Anda di halaman 1dari 9

APLIKASI BERFIKIR KRITIS DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN

RIZKY FADILAH HASIBUAN / 181101015

Email : rfadilahhsb@gmail.com

ABSTRACT

Latar belakang : berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan
mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Berfikir kritis dalam keperawatan
merupakan komponen dasar dalam pertanggunggugatan profesional dan kualitas asuhan
keperawatan Tujuan : untuk mengetahui cara aplikasi berfikir kris dalam asuhan berfikir kritis
Metode : debate, individual decision, group discussion, persuasi, propaganda, coercio,
kombinasi beberapa metode. Hasil : berfikir kritis dalam pengkajian,berfikir kritis dalam
perumusan diagnostik keperawatan, berfikir kritis dalam merancang intervensi keperawatan,
keterampilan berfikir kritis dalam implementasi keperawatan. Pembahasan : berfikir kritis
memiliki enam sub-skill yang terdiri dari interpretasi, analisis, kesimpulan, penjelasan, dan
regulasi diri. Penutup : berfikir kritis adalah suatu proses berfikir secara sistematik yang
penting bagi berfikir kritis adalah berfikir dengan tujuan dan mengarah kesasaran yang
membantu individu membuat penilaian berdasarkan kata bukan pikiran.

Kata kunci : Berfikir kritis, aplikasi berfikir kritis, asuhan keperawatan.


A. Latar Belakang Berfikir merupakan suatu proses yang

Berfikir merupakan suatu proses aktif dan terkoordinasi (Chaffe, 1994).

yang berjalan secara Ketika perawat mengarahkan berfikir

berkesinambungan mencakup interaksi kearah pemahaman dan menemukan

dari suatu rangkaian pikian dan jalan keluar dari masalah kesehatan

persepsi. Proses berfikir ini dilakukan klien, prosesnya menjadi bertujuan

sepanjang waktu sejalan dengan dan berorientasi pada tujuan. Dalam

keterlibatan manusia dalam kaitannya dengan keperawatan,

pengalaman baru dan menerapkan berfikir kritis adalah reflektif,

pengetahuan yang dimiliki, dengan pemikiran yang masuk akal tentang

berfikir manusia menjadi lebih mampu masalah keperawatan tanpa ada solusi

untuk membentuk asumsi, ide-ide dan dan difokuskan pada masalah

membuat kesimpulan yang valid. keperawatan tanpa ada solusi dan

Perawat sebagai bagian dari pemberi difokuskan pada keputusan apa yang

layanan kesehatan, yaitu memberi harus diyakini dan dilakukan

asuhan keperawatan dengan (Kataoka-Yahiro dan saylor, 1994).

menggunakan proses keperawatan Belajar untuk berfikir secara kreatif

akan selalu dituntut untuk berfikir dan mendalam memampukan perawat

kritis dalam berbagai situasi. Berfikir untuk merawat klien sebagai advokat

kritis dalam keperawatan merupakan mereka dan untuk menjadi lebih cerdik

komponen dasar dalam dalam membuat pilihan tentang

pertanggunggugatan profesional dan perawatan mereka. Berfikir secara

kualitas asuhan keperawatan. Berfikir kritis menantang individu untuk

kritis merupakan jaminan yang terbaik menelaah asumsi tentang informasi

bagi perawat dalam mencapai sukses terbaru dan untuk menginterpretasikan

di berbagai aktivitas.(Yulianingsih, serta mengevaluasi uraian dengan

2015) tujuan mencapai simpulan suatu

Berfikir adalah menggunakan persfektif baru (Strader, 1992).

pikiran dan mencakup membuat B. Tujuan


pendapat, membuat keputusan, Untuk mengetahui cara aplikasi
menarik kesimpulan, dan berfikir kritis dalam asuhan
merefleksikan (Gordon, 1995).
keperawatan.
C.Metode berkomunikasi untuk memaksakan

Menurut hariyani (2014) dalam suatu kehendak.

bukunya model berfikir kritis g. Kombinasi beberapa metode.

dalam keperawatan, terdiri dari:


a. Debate : metode yang digunakan D.Hasil
untuk mencari, membantu, dan Berfikir kritis dalam tahap-tahap

merupakan keputusan yang proses keperawatan

beralasan bagi seseorang atau a. Berfikir kritis dalam pengkajian

kelompok dimana dalam proses Dalam melaksanakan asuhan

terjadi perdebatan atau keperawatan, perawat harus

argumentasi. mampu memecahkan masalah

b. Individual decision : individu dapat secara akurat menyeluruh dan

berdebat dengan dirinya sendiri cepat

dalam proses mengambil b. Berfikir kritis dalam diagnostik

keputusan. keperawatan

c. Group discussion sekelompok Tahap ini adalah tahap

orang memperbincangkan suatu pengambilan keputusan yang

masalah dan masing-masing paling kritikal. Dimana perawat

mengemukakan pendapatnya dapat menentukan masalah yang

d. Persuasi : komunikasi yang benar-benar dirasakan klien.

berhubungan dengan c. Berfikir kritis dalam merancang

mempengaruhi perbuatan, intervensi keperawatan.

keyakinan, sikap, dan nilai-nilai Memilih intervensi keperawatan

orang lain melalui berbagai alasan yang sesuai adalah proses

argument, atau bujukan. pembuatan keputusan. Pada saat

e. Propaganda : komunikasi dengan merumuskan rencana

menggunakan berbagai media yang keperawatan, perawat

disengaja dipersiapkan untuk menggunakan pengetahuan dan

mempengaruhi masa pendengar. alasan untuk mengembangkan

f. Coercion : mengancam atau hasil yang diharapkan sebagai

menggunakan kekuatan dalam. bahan acuan dalam mengevaluasi


asuhan keperawatan yang a. Interpretasi
diberikan. Merupakan proses memahami dan
d. Keterampilan berfikir kritis dalam menyatakan makna atau signifikansi
inflementasi keperawatan. Pada yang luas dari pengalaman, situasi,
tahap ini perawat menerapkan data, peristiwa, penilaian,
ilmu yang dimiliki terhadap persetujuan, keyakinan, aturan, dan
situasi nyata yang dialami klien. kriteria. Interpretasi meliputi sub-
Dalam metode berfikir ilmiah, skill kategorisasi, pengkodean dan
pelaksanaan tindakan penjelasan makna (Facione, 2005).
keperawatan adalah keterampilan Menjadi tertib dalam pengumpulan
dalam menguji hipotesa. data. Mencari pola untuk
E. Pembahasan mengkategorikan data

Menurut Creven dan hirnle, b. Analisis

(2009) Berfikir kritis sangat penting, Analisis adalah proses

membantu perawat untuk memilih mengidentivikasi hubungan antara

solusi atau mengidentifikasi pilihan pernyataan, pertanyaan, konsep,

untuk situasi perawatan klien. Perawat deskripsi, atau bentuk-bentuk

diwajibkan untuk berfikir kritis representasi lainnya untuk

disemua tempat termasuk dirumah, mengungkapkan keyakinan,

sekolah, perawatan rawat jalan, unit penilaian, pengalaman alasan,

perawatan kritis dan pusat komunitas. informasi dan opini (Facione, 2015).

Perawat harus bekerja dari basis Menjadi berfikir terbuka saat perawat

pengetahuan yang luas yang melihat informasi tentang pasien.

mengidentivikasikan perawat untuk Tidak membuat asumsi tanpa

setiap klien dan pengaturan. berfikir. Apakah data tersebut

Kemampuan perawat untuk berfikir mengungkapkan apa yang anda

kritis akan menjadi salah satu yakini benar, atau adakah pilihan lain

keterampilan terpentingnya. (Potterdan Perry, 2013


c. Penjelasan

Facione (2015), berfikir kritis Penjelasan merupakan proses

mempunyai enam subs skill yang mengidentifikasi dan memperoleh

terdiri dari : unsur yang dibutuhkan untuk


menarik kesimpulan, untuk lainnya. Melihat semua situasi
membentuk suatu dugaadn atau secara obyektif. Gunakan kriteria
hipotesis, mempertimbangkan untuk mengetahui hasil tindakan
informasi yang relevan dan keperawatan. Renungkan hasil
mengembangkan konsekuensi yang sendiri.(Potter dan Perry,2013)
sesuai dengan data pernyataan, f. Regulasi diri
prinsip, bukti, penilaian, keyakinan, Pengontrolan diri adalah kesadaran
opini, konsep, deskripsi, pertanyaan untuk memantau aktivitas kognitif
dan bentuk-bentuk representasi sendiri, unsur-unsur yang
lainnya (Facione, 2015). digunakan dalam aktivitas tersebut,
d. Kesimpulan dan hasil-hasil yang dikembangkan,
Kesimpulan diartikan sebagai suatu terutama melalui penggunaan
kemampuan untuk keterampilan dalam menganalisis,
mempresentasikan hasil penilaian mengevaluasi penilaian dalam
seseorang dengan cara meyakinkan menganalisis mengevaluasi
dan koheren. Dukung temuan dan penilaian inferensial seseorang
kesimpulan anda. Gunakan dengan suatu pandangan melalui
pengetahuan dan pengalaman untuk pengajuan pertanyaan, konfirmasi,
memilih strategi yang akan validasi atau pembetulan terhadap
digunakan dalam perawatan pasien. hasil penilaian seseorang(Facione,
(Facione, 2015) 2015).
e. Evaluasi Paul (1993) telah meringkaskan sikap
Evaluasi merupakan suatu proses untuk berfikir kritis. Berikut ini
pengkajian kredibilitas pernyataan adalah contoh sikap untuk berfikir
atau representasi yang menilai atau kritis.
yang menggambarkan persepsi, a. Tanggung gugat.
pengalaman, situasi, penilaian, Ketika individu mendekati suatu
keyakinan atau opini seseorang situasi yang membutuhkan berfikir
serta mengkaji kekuatan logis dari kritis, adalah tugas individu
hubungan aktual antara dua atau tersebut untuk “mudah menjawab”
lebih pernyataan, deskripsi, apapun keputusan yang dibuatnya.
pertanyaan atau bentuk representasi Sebagai perawat profesional,
perawat harus membuat keputusan kita miliki sering kali ditantang
dalam berespons terhadap hak, oleh alternatif yang lebih logis dan
kebutuhan, dan minat klien. Perawa rasional. Adalah mudah untuk
harus menerima tanggung gugat membuat keputusan yang cepat dan
untukapapun penelitian yang infulsif . perl dibutuhkan niat dan
dibuatnya atas nama klien.( potter kemauan mengambil risiko untuk
& perry, 2005) mengambil keyakinan apa yang
b. Berfikir mandiri. salah dan untuk kemdian
Sejalan dengan seseorang menjadi melakukan tindakan didasarkan
dewasa dan mendapatkan pada keyakinan yang didukung oleh
pengetahuan baru, mereka belajar fakta dan bukti yang kuat. Kecuali
mempertimbangkan ide dan konsep seseorang mampu mengambil
dengan rentang yang luas dan resiko, maka orang tersebut
kemudian membuat penilaian mengalami kesulitan untuk
mereka sendiri. Hal ini tidak berarti menerima perubahan. (potter &
mereka tidak menghargai ide oang perry, 2005)
lain. Segala perspektif dari situasi d. Kerendahan hati
tertentu harus dipertimbangkan. Penting untuk mengetahui
Bagaimanapun berfikir kritis tidak keterbatasan diri sendiri. Pemikir
menerima ide orang lain tanpa kritis menerima bahwa mereka
mengajukan pertanyaan. Untuk tidak mengetahui dan mencoba
berfikir secara mandiri seseorang untuk mendapatkan pengetahuan
menantang cara tradisional dalam yang diperlukan untuk membuat
berfikir, dan mencari rasional serta keputusan yang tepat. Keselamatan
jawaban logis untuk masalah yang dan kesejahtraan klien mungkin
ada. Berfikir mandiri adalah inti beresiko jika perawat tidak mampu
dari riset keperawatan. (potter & mengenali ketidak mampuannya
perry, 2005) untuk mengamati masalah praktik.
c. Mengamil resiko Perawat harus memikirkan kembali
Individu harus rela ide-idenya ditelaah situasi, mencari pengetahuan
dan harus dapat menerima tambahan, an kemudian
pemikiran baru. Keyakinan yang menggunakan informasi untuk
membentuk konklusi. Kapan saja ketika ide-ide mereka tidak lagi
perawat ditarik keunit perawatan berfungsi untuk memberikn arahan
yang berbeda di dalam rumah sakit pada pelayanan keperawatan.
untuk bekerja, mungkin ada klien (potter dan perry, 2005)
dengan kondisi dimana perawat f. Ketekunan
tidak memberikan perawatan. Pemikir kritis terus bertekat untuk
Perawat mungkin enggan mengakui menemukan solusi yang efektif
bahwa dirinya belum untuk masalah perawatan klien.
berpengalaman. Keinginan untuk Solusi yang cepat adalah hal yang
berhadapan dengan perawat yang tidak dapat diterima. Perawat
lebih berpengalaman dan untuk belajar sebanyak mungkin
mendapatkan informasi yang mengenai masalah, mencoba
diperlukan untuk menangani berbagai pendekatan untuk
masalah klien dengan tepat perawatan, dan terus mencari
memampukan perawat menjadi sumber tambahan sampai
dewasa secara profesional. (potter pendekatan yang tepat ditemukan.
dan perry, 2005) Sebagai contoh, perawat yang
e. Integritas menggunakan berbagai terapi
Pemikir kritis mempertanyakan dan perawatan luka untuk klin diabetik.
menguji pengetahuan dan Tipe klien yang khusus ini dapat
keyakinan pribadinya seteliti memiliki luka yang rumit karena
mereka menguji pengetahuan dan proses penyembuhan luka yang
keyakinan orang lain. Integritas normal mengalami gangguan.
pribadi membangun rasa percaya Untuk menentukan terapi yang
dari sejawat dan bawahan. Orang berhasil, perawat dapat berkonsul
yang mempunyai integritas dengan dengan perawat spesialis atau ahli
cepat berkeinginan untuk gizi atau bahkan merujuk ke artikel
mengetahui dan mengevaluasi riset tentang perawatan luka. (potter
segala ketidak konsistenan dalam dan perry, 2005)
ide dan keyakinannya. Eksklusif Menurut Budiono (2016) Fungsi
keperawatan yang merupakan berfikir kritis dalam keperawatan
pemimpin kuat belajar menerima
a. Penggunaan proses berfikir kritis komponen berfkir kritis
dalam aktifitas keperawatan sehari- dalam keperawatan yang
didalamnya dipelajari
hari
defenisi, subs skill berfkir
b. Membedakan sejumlah penggunaan kritis, sikap untuk berfkir
dan isu isu dalam keperawatan. kitis, dan fungsi berfkir
kritis. Berfkir kritis dalam
c. Mengidentivikasi dan merumuskan
keperawatan adalah
masalah keperawatan. komersial untuk
d. Menganalisis pengertian hubungan keperawatan profesional
dari masing-masing indikasi, karena cara berfkir ini
terdiri atas pendekatan
penyebab dan tujuan, serta ingkat
holistik untuk pemecahan
hubungan. masalah.
e. Menganalisis argumen dan isu-isu
G. Referensi
dalam kesimpulan dan tindakan
Budiono. 2015. Konsep Dasar
yang dilakukan.
Keperawatan. Jakarta : Bumi
f. Menguji asumsi-asumsi yang
Medika
berkembang dalam keperawatan.
Craven & Hirnle. 2009. Fundamentals
Of Nursing: Human Health and
F. Penutup
Function. Philadelphia : Wilkins
Menurut Budiono (2016) De bono. 2007. Revolusi Berfikir.
dalam bukunya Berfkir Bandung : PT Mizan Pustaka
merupakan suatu proses
Deswani. 2009. Proses Keperawatan
yang berjalan secara
berkesinambungan dan Berfikir Kritis. Jakarta :
mencakup interaksi dari Salemba Medika
suatu rangkaian pikiran Fathi,A., & Simamora , R. H. (2019).
dan persepsi. Sementara
Investigating nurses’ coping
itu, berfkir kritis
merupakan konsep dasar strategies in their workplace as an
yang terdiri dari konsep indicator of quality of nurses’ life
berfkir yang
in Indonesia: a preliminary study.
berhubungan dengan
proses belajar dan kritis In IOP Conference Series: Earth
itu sendiri. Berbagai and Environmental Science
sudut pandang juga (vol.248,No.1, p. 012031). IOP
membahas tentang
Publishing
Hariyati, Tutik Sri. 2014.
Perencanaaan dan Pengembangan
dan Utilisasi Tenaga Keperawatan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persa
Kodim, Y. 2015. Konsep Dasar
Keperawatan Kramat Jati. Jakarta
Timur : CV. Trans Info Media
Maryam siti, R. 2007. Berfikir Kritis
dalam Proses Keperawatan. Jakarta
: EGC
Porry & potter. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan, volume
1, edisi 4. Jakarta : EGC
Potter dan perry. 2005. Fundamental
Keperawatan Buku 3 Edisi 7.
Jakarta : SEA
Potter & Perry. 2009. Fundamental
Keperawatan, Edisi 1, buku 7.
Singapore : Elsevier
Rubenfeld, M, Gaie. 2006. Berfikir
Kritis dalam Keperawatan. Jakarta
: EGC
Rubenfeld, M, Gaje. 2010. Berfikir
Kritis Untuk Perawat Strategis
Berbasis kompentensi. Jakarta :
EGC
Scheffer. 2010. Berfikir Kritis Untuk
Perawat, Strategis berbasis
kompetensi. Jakarta : EGC
Sumijatun. 2009. Manajemen Konsep
Dasar dan Aplikasi. Jakarta : CV.
Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai