Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
4.1 : KESIMPULAN
4.2 : SARAN
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
“BIOTEKNOLOGI” berasal dari kata “bio” yang artinya makhluk hidup dan
“teknologi” yang artinya suatu cara (alat) untuk memudahkan manusia dalam
memecahkan masalah atau membuat produk yang berguna. Bioteknologi bisa
didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau bagian dari organisme untuk
membuat suatu produk atau jasa sehingga dapat mensejahterakan manusia.
1.BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL
Bioteknologi konvensional adalah jenis penerapan bioteknologi yang
masih menggunakan metode-metode tradisional dalam prosesnya, sehingga
disebut juga sebagai bioteknologi tradisional. Teknologi tersebut masih
terbatas dalam skala kecil dan teknologi yang masih sederhana. Jenis
bioteknologi ini telah digunakan sejak awal perkembangan bioteknologi,
seperti misalnya fermentasi skala kecil dengan proses yang sederhana.
Produk dari jenis bioteknologi ini pun masih sederhana, seperti produk
pangan berupa tempe atau tahu, yang hanya melibatkan proses fermentasi
dan mikroorganisme kapang yang sederhana.
2.BIOTEKNOLOGI MODERN
Bioteknologi modern bisa dibilang adalah perkembangan dari
bioteknologi tradisional atau konvensional. Hal tersebut karena secara
prinsip, teknologi yang digunakan serta produk yang dihasilkan lebih canggih
dan maju dibandingkan bioteknologi yang masih tradisional atau
konvensional. Selain menggunakan teknologi yang maju dan canggih,
biasanya dalam bioteknologi ini juga lingkungan kerja ataupun proses bersifat
bersih dan steril, karena sedikit kontaminan mikroorganisme bisa
mempengaruhi hasil.
Perbedaan bioteknologi konvesinal dan modern
BAB 2
PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
2.1 DIBIDANG PANGAN
Bioteknologi pangan adalah bioteknologi yang digunakan untuk
menghasilkan produk makanan dengan meman faatkan mikroorganisme.
Contoh produk bioteknologi dibidang pangan:
a. Tempe
Salah satu contoh makanan bergizi tinggi hasil bioteknologi adalah tempe. Tempe
merupakan makanan tradisional masyarakat Indonesia yang sudsah dikenal sejak dulu. Tempe
dibuat dengan memanfaatkan jamur genus Rhizopus, seperti R. stoloniferus, R. oligosporus, dan
R. oryzae. Tempe memiliki beberapa keungulan, yaitu bergizi tinggi dan mudah dicerna. Hal itu
disebabkan selama proses fermentasi, jamur Rhizopus menghasilkan enzim protease yang
mampu mendegradasi protein menjadi asam amino dan juga menghasilkan enzim lipase yang
menguraikan lemak menjadi asam lemak. Baik asam amino maupun asam lemak merupakan
senyawa sederhana yang langsung dapat diserap oleh tubuh.
b. roti
Roti juga termasuk makanan produk bioteknologi yang bergizi tinggi. Roti dibuat dengan
cara fermentasi oleh ragi atau yeast. Dalam pembuatan roti, produk fermentasi yang diperlukan
hanyalah karbon dioksida. Karbon dioksida membentuk gelembung-gelembung udara dalam
adonan roti. Gelembung-gelembung udara tersebut menjadi roti bertekstur ringan atau
berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas campuran tepung terigu, garam, lemak, air dan yeast.
Yeast tidak memiliki enzim untuk memecah amilum yang terdapat didalam tepung, tetapi
penambahan air mengaktifkan enzim amilase yang ada didalam tepung terigu. Selanjutnya,
enzim amylase memecah amilum menjadi gula dan gula difermentasi menjadi alcohol serta
karbon dioksida oleh yeast.
c.Nata de coco
Nata de coco merupakan produk fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylinum.
Nata sebenarnya adalah polisakarida (selulosa) yang disintesis bakteri tersebut selama proses
fermentasi berlangsung. Biosintesis selulosa ini menggunakan sumber gula yang berasal dari
medium air kelapa, yaitu glukosa dan fruktosa.
d.Tapai
Tapai merupakan makanan beralkohol yang memiliki rasa khas dengan kandungan alkohol
3-5 %. Untuk membuat tapai digunakan ragi tapai. Pada ragi tapai terdapat berbagai
mikroorganisme, umumnya dari kelompok jamur dan khamir (yeast). Pada saat fermentasi tapai
terjadi proses sakarifikasi pati (amilum) oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh jamur,
kemudian dilanjutkan dengan fermentasi alkohol oleh khamir.
e.Bir
Bir dibuat dari tumbuhan barley (sejenis gandum). Pada umumnya yeast yang digunakan
dalam pembuatan bir adalah Saccharomyces cerevisiae dan S. carlsbergensis. Enzim-enzim yang
terdapat didalam yeast mengubah maltosa dalam biji barley menjadi glukosa. Fermentasi bir
umumnya memakan waktu 5-14 hari, bergantung pada jenis bir dan hasil pengubahan gula
menjadi alcohol, yaitu 3-5 % larutan.
Kultur jaringan menggunakan permainan komposisi media. ini adalah bioteknologi tingkat tua,
bukan bioteknologi modern.kultur jaringan tanaman merupakan teknik in vitro (dalam gelas)
yang merupakan cara untuk memperbanyak tanaman dengan pengambilan bagian tanaman
yang mempunyai titkultur jaringan adalah pembuatan bibit dan perbanyakannya ik tumbuhnya.
contoh sederhana pada pisang, bila di ambil cambium atau ujun-ujung akarnya, kalau di
perlakukan dalam gelas dalam laboratorium, kemudian bagian itu akan membelah sendiri dan
setiap belahanya akan menghsilkan tanaman baru. intinya pada tanaman itu ada titik tumbuh
atau yang disebut jaringan meristematik, tanaman tersebut bisa diperbanyak
b. Tanaman transgenic resisten hama
molekul untuk menyeleksi sifat yang di inginkan dari keturunan hasil persilangan dengan sifat-
sifat yang tanaman berdasarkan yang dimiliki tanaman akan mempercepat prossnya.1alah satu
kelebihannya adalah mempersingkat pengujian tanaman . jika dengan cara konvensiaonal di
perlukan waktu sedikitnya 2tahun, sedangkandengan cara ini hanya di perlukan waktu paling
lama 3 tahun.dengan marka molekuler, pada generasi ketiga tanaman hasil persilangan sudah
stabil. Pada tanaman jagung marka molekuler digunakan untuk mengetahui jarak genetik
hubungan kekerabatannya jagung. dengan begitu, para pemulia menjadi lebih mudah dalam
melakukan persilangan. selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah perlindungan terhadap
sumber genetik pertanian indonesia dari ancaman kepunahan. rekayasa genetika dalam bidang
tanaman dilakukan dengan mentransfer gen asing ke dalam tanaman. hasil rekayasa genetika
pada tanaman seperti ini disebut tanaman transgenik. sudah diperoleh beberapa tanaman
transgenik yang toleran terhadap salinitas, kekeringan dan hama penyakit
Teknologi ini lebih dikenal dengan teknologi kloning yaitu teknologi yang digunakan untuk
menghasilkan individu duplikasi (mirip dengan induknya). Teknologi kloning telah berhasil
dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah satunya adalah pengkloningan domba yang dikenal
dengan domba Dolly. Melalui kloning hewan, beberapa organ manusia untuk keperluan
transplantasi penyembuhan suatu penyakit berhasil dibentuk. Tahapan teknologi kloning adala.
b.Transfer Embrio
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio tidak hanya
potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina berkualitas unggul juga
dapat dimanfaatkan secara optimal.
Teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi menghasilkan embrio
yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan kualitas yang tidak perlu bagus
tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
Embrio yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang steril
(tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian vulva dan vagina
dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung alcohol 70%. Embrio yang didapat
dapat langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk disimpan dan di transfer
pada waktu lain.
d. Teknologi Transgenik
Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga dihasilkan
hewan dengan sifat yang diharapkan. Teknologi transgenik pada hewan dilakukan dengan cara
penyuntingan fragmen DNA secara mikro ke dalam sel telur yang telah mengalami pembuahan.
Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan produk dari hewan ternak seperti daging susu,
dan telur.
Contoh dari hewan yang mengalami teknologi ini adalah domba transgenik. Jadi DNA domba ini
disisipi dengan gen manusia yang disebut factor VIII ( merupakan protein pembeku darah).
Berkat penyusupan gen tersebut, domba menghasilkan susu yang mengandung factor VIII yang
dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemophilia.
Rekayasa genetika juga dapat melestarikan spesies langka. Sebagai contoh, sel telur zebra yang
sudah dibuahi lalu ditanam dalam kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya ini
disebut surrogate. Hal ini sudah diterapkan pada spesies keledai yang hamper punah di Australia.
Teknik pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan:
1) Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
2) Telur hewan langkah yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan bertahun-tahun
meskipun induknya sudah mati. Jika telah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi
ditransplantasi.
Teknik ini dikenal dengan nama kawin suntik, adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan
sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke
dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “
insemination gun”. Teknik inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri dan
jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme yang
lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain
itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi konvensional. Pembuatan
vaksin jenis ini tidak melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang
telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan atau oral.
Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme tersebut
3. Interferon
Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia. Senyawa kimia
tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk melawan infeksi dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon dilakukan melalui rekayasa genetic.
a,Biomeridesa
*DNA fingerprinting
adalah teknik yang dilakukan mengidentifikasi seseorang berdasarkan profil pita DNA. Ada
dua aspek yang digunakan dalam DNA fingerprinting, yaitu adanya keberagaman dan fariasi
profil DNA pada suatu individu. Prosedur DNA fingerprinting memiliki kesamaan dengan teknik
investigasi menggunakn tes sidik jari. Dalam tes sidik jari dilakukan percocokan profil sidik jari
seseorang. Sementara itu, pada DNA fingerprinting dilakukan pencocokan profil DNA individu.
DNA digunakan sebagai acuan dalam investigasi karena profil DNA unik pada setiap individu
dan memiliki keterkaitan dengan profil DNA dalam suatu keluarga.
BAB 3
DAMPAK BIOTEKNOLOGI
Dampak Positif
1. Bidang Pangan Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan
yaitu d e n g a n m e m p r o d u k s i m a k a n a n d e n g a n
b a n t u a n m i k r o b a (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) , vitamin, dan enzim.
2. Bidang kesehatan
Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
m i s a l n y a dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi
gendan pembuatan antibiotik. Proses penambahann DNA asing pada bakterim e r u p a k a
prospek untuk memproduksi hormon atau oba -obatan didunia
kedokteran. contohnya pada produksi hormon insulin,
hormonpertumbuhan dan alat antivirus yang disebut interferon . orang
y a n g menderita
diabetes melitus
membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh.Dengan menggunakan teknik DNA
rekombinan, insulin dapat dipanendari bakteri.
3. Bidang lingkungan
Bioteknologi dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan misalnya dalam hal mengurangi
pencemaran dengan adanya teknik pengolahan limbah dan dengan memanipulasi
mikroorganisme.. Bidang Pertanian adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan
dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk
memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, danherbisida.
Perkembangan Biologi olekuler memberikan sumbangan
petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten.
Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak peternak tradisional seperti pada kasus
penggunaan hormon pertubuhan
sapi hingga naik sebesar . hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan
peternakan yang bermodal besar. hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi.
Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanyatindakan-tindakan untuk
menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut:
sejak ftanley johen melakukan rekombinasi,telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau
rekomendasi sebelum para pakar melakukan rekombinasi. ini dilakukan agar rekombinasi
yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif. .
Pemerintah amerika serikat melarang
cloning
manusia apapun alasannya. namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti
amerika serikat. seperti singapura, tidak melarang
cloning
tersebut.
3.undang undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua
negara di dunia.
selain undang undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium telah membatasi
kemungkinan terjadinya dampak negatif. misalnya kondisi laboratorium harus suci hama
(aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu.
4.Penga-asan dan pemberian sertifkasi bahwa produk produk yang berlabel bioteknologi
tidak menyebabkan gangguan padakesehatan manusia.
5.Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai nilai moral dan etika karena semua
makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga <ekosistem manusia.
6.Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati 33 no tahun tentang sistem budidaya
pertanian, dan 33 no tahhun tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman
hayati. Bagian penjelasan umum, sub babmanfaat konvensi butir 7 menyatakan bahwa
pengembangan
dan penaanganan bioteknologi agar indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan oleh
negara lain.
7.Pada tingkat nasional, pemerintah indonesia telah mengeluarkan surat keputusan
bersama. .
8.Pada tingkat internasional, pemerintah amerika serikat misalnya telah membentuk badan
khusus yang bernama FDS
(Food and Drugs Sdministration). FDS bertugas menangani keamanan pangan, termasuk
produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang
bertujuan untuk memberikan kepastian bah-a produk baru termasuk hasil rekayasa
genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelumdikomersialkan. Badan internasional Food
and sgriculture organization juga telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi
mengenai bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan
Fse adalah sebagai berikut :
a.Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat melindungi kesehatan
konsumen. setiap negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan
perkembangan teknologi.
b.Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah
terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi.
Bab 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1.Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,
biokimia, dan rekayasa genetika untuk menghasilkan produk dan jasa.
2.Bioteknologi memiliki dampak positif dan negatif. B.
4.2 Saran
Bioteknologi memiliki dampak positif dan negatif. Akan lebih baik jika penggunaan
bioteknologi digunakan secara bijaksana dan semanfaat mungkin tanpa harus memberikan
dampak negatif dilingkungan sekitar. Dan diharapkan dengan semakin berkembangnya
bioteknologi dapat meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
www.academia.edu/30180980/makalah_Bioteknologi_dalam_bidang_pe
rtanian
afifaturrizqi.blogspot.com/2011/12/bioteknologi-dalam-bidang-
pangan.html
biosbetter.blogspot.com>2015/12>bioteknologi
http://www.academia.edu/9858997/makalah_bioteknologi
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/pengertian-
bioteknologi/