Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan para
Makalah yang berjudul Kepribadian dan Nilai ini, disusun sebagai syarat
untuk memenuhi penilaian dalam mata kuliah Perilaku Organisasi. Kami menyadari
segala kekurangan dalam penulisan makalah ini dan masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini dan mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
2.1. Karkteristik........................................................................................................ 3
2.2. Kepribadian........................................................................................................ 7
2.2.1. Faktor Kepribadian.................................................................................. 8
2.2.2. Dimensi Kepribadian.............................................................................. 8
2.3. Kemampuan....................................................................................................... 12
2.3.1. Dampak Kemampuan.............................................................................. 15
2.4. Nilai Budaya...................................................................................................... 16
2.4.1. Fungsi Budaya......................................................................................... 17
2.4.2. Nilai Budaya dalam Organisasi.............................................................. 18
3.1 Simpulan.............................................................................................................. 24
3.2 Saran.................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Etika merupakan cerminan dari kepribadian seseorang. Melalui cara beretika inilah
seseorang dapat menilai dan mengetahui sifat dan ciri kepribadian dari orang lain.Dalam
pembentukan etika ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik itu faktor internal
maupun eksternal. Sifat bawaan dari lahir atau watak merupakan faktor internal yang paling
berpengaruh pada etika seseorang. Secara ilmiah hal ini disebabkan oleh faktor keturunan
atau genetika seseorang. Sedangkan dari faktor eksternal, etika seseorang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan dimana tempat seseorang itu berada. Apabila seseorang berada pada
lingkungan yang baik dan beretika tinggi maka dapat dipastikan akan beretika tinggi
layaknya orang-orang yang berada, dan sebaliknya apabila seseorang berada pada lingkungan
yang beretika rendah maka dapat dipastikan pula akan beretika layaknya orang-orang
disekitarnya berada. Hal ini sangat sesuai dengan kata-kata bijak yang mengatakan ”at the
first you make habbit at the last habbit make you”, yang berarti bahwa pada awalnya kamu
membuat suatu kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itulah yang membentuk dirimu”.
Dapat dipastikan bahwa nilai-nilai kepribadian seseorang mengalami pasang surut
seiring dengan besarnya tantangan dan cobaan yang dihadapi. Ada seseorang yang semakin
ditempa oleh tantangan dan cobaan menjadi semakin kuat dan memiliki kepribadian yang
dahsyat, namun ada pula seseorang yang semakin besar tantangan dan cobaannya menjadi
semakin terpuruk dan putus asa.
Kalau Anda ingin untuk mengerti secara detail dimensi-dimensi yang ada pada
Big Five, Rumah Belajar Psikologi (RBP) sudah menuliskannya dengan baik lewat
tulisannya yang berjudul “Big Five Personality” (lihat referensi). Pada tulisan kali ini
akan dijelaskan secara singkat saja dimensi-dimensi dari Big Five tersebut.
2. Machiavelliansme
Karakteristik kepribadian machiavelliansme berasal dari nama Nicolo Machivelli
penulis abad 16 yang menulis tentang cara mendapatkan kekuasaan. Individu dengan
sifat ini cenderung pragmatis, mempertahankan jarak emosional dan yakin bahwa hasil
lebih penting daripada proses. “Jika hal ini berguna maka manfaatkanlah” inilah prinsip
para mach. Mzch yang tinggi melakukan lebih banyak manipulasi, lebih banyak
memperoleh kemenangan, tidak mudah terbujuk akan tetapi sangat pandai dalam
membujuk dibandingkan dengan individu yang mempunyai tingkat mach. Yang rendah.
3. Narsisisme
Narsisisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini
pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari
tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya
sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan
tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir bahkan Andrew Morrison
berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat
seseorang memiliki persepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya
dengan orang lain. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian
membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain
demi membuat dirinya bahagia. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi
suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.
4. Pemantau Diri
Pemantau diri merujuk pada kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan
perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantau
diri yang tinggi menunjukan kemampuan yang sangat baik dalm menyesuaikan perilaku
mereka dengan faktor situasional eksternal.
5. Pengambilan Resiko
Individu memiliki keberanian yang berbeda-beda untuk mengammbil keputusan.
Kecenderungan untuk mengambil atau menghindari risiko telah terbukti berpengaruh
terhadap berapa lama untuk membuat suatu keputusan.
7. Kepribadian Proaktif
Sikap yang cenderung opurtunitis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga
berhasil mencapai cita-citanya disebut dengan kepribadian proaktif. Mereka menciptakan
perubahan tanpa memperdulikan batasan atau halangan. Sebagai contoh individu proaktif
cenderung menantang status quo atau menyuarakan ketidaksenangan mereka dalam
situasi yang tidak mereka sukai.
2.6 NILAI
1. Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia.sifat dari suatu benda yang menyebabkan minat seseorang atau
kelompok. Dengan demikian maka nilai itu adalah suatu kenyatan yang tersembunyi
dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.
Hierarkhi Nilai
Hierarkhi nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang individu –
masyarakat terhadap sesuatu obyek. Misalnya kalangan materialis memandang bahwa
nilai tertinggi adalah nilai meterial.
Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan
luhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :
1. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan
rasa senang, menderita atau tidak enak,
2. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan
serta kesejahteraan umum,
3. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan
pengetahuan murni,
4. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.