Anda di halaman 1dari 15

KLIEN PENGAWASAN PERIODE

AKTIVITAS ITJEN TERKAIT


AREA/TEMA PENGAWASAN DAN PEMANGKU PENGAWASAN OLEH
AREA PENGAWASAN
KEPENTINGAN TERKAIT ITJEN

Audit Compliance atas Direktorat Pelaksanaan Audit sebanyak 5 kegiatan MAR-OKT 2017
Pelaksanaan Spending Review Anggaran DJPb
pada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
RUANG LINGKUP DAN
TUJUAN PERMASALAHAN
PENGAWASAN

Tujuan Pengawasan: Berdasarkan hasil audit atas spending review oleh


Itjen, ditemukan beberapa permasalahan sebagai
1. Memastikan bahwa berikut:
kegiatan pelaksanaan 1. Belum ada alat ukur sebagai acuan melakukan
Spending Review reviu untuk semua akun RKAKL
(Reviu Belanja 2. Hasil reviu alokasi belum dimanfaatkan oleh
Pemerintah) pada satker Kementerian/Lembaga
Kanwil DJPB telah 3. Laporan Spending reviu tidak memuat penjelasan
berjalan dengan baik, yang memadai

2. Mengidentifikasi
risiko dan
permasalahan-
permasalahan yang
dihadapi dalam
pelaksanaan spending
review.
REKOMENDASI

1. Membuat aturan perundang-undangan


setingkat Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
agar pelaksanaan spending review menjadi
kegiatan yang bersifat mandatory dan mengikat
Satker K/L, DJPB dan DJA, sehingga hasil
spending review DJPB dapat
ditindaklanjuti/dimanfaatkan oleh Satker K/L
maupun DJA

2. Melakukan Penyempurnaan SE-12/PB/2016


tentang Penyusunan Spending Review
KLIEN PENGAWASAN AKTIVITAS ITJEN TERKAIT
AREA/TEMA PENGAWASAN DAN PEMANGKU AREA PENGAWASAN
KEPENTINGAN TERKAIT

Audit Kinerja Bidang Direktorat Akuntansi dan 3 KEGIATAN AUDIT


Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan dan
Pelaporan Keuangan (PAPK) Bagian Organisasi dan
Kanwil DJPB Tata Laksana Sekretariat
DJPb
PERIODE PENGAWASAN RUANGTUJUAN
LINGKUP DAN
PERMASALAHAN
OLEH ITJEN PENGAWASAN

FEB-MEI 2016 memberikan penilaian Pedoman Pelaksanaan Pembinaan dan Bimbingan


independen terkait Teknis Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada
dengan efeKivitas Pemerintah Pusat Belum Dimutakhirkan dengan
pelaksanaan tusi Perubahan Struktur Organisasi dan Perubahan
Bidang Proses Bisnis Kanwil DJPb
PAPK termasuk untuk
meyakini apakah Penyusunan Laporan Statistik Keuangan Pemerintah
tujuan dari pelaksaaan Tingkat Wilayah (LSKP-TW) Belum Menggunakan
Tusi Bidang PAPK telah Sistem Informasi yang Andal dan Data Historis
tercapal Laporan Government Financial Statistic (GFS) Belum
sedangkan Tersimpan Dalam Database yang Terpusat

Belum terdapat pedoman/petunjuk teknis


pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis
sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah
daerah

Ruang lingkup penyusunan Laporan Statistik


Keuangan Pemerintah sebagaimana diatur dalam
Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor 41 Tahun
2013 belum mencakup korporasi publik

Belum terdapat pedoman/petunjuk teknis


pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis
sistem akuntansi pemerintahan pada pemerintah
daerah

Terdapat beberapa Standard Operating


Procedures/Standar Operasional Prosedur (SOP)
untuk pelaksanaan tugas di Bidang PAPK yang
belum memadai

Pedoman Pelaksanaan Pembinaan dan Bimbingan


Teknis Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP) pada
Pemerintah Pusat Belum Dimutakhirkan dengan
Perubahan Struktur Organisasi dan Perubahan
Proses Bisnis Kanwil DJPb

Pedoman Analisis Laporan Keuangan Unit Akuntansi


dan Pelaporan Keuangan Kuasa BUN Tingkat KPPN
dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Koordinator Kuasa BUN Tingkat Kanwil Belum
Menjelaskan Secara Detail Teknis Pelaksanaan
Analisa atas LK-BUN Tingkat UAKBUN Daerah
REKOMENDASI

1. Melakukan pemutakhiran atau revisi Peraturan Dirjen


Perbendaharaan Nomor PER-60/PB/2013 tentang
Pedoman Bimbingan Pelaksanaan Sistem Akuntansi dan
Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
dengan perubahan struktur organisasi dan perubahan
proses bisnis Kanwil DJPB

2. Menerbitkan pedoman/petunjuk teknis pembinaan


dan bimbingan teknis SAP pada pemerintah daerah
dalam bentuk peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan

3. Melakukan pemutakhiran SOP untuk pelaksanaan


tugas di Bidang PAPK, khususnya pada:
a. 9 (sembilan) SOP Kegiatan pembinaan dan bimbingan
teknis Sistem Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah
pusat dan pemerintah daerah;
b. 9 (sembilan) SOP Kegiatan monitoring, evaluasi, dan
konsolidasi penyusunan Laporan Keuangan tingkat
Kuasa BUN Daerah; dan
c. 4 (empat) SOP Kegiatan proses penyusunan Laporan
Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah.
KLIEN PENGAWASAN AKTIVITAS ITJEN TERKAIT
AREA/TEMA PENGAWASAN DAN PEMANGKU AREA PENGAWASAN
KEPENTINGAN TERKAIT

Audit Kepatuhan atas Direktorat Pembiayaan 1 kegiatan audit


Pelaksanaan Tugas dan Fungs Syariah DJPPR
pada Direktorat Pembiayaan
Syariah DJPPR
PERIODE PENGAWASAN RUANG LINGKUP DAN PERMASALAHAN
OLEH ITJEN TUJUAN PENGAWASAN

MARET-MEI 2017 Tujuan Pengawasan : 1. Perbedaan Kebijakan holding period dalam


penerbitan Sukuk Negara Ritel
1. Mengukur tingkat 2. Database aset SBSN belum sepenuhnya dibuat
kepatuhan Direktorat dengan lengkap dan akurat
Pembiayaan Syariah dalam 3. Proses penilaian pemenuhan kriteria dan
rangka persyaratan Agen Penjual Sukuk Ritel Tahun 2016
pelaksanaan tugas dan tidak dilaksanakan dengan akurat
fungsinya sesuai peraturan- 4. Duplikasi aset yang menjadi Aset SBSN seri
peraturan yang berlaku. SPNSNT 12102016
5. Peserta lelang yang tidak menyampaikan
2. Memberikan saran dan penawaran tidak diberikan Surat Peringatan
masukan untuk perbaikan 6. Pelaksanaan evaluasi kinerja Peserta Lelang
terhadap permasalahan belum didukung dengan aturan yang memadai
yang terjadi dalam 7. Keputusan Menteri Keuangan (KMK) atas
pelaksanaan tugas dan Penetapan BMN sebagai Aset SBSN belum dibuat
fungsi Direktorat dengan akurat.
Pembiayaan Syariah. 8. Dokumen Pengadaan Anggota Panel, Agen
Penjual, dan Konsultan Hukum dalam rangka
penerbitan dan penjualan SBSN dalam valuta asing
hanya dibuat dalam Bahasa Inggris.
9. Penilaian atas statement non-conflict of interest
tidak dituangkan dalam Berita Acara Pembukaan
Proposal klarifikasi teknis (beauty contest)
Pengadaan Konsultan Hukum Lokal
10. Term Of Reference (TOR) atas pengadaan Agen
Penjual, Konsultan Hukum Internasional dan
Konsultan Hukum Lokal tidak dibuat secara
memadai pada Penerbitan SBSN Seri SNI Tahun
2016
REKOMENDASI

1. Membuat kajian untuk penetapan holding


period untuk penerbitan Sukuk Ritel
2. Perbaikan database aset SBSN yang belum
lengkap
3. Pembinaan kepada panitia pengadaan dan
PPK terkait proses pengadaan Agen Penjual
dan jasa konsultan hukum, serta terkait
ketentuan dokumen perjanjian antara
pemerintah dengan pihak penyedia jasa
Konsultan Hukum dan Agen Penjual
menggunakan 2 (dua) Bahasa, yaitu Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris
4. Melakukan pembinaan kepada Pejabat dan
Pegawai yang terkait dengan proses
pemantauan keaktifan peserta lelang.
5. Mengusulkan kepada Sekretariat DJPPR
untuk membuat ketentuan dan SOP mengenai
pelakasanaan evaluasi kinerja Peserta Lelang
6. Revisi PMK nomor 119/PMK.08/2011 terkait
ketentuan masa sanggah dalam proses
pengadaan Anggota Panel, Agen Penjual, dan
Konsultan Hukum.
KLIEN PENGAWASAN AKTIVITAS ITJEN TERKAIT
AREA/TEMA PENGAWASAN DAN PEMANGKU AREA PENGAWASAN
KEPENTINGAN TERKAIT

Monitoring dan Evaluasi Direktorat Sistem 2 kegiatan monitoring dan


lmplementasi Piloting Aplikasi Informasi dan evaluasi
SAKTI tahap II dan Persiapan Transformasi
Piloting Tahap III pada Perbendaharaan DJPb
Direktorat Sistem lnformasi
dan Transformasi
Perbendaharaan DJPB
PERIODE PENGAWASAN RUANG LINGKUP DAN PERMASALAHAN
OLEH ITJEN TUJUAN PENGAWASAN

Maret-Mei 2017 Tujuan Pengawasan : 1. Permasalahan pada laporan keuangan hasil cetak
SAKTI
1. Memastikan Aplikasi
SAKTI telah dijalankan pada 2. Perbedaan hasil perhitungan penyusutan aset
Kanwil dan KPPN sebagai antara SAKTI dan SIMAK BMN
Satker dengan menjalankan
seluruh modulnya serta 3. Hasil output SAKTI antara lain Memo Perintah
menghasilkan Laporan Bayar, Form Resume Kontrak dan Form SPM tidak
Keuangan baik tingkat sesuai dengan PMK 190/2012
Satker dan tingkat
Konsolidasi Wilayah sesuai
ketentuan yang berlaku.

2. Mengidentifikasi Risiko
dan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan Pllot ng
SAKTI Tahap llC dan llD.

3. Melihat efektivitas
implementasi SAKTI yang
dikembangkan oleh Ditjen
Perbendaharaan sebagai
pemenuhan amanah UU
Nomor 1 tahun 2014 untuk
menerapkan akuntansi
berbasis akrual.

4. Memastikan Policy
Recommendation ltjen
Tahun 2016 telah
ditindaklanjuti pada
lmplementasi SAKTI tahap
berikutnya
REKOMENDASI

1. Dibuat Nota Kesepakatan antara DJPB dan


DJA terkait mekanisme interkoneksi proses
penyusunan anggaran SAKTI

2. Dibuat Nota Kesepakatan antara DJPB dan


DJKN rekonsiliasi SIMAK BMN

3. Diusulkan Keputusan Menteri Keuangan


yang menetapkan Satker Penyalur Dana Desa
dan DAK Fisik sebagai Satker Peserta Piloting
Tahap III

4. Disusun Perdirjen/Revisi PMK Piloting SAKTI

Anda mungkin juga menyukai