Anda di halaman 1dari 3

18

B. Sistem Peredaran Darah pada Amphibi Sistem peredaran darah pada amphibi, misalnya pada katak
terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak
tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel- sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran
merah, sel-sel darah putih, dan keeping sel darah. Jantung katak terdiri dari:

Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior

Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)

Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung

Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik

18

B. Sistem Peredaran Darah pada Amphibi Sistem peredaran darah pada amphibi, misalnya pada katak
terdiri dari jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak
tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel- sel darah (korpuskula) yakni sel-sel daran
merah, sel-sel darah putih, dan keeping sel darah. Jantung katak terdiri dari:

Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior

Dua buah serambi yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister)

Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung


Trunkus arteriousus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik Gambar 7
Sistem Peredaran Darah Pada Amphibi Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan
bilik terdapat katup (valve) sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam
trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Proses sirkulasi pada Amphibi

19

Dalam proses peredaran darah pada amphibi, misalnya katak, Ventrikel akan memompakan darah ke
dalam sebuah arteri bercabang yang mengarahkan darah melalui dua sirkuit: sirkuit pulmokutaneus dan
sirkuit sistemik. Sirkuit pulmokutaneus mengarah ke jarigan pertukaran gas (dalam paru-paru dan kulit 9
pada katak), dimana darah akan mengambil oksigen sembari mengalir melalui kapiler. Darah yang kaya
oksigen kembali ke atrium kiri jantung, dan kemudian sebagian besar di antaranya dipompakan ke dalam
sirkuit sistemik. Sirkuit sistemik membawa darah yang kaya oksigen ke seluruh organ tubuh dan
kemudian mengembalikan darah yang miskin oksigen ke atrium kanan melalui vena. Skema ini, yang
disebut sirkulasi ganda. Untuk lebih jelasnya, peredaram darah katak lebih mudah jika dipelajari dengan
bagan berikut: Gambar 8 Sirkulasi Pada katak C. Sistem Peredaran Darah pada Reptilia Sistem peredaran
darah pada reptilia lebih maju jika dibandingkan dengan sistem peredaran amfibi karena adanya
pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di
rongga dada di bagian depan ventral.

Jantung reptilia terdiri atas tiga ruang yaitu 2 atria dan 1 ventrikulus, kecuali pada crocodilian dan
alligator. Tetapi ventrikulus cordis dari cor yang beruang tiga, sebenarnya terbagi dua oleh suatu septum
yang disebut septum interventricularis yang membentang dari apex cordis sampai ke pusat cor, sehingga
seolah-olah cor semua reptilia beruang empat. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis tadi
belum sempurna sehingga masih ada percampuran darah antara bagian dexter dan sinister. Antara
kedua antria dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah sempurna, sehingga tidak akan terjadi
percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.Conus arteriosus pada reptilia telah menjadi
sebagian dari venticulus. Dari ventriculus ini akan keluar 3 pembuluh yang besar, yaitu aorta pulmonalis
yang menuju ke pulmo, kemudian arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister yang akan bercabang-
cabang ke semua bagian tubuh. Arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dekster sedang arcus aorta
dekster keluar dari ventrikel sinister. Pada crocodilia, arcus aorta dekster dan arcus aorta sinister
berssilangan dan bersinggungan dimana tempat persinggungan ini akan berfusi sedemikian rupa
sehingga timbul suatu lubang yang disebut foramen panizzae. Pada crocodilian septum interventriculare
sempurna, sehingga cor betul-betul beruang 4. Namum demikian percampuran darah masih terjadi
karena adanya

21

foramen panizzae, juga percampuran ini terjadi pada titik di mana arcus aorta dekster dan sinister
bersatu untuk membentuk aorta dorsalis. Reptilia mempunyai sirkulasi ganda yaitu sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmoner yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran-gas dalam paru-paru dan
kembali ke jantung. Pada satu ordo reptilia, crocodilia, ventrikel secara sempurna terbagi menjadi bilik
kiri dan bilik kanan. Proses sirkulasi pada reptilia Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus
menuju ke serambi kanan, kemudian bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria
pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui
sepasang arkus aortikus, Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta
dorsalis yang menyuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang. Dari seluruh jaringan
tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung. Gambar 10
Sirkulasi Pada Reptilia D. Sistem Peredaran Darah pada Aves Untuk mempelajari peredaran darah pada
aves, diambil contoh peredaran dari burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai
pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh
eritrosit berbentuk oval dan berinti. Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput
perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang

22

berdinding lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar
dari bilik kiri dan tiga buah yaitu dua arteri anonim yang bercabang lagi menjadi arteri-arteri yang
memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan, dan sebuah aorta merupakan sisa
dari arkus aortikus yang menuju ke Kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri mereduksi). Pembuluh nadi
ini kemudian meligkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi dorsalis (pembuluh
nadi puggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis
(pembuluh nadi paru paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas: a) Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior). b)
Vena ini membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
c) Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior): membawa darah dari bagian bawah tubuh
ke jantung d) Pembuluh balik yang datang dari paru-paru (pulmo) kanan dan paru-paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung

Anda mungkin juga menyukai