Jumlah pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2035 meningkat diperkirakan akan mencapai 440 juta jiwa atau sekitar 1,3% s.d 1,5% pertambahan penduduk per tahun. Secara langsung maupun tidak langsung memaksa penggunaan lahan pertanian, khususnya sawah semakin tinggi. Kebutuhan ini akan semakin bertambah lagi dengan dinamika pembangunan di setiap wilayah,mengikut peningkatan pertumbuhan penduduk Tak bisa dihalau terjadinya luas alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah, semakin meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal ini mempengaruhi produksi padi nasional. Pengendalian alih fungsi lahan sawah merupakan salah satu strategi peningkatan kapasitas produksi padi dalam negeri. Untuk itu, perlu dilakukan percepatan penetapan peta lahan sawah yang dilindungi dan pengendalian alih fungsi lahan sawah sebagai program strategis nasional,agar tak semua sawah yang ada di Indonesia terkikis habis. Mengenai alih fungsi lahan sudah ada undang-undang yang mengatur. Peraturan ini kemudian kita sosialisasikan kepada masyarakat dan aparat pemerintah, sehingga lebih mawas diri, jangan asal tanda tangan. Ketika kita berbicara masalah pertanian, maka kita berbicara masa depan bangsa dari kehiduoan rakyat. Kegagalan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian hari ini akan dirasakan dampaknya oleh anak cucu kita kelak. Pertanian sebagai komponen penting jaminan hidup masyarakat yang tak akan henti untuk dipergunakan. Pemerintah sebetulnyta sudah berupaya melindungi lahan sawah produktif dengan membuat UU nomor 41 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Pencegahan alih fungsi lahan pertanian merupakan tanggung jawab semua pihak. Perlunya kesadaran yang tinggi akan pentingnya lahan pertanian dimasa yang akan datang demi keberlangsungan dan keberlanjutan atas ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan nasional di Indonesia. “kamu tidak akan menikmati hidup jika karaktermu tidak siap. Setidaknya sebagai anak hukum, kamu harus memiliki 4 kebenaran yang harus hadir bersamaan yakni kebenaran filosofi dan dogmatis, kebenaran sosiologis, kebenaran yuridis dan kebenaran kultural. Semuanya harus diseimbangkan, agar perkembangan teknologi di era kalian bisa memberikan kebermanfaatan,” kata Dr.Syahrul Yasin Limpo, S,H.,M.Si.,M.H. Selain itu, perlu ada mekanisme yang transparan. Konsisten dan berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan. Pemerintah perlu mengikutsertakan Badan Pelaya nan Perizinan Terpadu sebagai anggota Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah atau BKPRD provinsi dan kabupaten/kota. Sebab pertanian bukan hanya masa depan,tapi juga martabat suatu bangsa. Oleh karena itu,kita jaga bersama kelangsungannya. Dan tugas itu berada di pundak semua mahasiswa sebagai penerus.