Anda di halaman 1dari 4

 1.

1. PENDAHULUANLATAR BELAKANG Saat ini dengan semakin modernnya zaman, semakin banyak jugapenyakit yang timbul akibat gaya hidup manusia dan penularan

bakteri.Salah satunya adalah penyakit gastritis, yang terjadi karena inflamasi yangterjadi pada lapisan lambung yang menjadikan sering merasa nyeri padabagian perut. Penyakit

ini tidak bisa menular tapi biasanya bakteriHelycobacter pylori masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan.Gastritis adalah proses inflamsi pada lapisan mukosa dan sub

mukosalambung. Secara histopastologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltarsisel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satupenyakit yang banyak

dijumpai di klinik atau ruangan penyakit dalampada umumnya. Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5 – 6 tahunini bisa menyerang semua jenis kelamin karena pola makan

yang burukdan kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Penyakit gastritis inilebih menyerang kepada usia remaja sampai dewasa sehingga butuhperawatan khusus

karena akan mengganggu masa tua kita semua, sehinggadibutuhkan pengetahuan untuk mengobati dan lebih baik lagi untukmencegah terjadinya penyakit ini sejak dini. Secara

garis besar gastritis dapt dibagi menjadi beberapa macamberdasarkan pada manifestasi klinis, gambaran histologi yang khas,distribusi anatomi dan kemungkinan patogenesis

gastritis. Berdasarkanpada manifestasi klini, gastritis dapat dibagi menjadi akut dan kronik.

 2. Masalah yang sering timbul pada gastritis umumnya mengalami masalahkeperawatan gangguan rasa nyaman nyeri. Penanganan penyakit gastritismembutuhkan pengawasan

diet makanan setelah pulang dari rumah sakitdan sangat mudah terkena bilatidak mematuhi tentang penatalaksanaandiet dirumah seperti makan makanan yang teratur dan

menghindari makanyang dapat mengiritasi lambung. Berdasarkan studi pendahuluan yangtelah berlangsung sebelumnya di Universitas umpar khususnya padamahasiswa

semester 6 di peroleh data tentang kejadian gastritis yang diderita oleh mahasiswa sebanyak 40 % dari 128 mahasiswa dan menyeranglebih banyak pada perempuan

dibandingkan pada laki-laki. Hal inidisebabkan karena kebiasaan pola makan yang kurang baik danmengkonsumsi makanan yang justru dapat menyebabkan iritasi padalambung.

Oleh karena itu penulis mengangkat penyakit ini karena sangatmenarik untuk dibahas dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.Penyakit ini tentu bisa merusak aspek

psikoliogi dan psikososialpenderita,dan diperlukan asuhan keperawatan yang holistik danpendidikan kesehatan untuk mencegah penyakit ini.RUMUSAN MASALAH Berdasarkan

latar belakang diatas, penulis memperoleh rumusanmasalah yaitu: 1. Apakah ada Hubungan antara pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa semester VI Umpar

kota Parepare ?TUJUAN PENELITIAN

 3. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada Mahasiswa semester VI Umpar kota Parepare. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui

pola makan pada mahasiswa semester VI Umpar koata Parepare. 2. Untuk mengetahui kejadian gastritis pada Mahasiswa semester VI Umpar kota Parepare. MANFAAT

PENELITIAN Manfaat Teoritis Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pola kebiasaan makan sehari-hari yang berkaitkan dengan kejadian

Gastritis khususnya dalam Keperawatan Medikal Bedah yaitu berhubungan dengan kejadian gastritis yang terjadi di kalangan mahasiswa semister VI di Umpar kota Parepare.

Manfaat Praktis1. Bagi Universitas Muhammadiyah kota Parepare dapat memberi masukan atau informasi pada mahasiswa Umpar kota Parepare untuk mengetahui sejauh mana

tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister VI di Umpar kota Parepare.

 4. 2. Bagi mahasiswa semister VI Umpar dapat di berikan pengetahuan dalam mempelajari pola makan secara benar bagi mahasiswa semester VI sehingga tidak terjadi kejadian

gastritis di Universitas Muhammadiyah Kota Parepare.3. Bagi peneliti dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis

pada mahasiswa semester VI di universitas Muhammadiyah Kota Parepare. RUANG LINGKUP Iingkup waktu : penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai Juni- Agustus 2011.

b. Lingkup tempat : Penelitian ini dilakukan di Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta. c. Lingkup materi : penelitiann ini termasuk dalam lingkup Keperawatan

Medikal Bedah. d. Lingkup responden : Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta.6. Keaslian penelitian Ada

beberapa penelitian yang mempelajari tentang masalah tingkat kejadian gastritis pada mahasiswa semister II Wira Husada Yogyakarta: 1. Hasri Handaini (2007) yang berjudul “

Hubungan antara Pola makan dan pola Makanan dengan Status Gizi Anak 0-24 bulan di Puskismas Melati 1 Sleman. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan

pendekatan waktu cross soctional, analisa yang digunakan adalah tehnik kualitatif dengan hasil ada hubungan antara pola makan dan pola makanan dengan status gizi pada

anak 0-24 bulan. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sma-sama meneliti tentang pola makan. Perbedaanya dengan penelitian ini adalah penelitian ini meneliti tentang

hubungan pola makan dengan kejadian gastritis, respondennya berbeda, tempat berbeda, uji statistik dan tahun penelitian berbeda. 2. Agus widodo

 5. (2006) yang berjudul “Hubungan Antara Pola Makan Sehari-Hari diRumah Dengan terjadinya gastritis pada pasien yang dirawat di RSUWonosari. Penelitian ini menggunakan

metode deskriptif eksploratifdengan populasi sebanyak 69 orang , pengambilan sampel menggunakanmetode acidental sampling 511. sebanyak 26 orang. Teknik analisa data

menggunakan analisideskriptifdengan alat ukur kuisioner yang di buat peniliti setelahmelalui uji validitasdan reabilitas. Persamaan dengan penelitian iniadalah sama-sama

menelititentang hubungan pola makan dengankejadian gastritis. Perbedaannyaadalah penelitian ini adalah padaresponden, tempat penelitian, uji statistikdan tanun penelitian.

TINJAUAN PUSTAKATinjauan Teori1. Gastritis a. Pengertian Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisn mukosa dan sub mukosa lambung yang dapat bersifat akut dan

kronik difus atau local (Soeparman, 2001 : 127). Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastritis

yang terjadi yaitu gastritis superfisial akut dan gastritis atropi kronik (Brunner Suddarth, 2002 : 1062). Gastritis dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 1) Gastritis akut Gastritis

akut merupakan iritasi mukosa lambung yang sering diakibatkan karena diet yang tidak teratur. Dimana individu makan terlalu banyak atau

 6. terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu ataumengandung mikroorganisme penyebab. Gastritis akut merupakanpenyakit yang sering ditemukan biasanya jinak

dan dapat sembuhdengan sendirinya, merupakan respon mukosa lambung terhadapberbagai iritasi lokal. 2) Gstritis Kronik Merupakan iritasi lambungyang dapat disebakan oleh

ulcus benigna atau maligna dari lambungatau lebih helicobacter pylori. Gastritis kronik dapat dikalsifikasikansebagai tipe A (Gastritis Autoimun) (Brunner and Suddarth, 2002

:1062) b. Penyebab (Etiologi) 1) Gastritis Super Fisial Akut a)Enkokrin bakteri dari stopylococus E.Colly atau salmanela (masuksetelah makanan terkontaminasi) b) Obat-obat

NSAID (Indometosin,libiprofen, haproksen) sulfanamida, steroid dan digitalis. c) Makananyang berbumbu seperti lada, cuka, mustard d) Kafein, alkohol, danasipirin e) Makanan

yang masuk dalam lambung meningkat danmengiritasi mukosa lambung f) Refluks empedu karena terapi radiasig) Keracunan zat korosit yang asam atau bassa2) Gastritis Atropi

Kronik a) Bakteri helicobacter pylori b) Ulcusbeningna atau maligna dari lambung c) Faktor predisposisi (Kafein,alkohol,aspirin) c. Tanda dan gejala (Sign and Symptomp) 1)

GastritisAkut a) Adanya keluhan a bdomen tidak jelas, seperti anoreksia danmual. b) Sakit kepala c) Mengalami ketidaknyamanan, malaise d)Nyeri epigastrium e) Muntah dan

cegukan f) Pendarahan g)Hematemesis h) Beberapa pasien asimtomatik 2) Gastritis Kronik a)Adanya perasaan penuh pada daerah abdomen. b) Anoreksia c) Nyeri

 7. hulu hati setelah makan d) Kembung e) Rasa asam dimulut f) Mualdan muntah.d. Penatalaksanaan (intervensi) 1) Gastriris Akut a) Menghindarimakanan dan minuman yang

dapat meningkatkan sekresi asamlambung b) Pemakaian penghambat HO2 Untuk menetralisir asamgunakan antasida umum (seperti ranitidin untuk mengurangi sekresiasam,

sukrafat karena dapat mempercepat penyembuhan) c) Obat-obatanti muntah dapat membantu menghilangkan mual dan muntah. d) Jikaterjadi muntah perlu keseimbangan cairan

dan elektrolit denganmemberikan infus vena e) Pembedahan darurat (Lavare) mungkindiperlukan untuk mengangkat gangren atau perforasi jika terjadikorosif yang luas atau berat

f) Bila perdarahan terjadi, lakukanpenatalaksanaan untuk hemoragi saluran gastromfestinal 2) GastritisKronik a) Memodifikasi diet pasien, meningkatkan istirahat,mengurangi

stres dan memulai farmako terapi.b) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunakdiberikan sedikit tapi lebih sering. c) Helicobacter pylori diatas

denganantibiotik (seperti tetraciklin atau amoksilin) dengan garam bismut(peta bismut) d) Menghindari alkohol dan obat-obatan yangmengiritasi mukosa lambung e) Vh B 12 dan
terapi yang sesuailainnya diberikan pada anemia pernisiosa f) H. Pylori diatasi denganantiobiotik (seperti tetraciklin ¼, moxillin) dan gram bismuth (pepto-bismol) e. Upaya

pencegahan Agar tidak terkena gastritis/ maag makakita harus: 1) makan yang teratur 2) makan dalam porsi kecil dansering 3) Hindari mengkonsumsi obat yang di jual bebas,

tetapi harus

 8. menggunakan anjuran atau resep dokter. 4) Jangan Merokok karenanikotin dalam rokok merangsang asam lambung keluar lebih banyak.5) Hindari minuman beralkohol,

alkphpl mengiritasi dan mengikislapisan mukosa dalam lambung dan mengakibatkan pendarahan. 6)Atasi stress dengan benar ( stress management)7) Hidup sehat dan

seimbang dengan makan makanan sehat, seimbangdan tidak berlebihan, serta seimbangkan pula antara kerja-istirahat-olahraga-ibadah.f. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadiangastritis. 1) Stres, Pola makan, pola hidup Stres adalah mekanismepertahanan diri atau mekanisme koping terhadap masalah. Stres yangberlebihan dapat

memicu lambung untuk mengeluarkan asam lambungsecara berlebihan. Reaksi ini dapat mengganggu aktifitas lambungbahkan dapat memicu kebocoran lambung. Selain itu pola

makan yangtidak teratur di tambah dengan pola hidup atau gaya hidup masyarakatdengan mengkonsumsi makanan siap saji, berlemak serta merokok dankebiasaan minum

minuman keras bisa menyebabkan kerusakanlambung. 2) Pola makan a) Pengertian Dalam kamus besar BahasaIndonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau

usahauntuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, polamakan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untukmelakukan kegiatan makan

secara sehat. Sedangkan yang dimaksudpola makan sehat dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usahadalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud

tertentuseperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah ataumembantu kesembuhan penyakit b) Perilaku pola makan Pola makan

 9. sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungandengan kebiasaan makan setiap harinya. Pengertian pola makan sepertidijelaskan di atas pada dasarnya

mendekati definisi / pengertian dietdalam ilmu gizi/nutrisi. Diet diartikan sebagai pengaturan jumlah danjenis makanan yang dimakan agar seseorang tetap sehat. Untukmencapai

tujuan diet / pola makan sehat tersebut tidak terlepas darimasukan gizi yang merupakan proses organisme menggunakanmakanan yang dikonsumsi melalui proses digesti,

absorbsi,transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yangtidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan danfungsi normal organ-organ,

serta menghasilkan energi. Adapunbeberapa faktor yang mempengaruhi pola makan seseorang yaitu : 1.Budaya2. Agama atau kepercayaan 3. Status sosial ekonomi 4.

Personalperference atau hal-hal yang tidak disukai 5. Rasa lapar, nafsu makandan rasa kenyang. 6. Kesehatan c) Dampak Sejauh ini, salah satupenyebab utama peningkatan

asam lambung adalah pola makan yangtidak teratur. Makanan atau minuman yang dikonsumsi dan masuk kedalam lambung berfungsi untuk mengurangi kepekatan asam

lambungsehingga tidak sampai menggerogoti lambung. Bila terlambat makansehingga terjadi kekosongan lambung, maka asam khlorida kemudianmenggerogoti dinding

lambung. Ketua Departemen Gizi MasyarakatIPB menambahkan, secara umum pola makan terkait denganmetabolisme tubuh. Jadi, ada jam-jam makan yang sebaiknya

dipatuhi.Bila makan secara teratur, maka asam lambung akan mencerna

 10. makanan itu. Akan tetapi bila tidak ada makanan, maka asam lambung yang seharusnya berfungsi untuk mencerna makanan malah akan menggerogoti dinding lambung.

Yang paling tepat adalah, kita harus mengonsumsi makanan atau minuman setiap tiga jam sekali.Normalnya memang kekosongan lambung terjadi enam jam setelah makan.

Tetapi bila beraktivitas tinggi, maka kekosongan lambung bisa terjadi lebih cepat. Maka dari itu, pola makan harus dijaga agar tidak sampai terlambat mengonsumsi makanan atau

minuman. Cara lain adalah menghindari berbagai jenis makanan yang bisa memicu peningkatan asam lambung, yaitu makanan yang bersifat pedas atau berbau tajam seperti

cabai, lada, jahe, serta minuman seperti kopi dan teh. Sebenarnya, bila tubuh dalam keadaan normal, konsumsi makanan atau minuman itu tidak akan menyebabkan nyeri

lambung.B. Kerangka teori Faktor Predisposisi : 1. Pengetahuan 2. Persepsi 3.Sikap Faktor Pendukung : 1. Lingkungan tempat tinggal (rumahPencegahan gastritis atau kost) 2.

Lingkungan kampus 3. Pengetahuan 4.Sikap Faktor Pendorong : 5. pergaulan 1. Sikap orang tua 2. Kebiasaanindividu 3. Pengaruh ajakan temanC. Kerangka konsep Kerangka

konseppenelitian ini menggunakan model sistem yakni menggunakan variabelindependen dan variabel dependen. Variabel independen variabeldependen Pola makan Kejadian

gastritis.Keterangan : : Area yang di teliti : Berhubungan D. Hipotesa Berdasarkanpenelitian yang di buat di peroleh hipotesis sementara atau hipotesis

 11. alternatif (Ha) yaitu : Terdapat hubungan antar pola makan dengankejadian gastritis pada mahasiswa semester VI Umpar kota Parepare. METODE PENELITIAN A. DESIGN

PENELITIAN Design penelitian ini merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deisgn anailis dimana penelitian diarahkan secara objektif dan sistematis untuk

mendeskripsikaan atau menguraikan suatu keadaan dalam suatu komunitas melalui pendekatan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu

perilaku pola makan dan variabel terikat yaitu kejadian gastritis, akan di kumpulkan dalam waktu yang besamaan. Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan

dalam melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya dapat di peroleh dengan cepat.penelitian ini dilakukan melalui tahap penyebaran kuesioner

kepada mahasiswa program studi keperawatan angkatan 2010. B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di program Studi Keperawatan Sekolah

Tinggi Ilmu kesehatan Wira Husada dengan pertimbangan untuk memperoleh data yang valid sesuai dengan objek penelitian.

 12. 2. Waktu Penelitian ini dilakukan dari bulan juni sampai dengan agustus 2011.C. POPULASI DAN SAMPELPopulasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti

danpopulasi dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilaya yang ingindiketahui oleh peneliti. Populasi dan penelitian ini adalah mahasiswaprogram studi ilmu keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan WiraHusada. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dandianggap mewakili seluruh populasi jumlah sampel penelitian yang

akandihitung dalam rumus sebagai berikut: n= N 1+N(d)2 Keterangan: n: besarsampel N:besar populasi d:penyimpangan terhadap populasi atau derajatketepatan yang di

inginkan biasanya 0,05 Populasi penelitian ini adalahmahasiswa program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmukesehatan Wira Husada dari tahun ajaran 2010-2011 dan

populasisakaligus sampel.Dari hasi pendataan jumlah populasi sebanyak 13 orang (kelas A),10orang (kelas B), 8 orang (kelas C), Dan 9 orang (kelas D). Jadi jumlahpopulasi

sebanyak 40 orang. n = N 1+N(d)2 = 40 1 + 40(0,05)2 = 40 1 +40 (0,0025) = 40 1 + 0,1 = 40 1,1 = 36,36 = 36 0rang Jadi total sampelyang digunakan yaitu sebesar 36 orang

Sampel yang di perlukan olehsetelah di lakukan perhitungan adalah 36orang dan untuk mengantisipasiadanya droup out oleh responden, kemudiandi lakukan penambahanjumlah

sampel sebesar 10% jadi hasilnya: n = 36 x 10% 20

 13. 26. = 3,6 =36 + 3,6 =39,6 =40 orang Maka jumlah sampel seluruhnyaadalah 36 +3,6 =39,6 orang. Dari jumlah sampel tersebut penelitimembulatkannya menjadi 40 orang

karena menurut polit dan hungler(1993) (dikutip dari setiadi, 2007) menyatakan bahwa semakin besarsampel yang di perlukan semakin baik dan representative hasil yang

diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan “Proportionalsampling” (atausampling berimbang) yaitu teknik pengambilan sampelyang di gunakan bila populasi anggotanya

tidak homogen dan berstratasecara proporsional,dengan cara pengambilan respondenya yaitu “ randomsampling” yang merupakan pengambilan sampel secara acak

(sembarang).(Arikunto, 2007) Perhitungan proporsi dari masing-masing tingkatanyaitu: No Kelas Sampel1. Kelas A 13 =13 40X402. Kelas B 10 =1040X403. Kelas C 8 =8 40X404.

Kelas D 9 =9 40X40 21Total sampel 40 Jadi berdasarkan perhitungan jumlah proporsi setiap kelasmaka untuk kelas A jumlah responden yang akan diambil sebanyak 13orang,

kelas B jumlah respondennya diambil sebanyak 10 orang, kelas Cjumlah respondennya sebanyak 8 orang dan kelas D jumlah respondenyang diambil sebanyak 9 orang.

Pemilihan elemen untuk sampelberdasarkan pada perkembangan peneliti yang memenuhi kriteria sebagaiberikut : 1. Kriteria Inklusi a. Mahasiswa dengan jenis kelamin pria

danwanita b. Usia 18-25 tahun c. Mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakartasemester II jurusan keperawatan d. Bersedia menjadi responden 2. KriteriaEksklusi a. Mahasiswa

selain mahsiswa Stikes Wira Husada yogyakartasemester II jurusan keperawatan. b. Tidak bersedia menjadi
 14. D. VARIABEL Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka dapat diketahui dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel

dependen (terikat) dengan rincian sebagai berikut :1. Pola makan sebagai variabel independent. 2. Kejadian gastritis sebagai variabel dependentE. DEFINISI OPERASIOAL DAN

VARIABE DEFINISI CARA UKURALAT SKALA HASIL O. L UKUR A UKUR UKURVariabel independent 1. Pola Suatu Kuisioner kuesion ordina Pola makansistem, menggunakan

er l makan cara kerja skala likert, baik jika atauyaitu dengan nilai ≥ usaha menggunakan median untuk penilaian Polamelakuka sangat makan n kegiatan setuju(SS) = 4, buruk

makan Setuju(S)= 3, apabila secara Tidak Setuju nilai < sehat. (TS) =2, median SangatTidak Setuju (STS) = 1. Dengan menanyakan 8 23 pertanyaan mengenai pola makan

mahasiswa Variabel Dependen.2. Kejadian Fenomen Kuisioner kuisioner ordinal Kejadian Gastritis a atau menggunakan r l gastritis faktor skala likert, tinggi jika resiko yaitu

dengan nilai ≥ terjadinya menggunakan median. gastritis penilaian sangat Kejadian setuju (SS) = 4, gastritis Setuju (S)= 3, rendah Tidak Setuju jika < (TS) =2, median Sangat

Tidak Setuju (STS) = 1. Dengan menanyakan 8 pertanyaan mengenai angka kejadian.

 15. Gastrik 3. Umur Selisih Responden di lihat ordina 1.usia Respondumur diminta mengisi dari l mahasisw en responde kuisioner untukkuisione a ≤ 10 n dalam semua r tahun

tahun kuesioner tentangantara secara pasif identitas 2.usia tahun untuk respondenmahasiswa penelitian pertanyaan en a > 20 atau di pada kuesionertahun wawancara bila ada

yang ai dengan kurang jelas tahunresponden lahir diminta responde konfirmasi n. kepada peneliti. 4.Jenis Adalah Responden di Dilihat nomin 1.laki-laki kelamin jenisminta

mengisi dari al kelamin kuesioner kuesion 2.perempuanresponde secara pasif er an n pada untuk semua tentang saatpertanyaan identitas melakukan pada kuisioner, responden

bila adaen penelitian pertanyaan.baik yang kurang secara jelas fisik responden di maupun mintabiologis mengkonfirmas i kepada peneliti.5. Suku AdalahResponden Di lihat

Nomin 1.NTT budaya diminta dari al 2.jawayang kuesioner kuesion 3.sunda dianut secara pasif er 4.batakresponde untuk semua tentang 5.dayak n saat pertanyaan

identitas6.sasak. men pada kuesione respond dll gadakan bila ada yang enpenelitian kurang jelas responden di minta mengkonfirmasikankepada peneliti.7. Agama Keyakina

Responden Dilihat Nomin1.Islam n atau diminta dari al 2.Katolik kepercaya kuesionerkuesion 3.Kristen an yang secara pasif er Protestan dianut untuksemua tentang 4.Budha

atau pertanyaan identitas 5.Hindu diyakinipada kuesioner responden oleh en responden dan diakui olehNegara.

 16. F. INSTRUMEN PENELITIANData penelitian ini, diambil dengan menggunakan kuisioner dengan skalaopsi dan likert yang diberikan langsung pada responden untuk diisi

denganpenjelasan singkat terlebih dahulu. Kuisioner ini terdiri dari 24pertanyaan. Tabel kisi-kisi kuisioner No Variabel indikator No.butir soalJumlah 1. Pola makan Suatu sistem,

cara 1-12 12 Butir kerja atau usahauntuk melakukan kegiatan makan secara sehat. 2. Kejadian Fenomena ataufaktor 13-24 12 Butir resiko terjadinya gastritis Uji validitas dan

Realibilitas Menurut kountur suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur.untuk mengukur validitas ini menggunakan

korelasi product moment. Standar yang digunakan untuk menentukan valid dan tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r

tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikan 5%. Data dikatakan valit apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Adapun rumus product moment: r= Keterangan : r =

koefisien validitas item yang di cari n = jumlah responden x = skor yang di peroleh dalam setiap item ∑x = Jumlah skor dalam variabel X ∑y = Jumlah skor dalam Variabel Y

Reabilitas berhubungan dengan konsistensi, suatu instrumenpenelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur.

Menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

 17. dapat dipercaya untukdigunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik untuk mengukur reliabilitas menggunakan metode alpha-cronbach.

Tingkat reliabilitas dengan metode alpha- cronbach di ukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokan menjadi 5 kelas dengan range yang

sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan seperti tabel berikut,arikunto (2006).cronbach’s alpha di peroleh dengan rumus :α= 1- )keterangan :α = Alpha’s

cronbach ∑ item = Arians dari pertanyaan∑ total = Varians dari SkorN = Banyaknya pertanyaan. Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00- 0,20 Kurang Reliabel >0,20-0,40 Agak reliabel

>0,40-0,60 Cukup reliabel >0,60-0,80 Reliabel >0,80-1,00 Sangat reliabel Dalam penelitian ini untuk uji instrumen di lakukan pada 30 responden.Dimana menurut Machfoedz, dkk

(dalam Arikunto 2007). bahwa uji cobainstrumen pada responden sudah menjadi kelaziman ilmiah. bahwa uji cobainstrumen sebaiknya paling sedikit 30 responden, dengan ciri

responden adalah karena kaidah umum penelitian, jumlah responden 30 adalah batas jumlah antara sedikit banyak, dengan pengertian bahwa data diatas 30, kurvanya akan

mendekati kurva normal dengan pengertian kuva normal adalah merupakan suatu fenomena universal mengenai fenomena ciri atau sifat alami yang normal.Dalam pengelolaan

data dilakukan secara manual atau menggunakan SPSS versi 13.0.G. PENGUMPULAN DATA

 18. Dalam melakukan pengumpulan data terbagi dalam dua tahapyaitu: 1. Primer Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, penelitimelakukan uji coba terhadap kuesioner

yang telah dibuat kepadaperwakilan sampel sebanyak 10 % dari jumlah sampel. Perwakilan sampeltersebut di pilih yang memiliki karakteristik yang sama dengan

sampelpenelitian. Uji coba kuesioner ini untuk menilai apakah pertanyaan yangdibuat dapat dimengerti oleh responden atau tidak. Apabila terdapatkesalahan atau kekurangan ,

maka peneliti akan melakukan perbaikan. 2.Sekunder Setelah proposal penelitian di setujui oleh pembimbing danmendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari fakultas,

penelitikemudian minta izin kepada dekan fakultas dimana akan melakukanpenelitian. Peneliti kemudian memberikan penjelasan tujuan penelitiandan mempersilahkan calon

responden untuk menandatangani lembarpersetujuan bila bersedia menjadi responden. Peneliti lalu memberikanpenjelasan tentang cara pengisian kuesioner dan memberikan

kesempatanpada responden utnuk mengisi responden serta bertanya bila ada keraguan.Kuesioner dikumpulkan apabila semua pertanyaan dalam kuesioner telahdiisi.H.

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISISPengolahan data Apabila data telah terkumpul maka tahap berikutnyaadalah mengorganisir atau mengklarifikasikan data tersebut guna

tujuanpenelitian.Proses pengolaan data ini meliputi editing, coding, entry, dancleaning. 1. Editing Kegiatan ini merupakan kegiatan melakukanpemeriksaan kembali kuesioner

yang telah di isi oleh rsponden meliputi:Kelengkapan isian,kejelasan jawaban dan tulisan, relevansi jawaban

 19. dengan pertanyaan isian dan kekonsistensian jawaban.2. Coding Bentukkegiatan dari Coding adalah merubah data yang berbentuk huruf menjadidata yang berbentuk

angka.Hal utama yang harus dilakukan pada kegiatanini adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan olehresponden peneliti.3. Entry Kegiatan Entry adlah melakukan

pemasukandata yang suda di kode terlebih dahulu di computer. 4. Cleaning KegiatanCleaning adalah melakukan pembersihan dan pengecekan kembali datamasuk. Kegiatan ini

perlu dilakukan untuk mengetahui apakah adakesalahan ketika pemasukan data.5. Tabulasi langsung Adalah sistempengolahan data langsung yang di tabulasi olehe kuesioner.

Ini jugametode paling sederhana apabila di bandingkan dengan metode yang lain.Tabulasi ini dilakukan dengan memasukan data dari kuesioner ke dalamkerangka tabel yang

telah di siapkan, tanpa proses perantara lainnya.Tabulasi langsung biasanya di kerjakan dengan system tally yaitu caramenghitung data menurut klasifikasi yang telah ditentukan.

Cara lainadalah kuesioner di kelompokan menurut jawaban yang telah ditentukan,kemudian dihitung jumlahnya lalu dimasukan kedalam tabel yang telahdisiapkan. Dengan cara

ini kemungkinan salah karena lupa dapat diatasi.Kelemahan ini adalah pengaturannya menjadi rumit apabila jumlahklasifikasi dan sampelnya besar.6. Komputer. Untuk mengolah

datadengan komputer, peneliti perlu terlebih dahulu menggunakan programtertentu, baik yang sudah tersedia maupun program yang sudah disiapkansecara khusus dapat

ditambahkan bahwa dalam ilmu-ilmus sosial banyaksekali digunakan program SPSS 13.0 ( Statistical Program For SocialScience). Dengan menggunakan program tersebut dapat

dilakukan tabulasisederhana. Analisa data 1. Analisa univariat Bertujuan untuk mengetahui

 20. proporsi masing-masing variabel yang di teliti yaitu karekteristikresponden (umur, jenis kelamin, suku dan agama), pengetahuan, sikap danpencegahan gastritis. 2. Analisa

bivariat Bertujuan untuk mengetahuihubungan antara variabel independent dengan variabel dependent melaluiuji chi square. Uji ini digunakan untuk melihat hubungan antara
variabelindependent yaitu pengetahuan dan sikap dengan variabel dependent yaituterjadinya gastritis. Tingkat kemaknaan dan derajat kebebasan yaitup=0,05. Nilai propabilitas

yang di dapatkan dari hasil uji, kemudian dibandingkan dengan nilai alpha. Apabila p < alpha, maka Ho di tolaksehingga dapat disimpulkan hubungan antara variabel

tersebut.Rumus chi square X2= Keterangan :∑= penjumlahan X= nilai chi squareO= frekuensi pengamatan untuk tiap kategori E= frekuensi yangdiharapkan untuk tiap kategori

Setelah di dapatkan nilai dari X2 makadibandingkan dengan nilai dari X2 tabel maka akan di dapat kriteriapengujian sebagai berikut: Ho diterima (HI ditolak) apabila X2 ,X2

tabelHo ditolak (HI terima) apabila X2 X2 tabel Dapat juga denganmembandingkan nilai P- value dengan nilai alpha (0,05) Ho terima (H1ditolak) apabila P-value nilai alpha ( 0,05)

Ho ditolak ( H1 diterima)apabila P-value nilai alpha ( 0,05) Untuk mempermudah analisa Chisquera, nilai data dari kedua variable di sajikan dalam bentuk tabel silangVariabel I

Variabel II Jumlah Tinggi Rendah Ya a b a+b Tidak c d c+dJumlah a+c b+d NA, b, c, d merupakan nilai observasi, sedangkan nilai ekpektasi (harapan)masing-masing sel dicari

dengan rumus Ea= Keterangan : Ea : ekpektasisel “a” (a+b) : total baris (a+c) : total kolom N : jumlah keseluruhan data

 21. Untuk melihat hasil kemaknaan penghitungan statistik digunakan bataskemaknaan 0,05. Penolakan terhadap hipotesis apabila nilai p < 0,05 (adaperbedaan atau ada

hubungan yang bermakna), sedangkan penerimaanterhadap hipotesa apabila nilai P > 0,05 (tidak ada perbedaan atau tidakada hubungan yang bermakna ).I. RENCANA

JALANYA PENELITIAN1. Tahap persiapan Pada tahap ini, peneliti mengajukan judul karya tulisilmiah terlebih dahulu,sesudah judul diterima peneliti membuat surat izinpenelitian

ke STIKES Wira Husada Yogyakarta untuk melakukan studipendahuluan lalu dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian danmelakukan seminar proposal. Setelah

seminar dilaksanakan penelitimelakukan refisi sesuai hasil yang diperoleh dari seminar.Untukmendapatkan data tentang pola makan dan kejadian gastritis.2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan junisampai agustus 2011. Pada tahap ini meliputi pengumpulan data olehpeneliti, sampel yang diambil sebanyak 40 respoden

yaitu membagikankuesioner tentang pola makan dengan kejadian gastritis. Sebelummembagikan kuesioner dengan informed consent kepada responden,peneliti memberikan

penjelasan cara pengisian kuisioner.setelah kegiatankuesioner selesai kemudian dilakukan observasi.Kemudian setelahkuesioner dan observasi terkumpul sesuai dengan jumlah

sampel yangdiambil maka dilakukan pengolahan data dan uji statistik.

 22. 3. Tahap Pelaporan Setelah pengumpulan data dan pengolahan dataselesai,peneliti menyusun laporan penelitian dalam bentuk penulisan yangbaik serta konsultasi dengan

pembimbing dan mengambilkesimpulan,selanjutnya dipertanggungjawabkan dalam seminar proposalskripsi.

 23. DAFTAR PUSTAKABrunner and Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 2.Jakarta EGC.Carpenito, Lynda Juall. 2000.DiagnosaKeperawatan.Aplikasi pada

praktek klinik. Ed. 6. Jakarta : EGC.Donges,Marylin. Et. Al. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Ed. 3. Jakarta :EGC.Mansjoer. Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Ed3 .Jilid

2.Jakarta : FKUI.Sopearman. 2001.IlmyPenyakit Dalam. Jilid 11. Ed. 3.Jakarta : FKUI. 37

Anda mungkin juga menyukai