6-Article Text-69-5-10-20180301 PDF
6-Article Text-69-5-10-20180301 PDF
Pengaruh Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Sectio
Caesarea Di Ruang Delima RSUD Kertosono
ABSTRAK
Pasien post section caesarea sering mengalami nyeri dikarenakan insisi pembedahan.
Relaksasi genggam jari adalah teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui pengaruh relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post sectio
caesarea di ruang Delima RSUD Kertosono. Desain penelitian menggunakan pre-eksperimental
dengan pendekatan one group pre-post test design. Penelitian dilaksanakan 1 Januari sampai dengan 1
februari 2017 di ruang Delima RSUD Kertosono. Populasi adalah seluruh pasien post Sectio Caesarea
yang dirawat di ruang Delima RSUD Kertosono dalam sebulan sebanyak 21 pasien. Sampling
menggunakan Accidental sampling. Sampel sebanyak 20 responden. Terdapat 2 variabel, variabel
independen dengan relaksasi genggam jari dan dependen dengan penurunan nyeri. Pengumpulan data
menggunakan skala Verbal Descriptor Scale (VDS). Analisis statistik menggunakan wilcoxon dengan
taraf signifikasi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebelum pemberian relaksasi genggam jari
mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 13 responden (65 %). setelah pemberian relaksasi genggam
jari sebagian besar mengalami nyeri ringan sebanyak 12 responden (60 %). Didapatkan p value =
0,001 ≤ α = 0,05. Ada pengaruh relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pada pasien post
sectio caesarea di ruang Delima RSUD Kertosonono. Teknik relaksasi genggam merangsang
meridian jari yang meneruskan gelombang tersebut ke dalam otak. Hasil dari Perlakuan relaksasi
genggam jari akan menghasilkan impuls yang dikirim melalui serabut saraf aferen nonnosiseptor
sehingga stimulus nyeri terhambat dan berkurang.
ABSTRAK
Cesarean section post patients often experience pain due to a surgical incision. Finger-handed
relaxation is a non-pharmacological technique to reduce pain. The purpose of this research is to
know the effect of finger hand relaxation on the decrease of pain in patient of post sectio caesarea in
Delima room of RSUD Kertosono. The research design used pre-experimental with one group pre-
post test design approach. The study was conducted from 1 January to 1 February 2017 in the Delima
Room of RSUD Kertosono. The population is all patients of post Sectio Caesarea treated in the
Delima room of RSUD Kertosono in a month as many as 21 patients. Sampling using Accidental
sampling. Samples were 20 respondents. There are 2 variables, independent variables with finger
hand relaxation and dependent with decreased pain. Data collection using Verbal Descriptor Scale
(VDS) scale. Statistical analysis using wilcoxon with 0.05 significance level. The result of the
research showed that prior to the giving of hand-held finger relaxation were 13 respondents (65%).
after the relaxation of hand-held fingers mostly experienced mild pain as much as 12 respondents
(60%). Obtained p value = 0.001 ≤ α = 0.05. There is influence of finger hand relaxation to the
decrease of pain in patient of post sectio caesarea in Delima room of RSUD Kertosonono. The hand-
held relaxation technique stimulates the finger meridian that forwards the wave into the brain. The
results of the hand-held relaxation treatment of the fingers will produce impulses transmitted through
the nonnosiseptor afferent nerve fibers so that the pain stimulus is inhibited and reduced.
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 30
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-ISSN: 2252-3847
Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-ISSN: 2614-350X
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk menurunkan Di Jawa Timur pada tahun 2011 tercatat
angka kematian dengan tindakan 67.076 ribu kasus. Sementara itu, di
penyelamatan bayi serta ibunya dalam RSUD Kertosono pada tahun 2015
persalinan dengan cara operasi sectio mencapai 174 kasus.
caesarea (SC). Sectio Nyeri merupakan pengalaman
caesareamerupakan kelahiran janin sensori yang dibawa oleh stimulus
melalui jalur abdominal (laparotomi) sebagai akibat adanya kerusakan jaringan
yang memerlukan insisi ke dalam uterus (Perry & Potter, 2006). Nyeri persalinan
(histerotomi). Adanya insisi dan jaringan merupakan sensasi yang tidak
yang rusak menyebabkan sensasi rasa menyenangkan akibat stimulasi saraf
nyeri (Perry & Potter, 2005). Sensasi sensorik. Nyeri tersebut terdiri atas dua
nyeri yang dirasa tergantung pada komponen, yaitu komponen fisiologis dan
persepsinya, dan persepsi setiap pasien komponen psikologis. Komponen
terhadap nyeri berbeda-beda tergantung fisiologis merupakan proses penerimaan
nilai ambang batas nyerinya. Sehingga impuls tersebut menuju saraf pusat.
respons terhadap nyeri juga berbeda-beda, Sementara komponen psikologis meliputi
ada yang berteriak, meringis dan lain-lain rekognisi sensasi, interpretasi rasa nyeri
(Potter & Perry, 2001). Pilihan utama dan reaksi terhadap hasil interpretasi
untuk mengatasi nyeri dewasa ini ialah nyeri tersebut.
dengan pemberian analgesik. Nyeri pada ibu post SC dapat
Dewasa ini dikembangkan metode menimbulkan berbagai masalah, salah
terapi nonfarmakologis dalam mengatasi satunya masalah laktasi. Sekitar 68% ibu
nyeri. Salah satu dari terapi post SCmengalami kesulitan dengan
nonfarmakologis tersebut ialah terapi perawatan bayi, bergerak naik turun dari
relaksasi genggam jari. Terapi relaksasi tempat tidur dan mengatur posisi yang
genggam jari merupakan teknik relaksasi nyaman selama menyusui akibat adanya
dengan jari tangan serta aliran energi di nyeri (Anggorowati, dkk 2007). Rasa
dalam tubuh (Liana, 2008). Teknik ini nyeri tersebut akan menyebabkan pasien
diduga mampu menurunkan nyeri. Akan menunda pemberian ASI sejak awal pada
tetapi faktanya hasil pengamatan yang bayinya, karena rasa tidak nyaman selama
dilakukan pada tanggal 20 - 21 Mei 2016 proses menyusui berlangsung atau
terhadap 5 pasien pasca sectio caesarea peningkatan intensitas nyeri setelah
didapatkan bahwa pasien tampak operasi (Batubara dkk, 2008).
menyeringai kesakitan, 2 pasien Manajemen nyeri mempunyai
mengeluh nyeri dengan skala 5 dan 6, beberapa tindakan atau prosedur baik
serta 3 pasien mengeluh nyeri dengan secara farmakologis maupun non
skala 7 dan 8. Keseluruhan pasien pasca farmakologis. Prosedur secara
operasi tersebut telah diberikan analgesik. farmakologis dilakukan dengan
Kasus pembedahan atau operasi di pemberian analgesik, yaitu untuk
dunia menurut survey di Amerika Serikat mengurangi atau menghilangkan rasa
hampir 73 juta pasien telah dilakukan nyeri (Yuliatun, 2008). Sedangkan secara
operasi setiap tahunnya. Di Indonesia non farmakologis dapat dilakukan dengan
angka kejadian sectio caesarea terus cara relaksasi, teknik pernapasan,
meningkat baik di rumah sakit pendidikan pergerakan atau perubahan posisi,
maupun rumah sakit swasta. Angka masase, akupressur, terapi panas atau
kejadian sectio caesarea mencapai 35,7- dingin, hypnobirthing, musik, dan TENS
55,3%. Dan dari persalinan sectio (Transcutaneous Electrical Nerve
caesarea tersebut sekitar 13,9% Stimulation).
merupakan permintaan yang dilakukan Salah satu pengobatan non-
tanpa pertimbangan medis (Kasdu, 2003). farmakologis yang dapat dilakukan
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 31
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-ISSN: 2252-3847
Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-ISSN: 2614-350X
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 32
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-ISSN: 2252-3847
Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-ISSN: 2614-350X
b. Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di dapatkan p value usia = 0,004 ≤ α = 0,05,
Ruang Delima RSUD Kertosono Setelah sehingga nyeri sebelum diberikan relaksasi
Pemberian Relaksasi Genggam Jari genggam jari dipengaruhi oleh usia.
Tabel 4.2 Nyeri Pada Pasien Post Sectio Faktor-faktor yang mempengaruhi
Caesarea Di Ruang Delima RSUD Kertosono nyeri antara lain usia, jenis kelamin,
Setelah Dilakukan Relaksasi Genggam Jari kebudayaan, makna nyeri, perhatian,
Tanggal 12 Januari - 12 Februari 2017. ansietas, keletihan, pengalaman
sebelumnya, gaya koping. Usia merupakan
No Nyeri Jumlah Persentase variabel yang penting yang mempengaruhi
1 Tidak Nyeri 5 25 nyeri. Perbedaan perkembangan yang
2 Nyeri Ringan 12 60 ditemukan di antara kedua kelompok usia
dapat mempengaruhi cara bereaksi
3 Nyeri Sedang 3 15
terhadap nyeri (misalnya, anak-anak dan
4 Nyeri Berat 0 0 lansia). Jenis kelamin juga turut
5 Nyeri Sangat Berat 0 0 mempengaruhi nyeri, secara umum, pria
Total 20 100 dan wanita tidak berbeda dalam berespons
terhadap nyeri. Beberapa kebudayaan
menganggap bahwa seorang anak laki-laki
c. Pengaruh Relaksasi Genggam Jari
harus berani dan tidak boleh menangis,
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post
sedangkan seorang anak perempuan boleh
Sectio Caesarea Di Ruang Delima RSUD
menangis dalam situasi yang sama.
Kertosono
Toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh
Tabel 4.3 Pengaruh Relaksasi Genggam Jari faktor-faktor biokimia dan merupakan hal
Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post unik yang terjadi pada setiap individu,
Sectio Caesarea Di Ruang Delima RSUD tanpa memperhatikan jenis kelamin (Potter
Kertosono Tanggal 12 Januari - 12 Februari dan Perry, 2010).
2017. Nyeri yang terjadi pada pasien pasca
Pre tes Post tes operasi sectio caesarea diketahui dalam
No Nyeri
Jumlah Persentase Jumlah Persentase kategori sedang dikarenakan luka akibat
1 dari bekas operasi yang menimbulkan
Tidak Nyeri 0 0 5 25
2 Nyeri trauma pada jaringan. Trauma tersebut
Ringan 2 10 12 60
3 Nyeri mengirimkan impuls syaraf yang
Sedang 13 65 3 15
4 kemudian direspon otak sehingga nyeri
Nyeri Berat 5 25 0 0
5 Nyeri yang terjadi dapat dirasakan. Berdasarkan
Sangat
Berat 0 0 0 0
hasil penelitian usia mempengaruhi
Total 20 100 20 100 terhadap nyeri yang terjadi. Usia sebagian
Uji statistik Wilcoxon didapatkan p value = 0,000 ≤ α = 0,05 besar responden dalam rentang 21 – 30
tahun dan baru pertama kali melaksanakan
operasi sectio caesarea. Usia yang masih
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN muda dan pengalaman menghadapi nyeri
akibat operasi yang kurang menjadikan
1. Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea Di seseorang kurang adaptif terhadap nyeri,
Ruang Delima RSUD Kertosono Sebelum sehingga respon yang ditunjukkan akan
Pemberian Relaksasi Genggam Jari. tidak adaptif. Perasaan takut terhadap luka
Berdasarkan hasil penelitiandari 20 yang diderita akan membuat nyeri
responden dapat diketahui bahwa sebagian diinterpretasikan lebih hebat sehingga
besar dari responden mengalami nyeri kecenderungan hasil pengkajian nyeri
sedang sebelum diberikan relaksasi setelah operasi memiliki skor yang tinggi.
genggam jari yaitu sebanyak 13 responden 2. Nyeri Pada Pasien Post Sectio Caesarea
(65 %).Dari 13 responden 10 responden Di Ruang Delima RSUD Kertosono
(76,9%) berusia 21-30tahun. Hasil uji Setelah Pemberian Relaksasi Genggam
statistik data demografi dengan pre tes di Jari.
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 34
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-ISSN: 2252-3847
Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-ISSN: 2614-350X
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 35
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-ISSN: 2252-3847
Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-ISSN: 2614-350X
menuju otak. Gelombang tersebut diterima 3. Ada pengaruh relaksasi genggam jari
otak dan diproses dengan cepat diteruskan terhadap penurunan nyeri pada pasien
menuju saraf pada organ tubuh yang post sectio caesarea di ruang Delima
mengalami gangguan, sehingga sumbatan RSUD Kertosono, hal tersebut
berdasarkan ujiWilcoxondidapatkan p
di jalur energi menjadi lancar (Pinandita,
value = 0,000 ≤ α = 0,05 .
2012). Teknik relaksasi genggam jari
membantu tubuh, pikiran dan jiwa untuk SARAN
mencapai relaksasi (Liana, 2008). Dalam 1. Bagi Responden
keadaan relaksasi secara alamiah akan Diharapkan responden menggunakan
memicu pengeluaran hormon endorfin, relaksasi genggam jari dalam mengendalikan
hormon ini merupakan analgesik alami dan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
karena teknik ini mudah dan aman dilakukan.
dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang 2. Bagi Tempat Penelitian
(Prasetyo, 2010). Diharapkan hasil penelitian digunakan
Pada saat fase inflamasi akibat luka sebagai bahan masukan, dalam menambah
bekas operasi, manifestasi yang sering khasanah keilmuan dan referensi bagi rumah
dirasakan adalah nyeri. Nyeri tersebut sakit untuk menjadikan teknik relaksasi
apabila dibiarkan akan membuat pasien genggam jari menjadi salah satu cara dalam
manajemen nyeri pasien post operasi
post sectio caesarea menjadi tidak
khususnya post SC.
nyaman. Teknik relaksasi genggam 3. Bagi Institusi Pendidikan
terbukti dapat menurunkan intensitas Diharapkan hasil penelitian dapat digunakan
nyeri. Teknik tersebut merangsang sebagai literature tambahan dalam mengelola
meridian jari yang meneruskan gelombang nyeri melalui teknik-teknik yang aman,
tersebut ke dalam otak. Hasil dari mudah dilakukan dan efektif untuk
Perlakuan relaksasi genggam jari akan menurunkan nyeri.
4. Bagi Peneliti
menghasilkan impuls yang dikirim melalui
Diharapka peneliti selanjutnya
serabut saraf aferen nonnosiseptor. mengembangkan teknik penurun nyeri yang
Serabut saraf nonnosiseptor lain seperti penggunaan aroma terapi
mengakibatkan “pintu gerbang” tertutup lavender.
sehingga stimulus nyeri terhambat dan 5. Bagi Profesi Keperawatan
berkurang. Apabila relaksasi tersebut Diharapkan profesi keperawatan mengunakan
dilaksanakan secara rutin maka hasil yang teknik relaksasi genggam jari dalam
intervensi asuhan keperawatan untuk
diharapkan akan lebih baik dengan penurunan nyeri
turunnya nyeri yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
1. Nyeri pada pasien post sectio caesarea Andarmoyo, Sulistyo& Suharti, Konsep
di ruang Delima RSUD Kertosono &Aplikasi Manajemen Nyeri, Ar-
sebelum pemberian relaksasi genggam Ruzz Media, Yogyakarta, 2013.
jari adalah sebagian besar mengalami
nyeri sedang sebanyak 13 responden (65 Anggorowati, dkk. (2007). Efektifitas
%). pemberian intervensi spiritual “spirit
2. Nyeri pada pasien post sectio caesarea di ibu” terhadap nyeri post sectio
ruang Delima RSUD Kertosono setelah caesarean (SC) pada rs sultan agung
pemberian relaksasi genggam jari adalah dan rs roemani semarang. Journal
sebagian besar mengalami nyeri ringan Media Ners,1 (1).
sebanyak 12 responden (60 %).
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 36
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan p-ISSN: 2252-3847
Vol. 6 No. 2 Desember 2017 e-ISSN: 2614-350X
Kasdu,D.(2003).OperasiCaesar:Masalahdan
Solusinya. Jakarta:PuspaSwara.
http://jurnal.strada.ac.id/sjik 37