikan


perintah / order menuliskan perintah ini dalam Perintah harus tertulis bila diperlukan, dan
rekam medis pasien di lokasi yang seragam. mengikuti kebijakan rumah sakit; (lihat juga
) 1 MPO.4, EP 1) belum semua ada bukti pencatatan ttg intruksi

Permintaan pemeriksaan diagnostik imajing


( Mereka yang diizinkan memberikan perintah / dan laboratorium klinis harus menyertakan
order menuliskan perintah ini dalam rekam indikasi klinis dan alasan pemeriksaan yang belum semua pemeriksaan diagnostik imajing
medis pasien di lokasi yang seragam. rasional agar mendapatkan interpretasi yg dan laboratorium klinik disertai indikasi klinis
) 2 diperlukan. dan alasan pemeriksaan

( Mereka yang diizinkan memberikan perintah /


order menuliskan perintah ini dalam rekam
medis pasien di lokasi yang seragam. Hanya mereka yang berwenang boleh
) 3 menuliskan perintah. belum ada daftar dpjp di setiap unit

PP.2.4.( Pasien dan keluarga diberi tahu tentang Pasien dan keluarga diberi informasi
hasil asuhan dan pengobatan termasuk kejadian tentang hasil asuhan dan pengobatan (lihat juga belum semua pasien dan keluarga diberikan
tidak diharapkan.) 1 HPK.2.1.1, EP 1). informasi ttg hasil asuhan dan pengobatan

( Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil Pasien dan keluarga diberi informasi belum semua pasien dan keluarga diberikan
asuhan dan pengobatan termasuk kejadian tidak tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak informasi ttg hasil asuhan dan pengobatan yg
diharapkan.) 2 diharapkan (lihat juga HPK.2.1.1, EP 2). tidak diharapkan

PP.3.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pimpinan rumah sakit telah belum ada bukti kesepakatan para pimpinan rs
asuhan pasien risiko tinggi dan ketentuan mengidentifikasikan pasien dan pelayanan risiko untuk mengidentifikasi pasien dan pelayanan
pelayanan risiko tinggi.) 1 tinggi. resiko tinggi
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Pimpinan rumah sakit mengembangkan belum ada pengembangan kebijakan dan
pasien risiko tinggi dan ketentuan pelayanan kebijakan dan prosedur yang dapat panduan prosedur ttg pasien dan pelayanan
risiko tinggi.) 2 dilaksanakan. resiko tinggi

( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Staf sudah dilatih dan menggunakan
pasien risiko tinggi dan ketentuan pelayanan kebijakan dan prosedur untuk mengarahkan belum ada pelatihan untuk staf ttg pasien dan
risiko tinggi.) 3 asuhan. pelayanan resiko tinggi

belum semua pasien dan keluarga menerima


PP.3.1.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pasien menerima asuhan yang konsisten asuhan yg konsisten dengan kebijakan dan
pelayanan kasus emergensi ) 2 dengan kebijakan dan prosedur. prosedur

PP.3.3.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Penanganan, penggunaan, dan pemberian


penanganan, penggunaan, dan pemberian darah darah dan produk darah diarahkan oleh ada kebijakan panduan namun prosedur
dan komponen darah.) 1 kebijakan dan prosedur yang sesuai. pelayanan darah belum lengkap

( Kebijakan dan prosedur mengarahkan


penanganan, penggunaan, dan pemberian darah Darah dan produk darah diberikan sesuai prosedur pemberian darah atau produk darah
dan komponen darah.) 2 kebijakan dan prosedur. belum sesuai kebijakan dan spo

PP.3.4.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pasien koma dan yang dengan alat bantu
pelayanan pasien yang menggunakan peralatan hidup menerima asuhan sesuai kebijakan dan belum semua pelaksanaan asuhan pasien koma
bantu hidup dasar atau yang koma.) 3 prosedur. dan alat bantu hidup sesuai kebijakan dan spo

kebijakan panduan dan prosedur pasien dg


penyakit menular ada namun implementasi
PP.3.5.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Asuhan pasien dengan penyakit menular belum konsisten ditemukan pasien igd di r
pelayanan pasien dengan penyakit menular dan diarahkan oleh kebijakan dan prosedur yang isolasi ada 2 pasien tbc digabung dg 1 pasien
mereka yang daya tahannya direndahkan.) 1 sesuai. ppok

PP.3.8.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Pasien yang rentan, lanjut usia yang tidak pelaksanaan asuhan pasien rentan lanjut usia yg
asuhan pasien usia lanjut, mereka yang cacat, mandiri menerima asuhan sesuai kebijakan dan tidak mandiri belum seluruhnya sesuai dg
anak-anak dan populasi yang berisiko disiksa.) 2 prosedur. kebijakan dan spo

( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Anak-anak dan anak dengan pelaksanan asuhan pada anak dan anak
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak ketergantungan menerima asuhan sesuai ketergantungan belum seluruhnya sesuai
dan populasi yang berisiko disiksa.) 4 kebijakan dan prosedur. kebijakan dan spo
( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Populasi pasien dengan risiko kekerasan
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak harus diidentifikasi dan asuhannya diarahkan belum semua pasien dg resiko kekerasan
dan populasi yang berisiko disiksa.) 5 oleh kebijakan dan prosedur yang sesuai. diidentifikasi

( Kebijakan dan prosedur mengarahkan asuhan Populasi pasien yang teridentifikasi dengan
pasien usia lanjut, mereka yang cacat, anak-anak risiko kekerasan menerima asuhan sesuai belum semua pelaksanaan asuhan pasien dg
dan populasi yang berisiko disiksa.) 6 kebijakan dan prosedur. resiko kekerasan sesuai kebijakan dan spo

PP.4.( Pilihan berbagai variasi makanan yang Bila keluarga menyediakan makanan, belum ada bukti bahwa pasien dan keluarga
sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten mereka diberikan edukasi tentang pembatasan mendapatkan edukasi ttg gizi bila menyediakan
dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.) 5 diet pasien makanan sendiri

ada panduan dan prosedur ttg pasien dg resiko


PP.5.( Pasien yang berisiko nutrisi mendapat Pasien dengan risiko nutrisi mendapat nutrisi namun implementasinya belum
terapi gizi.) 1 terapi nutrisi. konsisten

Ada proses yang menyeluruh untuk


merencanakan, memberikan dan memonitor ada spo ttg pasien yg menerima terapi nutrisi
( Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi terapi nutrisi (lihat juga PP.2, Maksud dan namun belum dilaksanakan secara menyeluruh
gizi.) 2 Tujuan). dan asuhannya belum dimonitor
( Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi Respon pasien terhadap terapi nutrisi respon pasien terhadap nutrisi belum
gizi.) 3 dimonitor (lihat juga AP.2, EP 1). seluruhnya dimonitor

Respon pasien terhadap terapi gizi dicatat


( Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi dalam rekam medisnya (lihat juga MKI.19.1, EP belum ada bukti pencatatan ttg respon terapi
gizi.) 4 5). nutrisi belum ada form asesmen gizi
PP.6.( Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa Pasien yang kesakitan mendapat asuhan belum ada bukti bahwa pasien yg kesakitan
nyeri.) 2 sesuai pedoman Manajemen nyeri mendapatkan asuhan nyeri

Berdasarkan lingkup pelayanan yang


diberikan, rumah sakit menjalankan proses
untuk berkomunikasi dan mendidik pasien dan
keluarga tentang rasa sakit (lihat juga PPK.4, EP belum ada bukti bahwa pasien dan keluarga
( Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri.) 3 4). diberikan edukasi ttg nyeri
Berdasarkan lingkup pelayanan yang
diberikan, rumah sakit menjalankan proses
mendidik staf tentang rasa sakit (lihat juga
( Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri.) 4 KPS.3, EP 1). belum semua staf dilakukan pelatihan ttg nyeri
PP.7.( Rumah sakit memberi pelayanan akhir Semua staf memahami kebutuhan pasien belum ada kebijakan panduan dan prosedur
kehidupan.) 1 yang unik pada akhir kehidupan. serta form akhir kehidupan

Rumah sakit membuat pelayanan tahap


terminal sesuai dengan kebutuhan pasien yang
( Rumah sakit memberi pelayanan akhir akan meninggal (termasuk melakukan evaluasi belum ada bukti bahwa pasien terminal
kehidupan.) 2 elemen a sampai dengan e diatas). mendapatkan asuhan
( Rumah sakit memberi pelayanan akhir Kualitas asuhan akhir kehidupan dievaluasi belum semua keluarga pasien yg akan meninggal
kehidupan.) 3 oleh staf dan keluarga pasien. dilibatkan dalam asuhan

PP.7.1.( Asuhan pasien dalam proses kematian Intervensi dilakukan untuk mengatasi rasa
harus meningkatkan kenyamanan dan nyeri dan gejala primer atau sekunder (lihat juga belum ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
kehormatannya.) 1 HPK.2.4, EP 1) terminal ttg rasa nyeri

( Asuhan pasien dalam proses kematian harus Sedapat mungkin dlakukan upaya
meningkatkan kenyamanan dan mencegah terjadinya gejala dan komplikasi (lihat belum ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
kehormatannya.) 2 juga AP.2, EP 2) terminal ttg pencegahan komplikasi

Intervensi yang ditujukan kepada pasien


dan keluarga meliputi aspek psikososial,
( Asuhan pasien dalam proses kematian harus emosional dan kebutuhan spiritual pasien dan belum ada bukti pelaksanaan asuhan pasien
meningkatkan kenyamanan dan keluarga dalam hal menghadapi kematian dan terminal ttg aspek psikososial emosional
kehormatannya.) 3 kesedihan kebutuhan spiritual

( Asuhan pasien dalam proses kematian harus Intervensi yang ditujukan kepada pasien belumada bukti pelaksanaan asuhan pasien
meningkatkan kenyamanan dan dan keluarga didasarkan pada terminal ttg pendekatan keagamaan atau
kehormatannya.) 4 agama/kepercayaan dan budaya kepercayaannya

( Asuhan pasien dalam proses kematian harus Pasien dan keluarga terlibat dalam
meningkatkan kenyamanan dan mengambil keputusan terhadap asuhan (lihat belum ada bukti bahwa keluarga terlibat dalam
kehormatannya.) 5 juga HPK.2, EP 1, dan HPK.2.1, EP 4) pelaksanaan asuhan pasien terminal
Capaian PP
Rekomendasi

buat kebijakan dan panduan ttg pelayanan


terintegrasi dengan melibatkan semua ppa 0.00%

laksanakan pelayanan yang terintegrasikan dan


terkoordinir antar unit kerja

hasil kesimpulan rapat dari tim asuhan atau


kolaborasi harus dicatat dalam rm pasien

rencana asuhan harus dibuat oleh dpjp ppa


dalam kerangka waktu yang ditetapkan

buat rencana asuhan dalam bentuk terukur

praktisi harus mencatat semua kemajuan yang


diantisipasi direvisi berdasar asesmen ulang
sesuai kebutuhan pasien

rencana asuhan harus diverifikasi oleh dpjp


dengan mencatat kemajuannya

buat rencana asuhan


catat rencana asuhan di rm

implementasi belum ditelusur

buat form permintaan pemeriksaan diagnostik


imajing dan indikasi klinis

buat daftar dpjp di setiap unit di rs

berikan kepada semua pasien dan keluarganya


tentang hasil asuhan dan pengobatan yang
diharapkan

berikan kepada semua pasien dan keluarganya


tentang hasil asuhan dan pengobatan yang tidak
diharapkan

buat bukti kesepakatan para pimpinan rs untuk


mengidentifikasi pasien dan pelayanan resiko
tinggi ada undangan absensi dan notulen
buat pengembangan kebijakan panduan dan
prosedur pasien dan pelayanan resiko tinggi

buat bukti pelatihan staf tentang kebijakan dan


prosedur untuk mengarahkan asuhan pasien
risiko tinggi

berikan asuhan yang konsisten dengan kebijakan


dan prosedur yang telah ditetapkan

lengkapi kebijakan panduan dan prosedur


pasien dan pelayanan darah

laksanakan pemberian darah sesuai prosedur


yang benar yang ditetapkan

laksanakan asuhan pasien koma dan pasien


dengan bantuan hidup sesuai kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan

buat kebijakan panduan dan prosedur pasien dg


penyakit menular implementasikan dan
dievaluasi

laksanakan asuhan pasien rentan lanjut usia


yang tidak mandiri sesuai kebijakan dan spo
yang telah ditetapkan

laksanakan asuhan pada anak dan anak dengan


ketergantungan sesuai kebijakan dan spo yang
telah ditetapkan
identifikasi pasien dengan risiko kekerasan dan
laksanakan asuhan sesuai kebijakan panduan
dan prosedur populasi pasien dg resiko
kekerasan

laksanakan asuhan pasien dengan risiko


kekerasan sesuai kebijakan dan spo

lakukan edukasi kepada pasien dan keluarganya


tentang pembatasan diet pasien apabila
menyediakan makanan sendiri

implementasikan secara konsisten panduan dan


prosedur pasien dg resiko nutrisi serta form
asuhan terapi gizi

laksanakan terapi nutrisi sesuai spo dan


dievaluasi
laksanakan monev respon pasien terhadap
terapi nutrisi

catat respon terapi gizi pada form di rm

pasien nyeri harus mendapat asuhan nyeri

lakukan edukasi nyeri kepada pasien dan


keluarganya
laksanakan pelatihan nyeri untuk staf sesuai
lingkup pelayanannya
lengkapi kebijakan panduan dan prosedur serta
form akhir kehidupan

rs harus membuat pelayanan pasien terminal


sesuai kebutuhannya
libatkan keluarga pasien dalam asuhan pasien
terminal

laksanakan asuhan pasien terminal tentang rasa


nyeri

laksanakan pencegahan komplikasi terhadap


pasien terminal

laksanakan asuhan aspek psikososial emosional


dan kebutuhan spiritual sesuai agama dan
kepercayaan pasien

laksanakan asuhan pasien terminal tentang


pendekatan keagamaan sesuai agama atau
kepercayaan yang dianut pasien

buat keluarga terlibat dalam asuhan pasien


terminal
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

PAB.2.( Seorang individu yang kompeten Tanggung jawab yang meliputi


(qualified) bertanggung jawab untuk pengembangan, implementasi dan ka anestesi belum sepenuhnya
pengelolaan pelayanan anestesi (termasuk memelihara/menegakkan kebijakan serta bertanggungjawab akan memelihara
sedasi moderat dan dalam)) 3 prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan menegakan kebijakan dan spo

( Seorang individu yang kompeten (qualified) Tanggung jawab untuk


bertanggung jawab untuk pengelolaan memelihara/mempertahankan program belum ada bukti bahwa ka anestsi
pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat pengendalian mutu yang ditetapkan dan bertanggungjawab akan program mutu anestesi
dan dalam)) 4 dilaksanakan sesuai kebijakan dan spo

( Seorang individu yang kompeten (qualified) Tanggung jawab untuk memantau dan
bertanggung jawab untuk pengelolaan menelaah seluruh pelayanan anestesi (termasuk
pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat sedasi moderat dan dalam) yang ditetapkan dan belum ada bukti bahwa ka anestsi bertanggung
dan dalam)) 6 dilaksanakan jawab akan monev pelayanan anestesi

PAB.3.( Kebijakan dan prosedur mengarahkan Petugas yang kompeten yang diidentifikasi belum ada bukti petugas staf yg kompeten yg
pelayanan pasien untuk sedasi moderat dan di PAB.2 berpartisipasi dalam pengembangan diidentifikasi berpartisipasi dlm pengembangan
dalam ) 2 kebijakan dan prosedur. kebijakan dan prosedur

Harus ada asesmen prasedasi, sesuai


( Kebijakan dan prosedur mengarahkan kebijakan rumah sakit, untuk mengevaluasi
pelayanan pasien untuk sedasi moderat dan risiko dan ketepatan sedasi bagi pasien (lihat
dalam ) 3 juga AP.1.1, EP 1). belum ada form asesmen prasedasi pra anestesi

ada bukti form kriteria pasca sedasi dan


( Kebijakan dan prosedur mengarahkan discharge sedasi untuk pasien dewasa untuk
pelayanan pasien untuk sedasi moderat dan Dibuat dan didokumentasi kriteria untuk pasien anak belum ada kriteria pemulihan dan
dalam ) 6 pemulihan dan discharge dari sedasi. dicharge dari sedasi

PAB.4.( Petugas yang kompeten


menyelenggarakan asesmen pra anestesi dan Asesmen pra anestesi dikerjakan pada
asesmen prainduksi.) 1 setiap pasien (lihat juga AP.1.1, EP 1) belum ada form asesmen pra anestesi
Asesmen pra induksi dilaksanakan untuk re-
( Petugas yang kompeten menyelenggarakan evaluasi pasien segera sebelum induksi anestesi, belum ada form asesmen pra induksi pada
asesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi.) 2 sesaat sebelum diberikan induksi anestesi pasien yg akan dilakukan anestesi

belum ada bukti bahwa asesmen dilakukan oleh


( Petugas yang kompeten menyelenggarakan Kedua asesmen dikerjakan oleh petugas petugas yg kompeten belum ada form pra
asesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi.) 3 yang kompeten untuk melakukannya anestesi dan pra induksi

ada bukti pencatatan ttg kedua asesmen pada


form namun belum secara khusus pada form
( Petugas yang kompeten menyelenggarakan Kedua asesmen didokumentasikan dalam pra anestesi dan pra induksi masih bercampur
asesmen pra anestesi dan asesmen prainduksi.) 4 rekam medis dengan asesmen pra bedah

PAB.5.1.( Risiko, manfaat dan alternatif


didiskusikan dengan pasien dan keluarganya
atau mereka yang membuat keputusan bagi Antestesiolog atau petugas lain yang anestesiolog memberikan edukasi belum semua
pasien.) 2 kompeten memberikan edukasi tersebut. lengkap dg nama dan tt

Dokter spesialis Anestesi dan atau perawat belum semua secara lengkap melakukan
PAB.5.2.( Anestesi yang digunakan dan tehnik anestesi dan asisten anestesi di catat di rekam pencatatan nama dpjp dan perawat anestesi di
anestesi ditulis di rekam medis pasien ) 3 medis anestesi pasien. rm

PAB.6.( Setiap status post anestesi pasien


dimonitor dan didokumentasikan dan pasien pada form monitoring pasca anestesi belum
dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas Pasien dimonitor sesuai kebijakan selama semuanya dilengkapi dengan jam masuk dan
yang kompeten atau dengan menggunakan periode pemulihan pasca anestesi (lihat juga keluar serta kriteria keluar ruang pemulihan dan
kriteria baku.) 1 AP.2, EP 3) nama petugas yg bertanggung jawab

( Setiap status post anestesi pasien dimonitor


dan didokumentasikan dan pasien dipindahkan
dari ruang pemulihan oleh petugas yang
kompeten atau dengan menggunakan kriteria Waktu dimulai dan diakhirinya pemulihan belum semua dilengkapi dengan pencatatan
baku.) 4 dicatat dalam rekam medis pasien. waktu masuk dan keluar rr
form laporan operasi belum lengkap nama
dokter bedah dan asisten diagnosa pasca
operasi nama prosedur spesimen bedah untuk
PAB.7.2.( Ada laporan operasi atau catatan Laporan tertulis operasi atau ringkasan pemeriksaan catatan spesifik komplikasi atau
operasi singkat dalam rekam medis pasien untuk catatan operasi termasuk sekurang-kurangnya tidak selama operasi termasuk kehilangan darah
keperluan pelayanan berkesinambungan.) 1 ad a) s/d f) tersebut dari Maksud dan Tujuan. dan tanggal waktu serta tt dpjp

PAB.7.3.( Status fisiologis setiap pasien


dimonitor terus menerus selama dan segera
setelah pembedahan dan dituliskan dalam
status pasien
Catatan : Hal ini akan dinilai bila tindakannya Status fisiologis pasien dimonitor secara
dilakukan dengan anestesi lokal tanpa anestesi terus menerus selama pembedahan (lihat juga belum ada form monitoring pasien selama
umum atau regional maupun sedasi.) 1 AP.2, EP 1) pembedahan dg lokal anestesi

Setiap asuhan pasca bedah yang segera


pada pasien direncanakan dan termasuk asuhan belum semua ada asuhan pasca bedah oleh
PAB.7.4.( Asuhan pasien setelah pembedahan medis, keperawatan, dan yang lainnya sesuai medis keperawatan dan ppa lainnya yg terkait
direncanakan dan didokumentasikan ) 1 kebutuhan pasien. pada pasien

Rencana pasca bedah didokumentasikan di


dalam rekam medis pasien oleh ahli bedah yang
bertanggung jawab / DPJP atau diverifikasi oleh
DPJP yang bersangkutan dengan ikut menanda
tangani (co-signature) pada rencana yang
( Asuhan pasien setelah pembedahan didokumentasikan oleh seorang yang mewakili belum semua ada bukti pencatatan rencana
direncanakan dan didokumentasikan ) 2 DPJP. asuhan pasca bedah di verifikasi oleh dpjp

Bila ada kebutuhan pasien itu, maka


rencana asuhan pasca bedah oleh pihak lain
( Asuhan pasien setelah pembedahan didokumentasikan dalam rekam medis pasien. belum semua ada bukti pencatatan rencana
direncanakan dan didokumentasikan ) 4 asuhan oleh pihak lain sesuai kebutuhan pasien
Rekomendasi

ka anestesi harus bertanggung jawab untuk


mengembangkan memelihara menegakkan
kebijakan dan prosedur dan monitoring
implementasi kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan

buat bukti pelaksanaan ka anestesi memelihara


mempertahankan program pengendalian mutu

buat bukti pelaksanaan ka anestesi memantau


dan menelaah seluruh pelayanan anestesi yang
ditetapkan

buat bukti rapat petugas staf yg diidentifikasi


dlm mengembangkan kebijkan dan prosedur

buat form asesmen pra sedasi pra anestesi

revisi form kriteria pemulihan sedasi dengan


kriteria untuk anak

buat form praanestesi


harus ada form asesmen pra induksi

petugas yang kompeten harus melakukan


asesmen pra anestesi dan pra induksi

lakukan asesmen pra anestesi dan pra induksi


pada form tersendiri dan dokumentasikan pada
rm

lengkapi pengisian form edukasi anestesi dengan


tanda tangan dan nama dokter anestesi yang
memberikan edukasi

catat nama dpjp dan perawat anestesi lengkap


dengan tanda tangan

buat form monitoring pasca anestesi lengkap

waktu dimulai dan diakhiri pemulihan harus


dicantumkan dalam rm
lengkapi laporan tertulis operasi dengan catatan
sesuai ketentuan yang dimaksud

buat form monitoring pembedahan dg anestesi


lokal

buat asuhan pasca bedah oleh medis


keperawatan dan ppa lainnya yg terkait pada
pasien

buat bukti pencatatan semua rencana suhan


pasca bedah dan diverifikasi oleh dpjp bedah

buat bukti pencatatan rencana asuhan pasca


bedah oleh ppa lain sesuai kebutuhan pasien
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

MKI. 1.( Rumah sakit berkomunikasi dengan


komunitas untuk memfasilitasi akses terhadap
pelayanan maupun akses terhadap informasi Rumah sakit menyediakan informasi belum menyediakan informasi tentang mutu
tentang pelayanan asuhan pasien. ) 4 tentang mutu pelayanannya. pelayanan

MKI. 2.( Rumah sakit menginformasikan kepada


pasien dan keluarga tentang asuhan dan
pelayanan, serta bagaimana cara Pasien dan keluarga diberi informasi belum semua pasien dan keluarganya diberi
mengakses/untuk mendapatkan pelayanan tentang asuhan dan pelayanan diberikan oleh informasi tentang asuhan dan pelayanan yang
tersebut.) 1 rumah sakit. (lihat juga APK.1.2, EP 2) bisa diberikan oleh rs

( Rumah sakit menginformasikan kepada pasien


dan keluarga tentang asuhan dan pelayanan, Pasien dan keluarga diberi informasi
serta bagaimana cara mengakses/untuk tentang bagaimana mengakses pelayanan di belum semua pasien dan keluarganya diberitahu
mendapatkan pelayanan tersebut.) 2 rumah sakit. (lihat juga APK.1.2, EP 2) bagaimana cara mengakses pelayanan di rs

( Rumah sakit menginformasikan kepada pasien Informasi tentang sumber altenatif bagi
dan keluarga tentang asuhan dan pelayanan, asuhan dan pelayanan diberikan bila rumah belum semua informasi tentang sumber
serta bagaimana cara mengakses/untuk sakit tidak bisa menyediakan asuhan dan alternatif diberikan kepada pasien dan
mendapatkan pelayanan tersebut.) 3 pelayanan. keluarganya

Pimpinan menjamin terjadinya proses untuk


mengkomunikasikan informasi yang relevan di
MKI. 4.( Komunikasi yang efektif di seluruh seluruh rumah sakit secara tepat waktu. (lihat belum seluruh proses komunikasi relevan
rumah sakit ) 1 juga APK.2, EP 1, dan MPO.5.1, EP 1) disampaikan tepat waktu di seluruh rs

Terjadi komunikasi yang efektif di rumah


( Komunikasi yang efektif di seluruh rumah sakit antar program rumah sakit (lihat juga
sakit ) 2 APK.2, EP 1) belum seluruhnya efektif
Terjadi komunikasi yang efektif dengan
( Komunikasi yang efektif di seluruh rumah pihak luar rumah sakit. (lihat juga APK.3.1, EP 2 belum ada kelompok di luar rs yang tercatat ada
sakit ) 3 dan 3, dan MPO.5.1, EP 1) komunikasi

komunikasi dengan pasien dan keluarga belum


( Komunikasi yang efektif di seluruh rumah Terjadi komunikasi yang efektif dengan seluruhnya efektif ada pasien yang tidak
sakit ) 4 pasien dan keluarga. (lihat juga APK.2, EP 4) mengenal nama dokter yang merawatnya

Pimpinan mengkomunikasikan misi dan


( Komunikasi yang efektif di seluruh rumah kebijakan penting, rencana, dan tujuan rumah belum semua kebijakan penting rs
sakit ) 5 sakit kepada semua staf. dikomunikasikan kepada semua staf

MKI. 5.( Pimpinan menjamin ada komunikasi Pimpinan menjamin komunikasi yang efektif
efektif dan koordinasi antar individu dan dan efisien antara departemen klinis dan non
departemen yang bertanggung jawab untuk klinis, pelayanan dan anggota staf indvidual. belum semua departemen klinis dan non klinis
memberikan pelayanan klinik. ) 1 (lihat juga APK.2, EP 1, dan MPO.5.1, EP 1) terjadi komunikasi efektif

MKI. 7.( Berkas rekam medis pasien tersedia Berkas rekam medis di perbaharui (up date)
bagi praktisi kesehatan untuk memfasilitasi untuk menjamin komunikasi dengan informasi
komunikasi tentang informasi yang penting.) 3 mutakhir. berkas rm belum pernah di up date sebelumnya

MKI. 9.( Rumah sakit merencanakan dan


merancang proses manajemen informasi untuk Kebutuhan informasi dari para pemberi belum pernah melibatkan pemberi pelayanan
memenuhi kebutuhan informasi internal pelayanan klinis dipertimbangkan dalam proses klinis dalam proses perencanaan tehnik
maupun eksternal.) 1 perencanaan. informasi rs

( Rumah sakit merencanakan dan merancang


proses manajemen informasi untuk memenuhi Kebutuhan informasi dan persyaratan
kebutuhan informasi internal maupun individu dan agen di luar rumah sakit belum pernah melibatkan agen di luar rs dalam
eksternal.) 3 dipertimbangkan dalam proses perencanaan. proses perencanaan tehnik informasi rs

( Rumah sakit merencanakan dan merancang


proses manajemen informasi untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal maupun Perencanaan didasarkan atas ukuran dan perencanaan informasi belum berdasarkan
eksternal.) 4 kompleksitas rumah sakit kompleksitas pelayanan rs
Ada kebijakan tertulis yang mengatur privasi
dan kerahasiaan informasi berdasarkan dan
MKI.10.( Kerahasiaan dan privasi informasi sesuai peraturan perundang-undangan yang belum ada kebijakan yang mengatur privasi dan
dijaga ) 1 berlaku. kerahasiaan informasi

Kebijakan menjabarkan sejauh mana pasien


mempunyai akses terhadap informasi kesehatan
mereka dan proses untuk mendapatkan akses
bila diizinkan. (lihat juga HPK.1.6, Maksud dan belum seluruh informasi kesehatan pasien bisa
( Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga ) 2 Tujuan) diakses oleh pasien yang bersangkutan
kebijakan baru dilaksanakan sebagian hanya
( Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga ) 3 Kebijakan tersebut dilaksanakan pada informasi tertentu
belum semua kepatuhan melaksanakan
( Kerahasiaan dan privasi informasi dijaga ) 4 Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor. kebijakan dimonitor

Rumah sakit mempunyai kebijakan tertulis


untuk mengatur keamanan informasi, termasuk
integritas data yang didasarkan pada atau
MKI.11.( Kemanan informasi, termasuk konsisten dengan peraturan dan perundang? ada kebijakanntertulis namun implementasinya
integritas data, dijaga.) 1 undangan yang berlaku. belum sesuai kebijakan yan ditetapkan

Kebijakan meliputi tingkat keamanan untuk


( Kemanan informasi, termasuk integritas data, setiap kategori data dan informasi yang ada kebijakan meliputi tingkat keamanan
dijaga.) 2 diidentifikasi namun pelaksanaannya belum tepat

Mereka yang membutuhkan, atau jabatan


( Kemanan informasi, termasuk integritas data, apa yang mengizinkan akses terhadap setiap petugas ipsrs mempunyai akses ke rm yang
dijaga.) 3 kategori data dan informasi, diidentifikasi. terimpan di ruang penyimpanan rm

belum semua kebijakan diimplementasikan


kunci ruang penyimpanan rm dibawa petugas
( Kemanan informasi, termasuk integritas data, ipsrs karena di ruang rm ada saluran air yang
dijaga.) 4 Kebijakan dilaksanakan/diimplementasikan harus selalu diperiksa petugas ipsrs
( Kemanan informasi, termasuk integritas data,
dijaga.) 5 Kepatuhan terhadap kebijakan dimonitor belum seluruh kepatuhan dimonitor
Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang
MKI.12.( Rumah sakit mempunyai kebijakan masa penyimpanan (retensi) berkas rekam ada kebijakan tentang masa penyimpanan
tentang masa retensi/penyimpanan dokumen, medis klinis, dan data serta informasi lainnya namun rs tetap menyimpan berkas rm milik rs
data dan informasi.) 1 dari pasien lama

( Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang


masa retensi/penyimpanan dokumen, data dan Proses retensi memberikan kerahasiaan dan
informasi.) 2 keamanan dan kerahasiaan yang diharapkan. kerahasiaan belum sepenuhnya dijaga

( Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang belum ada bukti pemusnahan berkas rm berkas
masa retensi/penyimpanan dokumen, data dan Catatan /records, data dan informasi rs lama masih tersimpan di ruang penyimpanan
informasi.) 3 dimusnahkan dengan semestinya. rm

MKI.13.( Rumah sakit menggunakan standar


kode diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol, Standarisasi kode diagnosis yang digunakan belum seluruh standarisasi kode diagnosis
singkatan, dan definisi.) 1 dan penggunanya dimonitor dimonitor

( Rumah sakit menggunakan standar kode


diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol, Standarisasi kode prosedur/tindakan yang belum semua standarisasi kode tindakan
singkatan, dan definisi.) 2 digunakan dan penggunanya dimonitor dimonitor

( Rumah sakit menggunakan standar kode


diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol,
singkatan, dan definisi.) 3 Standarisasi definisi yang digunakan belum semua definisi distandarisasi

( Rumah sakit menggunakan standar kode Standarisasi simbol yang digunakan dan
diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol, yang tidak boleh digunakan didentifikasi dan
singkatan, dan definisi.) 4 dimonitor. simbol yang digunakan belum dimonitor

( Rumah sakit menggunakan standar kode Standarisasi singkatan yang digunakan dan singkatan yang digunakan belum semuanya
diagnosa, kode prosedur/tindakan, simbol, yang tidak boleh digunakan diidentifikasi dan dimonitor banyak digunakan singkatan yang
singkatan, dan definisi.) 5 dimonitor tidak terstandar

MKI.14.( Kebutuhan data dan informasi dari


orang di dalam dan di luar rumah sakit
terpenuhi secara tepat waktu dalam format yang
memenuhi harapan pengguna dan dengan Desiminasi data dan informasi sesuai belum semua data dan informasi disesuaikan
frekuensi yang dikehendaki.) 1 kebutuhan pengguna, dengan kebutuhan pengguna
( Kebutuhan data dan informasi dari orang di
dalam dan di luar rumah sakit terpenuhi secara
tepat waktu dalam format yang memenuhi
harapan pengguna dan dengan frekuensi yang Pengguna menerima data dan informasi
dikehendaki.) 2 tepat waktu, belum ada bukti evaluasi pengukuran waktu

( Kebutuhan data dan informasi dari orang di


dalam dan di luar rumah sakit terpenuhi secara
tepat waktu dalam format yang memenuhi Pengguna menerima data dan informasi
harapan pengguna dan dengan frekuensi yang dalam suatu format yang membantu maksud belum semua pengguna menerima data dan
dikehendaki.) 3 penggunaannya informasi yang dibutuhkan dalam satu format

( Kebutuhan data dan informasi dari orang di


dalam dan di luar rumah sakit terpenuhi secara
tepat waktu dalam format yang memenuhi Staf mempunyai akses ke data dan
harapan pengguna dan dengan frekuensi yang informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan belum semua staf mempunyai akses data dan
dikehendaki.) 4 tanggung jawab pekerjaan mereka. informasi yang dibutuhkan

MKI.16.( Catatan dan informasi dilindungi dari


kehilangan, kerusakan, gangguan, serta akses Rekam medis dan informasi dilindungi dari belum ada bukti rm dilindungi dari kehilangan
dan penggunaan oleh yang tidak berhak. ) 1 kehilangan dan kerusakan dan kerusakan

( Catatan dan informasi dilindungi dari Rekam medis dan informasi dilindungi belum ada bukti rm dan informasi dilindungi
kehilangan, kerusakan, gangguan, serta akses gangguan dan akses serta penggunaan yang dari akses yang tidak sah karena kunci ruang rm
dan penggunaan oleh yang tidak berhak. ) 2 tidak sah. dibawa juga oleh bagian ipsrs

MKI.17.( Pengambil keputusan dan staf lain yang


kompeten telah mendapat pendidikan dan Para pengambil keputusan dan yang lainnya belum ada bukti pengambil keputusan diberi
pelatihan tentang prinsip manajemen telah diberikan pendidikan tentang prinsip pendidikan tentang prinsip prinsip manajemen
informasi.) 1 manajemen informasi informasi

( Pengambil keputusan dan staf lain yang


kompeten telah mendapat pendidikan dan
pelatihan tentang prinsip manajemen Pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan belum ada bukti pendidikan sesuai dengan
informasi.) 2 tanggung jawab pekerjaannya kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaannya
( Pengambil keputusan dan staf lain yang
kompeten telah mendapat pendidikan dan Data dan informasi klinis maupun
pelatihan tentang prinsip manajemen manajerial diintegrasikan sesuai kebutuhan belum semua data dan informasi klinis dan
informasi.) 3 untuk mendukung pengambilan keputusan. manajerial diintegrasikan

Ada kebijakan dan protokol tertulis yang


MKI.18.( Kebijakan tertulis atau protokol menjabarkan persyaratan untuk
menetapkan persyaratan untuk mengembangkan dan menjaga kebijakan dan belum seluruh kebijakan dan protokol tertulis
mengembangkan serta menjaga kebijakan dan prosedur, meliputi paling sedikit item a) sampai menjabarkan persyaratan untuk
prosedur internal maupun suatu proses dalam dengan h) dalam Maksud dan Tujuan, dan mengembangkan dan menjaga kebijakan dan
mengelola kebijakan dan prosedur eksternal.) 1 dilaksanakan. prosedur

( Kebijakan tertulis atau protokol menetapkan


persyaratan untuk mengembangkan serta Ada protokol tertulis yang menguraikan
menjaga kebijakan dan prosedur internal bagaimana kebijakan dan prosedur yang berasal baru sebagian protokol tertulis tentang
maupun suatu proses dalam mengelola dari luar rumah sakit dapat dikendalikan dan bagaimana kebijakan dan prosedur dari luar
kebijakan dan prosedur eksternal.) 2 diimplementasikan. dapat diberlakukan dan dikendalikan

Ada kebijakan atau protokol tertulis yang


menetapkan retensi kebijakan dan prosedur
( Kebijakan tertulis atau protokol menetapkan usang/lama setidaknya untuk kurun waktu yang
persyaratan untuk mengembangkan serta dipersyaratkan oleh peraturan perundangan
menjaga kebijakan dan prosedur internal yang berlaku, sambil memastikan bahwa tidak belum semua dibuat kebijakan protokol retensi
maupun suatu proses dalam mengelola terjadi kekeliruan dalam penggunaannya, dan prosedur lama serta monitoring
kebijakan dan prosedur eksternal.) 3 kebijakan atau protokol tersebut diterapkan penggunaannya

( Kebijakan tertulis atau protokol menetapkan


persyaratan untuk mengembangkan serta Ada kebijakan dan protokol tertulis yang
menjaga kebijakan dan prosedur internal menguraikan bagaimana semua kebijakan dan belum semua kebijakan prosedur yang beredar
maupun suatu proses dalam mengelola prosedur yang beredar dapat diidentifikasi dan dapat diidentifikasi dan ditelusur serta
kebijakan dan prosedur eksternal.) 4 ditelusuri, serta diimplementasikan. diimplementasikan
MKI.19.1.1( Rekam medis setiap pasien yang
menerima pelayanan emergensi
memuat/mencantumkan jam kedatangan,
kesimpulan saat mengakhiri pengobatan, kondisi
pasien pada saat dipulangkan, dan instruksi Rekam medis pasien emergensi memuat
tindak lanjut pelayanan.) 1 jam kedatangan belum semua jam kedatangan pasien igd dicatat

( Rekam medis setiap pasien yang menerima


pelayanan emergensi memuat/mencantumkan
jam kedatangan, kesimpulan saat mengakhiri
pengobatan, kondisi pasien pada saat
dipulangkan, dan instruksi tindak lanjut Rekam medis pasien emergensi memuat instruksi tindak lanjut belum semuanya
pelayanan.) 4 instruksi tindak lanjut pelayanan dicantumkan

MKI.19.2.( Kebijakan rumah sakit petugas lain selain yang telah ditetapkan dalam
mengidentifikasi mereka yang berhak untuk Ada proses untuk menjamin hanya individu kebijakan bisa mengakses rm karena kunci
mengisi rekam medis pasien dan menentukan yang mempunyai otorisasi yang mempunyai ruangan dipegang orang lain yang bukan
isi dan format rekam medis.) 6 akses ke rekam medis pasien petugas rm

MKI.19.3.( Setelah mengisi catatan di rekam Bila dipersyaratkan oleh rumah sakit,
medis setiap pasien, dituliskan juga identitas waktu/jam pengisian rekam medis dapat beberapa rm tidak dapat diidetifikasi waktu
penulisnya. ) 3 diidentifikasi. pengisiannya karena tidak mencantumkan jam

MKI.19.4.( Sebagai bagian dalam kegiatan


peningkatan kinerja, rumah sakit secara reguler
melakukan asesmen terhadap isi dan Rekam medis pasien dIreview secara review sudah dilakukan namun belum secara
kelengkapan berkas rekam medis pasien.) 1 reguler/teratur teratur

( Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan


kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan
asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas Review menggunakan sample yang
rekam medis pasien.) 2 mewakili/ representatif sampel belum representatif
( Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan Review dilakukan oleh dokter, perawat dan
kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan profesi lain yang diberi otorisasi untuk pengisian
asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas rekam medis atau mengelola rekam medis
rekam medis pasien.) 3 pasien. hanya dilakukan oleh petugas rm

( Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan


kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan Review berfokus pada ketepatan waktu, review belum terfokus pada ketepatan waktu
asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas dapat terbaca dan kelengkapan berkas rekam dan dapat terbaca baru direview kelengkapan
rekam medis pasien.) 4 medis berkas saja

( Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan


kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan Isi rekam medis yang disyaratkan oleh
asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas peraturan dan perundang-undangan
rekam medis pasien.) 5 dimasukkan dalam proses review belum seluruh isi rm direview

( Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan


kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan Berkas rekam medis pasien yang masih aktif
asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas dirawat dan pasien yang sudah pulang
rekam medis pasien.) 6 dimasukkan dalam proses review belum melakukan review berkas aktif

( Sebagai bagian dalam kegiatan peningkatan


kinerja, rumah sakit secara reguler melakukan
asesmen terhadap isi dan kelengkapan berkas Hasil proses review digabungkan ke dalam proses review belum tampak merupakan bagian
rekam medis pasien.) 7 mekanisme pengawasan mutu rumah sakit dari mekanisme pengawasan mutu

MKI.20.( Kumpulan data dan informasi belum ada bukti bahwa data dan informasi
mendukung asuhan pasien, manajemen rumah Kumpulan data dan informasi mendukung dipergunakan untuk mendukung program
sakit, dan program manajemen mutu.) 3 program manajemen kualitas/mutu. manajemen mutu
MKI.20.1.( Rumah sakit mempunyai proses
untuk mengumpulkan data dan telah
menetapkan data dan informasi apa yang secara
rutin (regular) dikumpulkan untuk memenuhi
kebutuhan staf klinis dan manajemen di rumah Rumah sakit memberikan data yang
sakit, serta agen/badan/ pihak lain di luar dibutuhkan kepada lembaga di luar rumah sakit. pelaporan data untuk diluar rs sudah dilakukan
rumah sakit. ) 2 (lihat juga PPI.10.6, EP 1) belum ada panduan spo

MKI.20.2.( Rumah Sakit mempunyai proses Rumah sakit memiliki proses untuk
untuk menggunakan atau berpartisipasi dalam berpartisipasi atau menggunakan informasi dari belum ada panduan untuk berpartisipasi dalam
database eksternal. ) 1 data base eksternal. penggunaan data external

( Rumah Sakit mempunyai proses untuk Rumah sakit berkontribusi terhadap data rs berkontribusi terhadap data atau informasi
menggunakan atau berpartisipasi dalam atau informasi data base eksternal sesuai data base external sesuai peraturan
database eksternal. ) 2 peraturan dan perundang-undangan. perundangan belum sepenuhnya terlaksana

( Rumah Sakit mempunyai proses untuk Keamanan dan kerahasiaan dijaga ketika
menggunakan atau berpartisipasi dalam berkontribusi atau menggunakan data base belum pernah berkontribusi ke data base
database eksternal. ) 4 eksternal. eksternal

MKI.21.( Rumah sakit mendukung asuhan


pasien, pendidikan, riset, dan manajemen akses informasi ilmiah terkini dan yang lain
dengan informasi yang tepat waktu dari sumber Informasi ilmiah terkini dan informasi lain untuk mendukung pelayanan pasien masih
data terkini.) 1 untuk mendukung pelayanan pasien sangat terbatas

( Rumah sakit mendukung asuhan pasien,


pendidikan, riset, dan manajemen dengan
informasi yang tepat waktu dari sumber data Informasi ilmiah terkini dan informasi lain tidak ada pendidikan klinik tidak ada bukti
terkini.) 2 untuk mendukung pendidikan klinik mengakses informasi ilmiah terkini

( Rumah sakit mendukung asuhan pasien,


pendidikan, riset, dan manajemen dengan
informasi yang tepat waktu dari sumber data Informasi ilmiah terkini dan informasi lain akses informasi terkini dan yang lain untuk riset
terkini.) 3 untuk mendukung riset. sangat terbatas
( Rumah sakit mendukung asuhan pasien,
pendidikan, riset, dan manajemen dengan
informasi yang tepat waktu dari sumber data Informasi profesional terkini dan informasi akses informasi profesional untuk mendukung
terkini.) 4 lain untuk mendukung manajemen manajemen masih sangat kurang

( Rumah sakit mendukung asuhan pasien,


pendidikan, riset, dan manajemen dengan
informasi yang tepat waktu dari sumber data Tersedia informasi dalam kerangka waktu tersedianya informasi dalam kerangka waktu
terkini.) 5 yang sesuai dengan harapan pengguna. sesuai harapan pengguna masih kurang
Rekomendasi

rs harus menyediakan informasi tentang mutu


pelayanan di setiap unit

pasien dan keluarga harus diberi informasi


tentang pelayanan yang bisa diberikan oleh rs

semua pasien dan keluarganya harus diberitahu


bagaimana cara mengakses pelayanan di rs

semua informasi tentang sumber alternatif


harus diberikan kepada pasien dan keluarganya

komunikasi relevan untuk seluruh rs harus


dijamin terkomunikasikan secara tepat waktu

k komunikasi yang efektif di rumah sakit antar


program rumah sakit harus dilaksanakan
harus terdapat komunikasi efektif dengan pihak
luar rs

komunikasi dengan pasien dan keluarganya


harus terjadi secara efektif

pimpinan harus mengkomunikasikan kebijakan


penting rencana dan tujuan rs kepada semua
staf

komunikasi yang efektif dan efisien harus


mencakup semua departemen klinis dan non
klinis pelayanan dan staf

berkas rm harus di up date untuk menjamin


komunikasi dengan informasi mutakhir

kebutuhan informasi para pemberi pelayanan


klinis harus dipertimbangkan dalam proses
perencanaan

kebutuhan informasi para individu agen di luar


rs harus dipertimbangkan dalam proses
perencanaan

perencanaan tehnik informasi harus berdasar


kompleksitas rs
buat kebijakan tertulis yang mengatur privasi
dan kerahasiaan informasi

pasien harus diberi akses terhadap semua


informasi kesehatannya
kebijaksanaan harus dijabarkan seluruhnya dan
dilaksanakan
harus ada monitoring terhadap kepatuhan
melaksanakan kebijakan

rumah sakit mempunyai kebijakan tertulis untuk


mengatur keamanan informasi termasuk
integritas data yang didasarkan pada atau
konsisten dengan peraturan dan perundang
undangan yang berlaku implementasikan dan
dievaluasi

lengkapi kebijakan mencakup tingkat keamanan


setiap kategori data

identifikasi siapa siapa yang diijinkan mengakses


berkas rm setiap kategori data dan informasi
yang tersedia

implementasikan seluruh kebijakan yang telah


ditetapkan

monitoring terhadap kebijakan harus dimonitor


tetpkan kebijakan tretensi berkas rm
implementasikan dan dievaluasi

proses retensi berkas rm harus memberikan


kerahasiaan dan keamanan

musnahkan dengan semestinya berkas rm lama


rs lama

lakukan monitoring terhadap standarisasi kode


diagnosis

lakukan monitoring kode tindakan

definisi yang digunakan harus distandarisasi

simbol yang digunakan atau yang tidak boleh


digunakan harus dimonitor penggunaannya

standarisasi singkatan harus dimonitor


penggunaannya

desiminasi data dan informasi harus sesuai


dengan kebutuhan penggunanya
lakukan evaluasi pengukuran waktu

semua pengguna data dan informasi harus


menerimanya dalam satu format yang
membantu maksud penggunanya

staf yang membutuhkan data dan informasi


untuk melaksanakan tanggung jawab
pekerjaannya harus diberi akses ke data tersebut

rm dan informasi harus dilindungi dari


kehilangan dan kerusakan

rm dan informasi harus dilindungi dari gangguan


dan akses yang tidak sah

buat bukti bahwa pengambil keputusan diberi


pendidikan prinsip manajemen informasi

pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan


kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaannya
integrasikan data dan informasi klinis sesuai
kebutuhan untuk mendukung pengambilan
keputusan

buat protokol yang menyeluruh untuk


mengembangkan dan menjaga kebijakan
prosedur

buat semua protokol tentang bagaimana


kebijakan dan prosedur dari luar dapat
dikendalikan

agar dibuat semua kebijakan protokol yang


menetapkan retensi kebijakan prosedur lama
serta memonitor penggunaannya

buat kebijakan protokol untuk identifikasi


kebijakan prosedur yang beredar
kedatangan seluruh pasien igd harus dicatat

cantumkan instruksi tindak lanjut pada form


yang telah disediakan di rm

buat prosedur yang menjamin hanya petugas


yang telah diberi wewenang otorisasi yang
mempunyai akses ke berkas rm

waktu jam pengisian semua rm harus dapat


diidentifikasi

rekam medis pasie nharus direview secara


reguler teratur

revie harus menggunakan sample yang mewakili


representatif
review bisa dilakukan oleh dokter perawat atau
profesi lain yang diberi otorisasi

review berkas rm harus mencakup ketepatan


waktu dapat terbaca selain kelengkapannya
berkas rm

isi rekam medis yang disyaratkan oleh peraturan


dan perundang undanga harusn dimasukkan
dalam proses review

proses review harus mencakup pasien yang


masih aktif dirawat selain pasien yang sdh
pulang

masukkan dalam program peningkatan mutu rs


buat laporan ke struktural mutu rumah sakit

kumpulan data dan informasi harus


dipergunakan untuk mendukung program
manajemen mutu kualitas
pengelolaan kumpulan data agar dibuat
kebijakan dan panduannya a l untuk mengatur
pemberian data kepada pihak yang memerlukan
laporan kepihak pihak yang terkait dll

agar dibuat panduan pengelolaan informasi a l


pengaturan penggunaan database external dan
pengaturan kerahasiaan keamanannya

agar dibuat panduan pengelolaan informasi a l


pengaturan penggunaan database external dan
pengaturan kerahasiaan keamanannya

apabila mengakses data base eksternal harus


menjaga keamanan dan kerahasiaan

tingkatkan akses untuk informasi ilmiah terkini


dan lainnya mis langganan majalah ilmiah
akses internet bebas acara ilmiah dll dapat
diperluas koleksi perpustakaan jadi sangat
sedikit

gunakan informasi ilmiah terkini untuk


pendidikan klinis

tingkatkan akses untuk informasi ilmiah terkini


dan yanglain mis langganan majalah ilmiah
akses internet bebas acara ilmiah dll
tingkatkan akses untuk informasi profesional
mis akses internet langganan jurnal profesional
acara acara ilmiah dll

agar staf dapat menerima informasi sesuai


dengan kerangka waktu yang diharapkan
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

PMKP. 1.( Mereka yang bertanggung jawab


memimpin dan menjalankan rumah sakit
berpartisipasi dalam perencanaan dan evaluasi Pimpinan rumah sakit berpartisipasi dalam bukti pelaksanaan berupa dokumen monitoring
keberhasilan program peningkatan mutu dan pelaksanaan monitoring program peningkatan pengawasan program pmkp belum dilakukan
keselamatan pasien.) 2 mutu dan keselamatan pasien secara periodik reguler

( Mereka yang bertanggung jawab memimpin


dan menjalankan rumah sakit berpartisipasi
dalam perencanaan dan evaluasi keberhasilan Program peningkatan mutu dan bukti pelaksanaan berupa dokumen laporan
program peningkatan mutu dan keselamatan keselamatan pasien dilaporkan oleh pimpinan program pmkp ke pemilik dewas belum
pasien.) 4 rumah sakit kepada pengelola (governance) dilakukan secara periodik reguler

program pmkp sudah ada diseluruh unit namun


PMKP. 1.1.( Pimpinan rumah sakit berkolaborasi Program peningkatan mutu dan belum bekerja secara terkoordinir dan secara
dalam melaksanakan program peningkatan keselamatan pasien meliputi seluruh organisasi periodik melaksanakan pertemuan membahas
mutu dan keselamatan pasien.) 2 sasaran mutu disetiap unit kerja

penyampaian informasi kepada staf internal


PMKP. 1.4.( Peningkatan mutu dan keselamatan Informasi tentang peningkatan mutu dan publikasi pmkp telah ada namun belum rutin
pasien di informasikan ke staf.) 1 keselamatan pasien di sampaikan kepada staf melalui rapat majalah dinding dan web

( Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Komunikasi dilakukan secara reguler melalui pertemuan atau rapat staf koordinasi belum
informasikan ke staf.) 2 saluran yang efektif. (lihat juga TKP.1.6, EP 2). dilakukan secara periodik

Komunikasi dilakukan termasuk kemajuan belum ada bukti pelaksanaan ttg komunikasi yg
( Peningkatan mutu dan keselamatan pasien di dalam hal mematuhi sasaran keselamatan dilakukan termasuk kemajuan dlm mematuhi
informasikan ke staf.) 3 pasien skp sesuai penyampaian kegiatan di unit sdm
PMKP. 2.( Rumah sakit membuat rancangan baru Elemen dalam Maksud dan Tujuan dari bukti relevansi rancangan proses yg baik sudah
dan melakukan modifikasi dari sistem dan huruf a s/d i digunakan apabila relevan dengan ada namun belum masuk proses yg dirancang
proses sesuai prinsip peningkatan mutu. ) 2 proses yang dirancang atau yang dimodifikasi rancang ulang

( Rumah sakit membuat rancangan baru dan Dipilih indikator untuk mengevaluasi apakah bukti dokumen pelaksanaan pemilihan dan
melakukan modifikasi dari sistem dan proses pelaksanaan rancangan proses baru atau penetapan indikator mutu yg ada belum
sesuai prinsip peningkatan mutu. ) 3 rancangan ulang proses telah berjalan baik. dimanfaatkan untuk evaluasi rancang ulang

Hasil penilaian disampaikan kepada pihak bukti hasil penilaian dan bukti penyampian hasil
PMKP. 3.( Pimpinan rumah sakit menetapkan terkait dalam mekanisme pengawasan dan penilaian indikator mutu disampaikan kepada
indikator kunci untuk monitor struktur, proses secara berkala kepada pimpinan dan pemilik dewas pemilik rs sudah ada namun kepada
dan hasil (outcome) dari rencana peningkatan rumah sakit sesuai struktur rumah sakit yang pimpinan medis pimpinan keperawatan dan
mutu pelayanan dan keselamatan pasien.) 3 berlaku. pimpinan lain sesuai struktur rs belum ada

dokumen penetapan cakupan metodologi dan


frekwensi untuk setiap indikator yg dipilih yakni
PMKP. 3.2.( Pimpinan rumah sakit menetapkan Data penilaian manajerial dikumpulkan dan untuk data penilaian indikator area manajerial
indikator kunci untuk menilai setiap dari digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari dan evaluasi sudah ada namun dari hasil
struktur, proses dan outcome manajemen.) 5 peningkatan evaluasi belum ada rtl nya

dokumen bukti ttg analisis terhadap data yg


dikumpulkan diubah menjadi informasi sistem
PMKP. 4.( Orang dengan pengalaman, pencatatan dan pelaporan indikator area klinis
pengetahuan dan keterampilan cukup international library area manajerial dan area
mengumpulkan dan menganalisis data secara Data dikumpulkan, dianalisis dan diubah skp sudah ada namun belum dilakukan reguler
sistematik.) 1 menjadi informasi dan periodik

( Orang dengan pengalaman, pengetahuan dan Hasil analisis dilaporkan kepada mereka laporan hasil analisa data kegiatam pmkp dari
keterampilan cukup mengumpulkan dan yang bertanggung jawab untuk melakukan tim pmkp ke direktur rs sudah dilaksanakan
menganalisis data secara sistematik.) 4 tindak lanjut (lihat juga TKP.3.4, EP 2) namun belum secara reguler dan periodik
sistem pencatatan dan pelaporan ikp sentinel
ktd knc sudah dibuat namun belum dilakukan
Rumah sakit melakukan analisis akar secara periodik dan reguler panduan
PMKP. 6.( Rumah sakit menggunakan proses masalah ?RCA? terhadap semua kejadian pelaksanaan analisa akar masalah rca sudah
untuk melakukan identifikasi dan pengelolaan sentinel yang terjadi dalam batas waktu tertentu dianalisis dan tindak lanjuti namun belum
kejadian sentinel. ) 2 yang ditetapkan pimpinan rumah sakit secara periodik

PMKP. 7.( Dilakukan analisis jika data dokumen bukti pelaksanaan terhadap
menunjukkan adanya variasi dan kecenderungan Semua ketidakcocokan (discrepancy) antara discrepancy belum dianalisis dan laporan
dari KTD.) 5 diagnosis pra dan pasca operasi dianalisis kejadian belum ada data

dokumen bukti pelaksanaan terhadap kejadian


( Dilakukan analisis jika data menunjukkan Kejadian lainnya yang ditetapkan oleh lain belum dianalisis dan laporan kejadian
adanya variasi dan kecenderungan dari KTD.) 7 rumah sakit dianalisis belum ada data

PMKP.11.( Program manajemen risiko digunakan Paling sedikit setiap tahun rumah sakit bukti pelaksanaan analisis fmea masih belum
untuk melakukan identifikasi dan mengurangi melaksanakan dan mendokumentasikan dipahami rs mengambil ttg cathlab yg belum
KTD yang tidak diharapkan terjadi dan penggunaan alat pengurangan-proaktif- operasional analisis manajemen resiko terhadap
mengurangi risiko terhadap keselamatan pasien terhadap-risiko dalam salah satu prioritas proses penggunaan alat pengurangan proaktif resiko
dan staf.) 2 risiko baru 1x review bukti pelaksanaan belum ada

( Program manajemen risiko digunakan untuk


melakukan identifikasi dan mengurangi KTD Berdasarkan analisis, pimpinan rumah sakit
yang tidak diharapkan terjadi dan mengurangi membuat rancang ulang dari proses yang kebijakan dan pedoman sudah ada namun
risiko terhadap keselamatan pasien dan staf.) 3 mengandung risiko tinggi. belum ada bukti hasil rancang ulang
Rekomendasi

melakukan pelaksanaan monitoring


pengawasan program pmkp secara periodik
reguler saat ini baru 1 tahun

melakukan pelaporan program pmkp ke pemilik


dewas secara periodik reguler saat ini baru 1x
laporan triwulan

tim pmkp mengkoordinir secara periodik dan


reguler mengadakan pertemuan membahas
sasaran mutu disetiap unit kerja setiap unit ada
program mutu

penyampaian informasi kepada staf internal


publikasi pmkp secara rutin disampaikan
melalui rapat majalah dinding dan web

pertemuan atau rapat staf koordinasi untuk


dilakukan secara periodik

melaksanakan komunikasi ttg kemajuan dlm


mematuhi skp yg dilakukan melalui
penyampaian kegiatan unit sdm secara periodik
bukti relevansi rancangan proses yg baik diikuti
membuat proses yg dirancang rancang ulang

bukti dokumen pelaksanaan pemilihan dan


penetapan indikator mutu yg ada dilakukan
evaluasi rancang ulang

bukti hasil penilaian dan bukti penyampian hasil


penilaian indikator mutu disampaikan kepada
dewas pemilik rs juga diberikan kepada
pimpinan medis pimpinan keperawatan dan
pimpinan lain sesuai struktur rs

dokumen penetapan cakupan metodologi dan


frekwensi untuk setiap indikator yg dipilih yakni
untuk data penilaian indikator area manajerial
dan evaluasi yg sudah ada dilengkapi rtl nya

pelaksanaan pengumpulan data untuk menjadi


informasi perlu dilakukan evaluasi secara reguler
dan periodik berupa dokumen bukti sistem
pencatatan dan pelaporan indikator area klinis
international library area manajerial dan area
skp

laporan hasil analisa data kegiatam pmkp dari


tim pmkp ke direktur rs perlu dilaksanakan
secara reguler dan periodik
sistem pencatatan dan pelaporan ikp sentinel
ktd knc yg sudah dibuat perlu dilakukan secara
periodik dan reguler panduan pelaksanaan
analisa akar masalah rca yg sudah dianalisis dan
ditindak lanjuti perlu secara periodik

membuat data laporan kejadian dan


menganalisis pelaksanaan terhadap discrepancy

membuat data laporan kejadian lain dan


menganalisis nya

bukti pelaksanaan analisis fmea untuk dibuat


lagi pada kasus yg sedang berproses dalam
pelayanan review analisis manajemen resiko
terhadap penggunaan alat pengurangan proaktif
resiko baru yg 1x dilakukan setiap tahun

kebijakan dan pedoman yg sudah ada membuat


dokumen bukti hasil rancang ulang
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

MPO.1.1.( Seorang ahli farmasi berizin, teknisi


atau profesional lain yang terlatih mensupervisi Petugas tersebut memberikan supervisi ada supervisi terhadap proses dari mpo 2 s d
pelayanan farmasi atau kefarmasian terhadap proses yang diuraikan dalam MPO.2 mpo 5 namun belum dilaksanakan secara
(pharmaceutical).) 2 sampai dengan MPO.5. komprehensif dan terjadwal

kebijakan dan pedoman rs pengawasan


penggunaan obat ada namun implementasinya
belum sampai pengelolaan di unit2 farmasi igd
dan r rawat inap akses masuk r farmasi igd
dibatasi kecuali staf farmasi obat yg di rawat
inap yg tergolong high allert lasa disimpan di r
farmasi untuk mengurangi medication error dan
MPO.2.1.( Ada metode untuk mengawasi daftar meminimalkan kehilangan kecuali obat
obat yang tersedia dan penggunaan obat di Ada metode untuk mengawasi penggunaan emergency harus dikunci plastik dengan no
rumah sakit ) 1 obat dalam rumah sakit register

bukti dokumentasi laporan pengawasan


penggunaan obat di apotek dan unit lain sudah
ada list supervisi namun pada saat telusur
masih diperoleh obat di dalam gudang jumlah
fisik dan kartu stok tidak sama pada ruang
gudang obat terdapat lemari narkotik dan obat
( Ada metode untuk mengawasi daftar obat yang Obat dilindungi terhadap kehilangan atau psikotropik namun jendela nya belum dipasang
tersedia dan penggunaan obat di rumah sakit ) 2 pencurian di seluruh rumah sakit teralis pengaman

Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam kebijakan dan spo monitoring obat baru dan ktd
daftar, ada proses atau mekanisme untuk juga form monitoring obat baru dan ktd tersedia
( Ada metode untuk mengawasi daftar obat yang memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD di ruangan namun belum terimplementasi alur
tersedia dan penggunaan obat di rumah sakit ) 5 yang tidak diantisipasi pic pengumpul data di seluruh unit ruangan
Daftar ditelaah sekurang-kurangnya setahun dokumen review formularium 1 th sekali sudah
( Ada metode untuk mengawasi daftar obat yang sekali berdasarkan atas informasi tentang safety ada namun belum periodik dan konsisten setiap
tersedia dan penggunaan obat di rumah sakit ) 6 dan efektivitas. tahun

MPO.2.2.( Rumah sakit dapat segera Ada proses untuk persetujuan dan
memperoleh obat yang tidak ada dalam stok pengadaan obat yang dibutuhkan tapi tidak ada
atau yang normal tersedia di rumah sakit atau dalam stok atau yang secara normal tersedia di kebijakan dan spo ada namun mou dengan
sewaktu-waktu bilamana farmasi tutup ) 1 rumah sakit (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1). apotek lain sedang dalam proses

( Rumah sakit dapat segera memperoleh obat


yang tidak ada dalam stok atau yang normal Ada proses untuk mendapatkan obat pada belum ada dokumentasi buku catatan namun
tersedia di rumah sakit atau sewaktu-waktu saat dimana farmasi tutup atau persediaan obat ada formulir permintaan obat atau alkes bila
bilamana farmasi tutup ) 2 terkunci (lihat juga TKP.3.2.1, EP 2). stock obat alkes alkes tak tersedia di rs

( Rumah sakit dapat segera memperoleh obat


yang tidak ada dalam stok atau yang normal belum ada bukti dokumen sosialisasi kepada staf
tersedia di rumah sakit atau sewaktu-waktu farmasi dan seluruh ruangan pelayanan ttg
bilamana farmasi tutup ) 3 Staf memahami proses implementasi tsb ini

farmasi ugd perlu penataan dan pemisahan


penyimpanan antar obat dan paket alkes bahan
Seluruh tempat pernyimpanan obat habis pakai agar memudahkan supervisi dan
diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan rumah menghindari medication error gudang obat
sakit untuk memastikan obat disimpan secara belum tertata baik serta perlu penambahan
MPO.3.( Obat disimpan dengan baik dan aman.) 4 benar; teralis jendela

Obat emergensi tersedia pada unit-unit


dimana akan diperlukan atau dapat terakses
MPO.3.2.( Obat-obatan emergensi tersedia, segera dalam rumah sakit untuk memenuhi pada telusur lapangan obat emergency di
dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar kebutuhan yang bersifat emergensi (lihat juga ruangan pelayanan r inap ada kit emergency
farmasi.) 1 TKP.3.2.1, EP 1, dan MPO.2.2, EP 1) namun tidak terkunci dgn segel nomer register
implementasi ttg penataan dan penyimpanan
penjagaan supervisi obat emergensi di ok
ruangan rinap dan ugd belum sesuai standar
Kebijakan rumah sakit menetapkan obat lasa high allert tidak boleh ada di ruangan
( Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan rawat inap untuk kit emergency sebagian
dan aman bilamana disimpan di luar farmasi.) 2 dilindungi dari kehilangan atau pencurian sudah terkunci dgn no register

Obat emergensi dimonitor dan diganti kebijakan dan spo monitoring obat emergensi
secara tepat waktu sesuai kebijakan rumah sakit terhadap obat kadaluarsa dll ada namun
( Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau implementasi supervisi belum secara periodik
dan aman bilamana disimpan di luar farmasi.) 3 rusak dan tersistem

Kebijakan dan prosedur mengatur setiap


MPO.3.3.( Rumah sakit mempunyai sistem penggunaan obat yang diketahui kadaluwarsa dokumen bukti pemusnahan obat sudah
penarikan (recall) obat ) 2 atau ketinggalan jaman berproses namun belum dilaksanakan

rapat belum secara reguler dan periodik


sebagai bukti pelaksanaan kerjasama antara
MPO.4.( Peresepan, pemesanan, dan instalasi unit farmasi dgn komite farmasi dan
pencatatan diarahkan oleh kebijakan dan Adanya proses kerjasama untuk terapi untuk pengembangan kebijakan dan
prosedur ) 3 mengembangkan kebijakan dan prosedur prosedur penulisan resep

belum ada dokumen sosialisasi petugas terkait


Ada proses untuk menetapkan batas bagi untuk praktek penulisan resep pemesanan obat
MPO.4.2.( Rumah sakit mengidentifikasi petugas petugas, bila perlu, untuk praktek penulisan secara periodik namun sudah ada sk direktur ttg
yang kompeten yang diijinkan untuk menuliskan resep atau pemesanan obat (lihat juga KPS.10, nama2 dokter rs disertai no hp dan specimen td
resep atau memesan obat-obatan.) 2 EP 1) tangan

Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam pada gudang farmasi dan farmasi gedung baru
area yang bersih dan aman dengan peralatan sudah memadai dalam penyimpanan dan
MPO.5.( Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dan supplai yang memadai (lihat juga PPI.7, EP 1 penataan obat2 namun untuk farmasi ugd
dalam lingkungan yang aman dan bersih ) 1 dan 2) belum sesuai standar penyimpanan

staf farmasi belum ada yg mengikuti pelatihan


( Obat dipersiapkan dan dikeluarkan dalam Staf yang menyiapkan produk steril dilatih teknik aseptik saat ini yg melakukan perawat
lingkungan yang aman dan bersih ) 3 dalam hal teknik aseptik ruang dan telah dibuatkan delegasi wewenang
belum melaksanakan update terhadap software
computer secara berkala baik untuk mengcross
Bila digunakan software komputer, untuk check obat telaah interaksi obat soft ware drug
MPO.5.1.( Resep atau pesanan obat ditelaah meng-cross-check obat, untuk interaksi obat dan interaction sehingga memakai sistem android
ketepatannya ) 6 alergi, harus di-update secara berkala staf farmasi

Efek yang tidak diharapkan pada teusur dokumen rm masih ditemukan tidak
didokumentasikan dalam status pasien diisi dikosongkan oleh staf ttg efek yg tidak
MPO.7.( Efek obat terhadap pasien dimonitor ) 4 sebagaimana diharuskan oleh kebijakan diharapakan

Efek yang tidak diharapkan dilaporkan


dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh dokumen bukti sosialisasi pelaporan ktd dalam
( Efek obat terhadap pasien dimonitor ) 5 kebijakan rm belum terimplementasi ke seluruh ruangan
Rekomendasi

melaksanakan supervisi tsb secara komprehensif


dan terjadwal

melaksanakan pengelolaan di unit2 farmasi igd


dan r rawat inap akses masuk r farmasi igd
dibatasi kecuali staf farmasi dan obat yg di r
inap yg tergolong high allert lasa disimpan di r
farmasi untuk mengurangi medication error dan
meminimalkan kehilangan kecuali obat
emergency harus dikunci plastik dg no register

hasil supervisi ditindak lanjuti oleh supervisor


mpo sehingga up date data obat di dalam
gudang jumlah fisik dan kartu stok sama pada
ruang gudang obat terdapat lemari narkotik dan
obat psikotropik perlu jendela nya dipasang
teralis pengaman

melaksanakan sosialisasi dgn bukti dokumen ttg


implementasi alur pic pengumpul data di
seluruh unit ruangan
membuat dokumen review formularium 1 th
sekali secara periodik dan konsisten

membuat mou dengan beberapa apotek lain


dapat di follow up untuk dokumen legal

membuat dokumentasi buku catatan ttg


permintaan obat alkes bila stock obat alkes
kosong tak tersedia di rs

membuat bukti dokumen sosialisasi kepada staf


farmasi dan seluruh ruangan pelayanan ttg
implementasi tsb ini

membuat ruang farmasi ugd untuk penataan


dan pemisahan penyimpanan antar obat dan
paket alkes bahan habis pakai akan
memudahkan supervisi dan menghindari
medication error gudang farmasi obat tertata
dan perlu penambahan teralis jendela

melaksanakan penyimpanan obat emergency di


ruangan pelayanan r inap dll dalam kit
emergency dgn tersegel nomer register
menata kembali implementasi ttg mpo
penyimpanan penjagaan supervisi obat
emergensi di ok ruangan rinap dan ugd agar
sesuai standar obat lasa high allert tidak boleh
ada di ruangan rawat inap

melaksanakan implementasi supervisi obat


emergency secara periodek dan tersistem

membuat dokumen bukti pelaksanaan


pemusnahan obat

membuat rapat sesuai spo untuk bukti


pelaksanaan kerjasama antar instalasi unit
farmasi dgn komite farmasi dan terapi untuk
pengembangan kebijakan dan prosedur
penulisan resep bukti rapat secara terjadwal
dan periodik

membuat dokumen bukti sosialisasi petugas


terkait untuk praktek penulisan resep
pemesanan secara obat periodik

melaksanakan pengelolaan farmasi ugd sesuai


standar penyimpanan

mengusulkan seorang lebih staf farmasi untuk


mengikuti pelatihan teknik pencampuran obat
injeksi aseptik dan mensosialisasikan kepada
perawat
melaksanakan update terhadap software
computer secara berkala baik untuk mengcross
check obat telaah interaksi obat soft ware drug
interaction

melengkapi rm ttg efek yg tidak diharapakan


bila tidak didapat maka buat garis pada form rm
tsb

membuat dokumen bukti pelaporan ktd dalam


rm agar terimplementasi pada seluruh ruangan
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

KPS. 1.( Rumah sakit menetapkan pendidikan, belum ada sk penetapan semua uu peraturan
ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain Peraturan perundangan dan ketentuan yang dll sebagai referensi menyusun perencanaan
bagi seluruh staf.) 3 berlaku dicakup dalam perencanaan. pola ketenagaan sdm

ada dokumen bukti implementasi yaitu evaluasi


dan monitoring uraian tgs dan wewenang secara
KPS. 1.1.( Tanggung jawab setiap staf berkala ditemukan ada tenaga kesehatan lain yg
dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas Uraian tugas mutakhir sesuai kebijakan str kadaluarsa di bulan desember 2017 sik
yang mutakhir.) 3 rumah sakit. lanjutan belum di up date

KPS. 2.( Pimpinan rumah sakit mengembangkan


dan mengimplementasikan proses untuk
rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf serta bukti dokumen saat telusur dokumen file
prosedur terkait lainnya yang ditetapkan oleh Disitu ada proses pengangkatan/penetapan kepegawaian masih ada staf farmasi ka instalasi
rumah sakit.) 3 (appoint) seseorang menjadi staf yg tidak ada sk pengangkatan

adanya dokumentasi seluruh proses penerimaan


( Pimpinan rumah sakit mengembangkan dan staf rs namun belum dievaluasi bl ada
mengimplementasikan proses untuk rekruitmen, penyimpangan karena masih ada staf rs belum
evaluasi dan penetapan staf serta prosedur dilakukan verifikasi ijasah ke tempat
terkait lainnya yang ditetapkan oleh rumah pendidikannya khususnya untuk tenaga
sakit.) 4 Proses tersebut seragam di seluruh rumah sakit kesehatan lain nya

KPS. 4.( Rumah sakit menggunakan proses yang


ditetapkan untuk memastikan bahwa
pengetahuan dan ketrampilan staf non klinis Staf nonklinis yang baru dievaluasi pada belum ada bukti dokumen staf non klinis
konsisten dengan kebutuhan rumah sakit serta saat mulai menjalankan tugas tanggungjawab tenaga non klinis yi administrasi dll dilakukan
persyaratan jabatan. ) 2 pekerjaannya. evaluasi awal sebelum bekerja
belum lengkap data dokumen file kepegawaian
KPS. 5.( Ada informasi kepegawaian yang Informasi kepegawaian dipelihara untuk masih ditemukan staf farmasi bekerja tanpa sk
didokumentasikan untuk setiap staf.) 1 setiap staf penempatan awal

dokumentasi file kepegawaian masing2 staf


kepegawaian sudah dilaksanakan namun
( Ada informasi kepegawaian yang terkendala pada str dan sik tenaga kesehatan
didokumentasikan untuk setiap staf.) 2 File kepegawaian berisi kualifikasi staf tersebut lain yg masih belum ter up date

dokumentasi file kepegawaian masing2 staf


( Ada informasi kepegawaian yang File kepegawaian berisi uraian tugas dari kepegawaian sudah dilaksanakan namun
didokumentasikan untuk setiap staf.) 3 staf tersebut, bila ada masing2 uraian tugas belum dibuat wewenang

KPS. 8.( Setiap staf memperoleh pendidikan dan


pelatihan yang in-service berkelanjutan,
maupun yang lain untuk menjaga atau Staf rumah sakit diberi pendidikan dan belum ada dokumen bukti kegiatan terus
meningkatkan keterampilan dan pelatihan in-service secara terus-menerus. (lihat menerus pelatihan insevice training untuk
pengetahuannya ) 3 juga AP.5.1, EP6, dan AP.6.2, EP 7) semua staf rs

bukti dokumen pelaksanaan program diklat yg


terarah specifik dan terukur sudah ada namun
pada wawancara dengan staf tenaga kesehatan
lain nya masih belum kurang pada pemberian
KPS. 8.1.( Staf yang memberikan asuhan pasien diklat skill untuk pengembangan ilmu
dan staf lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit Tingkat pelatihan yang tepat diberikan keprofesian hal ini hendaknya mengikuti
dilatih dan dapat menunjukkan kompetensi yang dengan frekuensi yang cukup untuk memenuhi standar peningkatan kompetensi skill bagi
layak dalam teknik resusitasi.) 2 kebutuhan staf kelompok tenaga profesi

Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk


setiap individu diulang berdasarkan persyaratan
( Staf yang memberikan asuhan pasien dan staf dan/ atau kerangka waktu yang ditetapkan oleh belum ada bukti dokumen program retraining
lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit dilatih program pelatihan yang diakui, atau setiap dua pelatihan ulang untuk refreshing misal bls
dan dapat menunjukkan kompetensi yang layak tahun bila program pelatihan yang diakui itu penggunaan apar dll setiap 2 thn sekali
dalam teknik resusitasi.) 4 tidak digunakan kegiatan program baru mulai tahun 2016 2017
Ada evaluasi praktik profesional terus- bukti dokumen evaluasi praktek profesional
menerus terhadap kualitas dan keamanan anggota staf medis sudah ada namun belum
KPS.11.( Rumah Sakit menggunakan proses pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap dilakukan secara terus menerus mulai
berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk anggota staf medis yang direview dan dilaksanakan th 2017 program kerja komite
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medik baik evaluasi kinerja kredensial sudah
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf medis sekurang-kurangnya setahun sekali. (lihat ada namun untuk peningkatan mutu profesi
medis.) 1 juga PMKP.1.1, EP 1) masih belum ada dokumen bukti

( Rumah Sakit menggunakan proses Evaluasi praktik profesional yang terus-


berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk menerus dan review tahunan dari setiap
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan anggota staf medis dilaksanakan dengan proses belum ada dokumen bukti review evaluasi
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf yang seragam yang ditentukan oleh kebijakan praktek profesional yg terus menerus setiap
medis.) 2 rumah sakit. tahun sekali

ada bukti pelaksanaan upaya audit medis oleh


komite medik dan dokumentasi audit medis
( Rumah Sakit menggunakan proses Evaluasi mempertimbangkan dan namun frekuensi kegiatan masih sedikit minim
berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk menggunakan kesimpulan dari analisis yang rs dgn sdm dokter spesialis hampir lengkap dan
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan mendalam terhadap komplikasi yang dikenal cukup banyak tentu prepare rs rujukan untuk
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap staf dan berlaku. (lihat juga PMKP.5; PMKP.6; dan wilayah jabar juga prepare rs tipe b pendidikan
medis.) 4 TKP.3.4, EP 3) sesuai visi misi rs

kebijakan dan panduan proses verifikasi dan


KPS.15.( Rumah sakit mempunyai standar kredensial staf nakes profesional kesehatan
prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi lainya sudah ada namun rs belum mempunyai
dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan Rumah sakit mempunyai standar prosedur komite nakes profesioanal lainnya saat ini
professional lainnya (izin, pendidikan, pelatihan untuk mengumpulkan kredensial dari setiap staf kredensial nya oleh tim yg dibentuk oleh sk
dan pengalaman)) 1 professional kesehatan direktur

bukti implementasi penilaian kinerja klinis


seluruh staf profesional kesehatan lain sudah
KPS.17.( Rumah sakit mempunyai proses yang ada namun belum ada bukti pelaksanaan
efektif untuk anggota staf professional Kinerja anggota staf professional kesehatan review kinerja staf kes lain terkait temuan pd
kesehatan lain berpartisipasi dalam kegiatan lainnya direview bila ada indikasi akibat temuan upaya pmkp secara berkala belum 1 tahun tim
peningkatan mutu rumah sakit.) 2 pada kegiatan peningkatan mutu. pmkp dibentuk
( Rumah sakit mempunyai proses yang efektif
untuk anggota staf professional kesehatan lain Informasi yang benar dari proses review dokumentasi hasil penilaian kinerja verifikasi
berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan mutu didokumentasikan dalam file staf profesinal dan review kinerja dlm file kepegawaian pada
rumah sakit.) 3 kesehatan tersebut. staf tenaga kesehatan lain masih belum dibuat
Rekomendasi

membuat sk penetapan semua uu peraturan dll


sebagai referensi menyusun perencanaan pola
ketenagaan sdm membuat spo pengajuan
realisasi rka dan spo pengajuan diklat staf rs
program tor absensi undangan materi dll

bukti dokumen implementasi ttg evaluasi dan


monitoring uraian tgs secara berkala wajib di
follow up tenaga kesehatan lain yg str pada des
2017 kadaluarsa dan sik lanjutan belum terbit
up date

membuat kelengkapan bukti dokumen file


kepegawaian masih ada staf farmasi ka instalasi
dll yg tidak ada sk pengangkatan

adanya dokumentasi seluruh proses penerimaan


staf rs selanjutnya dievaluasi bl ada
penyimpangan karena banyak staf tenaga
kesehatan lain nya di rs tsb wajib dilakukan
verifikasi ijasah ke tempat pendidikannya

membuat bukti dokumen staf non klinis tenaga


non klinis yi administrasi dll yg baru dilakukan
evaluasi awal sebelum bekerja
membuat kelengkapan data dokumen file
kepegawaian dan menyimpan sk penempatan
awal staf farmasiyg bekerja di rs dan staf lain

dokumen file kepegawaian masing2 staf


kepegawaian sudah dilaksanakan str dan sik
tenaga kesehatan lain dilakukan up date

membuat dokumen file kepegawaian masing2


staf dengan uraian tugas dibuat wewenang nya

membuat dokumen bukti kegiatan secara terus


menerus pelatihan insevice training untuk
semua staf rs

implementasi pada staf tenaga kesehatan lain


nya masih belum kurang pemberian diklat skill
untuk pengembangan ilmu keprofesian hal ini
hendaknya mengikuti standar peningkatan
kompetensi skill bagi kelompok tenaga profesi

membuat bukti dokumen program retraining


pelatihan ulanguntuk refreshing misal bls
penggunaan apar dll setiap 2 thn sekali
kegiatan program baru mulai tahun 2016 2017
membuat bukti dokumen evaluasi praktek
profesional anggota staf medis yg dilakukan
secara terus menerus program kerja komite
medik untuk peningkatan mutu profesi masih
belum ada dokumen bukti

membuat dokumen bukti review evaluasi


praktek profesional yg terus menerus setiap
tahun sekali

membuat lebih sering dan terjadwal kegiatan


ilmiah audit medis dll sehingga rs dgn sdm
dokter spesialis hampir lengkap dan cukup
banyak dapat prepare rs rujukan untuk wilayah
jabar juga prepare rs tipe b pendidikan sesuai
visi misi rs

membentuk komite nakes profesioanal lainnya


sehingga proses verifikasi dan kredensial bisa
dilakukan setiap staf rs mulai bekerja dan
rekredensial bagi staf lama secara periodik
setiap 3 tahun

membuat dokumen bukti pelaksanaan review


kinerja staf kes lain terkait temuan pd upaya
pmkp
membuat bukti dokumen hasil penilaian kinerja
verifikasi dan review kinerja dlm file
kepegawaian f9
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

TKP.1.( Tanggung jawab dan akuntabilitas


(badan-) pengelola digambarkan di dalam
peraturan internal (bylaws), kebijakan dan dokumen pelaksanaan penilaian kinerja tahunan
prosedur, atau dokumen serupa yang menjadi Ada dokumentasi penilaian kinerja tahunan terhadap tata kelola pengelolaan pimpinan
pedoman bagaimana tanggung jawab dan terhadap tata kelola/pengelolaan (badan belum terdokumentasi setiap tahun saat ini
akuntabilitas dilaksanakan.) 4 pengelola) pimpinan. baru ada yang th 2017

TKP.1.1.( Mereka yang bertanggung jawab atas


tata kelola, memberikan persetujuan atas misi Mereka yang bertanggung jawab atas tata dokumen pelaksanaan review berkala terhadap
rumah sakit dan mengumumkannya kepada kelola, menjamin adanya review berkala misi rs tidak terdokumentasi namun ada hasil
masyarakat.) 2 terhadap misi rumah sakit pelaksanaan

TKP.1.4.( Mereka yang bertanggung jawab atas bukti evaluasi terhadap manajer baru ada sekali
tata kelola, menetapkan para manajer senior Evaluasi terhadap manajer senior di tahun 2016 belum secara periodik setiap
atau direktur rumah sakit.) 3 dilaksanakan paling sedikit setahun sekali tahun

TKP.1.5.( Mereka yang bertanggung jawab atas


tata kelola, memberikan persetujuan atas Mereka yang bertanggung jawab atas tata
rencana rumah sakit dalam mutu dan kelola, secara teratur menerima dan
keselamatan pasien serta secara teratur menindaklanjuti laporan tentang program mutu bukti dokumen telah disampaikan kepada
menerima dan menindaklanjuti laporan tentang dan keselamatan pasien. (lihat juga PMKP.1.4, EP pemilik rs pada tahun 2017 belum secara
program mutu dan keselamatan pasien.) 2 2) periodik setahun sekali

TKP.3.2.( Pimpinan melakukan identifikasi dan belum ada dokumen perencanaan rs yg


merencanakan jenis pelayanan klinis yang perlu menjabarkan asuhan dan pelayanan berbagai
untuk memenuhi kebutuhan pasien yang Perencanaan rumah sakit menjabarkan bidang sesuai jenis spesialisasi yg ada dan ter
dilayani rumah sakit.) 1 asuhan dan pelayanan yang harus disediakan update

Pimpinan medis, keperawatan dan laporan bulanan pelaksanaan program pmkp


pimpinan lainnya berpartisipasi dalam proses dari pimpinan medis pimpinan keperawatan
TKP.3.4.( Pimpinan medis, keperawatan dan yang terkait dengan peningkatan mutu dan dan pimpinan lain sebagai implementasi
pimpinan lainnya sudah mendapat pendidikan keselamatan pasien (lihat juga PMKP.1.1, EP 1 partisipasi dlm pmkp sudah ada namun belum
dalam konsep peningkatan mutu.) 2 dan PMKP.4, EP 4) periodik reguler
TKP.4.( Pimpinan medis, keperawatan dan
pimpinan pelayanan klinis lainnya Ada struktur organisasi yang efektif yang bukti dokumen sotk rs dan unit kerja sudah
merencanakan dan melaksanakan struktur digunakan oleh pimpinan medis, keperawatan memenuhi standar namun kediklatan rs belum
organisasi yang efektif untuk mendukung dan pimpinan lainnya untuk melaksanakan bersinergi dgn komite 2 untuk mengelola
tanggung jawab dan kewenangan mereka.) 1 tanggung jawab dan kewenangan mereka pendidikan dan pelatihan sdm rs

( Pimpinan medis, keperawatan dan pimpinan


pelayanan klinis lainnya merencanakan dan
melaksanakan struktur organisasi yang efektif bukti dokumen komunikasi rapat koordinasi
untuk mendukung tanggung jawab dan Struktur organisasi dan tata laksananya antar profesi dan dgn pimpinan belum secara
kewenangan mereka.) 3 mendukung adanya komunikasi antar profesi periodik dan terjadwal

kebijakan dan dokumen rs ttg standar ruangan


untuk ugd belum memenuhi standar ruangan
TKP.5.2.( Pimpinan merekomendasikan ruangan, gawat darurat a l ruang observasi gadar masih
peralatan, staf, dan sumber daya lain yang Pimpinan merekomendasikan ruangan yang penuh pasien post perawatan penitipan karena
dibutuhkan oleh departemen atau pelayanan.) 1 dibutuhkan untuk memberikan pelayanan ranap penuh

TKP.5.3.( Pimpinan merekomendasikan kriteria


untuk menseleksi staf profesional di departemen Pimpinan mengembangkan kriteria yang belum ada dokumen kebijakan dan pedoman
atau pelayanan dan memilih atau terkait dengan pendidikan, keterampilan, seleksi tenaga profesional di unit pelayanan
merekomendasikan orang-orang yang pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan departemen sesuai rekomendasi kriteria oleh
memenuhi kriteria tersebut.) 1 staf profesional departemen pimpinan implementasi sudah dilakukan

TKP.5.4.( Pimpinan memberikan orientasi dan Pimpinan menetapkan program orientasi


pelatihan bagi semua staf yang bertugas dan bagi staf departemen yang didokumentasikan. belum ada bukti dokumen setiap kegiatan
bertanggung jawab di departemen atau di (lihat juga KPS.7; AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6) program orientasi staf di departemen unit kerja
pelayanan dimana mereka ditugaskan.) 1 yg teratur dan konsisten

( Pimpinan memberikan orientasi dan pelatihan belum ada bukti dokumen implementasi
bagi semua staf yang bertugas dan bertanggung Semua staf departemen telah selesai program orientasi staf di unit kerja instalasi
jawab di departemen atau di pelayanan dimana menjalani program tersebut. (lihat juga KPS.7; masing2 staf tsb ditugaskan s d evaluasi
mereka ditugaskan.) 2 AP.5.1, EP 5; dan AP.6.2, EP 6) orientasi khusus
TKP.6.1.( Rumah sakit menetapkan kerangka
kerja untuk manajemen etis yang menjamin Rumah sakit memberitahukan,
bahwa asuhan pasien diberikan didalam norma- mengevaluasi dan menyelesaikan konflik ada kebijakan panduan dan alur pengaduan
norma bisnis, finansial, etis, dan hukum yang apabila insentif finansial dan pembayaran konflik pembayaran insentif finansial namun
melindungi pasien dan hak mereka.) 5 merugikan asuhan pasien belum diimplementasikan

TKP.6.2.( Kerangka kerja rumah sakit untuk Kerangka kerja rumah sakit untuk
manajemen etis mendukung pengambilan manajemen etis mendukung hal-hal yang komite etik rs sudah terbentuk namun
keputusan secara etis di dalam pelayanan klinis dikonfrontasi/diharapkan pada dilema etis sosialisasi dan implementasi program kerja
dan pelayanan nonklinis.) 1 dalam asuhan pasien belum ada bukti dokumentasi

belum ada dokumen regulasi program kerja


( Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen Kerangka kerja rumah sakit untuk komite etik bersinergi dengan sub komite etik
etis mendukung pengambilan keputusan secara manajemen etis mendukung hal-hal yang dan disiplin kom medik pada masalah
etis di dalam pelayanan klinis dan pelayanan dikonfrontasikan pada dilema etis dalam pelanggaran asuhan pasien namun masing2 ada
nonklinis.) 2 pelayanan non klinis program sendiri2

( Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen


etis mendukung pengambilan keputusan secara panduan dilema etik klinis dan dilema etik
etis di dalam pelayanan klinis dan pelayanan manajemen ada namun belum sosialisasi dan
nonklinis.) 3 Dukungan ini siap tersedia dilaksanakan

( Kerangka kerja rumah sakit untuk manajemen ada dokumen laporan masalah etis dan hukum
etis mendukung pengambilan keputusan secara Kerangka kerja rumah sakit legal yg diselesaikan rs namun alur dan sistem
etis di dalam pelayanan klinis dan pelayanan memperlengkapi pelaporan yang aman bagi pelaporan dan laporan insiden belum
nonklinis.) 4 masalah etis dan hukum / legal terdokumen
Rekomendasi

membuat dokumen pelaksanaan penilaian


kinerja tahunan terhadap tata kelola
pengelolaan pimpinan secara periodik dan
konsisten setiap tahun

dokumen pelaksanaan review berkala terhadap


misi rs perlu didokumentasi secara periodik dan
konsisten

membuat bukti dokumen evaluasi terhadap


manajer secara periodik setiap tahun

membuat dokumen bukti program pmkp yg


disampaikan kepada pemilik rs secara periodik
setahun sekali

membuat dokumen perencanaan rs yg


menjabarkan asuhan dan pelayanan berbagai
bidang sesuai jenis spesialisasi yg ada dan ter
update

laporan bulanan pelaksanaan program pmkp


dari pimpinan medis pimpinan keperawatan
dan pimpinan lain sebagai implementasi
partisipasi dlm pmkp sudah ada dilakukan
secara periodik reguler
menyusun pelaksanaan kediklatan rs yg
bersinergi dgn komite 2 untuk mengelola
pendidikan dan pelatihan sdm rs

membuat bukti dokumen komunikasi rapat


koordinasi antar profesi dan dgn pimpinan
secara periodik dan terjadwal

mengatur ugd dgn memfasilitasi standar ruang


gawat darurat disiapkan r rawat inap transit yg
tak mengganggu akses pasien ugd

membuat dokumen kebijakan dan pedoman


seleksi tenaga profesional di unit pelayanan
departemen sesuai rekomendasi kriteria oleh
pimpinan

membuat bukti dokumen setiap kegiatan


program orientasi staf di departemen unit kerja
yg teratur dan konsisten

membuat bukti dokumen implementasi program


orientasi staf di unit kerja instalasi masing2 staf
tsb ditugaskan s d evaluasi orientasi khusus
membuat bukti dokumen pelaksanaan
pengaduan konflik pembayaran insentif
finansial

komite etik rs sudah terbentuk untuk dilakukan


sosialisasi dan implementasi program kerja dgn
mengumpulkan bukti dokumentasi

membuat dokumen regulasi program kerja


komite etik bersinergi dengan sub komite etik
dan disiplin kom medik pada masalah
pelanggaran asuhan pasien

panduan dilema etik klinis dan dilema etik


manajemen ada mensosialisasikan dan
dilaksanakan

membuat alur dan sistem pelaporan dan laporan


insiden sehingga terdokumen
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

MFK. 2.( Rumah sakit menyusun dan menjaga


rencana tertulis yang menggambarkan proses ada dokumen bukti up date program rencana
untuk mengelola risiko terhadap pasien, Rumah sakit memiliki proses evaluasi induk mfk namun belum dilakukan evaluasi nya
keluarga, pengunjung dan staf.) 4 periodik dan update rencana tahunan 1 tahun sekali

MFK. 3.( Seorang atau lebih individu yang perencanaan program telah disusun namun
kompeten mengawasi perencanaan dan Petugas tersebut merencanakan dan pelaksanaan program belum dilaksanakan
pelaksanaan program untuk mengelola risiko di melaksanakan program meliputi elemen a) seluruh tahapan a sampai g seperti maksud dan
lingkungan pelayanan ) 3 sampai g) Maksud dan Tujuan. tujuan

MFK. 3.1.( Program monitoring yang


menyediakan data insiden, cidera dan kejadian Ada program untuk memonitor semua ada dokumen program monitoring terhadap
lainnya yang mendukung perencanaan dan aspek dari program manajemen risiko manajemen resiko fasilitas lingkungan namun
pengurangan risiko lebih lanjut.) 1 fasilitas/lingkungan belum dilakukan secara reguler dan konsisten

MFK. 5.( Rumah sakit mempunyai rencana Bila terdapat unit independen dalam
tentang inventaris, penanganan, penyimpanan fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei, belum ada pelaksanaan monitoring semua pihak
dan penggunaan bahan berbahaya serta rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut penyewa lahan di rs untuk mematuhi
pengendalian dan pembuangan bahan dan mematuhi rencana penanganan bahan penanganan b3 dan memasukkan dalam klausul
limbah berbahaya.) 8 berbahaya. mou pks

MFK. 6.1.( Rumah sakit melakukan uji Seluruh rencana diujicoba secara tahunan sudah dilaksanakan uji coba rencana baru sekali
coba/simulasi penanganan/menanggapi atau sekurang-kurangnya elemen kritis dari c) tahun 2017 implementasi dilakukan belum
kedaruratan, wabah dan bencana.) 1 sampai g) dari rencana konsisten dan periodik setiap tahun

belum ada bukti dokumen program k3rs yang


MFK. 7.( Rumah sakit merencanakan dan Rumah sakit merencanakan program untuk menjamin seluruh penghuni rs aman dari
melaksanakan program untuk memastikan memastikan seluruh penghuni rumah sakit kedaruratan lain yg bukan kebakaran gempa
bahwa seluruh penghuni di rumah sakit aman aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lain dll namun pelatihan k3rs kedaruratan
dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya.) 1 yang bukan kebakaran. kebakaran sudah dilakukan
( Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan Program dilaksanakan secara terus-menerus dokumen sosialisasi bukti pelaksanaan dan
program untuk memastikan bahwa seluruh dan komprehensif untuk memastikan bahwa implementasi program k3rs pada semua pihak di
penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, seluruh ruang rawat pasien dan tempat kerja rs belum ada namun laporan kegiatan dan
asap atau kedaruratan lainnya.) 2 staf termasuk dalam program. sertifikasi diklat sudah dilaksanakan

sistem penarikan kembali produk peralatan di rs


telah ada namun di telusur didapat mesin
MFK. 8.2.( Rumah sakit mempunyai sistem Ada sistem penarikan kembali genset rusak masih diletakkan di ruangan rs
penarikan kembali produk/peralatan ) 1 produk/peralatan di rumah sakit belum di gudang rs

belum ada bukti implementasi kebijakan


pedoman dan spo yg mengatur penggunaan
( Rumah sakit mempunyai sistem penarikan Kebijakan dan prosedur tersebut produk dan peralatan dalam proses penarikan
kembali produk/peralatan ) 3 diimplementasikan. kembali

MFK.10.2.( Rumah sakit mengumpulkan data


hasil monitoring program manajemen sistem
utiliti/pendukung. Data tersebut digunakan
untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang Data hasil monitoring dikumpulkan dan bukti dokumentasi pelaksanaan hasil monitoring
rumah sakit untuk peningkatan atau didokumentasikan untuk program manajemen yg ada belum di evaluasi dan dibuatkan rtl untuk
penggantian sistem utiliti/pendukung.) 1 pendukung/utiliti medis. program manajemen pendukung utiliti medis

Untuk setiap komponen dari program


manajemen fasilitas dan keselamatan rumah
sakit, ada pendidikan yang direncanakan untuk
MFK.11.( Rumah sakit menyelenggarakan memastikan staf dari semua shift dapat staf yg telah mendapatkan pelatihan
pendidikan dan pelatihan bagi seluruh staf menjalankan tanggung jawab mereka secara manajemen mfk baru 1 orang ws mfk di luar rs
tentang peran mereka dalam menyediakan efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2, EP 6) 3 bln yll pelaksanakan program sosialisasi
fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif.) 1 belum dikerjakan terhadap semua shift

( Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan Pendidikan meliputi pengunjung,


dan pelatihan bagi seluruh staf tentang peran pedagang/vendor, pekerja kontrak dan lainnya belum diadakan semua diklat sosialisasi mfk
mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya kepada pengunjung vendor pedagang pekerja
pasien yang aman dan efektif.) 2 yang bekerja dalam beberapa shift. lainnya dan staf yg telah diidentifikasi rs
MFK.11.1.( Staf rumah sakit diberi pelatihan dan Staf dapat menjelaskan dan/atau
pengetahuan tentang peran mereka dalam memperagakan tindakan untuk menghilangkan, belum ada bukti staf dapat melakukan simulasi
rencana rumah sakit untuk pengamanan mengurangi/meminimalisir atau melaporkan tindakan meminimalisir atau melaporkan
kebakaran, keamanan, bahan berbahaya dan tentang keselamatan, keamanan dan risiko keselamatan dan keamanan resiko lain nya
kedaruratan.) 2 lainnya. misal gempa bumi dan gunung meletus dll

MFK.11.3.( Secara berkala rumah sakit bukti dokumentasi pelaksanaan pelatihan mfk
melakukan tes pengetahuan staf melalui Pelatihan dan testing staf didokumentasikan pemeliharaan fasilitas rs ttg program pre post
peragaan, simulasi dan metode lain yang cocok. dengan mencatat siapa yang dilatih dan dites, tes sertifikat pelatihan telah dilaksanakan
Tes ini didokumentasikan.) 2 serta hasilnya. namun belum melakukan penilaian hasil
Rekomendasi

membuat dokumen bukti pelaksanaan evaluasi


secara teratur terhadap panduan pedoman yg
dibuat berupa kegiatan dan dokumen monev
serta tindak lanjut

membuat pelaksanaan program sesuai rencana


program dari seluruh tahapan a sampai g seperti
maksud dan tujuan

ada dokumen program monitoring terhadap


manajemen resiko fasilitas lingkungan perlu
dilakukan secara reguler dan konsisten

melaksanakan monitoring semua pihak penyewa


lahan di rs untuk mematuhi penanganan b3 dan
memasukkan dalam klausul mou pks termasuk
kantin dan atm2 dll

membuat uji coba rencana dan di


implementasikan secara konsisten dan periodik
setiap tahun

membuat dokumen program k3rs untuk seluruh


penghuni rs aman dari kedaruratan lain yg
bukan kebakaran gempa gn berapi dll
membuat dokumen sosialisasi bukti pelaksanaan
sebagai implementasi program k3rs oleh semua
pihak di rs

implementasi dari regulasi sistem penarikan


kembali produk peralatan di rs yg ada ditindak
lanjuti misal mesin genset rusak yg di ruangan rs
dialihkan di gudang rs untuk proses lanjut

membuat bukti implementasi kebijakan


pedoman dan spo yg mengatur penggunaan
produk dan peralatan dalam proses penarikan
kembali

membuat bukti dokumen pelaksanaan hasil


monitoring yg telah dievaluasi dilakukan rtl
untuk program manajemen pendukung utiliti
medis

membuat bukti semua staf yg bekerja shift di rs


telah tersosialisasi program mfk

membuat diklat sosialisasi mfk kepada


pengunjung vendor pedagang pekerja lainnya
dan staf yg telah diidentifikasi rs
membuat bukti staf melakukan simulasi
tindakan meminimalisir atau melaporkan
keselamatan dan keamanan resiko lain nya
misal gempa bumi dan gunung meletus dll

membuat bukti dokumen penilaian hasil dari


pelaksanaan pelatihan mfk pemeliharaan
fasilitas rs ttg program pre post tes sertifikat
pelatihan
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

stiker atau label obat yang digunakan dalam


SKP.I.( Rumah sakit mengembangkan Pasien diidentifikasi menggunakan dua identifikasi obat pasien belum memuat 3
pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan identitas pasien, tidak boleh menggunakan elemen yaitu nama tanggal lahir dan nomor
ketelitian identifikasi pasien. ) 1 nomor kamar atau lokasi pasien rekam medis

2 dari 3 petugas laboratorium yang belum


( Rumah sakit mengembangkan pendekatan Pasien diidentifikasi sebelum mengambil mampu mengidentifikasi pasien sebelum
untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan pengambilan sampel atau spesimen sesuai
identifikasi pasien. ) 3 klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2) regulasi

2 dari 8 status rekam medis belum


SKP.II.( Rumah sakit mengembangkan Perintah atau hasil pemeriksaan memperlihatkan adanya bukti konfirmasi setelah
pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dikonfirmasi oleh individu yang memberi pasien dikonsulkan via telpon oleh dokter jaga
komunikasi antar para pemberi layanan.) 3 perintah atau hasil pemeriksaan tersebut ke dpjp

SKP.III.( Rumah sakit mengembangkan suatu


pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan
keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai semua emergency kit yang berisi obat high alert
(high-alert)) 2 Kebijakan dan prosedur diimplementasikan tidak dikunci sesuai regulasi

SKP.V.( Rumah sakit mengembangkan suatu


pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang Rumah sakit menerapkan program hand 6 dari 9 petugas yang mampu melaksanakan
terkait pelayanan kesehatan.) 2 hygiene yang efektif. cuci tangan sesuai standar

Rumah sakit menerapkan proses asesmen


awal risiko pasien jatuh dan melakukan 2 dari 4 status rekam medis pasien yang
SKP.VI.( Rumah sakit mengembangkan suatu asesmen ulang terhadap pasien bila dinyatakan berisiko tinggi jatuh belum
pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau ditemukan bukti telah dilakukan asesmen ulang
cedera karena jatuh.) 1 pengobatan. (lihat juga AP.1.6, EP 4) sesuai regulasi

Langkah-langkah diterapkan untuk ditemukan 2 dari 3 pasien di igd yang beresiko


( Rumah sakit mengembangkan suatu mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada tinggi jatuh belum dilakukan tindakan untuk
pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari hasil asesmen dianggap berisiko (lihat juga pengurangan risiko jatuh seperti menaikkan
cedera karena jatuh.) 2 AP.1.6, EP 5) pagar pengaman tempat tidur
Rekomendasi

perbaiki stiker obat dengan mencantumkan


nama pasien sesuai e ktp tanggal lahir dan
nomor rekam medis

lakukan sosialisasi regulasi tentang identifikasi


pasien implementasikan dan evaluasi secara
berkala

lakukan sosialisasi regulasi tentang komunikasi


efektif via telpon implemnetasikan dan evaluasi
secara berkala

lakukan penempatan obat high alert sesuai


regulasi dan evaluasi secara terus menerus

lakukan sosialisasi bagi seluruh staf dan evaluasi


berkala secara terus menerus

sosialisasi ulang regulasi tentang pengelolaan


risiko jatuh kepada staf perawat lakukan
asesmen ulang jika pasien dinyatakan beresiko
tinggi jatuh serta lakukan evaluasi secara berkala

lakukan sosialisasi regulasi dan lakukan


pemantauan terhadap upaya mengurangi risiko
jatuh pada pasien yang dianggap berisiko tinggi
jatuh
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

HPK. 1.(Rumah sakit bertanggung jawab untuk Staf memahami kebijakan dan prosedur yang
memberikan proses yang mendukung hak berkaitan dengan hak pasien dan dapat belum semua staf memahami tentang tugas
pasien dan keluarganya selama dalam menjelaskan tanggung jawab mereka dalam mereka dalam melindungi hak pasien seperti
pelayanan.) 4 melindungi hak pasien. hak untuk memeproleh second opinion

pembatas atau sampiran di ruangan igd sudah


Keinginan pasien untuk privasi dihormati pada tersedia namun tidak dipasang sesuai regulasu
HPK. 1.2.(Pelayanan menghormati kebutuhan setiap wawancara klinis, pemeriksaan, sehingga antara pasien laki laki dan perempuan
privasi pasien ) 2 prosedur/pengobatan dan transportasi seperti bercampur saja t

satuan pengamanan yang mendapat


kewenangan terkait perlindungan kelompok
Bayi, anak-anak, manula dan lainnya yang risiko tinggi kekerasan tidak dapat menjelaskan
kurangi / tidak mampu melindungi dirinya kelompok mana saja yang termasuk risiko tinggi
HPK. 1.4.(Pasien dilindungi dari kekerasan fisik ) 2 sendiri menjadi perhatian dalam proses ini. terjadinya kekerasan fisik

cctv sudah tersedia tetapi belum ada jadwa


supervisi satpam pada tempat tempat yang
(Pasien dilindungi dari kekerasan fisik ) 4 Lokasi terpencil atau terisolasi di monitor belum memiliki cctv

satuan pengamanan belum dapat menjelaskan


HPK. 1.5.(Anak-anak, individu yang cacat, tanggung jawab mereka dalam melindungi
manula dan lainnya yang berisiko mendapatkan Staf memahami tanggung jawab mereka dalam kelompok yang berisiko terjadinya kekerasan
perlindungan yang layak.) 3 proses perlindungan. fisik

Staf diberikan pelatihan dalam pelaksanaan 2 dari 3 dokter rawat inap belum dapat
kebijakan dan prosedur serta peran mereka menjelaskan bagaimana cara pasien
HPK. 2.(Rumah sakit mendukung hak pasien dan dalam mendukung partisipasi pasien dan memperoleh second opinion menurut regulasi
keluarga berpartisipasi dalam proses pelayanan.) 3 keluarganya dalam proses asuhan. yang berlaku
HPK. 2.1.(Rumah sakit memberitahu pasien dan
keluarga, dengan cara dan bahasa yang dapat
dimengerti tentang proses bagaimana mereka
akan diberitahu tentang kondisi medis dan
diagnosis pasti, bagaimana mereka akan
dijelaskan tentang rencana pelayanan dan Pasien dan keluarganya memahami bagaimana
pengobatan dan bagaimana mereka dapat dan kapan mereka akan dijelaskan tentang belum semua pasien dijelaskan rencana
berpartisipasi dalam keputusan pelayanan, bila rencana pelayanan dan pengobatannya (lihat pelayanannya terutama pada pasien yang sudah
mereka memintanya.) 2 juga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4). lebih 24 jam berada di igd karena tempat penuh

Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi,


HPK. 2.4.(Rumah sakit mendukung hak pasien budaya dan sosial pada hak pasien untuk 1 dari 3 perawat belum dapat menjelaskan
terhadap asesmen yang sesuai manajemen nyeri melaporkan rasa nyeri, serta pemeriksaan dan bagaimana pengelolaan bila pasien mengalami
yang tepat.) 2 pengelolaan nyeri secara akurat. nyeri sesuai regulasi

HPK. 2.5.(Rumah sakit mendukung hak pasien


untuk mendapat pelayanan yang menghargai Rumah sakit mengetahui bahwa pasien yang regulasi sudah tersedia tetapi belum semua staf
dan penuh kasih sayang pada akhir menghadapi kematian mempunyai kebutuhan mamahami kebutuhan pasien dalam
kehidupannya.) 1 yang unik. menghadapi kematian

Staf rumah sakit menghargai hak pasien yang


(Rumah sakit mendukung hak pasien untuk sedang menghadapai kematian, memiliki 2 dari status rekam medis pasien yang
mendapat pelayanan yang menghargai dan kebutuhan yang unik dan dinyatakan dalam meninggal tidak ada bukti pasien mendapatkan
penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya.) 2 proses asuhan. asuhan pada tahap terminal

HPK. 6.(Pernyataan persetujuan (lnformed


Consent) dari pasien didapat melalui suatu
proses yang ditetapkan rumah sakit dan
dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam Staf yang ditunjuk dilatih untuk melaksanakan belum ada pelatihan tentang informed consent
bahasa yang dipahami pasien.) 2 kebijakan dan prosedur tersebut. bagi dokter perawat

(Pernyataan persetujuan (lnformed Consent)


dari pasien didapat melalui suatu proses yang
ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh beberapa informed consent sudah dilakukan
staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami Pasien memberikan informed consent sesuai oleh pasien namun belum ditemukan informed
pasien.) 3 dengan kebijakan dan prosedur. consent pada tindakan yang berisiko tinggi
HPK. 6.4.( Informed consent diperoleh sebelum 1 dari 2 status rekam medis pasien dengan
operasi, anestesi, penggunaan darah atau tindakan transfusi darah tidak ditemukan
produk darah dan tindakan serta pengobatan Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah informed consent sebelum tindakan tsb
lain yang berisiko tinggi.) 3 atau produk darah dilakukan

( Informed consent diperoleh sebelum operasi,


anestesi, penggunaan darah atau produk darah belum ada bukti informed consent dalam rekam
dan tindakan serta pengobatan lain yang Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan medis pasien dengan tindakan risiko tinggi
berisiko tinggi.) 4 tindakan dan pengobatan yang berisiko tinggi. menurut regulasi

HPK. 6.4.1( Rumah sakit membuat daftar semua


kategori dan jenis pengobatan dan prosedur Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan
yang memerlukan informed consent yang dan pengobatan yang memerlukan persetujuan belum ditemukan semua daftar tindakan berisko
khusus.) 1 terpisah tinggi

( Rumah sakit membuat daftar semua kategori Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama belum ada bukti penyusunan daftar tindakan
dan jenis pengobatan dan prosedur yang dokter dan profesional lain yang memberikan berisko tinggi dikembangkan atas kerjasama
memerlukan informed consent yang khusus.) 2 pengobatan dan melakukan tindakan. antara dokter dan profesional lainnya
Rekomendasi

lakukan sosialisasi kepada staf tentang tanggung


jawab mereka dalam melindungi hak pasien

pasang pembatas atau sampiran antar pasien


untuk setiap pasien yang dirawat

lakukan sosialisasi ulang ke satuan pengamanan


tentang kelompok bersiko tinggi untuk
terjadinya tindakan kekerasan fisik

lakukan supervisi satpam secara teratur pada


daerah terpencil yang belum memiliki cctv

lakukan sosialisasi ulang tanggung jawab satuan


pengamanan terhadap perlindungan pada
kelompok risiko tinggi tindakan kekerasan fisik

lakukan sosialisasi kepada dokter tentang


bagaimana cara pasien memperoleh second
opinion sesuai regulasi yang berlaku
staf medis dan keperawatan harus menjelaskan
rencana pelayanan dan pengobatan pasien
terutama pasien yang terindikasi dirawat tetapi
belum bisa dirawat karena tempat penuh

sosialisasikan dan implementasikan pengelolaan


nyeri pada staf keperawatan

sosialisasikan regulasi dan evaluasi secara


berkala

lakukan sosialisasi tentang asuhan pasien yang


pada tahap terminal kepada seluruh staf
keperawatan

laksanakan pelatihan informed consent bagi


dokter dan perawat

lakukan sosialisasi tentang informed consent


pada tindakan yang berisiko tinggi dan
dolumentasikan dalam rekam medis pasien
sosialisasikan ulang implementasikan dan
dokumentasikan dalam rekam medis pasien

buat daftar tindakan risiko tinggi dan terapkan


informed consent pada tindakan tsb sesuai
regulasi rs

buat daftar tindakan risiko tinggi sesuai regulasi

lakukan rapat koordinasi penyusunan daftar


tindakan risiko tinggi antar profesional yang
terlibat
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

PPK.1.( Rumah sakit menyediakan pendidikan


untuk menunjang partisipasi pasien dan Tersedia mekanisme atau struktur
keluarga dalam pengambilan keputusan dan pendidikan yang memadai di seluruh rumah belum disediakan pojok edukasi disetiap ruang
proses pelayanan.) 2 sakit perawatan

Ketika informed consent dipersyaratkan,


PPK.2.( Dilakukan asesmen kebutuhan pasien dan keluarga belajar tentang proses belum semua infirmed consent tersedia
pendidikan masing-masing pasien dan dicatat di memberikan informed consent (lihat juga khususnya informed consent pada tindakan
rekam medisnya.) 4 HPK.2.1, EP 3, dan MKI.3, EP 1 dan 2). risiko tinggi

PPK.4.( Pendidikan pasien dan keluarga


termasuk topik-topik berikut ini, terkait dengan Terkait dengan pelayanan yang diberikan,
pelayanan pasien : penggunaan obat yang pasien dan keluarga dididik tentang penggunaan
aman, penggunaan peralatan medis yang aman, seluruh obat-obatan secara efektif dan aman,
potensi interaksi antara obat dengan makanan, serta tentang potensi efek samping obat,
pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik- pencegahan terhadap potensi interaksi obat
teknik rehabilitasi.) 1 dengan obat OTC dan atau makanan. belum ada bukti edukasi dari apoteker

( Pendidikan pasien dan keluarga termasuk


topik-topik berikut ini, terkait dengan pelayanan
pasien : penggunaan obat yang aman,
penggunaan peralatan medis yang aman,
potensi interaksi antara obat dengan makanan, Terkait dengan pelayanan yang diberikan,
pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik- pasien dan keluarga dididik tentang diet dan
teknik rehabilitasi.) 3 nutrisi yang benar. belum ada bukti edukasi dari ahli gizi
( Pendidikan pasien dan keluarga termasuk
topik-topik berikut ini, terkait dengan pelayanan
pasien : penggunaan obat yang aman,
penggunaan peralatan medis yang aman,
potensi interaksi antara obat dengan makanan, Terkait dengan pelayanan yang diberikan,
pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik- pasien dan keluarga dididik manajemen nyeri belum ada bukti bahwa pasien di didik dalam
teknik rehabilitasi.) 4 (lihat juga PP.6, EP 3). pengelolaan nyeri mereka

( Pendidikan pasien dan keluarga termasuk


topik-topik berikut ini, terkait dengan pelayanan
pasien : penggunaan obat yang aman,
penggunaan peralatan medis yang aman,
potensi interaksi antara obat dengan makanan, Terkait dengan pelayanan yang diberikan, belum ada bukti pasien dididik terkait teknik
pedoman nutrisi, manajemen nyeri dan teknik- pasien dan keluarga dididik tentang teknik rehabilitasi misalnya pemulihan pasca operasi
teknik rehabilitasi.) 5 rehabilitasi. pemulihan pasca stroke

PPK.6.( Tenaga kesehatan profesional yang belum semua edukasi pasien dilakukan secara
memberi pelayanan pasien berkolaborasi dalam Bila ada indikasi, pendidikan pasien dan kolaborasi apabila membutuhkan profesional
memberikan pendidikan.) 1 keluarga diberikan secara kolaboratif lain misalnya edukasi gizi dan farmasi

( Tenaga kesehatan profesional yang memberi Mereka yang memberikan pendidikan harus
pelayanan pasien berkolaborasi dalam memiliki pengetahuan yang cukup tentang
memberikan pendidikan.) 2 subjek yang diberikan. belum semua staf dilatih tentang edukasi

( Tenaga kesehatan profesional yang memberi Mereka yang memberikan pendidikan harus
pelayanan pasien berkolaborasi dalam mempunyai ketrampilan berkomunikasi (lihat
memberikan pendidikan.) 4 juga PAB.5.1, EP 2) belum semua staf dilatih tentang edukasi
Rekomendasi

sediakan pojok edukasi bagi pasien dan keluarga

buat daftar informed consent tindakan risiko


tinggi sosialisasikan dan dokumentasikan bila
pasien dan keluarga telah berpartisipasi dalam
memberikan persetujuan pada rekammedis
pasien

lakukan dan dokumentasikan edukasi apoteker


dalam rekam medis pasien

lakukan dan dokumentasikan edukasi ahli gizi


dalam rekam medis pasien
lakukan dan dokumentasikan cara pengelolaan
nyeri bagi pasien dalam rekam medis pasien tsb

lakukan dan dokumentasikan cara rehabilitasi


dari kondisi sakit pada rekam medis pasien

lakukan edukasi secara kolaboratif terutama


terkait dengan edukasi khusus asuhan kepada
pasien

lakukan pelatihan edukasi bagi staf yang diberi


kewenangan untuk melakukan edukasi

lakukan pelatihan edukasi bagi staf yang diberi


kewenangan untuk melakukan edukasi
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

SMDGs.II.( Rumah sakit melaksanakan Terlaksananya pelatihan untuk


penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan meningkatkan kemampuan teknis Tim HIV/AIDS
pedoman rujukan ODHA.) 5 sesuai standar belum semua staf diikutkan pelatihan hiv aids

SMDGs.III.( Rumah sakit melaksanakan Terlaksananya pelatihan untuk


penanggulangan TB sesuai dengan pedoman meningkatkan kemampuan teknis Tim DOTS TB
strategi DOTS. ) 5 sesuai standar belum semua staf diikutkan pelatihan tb dots
Rekomendasi

lakukan pelatihan seluruh staf yang terkait


pelayanan hiv aids

lakukan pelatihan seluruh staf yang terkait


pelayanan tb dots
Survei Reguler(05 Dec 2017 s/d 07 Dec 2017) - RSUD Kota Bogor - ( Berlaku Sampai Tanggal : 04 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis

PPI. 5.1.( Seluruh area pasien, staf dan Semua area pelayanan pasien di rumah
pengunjung rumah sakit dimasukkan dalam sakit dimasukkan dalam program pencegahan belum semua pelayanan masuk dalam program
program pencegahan dan pengendalian infeksi.) 1 dan pengendalian infeksi ppi seperti kamar jenazah dan gizi

( Seluruh area pasien, staf dan pengunjung Semua area staf di rumah sakit dimasukkan
rumah sakit dimasukkan dalam program dalam program pencegahan dan pengendalian
pencegahan dan pengendalian infeksi.) 2 infeksi belum semua staf rs masuk dalam program ppi

PPI. 6.( Rumah sakit menggunakan pendekatan


berdasar risiko dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit adalah pencegahan, Rumah sakit melakukan asesmen terhadap
pengendalian dan pengurangan infeksi terkait risiko paling sedikit setiap tahun dan hasil
pelayanan kesehatan.) 4 asesmen didokumentasikan. belum dilakukan asesmen risko setiap tahun

PPI. 7.( Rumah sakit mengidentifikasi prosedur


dan proses terkait dengan risiko infeksi dan Rumah sakit telah mengidentifikasi proses
mengimplementasi strategi untuk menurunkan terkait dengan risiko infeksi (lihat juga MPO.5, EP
risiko infeksi.) 1 1) belum ada bukti identifikasi risiko infeksi

( Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan


proses terkait dengan risiko infeksi dan Rumah sakit telah mengimplementasi
mengimplementasi strategi untuk menurunkan strategi penurunan risiko infeksi pada seluruh belum semua risiko infeksi dilakukan upaya
risiko infeksi.) 2 proses (lihat juga MPO.5, EP 1) untuk pengurangannya misalnya plebhitis

PPI. 7.1.( Rumah sakit menurunkan risiko infeksi Metode pembersihan peralatan, disinfeksi
dengan menjamin pembersihan peralatan dan dan sterilisasi dilaksanakan diluar pelayanan
sterilisasi yang memadai serta manajemen sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe ditemukan proses sterilisasi peralatan gigi belum
laundry dan linen yang benar.) 2 peralatan sesuai regulasi yang ditetapkan
( Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan Ada proses koordinasi pengawasan yang
menjamin pembersihan peralatan dan sterilisasi menjamin bahwa semua metode pembersihan, belum ada bukti pengawasan proses sterilisasi di
yang memadai serta manajemen laundry dan disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah seluruh rs antara lain sterilisasi alat di poliklinik
linen yang benar.) 4 sakit. gigi

Pembuangan sampah infeksius dan cairan belum semua pembuangan sampah infeksius
tubuh dikelola untuk meminimalisasi risiko dan non infeksius telah dipisahkan dengan baik
PPI. 7.2.( Rumah sakit menurunkan risiko infeksi penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan dibuktikan dengan adanya kantong plastik hitam
dengan pembuangan sampah yang tepat. ) 1 Tujuan) yang berisi material infeksius

Penanganan dan pembuangan darah dan


komponen darah dikelola untuk meminimalisasi
( Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan prosedur telah dilaksanakan tetapi peralatan spil
pembuangan sampah yang tepat. ) 2 Tujuan) kit belum lengkap
( Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan Area kamar mayat dan post mortem untuk kamar mayat ada tetapi belum difungsikan
pembuangan sampah yang tepat. ) 3 meminimalisasi risiko penularan. dengan baik

PPI. 7.5.( Rumah sakit mengurangi risiko infeksi Rumah sakit menggunakan kriteria risiko
di fasilitas selama demolisi/pembongkaran, untuk menilai dampak renovasi atau
pembangunan dan renovasi.) 1 pembangunan (konstruksi) baru. belum ada icra renovasi bangunan

Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi


( Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di terhadap kualitas udara dan kegiatan belum ditemukan bukti penilaian kualitas udara
fasilitas selama demolisi/pembongkaran, pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan ketika dilakukan renovasi atau melaksanakan
pembangunan dan renovasi.) 2 dikelola. pembangunan gedung

PPI. 8.( Rumah sakit menyediakan penghalang


untuk pencegahan (barrier precaution) dan
prosedur isolasi yang melindungi pasien,
pengunjung dan staf terhadap penyakit menular Pasien yang sudah diketahui atau diduga
dan melindungi dari infeksi pasien yang infeksi menular harus di isolasi sesuai kebijakan ditemukan pasien yang tidak terindikasi masuk
immunosuppressed, sehingga rentan terhadap rumah sakit dan pedoman yang ruang isolasi tetapi dirawat di ruang isolasi
infeksi nosokomial.) 1 direkomendasikan. tersebut
( Rumah sakit menyediakan penghalang untuk
pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan
staf terhadap penyakit menular dan melindungi Rumah sakit mempunyai strategi untuk belum ada dokumen yang membuktikan bahwa
dari infeksi pasien yang immunosuppressed, berurusan dengan arus pasien dengan penyakit pasien dengan penyakit menular masuk igd
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.) 4 yang menular dikelola sesuai regulasi yang berlaku

( Rumah sakit menyediakan penghalang untuk


pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan
staf terhadap penyakit menular dan melindungi
dari infeksi pasien yang immunosuppressed, Staf dididik tentang pengelolaan pasien belum semua staf dididik terkait pengelolaan
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.) 6 infeksius pasien infeksius

PPI. 9.( Sarung tangan, masker, proteksi mata


dan peralatan proteksi lainnya, sabun dan Prosedur cuci tangan dan desinfeksi
desinfektan tersedia dan digunakan secara digunakan secara benar di seluruh area tersebut belum semua staf menerapkan cuci tangan
benar bila diperlukan.) 4 sesuai standar dan regulasi yang berlaku

PPI.10.1.( Rumah sakit menelusuri risiko infeksi,


infeksi dan kecenderungan infeksi terkait Risiko infeksi terkait dengan pelayanan belum ada bukti kegiatan atas rekomendasi
pelayanan kesehatan.) 1 kesehatan ditelusuri tindak lanjut hasil asesmen rsisiko infeksi di rs

( Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi


dan kecenderungan infeksi terkait pelayanan Angka infeksi terkait dengan pelayanan belum ada bukti kegiatan tindak lanjut terhadap
kesehatan.) 2 kesehatan ditelusuri angka infeksi yang tinggi

( Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi


dan kecenderungan infeksi terkait pelayanan Kecenderungan infeksi terkait dengan belum ada bukti kegiatan tindak lanjut terhadap
kesehatan.) 3 pelayanan kesehatan ditelusuri penulusuran kejadian infeksi yang selalu terjadi

PPI.10.2.( Peningkatan mutu termasuk


penggunaan indikator/pengukuran yang
berhubungan dengan masalah infeksi yang Pengukuran tersebut mengidentifikasi belum ditemukan pola kuman dan antibiotika di
secara epidemiologis penting bagi rumah sakit.) 2 infeksi penting secara epidemiologis rs
PPI.10.6.( Rumah sakit melaporkan informasi Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang
tentang infeksi ke pihak luar, Kementerian benar terhadap laporan dari Kementerian belum ada rekomendasi dari dinas kesehatan
Kesehatan atau Dinas Kesehatan ) 2 Kesehatan atau Dinas Kesehatan dan tindak lanjutnya

PPI.11.( Rumah sakit memberikan pendidikan


tentang praktik pencegahan dan pengendalian
infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga Rumah sakit memberikan pendidikan
serta pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
keterlibatan mereka dalam pelayanan.) 2 kepada seluruh staf dan profesional lain belum seluruh staf mendapatkan pelatihan ppi

( Rumah sakit memberikan pendidikan tentang


praktik pencegahan dan pengendalian infeksi
kepada staf, dokter, pasien dan keluarga serta Edukasi staf secara periodik diberikan
pemberi layanan lainnya ketika ada indikasi sebagai respon terhadap kecenderungan yang belum ada bukti kegiatan edukasi staf terkait
keterlibatan mereka dalam pelayanan.) 5 signifikan dalam data infeksi. dengan ppi
Rekomendasi

buat program ppi pada area pelayanan di kamar


jenazah dan gizi

buat program ppi untuk staf pada semua area


pelayanan di rs

buat asesmen resiko setiap tahun dan


dokumentasikan

buat identifikasi risiko infeksi setiap tahunnya

lakukan upaya untuk mengurangi resiko infeksi


pasien dan dokumentasikan

lakukan sterilisasi peralatan gigi di poliklinik gigi


sesuai regulasi rs
lakukan pengawasan terhadap proses sterilisasi
untuk seluruh bagian rs

lakukan pemisahan sampah infeksius dan non


infeksius sesuai regulasi yang telah ditetapkan

lengkapi peralatan spil kit di seluruh ruangan


sesuai regulasi yang berlaku

lengkapi fungsi kamar mayat sesuai regulasi rs

buat icra renovasi bangunan

lakukan penghitungan atau uji baku mutu udara


ketika renovasi bangunan dilakukan

tempatkan pasien di ruang isolasi atas indikasi


sesuai regulasi rs
lakukan pemilahan pasien menular di igd sesuai
regulasi

lakukan pelatihan pada semua staf yang terkait


dengan pengelolaan pasien infeksius

lakukan sosialisasi dan evaluasi prosedur cuci


tangan bagi seluruh staf di rs

lakukan dan dokumentasikan kegiatan sebagai


tindak lanjut rekomendasi hasil analisis dari
asesmen risiko infeksi di rs

lakukan dan dokumentasikan kegiatan


penelusuran angka infeksi yang ada di seluruh
area pelayanan rs

lakukan dan dokumentasikan kegiatan


penelusuran kejadian infeksi yang cenderung
terjadi di rs

lakukan pemetaan pola kuman dan antibiotik di


rs
lakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan
lakukan rekomendasi tindak lanjutnya

lakukan pelatihan ppi bagi seluruh staf rs dan


dokumentasikan

lakukan edukasi staf agar dilakukan secara


periodik dan teratur terutama untuk kejadian
infeksi yang ada di rs

Anda mungkin juga menyukai