Anda di halaman 1dari 7

Kewajiban adalah utang masa kini BPR yang timbul dari peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya

diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya milik BPR yang mengandung manfaat ekonomi.
Pos-pos kewajiban yang umum dimiliki oleh BPR adalah sebagai berikut:

1. KEWAJIBAN SEGERA

Kewajiban Segera adalah kewajiban yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh
pemiliknya dan harus segera dibayar. Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa
kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. (SAK ETAP paragraf 2.35).Perlakuan
Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi kewajiban segera diakui pada saat: 1) kewajiban telah
jatuh tempo; atau 2) kewajiban menjadi segera dapat ditagih oleh pemiliknya baik dengan perintah dari
pemberi amanat maupun tidak. Penyajian Kewajiban Segera disajikan sebesar jumlah yang harus
diselesaikan. Pengungkapan Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1) Rincian kewajiban segera. 2)
Penjelasan untuk kredit yang bersaldo kredit.

 Ilustrasi Jurnal
1. Penutupan rekening tabungan atau b. Pada saat penyelesaian:
deposito jatuh tempo Db. Kewajiban segera – Kredit
a) Pada saat penutupan: bersaldo kredit
Db. Tabungan/Deposito Kr. Rekening
Db. Beban bunga 4. Selisih lebih penjualan agunan
tabungan/deposito a. Pada saat penjualan agunan:
Kr. Kewajiban segera - Simpanan Db. Kas/Rekening
(penutupan rekening) Kr. Kredit yang diberikan
b) Pada saat penyelesaian: Kr. Pendapatan bunga (jika ada)
Db. Kewajiban segera – Simpanan Kr. Kewajiban segera – Selisih lebih
(penutupan rekening) penjualan agunan
Kr. Kas/Rekening b. Pada saat penyelesaian:
2. Kiriman uang Db. Kewajiban segera – Selisih lebih
a. Pada saat penerimaan kiriman uang: penjualan agunan
Db. Rekening Kr. Kas/Rekening
Kr. Kewajiban segera - Kiriman uang 5. Dividen
b. Pada saat dilakukan pembayaran: a. Pada saat ditetapkan:
Db. Kewajiban segera - Kiriman Db. Saldo laba
uang Kr. Kewajiban segera – Utang
Kr. Kas/Rekening dividen
3. Kredit bersaldo kredit b. Pada saat dibayarkan:
a. Pada saat terjadi pembayaran oleh Db. Kewajiban segera – Utang
nasabah yang melebihi jumlah dividen
terutang: Kr. Kas/Rekening
Db. Rekening 6. Potongan pajak
Kr. Kredit yang diberikan a. Pada saat potongan pajak dilakukan:
Db. Kredit yang diberikan Db. Pos terkait
Kr. Kewajiban segera – Kredit Kr. Kewajiban segera – Potongan
bersaldo kredit pajak
b. Pada saat disetorkan: Db. Beban non operasional
Db. Kewajiban segera – Potongan Kr. Kewajiban segera – Denda/sanksi
pajak kewajiban membayar
Kr. Kas/Rekening b. Pada saat disetorkan:
7. Denda/sanksi kewajiban membayar Db. Kewajiban segera –
kepada instansi terkait Denda/sanksi kewajiban membayar
a. Pada saat timbul kewajiban: Kr. Kas/Rekening
2. UTANG BUNGA

Utang Bunga merupakan pos yang dimaksudkan untuk menampung kewajiban BPR yang timbul
dari pengakuan biaya bunga dari aktivitas yang terkait dengan fungsi BPR. Termasuk dalam pengertian
kewajiban bunga adalah kewajiban bunga yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih
oleh pemiliknya dan harus segera dibayar. Dasar Pengaturan Kewajiban diakui dalam neraca jika
kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
(SAK ETAP paragraf 2.35). Pengakuan dan Pengukuran Utang Bunga diakui sebesar jumlah bunga
kontraktual, baik untuk akrual bunga maupun yang telah jatuh tempo. Penyajian Utang Bunga
disajikan sebesar jumlah yang harus diselesaikan Pengungkapan Hal-hal yang harus diungkapkan
antara lain: 1) Rincian utang bunga yang berasal dari akrual bunga dan bunga jatuh tempo. 2) Rincian
utang bunga kepada pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan BPR.

 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat pengakuan bunga akrual/jatuh tempo
Db. Beban bunga – Deposito/pinjaman yang diterima/pos terkait
Kr. Utang bunga
b. Pada saat pembayaran bunga
Db. Utang bunga
Kr. Kas/Rekening
3. UTANG PAJAK

Utang Pajak adalah kewajiban pajak penghasilan badan yang terutang atas penghasilan BPR. b. Dasar
Pengaturan SAK ETAP Bab 24 tentang Pajak Penghasilan Utang pajak merupakan selisih kurang atas
kewajiban pajak penghasilan BPR setelah memperhitungkan angsuran pajak atau pajak dibayar
dimuka. Pengakuan dan Pengukuran Utang Pajak diakui sebesar jumlah yang harus disetorkan ke Kas
Negara. Penyajian Utang Pajak disajikan sebesar jumlah yang harus diselesaikan. Pengungkapan Hal-
hal yang harus diungkapkan antara lain: 1) Kerugian fiskal yang masih dapat dikompensasi ke periode
berikutnya. 2) Rincian komponen utama beban pajak penghasilan

 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat membayar angsuran PPh Kr. Pajak dibayar dimuka
Badan: Kr. Utang pajak
Db. Pajak dibayar dimuka c. Pada saat pembayaran:
Kr. Kas/Rekening Db. Utang pajak
b. Pada saat akhir tahun: Kr. Kas/Rekening
Db. Beban pajak penghasilan
4. SIMPANAN

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank umum atau BPR lain)
kepada BPR berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Dasar Pengaturan (SAK ETAP paragraf 2.35).
Pengakuan dan Pengukuran 1) Tabungan a) Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran

 Ilustrasi Jurnal Tabungan/Deposito tanpa Biaya Transaksi


a. Pada saat penerimaan setoran: Kr. Tabungan
Db. Kas/Rekening h. Pada saat pembayaran bunga
Kr. Tabungan/Deposito deposito:
b. Pada saat penarikan tabungan: Db. Utang bunga deposito - Bunga
Db. Tabungan deposito masih harus dibayar
Kr. Kas/Rekening Kr. Kas/Rekening
c. Pada saat pembebanan biaya Tabungan/Deposito dengan Biaya
administrasi (jika ada): Transaksi yang Dikeluarkan di Awal
Db. Rekening A. Pada saat penerimaan setoran:
Kr. Pendapatan lain-lain (biaya Db. Kas/Rekening
administrasi) Db. Tabungan/Deposito – Biaya
d. Biaya administrasi penutupan transaksi
tabungan Kr. Tabungan/Deposito
I. Pada saat pengakuan beban Kr. Pos terkait
bunga B. Pada saat pengakuan akrual
Db. Bunga tabungan beban bunga
Kr. Utang bunga tabungan/deposito:
II. Pada saat penutupan Db. Beban bunga
tabungan tabungan/deposito
Db. Utang bunga Kr. Utang bunga
Kr. Pendapatan lain-lain tabungan/deposito - Bunga
(biaya penutupan tabungan) tabungan/ deposito masih harus
Kr. Kas/Rekening/Kewajiban dibayar
segera Kr. Tabungan/Deposito – Biaya
e. Pada saat deposito jatuh tempo: transaksi Tabungan/Deposito
Db. Deposito dengan Biaya Transaksi yang
Kr. Kas/Rekening/Kewajiban segera Dikeluarkan di Akhir
f. Pada saat pengakuan akrual beban C. Pada saat pengakuan akrual
bunga tabungan/deposito: beban bunga
Db. Beban bunga tabungan/deposito:
tabungan/deposito Db. Beban bunga
Kr. Utang bunga - Bunga tabungan/deposito
tabungan/deposito masih harus Kr. Utang bunga - Bunga
dibayar tabungan/deposito masih harus
g. Pada saat pembayaran bunga dibayar
tabungan: Kr. Kewajiban kepada nasabah
Db. Utang bunga tabungan - Bunga (hadiah dll)
tabungan masih harus dibayar
D. Pada saat pemberian hadiah Db. Kewajiban kepada nasabah
tabungan/deposito: (hadiah dll)
Kr. Pos terkait

5. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari Bank Lain adalah kewajiban BPR kepada bank lain, dalam bentuk tabungan dan
deposito. b. Dasar Pengaturan (SAK ETAP paragraf 2.35) 1) Simpanan dari bank lain berupa tabungan
dan deposito. 2) Simpanan dari bank lain tidak termasuk pinjaman dari bank lain yang akan dicatat
pada pos Pinjaman Diterima.

 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat penerimaan setoran: e. Pada saat penarikan deposito jatuh
Db. Kas/Rekening tempo:
Kr. Simpanan dari bank lain - Db. Simpanan dari bank lain - Deposito
Tabungan/deposito Kr. Kas/Rekening
b. Pada saat penarikan tabungan: f. Pada saat pengakuan (pembayaran)
Db. Simpanan dari bank lain - Tabungan bunga tabungan:
Kr. Kas/Rekening Db. Beban bunga tabungan
c. Pada saat pembebanan biaya Kr. Simpanan dari bank lain - Tabungan
administrasi (jika ada) g. Pada saat pengakuan bunga deposito:
Db. Kas/Rekening Db. Beban bunga deposito
Kr. Pendapatan lain-lain (biaya Kr. Utang bunga
administrasi) h. Pada saat pembayaran bunga deposito:
d. Biaya administrasi penutupan tabungan: Db. Utang bunga
Db. Kas/Rekening Kr. Kas/Rekening/Simpanan dari bank
Kr. Pendapatan lain-lain (biaya lain
penutupan tabungan)

6. PINJAMAN DITERIMA
Pinjaman Diterima adalah dana yang diterima dari bank umum dan BPR lain, Bank Indonesia atau
pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman. Dasar Pengaturan (SAK ETAP paragraf 2.35)

 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat perjanjian ditandatangani: Db. Pinjaman diterima –
Db. Tagihan komitmen – Pinjaman Biaya transaksi
diterima yang belum ditarik Kr. Kas/Rekening
Kr. Rekening lawan - Tagihan II. Tanpa diskonto
komitmen Db. Rekening lawan –
b. Pada saat realisasi pinjaman Tagihan komitmen
diterima Kr. Tagihan komitmen –
I. Pada saat pembayaran Pinjaman diterima yang
biaya transaksi (notaris, belum ditarik
asuransi dan lainnya) Db. Kas/Rekening
Db. Pinjaman diterima – Kr. Utang bunga
Provisi Db. Beban bunga
Kr. Pinjaman diterima Kr. Pinjaman diterima –
III. Dengan diskonto Biaya transaksi Kr. Pinjaman
Db. Rekening lawan – diterima – Provisi
Tagihan komitmen II. Dengan diskonto
Kr. Tagihan komitmen – Db. Beban bunga
Pinjaman diterima yang Kr. Pinjaman diterima –
belum ditarik Biaya transaksi
Db. Kas/Rekening Kr. Pinjaman diterima –
Db. Pinjaman diterima – Diskonto
Diskonto d. Pada saat pembayaran
Kr. Pinjaman diterima angsuran/pelunasan:
c. Pada saat pengakuan beban bunga: Db. Utang bunga
I. Tanpa diskonto Db. Pinjaman diterima
Db. Beban bunga Kr. Kas/Rekening

7. DANA SETORAN MODAL – KEWAJIBAN

Dana Setoran Modal – Kewajiban (DSM – Kewajiban) adalah dana yang telah disetor secara riil ke
rekening BPR di bank umum dan diblokir untuk tujuan penambahan modal dan belum dinyatakan
telah memenuhi ketentuan permodalan yang berlaku atau telah dinyatakan tidak memenuhi
ketentuan permodalan yang berlaku. b. Dasar Pengaturan SAK ETAP paragraf 2.3

 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat menerima dana setoran modal dan menempatkan dalam escrow account
Db. Penempatan pada bank lain
Kr. DSM – Kewajiban
b. Pada saat dana setoran modal telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi ketentuan
permodalan yang berlaku:
Db. DSM – Kewajiban
Kr. DSM – Ekuitas
8. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Imbalan Kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang diberikan BPR atas jasa yang diberikan oleh
pekerja.Kewajiban Imbalan Kerja adalah kewajiban yang timbul dari imbalan kerja. b. Dasar
pengaturan SAK ETAP Bab 23 tentang Imbalan Kerja

 Ilustrasi Jurnal:
a. Kewajiban imbalan kerja jangka II. Pada saat kewajiban
pendek a) dibayarkan:
I. Pada saat terjadinya Db. Kewajiban segera –
kewajiban: Imbalan kerja
Db. Beban pegawai Kr. Kas/Rekening
Kr. Kewajiban segera – b. Kewajiban imbalan kerja jangka
Imbalan kerja panjang
I. Pada saat pengakuan Db. Kewajiban imbalan
kewajiban: kerja – Jangka panjang
Db. Beban imbalan kerja Kr. Kewajiban segera
Kr. Kewajiban imbalan kerja III. Pada saat kewajiban
– Jangka panjang dibayarkan:
II. Pada saat reklasifikasi ke Db. Kewajiban segera
kewajiban segera: Kr. Kas/Rekening

9. PINJAMAN SUBORDINASI

Pinjaman Subordinasi adalah pinjaman yang memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1) Ada
perjanjian tertulis antara BPR dan pemberi pinjaman; 2) Ada persetujuan terlebih dahulu dari Bank
Indonesia; 3) Tidak dijamin oleh BPR yang bersangkutan dan telah disetor penuh; 4) Minimum
berjangka waktu 5 (lima) tahun 5) Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari
Bank Indonesia dan dengan pelunasan tersebut permodalan BPR tetap sehat; dan 6) Jika terjadi
likuidasi, maka hak tagihnya berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada. Persyaratan tersebut
dapat berubah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dasar Pengaturan (SAK ETAP paragraf 2.35)

 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat realisasi pinjaman subordinasi:
I. Pada saat pembayaran biaya transaksi (notaris, asuransi dan lainnya):
Db. Pinjaman subordinasi – Biaya transaksi
Kr. Kas/Rekening
II. Pada saat penerimaan dana:
Db. Kas/Rekening
Kr. Pinjaman subordinasi
b. Pada saat pengakuan beban bunga:
Db. Beban bunga
Kr. Pinjaman subordinasi – Biaya transaksi
Db. Beban bunga
Kr. Utang bunga
c. Pada saat pembayaran:
Db. Utang bunga
Db. Pinjaman subordinasi
Kr. Kas/Rekening
10. MODAL PINJAMAN

Modal Pinjaman adalah pinjaman yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: 1) Tidak dijamin oleh BPR yang bersangkutan dan telah dibayar penuh; 2) Tidak dapat
dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik, tanpa persetujuan Bank Indonesia; 3) Mempunyai kedudukan
yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian BPR melebihi laba yang ditahan dan cadangan –
cadangan yang termasuk modal inti, meskipun BPR belum dilikuidasi; dan 4) Pembayaran bunga dapat
ditangguhkan apabila BPR dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar bunga
tersebut. Dasar Pengaturan (SAK ETAP paragraf 2.35)
 Ilustrasi Jurnal
a. Pada saat menerima modal pinjaman:
Db. Kas/Rekening
Kr. Modal pinjaman
b. Pada saat pengakuan beban bunga:
Db. Beban bunga
Kr. Utang bunga
c. Pada saat pembayaran bunga:
Db. Utang bunga
Kr. Kas/Rekening
d. Pada saat pelunasan pokok:
Db. Modal pinjaman
Kr. Kas/Rekening
11. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

Kewajiban Lain-lain merupakan pos yang dimaksudkan untuk menampung kewajiban BPR yang tidak
dapat digolongkan ke dalam salah satu pos kewajiban yang ada dan tidak cukup material untuk disajikan
dalam pos tersendiri. Dasar Pengaturan (SAK ETAP paragraf 2.35) Termasuk dalam Kewajiban Lain-lain
antara lain dana yang diterima BPR dari pihak ketiga bukan bank dalam rangka penerusan kredit tetapi
belum disalurkan kepada nasabah. Pengakuan dan Pengukuran Kewajiban lain-lain diakui sebesar jumlah
yang harus diselesaikan. Penyajian Kewajiban Lain-lain disajikan secara gabungan, kecuali nilainya
material maka wajib disajikan tersendiri dalam neraca. Pengungkapan Hal-hal yang harus diungkapkan
antara lain rincian kewajiban lainlain.

 Ilustrasi Jurnal
-

Anda mungkin juga menyukai