Jurnal Vol XII April 2014
Jurnal Vol XII April 2014
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
Dewan Redaksi
Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt
Anggota : Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes
Drs. H. Tahir Ahmad, Apt
Drs. Ismail Ibrahim, Apt
Drs. Rusli, Sp.FRS.,Apt
Redaksi Pelaksana
Ketua Rusdiaman, S.Si., M.Si.,Apt
Wakil Ketua Drs. H. Asyhari Asyikin, S. Farm, M.Kes
Sekretaris : Dra. Hj. Nurisyah, M.Si.,Apt
Bendahara : Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes
Anggota : Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt
Dra. Hasnah Ibrahim, M.Mkes
Djuniasti Kari, S.Si, M.Si, Apt
Sesilia R. Pakadang, S.SI, M.Si, Apt
Sultan, S.Farm, M.Mkes
Harbiah, ST, M.Si
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. iv
3. UJI DAYA HAMBAT REBUSAN DAUN URANG ARING (Eclipta alba L) TERHADAP
Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Oleh Sesilia Rante Pakadang, Sisilia Teresia
Rosmala Dewi, Fadilah Jamil……………………………………………………………………………… 10
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai Formulasi Dan Uji Stabilitas Krim Antiaging Ekstrak Etanol Jamur
merang (Volvariella volvacea). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan menentukan formulasi
dari sediaan Krim Antiaging Ekstrak Etanol Jamur Merang (Volvariella volvacea) yang memenuhi persyaratan
uji mutu fisik. Evaluasi kestabilan krim antiaging meliputi pemeriksaan organoleptis, homogenitas, uji
stabilitas dipercepat, uji daya sebar, uji daya lekat, dan pemisahan fase volume kriming. Kemudian dilakukan
pengujian tipe emulsi krim antiaging meliputi pengenceran, disperse larutan zat warna, dan hantaran listrik.
Ekstrak Etanol Jamur Merang dapat diformulasikan menjadi krim antiaging. Formulasi Krim Antiaging
Ekstrak Etanol jamur Merang dari beberapa variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% telah memenuhi
persyaratan uji mutu fisik.
22
1.Rancangan Formula 5 g, 10 g, dan 15 g dan bahan dasar Krim
Antiaging sesuai jumlah yang dibutuhkan setiap
Bahan Fk1 Fk2 Fk3 Fk4 formula, kemudian dicampur dalam wadah hingga
(% (% (% (% homogen.
b/v) b/v) b/v) b/v)
Ekstrak 0 5 10 15 Evaluasi kestabilan Krim Antiaging
Jamur
Merang 1.Tes organoleptik
Parafin cair 4 4 4 4
Pengujian organoleptik meliputi pemeriksaan
Setil alkohol 5 5 5 5 perubahan bentuk, warna, bau dari sediaan Krim
Antiaging.
Tween 80 3,6 3,6 3,6 3,6
2.Tes Homogenitas
Span 80 1,4 1,4 1,4 1,4
Sampel dioleskan pada lempeng kaca secara
Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 merata, kemudian diamati secara visual
homogenitas Krim Antiaging ekstrak Jamur
Propil 0.05 0.05 0.05 0.05 merang dalam basis.
paraben
3.Uji mekanik (Centripuge test)
Air suling 100 100 100 100
hingga Sampel disentripugasi pada kecepatan 3750
rpm selama 5 jam atau 5000-10000 rpm selama 30
menit
Keterangan : 4.Uji stabilitas dipercepat
Fk1 = Formula Krim Antiaging kontrol negatif
Fk2 = Formula Krim Antiaging konsentrasi 5% Setiap Sampel Krim Antiaging dievaluasi
Fk3 = Formula Krim Antiaging konsentrasi 10% kemudian dilakukan sebelum dan setelah kondisi
Fk4 = Formula Krim Antiaging konsentrasi 15% penyimpanan dipercepat yaitu penyimpanan pada
suhu Kamar, Pada suhu 5OC dan 40OC secara
2.Pembuatan Krim Antiaging
bergantian setiap 12 jam (1 siklus) selama 10
siklus selanjutnya dilakukan tes pH. Syarat :
Pembuatan bahan dasar Krim Antiaging
sesuai pH kulit yaitu 4,6-6,5.
Ditimbang metil paraben lalu larutkan dalam
5.Daya sebar
air kemudian panaskan diatas penangas air pada
suhu 70oC , lalu tambahkan tween 80 aduk hingga
Krim Antiaging dengan berat 0,5 g diletakkan
homogen . (campuran I)
ditangah kaca bulat, ditutup dengan kaca lain yang
Ditimbang parafin cair lalu dicampurkan
telah ditimbang beratnya, dibiarkan selama 1
dengan setil alkohol dan span 80, ditambahkan
menit kemudian diukur diameter sebar Krim
propil paraben lalu dipanaskan diatas penangas
Antiaging.
pada suhu 70o C (Campuran II).
Dimasukan campuran I dan II lalu diaduk
hingga homogen sampai terjadi massa Krim
6.Daya lekat
Antiaging.
Uji daya lekat dengan cara Krim Antiaging
Pembuatan Krim Antiaging ekstrak Jamur
dengan berat 0,25 g diletakkan diatas dua gelas
Merang
objek yang telah ditentukan. Kemudian ditekan
Untuk membuat Krim Antiaging ekstrak
beban 1 kg selama 5 menit, setelah itu di catat
Jamur Merang dengan konsentrasi 5%, 10%, dan
waktu pelepasan Krim Antiaging dari gelas objek.
15% , maka ditimbang ekstrak masing-masing
Hasil penelitian
1, Uji Organoleptik
Tabel 2. Hasil uji organoleptis sediaan Krim Antiaging ekstrak Jamur Merang
(Volvariella volvaceae)
UJI ORGANOLEPTIK
For
mula Sesudah kondisi penyimpanan dipercepat
Sebelum kondisi
penyimpanan 50C 400C
Dipercepat (250C)
peruba Perubahan peruba peruba peruba perubaha perubahan peruba perubahan
han Warna han han han n bau bentuk han bau
bentuk bau bentuk warna warna
III ½ padat coklat Khas ½ padat coklat Khas ½ padat Coklat Khas
Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sediaan Krim Antiaging ekstrak Jamur Merang
I II III I II III
I + + + + + +
II + + + + + +
III + + + + + +
+ + + + + +
IV
24
Tabel 4. Hasil Pengukuran pH Sediaan Krim Antiaging Ekstrak Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Formula Replikasi
Replikasi
I II III pH I II III pH
rata-rata rata-rata
I 5,3 5,4 5,2 5,3 4,8 4,7 4,6 4,7
5,5 5,7 5,6 5,6 4,6 4,8 4,9 4,7
I
5,3 5,5 5,2 5,3 4,7 4,8 5,6 4,7
III
IV 6,3 6,4 6,5 6,4 5,8 5,7 5,6 5,7
Tabel 5. Uji Daya Sebar Sediaan Krim Antiaging Ekstrak Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Replikasi Replikasi
I II III rata-rata I II III rata-
rata
Tabel 7. Hasil Pengujian Tipe Krim Antiaging Ekstrak Jamu Merang (Volvariella volvaceae)
Pengenceran Pewarnaan
M/ M
I A /A
M/ M
II A /A
M/ M
III A /A
M M
IV /A /A
26
PEMBAHASAN minyak akan terdispersi ke dalam fase air dan
membentuk emulsi tipe m/a.
Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol Hasil tipe Krim menunjukkan bahwa Krim
Jamur Merang (Volvariella volvaceae). Sampel Antiaging tipe m/a mempunyai daya melekat
penelitian berupa Jamur Merang yang telah yang lebih besar yakni sebelum kondisi
dikumpulkan, dibersihkan kemudian dipotong penyimpanan 50C dan 400C. Dimana Krim
kecil-kecil, lalu dikeringkan dengan cara diangin- Antiaging dikatakan baik jika daya lekatnya itu
anginkan pada tempat yang tidak terkena sinar besar pada tempat yang dibersihkan. Hasil dari
matahari langsung, kemudian diekstraksi dengan pengujian formula Krim Antiaging untuk tipe M/A
cara maserasi selanjutnya filtrat dikumpulkan ini yakni sebelum dan sesudah penyimpanan
kemudian diuapkan dengan menggunakan dipercepat. Perubahan ukuran Krim Antiaging
rotavapor hingga diperoleh ekstrak etanol kental. suatu emulsi dipengaruhi jumlah dan efisiensi
Pembuatan sediaan Krim Antiaging Jamur emulgator, pencampuran, serta pengadukan pada
Merang (Volvariella volvaceae) dibuat sebanyak 4 saat pembuatan Krim Antiaging. Hal ini dapat
formula dengan menggunakan ekstrak jamur dikatakan bahwa suatu Krim Antiaging dapat
merang sebagai zat aktif pada sediaan, untuk dikatakan baik apabila daya menyebarnya besar
formula I (kontrol) tidak menggunakan zat aktif, (diameternya besar). Semua Krim Antiaging yang
formula ke II menggunakan konsentrasi ekstrak diperoleh bersifat mudah menyebar, lembut dan
etanol Jamur Merang 5% dan untuk formula III konsisten setengah padat.
menggunakan ekstrak etanol Jamur Merang Hasil pengukuran pemisahan fase Krim Antiaging
konsentrasi 10% dan selanjutnya formula IV pada saat diamati tidak menunjukkan suatu
menggunakan ekstrak etanol Jamur Merang dengan pemisahan, hal ini kemungkinan disebabkan
konsentrasi 15%. Selanjutnya dilakukan karena Krim Antiaging mempunyai viskositas
pemeriksaan organoleptis, pH, uji homogenitas, uji yang cukup baik. Sedangkan hasil pengujian tipe
daya sebar, pemisahan Krim Antiaging, dan emulsi dari Krim Antiaging sebelum dan setelah
pengujian tipe sediaan Krim Antiaging ekstrak kondisi penyimpanan masing-masing mempunyai
etanol Jamur Merang. tipe M/A baik itu pada saat menggunakan metode
Hasil pengamatan uji organoleptik terhadap pengenceran, metode pewarnaan, dan metode
masing-masing formula Krim Antiaging disaat hantaran listrik. Dimana dalam volume fase
sebelum dan setelah kondisi penyimpanan tidak terdispersi dalam hal ini fase minyak dalam Krim
memperlihatkan perubahan baik itu bentuk, warna, Antiaging lebih sedikit dari fase pendispersi atau
dan bau. Pengamatan organoleptis menunjukkan fase air, sehingga fase minyak akan terdispersi
bahwa Krim Antiaging yang dibuat dengan merata kedalam fase air dan membentuk emulsi
formula I, II, III dan IV, tidak mengalami tipe M/A (minyak dalam air). Dalam penggunaan
perubahan warna dan bau setelah kondisi tipe ini sangat disukai karena tidak lengket,
penyimpanan. Warna tetap coklat dan beraroma mudah menyebar kepermukaan kulit serta mudah
khas kecuali pada formula I warna tetap putih untuk dibersihkan. Krim Antiaging tipe M/A
karena tanpa zat aktif. Sedangkan uji homogenitas banyak digunakan karena pada saat digunakan
memperlihatkan bahwa formula Krim Antiaging tidak berminyak sehingga mudah dibilas dan
dapat tercampur dengan baik dan tetap homogen. menyebar lebih cepat. Krim Antiaging tipe ini
Pengujian selanjutnya dilakukan pengujian pH juga mempunyai penampilan yang menarik dan
dari masing-masing Krim Antiaging dan semua memberikan rasa nyaman setelah digunakan pada
sediaan menunjukkan pH yang sesuai dengan kulit kulit.
yaitu dari range 4,6-6,5 pada penyimpanan 50C Dari seluruh hasil pengujian yang telah
ataupun pada penyimpanan 400C. dilaksanakan diatas, dengan membandingkan hasil
Hasil pengujian tipe emulsi Krim Antiaging pengujian dari masing-masing sediaan Krim
sebelum dan sesudah penyimpanan Antiaging yang dibuat dengan variasi konsentrasi
memperlihatkan semua Krim Antiaging zat aktif, didapatkan semua krim antiaging yang
mempunyai tipe emulsi m/a, baik dengan uji diperoleh tetap stabil secara fisika dan efisien
pengenceran maupun dengan uji dispersi zat dalam penggunaanya serta pada berbagai suhu
warna metilen biru. Hal ini disebabkan karena diperkirakan ekivalen dengan satu tahun
volume fase terdispersi (fase minyak) yang penyimpanan. Formulasi Krim Antiaging Ekstrak
digunakan dalam Krim Antiaging lebih kecil dari Etanol jamur Merang dari beberapa variasi
fase pendispersi (fase air), sehingga globul-globul konsentrasi yaitu 5%, !0%, dan 15% telah
memenuhi persyaratan uji mutu fisik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Parrot E.L., 1971, Pharmaceutical Technology
yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan Fundamental Pharmaceutical, Burgess
bahwa : Publishing Company Minneapois.
1. Ekstrak Etanol Jamur Merang dapat Rowe, R.C., J. S. Paul, J.W. Paul. 2009.
diformulasikan menjadi krim antiaging. Handbook of Pharmaceutical
Exipients: Pharmaceutical Press.
2.Formulasi Krim Antiaging Ekstrak Etanol jamur London
Merang dari beberapa variasi konsentrasi yaitu Suharjo, E. 2010. Bertanam jamur merang di
5%, !0%, dan 15% telah memenuhi persyaratan media kardus, limbah, kapas, dan
uji mutu fisik. limbah pertanian Jakarta. Agro Media
Pustaka
Saran
Syamsuni, 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan
Disarankan pengujian iritasi serta mengetahui Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran
aktivitas antibakterinya. EGC, Jakarta
Anief, M., 1997. Formulasi Obat Topikal Dengan Wisnu, A.W. 2005. Jurnal peredam antiradical
Dasar Penyakit Kulit. Gadjah Mada bebas beberapa jamur yang dapat
University Press, Yogyakarta. dikonsumsi dan Isolasi senyawa aktif
peredam radikal bebas dari Jamur
Anief, M., 1999. Sistem Dispersi, Formulasi Merang (Volvariella volvaceae).
Suspensi dan Emulsi. Gadjah Mada Sekolah farmasi ITB., Bandung.
University Press, Yogyakarta.
Bambang,S,2007. Tanaman Obat Popular
Penggempur Aneka Penyakit. Agromedia
Pustaka, Jakarta
28