Anda di halaman 1dari 7

Muhammad Khoerur Rijal (175020300111006)

I Gede Tommy Eka K. (175020300111011)

Arthur Samuel Rampay (175020307111007)

Akuntansi Transaksi Salam dan Istishna

1. Pengertian Akad Salam


Salam di ambil dari kata As salaf memiliki makna pendahuluan karena pemesan
barang melakukan pembayaran dimuka. Barang – barang yang dipesan sering disebut
sebagai al mahawi’ij atau barang – barang mendesak hal ini karena pembeli sangat
memerlukan barang – barang yang dipesan walaupun barang yang diperjualbelikan belum
ada ditempat, sedangkan penjual sangat memerlukan uang saat itu juga.
Jadi Akad Salam dapat diartikan sebagai suatu akad jual beli dalam Syariah
dimana barang yang ditransaksikan belum ada, namun pihak pembeli sudah melakukan
pembayaran di muka terhadap penjual dan barang akan diserahkan di hari – hari
berikutnya.

2. Karakteristik Akad Salam

Berdasarkan PSAk 103, terdapat beberapa karakteristik transaksi salam, yaitu:

a. Penjual dapat menyediakan barang pesanan dengan memesan kepada penjual


lain/vendor, dan dapat dilakukan dengan cara akad salam, maka atas transaksi
tersebut dapat disebut salam parallel.
b. Harga dan spesifikasi yang dipesan diawal, harus disepakati terlebih dahulu antara
penjual dan pembeli.
c. Ciri-ciri barang meliputi kualitas dan kuantitas jenis barang serta spesifikasi teknis.
d. Alat pembayaran yang digunakan dalam proses transaksi salam diawal, harus
disepakati penggunaannya, baik itu dalam bentuk uang tunai, barang lain, atau
manfaat.
e. Pembeli dapat memberikan modal kerja terlebih dahulu kepada penjual dalam proses
memproduksi barang yang telah dipesan oleh pembeli dengan spesifikasi khusus. Jika
telah terjadi penyerahan barang dari penjual kepada pembeli, maka transaksi salam
telah diselesaikan.

3. Jenis Akad Salam


Terdapat beberapa jenis akad salam, yaitu:

a. Akad Salam Tunggal


Jenis akad ini, terjadi hanya antara penjual dengan pembeli saja. Pada jenis ini, penjual
hanya satu peran tunggal dalam transaksi salam, yaitu hanya sebagai penjual (produsen).
Pada transaksi ini, hanyar terjadi satu akad salam.

b. Akad Salam Parallel


Jenis akad ini, terjadi antara 3 pihak yaitu pihak pemasok, penjual dan juga pembeli. Pihak
pemasok (produsen) berperan sebagai penyedia barang untuk pihak penjual, lalu pihak
penjual menjualkan barang yang telah dipesan dari pihak pemasok kepada pihak pembeli.
Terdapat dua transaksi salam pada akad salam parallel yakni transaksi salam pertama
terjadi antara penjual dan pembeli. Lalu transaksi salam kedua terjadi antara penjual
(sebagai pembeli) dan pemasok.

4. Perlakuan Akuntansi Pembeli


 Jurnal terkait transaksi
a. Modal usaha salam
Dicatat sejumlah uang yang dibayarkan
Piutang salam (Dr) xxx
Kas (Cr) xxx

b. Penerimaan pesanan
Jika dinilai sudah sesuai dengan kesepakatan, jurnalnya
Aset salam (Dr) xxx
Piutang salam (Cr) xxx

c. Denda yang dikenakan terhadap penjual, karena keterlambatan pengiriman barang pada
saat jatuh tempo
Dana kebajikan – kas (Dr) xxx
Dana kebajikan – pendapatan denda (Cr) xxx

 Penyajian
a. Modal usaha akad salam yang diserahkan kepada penjual disajikan sebagai piutang
salam.
b. Piutang yang timbul saat penjual tidak dapat menyelesaikan kewajibannya disajikan
dengan ketentuan dipisahkan dari piutang salam.
c. Persediaan yang didapat dengan menggunakan transaksi salam disajikan sesuai dengan
nilai yang dapat direalisasikan.

 Pengungkapan
a. Jumlah modal usaha salam entah itu dari diri sendiri atau secara bersama-sama.
b. Karakteristik barang yang dipesan.
c. Pengungkapan lain yang tercantum dalam PSAK 101.

5. Perlakuan Akuntansi Penjual


 Jurnal terkait transaksi
a. Kewajiban salam
diukur sesuai dengan kas yang diterima
Kas (Dr) xxx
Utang salam (Cr) xxx

b. Ketika terjadi transaksi salam parallel


Penjual menerima barang dari pemasok
Aset salam (Dr) xxx
Kas (Cr) xxx
c. Ketika penyerahan barang kepada pembeli
Utang salam (Dr) xxx
Penjualan (Cr) xxx
d. Ketika terjadi kerugian pada transaksi salam parallel
Utang salam (Dr) xxx
Kerugian salam (Dr) xxx
Aset salam (Cr) xxx
e. Ketika terjadi keuntungan pada transaksi salam parallel
Utang salam (Dr) xxx
Aset salam (Cr) xxx
Keuntungan salam (Cr) xxx

 Penyajian
a. Modal usaha salam yang didapat dari pelanggan/pembeli disajikan sebagai kewajiban
salam.
b. Persediaan yang didapat dengan menggunakan transaksi salam disajikan sesuai dengan
nilai yang dapat direalisasikan.

 Pengungkapan
a. Piutang salam kepada pemasok dalam transaksi akad salam parallel memiliki
hubungan istimewa.
b. Karakteristik barang yang dipesan.
c. Pengungkapan lain yang tercantum dalam PSAK 101.

6. Pengertian Akad Istishna


Istishna yaitu transaksi jual beli dimana pembeli memesan untuk dibuatkan barang
dengan karakteristik dan persyaratan yang telah disepakati dengan penjual di awal.
7. Karakteristik Akad Istishna
Terdapat beberapa karakteristik pada akad istishna, yaitu:
a. Pembeli meminta kepada penjual untuk membuatkan suatu barang sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan oleh pembeli dengan harga yang telah disepakati di awal.
b. Barang yang dipesan memenuhi beberapa kriteria seperti diperlukannya berbagai
proses pembuatan barang yang dipesan, barang sesuai yang diinginkan oleh pembeli
bukan barang produksi massal, serta karakteristik meliputi kualitas dan kuantitas, jenis
dan spesifikasi teknis harus diketahui terlebih dahulu.
c. Istishna parallel terjadi jika penjual memesan kepada pemasok (produsen) untuk
memproduksi barang sesuai dengan pesanan dengan akad istishna.
d. Akad istishna pada umumnya tidak dapat dibatalkan kecuali jika penjual maupun
pembeli setuju untuk membatalkan akad dan akad dapat batal demi hukum jika terdapat
hal-hal yang tidak sesuai dengan akad atau bersifat menghalangi akad.
e. Pemesan memiliki hak berupa jaminan dari penjual.

8. Jenis Akad Istishna


Terdapat beberapa jenis akad istishna, yaitu:

c. Akad istishna Tunggal


Jenis akad ini, terjadi hanya antara penjual dengan pembeli saja. Pada jenis ini, penjual
hanya satu peran tunggal dalam transaksi istishna, yaitu hanya sebagai penjual (produsen).
Pada transaksi ini, hanyar terjadi satu akad istishna.

d. Akad istishna Parallel


Jenis akad ini, terjadi antara 3 pihak yaitu pihak pemasok, penjual dan juga pembeli. Pihak
pemasok (produsen) berperan sebagai penyedia barang untuk pihak penjual, lalu pihak
penjual menjualkan barang yang telah dipesan dari pihak pemasok kepada pihak pembeli.
Terdapat dua transaksi istishna pada akad istishna parallel yakni transaksi istishna pertama
terjadi antara penjual dan pembeli. Lalu transaksi istishna kedua terjadi antara penjual
(sebagai pembeli) dan pemasok.
9. Perlakuan Akuntansi Penjual
 Jurnal terkait transaksi
a. Biaya perolehan selama proses produksi
Aset istishna dalam penyelesaian (Dr) xxx
Persediaan/kas/utang/lain-lain (Cr) xxx
b. Pra akad
Saat keluarnya biaya pra akad
Biaya pra akad ditangguhkan (Dr) xxx
Kas (Cr) xxx
Biaya akad saat akad disepakati
Beban istishna (Dr) xxx
Biaya pra akad ditangguhkan (Cr) xxx

Biaya akad saat akad tidak disepakati


Beban (Dr) xxx
Biaya pra akad ditangguhkan (Cr) xxx
c. Pada saat penagihan
Piutang istishna (Dr) xxx
Termin istishna (Cr) xxx
d. Pada saat penerimaan tagihan
Kas (Dr) xxx
Piutang usaha (Cr) xxx
 Penyajian
a. Piutang istishna disajikan sejumlah yang masih harus dilunasi.
b. Termin istishna disajikan sejumlah tagihan termin.

 Pengungkapan
Pada pengungkapan transaksi istishna, penjual mengungkap pada laporan keuangan, tetapi
tidak terbatas pada:
a. Dalam pengukuran pendapatan akad istishna yang digunakan metode akuntansi.
b. Metode yang penggunaannya dalam proses penentuan presentasi dalam penyelesaian
akad yang sedang berjalan.
c. Ciri-ciri dan ketentuan piutang istishna sesuai dengan jangka waktu, jumlah dan
kualitas piutang.
d. Pengungkapan yang telah disesuaikan dengan PSAK No 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.

10. Perlakuan Akuntasi Pembeli


 Jurnal terkait transaksi
a. Pengakuan aset dalam penyelesaian
Aset istishna dalam penyelesaian (Dr) xxx
Utang kepada penjual (Cr) xxx
b. Pada saat pembayaran
Utang kepada penjual (Dr) xxx
Kas (Cr) xxx
c. Jika barang ditolak
Piutang jatuh tempo kepada penjual (Dr) xxx
Aset istishna dalam penyelesaian (Cr) xxx

 Penyajian
a. Utang istishna sejumlah tagihan yang diterima oleh produsen.
b. Aset istishna dalam penyelesaian disajikan sejumlah presentase yang diselesaikan dari
kontrak jika istishna parallel dan atau biaya perolehan jika istishna biasa.

 Pengungkapan
a. Utang istishna diungkapkan secara rinci sesuai dengan jatuh tempo dan jumlah.
b. Pengungkapan sesuai dengan PSAK No 101 lainnya.

Anda mungkin juga menyukai