DISUSUN OLEH:
ANNINAH S.Tr.Kep
P05120419 006
A. Posbindu
1. Definisi Posbindu
Posbindu adalah pos pelayanan kesehatan untuk masyarakat usia lanjut
disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu Lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraanya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraanya. R.Fallen & R. Budi. Dwi. K, (2010).
2. Manfaat Posbindu
Manfaat dari Posbindu adalah pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang
menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka
untuk selalu mengikuti kegiatan posyandu lansia sehingga lebih percaya diri dihari
tuanya. Posbindu inimerupakan bentuk pendekatan proaktif untuk mendukung
peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut yang mengutamakan aspek
proakyif dan preventif. Disamping aspek kuratif dan rehabilitative posbindu
mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut
b. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang tidak
mampu
c. Memberikan bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatanya, agar tetap sehat dan mandiri. (Depkes, 2007)
3. Tujuan Posbindu
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran masyarakat dalam pelayanan
posbindu untuk meningkatkan komunikasi.
c. Mengurangi angka kematian lansia di masyarakat.
d. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas dalam pembinaan kesehatan usia
lanjut yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan penilaian termasuk pembinaan dan pengembangan.
e. Meningkatkan kemampuan kader dalam memberikan pelayanan kepada usia
lanjut.
f. Meningkatkan kemampuan petugas puskesmas untuk menggalang peran serta
masyarakat dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
g. Meningkatkan peran serta usia lanjut, keluarga, kader, organisasi sosial dan
lembaga swadaya masyarakat dalam penyelenggaraan pembinaan kesehatan usia
lanjut.
4. Strategi Pembinaan
Strategi pembinaan kesehatan usia lanjut dilaksanakan sebagai berikut:
a. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan usia lanjut dalam perencanaan
puskesmas.
b. Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan pembinaan kesehatan usia
lanjut dengan kegiatan pokok lainnya.
c. Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut
sesuai kondisi dan kebutuhan setempat.
d. Mendorong terwujudnya peran serta masyarakat khususnya dalam pembinaan
kesehatan usia lanjut melalui swadaya masyarakat, PKK, organisasi lainnya.
5. Sasaran Posbindu
a. Sasaran langsung kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun) kelompok usia lanjut
(60 tahun ke atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
b. Sasaran tidak langsung, yang meliputi keluarga dimana usia lanjut berada,
masyarakat di lingkungan usia lanjut, organisasi sosial yang peduli terhadap
pembinaan kesehatan usia lanjut, petugas lain yang menangani Kelompok Usia
Lanjut dan masyarakat luas.
6. Langkah – langkah
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembinaan kesehatan usia lanjut sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Informasi pembinaan kesehatan usia lanjut.
Membuat kesepakatan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan usia lanjut.
Melakukan pembimbingan pembinaan kesehatan usia lanjut kepada staf
puskesmas.
Membuat rencana kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut.
Melakukan pendekatan lintas jalur tingkat kecamatan dan desa termasuk
lembaga swadaya masyarakat dan LKMD untuk menginformasikan dan
menjelaskan perannya dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
Melakukan survei mawas diri bersama tenaga kecamatan dan desa setempat
untuk mengenal masalah yang berkaitan dengan kesehatan usia lanjut.
Melakukan musyawarah masyarakat desa untuk mencapai kesepakatan
tentang upaya yang akan dilakukan.
Membentuk kelompok kerja/tim kerja dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.
Mendorong pembentukan dan pengembangan pembinaan kesehatan usia
lanjut di masyarakat secara mandiri.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan promotif dan
preventif:
Kegiatan Promotif
Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup para
usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna, upaya promotif juga
ditunjukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan usia lanjut.
Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat ,
pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang proses denegeratif
yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan kesegaran jasmani
serta upaya lain yang dapat memelihara kemandirian serta produktifitas usia
lanjut.
Kegiatan preventif
Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya
penyakit dan komplikasi yang di akibatkan oleh proses degeneratif. Kegiatan
yang di lakukan berupa deteksi dini kesehatan usia lanjut yang dapat
dilakukan di kelompok, puskesmas.
Mekanisme Posbindu
Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang
terlatih, tokoh dari PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan
dari puskesmas.Posyandu lansia di selenggarakan berdasarkan mekanisme
dan kebijakan pelayanan kesehatan suatu wilayah. Ada yang
menyelenggarakan posyandu lansia dengan system 5 meja, dengan kegiatan
sebagai berikut :
1) Tahap Meja Satu
Pendaftaran dilakukan sebelum pelaksanaan pelayanan
2) Tahap Meja Kedua
Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut, serta
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
3) Tahap Meja Ketiga
Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan
status mental.
4) Tahap Meja Keempat
Pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana)
5) Tahap Meja Kelima
Pemberian penyuluhan dan konseling
Bentuk Pelayanan Posbindu
1) Pemeriksaan aktifitas, seperti mandi, makan dan minum, mencuci baju,
berpakaian, berjalan,.
2) Pemeriksaan status mental : pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosi.
3) Pengukuran Tekanan Darah..
4) Pelaksanaan rujukan bila diperlukan untuk dirujuk.
5) Penyuluhan dan Konseling kesehatan usia lanjut.
Kegiatan petugas puskesmas
1) Melakukan penyuluhan secara teratur dan berkesinambungan sesuai
kebutuhan melalui berbagai media mengenai usia lanjut. Upaya ini di
lakukan terhadap berbagai kelompok sasaran itu sendiri usia lanjut,
keluarga dan masyarakat.
2) Melakukan penjaringan usia lanjut resiko tinggi , pemeriksaan berkala,
memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan psikososial dan
bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada usia lanjut.
Kegiatan usia lanjut
1) Melakukan kegiatan olah raga secara teratur sesuasi kemampuan, secara
perorangan atau kelompaok , ikut serta dalam kegiatan rekreasi,
ketrampilan, pengembangan hobi dll.
2) Menjalani pemeriksaan secara berkala, mengisi catatan pribadi secara
teratur, makan sesuai kebutuhan gizi, perilaku sehat.
3) Berperan serta terhadap penyuluhan mengenai kesehatan usia lanjut secara
berkelompok melalui media massa.
B. Kader
1. Definisi Kader
Kader yaitu tenaga yang berasal dari masyarakat , dipilih oleh masyarakat dan
bekerja secara sukarela untuk menjadi penyelengara posbindu lansia (R. Fallen dan
R. Budi Dwi K , Nuha Medika ; Yogyakarta, Juni 2010).
2. Fungsi Kader
Fungsi Kader Merencakan kegiatan antara lain menyampaikan data,
Melakukan komunikasi, informasi , motivasi.
Menggerakan masyarakat, mendorong masyarakat untuk bergotong royong dan
mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan.
Memberi pelayanan:
1) Membagi obat
2) Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
3) Mengawasi pendatang didesannya supaya melapor
4) Memberi pertolongan pemantauan penyakit.
3. Tugas Kader
Kader bukanlah tenaga professional melainkan hanya membantu dalam pelayanan
kesehatan, dalam rangka melaksanankan kegiatan antara lain:
Kegiatan di posyandu:
1) Melaksanakan pendaftaran
2) Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan
3) Memberikan penyuluhan
4) Memberi dan membantu pelayanan kesehatan.
Peran
Persiapan
Kader Informasi : Selamat pagi bapak-bapak ibu-ibu lansia ata upun yang memiliki
keluarga lansia besok akan di adakan posbindu lansia di RW 04, diharapkan seluruhnya dapat
hadir untuk melakukan pemeriksaan. Acara akan dimulai dari jam 07.00 – jam 10.00. Sekian
informasi hari ini. Selamat pagi ( melalui pengeras suara ).
Kader 1 : Bagaimana persiapan untuk besok ?
Kader 2 : Semua sudah siap, insyaallah besok dokter akan hadir untuk
memberikan pelayanan kesehatan
Kader 3 : Bagaimana dengan konsumsi apakah sudah siap ?
Kader 5 : Konsumsi sudah dipesan dan disesuaikan dengan keadaan lansianya
Kader 1 : Baiklah kalua begitu semoga pelaksanaan besok hari dapat berjalan
dengan lancer. Amin.
Meja 1
Pendaftaran
Kader M1 : Selamat pagi Bapa dan Ibu, gimana kabarnya hari ini?
Lansia 1 : Aduh neng kepala ibu suka sakit neng
Lansia 2 : Kurang saya juga sering sakit kepala neng
Kader M1 : Kenapa bisa begitu bapa dan ibu?
Lansia 1 : Ibu punya riwayat hipertensi neg, kayanya kambuh lagi
Anak 1 : Ini bu, kemaren ibu ngeluh pusing . Terus penglihatannya kunang-
kunang. Jadi kalo mau kemana-kemana harus di tuntun kayak
sekarang juga kan dituntun kesini.
Kader M1 : Oohh begitu ya bu.... kalau bepak kenapa sakakit kepala?
Lansia 2 : Jadi begini bu udah berapa hari suka makan makanan yang benyak
mengandung garam dan lamak, makanya beberapa hari ini saya
selalu merasa pusing di bagian kepala bu.
Anak 1 : Di buku mah bulan lalu 200/110 mmHg . nanti di periksa lagi kan
ya tensinya bu?
Kader M1 : Boleh saya lihat ? saya catat terlebih dahulu ya bu. Baik ini sudah
selesai, ini nomor urutnya bu.
Lansia 1 : Terimakasih neng, selanjutnya kamana ?
Kader M1 : Kesebelah sana bu, meja 2
Meja 2
Penimbangan BB, TB, IMT, Aktifitas Sehari-Hari
Kader 2 : Selamat pagi bapak dan ibu, boleh saya lihat KMS nya
Lansia 1 : Boleh
Lansia 2 :Boleh bu
Kader 2 : Silahkan timbang berat badan dulu ya bu. 65 Kg ya bu, masih sama
berat badannya dengan bulan kemarin. Sekarang saya ukur TB nya
ya bu. Tinggi badannya 157 cm. boleh bu duduk kembali, baik
selanjutnya bapak lagi
Lansia 2 : Baik bu
Kader 2 : Pada kunjungan bulan ini, tidak ada perubahan bu bisa dilihat
Indeks Masa Tubuhnya 24 masih dalam ambang batas normal, saya
harap bisa dipertahankan ya bu karena dengan hipertensi yang di
derita berat badan dapat berpengaruh terhadap tekanan darah ibu.
Pada kunjungan bulan ini, tidak ada perubahan bu bisa dilihat Indeks
Massa Tubuhnya 24 masih dalam ambang batas normal, saya harap
bisa dipertahankan ya bu karena dengan hipertensi yang di derita
berat badan dapat berpengaruh terhadap tekanan darah ibu.
Lansia 1 : Oh gitu, Trimakasih ya. Alhamdulillah kalau normal
Meja 3
Pengukuran TD, Pemeriksaan Status Mental Emosional Dan Keluhan Yang
Dirasakan
Kader 3 : Iya ibu silahkan, coba tangannya bu. Santai saja ya bu jangan tegang
karena bisa mempengaruhi tekanan darah ibu kalua ibu tegang.
Anak 1 : iya udah jangan terlalu dipikirin tekanan darah tingginya biar tidak
stress
Kader 3 : Terakhir di tensi kapan bu ?
Lansia 1 : Bulan kemarin pak
Kader 3 : Nah ini tekanan darahnya turun ya bu jadi 180/100 tapi ini masih
terhitung tinggi bu karena normalnya untuk usia ibu adalah 130/100
bu.
Lansia 1 : Pantesan pak kepala saya pusing
Anak 1 : Kalo stress bisa ngaruh ga pak ?
Lansia 1 : Mungkin gara-gara ibu suka kencing malem jadi pas bangunteh
suka susah tidur lagi.
Kader 3 : Oh gitu, suka nangis sendiri ?
Lansia1 : Ga sih neng
Kader 3 : Suka ngerasa was-was atau khawatir ga bu ?
Lansia 1 : Ga juga neng biasa aja
Kader 3 : Baik dari apa yang sudah di ungkapkan ibu, untuk status emosional
ibu negative ya. Berarti normal bu. Selanjutnya ke meja 4 bu di
sebelah
Lansi dan Anak : Terimakasih pak
Kader 3 : Iya buk, bayik selanjutnya
Lansia 2 : Assalamualaikum pak, saya mau tensi
Kader 3 : Iya pak silahkan, coba tangannya pak. Santai saja ya pak jangan
tegang karena bisa mempengaruhi tekanan darah bapak kalua ibu
tegang.
Kader 3 : Terakhir di tensi kapan pak ?
Lansia 1 : Belum pernah ditensi pak
Kader 3 : Nah ini tekanan darahnya bapak jadi 170/100 tapi ini masih
terhitung tinggi pak karena normalnya untuk usia bapak adalah
130/100 pak.
Lansia 1 : Pantesan pak palak saya pusing
Kader 3 : Baik dari apa yang sudah di ungkapkan bapak, Untuk selanjutnya
ke meja 4 bu di sebelah
Lansi dan Anak : Terimakasih pak
Meja 4
Lansia 1 : Ini dok saya pusing, tadi pas di tensi sama si bapak katanya tensinya
180/100.
Dokter : Aduh kenapa tekanan darah ibu bisa tinggi ? makanannya sudah
dijaga belum ?
Lansia 1 : Sudah dok, ga makan asin kan ya ?
Anak 1 : Kalo banyak pikiran pemgaruh ga dok ?
Dokter : Atuh ibu jangan banyak pikiran, nanti tekanan darahnya ga turun
turun, nah ibu sebagai anaknya mohon dijaga ya biar ibu jangan
banyak pikiran. Obatnya rutin diminum ga ?
Lansia 1 : Ah gamau minum obat dok, da saya suka kencing terus.
Dokter : Eh harus diminum bu, biar tekanan darahnya normal, memang efek
sampingnya jadi banyak kencing, jadi harus disertai banyak minum
air putih juga ya bu
Anak 1 : Ibu mah jarang minum air putih dok, suka mual katanya
Dokter : Harus itu bu biar nanti giinjalnya ga rusak, coba minumnya pakai
air hangat biar melegakan ya bu. Ini saya kasih obat amplodipine
diminum 1x1 di pagi hari ya bu. Untuk anaknya ibu, mohon dipantau
ya jadwal ibu minum obatnya
Anak 1 : Oh siap dok !!!
Dokter : Ada yang mau ditanyakan lagi ?
Lansia 1 : Tidak dok
Dokter : Baik, semoga keaadan ibu cepat membaik ya. Silahkan ke meja
selanjutnya bu. Baik pasien berikutnya
Lansia 1 : Terimakasih dok…
Dokter : Selamat pagi pak, bagaimana keadaan hari ini ?
Lansia 2 : Ini dok saya pusing, tadi pas di tensi sama si bapak katanya tensinya
170/100.
Dokter : Aduh kenapa tekanan darah bapak bisa tinggi ? makanannya sudah
dijaga belum ?
Lansia 2 : Belum dok
Dokter : Kenapa polamakan nya tidak dijaga pak
Lansia 2 : Soalnya belum mampu pantang sama makanannya dok
Dokter : Aduh bapak bapak harus mampu pantangan makanan yang banyak
garam dan lemak ya biyar tekanan darah bapak normalnya
Lansia 2 : Iya buk
Dokter : Yaudah ini saya kasi obat jangan lupa diminim ya biyar tekanan
darahnya cepat kembali normal
Lansia 2 : Iya dok
Dokter : Ada yang mau ditanyakan lagi ?
Lansia 2 : Tidak dok
Dokter : Baik, semoga keaadan bapak cepat membaik ya. Silahkan ke meja
selanjutnya bu.
Lansia 2 : Terimakasih dok…
Meja 5
Penyuluhan
Kader 5 : Selamat pagi bu, gimana bu tensinya ada perubahan tidak bulan ini
?
Lansia 1 : Masih tinggi sih neng, tapi udah gak setinggi yang bulan lalu
Kader 5 : Gimana bu pola makannya ?
Lansia 1 : Rada susah neng ngurangin lemak sama asin
Kader 5 : Nah ibu, mungkin karena itu ya TD nya tidak kunjung normal,
karena dengan asupan lemak yang berlebih dapat mengakibatkan
aliran darah ke jantung ataupun keseluruh tubuh terhambat, jadi kerja
jantungnya bisa lebih berat lagi bu.
Anak 1 : Bu ada tidak makanan yang dapat mengurangi TD ?
Kader 5 : Oh banyak, ibu suka makan sayur ? nah bisa menggunakan waluh
yang direbus lalu dimakan bu atau bisa mengkonsumsi ketimun bu
secara rutin
Lansia 1 : Oh bisa neng pake itu ?yaudah mulai besok dicoba deh neng.
Kader 5 : Baik, ibu semoga cepat sembuh ya, jangan lupa bulan depan
dating kembali kesini agar keadaan ibu terpatau ya. Baik
berikutnya.
Kader 5 : Nah pak, mungkin karena itu ya TD nya tidak, karena dengan
asupan lemak yang berlebih dapat mengakibatkan aliran darah ke
jantung ataupun keseluruh tubuh terhambat, jadi kerja jantungnya
bisa lebih berat lagi bu.
Lansi 2 : Bu ada tidak makanan yang dapat mengurangi TD ?
Kader 5 : Oh banyak, bapak suka makan sayur ? nah bisa menggunakan waluh
yang direbus lalu dimakan pak atau bisa mengkonsumsi ketimun bu
secara rutin
Lansia 1 : Oh bisa neng pake itu ? ya sudah mulai besok dicoba deh neng.
Kader 5 : Iya pak bisa dicoba, karena dari TD tinggi dapat mengakibatkan ke
penyakit jantung bahkan stroke pak, haduh bahaya sekali kan. Maka
dari itu mulai dari sekarang harus dijaga pak gaya hidupnya.
Lansia 2 : Terimakasih neng
Kader 5 : Baik, pak semoga cepat sembuh ya, jangan lupa bulan depan datang
kembali kesini agar keadaan bapak terpatau ya.