110 25 160 1 10 20180727 PDF
110 25 160 1 10 20180727 PDF
Maya Agustina
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh
Email : maya.agustiena2318@gmail.com
Abstrak
Laboratorium merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat alat-alat dan bahan-
bahan yang dapat dimanfaatkan dalam praktik/praktikum. Mata pelajaran IPA adalah
salah satu mata pelajaran yang ada pada kurikulum pendidikan tingkat dasar. Pelajaran
IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis, dan selalu berkembang
sesuai dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Penerapan metode
praktik/metode ilmiah pada pembelajaran IPA dibutuhkan laboratorium sebagai sarana
atau tempat untuk melakukan kegiatan pratikum. Pemanfaatan laboratorium atau kegiatan
pratikum merupakan bagian dari proses belajar mengajar. Melalui kegiatan praktikum,
siswa dapat membuktikan konsep atau teori yang sudah ada dan dapat mengalami proses
atau percobaan itu sendiri, kemudian mengambil kesimpulan, sehingga dapat menunjang
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Praktikum ini sendiri merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dapat menumbuh kembangkan rasa ingin tahu siswa, aktif,
kreatif, inovatif, dan kejujuran ilmiah dalam menghadapi suatu masalah dalam realita
kehidupan. Laboratorium memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran IPA
pada tingkat pendidikan dasar seperti pada Madrasah Ibtidaiyah (MI)/ Sekolah dasar
(SD).
Kata Kunci : Laboratorium, IPA, MI/SD.
Abstract
The laboratory is a place equippep with tools and materials that are utilized in experiment.
Natural science is one of the subjects in the curriculum of basic education level. Natural
science is a dicipline that is dynamic and always evolving in accordance with the
advancement of science and technology. The implementation of the practical method in
learning natural science needs laboratory as a place to do practical work activities. The
utilization of laboratory for practical activities is part of the teaching and learning proces.
Through practical activities, students can examine the existing concepts or theories and
experience a process or experiment, then make the conclusions. This activity will support
students undestanding towards the subject matter. Experiment is one of the methods of
learning that can foster students sense of curiousity, creativity, innovation and scientific
honesty in dealing with an real life issues. The laboratory has a very important role in
learning natural science at the level of primary education as in Madrasah Ibtidaiyah
(MI)/ Sekolah dasar (SD). .
Keywords: Laboratory, Natural Science. MI/SD
2 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
Laboratorium IPA sebagai fasilitas yang ada bisa digunakan secara
suatu tempat menggali ilmu pengetahuan optimal.
yang berusaha secara sistematis untuk Salah satu indikator dari kualitas
memahami mengapa dan bagaimana sebuah lembaga pendidikan, dapat dilihat
manusia bekerja secara sistematis. melalui ketersediaan fasilitas dan sarana
Keberadaan sebuah laboratorium penunjang pembelajaran, hal ini sesuai
IPA disekolah menjadi semakin vital dengan pernyataan bahwa: “kualitas
manakala diberlakukannya kurikulum sebuah lembaga pendidikan diukur
2013 yang sangat menekankan pada berdasarkan ketersediaan fasilitas dan
aspek psikomotorik siswa dalam belajar. sarana pembelajaran” (Rizki, 2013:110).
Hakikat pendidikan sains tidak lepas dari Lebih lanjut Hafiar et all., (2017:83)
pemberian pengalaman belajar siswa menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas
secara langsung dan hukum-hukum alam belum dianggap mencukupi, mengingat
melalui serangkaian kegiatan inkuri ketersediaan fasilitas, masih membutuhkan
meliputi pengamatan, penelitian dan adanya pengawasan dan perawatan agar
penyelidikan tentang fenomena alam. kondisi fasilitas dapat tetap terjaga dalam
Kegiatan pembelajaran praktik berdasarkan kondisi layak.
inkuri siswa dilatih untuk mengembangkan Pembelajaran IPA untuk
keterampilan ilmiah seperti mengamati, menerapkan metode ilmiah dibutuhkan
mengumpulkan data, merakit, merancang laboratorium sebagai sarana atau tempat
percobaan dan melatih menarik kesimpulan. untuk melakukan kegiatan pratikum.
Arti pembelajaran sains tidak dipisahkan Pemanfaatan laboratorium atau kegiatan
dengan kerja praktik, oleh karena itu pratikum merupakan bagian dari proses
peralatan pendukung kerja praktik belajar mengajar. Menurut Muna (2016:3)
merupakan sarana untuk mengembangkan melalui kegiatan praktikum, siswa dapat
kompetensi siswa dalam bidang sains dan membuktikan konsep atau teori yang sudah
teknologi (Yaman, 2016:66). ada dan dapat mengalami proses atau
percobaan itu sendiri, kemudian mengambil
B. Peran Laboratorium dalam kesimpulan, sehingga dapat menunjang
Pembelajaran IPA pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Dalam hal ini, jika siswa lebih
Pada dasarnya, laboratorium
paham terhadap materi kuliah diharapkan
merupakan salah satu sarana pembelajaran
hasil belajarnya dapat meningkat.
selayaknya sebuah kelas yang dipakai untuk
Kegiatan praktikum IPA adalah
melakukan kegiatan belajar mengajar,
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan
sama halnya seperti yang dinyatakan oleh
suatu konsep/prinsip baru bagi siswa yang
Rahmawati (2010) laboratorium dapat
didasarkan pada konsep atau prinsip IPA
berubah fungsi menjadi kelas jadi semua
yang telah ada dan dirumuskan oleh para
4 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
(2016:221) menjelaskan bahwa fungsi Kepala sekolah (2) wakil kepala sekolah; (3)
laboratorium adalah sebagai berikut: koordinator laboratorium; (4) penanggung
1. Memberikan kelengkapan bagi jawab laboratorium; (5) laboran.
pelajaran yang telah diterima Para pengelola tersebut mempunyai
sehingga antara teori dan praktek tugas dan kewenangan yang berbeda, namun
bukan merupakan dua hal yang tetap sinergi dalam pencapaian tujuan
terpisah. bersama yang telah ditetapkan. Koordinator
2. Memberikan ketrampilan kerja laboratorium adalah unsur pelaksana dan
ilmiah bagi siswa. pengembang akademik laboratorium,
3. Memberikan dan memupuk mengkoordinasikan dan mengembangkan
keberanian untuk mencari hakikat fungsi laboratorium untuk kegiatan
kebenaran ilmiah dari suatu objek pembelajaran dan penelitian. Tugas
dalam lingkungan alam dan laboran adalah membantu koordinator
lingkungan sosial. laboratorium dalam mengkoordinasikan
4. Menambah keterampilan dalam dan mengembangkan fungsi laboratorium
menggunakan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian
yang tersedia untuk mencari dan (Elseria, 2016:110).
menemukan kebenaran.
5. Memupuk rasa ingin tahu siswa/ C. Peningkatan Keterampilan Melalui
siswa sebagai modal sikap ilmiah Aktivitas Laboratorium
seorang calon ilmuan. Aktivitas laboratorium memberikan
6. Memupuk dan membina rasa empat keterampilan yaitu:
percaya diri sebagai akibat 1. Keterampilan Keamanan dan
keterampilan yang diperoleh, Keselamatan Kerja Laboratorium
penemuan yang didapat dalam (laboratory safety skills) Faktor
proses kegiatan kerja laboratorium. keamanan dan keselamatan kerja
Pengelolaan laboratorium di laboratorium benar-benar harus
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, diperhatikan agar tidak terjadi
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan bahaya dan kecelakaan kerja yang
laboratorium, specimen IPA), dan aktivitas tidak diinginkan. Baik buruknya
yang dilaksanakan di laboratorium pengelolaan dan pemakaian
yang menjaga keberlanjutan fungsinya. laboratorium dapat menentukan
Para pengelola laboratorium hendaknya keamanan dan keselamatan
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja. Dibutuhkan kedisiplinan
kerja di laboratorium, bekerja sesuai terhadap tata tertib yang berlaku
tugas, tanggung jawabnya, dan mengikuti untuk menjamin keamanan dan
peraturan. Pengelola laboratorium di keselamatan kerja di laboratorium.
sekolah. Secara umum sebagai berikut: (1) Tata tertib diperlakukan untuk
6 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
skills) “Menurut Sutrisno, penggunaan laboratorium sains
keterampilan berpikir didefinisikan dan pembagian jadwal penggunaan
sebagai proses kognitif yang laboratorium yang laboratoriumnya
dipecah-pecahkan ke dalam bergabung, masih perlu juga
langkah-langkah nyata kemudian dibenahi.
digunakan sebagai pedoman 2. Dalam penyediaan dan pembuatan
berpikir”. Peserta didik dapat laporan pertanggungjawaban
dikatakan memiliki keterampilan laboratorium, perlu lebih teratur
berpikir jika peserta didik tersebut waktu pelaksanaannya, bentuknya,
memiliki tiga kemampuan dibawah dan cakupannya. Berlandaskan
ini: 1) Recall of fact yaitu mampu dari pandangan dosen-dosen
mengingat kembali suatu hal yang sains bahwa kerusakan alat-alat,
telah dipelajari atau yang telah kurang tersedianya peralatan
dipraktikkan; 2) Comprehension reparasi di sekolah, dan
yaitu mampu menerima dan ketidakmampuan dosen dan teknisi
memahami suatu ide atau informasi laboratorium memperbaikinya
dan mengungkapkan ide atau merupakan kendala utama atas
informasi tersebut dalam kalimatnya keberlangsungan praktikum. Maka
sendiri; 3) Critical thinking/berpikir adanya unit reparasi dipandang
kritis merupakan salah satu jenis perlu keberadaannya unit reparasi
berfikir yang konvergen yaitu (bengkel kerja), karena merupakan
mampu berpikir rasional dalam satu bagian yang penting di dalam
mencari jalan keluar dari suatu upaya meningkatkan efisiensi
masalah dan mempertimbangkan penggunaan dana bagi fasilitas
segala sesuatu untuk mengambil laboratorium sains.
suatu keputusan atau membuat 3. Keberadaan standar pedoman
suatu pernyataan (Susilo, 2018). pengelolaan laboratorium sains
Upaya memenuhi dan berfungsi ganda. Pertama standar
meningkatkan pelaksanaan pengelolaan tersebut menjadi pedoman teknis
laboratorium IPA diajukan beberapa saran bagi pekerjaan setiap personil
sebagai berikut: laboratorium. Kedua memberikan
1. Upaya dalam pelaksanaan kejelasan tentang apa yang harus
pengelolaan laboratorium sains dilakukan tiap personil laboratorium
masih perlu ditingkatkan dan untuk memudahkan koordinator
dioptimalkan. Kelengkapan sarana\ prodi dalam mengevaluasi
administrasi pengelolaan masih prestasi kerja anak buahnya serta
perlu peningkatan yang terus mengadakan supervisi tentang
menerus, patokan perencanaan pengelolaan laboratorium,
8 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
matahari secara langsung. Jendela 14. Goni yang dibasahkan, apabila
tidak menghadap ke arah datangnya kebakaran bersumber dari bahan
sinar matahari (utara/ selatan) bakar minyak,dan juga bisa
7. Laboratorium terletak dibagian dipadamkan dengan menggunakan
tengah pojok kiri dan pojok kanan pasir, dengan meletakkan
yang terdapat dibagian belakang pasir didalam bak pasir yang
Jauhi dari keramaian / kebisingan terletak dibelakang supaya tidak
8. Posisi ventilasi cahaya, jendela, dan mengganggu kegiatan
pintu terletak disebelah utara dan 15. Bak air, yang terletak di belakang.
selatan. Posisi pintu sejajar dengan 16. Memiliki Ruang praktek, Ruang
jendela persiapan, Ruang penyimpanan,
9. Tidak boleh terkena sinar Ruang gelap, Ruang timbang,
matahari secara langsung kedalam Ruang specimen dan kultur, serta
laboratorium karena ada sebagian Rumah kaca (green house).
zat yang terkena sinar matahari akan
meledak ataupun berubah zatnya F. Kesimpulan
10. Laboratorium jauh dari kelas agar
Kegiatan laboratorium sangat
orang yang bekerja di laboratorium
dibutuhkan dalam pembelajaran IPA MI/
bisa bekerja dengan tenang dan
SD. Melalui praktek siswa MI/SD dapat
nyamanSebaiknya di laboratorium
dengan mudah memahami setiap materi
terdapat blower (penghisap udara)
yang disampaikan oleh guru. Laboratorium
11. Memiliki Bangku praktikum, Meja
sebagai tempat praktek memiliki peranan
praktikum, Wastafel , minimal 8
penting dalam pembelajaran IPA, dimana
buah yang terletak dikiri,kanan, dan
siswa dapat melakukan eksperimen sendiri
tengah, Papan tulis, Almari gantung,
untuk membuktikan konsep maupun teori
yang bisa dijangkau agar ruang
yang sudah ada sebelumnya.
gerak kegiatan tidak terganggu,
papan tulis, Lampu {Penerangan),
Daftar Pustaka
Tempat sampah pemadam
kebakaran, minimal terletak di Depdiknas. 2003. Pedoman Pendayagunaan
depan dan minimal 1 buah Peralatan Laboratorium Biologi
Sekolah Menengah Umum. Jakarta:
12. Terdapat pintu minimal 2 buah, dan Direktorat Pendidikan Menengah
pintu menghadap keluar agar saat Umum
terjadi kecelakaan di laboratorium,
Elseria. 2016. ‘Efektifitas Pengelolaan
pintu akan mudah dilalui (tidak Laboratorium IPA’ Manajer
tertutup saat dilewati beramai – Pendidikan. Volume 10. No 1.
ramai)
Emda, A. 2014. ‘Laboratorium Sebagai
13. Kotak P3K beserta perlengkapannya Sarana Kimia dalam Meningkatkan
10 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018