A. DEFENISI / PENGERTIAN
dan atau kortek tulang dapat berupa eksogen (infeksi masuk dari luar tubuh)
penyebaran infeksi dari darah (osteomielitis hematogen) atau yang lebih sering,
(Corwin, 2001).
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat
influensae
B. KLASIFIKASI
Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis Primer.
2. Osteomielitis Sekunder.
Terjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat dari bisul, luka
1. Osteomielitis akut
terjadi pada anak-anak dari pada orang dewasa dan biasanya terjadi
1. Osteomielitis hematogen
bakteri darah dari daerah yang jauh. Kondisi ini biasannya terjadi pada
2. Osteomielitis direk
trauma, yang menyebar dari focus infeksi atau sepsis setelah prosedur
3. Osteomielitis sub-akut
4. Osteomielitis kronis
sub-akut dan kronis biasanya terjadi pada orang dewasa dan biasanya
2. Streplococcus ( anak-anak )
C. ETIOLOGI
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
sebagainya.
jerawat, ISPA).
Osteomyelitis juga bisa terjadi melalui 3 cara ( Wikipedia, the free
1. Aliran darah
lepuh, gigi terinfeksi). Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari
2. Penyebaran langsung
tulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa
saluran darah dari focus ditempat lain dalam tubuh pada fase bakteremia dan
pembentukan pus.
ektensif terjadi pada dalam poreosteus sepanjang deafisis (terutam pada anak-
anak) sehingga terbentuk suatu lingkungan tulang seperti peti mayat dengan
dua.
melalui lubang yang di sebut kloaka atau melalui sinus pada jaringan lunak dan
1. Fase akut adalah fase sejak terjadinya infeksi sampai 10-15 hari. pada
fase ini tampak panas tinggi dan sakit keras, nyeri tulang dekat sendi,
2. Pada osteomilitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat, anggota
yang terkena merah dan bengkak atau disertai terjadinya fistel. ( Kapita
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 L gr/dl disertai peningkatan laju
endap darah
4. Pemeriksaan feses
7. Pemeriksaan radiologis
bersifat difus dan kerusakan tulang dan pembentukan tulang yang baru.
9. MRI : jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang pada T2,
G. PENATALAKSANAAN
4. Antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap gram positif maupun gram
6. Tindakan pembedahan
1. Dini :
b. Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang
c. Atritis septik
2. Lanjut :
b. Fraktur patologis
c. Kontraktur sendi
d. Gangguan pertumbuhan
BAB II
Konsep Keperawatan
A. Pengkajian
a. Identitas Pasien : nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, dan lain-lain.
b. Riwayat Kesehatan
Kaji adanya riwayat trauma fraktur terbuka, riwayat operasi tulang dengan
tulang.
pengobatan imunosupresif.
e. Pemeriksaan Fisik
2. Kesakitan atau keadaan penyakit (akut, kronis, ringan, sedang, dan paa
seimbang kanan dan kiri. Pada auskultasi, tidak didapatkan suara nafas
tambahan.
g. Sistem Kardiovaskuler
h. Sistem Muskuloskeletal
klien. Kerusakan integritas jaringan pada kulit karena adanya luka disertai
i. Tingkat kesadaran
j. Sistem perkemihan
jenis. Biasanya klien osteomielitis tidak mengalami kelainan pada sitem ini.
k. Pola nutrisi dan metabolisme
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
anoreksia
immobilisasi
( immobilisasi )
seperti kebisingan
non farmakologi:
dan distraksi.
5. Kolaborasi dalam
pemberian analgetik
untuk mengurangi
nyeri
merinding hangat
kelembaban yang
berlebihan
dan gesekan
pada edema
terlalu ketat
5. Hambatan
NOC : NIC :
Mobilitas Fisik
Joint movement active Exercise therapy :
sign sebelum
Gangguan mobilitas fisik teratasi
/sesudah latihan
dengan kriteria hasil:
3. Latih pasien dalam
Klien meningkatkan aktifitas
pemenuhan
fisik
kebutuhan ADLS
Mengerti tujuan dari
secara mandiri
peningkatan mobilitas
sesuai kemampuan
Batasan Karakteristik :
4. Dampingi dan
Gerakan lambat
Gerakan spatik
Instabilitas postur
Ketidaknyamanan
Penurunan kemampuan
melakukan melakukan
keterampilan halus
Penurunan kemampuan
cemas prosedur
mengidentifikasi, selama
untuk mendampingi
klien
9. instruksikan pada
pasien untuk
menggunakan teknik
kecemasan
menimbulkan
kecemasan
mengungkapkan
normal
Menunjukkan perilaku
hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran
pendahuluan-pada-pasien-dengan_4945.html