22
22
PENDAHULUAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan,
triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI KEHAMILAN
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang hampir selalu
terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma
dan ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau
37 minggu atau sampai 42 minggu. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dari bulan keempat sampai keenam dan triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai kesembilan. 1
2
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel
mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasenta.3
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum
terjadi digenital ridge. Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah:
a) BBL = 750.000
b) Umur 6 – 15 = 439.000
c) Umur 16 – 25 tahun = 159.000
d) Umur 26 – 35 tahun = 59.000
e) Umur 35 – 45 tahun = 39.000
f) Masa menopause = semua hilang
3
c) Spermatosit kedua (membelah dua)
d) Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e) Spermatozoa (sperma) 3
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas,
yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastula
mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa
sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel – sel
4
desidua yaitu sel – sel besar yang mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi
massa sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk kedalam
desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi.
Itulah sebabnya kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit
perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman). Umumnya nidasi
terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Bila nidasi telah terjadi , dimulailah diferensiasi sel – sel blastula. Sel
lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk
entoderm dan yolk sac sedangkan sel – sel yang tumbuh besar menjadi
entoderm dan membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu
lempeng embrional (embrional plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel – sel trofoblas mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah
(embrio) akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka terbentuklah
sekat korionik (chorionik membrane) yang kelak menjadi korion. Sel-
sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan yaitu sitotrofoblas (sebelah
dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar). Villi koriales yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang – cabang dan
disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan
desidua kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya
menghilang disebut chorion leave.
Dalam peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon
chorionic gonadotropin (HCG).3
5. Plasentasi
Pertumbuhan dan perkembangan desidua sejak terjadi konsepsi
karena pengaruh hormon terus tumbuh sehingga makin lama menjadi
tebal. Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi
atas:3
a) Desidua basalis
Terletak diantara hasil konsepsi dan dinding rahim, disini plasenta
terbentuk.
5
b) Desidua kapsulari
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan
bersatu dengan desidua vera kosena obliterasi.
c) Desidua vera (parietalis)
Meliputi lapisan dalam dinding rahim lain.
6
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon: estrogen, progesteron,
human chorionic gonadotropin, human somamammotropin, prolaktin, dsb.
Human Chorionic gonadotropin (HCG) adalah hormon aktif khusus
yang berperan selama awal masa hamil, fluktuasi kadarnya selama
kehamilan. Terjadinya perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-
organ sistem reproduksi dan organ-organ sistem tubuh lain, yang
dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.
7
Sering terjadi pada bulan - bulan pertama dan menghilang
dengan makin tuanya usia kehamilan.1
7. Obstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan
oleh pengaruh hormon steroid. 1
8. Pigmentasi kulit
Keadaan ini terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan pada pipi, hidung
dan dahi yang dikenal dengan kloasma gravidarum (topeng
kehamilan). Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena
didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi
lebih hitam dan linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon
kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. 1
9. Epulis
Epulis merupakan suatu hipertrofi papilla ginggivae yang sering
terjadi pada triwulan pertama.1
8
10. Varises (penekanan vena - vena)
Keadaan ini sering dijumpai pada triwulan terakhir dan terdapat
pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada
multigravida, kadang - kadang varises ditemukan pada kehamilan
yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada triwulan pertama.
Kadang – kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama
kehamilan muda.
2. Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menajdi lunak,
terutama daerah ismus. Pada minggu – minggu pertama, ismus
uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus
pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan
lebih lunak sehingga kalau diletakkan dua jari dalam fornix
posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis
maka ismus ini tidak teraba seolah–olah korpus uteri sama sekali
terpisah dari uterus.
3. Tanda chadwick
Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah dan agak kebiru – biruan (livide). Warna porsiopun
9
tampak livide. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormone
esterogen.
4. Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang – kadang pembesaran
tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.
Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan
pembesaran tersebut.
6. Goodell sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti
merasakan ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak
pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga.
10
dirasakan pada kehamilan 16 minggu karena telah berpengalaman
dari kehamilan terdahulu. Pada bulan keempat dan kelima, janin
berukuran kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air ketuban,
maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak
melenting di dalam rahim. 2
11
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut – serabut
kolagennya menjadi higroskopik endometrium menjadi desidua
ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan
kapitasi lebih dari 4000 cc. Taksiran kasar pembesaran uterus pada
perabaan tinggi fundus:
• Tidak hamil: sebesar telur ayam (+ 30 g)
• Kehamilan 8 minggu: sebesar telur bebek
• Kehamilan 12 minggu: sebesar telur angsa
• Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis-pusat
• Kehamilan 20 minggu: pinggir bawah pusat
• Kehamilan 24 minggu:pinggir atas pusat
• Kehamilan 28 minggu: sepertiga pusat-xyphoid
• Kehamilan 32 minggu: pertengahan pusat-xyphoid
• Kehamilan 36-42 minggu: 3-1 jari di bawah xyphoid
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000
gram pada akhir kehamilan (40 pekan).
12
d. Posisi Rahim
1. Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi atau retroflexi.
2. Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga
pelvis.
3. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
4. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri.
e. Vaskularisasi
Aa.uterin dan aa. Ovarika bertambah dalam diameter panjang
dan anak–anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah.3
13
3) Pada kehamilan 24 minggu, tinggi fundus uteri terlatak setinggi
pusat.
4) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri terletak 3 jari di
bawah processus xiphoideus.
5) Pada kehamilan 40 minggu, tinggi fundus uteri terletak sama
dengan 8 bulan tapi melebar ke samping yaitu terletak diantara
pertengahan pusat dan processus xiphoideus3
2. Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut
tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi livide disebut tanda Chadwick. 3
14
4. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terjadi perubahan karena pengaruh estrogen.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada vagina atau portio serviks disebut tanda
Chadwick.3
6. Mammae
Selama kahamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat
teraba noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena
– vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola
payudara. Kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning. 3
Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan
yaitu estrogen, progesterone dan somatomamotropin.
a) Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian
ASI, antara lain:
1. Estrogen, berfungsi :
Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara.
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin besar.
Tekanan serat syaraf akibat penimbunan lemak, air dan
garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
2. Progesteron, berfungsi :
Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
Menambah sel asinus.
3. Somatomamotropin, berfungsi :
15
Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktalbumin dan laktoglobulin.
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
7. Sirkulasi darah
a. Volume darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat
sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah
banyak, kira – kira 25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32
minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat
sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas
kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit
jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis.
16
Kenaikan plasma darah dapat mencapai 40% saat mendekati cukup
bulan.3
c. Jantung
Pompa jantung mulai naik kira – kira 30%. Setelah kehamilan 3
bulan dan menurun lagi pada minggu – minggu terakhir
kehamilan.3
8. Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama
hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas dada (thoracic breathing).3
9. Saluran pencernaan
Pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat.
Tonus otot – otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh
traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di dalam
lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus –
usus. Hal ini mungkin baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan
pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan utama
wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan – bulan pertama
kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari,
dikenal sebagai morning sickness. Emesis, bila terlampau sering dan
17
terlalu banyak dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum, keadaan ini
patologik. Salivasi ini adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada
biasa. Bila terlampau banyak, inipun menjadi patologik4
11. Kulit
Kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang
dijumpai kulit perut seolah – olah retak – retak, warnanya berubah agak
hiperemik dan kebiru – biruan disebut striae livide. Setelah partus striae
livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae albikantes.
Pada seorang multigravida sering tampak striae livide bersama striae
albikantes.4
18
12. Sistem Endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
a) Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
b) Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
c) Kelenjar adrenal : tidak begitu terpengaruh
13. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam kondisi
sehat.
a. Tingkat metabolik basal (basal metabolic rate/BMR) pada wanita
hamil meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
19
f. Metabolisme mineral
Kalsium dibutuhkan rata – rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang terutama dalam trimester terakhir
dibutuhkan 30 – 40 gram.
Fosfor : dibutuhkan rata-rata 2 g/hari.
Zat besi : dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg,
atau 30-50 mg sehari.
Air : Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g. Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6,5-16,5 kg. Kenaikan
berat badan yang terlalu banyak ditemukan pada keracunan hamil
pre-eklampsi dan eklampsi) kenaikan berat badan wanita hamil
disebabkan oleh :
(1) Janin , uri, air ketuban, uterus.
(2) Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein,dan retensi
air.
20
Akibat dari perubahan fisik selama kehamilan adalah :
a) Peregangan otot - otot
b) Pelunakan ligamen – ligament
c) Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan)
d) Otot – otot abdomal (meregang ke atas uterus hamil)
e) Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
Embrio
Kehamilan 6 minggu
Kantong berdiameter 2,3cm, berat 1 gram. Kepala membesar, terbentuk
tonjolan lengan dan tungkai, jantung primitif mulai berfungsi, denyut
jantung terdengar lewat alat elektronik, sirkulasi dalam bentuk yang
primitif, terbentuk hubungan antar pembuluh darah dalam korion dan antar
pembuluh yang sudah tumbuh dengan body stalk.
Kehamilan 10 minggu
21
Panjang embrio 4 cm, genitalia eksterna terlihat. Membran anus pecah,
tangan dan kaki sudah bisa dikenali, terlihat bentuk manusia.
Janin
Kehamilan 12 minggu
Panjang janin 8 cm, berat 15 gram, jari tangan serta jari kaki, mata dan
telinga, sirkulasi dan ginjal sudah terbentuk, septum nasi dan palatum telah
menyatu, kelenjar endokrin dan sistem saraf mulai berfungsi.
16 Minggu
Panjang janin 16 cm, berat 110 gram, jenis kelamin mudah dikenali,
kuku jari tangan dapat terlihat, denyut jantung terdengar jelas, gerakan janin
teraba.
20 Minggu
Panjang janin 22 cm, berat 300 gram, verniks pada kulit, lanugo (bulu
buu halus) pada badan, alis mata, janin kini secara hukum sudah dianggap
viable.
24 Minggu
Panjang janin 30cm, berat 600 gram, kulit keriput, lemak terkumpul,
perkembangan otak berlanjut.
28 Minggu
Panjang janin 35 cm, berat 1000 gram, jika lahir bayi ini akan bergerak
dengan kuat dan menangis.
32 Minggu
Panjang janin 42cm, berat 1700 gram, kulit berwarna merah, keriput.
36 Minggu
Panjang janin 46 cm, berat 2500 gram, kuku sudah mencapai ujung jari
tangan
22
40 minggu
Panjang janin 50cm, berat 3400 gram, tubuh bayi sudah terbungkus
jaringan lemak, kulit berwarna merah tidak keriput, semua organ sudah
berfungsi kecuali paru paru.
23
b. Perubahan – perubahan maternal
Mual muntah atau morning sicknes. Mungkin terjadi sampai
usia kehamilan 12 minggu. Uterus berubah dari bentuk pear menjadi
globular. Tanda – tanda hegar dan goodell muncul. Serviks fleksi.
Leukorrhea meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan
kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata.
24
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus berada di tengah antara simpisis dan pasti berat ibu
bertambah 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan. Mungkin
mempunyai lebih banyak energi. Diameter biparietal dapat diukur
dengan ultrasound. Sekresi vagina meningkat (tetapi normal jika
tidak gatal, iritasi / berbau busuk). Pakaian ibu menjadi ketat.
Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang.
b. Perubahan-perubahan maternal
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum.
Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan
pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara
mendadak. Verises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu
merasakan gerakan janin. Areola bertambah gelap. Hidung
tersumbat mungkin terjadi. Kram pada kaki mungkin ada.
Konstipasi mungkin dialami.
b. Perubahan-perubahan maternal
25
Fundus diatas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki
mungkin mulai terjadi. Perubahan kulit bisa berupa striae
gravidarium, chloasma, linea nigra, dan jerawat. Mimisan dapat
terjadi. Mungkin mengalami gatal-gatal pada abdomen karena
uterus membesar dan kulit meregang.
26
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa bergerak
atau berputar banyak. Antibody ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan
memberikan kekebalan untuk enam bulan pertama sampai system
kekebalan bayi bekerja sendiri.
2. Masa fetal
Meliputi masa pertumbuhan intrauterin antara usia kehamilan ke 8-
12 sampai dengan sekitar minggu ke-40 (pada kehamilan normal atau
aterm), di mana organisme yang telah memiliki struktur lengkap
tersebut melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
sampai pada keadaan yang memungkinkan untuk hidup dan berfungsi
di dunia luar (ekstrauterin).
27
TRIMESTER PERTAMA
1. Minggu pertama: disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama
masa germinal ini adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan atau
fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri
sampai fase morula-blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi
implantasi di endometrium kavum uteri.
3. Minggu keempat: pada akhir minggu ke-3 atau ke-4, mulai terbentuk ruas-
ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Sampai
minggu ke-8 samapi ke-12 (akhir trimester pertama) pertumbuhan dan
deferensiasi somit terjadi begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8
terbentuk 30-35 somit, disertai dengan perkembangan berbagai
karakteristik fisik lainnya. Beberapa sistem organ melanjutkan
pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12 (trimester
pertama).
TRIMESTER KEDUA
Minggu ke-12 sampai ke-28: karakteristik utama perkembangan
intrauterin trimester kedua adalah penyempurnaan struktur organ umum dan
mulai berfungsinya berbagai sistem organ.
1. Sistem sirkulasi: janin mulai menunjukkan adanya aktivitas denyut jantung
dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, DJJ dapat ditemukan
sejak minggu ke-12. dengan stetoskop laennec DJJ baru dapat terdengar
setelah kehamilan 20 minggu. Ada beberapa struktur anatomik yang
terdapat pada masa janin kemudian tertutup atau mengalami regresi sesudah
lahir sampai dewasa, yaitu; foramen ovale, duktus arteriosus Botalli, arteria
dan vena umbilikalis, dan duktus venosus Arantii. Sel darah janin terutama
28
mengandung HbF (hemoglobin fetal), yang memiliki daya ikat oksigen jauh
lebih tinggi dibandingkan HbA (Hb manusia dewasa) pada suhu dan pH
yang sama. HbA sendiri baru baru diproduksi pada akhir masa fetal, dan
pada saat lahir, jumlahnya mencapai hanya 30% dari seluruh Hb yang
terkandung dalam neonatus. Pada kehidupan ekstrauterin, berangsur-angsur
produksi HbF berkurang sampai akhirnya normal tidak terdapat lagi dalam
tubuh individu.
29
4. Sistem saraf dan neuromuskular: ini merupakan sistem yang
palinga awal mulai menunjukkan aktivitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu
(akhir trimester pertama), berupa kontraksi oto yang timbul jika terjadi
stimulasi lokal. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan fleksi alat-
alat gerak, dengan refleks-refleks dasar yang sangat sederhana (fleksi satu
sisi diikuti juga fleksi sisi lainnya). Terjadi juga berbagai gerakan spontan
(spontaneus movement). Namun ukuran janin pada akhir trimester pertama
ini masih kecil, sehingga gerakan-gerakan janin belum dapat dirasakan oleh
ibunya. Sejak usia 13-14 minggu (awal trimester kedua), gerakan-gerakan
janin baru mulai dapat dirasakan ibunya. Terdapat hubungan antara keadaan
emosional ibu dengan tingkat aktivitas janin (misalnya, saat ibu marah atau
gembira, gerak janin lebih sering atau kuat, sebaliknya waktu ibu sedih atau
depresi atau ketakutan, gerak janin lebih sedikit atau lemah). Hal ini
disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormon adrenalin ibu yangjuga
ditransfer ke janin melelui sirkulasi plasenta.
5. Sistem saraf sensorik khusus atau indera: mata yang terdiri dari lengkung
bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata atau mangkuk optik (optic
cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke
permukaan ventral wajah. Saraf penglihatan atau nervus optikus merupakan
derivar ektoderm, memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang
berasal dari vesikel otik (otic vesicles) bergeser ke sisi lateral kepala,
menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi
sensorik dari nervus facialis, telinga dalam (organ pendengaran dan
keseimbangan) memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus
vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktoris (olfactory
placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah,
memperoleh inervsi sensorik dari nervus olfaktorius. Lidah berasal dari
lengkung faring endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari
cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari
nervus hipoglosus dan nervus laryngeus superior.
30
6. Sistem urinarius: glomerulus ginjal mulai terbentuk sejak usia 8 minggu.
Pada kehamilan 20 minggu jumlah glomerulus diperkirakan mencapai 300-
400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua, dan di dalam
vesica urinaria dapat ditemukan urine janin, yang keluar melalui uretra dan
bercampur dengan cairan amnion. Produksi urune kira-kira 0,05-0,10
cc/menit. Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun
ekskresi, karena vaskularisasi juga relatif masih sedikit.
31
(lanugo), rambut kepala, alis, dan bulu mata. Gerakan janin mulai dapat
dirasakan oleh ibu.
3. Bulan keenam-tujuh: berat badan bertambah banyak, sampai dengan
separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput
karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat,
kardiovaskular danpernafasan belum berfungsi sempurna dan diantara
ketiganya belum dapat berkoordinasi baik, sehingga jika janin pada
periode ini tidak akan dapat bertahan hidup.
TRIMESTER KETIGA
Minggu ke-28 sampai dengan minggu ke 38-42. Karakteristik utama
perkembangan intrauterin pada trimester ketiga adalah penyempurnaan
struktur organ khusus / detail dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem
organ. Satu karakteristik perkembangan akhir masa janin adalah
perlambatan pertumbuhan kepala relatif terhadap perumbuhan badan.
Pada awal bulan ke-3, ukuran kepala merupakan separuh ukuran
kepala-bokong (crown-rump length / CRL), tetapi sejak awal bulan ke-5,
ukuran kepala relatif berkurang menjadi sepertiga dari CRL, sampai pada
saat lahir ukuran kepala hanya seperempat dari CRL.
Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan badan dan ekstremitas,
bersama dengan penurunan pertumbuhan kepala.
32
2. Bulan kesembilan: pertumbuhan kepala maksimal, lingkar kepala
menjadi lingkar terbesar daripada seluruh bagian tubuh. Pada bayi laki-
laki, testis mulai turun ke tempatnya di dalam skrotum.
Saat lahir: terjadi mekanisme adaptasi berbagai struktur janin. Di
antaranya, paru yang semula kolaps karena belum terisi udara, sejak
lahir menjadi mengembang karena terisi udara pernafasan. Berbagai
struktur dalam sistem kardiovaskular menutup. Sejak tali pusat
diputuskan, sirkulasi feto-maternal melalui plasenta dan pembuluh
darah umbilikus terputus, dan bayi terpisah dari sirkulasi ibunya.
Faal
33
1. Untuk proteksi janin
2. Mencegah perlekatan janin dengan amnion
3. Agar janin dapat bergerak dengan bebas
4. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
5. Mungkin untuk menambah splai cairan janin dengan cara ditelan atau
diminum yang kemudian dikeluarkan melalui kencing janin
6. Meratakan tekanan intrauterine dan membersihkan jalan lahir bila
ketuban pecah
7. Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dan
perputarannya cepat, kira kira 350 – 500 cc.
X. PLASENTA
Perkembangan Plasenta
Sel sel paling luar pada trofoblast berkembang menjadi tonjolan
tonjolan yang menyerupai jari jari (vili). Vili primitif ini menjorok
kedalam pembuluh kapiler maternal untuk memudahkan pertukaran
oksigen, nutrisi dan bahan sisa. Pada bagian tengah setiap vili akhirnya
terbentuk pembuluh darah halus dari embrio. Diantara pembuluh
pembuluh darah janin dan ibu akan tumbuh empat lapisan jaringan yang
berbeda. Lapisan lapisan ini sangat rapat satu sama ain dan secara kolektif
disebut sebagai membran (selaput) plasenta. Karena sawar (barier) ini,
aliran darah janin dan ibu tidak tercampur.
Desidua kemudian melapisi keseluruhan uterus. Pada tempat produk
kehamilan menanamkan dirinya, lapisan desidua tersebut pecah menjadi
dua. Desidua yang langsung berada di bawah blastokist disebut desidua
basalis dan desiuda yang letaknya superfisial terhadap blastokist (yaitu
bagian desidua yang akan menutupi produk pembuahan setelah implantasi
terjadi) dinamakan desidua kapsularis. Bagian desidua lainnya yang
melapisi kavum uteri dinamakan desidua vera.
Kapsula ovum tumbuh sampai desidua kapsularis bertemu dengan
desidua vera. Kedua desidua ini menyatu dan kavum uteri akan tersumbat
pada akhir mingg ke-12 kehamilan.
34
Vili yang mengelilingi ovum semakin bertambah jumlahnya dan
dalam setiap vili terbentuk bagian inti yang mengandung pembuluh darah.
Vili yang bersentuhan dengan desidua kapsularis segera mengalami atrofi
dan akhirnya menjadi membran luar (korion). Vili yang bersentuhan
dengan desidua basalis tidak mengalami atrofi dan akan tumbuh menjadi
korion frondosum.
Korion frondosum (berasal dari ovum) dan desidua basalis (berasal
dari ibu) secara bersama sama membentk plasenta. Proses ini selesai pada
akhir bulan ke-3. plasenta akan terus tumbuh disepanjang kehamilan
sampai usia aterm (40 minggu).
35
pembuluh darah tali pusat. Tali pusat akan berinsersi pada uri
bagian permukaan janin
2. Permukaan Maternal
Permukaan maternal berwarna merah gelap. Permukaan ini terbagi
menjadi sejumlah kotiledon (lobus). Plasenta yang mature seringkali
memiliki bercak bercak kasar seperti butiran pasir.
Terdiri atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus
dan kotiledon (15 – 20 buah). Desidua basalis pada uri matang disebut
lempeng korionik (basal), dimana sirkulasi utero-pasental berjalan ke
ruang ruang intervili melalui tali pusat. Jadi, sebenarnya peredaran
darah ibu dan janin adalah terpisah. Pertukaran terjadi melali sinsitial
membran yang berlangsung secara osmosis dan alterasi fisiko kimia.
3. Tali Pusat
Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan
janin. Panjangnya rata rata 50 – 55 cm, sebesar jari (diameter 1 –
2,5cm). Pernah dijumpai tali pusat terpendek 0,5cm dan terpanjang
200cm. Struktur terdiri atas 2 arteri umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
serta jelly wharton.
Letak Plasenta
Letak uri yang normal umumnya pada korpus uteri bagian depan atau
belakang agak ke arah fundus uteri.
36
Sirkulasi Plasenta
Darah dipompakan lewat janin oleh jantung janin. Darah meninggalkan
janin melali pembuluh pembuluh arteri pada funikulus umbilikalis dan
berjalan ke plasenta. Pembuluh arteri umbilikalis ini bercabang di seluruh
permukaan plasenta, terbagi lagi dan kemudian berakhir dalam vili
korialis.
Vili korialis terendam dalam darah maternal namun tidak terdapat
hubungan langsung antara darah fetal dan darah maternal. Karbondioksida
dan setiap produk limbah akan diangkut keluar sementara oksigen dan
nutrien diambil lewat sawar plasenta. Darah yang sudah diperbarui in akan
kembeli ke janin lewat vena umbilikalis.
Fungsi Plasenta
1. Nutrisi, yaitu alat pemberi maanan pada janin. Darah maternal akan
memberikan nutrien kepada janin dalam bentuk yang paling sederhana :
Karbohidrat dalam bentuk glukosa
Protein dalam bentuk asam amino
Lemak dalam bentuk asam lemak
Vitamin
Mineral
Plasenta mengubah glukosa menjadi glikogen, menyimpannya dan
mengubahnya kembali ketika diperlukan sampai hati janin berfungsi
penuh. Meskipun janin bergantung pada ibu dalam memperoleh semua
kebutuhan gizinya, namun keadaan kurang gizi yang diderita ibu
biasanya harus cukup berat sebelum pertumbuhan intrauterin terganggu.
2. Respirasi, yaitu alat penyalur zat asam dan pembuang CO2
Tekanan aliran darah maternal ke plasenta relatif rendah dan aliran yang
lebih lambat sebagai akibat dari tekanan yang rendah ini akan
membantu proses pertukaran gas. Oksigen dari darah ibu berdifusi
lewat barrier plasenta. Jika ibu mengalami hipoksia, janin akan
mengalami hipoksia pula. Defisiensi atau kekurangan oksigen pada
37
janin akan terjadi pula kalau terdapat gangguan aliran darah plasenta
(seperti ketika uterus berkontraksi terus saat persalinan). Kalau terdapat
gangguan aliran darah tali pusat (misalnya penipisan, peregangan atau
prolapsus tali pusat) dan kalau tekanan darah maternal terlalu tinggi
sehingga pertukaran gas tidak efektif (misal pada pre eklamsia).
6. Pertahanan (sawar), yaitu alat yang menyaring obat obatan dan kuman
kuman yang bisa melewati.
38
DAFTAR PUSTAKA
39