Anda di halaman 1dari 34

TUGAS 1

KELOMPOK 11

MANAJEMEN
PELABUHAN
(MS184603)
JENIS DAN KARAKTERISTIK PELABUHAN
SEMAYANG BALIKPAPAN, KALIMANTAN
SYAHRIZAL NUR A. 04411640000007
MEI ANGGRAINI 04411640000033
HIERONIMUS BEBYS 04411640000035
AGATHA KEZIA C. 04411640000037
NOFARIZA A. JEREMI 04411640000041
DOSEN PENGAMPU:
HASAN IQBAL NUR S.T., M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Page | 1
Daftar Isi
I. Tinjuan Umum ............................................................................ 5

I.1 Nama Pelabuhan ..................................................................... 5

I.2 Jenis pelabuhan ...................................................................... 5

I.3 Lokasi .................................................................................. 5

I.4 Hinterland............................................................................. 5

I.5 Struktur Organisasi Pelabuhan ..................................................... 6

II. Tinjuan Lingkungan...................................................................... 7

II.1 Hidro oceanografi .................................................................... 7

II.2 Batimetri .............................................................................. 8

III. Tinjuan Teknis ...........................................................................17

III.1 Fasilitas.............................................................................. 17

III.2 Peralatan ............................................................................ 20

IV. Tinjuan Operasional ....................................................................23

IV.1 Layanan Pelabuhan ................................................................ 23

IV.2 Tarif Layanan ....................................................................... 26

IV.3 Arus Kapal ........................................................................... 27

IV.4 Arus Bongkar Muat ................................................................. 28

IV.5 Jenis Muatan ........................................................................ 29

V. Rencana Pengembangan ...............................................................30

LAMPIRAN TUGAS ............................................................................32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................33

Page | 2
Daftar Tabel
Table 1 Hasil Analisis Konstanta Pasang Surut ............................................. 8
Table 2 Hasil Nilai Elevasi Pasang Surut .................................................... 9
Table 3 Hasil Nilai Elevasi Pasang Surut .................................................. 13
Table 4 Dermaga Pelabuhan Semayang ................................................... 17
Table 5 Lapangan Penumpukan Semayang ............................................... 18
Table 6 Tarif Layanan Kapal ............................................................... 26
Table 7 Layanan Kapal saat masa 1 kali tambat ........................................ 26
Table 8 Tarif Pelayanan Jasa Kapal Dalam dan Luar Negeri ........................... 26

Page | 3
Daftar Gambar
Gambar 1 Struktur Organisasi Pelabuhan Semayang, Balikpapan. ................................. 6
Gambar 2 Grafik Pasang Surut Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur ........... 9
Gambar 3 Peta Kontur Batimetri Lapangan ..................................................................... 10
Gambar 4 Lokasi Kontur Batimetri Dishidros ................................................................... 11
Gambar 5 Model 3 Dimensi Batimetri ................................................................................ 12
Gambar 6 Peta Potongan Profil Kedalaman ..................................................................... 13
Gambar 7 Penampang Melintang Profil Dasar Laut A dan B .......................................... 14
Gambar 8 Penampang Melintang Profil Dasar Laut C ..................................................... 14
Gambar 9 Peta Sebaran Jenis Sedimen Dasar .................................................................. 15
Gambar 10 Dermaga ............................................................................................................. 17
Gambar 11 Fasilitas Modern Pelabuhan Semayang ......................................................... 19
Gambar 12 Crane Darat ....................................................................................................... 20
Gambar 13 Forklift ................................................................................................................ 21
Gambar 14 Kapal Tunda ....................................................................................................... 21
Gambar 15 Kapal Pandu ....................................................................................................... 22
Gambar 16 Alur Pelayanan Kapal ....................................................................................... 24
Gambar 17 Alur Pelayanan Kapal ....................................................................................... 25
Gambar 18 Grafik Arus Kunjungan Kapal (Ship Call) ...................................................... 28
Gambar 19 Grafik Arus Gross Tonnage Kapal ................................................................... 28
Gambar 20 Grafik Arus Bongkar Muat Pelayaran Domestik ........................................... 29
Gambar 21 Gafik Arus Bongkar Muat Pelayaran Internasional ...................................... 29

Page | 4
I. Tinjuan Umum
I.1 Nama Pelabuhan : Pelabuhan Semayang
I.2 Jenis pelabuhan : Pelabuhan Umum Kelas IA
I.3 Lokasi :

Pelabuhan Semayang terletak di Kecamatan Prapatan, Kota Balikpapan,


Provinsi Kalimantan timur. Secara astronomis, letak Balikpapan berada di antara 1,0
LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 BT dengan luas sekitar 503,3 km persegi. Kota ini
berada di pesisir timur Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar.

I.4 Hinterland :

Pelabuhan Semayang adalah pelabuhan yang paling sibuk di Balikpapan karena


merupakan pelabuhan barang maupun penumpang ke kota-kota bagian barat
Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya. Selain mengandalkan produk unggulan,
perekonomian di kota ini juga bertumpu pada sektor industri yang didominasi oleh
industri minyak dan gas, perdagangan dan jasa.

Hinterland dari Pelabuhan semayang sesuai dengan Badan Perencanaan dan


Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim mengembangkan delapan kawasan
prioritas guna memacu pertumbuhan ekonomi. Di antaranya adalah Kawasan Industri
Kariangau (KIK) di Balikpapan, dan Kawasan Industri Bulumuning (KIB) di Penajam,
Paser Utara. Kawasan Industri Kariangau (KIK) bahkan masuk dalam kawasan strategi
provinsi sebagai upaya membangun industri hilir produk-produk unggulan daerah,
sedangkan Kawasan Industri Bulumuning (KIB) di Bulumuning, tengah dikembangkan
berbagai kegiatan industri pengolahan, salah di antaranya oleh PT Agra Bareksa
Indonesia yang telah menanamkan investasinya senilai Rp 2 triliun guna membangun
pabrik kertas.

Page | 5
I.5 Struktur Organisasi Pelabuhan :

Gambar 1 Struktur Organisasi Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

Page | 6
II. Tinjuan Lingkungan
II.1 Hidro oceanografi
Keadaan hidro oceanografi pelabuhan Semayang dipaparkan sebagai berikut:
• Hidrogafi
Keadaan pantai landai berpasir, daratan daerah lingkungan
kerja pelabuhan 100 m dari pantai hingga masuk. Jalan raya terletak
di pinggir tebing bukit terjal dimana terdapat manara suar (Tukong
Hill) untuk memandu kapal memasuki pelabuhan Balikpapan.
• Arus
Arus maksimum pada waktu pengukuran terjadi pada saat neap
di titik 12 sebesar 0.56m/detik, sedangkan arus minimum dititik 12
sebesar 0.09 m/detik. Arus maksimum yang terjadi pada waktu
pengukuran saat spring di titik 12 sebesar 0.52 m/detik, sedangkan arus
minimum dititik 12 sebesar 0.10 m/detik Arus kecepatan maksimal
4mil/jam, arah utara bergantian. Alur pelayaran 12 mil laut dari buoy
1 sampai kolam pelabuhan dengan kedalaman 13,5 m LWS (Low Water
Spring).
• Gelombang
Tinggi gelombang pada pelabuhan Semayang menurut BMKG
berkisar antara 0.5 m – 1 m, dengan ketinggian ini dianggap relatif
aman untuk pelayaran karena keadaan gelombang cukup tenang.
Gelombang yang terjadi di sepanjang garis pantai Balikpapan berasal
dari gelombang laut dalam dari arah utara ke timur laut, yang
dibangkitkan sesuai fetch diperairan selat Makasar. Gelombang terjadi
pada saat muson timur laut yang terjadi dari bulan November hingga
Maret. Jenis gelombang yakni gelombang angin dan kapal serta tipe
gelombangnya yaitu Constructive wave.
• Pasang Surut
a. Waktu local : GMT +8 jam
b. Koefisien pasang surut air laut : 47
c. Pasang minimum : 0.7 m terjadi pada pukul 11.00 – 12.30 WITA
d. Pasang maksimum : 2 m terjadi pada pukul 17.00 – 18.00 WITA

Page | 7
• Suhu
Suhu di pelabuhan semayang memiliki suhu minimum 24 derajat
C dan suhu maksimum 28 derajat C dengan kelembaban minimum 71%
dan maksimum 91%.
• Iklim
Cuaca di pelabuhan semayang yakni hujan lokal.

II.2 Batimetri
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data kedalaman
yang diukur secara langsung yang kemudian dilakukan koreksi terhadap
pasang surut dan draft transduser dapat diketahui batimetri/kedalaman pada
lokasi penelitian berkisar antara -2,24 meter hingga -53,84 meter terhadap
nilai MSL (Mean Sea Level), dengan nilai persentase rata-rata morfologi dasar
perairan (slope) (A-B), (C-D), dan (E-F) yaitu 0,8553%, 12,668%, dan 3,077 %.
Hasil tersebut menunjukan potongan kelerengan (slope) di Perairan Teluk
Balikpapan yaitu rata-hampir rata, berombak dengan lereng miring, dan
berombak dengan lereng landai. Serta jenis sedimen dasar di lokasi penelitian
terdiri dari 3 macam yaitu, lanau (silt), pasir lanauan (silty sand), dan pasir
(sand).

✓ Berikut data-data yang diperoleh :


Pengolahan data pasang surut dilakukan dengan analisis komponen
pasang surut menggunakan Metode Admiralty. Hasil dari pengolahan pasang
surut menggunakan Metode Admiralty dihasilkanberupa konstanta-konstanta
harmonik komponen pasang surut yaitu S0, M2, S2, N2, K2, K1, O1, P1, M4,
MS4 ditunjukan pada Tabel II.1

Table 1 Hasil Analisis Konstanta Pasang Surut

So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4

Acm 139,7 60,37 65,7 7,07 17,7 16,2 16,7 5,3 1,8 4,7
g 228,23 210,4 348,6 210,4 137,3 77,2 137,3 207,9 206,2

Page | 8
Faktor penentu tipe pasang surut atau nilai Formzahl (F) diperoleh sebesar
0,26413 yang menunjukkan bahwa pasang surut di Perairan Teluk Balikpapan,
Kalimantan Timur adalah bertipe pasang surut campuran condong ke harian
ganda. Grafik pasang surut Perairan Teluk Balikpapan disajikan secara lengkap
pada Gambar II.1

Table 2 Hasil Nilai Elevasi Pasang Surut

Keterangan Elevasi (cm)


Pasang Tertinggi 29 Hari 280
Surut Terendah 29 Hari 20
MSL (Mean Sea Level) 139,74
Z0 (Muka Surutan) 1,009187
HHWL (Highest High Water Level) 321,94
LLWL ( Lowest Low Water Level) -42,46

Gambar 2 Grafik Pasang Surut Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur

• Kontur Batimetri

Berdasarkan pemeruman yang telah dilakukan di wilayah Teluk Balikpapan,


Kalimantan Timur dihasilkan berupa waktu pemeruman (tanggal dan jam),
koordinat titik fiks perum (X dan Y), dan data kedalaman terbaca transducer (Z)
lalu dilakukan koreksi transduser dan hasil pasang surut (MSL dan Zo), serta

Page | 9
Gambar 3 Peta Kontur Batimetri Lapangan
kedudukan permukaan laut sebenarnya (TWLt) pada waktu (t). Sehingga dapat
diperoleh nilai kedalaman sebenarnya yang berkisar antara kedalaman -2,24 hingga
-53,84 m.Peta kontur batimetri Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur
diperoleh menggunakan software ArcGis 10.0 dengan cara interpolasi menggunakan
kriging. Kriging merupakan suatu metode yang dapat mengisi kekosongan data
dengan metode tertentu dari suatu kumpulan data untuk menghasilkan sebaran yang
kontinyu pada suatu kedalaman. Peta kontur batimetri dapat disajikan sesuai dengan
wilayah yang telah ditentukan, peta kontur batimetri tersaji pada Gambar 2. Serta
data kedalaman digitasi dengan ArcGis 10 ditampilkan dalam bentuk peta batimetri
yang diinterpolasi menggunakan metode Kriging sehingga menghasilkan garis kontur
kedalaman. Peta batimetri Dishidros hasil digitasi disajikan pada Gambar II.3

Batimetri hasil lapangan yang berupa garis kontur menunjukan adanya kurva
berbentuk kurva tertutup dengan perbedaan jarak antar kontur yang rapat di daerah
muara sungai, hal ini menunjukan di dasar perairan tersebut terdapat adanya
pendangkalan. Kedalaman yang dangkal juga terdapat di tepi pantai Petrosea dan
Tanjung Batu ditunjukan pada jarak antar garis kontur yang jarang dengan
kedalaman -2 meter hingga – 10 meter. Pendangkalan di sekitar muara sungai
dipengaruhi oleh kondisi pasang surut, Menurut Triatmodjo (1999), Apabila tinggi
pasang surut cukup besar, volume air pasang yang masuk sungai sangat besar. Air
laut akan berakumulasi dengan air dari hulu sungai. Pada waktu air surut, volume

Page | 10
air yang sangat besar tersebut mengalir keluar dalam periode waktu tertentu yang
tergantung pada tipe pasang surut. Kecepatan arus selama air surut tersebut besar,
yang cukup potensial membentuk endapan di muara sungai. Kedalaman terdalam
didapatkan pada daerah tengah Teluk Balikpapan dengan menunjukkan pola garis
kontur yang semakin rapat, hingga disatu wilayah terdapat kedalaman yang sangat
menjorok hingga kedalaman -35 m, hal ini dikarenakan kedalaman yang terbentuk
di wilayah tengah Teluk Balikpapan dikhususkan untuk pengamanan jalur pelayaran
kapal yang ditandai dengan pembatas berupa buoy, dimana buoy adalah alat bantu
pelayaran yang diangker pada suatu tempat yang dianggap tepat, dan diberi tanda
berupa lampu, radar pemantul atau bel/bunyi peringatan yang disesuaikan dengan
penggunanya (Triatmodjo, 2009).

Gambar 4 Lokasi Kontur Batimetri Dishidros

Perbedaan data hasil lapangan dan data Dishidros menunjukan perbedaan


nilai kedalaman. Kedalaman lapangan yang dihasilkan berkisar kedalaman antara
1- 35 meter. Perubahan kontur yang terjadi akibat perubahan kedalaman di
Perairan Teluk Balikpapan hingga kedalaman 1 – 10 meter (Gambar II.4).
Perubahan kedalaman (batimetri) disuatu perairan yang berubah dari waktu ke
waktu mengikuti berubahnya ketinggian muka laut (sea level changes). Selain itu,
peta Dishidros merupakan peta batimetri dengan sumber data dipetakan Dinas

Page | 11
Hidro-Oseanografi Belanda tahun 1903 diperbaruhi tahun 1974 dan 1982 dan
dikoreksi kebali pada tahun 2013. Sehingga perubahan kedalaman memungkinkan
terjadi di Perairan Teluk Balikpapan signifikan. Garis kontur peta Laut Teluk
Balikpapan Dishidros menunjukan tidak adanya jarak antar garis kontur yang
melebar disekitar Pantai Tanjung Batu dan Muara Sungai Wain. Hal ini berbeda
ditunjukan pada peta hasil lapangan, garis kontur menunjukan adanya jarak antar
garis kontur yang melebar (Gambar II.3), hal ini menunujukan di dasar perairan
terdapat pendangkalan.

• Model 3 Dimensi Batimetri


Hasil model 3 dimensi batimetri perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan
Timur diperoleh menggunakan software surfer 10 dengan interpolasi kriging,
seperti tersaji pada Gambar II. 4. Hasil model 3 dimensi menunjukan bahwa
morfologi permukaan dasar laut (seabed surface) di lokasi penelitian yaitu
dominan berbentuk gelombang dan cekungan yang menjorok. Morfologi
permukaan dasar laut (seabed surface) berbentuk gelombang banyak terdapat di
wilayah muara sungai hingga tepi pantai yang ditunjukan warna merah kekuningan
dengan kedalaman berkisar antara 0 hingga 6 meter. Morfologi permukaan dasar
laut (seabed surface) di bagian tengah Teluk Balikpapan terdapat palung laut
dengan kedalaman maksimal hingga -45 meter yang berwarna biru hingga keungu-
unguan yang terdapat di wilayah Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Gambar 5 Model 3 Dimensi Batimetri

Page | 12
• Profil Kedalaman Dasar Perairan

Gambar 6 Peta Potongan Profil Kedalaman

Table 3 Hasil Nilai Elevasi Pasang Surut

Potongan Rata-rata (%) Klasifikasi


(A-B) 0,8533 Rata – Hampir Rata
(C-D) 12,668 Berombak dengan lereng
miring
(E-F) 3,077 Berombak dengan lereng
landai

Hasil analisa perhitungan kemiringan lereng (slope) dasar perairan yang


dilakukan dengan mengambil jarak secara acak (random), dapat dilihat bahwa
hasilnya beragam dengan rata-rata 0,8553%, 12,668%, dan 3,077 %. Nilai
persentase kemiringan lereng (slope) terendah berada pada potongan (A-B) yang
berpotongan di Muara Sungai Wain, sesuai dengan hasil kontur batimetri terjadi
karena proses pendangkalan. Nilai persentase kemiringan lereng (slope) tertinggi
berada pada potongan (C-D) yang terdapat di wilayah tengah Teluk Balikpapan,
hal ini dikarenakan wilayah tengah Teluk Balikpapan terdapat busur lengkung
dengan bentuk relief yang sangat menonjol, hal ini didukung dengan pendapat

Page | 13
dari Mulyana dan Salahudin (2009), yaitu Indonesia bagian timur yang terdiri dari
sederetan pulau pulau berebentuk busur lengkung dengan perbedaan bentuk relief
yang sangat menonjol dan dipisahkan oleh laut dalam, yang mempunyai palung-
palung dalam dan pegunungan yang tinggi sehingga mempunyai tatanan tektonik
lebih rumit. Hasil perhitungan tersebut berada dalam 3 pada klasifikasi nilai
kelerengan (Tabel 3). Menurut teori Van Zuidam (1953), yaitu bila nilai kelerengan
0 % – 2 %, 7 % – 15%, dan 2 % – 7 % termasuk klasifikasi dasar perairan yang rata-
hampir rata, berombak dengan lereng miring, dan berombak dengan lereng
landai.

Gambar 7 Penampang Melintang Profil Dasar Laut A dan B

Gambar 8 Penampang Melintang Profil Dasar Laut C

Hasil Pengolahan Sampel Sedimen Dasar


Dominasi pasir di Perairan Teluk Balikpapan terdapat di daerah muara sungai
dan tepi pantai Petrosea, hal ini dimungkinkan karena material pasir yang berasal
dari erosi dinding sungai maupun erosi dasar laut pada daerah aliran sungai akan
terbawa bersama aliran menuju muara sungai hingga ke tepi pantai. Muara sungai

Page | 14
umumnya dipengaruhi oleh pasang surut. Pengaruh fluktuasi pasang surut
menyebabkan arus muara relatif tenang, sehigga material sedimen tersebut akan
mengalami sedimentasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Triatmodjo (1999), bahwa
muara yang didominasi pasang surut akan memiliki volume air pasang yang masuk ke
sungai sangat besar tersebut mengalir keluar dalam periode waktu tertentu yang
tergantung pada tipe pasang surut. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu
pengadukan oleh kapal nelayan atau kapal kapal besar seperti kapal tongkang
mengingat wilayah ini merupakan lalu lintas kapal untuk alur pelayaran kapal.

Sebaran sedimen jenis lanau (silt) dan pasir lanauan (silty sand) terdapat pada
daerah lepas pantai (offshore) dengan tingkat kemiringan sangat landai. Adanya
sungai pada daerah penelitian dimungkinkan mempengaruhi area sebaran sedimen
dasar lanau (silt) dan pasir lanauan (silty sand), sehingga butiran sedimen yang
terdistribusi hanya berukuran diameter kecil. Sedimen jenis lanau (silt) memiliki
ukuran butir lebih kecil dari 1 mm dan sangat rentan terbawa oleh arus mengikuti
pola arus dominan di perairan. Sedimen jenis pasir lanauan (silty sand) terdapat
dekat dengan muara sungai yang masih dipengaruhi oleh pasir (sand) yang
tertranspor dari muara sungai dan tepian pantai oleh arus, sehingga jenis sedimen
yang dekat dengan muara sungai memiliki jenis sedimen campuran antara pasir
(sand) dan lanau (silt) yang berasal dari sungai yang masuk ke perairan pantai.
Menurut Triatmodjo (1999), semakin menuju kedalaman perairan, maka sedimen
yang tersebar akan semakin halus, dan apabila arusnya berkurang maka tidak mampu
lagi mengangkut sedimen sehingga akan terjadi sedimentasi di daerah tersebut.

Gambar 9 Peta Sebaran Jenis Sedimen Dasar

Page | 15
Menurut Pethick (1997) dalamPatty (2010), bahwa ukuran sedimen dipengaruhi
oleh kemiringan lereng dasar perairan. Semakin kecil ukuran partikel sedimen maka
lereng akan landai sebaliknya bila ukuran partikel semakin besar, maka kemiringan
lereng akan curam. Bila dihubungkan dengan peta kontur batimetri lapangan
(Gambar 3) dan (Gambar 11), jenis sedimen dasar dipengaruhi oleh kelerengan dasar
perairan, kelerengan dasar perairan yang landai di dominasi oleh jenis sedimen yang
berukuran partikel halus yaitu pasir lanauan (silty sand) hingga lanau (silt) dengan
kedalamn berkisar lebih dari 5 m, dan untuk sebaran jenis sedimen dasar yang
berukuran partikel besar yaitu pasir (sand), maka kelerengan dasar perairannya
berbentuk curam yang berada pada daerah wilayah Teluk Balikpapan dengan
kedalaman berkisar hingga 40m.

Page | 16
III. Tinjuan Teknis

III.1 Fasilitas
Pelabuhan Semayang memiliki fasilitas berupa dermaga, lapangan penumpukan,
terminal penumpang, instalasi air dan listrik, car terminal, jaringan jalan, serta alat
bongkar muat. Semua fasilitas yang dimiliki Pelabuhan Semayang dihubungkan
dengan akses jalan dari dan ke sentra-sentra industry perdangan serta jalan pada
lokasi pelabuhan.

 Dermaga

Panjang keseluruhan dermaga pada Pelabuhan Semayang adalah 489 m dengan


kontruksi berupa tiang pancang, beton, balok, dan lantai balok. Dengan luas sebesar
7528 m2 dermaga Semayang terbagi menjadi 8 bagian.

Gambar 10 Dermaga

Berikut adalah terdapat tabel ukuran beserta kapasitas tiap-tiap dermaga:

Table 4 Dermaga Pelabuhan Semayang

No Nama Ukuran (p x l) Kapasitas


1 Dermaga Semayang I 84 m x 21 m 1.764 T/m2
2 Dermaga Semayang II 60 m x 21 m 1.260 T/m2
3 Dermaga Semayang III 50 m x 21 m 1.050 T/m2

Page | 17
4 Dermaga Semayang IV 75 m x 21 m 1.575 T/m2
5 Dermaga Semayang V 60 m x 21 m 1.260 T/m2
6 Dermaga Semayang VI 50 m x 21 m 1.050 T/m2
7 Dermaga Semayang VII 50 m x 21 m 1.050 T/m2
8 Dermaga Semayang VIII 60 m x 21 m 1.260 T/m2

 Lapangan Penumpukan

Selain dermaga, fasilitas lain yang dimiliki oleh Pelabuhan Semayang adalah
lapangan penumpukan. Untuk jumlahnya terdapat 4 lapangan penumpukan. Berikut
adalah tabel berisi luas masing-masing lapangan penumpukan beserta
kapasitasnya:

Table 5 Lapangan Penumpukan Semayang

No Nama Luas Kapasitas


1 Lapangan Penumpukan Semayang I 1.000 m2 600 ton/m2
2 Lapangan Penumpukan Semayang II 1.200 m2 720 ton/m2
3 Lapangan Penumpukan Semayang III 8.613 m2 5.168 ton/m2
4 Lapangan Penumpukan Semayang IV 1.850 m2 1.100 ton/m2

 Fasilitas lainnya

Fasilitas pendukung lainnya pada Pelabuhan Semayang yaitu:

1. Terminal Penumpang

Terminal penumpang pada Pelabuhan Semayang mengalami renovasi karena


berdasarkan survey Oktober 2014 dinilai luasan ruang terminal sudah tak mampu
lagi menampung jumlah penumpang yang datang. Menurut data tahun 2013,
pertumbuhan pendatang Kota Balikpapan besarnya dua kali lipat lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan kelahiran (Sumber : Website resmi pemerintah Kota
Balikpapan, 2014). Jumlah pendatang yang tinggi ini perlu dibarengi dengan
kompetensi infrastruktur yang memedai.

Page | 18
Mulai 10 Juni 2017, Pelabuhan Semayang mulai beroperasi dengan tampilan
menjadi lebih modern setelah adanya renovasi. Kapasitas Pelabuhan Semayang
sebelum direnovasi dapat menampung maksimal 2.500 orang, maka dengan
selesainya proyek renovasi, kini terminal penumpang Pelabuhan Semayang dapat
menampung maksimal 3.200 orang dengan fasilitas 2 lantai.

Terminal penumpang pada Pelabuhan Semayang dapat disamakan dengan


fasilitas yang dimiliki bandara. Seperti peluasan ruangan, AC, fasilitas ibadah, dan
juga sistem pengecekan tiket yang dikembangkan PT. Pelni DepartureControl
System (DCS) untuk boarding pass, tempat check in counter, dan juga 10 area
counter untuk sentra oleh-oleh dari Balikpapan.

Gambar 11 Fasilitas Modern Pelabuhan Semayang

Fasilitas penunjang lainnya yaitu toilet, ruangan merokok, ruang laktasi (ibu
mneyusui), ruang kesehatan, mushalla, fasilitas penyandang cacat serta fasilitas
mendukung keamanan dan kenyamanan.

2. Gedung Kantor

Page | 19
Untuk gedung kantor Pelabuhan Semayang memiliki luas 1.507 m2

3. Fasilitas Listrik dan Air

Fasilitas listrik yang dimiliki Pelabuhan Semayang dari PLN sebesar 240 Va dan
instalasi fasilitas air sebesar 240 ton/jam.

III.2 Peralatan
Peralatan penunjang pada Pelabuhan Semayang terdapat 2 macam yaitu
peralatan mekanik untuk menunjang proses bongkar muat dan juga peralatan apung.

• Peralatan Bongkar Muat


a. Crane Darat
 Kapasitas 35 ton : 1 unit merk IHI
 Kapasitas 25 ton : 1 unit merk LBS

Gambar 12 Crane Darat

b. Forklift
 Kapasitas 5 ton : 1 unit merk Nissan
 Kapasitas 3 ton : 1 unit merk Toyota
 Kapasitas 2 ton : 1 unit merk Datsun

Page | 20
Gambar 13 Forklift

c. Tronton : 1 unit merk Nissan


d. Truck Loader : 1 unit merk Toyota
e. Mobil PMK : 1 unit merk Nissan

• Alat Apung
a. Kapal Tunda
 Bima VII Kapasitas 2400 HP : 1 unit
 Selat Makassar Kap. 1700 HP : 1 unit
 Anggada XV Kap. 980 HP : 1 unit

Gambar 14 Kapal Tunda

Page | 21
b. Kapal Pandu
 MPC Semayang I : 1 unit
 MPC Semayang II : 1 unit
 MPI. 027 : 1 unit
 MPI. 039 : 1 unit

Gambar 15 Kapal Pandu

Page | 22
IV. Tinjuan Operasional

IV.1 Layanan Pelabuhan


Pelayanan pelabuhan merupakan pelayanan bongkar muat dari kapal hingga
penyerahan ke pemilik barang meliputi jasa bongkar muat, jasa penumpukan dan
jasa dermaga dan lain-lain. Pelayanan pada Pelabuhan Semayang Balikpapan terbagi
atas:

 Pelayanan Kapal

Pelayanan kapal mencakup mulai dari kapal sebelum memasuki alur hingga
tambat di dermaga sampai dengan kapal keluar meninggalkan alur. Pelayanan kapal
akan mengacu kepada aturan yang telah disepakati dan kebutuhan pengguna jasa,
pengguna jasa dapat menyesuaikan pelayanan yang dibutuhkan. Dalam pelayanan
kapal akan dibagi menjadi pelayanan yang lebih khusus, antara lain:

a. Jasa Pandu

Jasa pemanduan kapal sewaktu memasuki alur pelayaran menuju dermaga


atau kolam pelabuhan untuk berlabuh. Untuk menjaga keselamatan kapal,
penumpang dan muatannya ketika memasuki alur pelabuhan.

b. Jasa Labuh

Jasa labuh merupakan jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat
berlabuh dengan aman selama menunggu pelayanan tambat, bongkar muat atau
menunggu pelayanan lainnya (docking, pengurusan dokumen dan lain-lain). Selain
itu juga untuk menghindari kemungkinan bertabrakan dengan kapal lain yang sedang
berlabuh, memastikan kedalaman air agar kapal tidak kandas dan tidak mengganggu
alur pelayaran.

c. Jasa Tambat

Jasa yang diberikan utuk kapal bertambat pada tambatan dan secara teknis
dalam kondisi yang aman, untuk dapat melakukan bongkar muat dengan lancar dan
aman. Untuk menghindari ineffisiensi karena penggunaan tambatan tidak optimal.

Page | 23
d. Jasa Tunda

Melaksanakan pekerjaan untuk mengikat dan melepaskan tali kapal-kapal


yang berolah gerak akan bersandar atau bertolak dari atau satu dermaga, jembatan,
pelampung, dolphin dan lain-lain.

e. Jasa Air Kapal

Jasa yang diberikan untuk penyerahan air tawar dari darat ke kapal untuk
keperluan kapal dan Anak Buah Kapalnya.

I.

Gambar 16 Alur Pelayanan Kapal


Sumber: www.emaritim.com

 Pelayanan Barang

Pelayanan Barang di PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) cabang Balikpapan


dibedakan berdasarkan beberapa kategori. Secara garis besar pelayanan barang
dibedakan dari pelayanan barang Petikemas dan Non-Petikemas. Dalam pelayanan
barang akan dibagi menjadi pelayanan yang lebih khusus, antara lain:

a. Stevedoring , yaitu kegiatan pembongkaran barang muatan kapal dari atas


kapal ke atas dermaga, atau kegiatan pemuatan barang dari atas dermaga ke
atas kapal.
b. Cargodoring, yaitu kegiatan pemindahan barang yang telah dibongkar diatas
dermaga ke lokasi gudang-gudang.
c. Receiving, Yaitu proses penerimaan barang yang akan dimuat di kapal oleh
pihak pelabuhan dari pihak pemilik barang atau pihak yang diberikan
kewenangan, barang yang diterima akan disimpan dalam gudang sampai
dengan waktu pemuatan ke atas kapal.

Page | 24
d. Delivery, yaitu proses penyerahan barang yang disimpan digudang dari hasil
pembongkaran muatan kapal oleh pihak Pelabuhan Kepada pemilik barang
atau pihak yang diberi kewenangan.
e. Truck Loosing, yaitu proses pemindahan barang hasil pembongkaran muatan
kapal dari atas ke dermaga oleh pemilik barang atau pihak yang diberi
kewenangan ke lokasi diluar area pelabuhan.

Gambar 17 Alur Pelayanan Kapal


Sumber: www.google.com

 Pelayanan Petikemas

Pelayanan petikemas adalah salah satu pelayanan yang ditawarkan di


Pelabuhan Semayang Balikpapan kepada pengguna jasa kepelabuhanan khususnya
jasa pelayanan petikemas. Pelayanan yang diberikan berorientasi pada efisiensi
biaya dan efektif waktu serta kepuasan pelanggan.

 Pelayanan Penumpang

Pelayanan penumpang melayani mulai dari berlabuh hingga kebutuhan anak buah
kapal

a) Layanan Embarkasi dan Debarkasi Penumpang


b) Jasa Retribusi dan Pas Pelabuhan
c) Jasa Terminal Penumpang
 Pelayanan Alat

Page | 25
Pelayanan alat melayani semua kebutuhan pelanggan dari segala aspek di lapangan

a. Forklift
b. Mobile Crane
c. Tronton
d. Reach Stacker
 Pelayanan Jasa Lainnya
a. Kerjasama Usaha
b. Kerjasama Operasi
c. Penyewaan Gedung, bungkering, tanah, listrik, dan lain-lain

IV.2 Tarif Layanan

a. Tarif Layanan Kapal

Table 6 Tarif Layanan Kapal

Tarif (RPH) Tarif (USD)


Layanan
Fix Variabel Fix Variabel
Pandu 70500,00 33,00 63,760 0,021
Tambat 79,00 0,150
Air 25000,00 9,000

Tabel 7 Layanan Kapal saat masa 1 kali tambat


Pelabuhan Break Bulk Bag Cargo Curah Kering Curah Cair Petikemas
Balikpapan 5 5 3 0 3

Table 8 Tarif Pelayanan Jasa Kapal Dalam dan Luar Negeri

BESARAN TARIF

No JENIS JASA KETERANGAN


DALAM NEGERI LUAR NEGERI
(RPH) (USD)
1 TARIF PELAYANAN JASA KAPAL
A. JASA LABUH
1. Kapal Niaga Rp 51.00 $ 0.084 Per GT/Kunjungan
2. Kapal Non Niaga Rp 25.00 $ 0.084 Per GT/Kunjungan

Page | 26
BESARAN TARIF

No JENIS JASA KETERANGAN


DALAM NEGERI LUAR NEGERI
(RPH) (USD)
B. JASA TAMBAT
1. Dermaga (Beton, Besi, dan
Kayu) Rp 58.00 $ 0.111 Per GT/Etmal
2. Breasting Dolphin dan
pelampung Rp 30.44 $ 0.0055 Per GT/Etmal
3. Pinggiran Rp 14.85 $ 0.0022 Per GT/Etmal

C. JASA PENUNDAAN DI LUAR PERAIRAN WAJIB PANDU

1. Dalam keadaan Menunda Mendorong/Menggandeng

Per Kapal yang


a. Kapal s.d 800 PK Rp 162,444.00 $ 171.9250 ditunda/jam
Per Kapal yang
b. Kapal 801 s.d 1200 PK Rp 231,426.00 $ 246.6750 ditunda/jam
Per Kapal yang
c. Kapal 1201 s.d 2200 PK Rp 338,238.00 $ 355.0690 ditunda/jam
Per Kapal yang
d. Kapal 2201 s.d 3500 PK Rp 444,276.00 $ 465.3220 ditunda/jam
Per Kapal yang
e. Kapal 3501 s.d 5000 PK Rp 565,215.00 $ 612.9500 ditunda/jam

2. Dalam keadaan tidak Menunda Mendorong/Menggandeng

Per Kapal yang


a. Kapal s.d 800 PK Rp 140,191.50 $ 147.6280 ditunda/jam
Per Kapal yang
b. Kapal 801 s.d 1200 PK Rp 206,949.00 $ 222.3780 ditunda/jam
Per Kapal yang
c. Kapal 1201 s.d 2200 PK Rp 253,680.00 $ 269.1000 ditunda/jam
Per Kapal yang
d. Kapal 2201 s.d 3500 PK Rp 380,520.00 $ 411.1250 ditunda/jam
Per Kapal yang
e. Kapal 3501 s.d 5000 PK Rp 416,122.00 $ 543.8160 ditunda/jam

b. Tarif Layanan Barang


c. Tarif Layanan Penumpang

IV.3 Arus Kapal

Kunjungan kapal di pelabuhan merupakan salah satu indicator yang dapat


menggambarkan tingkat kesibukan aktivitas suatu pelabuhan. Data kunjungan kapal
juga dilengkapi dengan GT (Gross Ton) yang sangat bermanfaat unutuk digunakan

Page | 27
sebagai salah satu indicator dalam menganalisis aktivitas suatu pelabuhan dimana
dapat menggambarkan besar kecilnya kapal yang berkunjung dan dapat melengkapi
informasi frekuensi kunjungan kapal. Berikut jumlah kunjungan kapal dan GT kapal
di Pelabuhan Balikpapan dari tahun 2013 – 2017 dimana dari tahun ke tahun
kunjungan kapal cenderung mengalami penurunan sedangkan GT kapal cenderung
mengalami kenaikan tetapi menurun pada tahun 2017.

Arus Kunjungan Kapal Tahun 2013-2017


9000
8000
7000
6000
5000
Unit

4000
3000 Kunjungan Kapal (unit)
2000
1000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar 18 Grafik Arus Kunjungan Kapal (Ship Call)

Arus GT Kapal Tahun 2013-2017


70000
60000
50000
Gross Ton

40000
30000
Gross Ton (GT)
20000
10000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar 19 Grafik Arus Gross Tonnage Kapal


IV.4 Arus Bongkar Muat

Bongkar muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses
pengiriman barang. Data arus bongkar muat kapal di Pelabuhan Balikpapan

Page | 28
menunjukkan arus bongkar pelayaran domestik dan internasional cenderung lebih
tinggi dibandingkan arus muat. Dalam segi jumlah arus bongkar muat, pelayaran
domestik lebih unggul pada arus bongkar sedangkan pelayaran internasional lebih
unggul pada arus muat.

Arus Bongkar Muat Pelayaran Domestik


Tahun 2013-2017
18000000
16000000
14000000
12000000
10000000
Ton

8000000 Bongkar
6000000
Muat
4000000
2000000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar 20 Grafik Arus Bongkar Muat Pelayaran Domestik

Arus Bongkar Muat Pelayaran Internasional


Tahun 2013-2017
60000000

50000000

40000000
Ton

30000000
Bongkar
20000000
Muat
10000000

0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun

Gambar 21 Gafik Arus Bongkar Muat Pelayaran Internasional

IV.5 Jenis Muatan


Jenis muatan yang dilayani oleh Pelabuhan Semayang Balikpapan antara lain:
1. Petikemas

Page | 29
2. Alat-alat berat
3. Spareparts
4. Bahan Kimia
5. Curah Kering
6. Curah Cair/Drum

7. Pallet Cargo

V. Rencana Pengembangan

Pada tahun 2014, Pelabuhan Semayang, Balikpapan melakukan sebuah proyek


yang cukup besar, yaitu proyek reklamasi. PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Balikpapan menyiapkan anggaran sebesar Rp 110 miliar untuk mereklamasi
areal laut seluas 4,5 hektar. Sebesar 3,5 hektar areal reklamasi ini nantinya akan
digunakan untuk car terminal dan peletakkan barang-barang yang mendukung bisnis
supply base. Areal supply base diproyeksikan sebagai prospek bisnis baru bagi PT.
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Balikpapan yang mendukung aktivitas
pertambangan minyak dan gas di selat Makassar. Selain itu, sisa areal seluas 1 hektar
lainnya akan digunakan sebagai tempat parkir bagi kendaraan beroda enam atau
lebih yang akan masuk ke kapal. Rencana reklamasi ini telah disinkronisasi dengan
rencana pembangunan coastal road di sepanjang pesisir kota Balikpapan. Jalan ini
nantinya akan diisi oleh berbagai sektor kegiatan ekonomi, seperti hotel, rumah
makan, ruko, dan lain-lain.

Selanjutnya pada tahun 2016, PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang


Balikpapan mulai melakukan pengembangan fasilitas pada Pelabuhan Semayang,
Balikpapan. Proyek ini bernilai investasi sebesar Rp 23.000.000.000 dan ditargetkan
selesai sebelum momen lebaran tahun 2017.

Awalnya, kapasitas ruang tunggu Pelabuhan Semayang hanya mampu menampung


600 orang saja, namun berkat kegiatan pengembangan fasilitas ini ruang tunggu
Pelabuhan Semayang mampu untuk menampung 1100 orang. Tidak hanya ruang
tunggu, perluasan juga dilakukan pada gedung terminal yang meliputi teras terminal
hingga area drop out.

Page | 30
Pintu masuk ruang tunggu juga dimodifikasi dan ditata ulang demi memudahkan
calon penumpang. Nantinya, calon penumpang harus memiliki boarding pass apabila
akan masuk ke ruang tunggu. Hal ini tentunya akan meningkatkan tingkat keamanan
serta kenyamanan di ruang tunggu Pelabuhan Semayang.

Page | 31
LAMPIRAN TUGAS

NO NAMA NRP TUGAS


1 Syahrizal Nur Arfani 04411640000007 Tinjauan Umum
2 Mei Anggraini 04411640000033 Tinjauan Operasional
3 Agatha Kezia C. 04411640000035 Tinjauan Lingkungan
4 Hieronimus Bebys K. 04411640000037 Tinjauan Teknis
5 Nofariza Aulia Jeremi 04411640000041 Rencana Pengembangan

Page | 32
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 202

Malik, R. Zulficar, M. M, Dharmawan, A. S. 1999. Survey Identifikasi Isu dan Masalah

di Teluk Balikpapan, Jakarta

Patty, W. 2010. Karakteristik Tipe Dasar dan Pemanfaatan Perairan di Sekitar Pulau

Gangga Kabupaten Minut. Jurnal Perikanan dan Kelautan, Staf Pengajar


Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, vol VI-2.

Poerbandono dan E. Djunasjah. 2005. Survei Hidrografi. Refika Aditama, Bandung,

166 hlm.

Aditya Pamungkas, Disembryan. 2016. Laporan Kerja Praktek PT. Pelindo IV

Cabang Balikpapan. Surabaya: Teknik Transportasi Laut, FTK-ITS.

Satriadi, A. 2012. Studi Bathimetri dan Sedimen dasar laut di perairan Marina

Semarang Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina Oktober 2012, Program


Studi Oseanografi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Diponegoro, vol 1: 53-62.

Arief Cahyo, Aditya. 2014. Laporan Kerja Praktek PT. Pelindo IV Cabang Balikpapan.

Surabaya: Teknik Perkapalan, Prodi Transportasi Laut, FTK-ITS.

Aji. 2017. Renovasi, Terminal Penumpang Semayang Telah Beroperasi, Balikpapan

Pos, Bisnis.

PELINDO 4. 2019. Layanan dan Informasi Pelanggan. Diambil dari inaport4.co.id:

23 Februari 2019 pukul 19.08 WIB

PELINDO 4. 2019. Tarif Layanan Pelayanan Kapal. Diambil dari inaport4.co.id:

23 Februari 2019 pukul 19.15 WIB

BADAN PUSAT STATISTIK. 2014. Statistik Transportasi 2013. Diambil kembali dari

Page | 33
24 Februari 2019 pukul 10.15 WIB

BADAN PUSAT STATISTIK. 2015-2018. Statistik Transportasi Laut 2014- 2017.

24 Februari 2019 pukul 10.30 WIB

ACADEMIA. PELABUHAN SEMAYANG BALIKPAPAN. 24 Februari 2019 pukul 11.09 WIB

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, “Kawasan Industri Kariangau,”,

http://kaltimprov.go.id/halaman/kawasan-industri-kariangau 23 Februari

2019 Pukul 22.40 WIB.

Page | 34

Anda mungkin juga menyukai