Anda di halaman 1dari 2

Contoh artikel ilmiah

PENGETAHUAN IBU DENGAN ANAK MENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) DI DESA
TAJUK, KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

Abit Mawan Dayoko, Ns. Sakti Oktaria Batubara S.Kep., M.Kep

Prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Absrak

Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang terletak di lereng gunung merbabu dengan
ketinggian 1500 – 1737m diatas permukaan laut. Kota terdekat adalah Salatiga dengan jarak kurang
lebih 60 km. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Desa tajuk yang memiliki 13 dusun ini hanya
memiliki tiga Sekolah Dasar yaitu SD Negri 1 Tajuk, SD Kristen Karmel 1 Ngaduman dan MI. Rata-rata
pendidikan terahir masyarakat Tajuk adalah Sekolah Dasar. Jarak SD/MI ini cukup jauh dari kota dan
minim fasilitas pendidikan sehingga menimbulkan rendahnya pendidikan pada sejumlah masyarakat.

Peran wanita selain sebagai ibu rumah tangga yang harus merawat anak. Pada kondisi rendahnya
pendidikan dan informasi cara merawat anak mengakibatkan sebanyak 26,4% dengan jumlah 73 anak
balita di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang menderita Infeksi Saluran pernapasan
Akut (ISPA). Dari data yang tercatat oleh bidan Desa Tajuk sejak bulan Oktober hingga Januari, ISPA
selalu menduduki peringkat teratas dalam 10 besar penyakit yang diderita masyarakat Desa Tajuk.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan Ibu yang anaknya menderita
ISPA. Populasi penelitian adalah Ibu yang memiliki anak usia 1 bulan hingga 5 tahun di Desa Tajuk.
Sampel penelitian dipilih menggunakan total sampling sebesar 73 orang.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 73 responden menunjukkan bahwa sebanyak 58 orang (79,5 %)
responden berpengetahuan kurang. Sedangkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 15
orang (20,5%). Hal ini kemugkinan besar diakibatkan rendahnya pendidikan responden yaitu SD 64 orang
(87,67%) tidak sekolah 4 orang (5,48%) dan yang lainnya SMP dan SMA.
Contoh karya non ilmiah

AYO JANGAN MALAS MENCUCI TANGAN

Menjaga kesehatan tubuh bisa dimulai dari hal-hal yang paling sderhana. Mencuci tangan misalnya.
Mulai sekarang jadikan cuci tangan sebagai bagian dari gaya hidup Anda.

Tangan adalah organ tubuh yang paling vital untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dari tangan inilah
akan tercipta karya-karya indah. Namun, dari tangan jugalah berbagai penyakit bisa menular.

Tanpa disadari aktivitas sehari-hari membuat tangan selalu bersentuhan dengan benda-benda, mulai
pulpen, keyboard computer, gagang pintu dan benda-benda lain. Semenara itu, kita tidak pernah tahu,
apakah benda-benda yang kita pegang tersebut bebas kuman dan virus?

Nah, untuk mencegah bakteri atau virus berpindah ke dalam tubuh, ada baiknya lakukan cui tangan,
khususnya sebelum dan sesudah makan. Ditengah maraknya berbagai virus baru belakangan ini, cuci
angan menjadi salah satu senjata dasar untuk mengatasinya.

Manfaat cuci tangan untuk kesehatan memang sudah diakui. Namun, masih banyak orang yang enggan
melakukannya. Padahal, seiring aktivitas yang Anda lakukan, tangan pun akan dipenuhi kuman, bakteri,
dan virus yang sudah siap memasuki tubuh Anda.

Tak harus masuk melalui mulut, tapi bisa melalui mata atau hidung. Penyakit infeksi umumnya
menyebar melalui kontak tangan ke tangan, termasuk demam biasa (common cold), flu dan beberapa
kelainan system pencernaan seperti diare.

Cuci tangan juga diwajibkan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, terutama sebelum dan
secepatnya setelah memegang daging mentah, ayam atau ikan. Mencuci tangan juga menjadi sangat
penting sebelum makan, setelah menyentuh hidung, setelah batuk atau bersin ke tangan, sebelum atau
setelah menangani luka atau sayatan, sebelum atau sesudah menyentuh orang sakit atau terluka.

Dan yang tidak kalah penting adalah setelah menangani sampah. Mencuci tangan dapat mencegah sakit
pada anak. Utuk itu, biasakan cuci tangan pada anak sejak dini. Untuk membiasakan anak mencuci
tangan, berikan contoh. Cucilah tangan bersama anak.

Anda mungkin juga menyukai