Anda di halaman 1dari 8

MANAJAMEN PIUTANG DALAM KEUANGAN SYARIAH

Abstrak
Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit oleh
perusahaan kepada para langganannya, untuk itu diperlukannya menejemn
dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan. Untuk dapat mempertahankan
langganan-langganan yang sudah ada sekarang dan untuk menarik
langganan-langganan yang baru, perusahaan pada umumnya melakukan
penjualan secara kredit, dengan memberikan berbagai kebijakan-kebijakan
kredit kepada langganan. Kebijakan tersebut berupa kebijakan kredit dan
kebijakan pengumpulan piutang. Dari kebijakan-kebijakan tersebut dapat
mempengaruhi faktor-faktor terjadinya piutang.

Kata kunci: Piutang, Kebijakan dan Faktor

A. Pendahuluan
Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan
perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen,
perusahaan dapat melakukannya secara tunai atau secara kredit. Sudah barang
tentu perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan dapat
dilakukan secara tunai, karena perusahaan akan segera menerima kas dan kas
tersebut dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan
selanjutnya. Di pihak lain para konsumen umumnya lebih menyukai bila
perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit, karena pembayaran
dapat ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan kredit pada kebanyakan
menimbulkan adanya piutang atau tagihan. Transaksi kreditpaling sedikit
melibatkan dua pihak kreditur, yaitu pihak yang menjualbarang atau jasa dan
memperoleh piutang dan debitur yaitu pihak yang melakukan pembelian dan
menjadikan utang.

B. Pengertian Manajemen Piutang


Sebelum membahas mengenai manajemen piutang secara menyeluruh,
maka terlebih dahulu perlu dijelaskan satu persatu menurut beberapa ahli
ekonomi. Menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan,

1
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan Dan menurut Henry Fayol
manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi dan mengandalkan. Sedangkan
fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.1
Sedangkan menurut Syamsudin dan Lukman pengertian piutang adalah
piutang dalam arti luas bahwa piutang merupakan klaim kepada pihak lain
apakah klaim berupa uang, barang atau jasa. Indriyo Gito Sudarmo
memberikan definisi piutang. Piutang merupakan aktiva atau kekayaan
perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik
penjualan kredit.
Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan
kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.
Kelonggaran- kelonggaran yang diberikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas
penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian
disebut penjuala kredit. Akbar menyatakan bahwa pengertian piutang
meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk
menerima sejumlah kas,barang,atau jasa dimasa yang akan datang sebagai
akibat kejadian pada masa lalu.2
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli
ekonomi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen piutang adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
dalam bentuk klaim kepada pihak lain, baik terhadap perorangan, badan
usaha maupun pihak tertagih lainnya atas aktiva atau kekayaan perusahaan

1
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, diakses pada tangga 17 April 2018 pukul
10.00 WIB dari www.edukasinesia.com
2
Manajemen Piutang, diakses pada tangga 17 April 2018 pukul 10.00 WIB dari
elib.unikom.ac.id

2
yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya transaksi penjualan kredit
dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan dengan penerimaan baik
berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. Kebijakan Manajemen Piutang


Dalam kegiatan manajemen piutang mencakup kegiatan sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan kredit
Kebijaksanaan penjualan kredit adalah merupakan pedoman yang
ditempuh oleh perusahaan dalam menentukan apakah kepada seorang
langganan akan diberikan kredit dan kalau diberikan berapa banyak atau
berapa jumlah kredit yang akan diberikan tersebut. Perusahaan-
perusahaan tidak haya mementingkan penentuan standar-kredit yang
diberikan tetapi juga penerapan standar tersebut secara tepat dalam
membuat keputusan-keputusan kredit.
Sumber-sumber informasi dan analisa-analisa kredsit merupakan
suatau hal yang penting bagi keberhasilan menajemen perusahaan.
Penerapan yang tepat dari kebijaksanaan yang tepat tidak akan dapat
memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.
a. Standar Kredit
Standar kredit dari suatu perusahaan didefinisikan sebagai kriteria
minimum yang harua dipenuhi oleh seorang langganan sebelum dapat
diberikan kredit. Hal-hal seperti nama baik langganan sehubungan
dengan kredit atau pembayaran utang-utang dagangnya baik kepada
perusahaan sendiri maupun kepada perusahaan-perusahaan lain,
referensi-referensi kredit, rata-rata jangka waktu pembayaran utang
dagang dan beberapa ratio finansial tertentu dari perusahaan langganan
akan dapat memberikan suatu dasar penilaian bagi perusahaan sebelum
memberikan atau melakukan penjualan kredit.
b. Evaluasi alternatif standar kredit

3
Evaluasi terhadap standar kredit diilustrasikan dengan
menggunakan contoh dari sebuah perusahaan atau lainnya dalam
periode yang ditentukan. Untuk mengetahui apakah perusahaan
tersebut harus menerapkan rencana standar kredit atau tidak dilihat dari
berapa jumlah keuntungan yang dapat diperoleh dari adanya tambahan
penjualan dan berapa jumlah biaya atas investasi marginal dalam
piutang.
c. Tambahan Keuntungan yang Diperoleh dari Peningkatan Penjualan
Tambahan keuntungan ini dapat dihitung secara mudah yaitu
dengan jalan mengalihkan jumlah tambahan volume penjualan dengan
kontribusi keuntungan per unit produk.
d. Biaya Investasi marginal dalam Piutang
Biaya investasi marginal dalam piutang dapat ditentukan dengan
jalan menghitung selisi antara biaya (carrying costs) sebelum dan
sesudah diadakan perubahan standar kredit.
e. Keputusan Atas Standar Kredit
Dalam rangka memutuskan apakah perusahaan harus menetapkan
standar kredit yang diberikan maka haruslah dibandingkan tambahan
kentungan dengan biaya-biaya investasi marginal dalam piutang.
Bilamana keuntungan tambahan lebih besar maka perlunakan standar
kredit tersebut dapat dilaksanakan dan apabila sebaliknya yang terjadi
maka tentu saja perusahaan tidak boleh mengubah standar kredit yang
diterapkan atau dengan perkataan lain perubahan tetap saja
menjalankan stndar kredit yang sudah selama ini sudah diterapkan.
f. Analisa Kredit
Apabila perusahaan sudah menerapkan standar kredit yang akan
diterpkan maka harus dikembangkan suatu prosedur untuk menilai
siapa atau langganan langganan mana yang akan diberikan kredit.
Disamping menentukan langganan yang dapat diberikan kredit
perusahaan biasanya menentukan sampai berapa banyak kredit yang
dapat diberikan kepada masing-masing langganan. Jumlah maksimum

4
kredit yang dapat diperoleh oleh langganan dalam suatu saat disebut
dengan istilah “line of credit”.
Adapun persyaratan kredit atau credit term menunjuk kepada
pembayaran yang disyaratkan kepada para langganan yang membeli
secara kredit, misalnya hal tersebut mungkin dinyatakan sebagai
berikut: 2/10 net 30. Persyaratan kredit seperti ini mengandung arti
bahwa pembelian akan mendapat potongan tunai atau cash discount
sebesar 2% apabila pembayaran kredit dilakukan dalam waktu paling
lama 10 hari setelah awal periode kredit. Bilamana pembelian tidak
mengambil potongan tunai yang ditawarkan ( tidak membayar dalam
waktu 10 hari ) maka keseluruan jumlah utangnya (piutang bagi
perusahaan penjual) harus dibayar dalam waktu paling lambat 30 hari
sesudah awal periode kredit. Dengan demikian persyaratan kredit atau
credit term meliputi tiga hal, yaitu:
a. Potongan tunai atau cash discount.
b. Periode potongan tunai (dalam contoh di atas 10 hari).
c. Periode kredit (dalam contoh di atas 30 hari).
2. Kebijaksanaan Pengumpulan Piutang
Kebijasanaan pengumpulan piutang sesuatu perusahaan adalah
merupakan prosedur yang harus diikut dalam mengumpulkan piutang-
piutangnya bilamana sudah jatuh tempo. Sebagian dari keefektivan
perusahaan dalam menerapkan kebijaksanaan pengumpulan piutangnya
dapat dilihat dari jumlah kerugian piutang atau bad debt expenses, karena
jumlah piutang yang dianggap sebagai kerugian tersebut tidak hanya
terngantung pada kebijaksanaan pengumpulan piutang tetapi juga kepada
kebijaksanaan-kebijaksanaan penjualan kredit yang diterapkan. 3

Apabila diasumsikan bahwa jumlah kerugian piutang tetap konstan


dalam hubungan dengan kebijaksanaan kredit yang diberikan, maka

3
Manajemen Piutang dan Persediaan diakses pada tangga 17 April 2018 pukul 10.00
WIB dari http://www.academia.edu

5
semakin besar jumlah pengeluaran-pengeluaran untuk pengumpulan
piutang akan dapat merugikan bad debt expenses yang diderita oleh
perusahaan. Sehubungan dengan hal ini tentu saja perusahaan harus
menetapkan suatu jumlah “optimal” dari pengeluaran-pengeluaran untuk
mengumpulkan piutang tersebut ditinjau dari sudut pandang untung-
ruginya bagi perusahaan (cost-benefit viewpoint).

Terdapat sejumlah teknik pengumpulan piutang yang biasanya


dilakuakan oleh perusahaan bilaman langganan atau pembeli belum
melakukan pembayaran sampai jangka waktu yang telah ditentukan
adalah sebagai berikut:

a. Melalui surat
b. Melalui telepon
c. Kunjungan personal
d. Tindakan yuridis
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya piutang
Menurut Bambang Riyanto, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
piutang usaha adalah sebagai berikut:
1. Volume Penjualan Kredit
Makin besar proporsi penjualan kredit dari total penjualan maka
jumlah investasi dalam piutang juga demikian. Artinya, perusahaan harus
menyediakan investasi yang lebih besar dalam piutang dan meski berisiko
semakin besar, profitabilitasnya juga akan meningkat
2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak.
Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat artinya
keselamatan kredit lebih diutamakan dari profitabilitasnya. Syarat
pembayaran yang ketat antara lain tampak dari batas waktu pembayaran
yang pendek atau pembebanan bunga yang berat untuk pembayaran
piutang terlambat. Umumnya, syarat pembayaran penjualan kredit
dinyatakan dengan term tertentu, misalnya 2/10 net 30. Ini berarti apabila

6
pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sesudah waktu penyerahan
barang, si pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2% dari
harga penjualan, dan pembayaran selambat-lambatnya dilakukan dalam
waktu 30 hari sesudah waktu penyerahan barang.
3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Dalam penjualan secara kredit, perusahaan dapat menetapkan batas
maksimal bagi kredit yang diberikan kepada para pelanggan. Makin
tinggi batas waktu yang diberikan kepada pelanggan, makin besar pula
dana yang diinvestasikan kedalam piutang.
4. Kebijakan dalam Penagihan Piutang
Kebijakan dalam menagih piutang, secara aktif ataupun pasif, dapat
dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang menjalankan kebijakan aktif
dalam menagih piutang akan mempunyai pengeluaran dana yang lebih
besar untuk membiayai aktivitas ini, namun dapat memperkecil resiko
tidak tertagihnya piutang. Perusahaan juga berharap agar pelanggan
menyetor pembayaran hutang tepat waktu. Kebijakan ini ditempuh
dengan cara:
a. Memungut secara langsung
b. Memberi peringatan dengan mengirim surat kepada pelanggan.
c. Kebiasaan Pembayaran Pelanggan
Sebagian pelanggan mempunyai kebiasaan membayar dengan
menggunakan kesempatan mendapatkan cash discount, sedang sebagian
lagi tidak demikian. Setelah mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi piutang, alangkah lebih baik perusahaan memperhatikan
faktor-faktor tesebut dengan mengelola piutang secara efektif dan
efisien.4
E. Kesimpulan
Manajemen piutang adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada pihak lain, baik

4
Shintawatirannotika, Makalah Menajamen Piutang, diakses pada tanggal 17 april 2018 pada
pukul 11:21 WIB https://shintawatirannotikah.wordpress.com

7
terhadap perorangan, badan usaha maupun pihak tertagih lainnya atas aktiva
atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya
transaksi penjualan kredit dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan
dengan penerimaan baik berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan
sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan
dalam kegiatan manajemen piutang mencakup kegiatan kredit dan
kebijaksanaan pengumpulan piutang, sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya piutang menurut Bambang Riyanto adalah sebagai
volume penjualan kredit, syarat pembayaran penjualan kredit, ketentuan
tentang pembatasan kredit, dan kebijakan dalam penagihan piutang

Anda mungkin juga menyukai