Anda di halaman 1dari 10

PERAN LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)

DALAM PEMBELAJARAN IPA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) /


SEKOLAH DASAR (SD).

Maya Agustina
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh
Email : maya.agustiena2318@gmail.com

Abstrak

Laboratorium merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat alat-alat dan bahan-
bahan yang dapat dimanfaatkan dalam praktik/praktikum. Mata pelajaran IPA adalah
salah satu mata pelajaran yang ada pada kurikulum pendidikan tingkat dasar. Pelajaran
IPA merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis, dan selalu berkembang
sesuai dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Penerapan metode
praktik/metode ilmiah pada pembelajaran IPA dibutuhkan laboratorium sebagai sarana
atau tempat untuk melakukan kegiatan pratikum. Pemanfaatan laboratorium atau kegiatan
pratikum merupakan bagian dari proses belajar mengajar. Melalui kegiatan praktikum,
siswa dapat membuktikan konsep atau teori yang sudah ada dan dapat mengalami proses
atau percobaan itu sendiri, kemudian mengambil kesimpulan, sehingga dapat menunjang
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Praktikum ini sendiri merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dapat menumbuh kembangkan rasa ingin tahu siswa, aktif,
kreatif, inovatif, dan kejujuran ilmiah dalam menghadapi suatu masalah dalam realita
kehidupan. Laboratorium memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran IPA
pada tingkat pendidikan dasar seperti pada Madrasah Ibtidaiyah (MI)/ Sekolah dasar
(SD).
Kata Kunci : Laboratorium, IPA, MI/SD.

Abstract

The laboratory is a place equippep with tools and materials that are utilized in experiment.
Natural science is one of the subjects in the curriculum of basic education level. Natural
science is a dicipline that is dynamic and always evolving in accordance with the
advancement of science and technology. The implementation of the practical method in
learning natural science needs laboratory as a place to do practical work activities. The
utilization of laboratory for practical activities is part of the teaching and learning proces.
Through practical activities, students can examine the existing concepts or theories and
experience a process or experiment, then make the conclusions. This activity will support
students undestanding towards the subject matter. Experiment is one of the methods of
learning that can foster students sense of curiousity, creativity, innovation and scientific
honesty in dealing with an real life issues. The laboratory has a very important role in
learning natural science at the level of primary education as in Madrasah Ibtidaiyah
(MI)/ Sekolah dasar (SD). .
Keywords: Laboratory, Natural Science. MI/SD

Maya Agustina: Peran Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .... | 1


A. Pendahuluan untuk melakukan pendekatan ilmiah adalah
menjadikan siwa sebagai ilmuwan (Emda,
Laboratorium merupakan tempat
2014:226).
pengamatan, percobaan, latihan dan
Mata pelajaran IPA adalah salah satu
pengujian konsep pengetahuan dan
mata pelajaran yang ada pada kurikulum
teknologi. Laboratorium diharapkan agar
pendidikan tingkat Dasar. Pelajaran IPA
tercapai tujuan pembelajaran, sehingga
merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
upaya meningkatkan prestasi dan hasil
bersifat dinamis, dan selalu berkembang
belajar siswa semakin meningkat.
sesuai dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan
Menurut Muna (2016:1), salah
dan Teknologi (IPTEK). Ilmu IPA
satu metode pembelajaran IPA yang dapat
mempelajari tentang hidup dan kehidupan
menciptakan kondisi tercapainya hasil
dengan segala kompleksitasnya, yang
konsep keilmuan IPA dan komponen proses
diperoleh melalui eksperimen sehingga
keilmuan IPA adalah dengan melaksanakan
didapat temuan-temuan baru. Eksperimen
pembelajaran yang dilakukan di
perlu dilakukan karena sesuai dengan
laboratorium berupa praktikum.
hakikat siswa yang mempelajari Biologi
Kegiatan praktikum dapat
dapat mengadakan kontak langsung dengan
membangkitkan motivasi belajar kimia
obyek yang diselidiki dengan menggunakan
atau sains bagi siswa. Melalui kegiatan
indera sendiri atau dengan pertolongan alat
laboratorium siswa diberi kesempatan
bantu. Oleh sebab itu, diperlukan sarana
untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu
dan prasana sekolah yang memadai untuk
dan ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang
membantu proses pembelajaran IPA (Salabi,
siswa untuk menemukan pengetahuan
2016:36).
melalui eksplorasi dengan praktikum
Pembelajaran IPA pada hakikatnya
peserta didik dilatih untuk mengembangkan
membutuhkan laboratorium dalam
keterampilan dasar melakukan eksperimen.
prakteknya. Laboratorium sangat penting
Eksperimen merupakan aktivitas yang biasa
dalam melaksanakan pembelajaran IPA
dilakukan oleh ilmuwan. Adanya kegiatan
karena melalui laboratorium siswa dapat
praktikum di laboratorium akan melatih
melakukan praktek secara langsung
siswa untuk mengembangkan kemampuan
tentang materi IPA yang dipelajari. IPA
bereksperimen. Melakukan eksperimen
tidak hanya mempelajari suatu hal secara
melatih peserta didik melakukan observasi
teori saja, akan tetapi pembelajaran IPA
dengan cermat, mengukur secara akurat
sudah sepatutnya dilakukan dengan
dengan alat ukur, menangani dan
praktek untuk memudahkan siswa dalam
menggunakan alat secara aman, merancang,
memahami setiap materi/bahan ajar yang
melakukan dan menginterpretasikan
disampaikan oleh guru. Praktek dilakukan
eksperimen. Praktikum menjadi wahana
di suatu tempat khusus yaitu laboratorium
belajar pendekatan ilmiah. Cara terbaik
IPA.

2 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
Laboratorium IPA sebagai fasilitas yang ada bisa digunakan secara
suatu tempat menggali ilmu pengetahuan optimal.
yang berusaha secara sistematis untuk Salah satu indikator dari kualitas
memahami mengapa dan bagaimana sebuah lembaga pendidikan, dapat dilihat
manusia bekerja secara sistematis. melalui ketersediaan fasilitas dan sarana
Keberadaan sebuah laboratorium penunjang pembelajaran, hal ini sesuai
IPA disekolah menjadi semakin vital dengan pernyataan bahwa: “kualitas
manakala diberlakukannya kurikulum sebuah lembaga pendidikan diukur
2013 yang sangat menekankan pada berdasarkan ketersediaan fasilitas dan
aspek psikomotorik siswa dalam belajar. sarana pembelajaran” (Rizki, 2013:110).
Hakikat pendidikan sains tidak lepas dari Lebih lanjut Hafiar et all., (2017:83)
pemberian pengalaman belajar siswa menjelaskan bahwa ketersediaan fasilitas
secara langsung dan hukum-hukum alam belum dianggap mencukupi, mengingat
melalui serangkaian kegiatan inkuri ketersediaan fasilitas, masih membutuhkan
meliputi pengamatan, penelitian dan adanya pengawasan dan perawatan agar
penyelidikan tentang fenomena alam. kondisi fasilitas dapat tetap terjaga dalam
Kegiatan pembelajaran praktik berdasarkan kondisi layak.
inkuri siswa dilatih untuk mengembangkan Pembelajaran IPA untuk
keterampilan ilmiah seperti mengamati, menerapkan metode ilmiah dibutuhkan
mengumpulkan data, merakit, merancang laboratorium sebagai sarana atau tempat
percobaan dan melatih menarik kesimpulan. untuk melakukan kegiatan pratikum.
Arti pembelajaran sains tidak dipisahkan Pemanfaatan laboratorium atau kegiatan
dengan kerja praktik, oleh karena itu pratikum merupakan bagian dari proses
peralatan pendukung kerja praktik belajar mengajar. Menurut Muna (2016:3)
merupakan sarana untuk mengembangkan melalui kegiatan praktikum, siswa dapat
kompetensi siswa dalam bidang sains dan membuktikan konsep atau teori yang sudah
teknologi (Yaman, 2016:66). ada dan dapat mengalami proses atau
percobaan itu sendiri, kemudian mengambil
B. Peran Laboratorium dalam kesimpulan, sehingga dapat menunjang
Pembelajaran IPA pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Dalam hal ini, jika siswa lebih
Pada dasarnya, laboratorium
paham terhadap materi kuliah diharapkan
merupakan salah satu sarana pembelajaran
hasil belajarnya dapat meningkat.
selayaknya sebuah kelas yang dipakai untuk
Kegiatan praktikum IPA adalah
melakukan kegiatan belajar mengajar,
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan
sama halnya seperti yang dinyatakan oleh
suatu konsep/prinsip baru bagi siswa yang
Rahmawati (2010) laboratorium dapat
didasarkan pada konsep atau prinsip IPA
berubah fungsi menjadi kelas jadi semua
yang telah ada dan dirumuskan oleh para

Maya Agustina: Peran Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .... | 3


ahli dibidang IPA. Apabila ditinjau dari lingkungan alam dan lingkungan
segi siswa, maka kegiatan praktikum ini sosial.
adalah kegiatan untuk menemukan konsep 4. Menambah keterampilan dan
atau prinsip, dan bila ditinjau dari segi ahli, keahlian para peneliti dalam
maka kegiatan ini adalah proses verifikasi mempergunakan alat media yang
konsep atau prinsip. Praktikum ini sendiri tersedia di dalam laboratorium untuk
merupakan salah satu metode pembelajaran mencari dan menentukan kebenaran
yang dapat menumbuh kembangkan rasa ilmiah sesuai dengan berbagai
ingin tahu siswa, aktif, kreatif, inovatif, macam riset ataupun eksperimentasi
dan kejujuran ilmiah dalam menghadapi yang akan dilakukan.
suatu masalah dalam realita kehidupan 5. Memupuk rasa ingin tahu kepada para
(Muna, 2016:2). peneliti mengenai berbagai macam
Laboratorium harus dilengkapi keilmuan sehingga akan mendorong
dengan berbagai sarana prasarana untuk mereka untuk selalu mengkaji dan
kebutuhan percobaan. Laboratorium sebagai mencari kebebaran ilmiah dengan
tempat kegiatan riset, penelitian, percobaan, cara penelitian, ujicoba, maupun
pengamatan, serta pengujian ilmiah menurut eksperimentasi.
6. Laboratorium dapat memupuk dan
Emda (2014:220) memiliki banyak fungsi,
membina rasa percaya diri para
yaitu :
peneliti dalam keterampilan yang
1. Menyeimbangkan antara teori dan
diperoleh atau terhadap penemuan
praktik ilmu dan menyatukan antara
yang didapat dalam proses kegiatan
teori dan praktik
kerja di laboratorium.
2. Memberikan keterampilan kerja
7. Laboratoriun dapat menjadi sumber
ilmiah bagi para peneliti, baik dari
belajar untuk memecahkan barbagai
kalangan siswa, siswa, dosen, atau masalah melalui kegiatan praktik,
peneliti lainnya. Hal ini disebabkan baik itu masalah dalam pembelajaran,
laboratorium tidak hanya menuntut masalah akademik, maupun masalah
pemahaman terhadap objek yang yang terjadi ditengah masyarakat
dikaji, tetapi juga menuntut yamg membutuhkan penanganan
seseorang untuk melakukan dengan uji laboratorium.
eksperimentasi. 8. Laboratorium dapat menjadi sarana
3. Memberikan dan memupuk belajar bagi para siswa, siswa, dosen,
keberanian para peneliti (yang aktivis, peneliti dan lain-lain untuk
terdiri dari pembelajar, peserta memahami segala ilmu pengetahuan
didik, siswa, dosen dan seluruh yang masih bersifat abstrak sehingga
praktisi keilmuan lainnya) untuk menjadi sesuatu yang bersifat konkret
mencari hakikat kebenaan ilmiah dan nyata.
dari suatu objek keilmuan dalam Secara garis besar lebih lanjut Emda

4 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
(2016:221) menjelaskan bahwa fungsi Kepala sekolah (2) wakil kepala sekolah; (3)
laboratorium adalah sebagai berikut: koordinator laboratorium; (4) penanggung
1. Memberikan kelengkapan bagi jawab laboratorium; (5) laboran.
pelajaran yang telah diterima Para pengelola tersebut mempunyai
sehingga antara teori dan praktek tugas dan kewenangan yang berbeda, namun
bukan merupakan dua hal yang tetap sinergi dalam pencapaian tujuan
terpisah. bersama yang telah ditetapkan. Koordinator
2. Memberikan ketrampilan kerja laboratorium adalah unsur pelaksana dan
ilmiah bagi siswa. pengembang akademik laboratorium,
3. Memberikan dan memupuk mengkoordinasikan dan mengembangkan
keberanian untuk mencari hakikat fungsi laboratorium untuk kegiatan
kebenaran ilmiah dari suatu objek pembelajaran dan penelitian. Tugas
dalam lingkungan alam dan laboran adalah membantu koordinator
lingkungan sosial. laboratorium dalam mengkoordinasikan
4. Menambah keterampilan dalam dan mengembangkan fungsi laboratorium
menggunakan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran dan penelitian
yang tersedia untuk mencari dan (Elseria, 2016:110).
menemukan kebenaran.
5. Memupuk rasa ingin tahu siswa/ C. Peningkatan Keterampilan Melalui
siswa sebagai modal sikap ilmiah Aktivitas Laboratorium
seorang calon ilmuan. Aktivitas laboratorium memberikan
6. Memupuk dan membina rasa empat keterampilan yaitu:
percaya diri sebagai akibat 1. Keterampilan Keamanan dan
keterampilan yang diperoleh, Keselamatan Kerja Laboratorium
penemuan yang didapat dalam (laboratory safety skills) Faktor
proses kegiatan kerja laboratorium. keamanan dan keselamatan kerja
Pengelolaan laboratorium di laboratorium benar-benar harus
berkaitan dengan pengelola dan pengguna, diperhatikan agar tidak terjadi
fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan bahaya dan kecelakaan kerja yang
laboratorium, specimen IPA), dan aktivitas tidak diinginkan. Baik buruknya
yang dilaksanakan di laboratorium pengelolaan dan pemakaian
yang menjaga keberlanjutan fungsinya. laboratorium dapat menentukan
Para pengelola laboratorium hendaknya keamanan dan keselamatan
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja. Dibutuhkan kedisiplinan
kerja di laboratorium, bekerja sesuai terhadap tata tertib yang berlaku
tugas, tanggung jawabnya, dan mengikuti untuk menjamin keamanan dan
peraturan. Pengelola laboratorium di keselamatan kerja di laboratorium.
sekolah. Secara umum sebagai berikut: (1) Tata tertib diperlakukan untuk

Maya Agustina: Peran Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .... | 5


mencegah terjadinya berbagai perlu pula dikembangkan melalui
kecelakaan dan menjaga kegiatan praktikum.
keselamatan pemakai, alat-alat, 3. Keterampilan Proses Laboratorium
fasilitas, serta gedung laboratorium (laboratory proses skills)
itu sendiri. Keterampilan proses adalah
2. Keterampilan Melaksanakan keterampilan untuk mengelola apa
Manipulasi Laboratorium yang didapat atau kemampuan yang
(laboratory manipulative skills) diperoleh dari latihan kemampuan-
Kegiatan di laboratorium memiliki kemampuan mental, fisik dan sosial
tujuan salah satunya mendukung yang mendasar sebagai penggerak
upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang lebih
keterampilan manipulasi dan tinggi. IPA merupakan ilmu yang
pemecahan masalah. Kegiatan lahir dan berkembang berdasarkan
laboratorium memiliki beberapa observasi dan eksperimen. Melalui
keterampilan dasar salah satunya proses inilah dapat dikembangkan
adalah keterampilan melakukan keterampilan proses sains
manipulasi peralatan IPA, baik (keterampilan proses ilmiah),
dosen atau siswa dituntut untuk sehingga pengalaman yang benar
mempunyai keterampilan untuk tentang sains dapat diperoleh. Dalam
menggunakan alat-alat yang pembelajaran IPA, keterampilan
ada di laboratorium agar dalam proses sains adalah keterampilan-
mengoperasikan alat-alat yang keterampilan yang dipelajari siswa
diperlukan pada waktu melakukan saat mereka melakukan inquiry
praktikum tidak bingung. Misalnya ilmiah. Keterampilan proses sains
keterampilan dalam menggunakan yang harus dikuasai siswa antara
mikroskop, termometer, indikator lain: 1).Observing /mengamati;
pH, respirometer dan sebagainya. 2).Classifying/mengklasifikasikan;
Seorang dosen harus mempunyai 3 ) . C o m m u n i c a t i n g /
kemampuan dan keterampilan berkomunikasi; 4).Measuring/
yang lebih dalam menggunakan mengukur; 5).Inferring/
alat dan bahan laboratorium menyimpulkan; 6).Predicting/
sehingga pemanfaatan laboratorium meramal; 7).Interpretation/
dapat maksimal. Keterampilan menginterpretasikan/menafsirkan;
menggunakan alat diperlukan 8).Merumuskan hipotesis;
agar siswa dapat menangani alat 9).Merencanakan penelitian; 10).
secara aman. Lebih lanjut teknik Menerapkan konsep atau prinsip;
yang diperlukan untuk merancang, 11).Mengajukan pertanyaan.
menginterpretasikan eksperimen 4. Keterampilan Berpikir (thinking

6 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
skills) “Menurut Sutrisno, penggunaan laboratorium sains
keterampilan berpikir didefinisikan dan pembagian jadwal penggunaan
sebagai proses kognitif yang laboratorium yang laboratoriumnya
dipecah-pecahkan ke dalam bergabung, masih perlu juga
langkah-langkah nyata kemudian dibenahi.
digunakan sebagai pedoman 2. Dalam penyediaan dan pembuatan
berpikir”. Peserta didik dapat laporan pertanggungjawaban
dikatakan memiliki keterampilan laboratorium, perlu lebih teratur
berpikir jika peserta didik tersebut waktu pelaksanaannya, bentuknya,
memiliki tiga kemampuan dibawah dan cakupannya. Berlandaskan
ini: 1) Recall of fact yaitu mampu dari pandangan dosen-dosen
mengingat kembali suatu hal yang sains bahwa kerusakan alat-alat,
telah dipelajari atau yang telah kurang tersedianya peralatan
dipraktikkan; 2) Comprehension reparasi di sekolah, dan
yaitu mampu menerima dan ketidakmampuan dosen dan teknisi
memahami suatu ide atau informasi laboratorium memperbaikinya
dan mengungkapkan ide atau merupakan kendala utama atas
informasi tersebut dalam kalimatnya keberlangsungan praktikum. Maka
sendiri; 3) Critical thinking/berpikir adanya unit reparasi dipandang
kritis merupakan salah satu jenis perlu keberadaannya unit reparasi
berfikir yang konvergen yaitu (bengkel kerja), karena merupakan
mampu berpikir rasional dalam satu bagian yang penting di dalam
mencari jalan keluar dari suatu upaya meningkatkan efisiensi
masalah dan mempertimbangkan penggunaan dana bagi fasilitas
segala sesuatu untuk mengambil laboratorium sains.
suatu keputusan atau membuat 3. Keberadaan standar pedoman
suatu pernyataan (Susilo, 2018). pengelolaan laboratorium sains
Upaya memenuhi dan berfungsi ganda. Pertama standar
meningkatkan pelaksanaan pengelolaan tersebut menjadi pedoman teknis
laboratorium IPA diajukan beberapa saran bagi pekerjaan setiap personil
sebagai berikut: laboratorium. Kedua memberikan
1. Upaya dalam pelaksanaan kejelasan tentang apa yang harus
pengelolaan laboratorium sains dilakukan tiap personil laboratorium
masih perlu ditingkatkan dan untuk memudahkan koordinator
dioptimalkan. Kelengkapan sarana\ prodi dalam mengevaluasi
administrasi pengelolaan masih prestasi kerja anak buahnya serta
perlu peningkatan yang terus mengadakan supervisi tentang
menerus, patokan perencanaan pengelolaan laboratorium,

Maya Agustina: Peran Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .... | 7


sebagaimana yang menjadi tugas pengamatan, pelatihan dan pengujan ilmiah
profesinya (Mamat Supriatna, sebagai pendekatan antara teori dan praktik
Tanpa Tahun). dari berbagai macam disiplin ilmu. Secara
D. Keuntungan Laboratorium dalam fisik laboratorium juga dapat merujuk
Pembelajaran kepada suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka.
Keuntungan memiliki laboratorium
dalam pembelajaran : E. Hal-Hal yang harus diperhatikan
1. Dapat menumbuhkan gairah dalam Pembangunan Laboratorium
dan motivasi guru dalam proses
pembelajaran baik dalam proses Berikut adalah persyatatan yang
penyampaian materi pelajaran harus dipenuhi dalam pembangunan sebuah
maupun dalam proses pengaturan laboratorium sekolah yang sehat dan sesuai
lingkungan yang dapat merangsang standar menurut Yaman (2016:3) yaitu:
siswa untuk belajar; 1. Tidak terletak di arah angin, untuk
2. Memberikan pilihan pada siswa menghindarkan pencemaran udara,
untuk belajar, dimana setiap siswa gas sisa reaksi kimia yang kurang
pada dasarnya memiliki gaya sedap agar tidak terbawa angin ke
belajar yang berbeda satu dengan ruangan – ruangan yang lain.
yang lainnya. 2. Mempunyai jarak yang cukup
3. Memberikan pengalaman untuk jauh dari sumber air bersih, untuk
belajar secara langsung kepada menghindari pencemaran pada
siswa sehingga siswa lebih mudah sumber air.
dalam mengingat materi yang 3. Mempunyai saluran pembuangan
diajarkan oleh guru; limbah sendiri, untuk menghindari
4. Adanya tempat belajar yang berbeda pencemaran saluran air penduduk.
dari biasanya, dimana belajar tidak 4. Mempunyai jarak cukup jauh
hanya di ruang kelas tetapi juga bisa dari bangunan yang lain, untuk
di ruang laboratorium. mendapatkan ventilasi dan
5. Memberikan kesempatan kepada penerangan alami yang optimum,
siswa untuk berlatih dalam jarak minimal sama dengan tinggi
melakukan eksperimen dan kontak bangunan terdekat, atau kira – kira
secara langsung dengan objek yang 3 meter.
diamati maupun yang diselidiki 5. Terletak pada bagian yang mudah
(Depdiknas, 2003:5). dikontrol dalam kompleks, dalam
Laboratorium adalah tempat hubungannya dengan pencegahan
sekelompok orang yang melakukan terhadap pencurian, kebakaran, dan
berbagai macam kegiatan penelitian (riset), sebagainya.
6. Tidak mengarah datangnya sinar

8 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018
matahari secara langsung. Jendela 14. Goni yang dibasahkan, apabila
tidak menghadap ke arah datangnya kebakaran bersumber dari bahan
sinar matahari (utara/ selatan) bakar minyak,dan juga bisa
7. Laboratorium terletak dibagian dipadamkan dengan menggunakan
tengah pojok kiri dan pojok kanan pasir, dengan meletakkan
yang terdapat dibagian belakang pasir didalam bak pasir yang
Jauhi dari keramaian / kebisingan terletak dibelakang supaya tidak
8. Posisi ventilasi cahaya, jendela, dan mengganggu kegiatan
pintu terletak disebelah utara dan 15. Bak air, yang terletak di belakang.
selatan. Posisi pintu sejajar dengan 16. Memiliki Ruang praktek, Ruang
jendela persiapan, Ruang penyimpanan,
9. Tidak boleh terkena sinar Ruang gelap, Ruang timbang,
matahari secara langsung kedalam Ruang specimen dan kultur, serta
laboratorium karena ada sebagian Rumah kaca (green house).
zat yang terkena sinar matahari akan
meledak ataupun berubah zatnya F. Kesimpulan
10. Laboratorium jauh dari kelas agar
Kegiatan laboratorium sangat
orang yang bekerja di laboratorium
dibutuhkan dalam pembelajaran IPA MI/
bisa bekerja dengan tenang dan
SD. Melalui praktek siswa MI/SD dapat
nyamanSebaiknya di laboratorium
dengan mudah memahami setiap materi
terdapat blower (penghisap udara)
yang disampaikan oleh guru. Laboratorium
11. Memiliki Bangku praktikum, Meja
sebagai tempat praktek memiliki peranan
praktikum, Wastafel , minimal 8
penting dalam pembelajaran IPA, dimana
buah yang terletak dikiri,kanan, dan
siswa dapat melakukan eksperimen sendiri
tengah, Papan tulis, Almari gantung,
untuk membuktikan konsep maupun teori
yang bisa dijangkau agar ruang
yang sudah ada sebelumnya.
gerak kegiatan tidak terganggu,
papan tulis, Lampu {Penerangan),
Daftar Pustaka
Tempat sampah pemadam
kebakaran, minimal terletak di Depdiknas. 2003. Pedoman Pendayagunaan
depan dan minimal 1 buah Peralatan Laboratorium Biologi
Sekolah Menengah Umum. Jakarta:
12. Terdapat pintu minimal 2 buah, dan Direktorat Pendidikan Menengah
pintu menghadap keluar agar saat Umum
terjadi kecelakaan di laboratorium,
Elseria. 2016. ‘Efektifitas Pengelolaan
pintu akan mudah dilalui (tidak Laboratorium IPA’ Manajer
tertutup saat dilewati beramai – Pendidikan. Volume 10. No 1.
ramai)
Emda, A. 2014. ‘Laboratorium Sebagai
13. Kotak P3K beserta perlengkapannya Sarana Kimia dalam Meningkatkan

Maya Agustina: Peran Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .... | 9


Pengetahuan dan Keterampilan Melalui Peran Pustakawan. Jurnal
Kerja Ilmiah’. Lantanida Journal, Al-Kuttab, 1(2).
Vol.2 No.2.
Salabi, A. 2016. ‘Needs Assessment
Hafiar, H dan Jimi N. M. 2017. ‘Tantangan Laboratorium Biologi Pada
Optimalisasi Peran Laboratorium Madrasah Aliyah negeri (MAN) di
TV di Peruguruan Tinggi Profetik’ Kota Banjarmasin’ Jurnal PTK dan
Jurnal Komunikasi. Vol 10 No. 02 Pendidikan Vol. 2 No. 2.
Oktober 2017.
Supriatna, M. 2006’ “Studi Penelusuran
Herawati, S. 2018. ”Keterampilan Berfikir Pengelolaan Laboratorium Sains
Kritis”,http://herawatisusilobium. SMA sebagai Analisis Kebutuhan
com/news. Diakses pada tanggal 12 untuk Progam Diklat Pengelola
Februari 2018. Laboratorium” diakses 3-03-12
Herlanti, Tanya Jawab Seputar
Muna, I. A. 2016. ‘Optimalisasai Fungsi Penelitian Pendidikan Sains
Laboratorium IPA Melalui (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA
Kegiatan Praktikum Pada Prodi FTIK UIN Syarif Hidayatullah,
PGMI Jurusan Tarbiyah STAIN 2006).
Ponorogo’. Kodifikasia, Vol. 10
No.1. Yaman, E. 2016. ‘Pengoptimalan Peran
Kepala Laboratorium dalam
Rahmawati, Y. 2010. Perkembangan Menunjang Pembelajaran IPA di
Sistem Pendidikan Balai Pondok SMPN 7 Kubung’ Jurnal Penelitian
Pesantren Pabelan (Menuju Guru Indonesia-JPGI (2016) Vol. 1
Pesantren Modern ). Skripsi. No 1.
Universitas Negeri Semarang.

Rizki, J. W. S. (2013). Optimalisasi Fungsi


Perpustakaan Perguruan Tinggi

10 | At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Volume 10, No. 1, Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai