tangan sebelum dan sesudah mengunakan bahan berbahaya dan be Bagan Alir No Dokumen : No. Revisi : SOP TanggalTerbit : Halaman : 1/2
Puskesmas dr. Nenden Evi Wulandari
Karangtengah 197905222010012005
Pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah suatu kegiatan
1. Pengertian mengelola termasuk menyimpan, menggunakan dan atau membuang bahan yang karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan 2. Tujuan berbahaya dan beracun (B3)
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Karangtengah
Nomor : ...............................................................tentang pelayanan laboratorium. 4. Referensi 1. Peraturan pemerintah RI No 74 tahun 2001 tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun 2. Permenkes No 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium Puskesmas. 3. Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 5. Prosedur Kerja a. Petugas memastikan tempat penyimpanan B3 dibuat agar aman dari pengaruh alam dan lingkungan, memiliki sirkulasi udara dan ventilasi yang baik. b. Petugas melakukan pemisahan dan pengelompokan penempatan B3 untuk menghindari reaktivitas. c. Petugas memastikan penyimpanan B3 harus dilengkapi dengan symbol/label B3. d. Petugas menggunakan bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan kebutuhan dan menggunakan prinsip FIFO. e. Petugas menggunakan APD ketika menggunakan bahan berbahaya dan beracun. f. Petugas pengguna B3 harus bekerja sesuai SOP yang aman dan efektif g. Petugas pengguna B3 membersihkan dan mengamankan alat-alat kerja, lingkungan kerja, dan wadah sisa B3 jika telah selesai. h. Melepas APD setelah selesai melakukan pengelolaan B3 dan mencuci tangan. Bahan berbahaya dan beracun