Anda di halaman 1dari 7

MPASI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 – 6 bulan adalah ASI.Tapi begitu menginjak
usia 6 bulan ke atas, asupan bayi harus ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MPASI). Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI
yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Di minggu-minggu
pertama pemberian MPASI, berikan bubur beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam
buah. Kenalkan satu persatu. Jangan dicampuraduk menjadi satu. Biarkan ia belajar mengenal
rasa tiap jenis makanan yg masuk ke dalam mulutnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian MPASI

2. Apa jenis MP ASI

3. Bagaimana pemberian makanan pada umur 0-24 bulan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Makanan Pendamping- ASI

MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi
atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes, 2006).
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini
dimaksudkan untuk menyesuaikan kemampuan alat pencernaan bayi dalam menerima MP-
ASI (Depkes RI, 2004).

MP-ASI merupakan peralihan asupan yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang
semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik
oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk bukan
cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke lidah bagian belakang
(Depkes,2000).

Adapun waktu yang baik dalam memulai pemberian MP-ASI pada bayi adalah umur diatas 6
bulan. Pemberian makanan pendamping pada bayi sebelum umur tersebut akan menimbulkan
risiko sebagai berikut :

- Rusaknya sistem pencernaan karena perkembangan usus bayi dan pembentukan


enzim yang dibutuhkan untuk pencernaan memerlukan waktu 6 bulan. Sebelum sampai usia
ini, ginjal belum cukup berkembang untuk dapat menguraikan sisa yang dihasilkan oleh
makanan padat.

- Tersedak disebabkan sampai usia 6 bulan, koordinasi syaraf otot (neuromuscular)


bayi belum cukup berkembang untuk mengendalikan gerak kepala dan leher ketika duduk
dikursi. Jadi, bayi masih sulit menelan makanan dengan menggerakan makanan dari bagian
depan ke bagian belakang mulutnya, karena gerakan ini melibatkan susunan refleks yang
berbeda dengan minum susu.

- Meningkatkan resiko terjadinya alergi seperti asma, demam tinggi , penyakit seliak
atau alergi gluten (protein dalam gandum).

- Batuk, penelitian bangsa Scotlandia adanya hubungan antara pengenalan makanan


pada umur 4 bulan dengan batuk yang berkesinambungan.

- Obesitas, penelitian telah menghubungkan pemberian makanan yang berlebih di awal


masa perkenalan dengan obesitas dan peningkatan resiko timbulnya kanker, diabetes dan
penyakit jantung di usia lanjut (Lewis, 2003).

2.2 Jenis MP-ASI


Beberapa Jenis MP-ASI yang sering diberikan adalah:

1). Buah, terutama pisang yang mengandung cukup kalori. Buah jenis lain yang sering
diberikan pada bayi adalah : pepaya, jeruk, dan tomat sebagai sumber vitamin A dan C.

2). Makanan bayi tradisional :

a). Bubur susu buatan sendiri dari satu sampai dua sendok makan tepung beras sebagai
sumber kalori dan satu gelas susu sapi sebagai sumber protein.

b). Nasi tim saring, yang merupakan campuran dari beberapa bahan makanan, satu sampai
dua sendok beras, sepotong daging, ikan atau hati, sepotong tempe atau tahu dan sayuran
seperti wortel dan bayam, serta buah tomat dan air kaldu.

3). Makanan bayi kalengan, yang diperdagangkan dan dikemas dalam kaleng, karton, karton
kantong (sachet) atau botol : untuk jenis makanan seperti ini perlu dibaca dengan teliti
komposisinya yang tertera dalam labelnya (Lewis, 2003).

Menurut WHO Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dianggap baik adalah apabila
memenuhi beberapa kriteria hal berikut :

a). Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai diperkenalkan pada bayi ketika
usianya lebih dari 6 bulan dan kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat melebihi dari apa
yang didapatkannya melalui ASI

b). Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan memberikan energy, protein
dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak.

c). Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik pada
saat disiapkan, disimpan maupun saat diberikan pada anak.

2.3. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan bayi/anak


menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 5 tahap :

a. Makanan bayi umur 0 – 6 bulan

b. Makanan bayi umur 6 – 9 bulan

c. Makanan anak umur 9 – 12 bulan

d. Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan bayi/anak perlu
penanganan secara khusus.
A. Makanan Bayi Umur 0 – 6 Bulan

1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif ) Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang
produksi ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk
bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan menyusui akan terbina hubungan
kasih sayang antara ibu dan anak.

2. Berikan kolostrum Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental
dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan
yang tinggi.

3. Berikan ASI dari kedua payudara Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong,
kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.

INGAT !

• Berikan kolostrum

• Berikan ASI Eklusif

B. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi mulai
diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. (cara membuat terlampir).

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit
dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan ini
dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi
penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.

4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sbb :

· Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan

· Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan

· Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan

· Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan

“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”


C. Makanan Bayi Umur 9 - 12 Bulan

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan kepadatan
nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan
makanan keluarga.

2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi
tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri
agar kebersihannya terjamin.

3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke


dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti (terlampir).
Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap
kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.

INGAT !

• Teruskan pemberian ASI

• Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup

• Berikan makanan selingan 1 kali sehari

• Perkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan

D. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi
merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.

2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan


porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan
makanan selingan 2 kali sehari.

3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan.


Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu,
tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur
susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.

4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.

INGAT !

• Teruskan pemberian ASI


• Berikan makanan keluarga 3 kali sehari

• Berikan makanan selingan 2 kali sehari

• Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya.

Memperhatikan kebersihan individu dan lingkungan

Kebiasaan memberi makan anak sambil berjalan di luar rumah dan kebiasaan mengudap tentu
saja tidak dianjurkan karena alasan kebersihan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemberian MP ASI diberikan pada umur bayi diatas 6-24 bulan. Pemberian MPASI
dini dapat menimnulkan beberapa resiko kesehatan pada anakmisalnya pencernaan. Dan
sesuai dengan pemberian makanan pada bayi dari 0-24 bulan.

Menurut WHO Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dianggap baik adalah apabila
memenuhi beberapa kriteria hal berikut :

a). Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai diperkenalkan pada bayi ketika
usianya lebih dari 6 bulan dan kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat melebihi dari apa
yang didapatkannya melalui ASI

b). Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan memberikan energy, protein
dan zat gizi mikro yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak.

c). Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi mikroorganisme baik pada
saat disiapkan, disimpan maupun saat diberikan pada anak.

Anda mungkin juga menyukai