Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Gangguan skizoafektif memiliki pengertian yang sesuai dengan istilah
yang di gunakan, yaitu suatu gangguan dengan gambaran berupa gejala
skizofrenia dan gangguan afektif. Kriteria diagnostik gangguan skizoafektif telah
berubah seiring berjalannya waktu, sebagian besar merupakan refleksi perubahan
kriteria diagnostik skizofrenia dan gangguan mood, namun diagnosis ini
merupakan yang terbaik untuk pasien yang memiliki gejala campuran keduanya.(1)
Gangguan Skizoafektif lebih sering ditemukan pada perempuan
dibandingkan pada laki-laki. Awitan diketahui lebih tinggi pada perempuan
dengan usia lanjut dibandingkan laki-laki.Meskipun prevalensi pada perempuan
didapatkan lebih tinggi, namun angka remisi pada perempuan lebih baik
dibandingkan pada laki-laki.(1)
Penyebab gangguan skizoafektif masih tidak diketahui secara pasti, namun
demikian data penelitian menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia dan gangguan
afektif mungkin berhubungan secara genetik. Ada peningkatan risiko terjadinya
gangguan skizofrenia diantara keluarga dengan gangguan skizoafektif.(1,2)
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala
definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat
yang bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, dalam episode yang
sama. Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode
skizoafektif berulang, baik yang tipe manik, depresif, maupun campuran
keduanya.(3)
Pengobatan pada skizoafektif terdiri dari pengobatan secara psikofarmaka
dan psikoterapi. Gangguan skizoafektif umumnya merespon baik terhadap
pengobatan antipsikotik, baik itu antipsikotik tunggal maupun yang
dikombinasikan dengan mood stabilizer.

1
Pengobatan harus sesuai dengan tipe atau episode skizoafektif yang
sedang berlangsung. Prognosis dari gangguan skizoafektif lebih baik bila
dibandingkan dengan skizofrenia, dan lebih buruk bila dibandingkan dengan
gangguan afektif.(1,3)

Anda mungkin juga menyukai