KELOMPOK 11
MANAJEMEN
PELABUHAN
(MS184603)
JENIS DAN KARAKTERISTIK PELABUHAN
SEMAYANG BALIKPAPAN, KALIMANTAN
SYAHRIZAL NUR A. 04411640000007
MEI ANGGRAINI 04411640000033
HIERONIMUS BEBYS 04411640000035
AGATHA KEZIA C. 04411640000037
NOFARIZA A. JEREMI 04411640000041
DOSEN PENGAMPU:
HASAN IQBAL NUR S.T., M.T.
I.4 Hinterland............................................................................. 5
III.1 Fasilitas.............................................................................. 17
Page | 2
Daftar Tabel
Table 1 Hasil Analisis Konstanta Pasang Surut ............................................. 8
Table 2 Hasil Nilai Elevasi Pasang Surut .................................................... 9
Table 3 Hasil Nilai Elevasi Pasang Surut .................................................. 13
Table 4 Dermaga Pelabuhan Semayang ................................................... 17
Table 5 Lapangan Penumpukan Semayang ............................................... 18
Table 6 Tarif Layanan Kapal ............................................................... 26
Table 7 Layanan Kapal saat masa 1 kali tambat ........................................ 26
Table 8 Tarif Pelayanan Jasa Kapal Dalam dan Luar Negeri ........................... 26
Page | 3
Daftar Gambar
Gambar 1 Struktur Organisasi Pelabuhan Semayang, Balikpapan. ................................. 6
Gambar 2 Grafik Pasang Surut Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur ........... 9
Gambar 3 Peta Kontur Batimetri Lapangan ..................................................................... 10
Gambar 4 Lokasi Kontur Batimetri Dishidros ................................................................... 11
Gambar 5 Model 3 Dimensi Batimetri ................................................................................ 12
Gambar 6 Peta Potongan Profil Kedalaman ..................................................................... 13
Gambar 7 Penampang Melintang Profil Dasar Laut A dan B .......................................... 14
Gambar 8 Penampang Melintang Profil Dasar Laut C ..................................................... 14
Gambar 9 Peta Sebaran Jenis Sedimen Dasar .................................................................. 15
Gambar 10 Dermaga ............................................................................................................. 17
Gambar 11 Fasilitas Modern Pelabuhan Semayang ......................................................... 19
Gambar 12 Crane Darat ....................................................................................................... 20
Gambar 13 Forklift ................................................................................................................ 21
Gambar 14 Kapal Tunda ....................................................................................................... 21
Gambar 15 Kapal Pandu ....................................................................................................... 22
Gambar 16 Alur Pelayanan Kapal ....................................................................................... 24
Gambar 17 Alur Pelayanan Kapal ....................................................................................... 25
Gambar 18 Grafik Arus Kunjungan Kapal (Ship Call) ...................................................... 28
Gambar 19 Grafik Arus Gross Tonnage Kapal ................................................................... 28
Gambar 20 Grafik Arus Bongkar Muat Pelayaran Domestik ........................................... 29
Gambar 21 Gafik Arus Bongkar Muat Pelayaran Internasional ...................................... 29
Page | 4
I. Tinjuan Umum
I.1 Nama Pelabuhan : Pelabuhan Semayang
I.2 Jenis pelabuhan : Pelabuhan Umum Kelas IA
I.3 Lokasi :
I.4 Hinterland :
Page | 5
I.5 Struktur Organisasi Pelabuhan :
Page | 6
II. Tinjuan Lingkungan
II.1 Hidro oceanografi
Keadaan hidro oceanografi pelabuhan Semayang dipaparkan sebagai berikut:
• Hidrogafi
Keadaan pantai landai berpasir, daratan daerah lingkungan
kerja pelabuhan 100 m dari pantai hingga masuk. Jalan raya terletak
di pinggir tebing bukit terjal dimana terdapat manara suar (Tukong
Hill) untuk memandu kapal memasuki pelabuhan Balikpapan.
• Arus
Arus maksimum pada waktu pengukuran terjadi pada saat neap
di titik 12 sebesar 0.56m/detik, sedangkan arus minimum dititik 12
sebesar 0.09 m/detik. Arus maksimum yang terjadi pada waktu
pengukuran saat spring di titik 12 sebesar 0.52 m/detik, sedangkan arus
minimum dititik 12 sebesar 0.10 m/detik Arus kecepatan maksimal
4mil/jam, arah utara bergantian. Alur pelayaran 12 mil laut dari buoy
1 sampai kolam pelabuhan dengan kedalaman 13,5 m LWS (Low Water
Spring).
• Gelombang
Tinggi gelombang pada pelabuhan Semayang menurut BMKG
berkisar antara 0.5 m – 1 m, dengan ketinggian ini dianggap relatif
aman untuk pelayaran karena keadaan gelombang cukup tenang.
Gelombang yang terjadi di sepanjang garis pantai Balikpapan berasal
dari gelombang laut dalam dari arah utara ke timur laut, yang
dibangkitkan sesuai fetch diperairan selat Makasar. Gelombang terjadi
pada saat muson timur laut yang terjadi dari bulan November hingga
Maret. Jenis gelombang yakni gelombang angin dan kapal serta tipe
gelombangnya yaitu Constructive wave.
• Pasang Surut
a. Waktu local : GMT +8 jam
b. Koefisien pasang surut air laut : 47
c. Pasang minimum : 0.7 m terjadi pada pukul 11.00 – 12.30 WITA
d. Pasang maksimum : 2 m terjadi pada pukul 17.00 – 18.00 WITA
Page | 7
• Suhu
Suhu di pelabuhan semayang memiliki suhu minimum 24 derajat
C dan suhu maksimum 28 derajat C dengan kelembaban minimum 71%
dan maksimum 91%.
• Iklim
Cuaca di pelabuhan semayang yakni hujan lokal.
II.2 Batimetri
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data kedalaman
yang diukur secara langsung yang kemudian dilakukan koreksi terhadap
pasang surut dan draft transduser dapat diketahui batimetri/kedalaman pada
lokasi penelitian berkisar antara -2,24 meter hingga -53,84 meter terhadap
nilai MSL (Mean Sea Level), dengan nilai persentase rata-rata morfologi dasar
perairan (slope) (A-B), (C-D), dan (E-F) yaitu 0,8553%, 12,668%, dan 3,077 %.
Hasil tersebut menunjukan potongan kelerengan (slope) di Perairan Teluk
Balikpapan yaitu rata-hampir rata, berombak dengan lereng miring, dan
berombak dengan lereng landai. Serta jenis sedimen dasar di lokasi penelitian
terdiri dari 3 macam yaitu, lanau (silt), pasir lanauan (silty sand), dan pasir
(sand).
So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4
Acm 139,7 60,37 65,7 7,07 17,7 16,2 16,7 5,3 1,8 4,7
g 228,23 210,4 348,6 210,4 137,3 77,2 137,3 207,9 206,2
Page | 8
Faktor penentu tipe pasang surut atau nilai Formzahl (F) diperoleh sebesar
0,26413 yang menunjukkan bahwa pasang surut di Perairan Teluk Balikpapan,
Kalimantan Timur adalah bertipe pasang surut campuran condong ke harian
ganda. Grafik pasang surut Perairan Teluk Balikpapan disajikan secara lengkap
pada Gambar II.1
• Kontur Batimetri
Page | 9
Gambar 3 Peta Kontur Batimetri Lapangan
kedudukan permukaan laut sebenarnya (TWLt) pada waktu (t). Sehingga dapat
diperoleh nilai kedalaman sebenarnya yang berkisar antara kedalaman -2,24 hingga
-53,84 m.Peta kontur batimetri Perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur
diperoleh menggunakan software ArcGis 10.0 dengan cara interpolasi menggunakan
kriging. Kriging merupakan suatu metode yang dapat mengisi kekosongan data
dengan metode tertentu dari suatu kumpulan data untuk menghasilkan sebaran yang
kontinyu pada suatu kedalaman. Peta kontur batimetri dapat disajikan sesuai dengan
wilayah yang telah ditentukan, peta kontur batimetri tersaji pada Gambar 2. Serta
data kedalaman digitasi dengan ArcGis 10 ditampilkan dalam bentuk peta batimetri
yang diinterpolasi menggunakan metode Kriging sehingga menghasilkan garis kontur
kedalaman. Peta batimetri Dishidros hasil digitasi disajikan pada Gambar II.3
Batimetri hasil lapangan yang berupa garis kontur menunjukan adanya kurva
berbentuk kurva tertutup dengan perbedaan jarak antar kontur yang rapat di daerah
muara sungai, hal ini menunjukan di dasar perairan tersebut terdapat adanya
pendangkalan. Kedalaman yang dangkal juga terdapat di tepi pantai Petrosea dan
Tanjung Batu ditunjukan pada jarak antar garis kontur yang jarang dengan
kedalaman -2 meter hingga – 10 meter. Pendangkalan di sekitar muara sungai
dipengaruhi oleh kondisi pasang surut, Menurut Triatmodjo (1999), Apabila tinggi
pasang surut cukup besar, volume air pasang yang masuk sungai sangat besar. Air
laut akan berakumulasi dengan air dari hulu sungai. Pada waktu air surut, volume
Page | 10
air yang sangat besar tersebut mengalir keluar dalam periode waktu tertentu yang
tergantung pada tipe pasang surut. Kecepatan arus selama air surut tersebut besar,
yang cukup potensial membentuk endapan di muara sungai. Kedalaman terdalam
didapatkan pada daerah tengah Teluk Balikpapan dengan menunjukkan pola garis
kontur yang semakin rapat, hingga disatu wilayah terdapat kedalaman yang sangat
menjorok hingga kedalaman -35 m, hal ini dikarenakan kedalaman yang terbentuk
di wilayah tengah Teluk Balikpapan dikhususkan untuk pengamanan jalur pelayaran
kapal yang ditandai dengan pembatas berupa buoy, dimana buoy adalah alat bantu
pelayaran yang diangker pada suatu tempat yang dianggap tepat, dan diberi tanda
berupa lampu, radar pemantul atau bel/bunyi peringatan yang disesuaikan dengan
penggunanya (Triatmodjo, 2009).
Page | 11
Hidro-Oseanografi Belanda tahun 1903 diperbaruhi tahun 1974 dan 1982 dan
dikoreksi kebali pada tahun 2013. Sehingga perubahan kedalaman memungkinkan
terjadi di Perairan Teluk Balikpapan signifikan. Garis kontur peta Laut Teluk
Balikpapan Dishidros menunjukan tidak adanya jarak antar garis kontur yang
melebar disekitar Pantai Tanjung Batu dan Muara Sungai Wain. Hal ini berbeda
ditunjukan pada peta hasil lapangan, garis kontur menunjukan adanya jarak antar
garis kontur yang melebar (Gambar II.3), hal ini menunujukan di dasar perairan
terdapat pendangkalan.
Page | 12
• Profil Kedalaman Dasar Perairan
Page | 13
dari Mulyana dan Salahudin (2009), yaitu Indonesia bagian timur yang terdiri dari
sederetan pulau pulau berebentuk busur lengkung dengan perbedaan bentuk relief
yang sangat menonjol dan dipisahkan oleh laut dalam, yang mempunyai palung-
palung dalam dan pegunungan yang tinggi sehingga mempunyai tatanan tektonik
lebih rumit. Hasil perhitungan tersebut berada dalam 3 pada klasifikasi nilai
kelerengan (Tabel 3). Menurut teori Van Zuidam (1953), yaitu bila nilai kelerengan
0 % – 2 %, 7 % – 15%, dan 2 % – 7 % termasuk klasifikasi dasar perairan yang rata-
hampir rata, berombak dengan lereng miring, dan berombak dengan lereng
landai.
Page | 14
umumnya dipengaruhi oleh pasang surut. Pengaruh fluktuasi pasang surut
menyebabkan arus muara relatif tenang, sehigga material sedimen tersebut akan
mengalami sedimentasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Triatmodjo (1999), bahwa
muara yang didominasi pasang surut akan memiliki volume air pasang yang masuk ke
sungai sangat besar tersebut mengalir keluar dalam periode waktu tertentu yang
tergantung pada tipe pasang surut. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu
pengadukan oleh kapal nelayan atau kapal kapal besar seperti kapal tongkang
mengingat wilayah ini merupakan lalu lintas kapal untuk alur pelayaran kapal.
Sebaran sedimen jenis lanau (silt) dan pasir lanauan (silty sand) terdapat pada
daerah lepas pantai (offshore) dengan tingkat kemiringan sangat landai. Adanya
sungai pada daerah penelitian dimungkinkan mempengaruhi area sebaran sedimen
dasar lanau (silt) dan pasir lanauan (silty sand), sehingga butiran sedimen yang
terdistribusi hanya berukuran diameter kecil. Sedimen jenis lanau (silt) memiliki
ukuran butir lebih kecil dari 1 mm dan sangat rentan terbawa oleh arus mengikuti
pola arus dominan di perairan. Sedimen jenis pasir lanauan (silty sand) terdapat
dekat dengan muara sungai yang masih dipengaruhi oleh pasir (sand) yang
tertranspor dari muara sungai dan tepian pantai oleh arus, sehingga jenis sedimen
yang dekat dengan muara sungai memiliki jenis sedimen campuran antara pasir
(sand) dan lanau (silt) yang berasal dari sungai yang masuk ke perairan pantai.
Menurut Triatmodjo (1999), semakin menuju kedalaman perairan, maka sedimen
yang tersebar akan semakin halus, dan apabila arusnya berkurang maka tidak mampu
lagi mengangkut sedimen sehingga akan terjadi sedimentasi di daerah tersebut.
Page | 15
Menurut Pethick (1997) dalamPatty (2010), bahwa ukuran sedimen dipengaruhi
oleh kemiringan lereng dasar perairan. Semakin kecil ukuran partikel sedimen maka
lereng akan landai sebaliknya bila ukuran partikel semakin besar, maka kemiringan
lereng akan curam. Bila dihubungkan dengan peta kontur batimetri lapangan
(Gambar 3) dan (Gambar 11), jenis sedimen dasar dipengaruhi oleh kelerengan dasar
perairan, kelerengan dasar perairan yang landai di dominasi oleh jenis sedimen yang
berukuran partikel halus yaitu pasir lanauan (silty sand) hingga lanau (silt) dengan
kedalamn berkisar lebih dari 5 m, dan untuk sebaran jenis sedimen dasar yang
berukuran partikel besar yaitu pasir (sand), maka kelerengan dasar perairannya
berbentuk curam yang berada pada daerah wilayah Teluk Balikpapan dengan
kedalaman berkisar hingga 40m.
Page | 16
III. Tinjuan Teknis
III.1 Fasilitas
Pelabuhan Semayang memiliki fasilitas berupa dermaga, lapangan penumpukan,
terminal penumpang, instalasi air dan listrik, car terminal, jaringan jalan, serta alat
bongkar muat. Semua fasilitas yang dimiliki Pelabuhan Semayang dihubungkan
dengan akses jalan dari dan ke sentra-sentra industry perdangan serta jalan pada
lokasi pelabuhan.
Dermaga
Gambar 10 Dermaga
Page | 17
4 Dermaga Semayang IV 75 m x 21 m 1.575 T/m2
5 Dermaga Semayang V 60 m x 21 m 1.260 T/m2
6 Dermaga Semayang VI 50 m x 21 m 1.050 T/m2
7 Dermaga Semayang VII 50 m x 21 m 1.050 T/m2
8 Dermaga Semayang VIII 60 m x 21 m 1.260 T/m2
Lapangan Penumpukan
Selain dermaga, fasilitas lain yang dimiliki oleh Pelabuhan Semayang adalah
lapangan penumpukan. Untuk jumlahnya terdapat 4 lapangan penumpukan. Berikut
adalah tabel berisi luas masing-masing lapangan penumpukan beserta
kapasitasnya:
Fasilitas lainnya
1. Terminal Penumpang
Page | 18
Mulai 10 Juni 2017, Pelabuhan Semayang mulai beroperasi dengan tampilan
menjadi lebih modern setelah adanya renovasi. Kapasitas Pelabuhan Semayang
sebelum direnovasi dapat menampung maksimal 2.500 orang, maka dengan
selesainya proyek renovasi, kini terminal penumpang Pelabuhan Semayang dapat
menampung maksimal 3.200 orang dengan fasilitas 2 lantai.
Fasilitas penunjang lainnya yaitu toilet, ruangan merokok, ruang laktasi (ibu
mneyusui), ruang kesehatan, mushalla, fasilitas penyandang cacat serta fasilitas
mendukung keamanan dan kenyamanan.
2. Gedung Kantor
Page | 19
Untuk gedung kantor Pelabuhan Semayang memiliki luas 1.507 m2
Fasilitas listrik yang dimiliki Pelabuhan Semayang dari PLN sebesar 240 Va dan
instalasi fasilitas air sebesar 240 ton/jam.
III.2 Peralatan
Peralatan penunjang pada Pelabuhan Semayang terdapat 2 macam yaitu
peralatan mekanik untuk menunjang proses bongkar muat dan juga peralatan apung.
b. Forklift
Kapasitas 5 ton : 1 unit merk Nissan
Kapasitas 3 ton : 1 unit merk Toyota
Kapasitas 2 ton : 1 unit merk Datsun
Page | 20
Gambar 13 Forklift
• Alat Apung
a. Kapal Tunda
Bima VII Kapasitas 2400 HP : 1 unit
Selat Makassar Kap. 1700 HP : 1 unit
Anggada XV Kap. 980 HP : 1 unit
Page | 21
b. Kapal Pandu
MPC Semayang I : 1 unit
MPC Semayang II : 1 unit
MPI. 027 : 1 unit
MPI. 039 : 1 unit
Page | 22
IV. Tinjuan Operasional
Pelayanan Kapal
Pelayanan kapal mencakup mulai dari kapal sebelum memasuki alur hingga
tambat di dermaga sampai dengan kapal keluar meninggalkan alur. Pelayanan kapal
akan mengacu kepada aturan yang telah disepakati dan kebutuhan pengguna jasa,
pengguna jasa dapat menyesuaikan pelayanan yang dibutuhkan. Dalam pelayanan
kapal akan dibagi menjadi pelayanan yang lebih khusus, antara lain:
a. Jasa Pandu
b. Jasa Labuh
Jasa labuh merupakan jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat
berlabuh dengan aman selama menunggu pelayanan tambat, bongkar muat atau
menunggu pelayanan lainnya (docking, pengurusan dokumen dan lain-lain). Selain
itu juga untuk menghindari kemungkinan bertabrakan dengan kapal lain yang sedang
berlabuh, memastikan kedalaman air agar kapal tidak kandas dan tidak mengganggu
alur pelayaran.
c. Jasa Tambat
Jasa yang diberikan utuk kapal bertambat pada tambatan dan secara teknis
dalam kondisi yang aman, untuk dapat melakukan bongkar muat dengan lancar dan
aman. Untuk menghindari ineffisiensi karena penggunaan tambatan tidak optimal.
Page | 23
d. Jasa Tunda
Jasa yang diberikan untuk penyerahan air tawar dari darat ke kapal untuk
keperluan kapal dan Anak Buah Kapalnya.
I.
Pelayanan Barang
Page | 24
d. Delivery, yaitu proses penyerahan barang yang disimpan digudang dari hasil
pembongkaran muatan kapal oleh pihak Pelabuhan Kepada pemilik barang
atau pihak yang diberi kewenangan.
e. Truck Loosing, yaitu proses pemindahan barang hasil pembongkaran muatan
kapal dari atas ke dermaga oleh pemilik barang atau pihak yang diberi
kewenangan ke lokasi diluar area pelabuhan.
Pelayanan Petikemas
Pelayanan Penumpang
Pelayanan penumpang melayani mulai dari berlabuh hingga kebutuhan anak buah
kapal
Page | 25
Pelayanan alat melayani semua kebutuhan pelanggan dari segala aspek di lapangan
a. Forklift
b. Mobile Crane
c. Tronton
d. Reach Stacker
Pelayanan Jasa Lainnya
a. Kerjasama Usaha
b. Kerjasama Operasi
c. Penyewaan Gedung, bungkering, tanah, listrik, dan lain-lain
BESARAN TARIF
Page | 26
BESARAN TARIF
Page | 27
sebagai salah satu indicator dalam menganalisis aktivitas suatu pelabuhan dimana
dapat menggambarkan besar kecilnya kapal yang berkunjung dan dapat melengkapi
informasi frekuensi kunjungan kapal. Berikut jumlah kunjungan kapal dan GT kapal
di Pelabuhan Balikpapan dari tahun 2013 – 2017 dimana dari tahun ke tahun
kunjungan kapal cenderung mengalami penurunan sedangkan GT kapal cenderung
mengalami kenaikan tetapi menurun pada tahun 2017.
4000
3000 Kunjungan Kapal (unit)
2000
1000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
40000
30000
Gross Ton (GT)
20000
10000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Bongkar muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses
pengiriman barang. Data arus bongkar muat kapal di Pelabuhan Balikpapan
Page | 28
menunjukkan arus bongkar pelayaran domestik dan internasional cenderung lebih
tinggi dibandingkan arus muat. Dalam segi jumlah arus bongkar muat, pelayaran
domestik lebih unggul pada arus bongkar sedangkan pelayaran internasional lebih
unggul pada arus muat.
8000000 Bongkar
6000000
Muat
4000000
2000000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
50000000
40000000
Ton
30000000
Bongkar
20000000
Muat
10000000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Page | 29
2. Alat-alat berat
3. Spareparts
4. Bahan Kimia
5. Curah Kering
6. Curah Cair/Drum
7. Pallet Cargo
V. Rencana Pengembangan
Page | 30
Pintu masuk ruang tunggu juga dimodifikasi dan ditata ulang demi memudahkan
calon penumpang. Nantinya, calon penumpang harus memiliki boarding pass apabila
akan masuk ke ruang tunggu. Hal ini tentunya akan meningkatkan tingkat keamanan
serta kenyamanan di ruang tunggu Pelabuhan Semayang.
Page | 31
LAMPIRAN TUGAS
Page | 32
DAFTAR PUSTAKA
Patty, W. 2010. Karakteristik Tipe Dasar dan Pemanfaatan Perairan di Sekitar Pulau
166 hlm.
Satriadi, A. 2012. Studi Bathimetri dan Sedimen dasar laut di perairan Marina
Arief Cahyo, Aditya. 2014. Laporan Kerja Praktek PT. Pelindo IV Cabang Balikpapan.
Pos, Bisnis.
BADAN PUSAT STATISTIK. 2014. Statistik Transportasi 2013. Diambil kembali dari
Page | 33
24 Februari 2019 pukul 10.15 WIB
http://kaltimprov.go.id/halaman/kawasan-industri-kariangau 23 Februari
Page | 34