Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP ETIKA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

Sasmita C 301 18 026

Hendra Tapehe C 301 18 140

Muh. Faisal C 301 18 152

Fenny Fitria C 301 18 154

Hafizah C 301 18 253

Roemina C 301 18 268

Rudi Effendi C 301 18 428

PROGRAM STUDY AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN E-BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Etika.

Makalah ini bertujuan guna untuk menyelesaikan salah satu Mata kuliah “Etika Bisnis
dan Profesi”. Dan pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi yang telah memberikan tugas
kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, dan kami
juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk lebih memperbaiki makalah
ini.

Penyusun berharap agar kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya.

Wassalamuaiakum Wr, Wb.

Palu, 05 Februari 2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini dimana sudak banyak para remaja yang kehilangan nilai
etika dan moral mereka. Sebenarnya nilai-nilai ini tumbuh dari proses kemasyarakatan dan
kehidupan dalam bermasyarakat. Seseorang dilahirkan dalam kehidupan masyarakat dan
mengalami sosialisasi untuk menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal
ini etika dan moral sangat penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat.
Karena dengan kedua hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan etika,
dan moral yang kita miliki. Tapi dalam akhir-akhir ini kedua hal tersebut sudah mulai
memudar di kalangan masyarakat karena itu kami disini membuat makalah etika.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian norma, moral dan nilai
2. Untuk mengetahui hubungan antara norma, moral dan nilai
3.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Norma, Prinsip Moral, dan Nilai


a. Pengertian Norma

Norma adalah aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga


masyarakat atau kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, pandangan dan
pengendali sikap dan tingkah laku manusia.

Oleh sebab itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma agama, norma
filsafat, norma kesusilaan, norma hokum dan norma social. Norma memiliki kekuatan
untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksi, misalnya:

a. Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan


b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri
c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan
masyarakat
d. Norma hokum, dengan sanksinya berupa penjara atau denda yang dipaksakan oleh
alat Negara

Fungsi Norma

Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut: norma
merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang
untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.

Norma merupakan aturan, pedoman, atau petunjuk hidup dengan sanksi-sanksi untuk
mendorong seseorang, kelompok, dan masyarakat mencapaimdan mewujudkan nilai-nilai
social.

Norma-norma merupakan aturan-aturan yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat


sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat.

b. Pengertian Nilai
Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek,
namun bukan objek itu sendiri. Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alas an dan motivasi
dalam bersikap dan berperilaku baik disadari maupun tidak disadari. Nilai merupakan
harga untuk manusia sebagai peribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemnusiaan (kamus
bahasa Indonesia, 2000). Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah
laku manusia, maka harus lebih dikongkritkan lagi secara objektif, sehingga dalam
tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma hukum, norma agama, norma adat istiadat
dll.

Ciri-ciri Nilai

1. Bersifat abstrak yang ada dalam kehidupan manusia.


2. Memiliki sifat normative
3. Berfungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia adalah pendukung nilai.

c. Pengertian Moral

Moral berasal dari kata mos (mores) yang artinya kesusilaan, tabiat, kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkat laku dan
perbuatan manusia. Seorang yang taat pada aturan-aturan, kaidah0kaidah dan norma yang
berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika
sebaliknya, terjadi sesuatu yang melanggar, pribadi itu dianggap tidak bermoral.

Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-prinsip yang benar,


baik, terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan kepatuhan terhadap nilai dan
norma, normapun dapat dibedakan seperti moral keTuhanan atau agama, moral, filsafat,
moral etika.

Hubungan Antara Nilai, Norma dan Moral.

Dalam kehidupannya manusia tidak akan terlepas dari yang namanya nilai, moral
dan norma. Yang mana ketiganya tersebut saling berhubungan dan mempengaruhi
kehidupan manusia dalam masyarakatnya. Nilai erat hubungannya dengan manusia,
dalam hal etika maupu estetika. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai
nilai dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif,
apabila dia memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya.

Norma dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak


mungkin menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau diluar masyarakat. Maka
manusia, masyarakat, dan dorma merupakan pengertian yang tidak bisa dipisahkan.
Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat, diperlukan adanya kepastian dalam
pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Kepastian ini bukan saja agar kehidupan
masyarakat menjadi teratur akan tetapi akan mempertegas lembaga-lembaga hokum
mana yang melaksanakannya.

Manusia juga sangat berkaitan dengan moral dalam kehidupan bermasyarakatnya,


yang mana moral menjadi istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam
tindakan yang mempunyai niai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral yang artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.

Link: http://martilahpuvi.blogspot.com/2016/03/pengertian-etika-norma-bilai-dan-
moral.html?m=1

2. Sumber Etika

Pancasila adalah sumber-sumber nilai, maka nilai dasar pancasila dapat dijadikan
sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai
pancasila juga dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap dan bertingkah
laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila memegang peraan dalam perwujudan sebuah system etika yang baik di
Negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap
tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila kedua “kemanusiaan yang adil dan beradab” tidak
dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar.

Link: http://stannytuasela.blogspot.com/2014/05/makalah-sumber0etika.html?m=1

3. Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi merupakan cara yang dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan
atau menghadapi masalah dalam bidang ekonomi. Setiap negara memiliki sistem
ekonomi yang berbeda-beda, tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi pada
negaranya. Kenali lebih dalam tentang pengertian sistem ekonomi, fungsi dan macamnya.

Penjelasan sistem ekonomi secara konkret bisa dibilang cukup sulit, karena beberapa ahli
cenderung memiliki penjelasan yang berbeda tentang sistem ekonomi. Untuk mendapatkan
penjelasan yang lebih detail, berikut adalah pengertian sistem ekonomi dari beberapa ahli.

 Gilarso

Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat
(produsen, konsumen, pemerintah, bank dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan
ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi dan sebagainya) sehingga terbentuk satu
kesatuan yang teratur dan dinamis dan kekacauan dalam bidang ekonomi dapat dihindari.

 Gregory Grossman dan M. Manu

Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri


dari atas unit-unit ekonomi serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga saling menopang dan memengaruhi.

 McEachern
Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana dan
untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).

Dari definisi-definisi tersebut, sebenarnya dapat ditarik satu kesimpulan tentang pengertian
sistem ekonomi. Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan
mengorganisir semua kegiatan ekonomi dalam anggota masyarakat, baik oleh pemerintah
maupun pihak swasta, berdasarkan prinsip tertentu, demi mencapai kemakmuran atau
kesejahteraan.

Fungsi Sistem Ekonomi


Fungsi sistem ekonomi secara umum adalah:

 Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.

 Mengoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.

 Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar
dapat terlaksana seperti yang diharapkan

 Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

Macam-macam Sistem Ekonomi


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Suatu sistem dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi apa adanya. Kelebihan
dari sistem ekonomi tradisional adalah adanya semangat kekeluargaan dan kejujuran dari
setiap individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Sistem Ekonomi Komando


Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan
yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui
pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota
masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan
negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).

3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)


Sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam
kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada pemerintah. Landasan dari
sistem perekonomian ini bertujuan secara umum untuk mencari keuntungan pribadi tanpa
adanya pihak lain yang perlu dipertimbangkan..

4. Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi,
akan tetapi di sisi lain pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan
tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya
ekonomi.

5. Sistem Perekonomian Indonesia


Setelah melihat jenis-jenis perekonomian dunia tersebut, tahukah kamu perekonomian
mana yang ada di Indonesia? Sistem perekonomian yang diterapkan oleh Indonesia adalah
sistem perekonomian Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila dipilih untuk diterapkan di negara
kita karena di dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi. Barang-barang yang dianggap
sangat penting bagi eksistensi negara dan dibutuhkan banyak orang tidak boleh diserahkan
pada pihak swasta.

Negara dapat membuat kebijakan, mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi produksi
strategis tersebut. Jika kekayaan tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada pihak yang salah
maka kemakmuran masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan tersebut sulit terwujud.
Ekonomi Indonesia kini banyak ditopang oleh industri dan perdagangan, dengan fokus
mayoritas di sektor ekspor. Mungkin itu sebabnya pula sekarang Indonesia didorong untuk
memasuki industri 4.0 dan banyak wirausaha yang bermunculan.

Anda mungkin juga menyukai