Anda di halaman 1dari 35

RESUME SIM UAS

CHAPTER 9 : MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN


KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN APLIKASI PERUSAHAAN

9.1 SISTEM PERUSAHAAN

Pengertian Sistem Perusahaan

Sistem perusahaan dikenal juga sebagai ERP (Enterprise Resource Planning)


menampilkan serangkaian modul perangkat lunak yang terintegrasi dan suatu
database terpusat yang memungkinkan data untuk dibagikan oleh banyak proses
bisnis yang berbeda-beda dan area fungsional diseluruh perusahaan.

Perangkat Lunak Perusahaan

Perangkat lunak perusahaan (enterprise software) dibangun berdasarakan ribuan


proses bisnis yang telah jelas yang mencerminkan praktik pelaksanaan terbaik, ada 4
proses bisnis penting yang didukung dengan perangkat lunak perusahaan :
 Proses keungan dan akuntansi : meliputi jurbal umum, utang usaha, aset
tetap, piutang usaha, peramalan dan pengelolaan kas hingga pelaporan
keuangan
 Proses sumber daya manusia : meliputi administrasi personalia, akuntansi
biaya, penggajian, perencanaan dan pengembangan personalia dan
kompensasi
 Proses manufaktur dan produksi : meliputi pengadaan, manajemen persediaan,
pembelian, pengiriman, perencanaan produksi hingga pemerliharaan pabrik
 Proses penjualan dan pemasaran : meliputi pemrosesan pesanan, penetapan,
kontrak, konfigurasi produk, penetapan harga, dll.

Nilai Bisnis Sistem Perusahaan

Sistem perusahaan menyediakan nilai bisnis yaitu :


 Meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan informasi perusahaan
secara luas membantu para manajer dalam mengambil keputusan yang lebih
baik.
 Perusahaan besar dapat menggunakan sistem perusahaan untuk menegakkan
praktik pelaksanaan standar dan data sehingga setiap orang dapat menjalankan
bisnus dengan cara yang sama
 Sistem perusahaan membantu perusahaan memberikan tanggapan dengan
lebih cepat terhadap permintaan pelanggan untuk informasi atau produk
 Sistem perusahaan menyediakan informasi yang jauh lebih berharga untuk
meningkatkan pengambilan keputusan manajemen.

9.2 SISTEM MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Rantai Pasokan

Rantai pasokan (supply chain) adalah jaringan organisasi dan proses bisnis untuk
pengadaan bahan mentah, mengubah bahan mentah tersebuy menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi dan mendistribusikan kepada pelanggan. Rantai
pasokan menghubungkan pemasok, pabrik, pusat distribusi, toko eceran, dan
pelanggan untuj menyediaakan barang dan jasa dari sumber melalui konsumsi.

Sistem Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan

 Strategi Just In time adalah strategi jika produsen memiliki informasi yang
sempurna mengenai berapa banyak unit produk yang ingin diproduksi oleh
pelanggan kapan mereka mengirimkannya dan kapan akan diproduksi maka
memungkinkan untuk mengimplementasikan strategi ini. Jadi komponen akan
datang tepat waktu dalam jumlah yang tepat saat diperlukan dan barang jadi
akan dikirimkan begitu mereka meninggalkan lini perakitan.
 Masalah yang muncul dalam manajemen rantai pasokan adalah efek bullwhip
yaitu informasi mengenai permintaan suatu produk menyimpang dari biasanya
ketika melewatu suatu entitas ke entitas selanjutnya disepanjang rantai
pasokan.
Perangkat Lunak Manajemen Rantai Pasokan

Perangkat lunak manajemen rantai pasokan dibagi menjadi 2 :


 Sistem perencanaan rantai pasokan (supply chain planning systems) :
memungkinkan perusahaan untuk membuat model mengenai rantai
pasokaannya yang telah ada menghasilkan peramalan permintaan produk, dan
mengembangkan pengadaan optimal dan rencana manufaktur. Salah satu
fungsi terpentingnya adalah perenacanaan permintaan (demand planning) yang
menentukan berapa banyak produk yang diperlukan oleh perusahaan untuk
memenuhi semua permintaan pelanggannya. Contoh : JDA, SAP, dan Oracle
 Sistem pelaksanaan rantai pasokan (supply chain execution systems) :
mengelola aliran produk melalui pusat-pusat distribusi dan gudang untuk
memastikan bahwa produk tersebut dikirimkan ke lokasi yanh tepat dengan
cara yang paling efisien

Rantai Pasokan Global dan Internet

 Permasalahan rantai pasokan global : rantai pasokan global terbentang jarak


geografis lebih besae dan perbedaan waktu dari pada rantai pasokan dalam
negeri dan memiliki partisipan dari jumlah negara yang berbeda, standar
kinerja yang bervariasi dari kawasan ke kawasan atau negara ke negara.
Internet membantu perusahaan mengelola banyak aspek rantai pasokan global.
 Rantai pasokan yang dipengaruhi permintaan :
 Model dorong (push based model) adalah sistem manajemen rantai pasokan
yang lama
 Model tarik (pull based model) adalah model yang digerakkan oleh
permintaan yang dibangun berdasarkan pesanan, pesanan dari pelanggan atau
pembelian akan memicu kejadian-kejadian dalam rantai pasokan.

Nilai Bisnis Sistem Manajemen Rantai Pasokan

 Mempersingkat baik proses rantai pasokan internal maupun eksternal


 Memberikan informasi yang lebih akurat kepada manajemen tentang apa yang
diproduksi, disimpan dan dipindahkan.
 Menyeimbangkan penawarab terhadap permintaan
 Mengurangi tingkat persediaan, meningkatkan layanan pengiriman,
mempercepat waktu pemasaran, dan memanfaatkan aset lebih efektif
 Mengurangi biaya rantai pasokan yang akan meningkatakan profitabilitas.

9.3. CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT SYSTEMS


A large business’s processes for sales, service, and marketing tend to be highly
compartmentalized, and these departments do not share much essential customer
information. Some
information on a specific
customer might be stored
and organized in terms of
that person’s account with
the company. Other pieces
of information about the
same customer might be
organized by products that

were purchased. There is no way to


consolidate all of this information to
provide a unified view of a customer across
the company. Customer Relationship
Management (CRM) capture and integrate
customer data from all over the
organization, consolidate the data, analyze
the data, and then distribute the results to various systems and customer touch
points across the enterprise.

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT SOFTWARE


The more comprehensive CRM packages contain modules for partner
relationship management (PRM) and employee relationship management (ERM).
PRM uses many of the same data, tools, and systems as customer relationship
management to enhance collaboration between a company and its selling
partners. It provides a company and its selling partners with the ability to trade
information and distribute leads and data about customers, integrating lead
generation, pricing, promotions, order configurations, and availability. It also
provides a firm with tools to assess its partners’ performances so it can make sure
its best partners receive the support they need to close more business. Customer
relationship management systems typically provide software and online tools for
sales, customer service, and marketing. We briefly describe some of these
capabilities (figure 9.8): 1. Sales Force Automation (SFA), 2. Customer
Service, 3. Marketing.

OPERATIONAL AND ANALYTICAL CRM


Operational CRM includes customer- facing applications, such as tools for sales
force automation, call center and customer service support, and marketing
automation. Analytical CRM includes applications that analyze customer data
generated by operational CRM applications to provide information for improving
business performance. Another important output of analytical CRM is the
customer’s lifetime value to the firm. Customer lifetime value (CLTV) is based
on the relationship between the revenue produced by a specific customer, the
expenses incurred in acquiring and servicing that customer, and the expected life
of the relationship between the customer and the company.

9.4. ENTERPRISE APPLICATIONS: NEW OPPORTUNITIES AND


CHALLENGES
Enterprise applications require not only deep-seated technological changes but
also fundamental changes in the way the business operates. Supply chain
management systems require multiple organizations to share information and
business processes. Each participant in the system may have to change some of
its processes and the way it uses information to create a system that best serves
the supply chain as a whole. Social CRM tools enable a business to connect
customer conversations and relationships from social networking sites to CRM
processes. The leading CRM vendors now offer such tools to link data from
social networks into their CRM software. Business Intelligence in Enterprise
Applications Enterprise application vendors have added business intelligence
features to help managers obtain more meaningful information from the massive
amounts of data generated by these systems Included are tools for flexible
reporting, ad hoc analysis, interactive dashboards, what-if scenario analysis, and
data visualization.

CHAPTER 10: E-COMMERCE AND DIGITAL GOODS

A. E-commerce dan internet


E-commerce dimulai tahun 1995 dan melambat pada tahun 2006

I. Mengapa e-commerce berbeda?


1. Ada dimana-mana : E-commerce ada dimana-mana berarti e-commerce
memang terdapat dimana saja dan kapan saja. E-commerce
memungkinkan kita berbelanja dari komputer pribadi, dirumah,
ditempat kerja atau bahkan dari kendaraan, dengan menggunakan
mobile e-commerce. Hasilnya disebut dengan ruang pasar
(marketspace)-pasar yang diperluas melintasi batas-batas tradisional
dan bukan lagi dari sebuah lokasi geografis yang sifatnya sementara.
2. Jangkauan global : teknologi e-commerce memungkinkan transaksi
komersial melintasi batas-batas budaya dan negara dengan kenyamanan
yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif daripada dari suatu sistem
perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuran pasar potensial untuk
pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi
online dunia.
3. Standar universal : standar teknik universal dari internet dan e-
commerce berpengaruh besar terhadap rendahnya biaya masuk pasar –
biaya yg harus dikeluarkan oleh standar universal mengurangi biaya
pencarian – usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang sesuai
dengan keinginan mereka.
4. Kaya manfaat : dalam hal informasi, istilah kaya manfaat merujuk pada
kompleksitas dan isi dari suatu pesan.
5. Interaktif : interaktivitas memungkinkan seorang penjual online terlibat
dengan pelanggan dengan cara yang sama seperti aktivitas tatap muka,
tetapi dengan skala yang lebih besar dan global.
6. Kepadatan informasi : kepadatan informasi - jumlah keseluruhan dan
kualitas informasi yang tersedia untuk semua peserta, pelanggan dan
penjual dipasar.
7. Personalisasi/penyesuaian : personalisasi adalah pedagang dapat
mengarahkan pesan pemasarannya pada orang-orang tertentu dengan
menyesuaikan pesannya sesuai nama, alamat,minat, dan pembelian
orang dimasa lalu. Penyesuaian adalah mengubah barang atau jasa yang
dijual sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku yang ia
tunjukkan sebelumnya.

II. Pasar digital VS pasar tradisional


Pasar digital Pasar tradisional
Ketimpangan informasi Berkurang Tinggi
Biaya pencarian Rendah Tinggi
Biaya transaksi Rendah Tinggi (waktu,
perjalanan)
Penundaan kepuasan Tinggi (rendah untuk Rendah
kasus barang digital)
Biaya menu Rendah tinggi
Penentuan harga dinamis Biaya Rendah, cepat Biaya tinggi, tertunda
Diskriminasi harga Biaya Rendah, cepat Harga tinggi, tertunda
Segmentasi pasar Biaya Rendah, kec. Harga tinggi, kurang
Menengah tepat
Biaya penggantian Tinggi/rendah (tergantung Tinggi
barang)
Pengaruh jaringan Kuat Lemah
Disintermediasi Sangat mungkin terjadi Kurang mungkin terjadi

B. E-commerce
I. Jenis e-commerce
Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan transaksi e-commerce. Tiga
katagori utama dari e-commerce adalah bisnis ke konsumen, bisnis ke
bisnis, dan konsumen ke konsumen.
1. E-commerce bisnis ke konsumen – melibatkan penjualan produk dan
layanan secara eceran kepada pembeli perorangan.
2. E-commerce bisnis ke bisnis – melibatkan penjualan produk dan layanan
antar perusahaan.
3. E-commerce - melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke
konsumen.
II. Mencapai kedekatan dengan pelanggan
1. Pemasaran interaktif dan personalisasi
Alat penelusuran clicksteram mengumpulakn data tentang aktivitas
pelanggan di situs-situs web dan mencatat data tersebut.
2. Blog
Muncul sebagai alat pemasaran berbasis web lainnya yang menjanjikan.
Blog istilah weblog adalah halaman web pribadi yang biasanya berisi
catatan urut secara kronologis oleh penulisnya dan dihubungkan ke
halaman-halaman web yang berkaitan.
3. Layanan pribadi pelanggan
Banyak perusahaan menggunakan situs web dan email untuk menjawab
pertanyaan dari pelanggan untuk memberikan informasi barang kepada
pelanggan, mengurangi kebutuhan tenaga yang ahli menangani
pelayanan bagi pelanggan.

III. E-commere B2B


Sekitar 80% dari e-commerce B2B masih didasarkan pada sistem berbayar
untuk pertukaran data elektronik yang memungkinkan pertukaran informasi
komputer antara dua organisasi dari transaksi standar, seperti penagihan,
surat jalan, penjadwalan, atau pesanan pembelian.
1. Pertukaran data elektronik (edi)
Perusahaan menggunakan edi untuk mengotomatisasi transaksi untuk e-
commerce b2b dengan pengisian persediaan secara kantinu. Pemasok
dapat otomatis mengirimkan data tentang pengiriman kepada
perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli dapat menggunakan edi untuk
menyediakan kebutuhan produksi dan persediaan dan pembayaran
kepada pemasok.
Pertukaran Data Elektronik (EDI)

Perusahaan menggunakan EDI untuk mengotomatisasi transaksi untuk e-


commerce B2B dan pengisian persediaan secara kontinu. Pemasok dapat otomatis
mengirimkan data tentang pengiriman kepada perusahaan pembeli. Perusahaan
pembeli dapat menggunakan EDI untuk menyediakan kebutuhan produksi dan
persediaan serta pembayaran kepada pemasok.

2. Jaringan industri swasta


Jaringan industri swasta, juga dikenal sebagai pertukaran swasta,
menghubungkan perusahaan ke pemasok, dan mitra bisnis penting
lainnya untuk manajemen rantai pasokan dan aktivitas perdagangan
kolaboratif lainnya secara lebih efisien.
3. Ruang pasar internet
adalah ruang pasar online dimana banyak pembeli dapat berinteraksi
dengan banyak penjual.
Pertukaran adalah ruang pasar internet yang secara independen dimiliki
oleh pihak ketiga, yang menghubungkan ribuan pemasok dan pembeli
untuk aktivitas pembelian di tempat.

C. M-commerce
I. Aplikasi dan layanan m-commerce.
1. Layanan Berbasis Muatan dan Lokasi
Para pelangan layanan nirkabel NTT DoCoMo di jepang dapat
mengakses situs-situs Web nirkabel untuk mendapatkan informasi
mengenai jadwal kereta,jadwal film,panduan restoran,membeli tiket
Japan Airlines,berdagang saham,melihat film kartun baru dan membaca
surat kabar terbesar jepang.

2. Layanan Perankan dan Keuangan


City Bank menawarkan pemberitahuan nirkabel jika terjadi perubahan
dalam informasi rekening melalui telepon selular digital yang
mendukung pesan teks atau akses Web.

3. Periklanan Nirkabel.
Para penyedia layana nirkabel di Amerika Serikat telah memulai
memasang iklan di situs mereka.Mereka dapat meyediakan layanan
Web untuk mencari bioskop atau restoran.
4. Permainan Dan Hiburan
Telepon seluler berubah dengan cepat menjadi platform hiburan
portabel.Layanan telepon genggam menawarkan berbagai permainan
digital yang dapat diunduh dan nada dering (ringtone)yaitu cuplikan
lagu digital yang berbunyi di telepon genggam ketika seorang pengguna
menerima panggilan.

II. Tantangan M-Commerce


1. Tombol dan layar di telepon seluler masih terlalu tipis dan lemah untuk
digunakan
2. Kecepatan transfer data pada jaringan seluler lebih lambat dibandingkan
dengan sambungan pada PC
D. Sistem pembayaran e-commerce
Jenis sistem pembayaran elektronik
1. Sistem Pembayaran kartu kredit digital
Kartu kredit dapat digunakan untuk pembayaran belanja online
2. Sistem pembayaran mikro
Untuk pembelian kurang dari $10 seperti artikel, klip musik
3. Sistem pembayaran digital dengan saldo terakumulasi
Memungkinkan pembeli melakukan pembayaran mikro dan pembelian
melalui web, mengakumulasikan saldo debit yang harus dibayar secara
berkala melalui kartu kredit atau tagihan telepon
4. Sistem pembayaran nilai tersimpan
Memungkinkan pembeli melakukan pembayaran online langsung ke
penjual dan orang lainnya yang didasarkan pada nilai yang tersimpan
dalam sebuah rekening digital
5. Sistem pembayaran rekan ke rekan (Paypal)
Melayani mereka yang mengirimkan uang kepada penjual atau
perorangan yang belum memiliki sarana untuk menerima pembayaran
melalui kartu kredit
6. Sistem pembayaran dan penyampaian tagihan elektronik
Membayar tagihan secara rutin

CHAPTER 11: MANAGING KNOWLEDGE


Managing Knowledge

I. Lanskap Manajemen Pengetahuan


 E-Commerce Saat Ini
Sistem manajemen pengetahuan dan kolaborasi merupakan bidang
investasi korporat dan pemerintah yang paling cepat berkembang. Dasawarsa
terakhir telah menunjukkan pertumbuhan eksplosif dalam penelitian
pengetahuan dan manajemen pengetahuan di bidang ekonomi, manajemen,
dan sistem informasi. Manajemen pengetahuan telah menjadi tema penting di
banyak perusahaan bisnis besar karena para manajer menyadari bahwa
sebagian besar nilai perusahaan mereka bergantung pada kemampuan
perusahaan untuk menciptakan dan mengelola pengetahuan.
 Dimensi Pengetahuan yang Penting
Ada perbedaan penting antara data, informasi, pengetahuan, dan
kebijaksanaan. data sebagai arus peristiwa atau transaksi yang ditangkap oleh
sistem organisasi yang, dengan sendirinya, berguna untuk bertransaksi tapi
sedikit lain. Untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna,
perusahaan harus mengeluarkan sumber daya untuk mengatur data ke dalam
kategori pemahaman, seperti laporan penjualan total bulanan, harian, regional,
atau penyimpanan. Untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan,
perusahaan harus mengeluarkan sumber daya tambahan untuk menemukan
pola, aturan, dan konteks di mana pengetahuan itu bekerja. Akhirnya,
kebijaksanaan dianggap sebagai pengalaman kolektif dan individual untuk
menerapkan pengetahuan terhadap pemecahan masalah. Kebijaksanaan
melibatkan di mana, kapan, dan bagaimana menerapkan pengetahuan.
Pengetahuan yang berada di benak karyawan yang belum didokumentasikan
disebut pengetahuan diam-diam, sedangkan pengetahuan yang telah
didokumentasikan disebut pengetahuan eksplisit.
 Rantai Nilai Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah
seperangkat proses bisnis yang dikembangkan dalam organisasi untuk
menciptakan, menyimpan, memindahkan, dan mempercepat pengetahuan.
Penguasaan Pengetahuan; Organisasi dapat memperoleh
pengetahuan melalui beberapa cara, tergantung pada jenis pengetahuan yang
dicarinya. Sistem manajemen pengetahuan yang pertama mencoba
membangun pusat data yang berisi dokumen, laporan, presentasi, dan praktik-
praktik terbaik.
Penyimpanan Pengetahuan; Setelah berbagai dokumen, pola, dan
aturan pakar terkumpul, data tersebut harus disimpan sehingga dapat diambil
kembali dan digunakan oleh para karyawan. Penyimpanan pengetahuan
umumnya melibatkan penciptaan suatu database.
Penyebarluasan Pengetahuan;Teknologi portal, surel. Pesan instan
(pesan messaging), wiki, alat bantu social bisnis dan mesin pencari telah
ditambahkan pada pengaturan yang ada dari alat bantu kolaborasi untuk
berbagi kalender, data dokumen dan grafik.
Penerapan Pengetahuan; Pengetahuan yang baru harus dibangun
didalam proses bisnis suatu perusahaan dan system aplikasi kunci, meliputi :
penerapan perusahaan untuk mengelola proses bisnis internal yang utama serta
hubungan dengan pelanggan dan pemasok.
 Tipe Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem Manajemen Pengetahuaan Perusahaan; adalah sistem serba
guna yang digunakan oleh perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
mendistribusikan dan menerapkan pengetahuaan dan muatan digital. Sistem
ini menyediakan basis data berikut perangkatnya untuk menyusun dan
menyimpan dokumen terstruktur dan tidak terstruktur beserta objek
pengetahuan lainnya.
Sistem Kerja Pengetahuan Adalah sistem yang dikembangkan
khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan para pekerja di bidang pengetahuaan
lain yang bertugas memperoleh dan menciptakan pengetahuaan baru bagi
perusahaan mereka.
Manajemen pengetahuan juga meliputi berbagai kelompok teknik
cerdas (inteliegent techniques) seperti penggalian data, system canggih
jaringan syaraf, logika fuzzy, algoritmegenetik dan agen inteligen. Teknik-
teknik ini memiliki tujuan yang berbeda mulai dari focus pada menemukan
pengetahuan baru (penggalian data dan jaringan saraf), pengolahan
pengetahuan dalam bentuk aturan bagi program computer (system ahli dan
logika fuzzy), sampai pada bagai mana mendapatkan solusi optimal untuk
suatu masalah (algoritme genetic).
Terdapat tiga kategori umum dalam sistem manajemen pengetahuan,
dan masing-masing dapat dipecah menjadi jenis-jenis sistem manajemen
pengetahuan yang lebih khusus.
II. Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan Perusahaan
Perusahaan harus berurusan dengan setidaknya tiga jenis pengetahuan.
Beberapa pengetahuan ada di dalam perusahaan berupa dokumen teks
terstruktur (laporan dan presentasi. Sebagian besar pengetahuan ini adalah
pengetahuan diam-diam yang jarang dituliskan. Sistem manajemen
pengetahuan menyeluruh perusahaan menangani ketiga jenis pengetahuan
tersebut.
 Sistem Manajemen Konten Perusahaan
Bisnis saat ini perlu mengatur dan mengelola aset pengetahuan
terstruktur dan semistructured. Pengetahuan terstruktur adalah pengetahuan
eksplisit yang ada dalam dokumen formal, dan juga peraturan formal yang
diturunkan organisasi dengan mengamati para ahli dan perilaku pengambilan
keputusan mereka. Sistem manajemen konten perusahaan membantu
organisasi mengelola kedua jenis informasi. Mereka memiliki kemampuan
untuk menangkap, penyimpanan, pengambilan, distribusi, dan pelestarian
pengetahuan untuk membantu perusahaan memperbaiki proses bisnis dan
keputusan mereka. Masalah utama dalam mengelola pengetahuan adalah
penciptaan skema klasifikasi yang tepat, atau taksonomi, untuk mengatur
informasi ke dalam kategori yang bermakna sehingga mudah diakses.
Perusahaan dalam penerbitan, periklanan, penyiaran, dan hiburan memiliki
kebutuhan khusus untuk menyimpan dan mengelola data digital tidak
terstruktur seperti foto, gambar grafis, video, dan konten audio. Sistem
manajemen aset digital membantu perusahaan mengklasifikasikan,
menyimpan, dan mendistribusikan benda digital ini.
 Sistem Jaringan Pengetahuan
Sistem jaringan pengetahuan, juga dikenal sebagai lokasi keahlian dan
sistem manajemen, mengatasi masalah yang timbul saat pengetahuan yang
tepat tidak dalam bentuk dokumen digital melainkan berada dalam memori
individu ahli di perusahaan. Sistem jaringan pengetahuan menyediakan
direktori pakar korporat online di domain pengetahuan yang terdefinisi dengan
baik dan menggunakan teknologi komunikasi untuk mempermudah karyawan
menemukan pakar yang tepat di perusahaan.
 Kolaborasi dan Alat Bantu Sosial Serta Sistem Manajemen
Pembelajaran
Sistem pengelolaan konten perusahaan utama mencakup teknologi
portal dan kolaborasi yang hebat. Portal pengetahuan perusahaan dapat
menyediakan akses ke sumber informasi eksternal, seperti umpan berita dan
penelitian, serta sumber pengetahuan internal bersama dengan kemampuan
untuk e-mail, obrolan / pesan instan, kelompok diskusi, dan konferensi video.
Bookmark sosial mempermudah pencarian dan berbagi informasi dengan
mengizinkan pengguna menyimpan bookmark mereka ke halaman Web di
situs Web publik dan menandai bookmark ini dengan kata kunci. Tag ini bisa
digunakan untuk mengatur dan mencari dokumen. Daftar tag dapat dibagi
dengan orang lain untuk membantu mereka menemukan informasi yang
menarik. Taksonomi buatan pengguna yang dibuat untuk bookmark bersama
disebut folksonomies. Delicious dan Digg adalah dua situs bookmark sosial
yang populer. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) menyediakan alat
untuk manajemen, pengiriman, pelacakan, dan penilaian berbagai jenis
pembelajaran dan pelatihan karyawan.
III. Sistem Kerja Pengetahuan
 Pekerja Pengetahuan & Kerja Pengetahuan
Pekerja pengetahuan menciptakan produk baru atau menemukan cara
untuk memperbaiki produk yang sudah ada. Pekerja pengetahuan melakukan
tiga peran penting yang penting bagi organisasi dan manajer yang bekerja di
dalam organisasi:
 Menjaga pengetahuan organisasi saat ini dalam pengetahuan saat
berkembang di dunia luar – dalam teknologi, sains, pemikiran
sosial, dan seni.
 Melayani konsultan internal mengenai bidang pengetahuan mereka,
perubahan yang terjadi, dan peluang
 Bertindak sebagai agen perubahan, evaluasi, inisiasi, dan promosi
proyek perubahan
 Kebutuhan Sistem Kerja Pengetahuan
Sebagian besar pekerja pengetahuan bergantung pada sistem
perkantoran, seperti pengolah kata, voice mail, e-mail, konferensi video, dan
sistem penjadwalan, yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas
pekerja di kantor. Namun, pekerja pengetahuan juga memerlukan sistem kerja
pengetahuan yang sangat terspesialisasi dengan grafis, alat analisis, dan
komunikasi serta kemampuan manajemen dokumen yang hebat.
IV. Teknik Kecerdasan
Kecerdasan buatan dan teknologi basis data memberikan sejumlah
teknik cerdas yang dapat digunakan organisasi untuk menangkap pengetahuan
individu dan kolektif serta untuk memperluas basis pengetahuan mereka.
Sistem pakar, penalaran berbasis kasus, dan logika fuzzy digunakan untuk
menangkap pengetahuan tersembunyi. Jaringan syaraf tiruan dan data mining
digunakan untuk penemuan pengetahuan. Teknik cerdas lainnya yang dibahas
di bagian ini didasarkan pada teknologi kecerdasan buatan (artificial
intelligence / AI), yang terdiri dari sistem berbasis komputer (perangkat keras
dan perangkat lunak) yang mencoba meniru perilaku manusia.
 Memperoleh Pengetahuan: SistemAhli
Sistem pakar adalah teknik cerdas untuk menangkap pengetahuan
tersembunyi dalam domain keahlian manusia yang sangat spesifik dan
terbatas. Sistem ini menangkap pengetahuan karyawan yang terampil dalam
bentuk seperangkat aturan dalam sistem perangkat lunak yang dapat
digunakan oleh orang lain dalam organisasi. Kumpulan aturan dalam sistem
pakar menambah ingatan, atau pembelajaran tersimpan dari perusahaan.
Pengetahuan manusia harus dimodelkan atau diwakili sedemikian rupa
sehingga komputer bisa memprosesnya. Sistem pakar memodelkan
pengetahuan manusia sebagai seperangkat aturan yang secara kolektif disebut
basis pengetahuan. Strategi yang digunakan untuk mencari melalui basis
pengetahuan disebut inferensi engine. Dua strategi yang umum digunakan:
forward chaining dan backward chaining.
 Kecerdasan Organisasi : Penalaran Berbasis Khusus
Sistem pakar terutama menangkap pengetahuan tersembunyi para ahli
individual, namun organisasi juga memiliki pengetahuan dan keahlian kolektif
yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Pengetahuan organisasi ini
dapat ditangkap dan disimpan dengan menggunakan penalaran berbasis kasus.
Dalam kasus berbasis penalaran (CBR), deskripsi pengalaman spesial masa
lalu manusia, yang digambarkan sebagai kasus, disimpan dalam database
untuk pengambilan nanti saat pengguna menemukan kasus baru dengan
parameter serupa.
 Sistem Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah teknologi berbasis aturan yang dapat mewakili
ketidaktepatan seperti itu dengan membuat aturan yang menggunakan nilai
perkiraan atau subyektif. Ini bisa menggambarkan fenomena atau proses
tertentu secara linguistik dan kemudian mewakili deskripsi itu dalam sejumlah
kecil peraturan fleksibel. Organisasi dapat menggunakan logika fuzzy untuk
menciptakan sistem perangkat lunak yang menangkap pengetahuan
tersembunyi dimana terdapat ambiguitas linguistik.
 Pembelajaran Mesin
Pembelajaran mesim merupakan suatu kajian mengenai bagaimana
program komputer dapat meningkatkan kinerja mereka tanpa pemrograman
secara eksplisit.
 Jaringan Neural
 Algoritme Genetika
 Agen Inteligen
Teknologi agen cerdas membantu bisnis menavigasi melalui sejumlah
besar data untuk mencari dan bertindak berdasarkan informasi yang dianggap
penting. Agen cerdas adalah program perangkat lunak yang bekerja di latar
belakang tanpa intervensi langsung manusia untuk melaksanakan tugas
spesifik, berulang, dan dapat diprediksi untuk pengguna individual, proses
bisnis, atau aplikasi perangkat lunak. Banyak fenomena kompleks dapat
dimodelkan sebagai sistem agen otonom yang mengikuti aturan interaksi yang
relatif sederhana. Aplikasi pemodelan berbasis agen telah dikembangkan
untuk memodelkan perilaku konsumen, pasar saham, dan rantai pasokan dan
untuk memprediksi penyebaran epidemi.
 Sistem AI Hibrida
Algoritma genetika, logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan, dan sistem
pakar dapat diintegrasikan ke dalam satu aplikasi untuk memanfaatkan fitur
terbaik dari teknologi ini. Sistem semacam itu disebut sistem hibrida.

CHAPTER 12:ENHANCING DECISION MAKING

Pembuatan Keputusan dan Sistem Informasi

Sistem informasi menjadikan tersedianya informasi untuk golongan yang lebih rendah
dalam suatu organisasi, sehingga dapat mengurangi tugas-tugas manajemen dalam
bisnis.

Jenis Keputusan

Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

 Tidak Terstruktur: memerlukan penilaian, evaluasi, dan informasi tentang


situasi non-rutin. Biasanya dilakukan di tingkat manajemen senior.

 Terstruktur: repetitif, rutin, dengan prosedur yang jelas untuk pengambilan


keputusan. Biasanya dibuat pada tingkat organisasi terendah.

 Semistructured: Sebuah kombinasi dari kedua. Biasanya dibuat oleh manajer


menengah.
Proses Pengambilan Keputusan

Simon (1960) menyatakan ada empat tahapan berbeda dalam mengambil keputusan ;
kecerdasan, rancangan, pilihan dan implementasi.

1. Kecerdasan (intelligent) terdiri atas menemukan, mengidentifikasi dan


memahami masalah yang terjadi pada organisasi – mengapa masalah itu
terjadi, dimana, dan akibat apa yang dialami perusahaan.
2. Rancangan (design) melibatkan identifakasi dan pencarian berbagai solusi
pemecahan masalah.
3. Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternative solusi yang ada.
4. Implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternbatif yang
dipilih dapat bekerja, dan dapat mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM memberikan laporan rutin dan rangkuman dari data transaksi kepada
manajer menengah dan manajer operasional untuk memberikan jawaban atas masalah
keputusan yang terstruktur dan semiterstruktur. SIM secara khusus menghasilkan
laporan yang sifatnya tetap dan rutin berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum
dari system pemprosesan data transaksi (transaction processing system – TPS)
perusahaan.

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

System ini menyediakan model analitis dan perangkat analisis data berukuran
besar kepada manajer menengah yang menghadapi situasi keputusan semi terstruktur.
Kemampuan analisis DSS didasarkan pada teori atau model yang kuat, digabungkan
dengan suatu interface pengguna yang baik yang membuat system tersebut mudah
digunakan.
Model adalah representasi abstrak yang mengilustrasikan beberapa komponen atau
hubungan dari suatu fenomena.

Sistem Pendukung Eksekutif (ESS)


ESS adalah system yang memberikan informasi dari luar (berita, analisis
saham, dan tren industry) dan rangkuman tingkat tinggi tentang kinerja perusahaan
kepada manajer senior, yang harus mengambil keputusan yang kebanyakan tidak
terstruktur.
Kegunaan ESS telah bergerak menuruni beberapa tingkatan organisasional, sehingga
sekarang para eksekutif dan bawahan dapat melihat data yang sama dengan cara yang
sama.
Tantangan utama dai ESS adalah mengintegrasikan data dari system yang dirancang
untuk tujuan-tujuan yang sangat berbeda, jadi eksekutif senior dapat mengulas kinerja
organisasional dari perspektif perusahaan secara keseluruhan. Nilai ESS terbesar
terdapat pada fleksibilitas dan kemampuannya untuk menganalisis, membandingkan
dan menyoroti tren.

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support System-GDSS)

GDSS adalah system khusus yang memberikan sekumpulan lingkungan


elektronik dimana manajer dan tim dapat mengambil keputusan secara kolektif dan
merancang solusi untuk masalah tidak terstruktur dan masalah semiterstrukur.
Berbeda dengan DSS yang dirancang untuk membantu pengambilan keputusan
perorangan, GDSS dikembangkan untuk membantu pengambilan keputusan oleh
kelompok dan organisasi. GDSS menjadikan rapat lebih produktif dengan dengan
menyediakan perangkat untuk memfasilitasi perencanaan, pengembangan,
penyusunan dan evaluasi gagasan; menetukan prioritas; dan mendokumentasikan hasil
rapat untuk pihak-pihak lain dalam perusahaan.

Visualisasi Data dan Sistem Informasi Geografis (GIS)

GIS membantu pengambilan keputusan yang membutuhkan pengetahuan


tentang distribusi penduduk atau sumber daya lain secara geografis. Sebagai contoh,
GIS dapat membantu bank mengidentifikasi tempat terbaik untuk membangun cabang
atau memasang terminal ATM baru.

Sistem Pendukung Keputusan Pelanggan (CDSS) berbasis Web

CDSS membantu pengambilan keputusan untuk seorang pelanggan atau calon


pelanggan. CDSS berbasis Web menjadi popular khususnya dalam bidang layanan
keuangan kerena banyak yang mencoba mengelola asset dan dana pensiun mereka
sendiri.

CHAPTER 13: BUILDING INFORMATION SYSTEM

I. Sistem sebagai Perubahan yang Direncanakan dalam Perusahaan

A. Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasional

Teknologi informasi dapat mendorong berbagai tingkat perubahan


organisasi, mulai dari perubahan incremental hingga jarak jauh. Terdapat
empat jenis perubahan struktur organisasi yang dapat disebabkan dengan
adanya teknologi informasi.

1. Automation merupakan bentuk paling umum dari perubahan teknologi


informasi, dimana penerapan pertama untuk membantu para karyawan
melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif.

2. Rationalization merupakan perubahan yang lebih mendalam


perubahan yang terjadi seiring adanya proses otomatisasi. Ketika
terjadi penyempitan dalam rangkaian produksi karena proses
otomatisasi, maka imbasnya rangkaian prosedur yang terstruktur
sebelumnya menjadi sangat menyulitkan. Rasionalisasi prosedur
merupakan pelurusan prosedur standar operasi.

3. Business process redesign merupakan tipe lain dari perubahan


organisasi yang mana proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan di
desain ulang.

4. Paradigm shifts merupakan rasionalisasi prosedur dan mendesain


ulang proses bisnis dilakukan hanya sebatas pada bagian perusahaan
yang spesifik. Sistem informasi yang baru dapat mempengaruhi desain
dari organisasi secara keseluruhan dengan merubah bagaimana cara
organisasi melakukan bisnisnya. Bentuk perubahan sejenis ini
dinamakan paradigm shifts yang meliputi pemikiran kembali nature of
the business dan nature of the organization.

B. Perancangan Ulang Proses Bisnis

Untuk dapat berjuang dengan perubahan, perusahaan melakukan


pengelolaan proses bisnis yang mneyediakan bermacam alat dan metode
untuk menganilisa proses yang ada, mendesain proses baru, dan
mengoptimalkan proses tersebut. Dalam mempraktikkan business process
management diperlukan langkah-langkah berikut:

1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan

2. Menganalisis proses-proses yang telah ada

3. Merancang proses yang baru

4. Mengimplementasikan proses yang baru

5. Pengukuran yang terus-menerus

II. Ikhtisar dari Pengembangan Sistem

Aktivitas yang dapat menghasilkan solusi sistem informasi untuk


permasalahan atau peluang organisasi disebut pengembangan sistem.
Pengembangan sistem merupakan pemecahan masalah yang terstruktur dengan
aktivitas-aktivitas yang berbeda. Aktivitas tersebut terdiri dari:

A. Analisis Sistem

Maksudnya menganalisis pemecahan masalah yang dicoba perusahaan


melalui sebuah sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian
masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan
informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.

B. Desain Sistem
Apabila analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan
oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, mendesain sistem akan
memperlihatkan bagaimana sistem tersebut dapat mencapai tujuan.

C. Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem

1. Pemrogaman Spesifikasi sistem yang telah dipersiapkan selama tahap


desain ditranslasikan menjadi kode program software.

2. Pengujian Untuk melihat apakah sistem dapat menghasilkan hasil yang


diinginkan.

3. Konversi Proses merubah sistem lama menjadi sistem yang baru dapat
ditempuh melalui empat strategi berikut:

a. Strategi paralel

b. Pilot study strategy

c. Direct Cutover strategy

d. Phased Approach strategy

4. Produksi Setelah sistem terinstall dan terkonversi, sistem memasuki


tahap produksi. Sistem akan direview oleh para pengguna dan spesialis
teknis untuk menentukan seberapa baik sistem tersebut untuk dapat
digunakan dalam mencapai tujuan serta menentukan apakah terdapat
bagian-bagian yang perlu diperbaiki.

5. Pemeliharaan (maintenance) merupakan tahap pengubahan perangkat


keras dan lunak, dokumentasi, atau prosedur untuk sistem produksi untuk
mengoreksi kesalahan, menemukan kemungkinan adanya hal-hal yang
perlu dilakukan atau memperbaiki efisiensi proses.

D. Pemodelan dan Perancangan Sistem: Metodologi Terstruktur dan


Metodologi Berorientasi Objek

1. Metodologi Terstruktur

Maksud dari kata terstruktur adalah melalui tahapan demi tahapan


dengan setiap tahapan melengkapi tahapan sebelumnya. Metode
terstruktur merupakan metode yang urut dari atas ke bawah, dari
tingkatan abstrak ke tingkatan detail terendah. Salah satu alat untuk
menggambarkan komponen proses sistem dan alur data di dalamnya
yaitu DFD. DFD menyediakan model grafis logika dari alur informasi
dan membagi sistem menjadi modules yang menunjukkan detail
tingkatan pengelolaan.

2. Metodologi Berorientasi Objek

Menggunakan object sebagai unit dasar dari analisis dan desain sistem.
Metode ini juga didasarkan pada konsep class and inheritance.

III. Pendekatan Alternatif Pembangunan Sistem

Sistem dibedakan dalam hal ukuran dan kompleksitas teknologi. Sejumlah


pendekatan pembangunan sistem telah dikembangkan untuk mengatasi
perbedaan tersebut. Beberapa metode alternatif antara lain:

A. Siklus Hidup Sistem Tradisional

Merupakan metode tertua untuk membangun sebuah sistem informasi yang


membagi pengembangan sistem menjadi langkah-langkah formal.

B. Pembuatan Prototipe

● Tahap-Tahap dalam Pembuatan Prototipe

4 Tahapan model proses membuat prototipe yang terdiri atas:

Tahap 1 : Mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna

Tahap 2 : Mengembangkan prototipe awal

Tahap 3 : Menggunakan prototipe

Tahap 4 : Merevisi dan memperbaiki prototipe

● Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe paling bermanfaat ketika terdapat beberapa


ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi rancangannya, dan sering
digunakan untuk merancang sistem informasi antarmuka pengguna
akhir, atau bagian dari sistem yang berinteraksi dengan pengguna,
seperti tampilan online dan layar masukan data, laporan, atau halaman
web. Karena pembuatan prototipe mendorong pengguna akhir terlibat
secara mendalam diseluruh siklus hidup pengembangan sistem, maka
pembuatan prototipe lebih berpeluang menghasilkan sistem yang
memenuhi kebutuhan pengguna.

C. Pengembangan oleh Pengguna Akhir

Beberapa jenis informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan


sedikit bantuan formal, dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali.
Fenomena ini disebut pengembangan oleh pengguna akhir. Rangkaian
software yang dikategorikan sebagai bahasa generasi keempat. Bahasa
generasi keempat adalah perangkat lunak yang membuat pengguna akhir
dapat membuat laporan atau mengembangkan aplikasi perangkat lunak
dengan sedikit bantuan teknis atau tidak sama sekali. Bahasa query adalah
perangkat lunak yang memberikan jawaban cepat secara online untuk
permintaan infromasi yang belum didefinisikan.

D. Paket Perangkat Lunak Aplikasi dan Alih Daya

Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan aplikasi,


membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau mendapatkan
aplikasi berdasar permintaan yang dikembangkan oleh perusahaan luar
secara alih daya (outsourcing).

● Paket Perangkat Lunak Aplikasi

Jika sebuah paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar


kebutuhan perusahaan, maka perusahaan tidak perlu membuat perangkat
lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan uang dengan
menggunakan program jadi, yang telah dirancang dan diuji sebelumnya.
Fitur penyesuaian membuat paket perangkat lunak dapat dimodifikasi
untuk memenuhi kebutuhan tersendiri tanpa menghilangkan integritas
paket tersebut.

Ketika solusi paket perangkat lunak telah dipilih, perusahaan tidak lagi
mengendalikan proses perancangan sistem secara keseluruhan. Alih-alih
menyesuaikan spesifikasi rancangan sistem secara langsung dengan
kebutuhan pengguna, upaya perancangan akan meliputi mencoba
menyesuaikan kebutuhan pengguna dengan fitur-fitur paket yang ada
dan apabila paketnya tidak bisa disesuaikan, perusahaan harus
beradaptasi dengan paket tersebut dan mengubah prosedur-prosedurnya.

● Alih Daya

Jika perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internal untuk


membangun atau mengoperasikan sistem informasi, perusahan dapat
melakukan alih daya pekerjaan kepada perusahaan eksternal yang
mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan tersebut. Penyedia
layanan aplikasi (SaaS) adalah bentuk alih daya.

Perusahaan menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras


komputer yang disediakan oleh penyedia jasa sebagai platformteknis
dari sistemnya. Dalam bentuk alih daya lainnya, perusahaan dapat
menyewa pemasok (vendor) eksternal untuk merancang dan
menciptakan perangkat lunak bagi sistemnya, tetapi perusahaan tersebut
akan menjalankan sistem pada komputernya sendiri. Vendor daya dapat
berada di dalam negeri atau atau di negera lainnya.

IV. Pengembangan Aplikasi untuk Perusahaan Digital

A. Pengembangan Aplikasi Cepat (RAD)

Perangkat lunak yang berorientasi pada objek, perangkat lunak yang dapat
dipakai ulang, pembuatan prototipe, dan perangkat bahasa generasi keempat
membantu para pembangun sistem melakukan pekerjaan sistem lebih cepat
daripada jika mereka menggunakan metode pengembangan sistem dan
peralatan peranti lunak yang tradisional. Istilah pengembangan aplikasi
cepat (rapid application development – RAD) digunakan untuk
menggambarkan proses pembuatan sistem yang dapat dilangsungkan dalam
waktu yang singkat.RAD dapat mencakup penggunaan pemrograman visual
dan perangkat lainnya untuk membuat antarmuka grafis bagi pengguna.
B. Pengembangan Berbasis Komponen dan Layanan Web

Untuk pembuatan perangkat lunak yang lebih cepat, kelompok-kelompok


objek telah dirakit untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk
fungsi-fungsi yang umum, seperti antarmuka grafis bagi pengguna atau
fungsi pemesanan online yang dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi
bisnis berskala besar. Pendekatan terhadap pengembangan perangkat lunak
ini disebut pengembangan berbasis komponen(component-based
development)

Layanan Web dan Komputasi Berorientasi Layanan

Layanan web dapat membuat komponen-komponen perangkat lunak yang


dapat diimplementasikan melalui internet dan menyediakan fungsi-fungsi
baru untuk sistem perusahaan yang sudah ada, atau membuat sistem baru
yang menghubungkan sistem suatu perusahaan dengan sistem lainnya.
Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan standar yang universal,
maka biayanya lebih rendah dan layanannya lebih mudah untuk disusun
bersama daripada komponen-komponen yang sifatnya kepemilikan.

C. Pengembangan Aplikasi Mobile

Mengembangkan aplikasi bagi platform mobile cukup berbeda dari


pengembangan untuk PC dan layar mereka yang jauh lebih besar. Besaran
perangkat mobile yang diturunkan memungkinkan dengan menggunakan
jari-jari tangan dan gerakan multi touch yang jauh lebih mudah. Perusahaan
merancang situs web secara spesifik bagi antarmuka mobile dan menciptakan
banyak situs mobile untuk memenuhi kebutuhan dari smartphone, tablet, dan
browser desktop. Salah satu solusi terhadap permasalahan memiliki 3 situs
web yang berbeda adalah menggunakan desain web yang bersifat responsif.
Desain web responsif (responsive web design) memungkinkan situs web
untuk secara otomatis mengubah tata letak sesuai dengan resolusi layar dari
pengunjung, apakah menggunakan desktop, tablet, atau smartphone.
CHAPTER 14: MANAGING PROJECT

I. Pentingnya Manajemen Proyek


Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem
informasi. Di hampir setiap organisasi, proyek sistem informasi perlu lebih
banyak waktu dan uang dalam pelakasanaannya daripada pengantisipasian
atau system tidak bekerja sesuai harapan.
 Proyek Macet & Kegagalan Sistem
Akibat yang ditimbulkan jika pengembangan proyek system tidak
dikelola dengan baik, diantaranya :
1. Biaya yang jauh melebihi anggaran
2. Waktu selip yang tak terduga
3. Kinerja teknis kurang dari yang diharapkan
4. Kegagalan untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan
 Sasaran Manajemen Proyek
Proyek adalah serangkaian rencana kegiatan terkait untuk mencapai
tujuan bisnis tertentu. Proyek sistem informasi termasuk pengembangan sistem
informasi baru, peningkatan sistem yang ada, atau upgrade atau penggantian
infrastruktur teknologi informasi perusahaan / IT.
Manajemen proyek mengacu pada penerapan pengetahuan,
keterampilan, peralatan, dan teknik untuk mencapai target tertentu dalam
anggaran dan waktu yang ditentukan. Kegiatan manajemen proyek termasuk
perencanaan pekerjaan, menilai resiko, memperkirakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan,
memperoleh sumber daya manusia dan material, menetapkan tugas,
mengarahkan, mengendalikan pelaksanaan proyek, melaporkan kemajuan, dan
menganalisis hasil. Manajemen proyek untuk sistem informasi harus berurusan
dengan lima variabel utama: ruang lingkup, waktu, biaya, kualitas, dan risiko.
Cakupan (scope) mendefinisikan pekerjaan mana yang termasuk
atau yang tidak termasuk dalam suatu proyek. Waktu adlaah lamanya yang
diperlukan ntuk menyelesaikan proyek.
V. Memilih Proyek
 Struktur Manajemen untuk Proyek Sistem Informasi
Setiap tingkat manajemen dalam hirarki bertanggung jawab untuk
aspek-aspek tertentu dari proyek sistem, dan struktur ini membantu
memberikan prioritas pada sistem proyek yang paling penting bagi organisasi.
 Mengaitkan Proyek Sistem dengan Rencana Bisnis
Organisasi perlu mengembangkan rencana sistem informasi yang
mendukung rencana bisnis mereka secara keseluruhan, yang berisi pernyataan
dari tujuan perusahaan dalam menentukan bagaimana teknologi informasi
akan mendukung pencapaian tujuan tersebut. Laporan menunjukkan
bagaimana tujuan umum akan dicapai oleh proyek-proyek sistem tertentu.
Rencana Sistem Informasi:
1. Tentukan Tujuan dari Rencana Ikhtisar isi rencana Organisasi bisnis
saat ini dan masa depan Proses bisnis utama Strategi manajemen
2. Strategis Rencana Bisnis Alasan Situasi saat ini Organisasi bisnis
saat ini Perubahan lingkungan Tujuan utama dari rencana bisnis Rencana
strategis perusahaan
3. Sistem masa kini Sistem utama yang mendukung fungsi bisnis dan
proses kemampuan infrastruktur saat ini, diantaranya : -Perangkat keras -
Perangkat lunak -Database -Telekomunikasi dan Internet Kesulitan memenuhi
kebutuhan bisnis Tuntutan masa depan diantisipasi
4. Perkembangan Baru Proyek sistem baru: Deskripsi proyek Alasan
Bisnis; 4 Peran aplikasi 'dalam strategi Kemampuan infrastruktur baru yang
diperlukan: Perangkat keras Perangkat lunak Database Telekomunikasi dan
Internet
5. Strategi Manajemen Rencana akuisisi Tonggak dan waktu Penataan
kembali organisasi Reorganisasi internal Kontrol manajemen Inisiatif
pelatihan utama Strategi personil Rencana
6. Pelaksanaan Kesulitan diantisipasi dalam pelaksanaan Laporan
kemajuan
7. Persyaratan Anggaran Persyaratan Potensi penghematan
Pembiayaan Siklus akuisisi

 Analisis portofolio dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem


proyek alternatif. Analisis portofolio menyediakan semua informasi organisasi
sistem proyek dan aset, termasuk infrastruktur, dan kontrak outsourcing.
Perusahaan harus memeriksa portofolio mereka dari proyek-proyek dalam hal
potensi, keuntungan dan kemungkinan risiko.

 Model Penilaian; 6 Sebuah model scoring berguna untuk memilih


proyek dimana banyak kriteria perlu dipertimbangkan. Lalu memberikan
bobot untuk berbagai fitur sistem dan kemudian menghitung jumlah
tertimbang. Perusahaan harus memutuskan antara dua alternatif perencanaan
sumber daya perusahaan (ERP) sistem.

VI. Menentukan NilaiBisnis dari Sistem Informasi


 Biaya dan Manfaat Sistem Informasi

Manfaat berwujud dapat diukur dan diberikan nilai uang. Manffat tak
berwujud, seperti layanan konsumen yang lebih efisien atau pengambilan
keputusan yang lebih baik, tidak dapat diukur langsung tetapi dapat
menghasilkan keuntungan yang dalam jangka panjangnya dapat diukur.

 Penganggaran Modal untuk Sistem Informasi


Model penganggaran modal adalah salah satu teknik yang digunakan
untuk mengukur nilai investasi dalam modal jangka panjang proyek-proyek
investasi. 7 Model penganggaran modal utama untuk mengevaluasi proyek-
proyek IT adalah: Metode payback, tingkat akuntansi pengembalian investasi
atau rate of return on investment (ROI), nilai masa kini, dan internal rate of
return (IRR)
 Keterbatasan dari Model Keuangan
Fokus tradisional pada aspek keuangan dan teknis dari Sistem
Informasi cenderung mengabaikan dimensi sosial dan organisasi sistem
informasi yang dapat mempengaruhi biaya yang sebenarnya dan manfaat dari
investasi. Keputusan investasi 'sistem informasi perusahaan tidak
mempertimbangkan biaya gangguan organisasi yang disebabkan oleh sistem
baru, seperti biaya untuk pelatihan, dampak dari penggunaan sistem baru
terhadap produktivitas, atau manajer perlu banyak waktu untuk mengawasi
perubahan sistem yang baru.

VII. Mengelola Risiko Proyek


 Dimensi Risiko Proyek
1. Ukuran proyek
2. Struktur proyek
3. Pengalaman akan teknologi
 Manajemen Perubahan dan Konsep Implementasi
Implementasi mengacu pada semua kegiatan organisasi bekerja,
termasuk mengadopsi, manajemen, dan mencari inovasi, seperti sistem
informasi baru. Dalam proses implementasi, analis sistem adalah mengubah
agen. Proyek Sistem Informasi memiliki resiko gagal ketika partisipasi
pengguna yang tidak benar dalam proses pengembangan sistem, kurangnya
dukungan manajemen, dan manajemen yang buruk saat proses implementasi.
Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi di antara proyek yang melibatkan
rekayasa ulang proses bisnis, aplikasi perusahaan, dan merger dan akuisisi
karena mereka membutuhkan perubahan organisasi yang luas.

CHAPTER 15: MANAGING GLOBAL SYSTEM

Managing Gobal System

I. Pertumbuhan Sistem Informasi Internasional


 Mengembangkan Arsitektur Sistem Informasi Internasional
Arsitektur sistem informasi internasional terdiri dari sistem informasi
dasar yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mengkoordinasikan perdagangan
di seluruh dunia dan kegiatan lainnya. Strategi dasar yang harus diikuti saat
membangun sistem internasional adalah memahami lingkungan global tempat
perusahaan Anda beroperasi. Ini berarti memahami keseluruhan kekuatan
pasar, atau pembalap bisnis, yang mendorong industri menuju persaingan
global. Pengemudi bisnis adalah kekuatan di lingkungan yang harus
ditanggung bisnis dan yang mempengaruhi arah bisnis
 Lingkungan Global : Penggerak dan Tantangan Bisnis
Penggerak bisnis (business driver) adalah kekuatan dalam lingkungan
yang harus direspon perusahaan dan yang memengaruhi arah gerak dari
perusahaan sendiri.
Tantangan Bisnis
1. Ditingkat budaya adanya Particularisme (particularism), penilaian
dan tindakan bedasarkan pemikiran yang sempit atau bedasarkan karakteristik
pribadi, dalam bentuk apa pun (agama, kebangsaan, etnis, regionalisme, posisi
geopolitik) menolak konsep dasar bagi suatu kultur global bersama dan
menolak dimasukinya pasar domestik oleh barang dan jasa dari luar negeri.
2. Aliran dan lintas batas (transborder data flow) didefinisikan
sebagai perpindahan informasi yang melewati batas internasional dalam
bentuk apa pun. nasionalisme, perbedaan bahasa (EDI), , standar
telekomunikasi Harapan sosial: Merek-nama harapan, jam kerja Keandalan:
jaringan telepon tidak merata dan tak terpercaya Undang-undang politik: Data
lintas batas dan undang-undang privasi Kecepatan: kecepatan transfer data
yang berbeda, banyak lebih lambat dari peraturan komersial Amerika Serikat
Personil: Kekurangan konsultan terampil
VIII. Mengelola Sistem Informasi Internasional
 Strategi Global & Organisasi Bisnis
Terdapat 4 strategi global dalam basis struktur organisasional
perusahaan global, diantaranya:
1. Eksportir domestik (domestic eksporter) Cirinya aktivitas
perusahaan di negara asal perusahaan tersebut terpusat. Produksi,
keuangan/akuntansi, sumber daya manusia, penjualan /pemasaran, dan
manajemen strategis diatur untuk mengoptimalkan sumber daya di negara asal.
Penjualan internasional biasanya menggunakan perjanjian agensi atau anak
perusahaan, tetapi pemasaran luar negeri ini lebih bergantung kepada dasar
strategi pemasaran dinegara asal. Contoh : Cartepilar coorporation dan pabrik
pabrik peralatan berat.
2. Multinasional (multinatioal) Strategi ini memusatkan manajemen
keuangan dan pengendalian di luar negara asal dan melakukan desentralisasi
unitnya di negara-negara lain. Produk dan layanan penjualan diberbagai negara
disesuaikan dengan kondisi pasar setempat. Organisasi menjadi suatu
kumpulan dari fasilitas produksi dan pemasaran di luar negeri. Perusahaan
yang menggunakan sistem ini, contohnya : General Motors, Chrysler, dan
Intel. dan mengembangkan deskripsi rinci tentang fungsi yang harus dilakukan
sistem baru.
3. Waralaba (Franchiser) Dalam sistem ini, produk diciptakan,
dirancang, dibiayai, dan diproduksi pertama kalinya dinegara asal, tetapi untuk
alasan khusus terhadap produk tertentu harus disesuaikan dengan personil luar
negeri untuk memperluas proses produksi, pemasaran, dan sumber daya
manusianya. Contohnya : Waralaba makanan seperti mcdonalds, Mrs. Fields
cookies, dan KFC.
4. Lintas Negara (transnational) Sistem ini menjadikan setiap
aktivitas dapat memberikan nilai tambah yang diatur dari prespektif global
tanpa memandang batas batas nasional, mengoptimalkan sumber daya dari
pasokan dan permintaan, dan memanfaatkan kesempatan dari keunggulan
kompetitif lokal. Tata kelola perusahaan perusahaan seperti ini sangat mirip
dengan struktur federal, dimana tempat inti manajemen pusat yang kuat untuk
melakukan pengambilan keputusan, tetapi terbesar kekuatannya dan daya
keuangannya pada seluruh diivisi globalnya. Contoh perusahaan yang
menggunakan sistem ini : Citicorp, Sony, Ford.
 Sistem Global untuk Menyesuaikan Strategi
Konfigurasi Strategi
Sistem Eksportis Multinasional Pewaralaba Lintas
Domestik Negara
Tersentralisasi X
Terduplikasi X
Terdesentralisasi X X X
Jaringan X X
 Menata Ulang Bisnis
Prinsip dalam mengembangkan sebuah perusahaan global dan struktur
pendukung sistem informasi:
1. Menata ulang aktivitas yang dapat memberikan nilai tambah sesuai
dengan keunggulan komparatifnya.
2. Mengembangkan dan mengoperasikan unit-unit sistem pada tingkat
aktivitas perushaan regional, nasional, dan internasional.
3. Mendirikan kantor tunggal dikantor pusat dunia yang bertanggung
jawab atas pengembangan sistem internasional, posisi direktur
informasi..
IX. Mengelola Sistem Global
 Skenario yang Umum: Disorganisasi Skala Global
Tantangan bagi manajemen dalam mengembangkan sistem global:
1. Menyepakati kebutuhan pengguna yang sama
2. Memperkenalkan perubahan dalam proses bisnis
3. Mengoordinasikan pengembangan dari aplikasi
4. Mengoordinasikan perilisan perangkat lunak
5. Mendorong para pengguna lokal untuk mendukung sistem
global
 Strategi Sistem Global
Sistem inti (core sistem) adalah sistem yang mendukung fungsi-fungsi
yang benar-benar penting bagi organisasi. Sistem yang lainnya harus
dikoordinasikan secara terpisah karena sistem tersebut merupakan elemen
penting, tetapi tidak harus nyata di berbagai negara.
Langkah menentukan core system :
1. Definisikan proses inti bisnis
2. Identifikasikan sistem inti dalam koordinat yang terpusat
3. Pilihlah pendekatan : Bertahap, Rancangan Keseluruhan,
Evolusioner
4Jelaskan Manfaatnya
 Solusi Manajemen : Implementasi
1. Menyepakati kebutuhan pengguna bersama
2. Membawa perubahan ke dalam proses bisnis
3. Mengoordinasikan pengembangan aplikasi
4. Mengoordinasikan perilisan perangkat lunak
5. Mendorong pengguna lokal untuk mendukung sistem global

Anda mungkin juga menyukai