Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Energi memiiki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam
kehidupan manusia. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor
penggerak, peralatan rumah tangga dan mesin-mesin industri dapat
difungsikan jika ada energi. Sumber energi yang digunakan sifatnya tidak
dapat diperbaharui, seperti minyak bumi, gas, mineral, dan batu bara.
Pemanfaataan energi yang tidak dapat diperbaharui secara berlebihan dapat
menimbulkan krisis energi yang terjadi karena tingkat kebutuhan energi-
energi yang tidak dapat diperbaharui tersebut sangat tinggi dan meningkat
setiap tahunnya.
Fakta menunjukkan bahwa sejak tahun 2004 Indonesia mengimpor
minyak bumi karena cadangan minyak dalam negeri tidak mnecukupi lagi.
Solusi bagi krisis energi tersebut adalah adanya sumber energi alternatif.
Sumber energi alternatif tersebut harus bisa menjadi bahan bakar substitusi
yang ramah lingkungan, efektif, efisien, dan dapat diakses oleh masyarakat
luas. Selain itu, sumber energi aternatif tersebut idealnya berasal dari sumber
energi yang dapat diperbaharui.
Salah satu energi alternatif yang dimaksud adalah biogas. Energi
biogas dapat diperoleh dari kotoran dari peternakan ayam, sapi ataupun babi,
sampah organik di pasar, dan lain sebagainya. Jika pemanfaatan kotoran dan
sampah organik ini dapat dikelola dengan baik dapat menurunkan mutu
lingkungan dan mengganggu kenikmatan hidup masyarakat. Berbeda halnya
dengan energi alternatif kayu jika dimanfaatkan sebagai kayu bakar (memiliki
fungsi yang sama dengan biogas) akan menimbulkan dampak penebangan
hutan menjadi tidak terkontrol sehingga mnegancam kelestarian tanaman,
mengakibatkan banjir dan tanah longsor, serta menipisnya cadangan air.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan biogas ini adalah
mahasiswa dapat membuat biogas dengan aktivator EM4 (Effective
Microorganism 4)

1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa menjadi tahu
bagaimana cara membuat biogas menggunakan aktivator EM4, serta
mengetahui cara pemanfaatan limbah ternak untuk di jadikan bahan alternatif
untuk pembuatan biogas sehingga limbah ternak memiliki nilai ekonomis
yang tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dasar Teori


Biogas berasal dari kata bios yang artinya hidup, sedangkan gas
adalah sesuatu yang keluar dari tungku atau dari perapian atau lubang yang
dihasilkan oleh makhluk hidup melalui proses tertentu. Proses yang dimaksud
adalah proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob
atau bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara. Biogas mempunyai sifat
mudah terbakar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti
minyak tanah atau LPG untuk memasak dan untuk penerangan. Bahan baku
utama pembuat biogas adalah limbah yang berasal dari bahan organik contoh
bahan organik tersebut adalah kotoran dan urine ternak, limbah pertanian
sayuran, limbah gula dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk memproduksi
biogas. Berdasarkan bahan baku yang diperlukan dan teknik pembuatannya
maka instalasi biogas dapat dibuat dimanapun, artinya biogas dapat
dihasilkan dimanapun juga. Instalasi biogas dapat dibuat dalam bentuk yang
sederhana dan murah, ataupun dalam bentuk yang menengah sampai skala
besar untuk kepentingan beberapa rumah secara bersama.
Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen
limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya
dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon
dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis
tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah
jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar
fosil.
Prinsip pembuatan biogas adalah adanya dekomposisi bahan organik
secara anaerobik (tertutup dari udara bebas) untuk menghasilkan gas yang
sebagian besar adalah berupa gas metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)
dan karbon dioksida, gas inilah yang disebut biogas.
Faktor yang mempengaruhi Kondisi Anaerob / Kedap Udara, bahan
baku isian, imbangan C/N, Derajat Keasaman (pH), Temperatur, Stater
(perombak).
Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi
listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa
kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik
pada tanaman / budidaya pertanian. Potensi pengembangan Biogas di
Indonesia masih cukup besar.

2.2. Waktu Pelaksanaan


Hari, Tanggal : Kamis, 12 Mei 2016
Pukul : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Bengkel Kerja Kesling Surabaya

2.3. Alat dan Bahan


1. Alat :
 Drum untuk biogas yang kecil
 Kayu pengaduk
 Timbangan
 Pisau
 Ember
2. Bahan :
 Kotoran sapi
 Sampah organik dari pasar (sayuran yang tidak terpakai/terbuang)
 EM4
 Air
 Dedak
 Ragi
2.4. Prosedur Kerja
Berdasar teori yang kami dapatkan, berikut adalah teori mengenai
pembuatan biogas yang kami gunakan dalam praktikum pembuatan biogas:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang kotoran sapi sebanyak 2 kg masukkan kedalam drum
3. Cacah sayuran menjadi potongan kecil
4. Tambahkan air sebanyak 2 liter kedalam drum, lalu aduk hingga kotoran
sapi dan air rata
5. Masukkan cacahan sayur tadi kedalam drum, lalu aduk
6. Masukkan EM4 secukupnya ke dalam drum, lalu aduk
7. Masukkan 1 kg dedek ke dalam drum, lalu aduk
8. Masukkan ragi secukupnya
9. Tunggu minimal 15 hari untuk pematangan biogas

2.5. Hasil
Dari praktikum yang dilakukan tentang Pengelolaan Limbah Ternak
diperoleh hasil bahwa biogas yang kami buat tidak berhasil dimana tidak
terbentuknya gas metan, setelah menunggu selama 21 hari.

2.6. Pembahasan
Dari hasil praktikum pada Pengelolahan Limbah Ternak untuk pembuatan
biogas menggunakan komposisi bahan antara lain kotoran sapi, limbah sayur,
dedek, ragi, dan EM4 sebagai aktivator. Dari hasil tersebut biogas yang kami
buat tidak berhasil, kemungkinan hal yang dapat mempengaruhi adalah faktor
perbandingan pengenceran air dan kotoran. Dalam perbandingan pengenceran
tersebut kami menggunakan perbandingan 1 : 1 yaitu 1 bagian untuk kotoran
dan 1 bagian untuk air. Dan faktor lain yaitu kesalahan dari kami yaitu tidak
memberikan air pada selang bening dan tidak menutupnya sehingga masih
ada udara yang masuk, sehingga hasil proses pembuatan biogas tidak
berhasil.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biogas adalah proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-
bakteri anaerob atau bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara. Biogas
mempunyai sifat mudah terbakar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar pengganti minyak tanah atau LPG untuk memasak dan untuk
penerangan.
Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen
limbah.. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer
oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak
akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan
pembakaran bahan bakar fosil.
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan Biogas yang
kami buat tidak berhasil dimana tidak terbentuk gas metan.

3.2. Saran
 Perlunya memperhatikan perbandingan pengenceran dalam pembuatan
biogas agar dapat menghasilkan gas metan.
 Perlunya referensi lain sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan
biogas.

3.3. Daftar Pustaka


Setiawan, A.I. 2008. Memanfatkan Kotoran Ternak. Cet 14. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Simamora, S. et al. 2006. Membuat Biogas Pengganti Bahan Bakar Minyak
Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
LAPORAN PRAKTIKUM

Penyehatan Tanah dan Pengolahan Sampah Padat – B

(PTPSP-B)

“PEMBUATAN BIOGAS “

Dosen Pengampu :

Rachmaniyah, SKM.M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok A

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN SURABAYA
PRODI DIV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
TAHUN 2016
Nama Anggota :
1. Liana Dewi Wahyuni (P27833314004)
2. Nadia Putri Ramadhani (P27833314005)
3. Fadlillah Fauziah Rahmah (P27833314006)
4. Oktaviana Krissanti (P27833314010)
5. Alief Fitria Romadhani Hs (P27833314012)
6. Kurnia Wardhani (P27833314013)
7. Alda Chelsia Rahma (P27833314018)
8. Miftahul Hasanah (P27833314024)
9. Ade Darmawan Ananta (P27833314030)
10. Nidia Nuraini (P27833314031)
11. I Putu Krysna Anom Putra (P27833314033)
12. Dita Nur Kusumawati (P27833314037)
13. Aning Hidayatun Nisa’ (P27833314038)
14. Anggit Prameitya (P27833314041)
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai