Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Ibu Pada Trimester Ke II

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas

Dosen : Dian Puspitasarai Effendi, S.kp, M.kep

Disusun Oleh:

Eka Novitasari

Faradina Awalia

Indra Wahid Zulhaq

Rifaldi Alfares

Shinta Rahmawati

Zalfa Zhafirah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan
minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas,
ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu
hamil pada trimester kedu ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit
ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan.
Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bgin dari
perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi
seorang perawat untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda
bahaya.
Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedu ini tidak
mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan dan menyulitkan
bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbgai macam
keluhannya dan membantu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan
keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat
menikmati kehamilannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari trimester kedua kehamilan ?


2. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
3. Apa saja masalah-masalah yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester kedua ?

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui secara umum tentang ibu hamil trimester kedua.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui dan memahami secara khusus tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil
trimester kedua.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketuju
sampai 9 bulan. Jadi ibu hamil trimester kedua yakni pada bulan keempat sampai keenam
tepatnya pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24 kehamilan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan
sosial dalam keluarga, jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalm kondisi
yang biasanya sehat dan normal. Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam
memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota
keluarga baru, memantu perubahan-perubahan fisik norml yang dialami ibu serta tumbuh
kembang janin. Juga mendeteksi serta mentalaksanakan setiap kondisi yang tidak normal.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem
penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama
hamilnya. Oleh karena itu pelayanan / asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal.

2.2 Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua


Uterus akan terus tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada pada
pertengahan antara sispisis pubis dan pusat. Penambahan berat badan sekitar 0,4 – 0,5 kg/mg.
Ibu mungkin akn mulai merasa banyak energi. Pada usia kehamilan 20 mg fundus berada
dekat dengan pusat. Payudara mulai mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan
bayinya dan juga mengalami perubahan yang normal pada kulitnya meliputi adanya kloasma,
lineanigra dan striae gravidarum.
Adapun perubahan dari bulan ke bulan adalah sebagai berikut :
 Minggu ke-16/bulan ke-4
Fundus berada di tengah antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 kg/mg
selama sisa kehamiln dan mungkin mempunyai banyak energi. Sekresi vagina meningkat
(tetpi normal jika tidak gatal, iritasi, tau berbau busuk). Teknan pada kandung kemih dan
sering kencing berkurang.
 Minggu ke-20/bulan ke-5
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban menmpung
400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah
secara mendadak. Varises pembuluh darh mungkin terjadi. Ibu merasakn gerakan janin.
Areola bertambah gelap. Hidung tersumbat mungkin terjadi, kram pada kki mungkin ada,
konstipasi mungkin dialami.
 Minggu ke-24/bulan ke-6
Fundus di atas pusat. Sakit punggung dan kram pada kaki mungkin terjadi. Perubhan kulit
bisa berupa striae gravidarum, chloasma, linea nigra dan jerawat. Mimisan dapat terjdi,
mungkin mengalami gatal-gatal pada abdomen karena uterus membesar dn kulit meregang.

2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua


Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudh terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya pun berkurang.
Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirsakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening), dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester I dan merasakan meningkatnya libido.

2.4 Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester Kedua


Minggu ke-14
Perkembangan Janin :  Sistem otot semakin kuat.
 Sistem saraf mulai berfungsi.
 Pembuluh darah mulai berkembang.
Minggu ke-15
Perkembangan Janin :  Tangan mulai bisa mengepal.
 Berat janin mencapai 200 gr.
 Kaki sudah mulai menendang.
Minggu ke-16
anin :  Seluruh organ dan struktur tubuh telah terbentuk
 Panjang janin 16 cm.
 Kepala dominant, wajah terlihat seperti manusia.
Minggu ke-18
anin :  Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
 Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara kelembaban kulit.
Minggu ke-19
Perkembangan Janin :  Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.
Minggu ke-20
anin :  Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur.
 Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat.
Minggu ke-22
Perkembangan Janin :  Kerangka berkembang dengan pesat.
Minggu ke-23ada
Perkembangan Janin :  Kelopak mata mulai membuk dan menutup.
Minggu ke-24
Perkembangan Janin :  Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.
 Kulit kemerahan dan keriput.
 Terbnetuk kelenjar keringat.

2.5 Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua


Ketidaknyamanan Fisiologis
- Pigmentasi yang mendalam, jerawat, kulit- Melanocyt, stimulating hormon (dari
berminyak. pituitary anterior)
- Spider nevi (Telangi ectasis) kelihatan- Jaring-jaring setempat sampai dengan
selama trimester II/III pada leher, thorax, arteriola (arteri terakhir) dari penambahan
wajah dan lengan. konsentrasi estrogen
- Erytema telapak tangan terjdi pada 50%- Bercak kemerahan menyebar pada telapak
wanita hamil, yang menyertai spider nevi. tangan dan menutupi kulit yang berlebihan
dan ujung jari yang disebabkan oleh faktor
predisposisi genetis dan hyper estrogen.
- Palpitasi - Tidak diketahui, tidak disertai oleh
cardiacpersisten yang irreguler
- Supinehypotensi (symdroma aorta vena- Disebabkan oleh tekanan uterus yang
cava) dan bradicard. hamil atas vena cava ascenden saat
terlentang mengurangi aliran darah uterus-
plasenta dan perfusi renal
- - Vasomotor lability atau psotural hypotensi
Pusing dan sinkrope (orthostatik dari hormon, pada kehamilan yang terakhir
hypotensi) yang menetap selama hamil. mungkin
disebabkan oleh vena yang statis pada
extremitas bawah.
- Makanan idaman - Penyebabnya tidak diketahui; idaman
ditentukan oleh budaya / letak geografis.
- Rasa panas dalam perut (pvrosis/acid- Progesteron memperlambat motilitas
indigestion), sensasi panas pada bagian gastrointestinal tract dan pencernaan
bawah dada atau bagian atas abdomen, membalikkan peristaltik; merelaxasi
kadang-kadang dengan bersendawa sedikit spincter cardiac; dan memperlambat waktu
naik rasa cairan. buang air besar, memindahkan isi perut ke
atas dan ditekan oleh pembesaran uterus.
- Konstipasi – Terjadi 50% pada semua- Motilitas gastrointestinal tract diperlambat
wanita hamil oleh progesteron, akibat peningkatan
resorbsi air dan pengeringan feces, tekanan
intestinal karena semakin membesarnya
uterus predisposisi konstipaso karena
suplementasi zat besi oral.
- Kembung dan bersendawa - Berkurangnya motilitas gastrointestinal
akibat hormon, memberikan peluang
bakteri untuk memproduksi gas; menelan
udara.
- - Predisposisi hereditas : relaxasi otot halus
Varices vens : yang diikuti sakit kaki dan dinding vena karena hormon yang
kelemahan bisa menetap pada kaki dan menyebabkan vasocongestion pelvic;
vulva; hemorhaid adalah varices perianal. kondisi ini diperberat oleh pembesaran
uterus, hamil dan gerakan bowel
usus kebawah.
- Sakit kepala - Ketegangan emosional (biasanya lebih
dari vasculer migrain headache) nyeri mata
(kelainan refraksi)vasculer engorgement
dan sumbatan sinus dari stimulasi hormon
- Carpal tunnel syndrom (antara lain : ibu- Tekanan syaraf median karena perubahan
jari, jari kedua dan jari ketiga, sisi lateral dalm jaringan mengelilinginya, nyeri, mati
jari kelingking) rasa, rasa gatal, panas, kehilangan
kemampuan gerak (mengetik)
menjatuhkan benda.
- Mati rasa periodik, jari gatal- Syndroma traksi flexus brachial dari terasa
(acrodysesthesia) 5% dari wanita hamil berat pada bahu selama hamil (khususnya
malam dan pagi hari)
- Nyeri sekitar ligamen (kelemahan) - Ligamen yang menciut / tertekan
disebabkan oleh pembesaran uterus.
- Nyeri sendi, pinggang dan tekanan pelvic,- Relaxasi sendi symfisis da sakroiliaka
hypermobilitas sendi. karena hermonal, akibatnya peivic tidak
stbil, lengkung cervicothoracis dan lumbar
yang berlebihan karena perubahan pada
pusat grafitasi dari pembesaran perut.
2.6 Pengkajian Maternal
Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan psikologis,
keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap masalah yang
dihadapi.
CEKLIST TRIMESTER KEDUA
- Skedul dan keadaan waktu kunjungan.
- Pengkajian maternal
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
- Test diagnostik spesifik
- Konseling untuk perawatan mandiri
- Rencana kelahiran
- Kecemasan / Adaptasi
Perubahan Kulit
- Jantung berdebar-debar
Kelemahan / pingsan
Gastrointestinal distres
Vascosities (VariseZ)
Neuromuskular dan skeletal distress
- Keselamatan (sabuk pengaman dengan tempat bersandar bahu dan kepala).
- Latihan dan istirahat
- Relaksasi
- Nutrisi
- Alkohol dan substansi lainnya.
- Seksualitas
- Personal hygiene
- Tanda-tanda peringatan / berbahaya.
Pemeriksaan Fisik
Pada setiap kunjungan, pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur: tekanan darah
(lengan kanan, sambil duduk, diperiksa juga berat badan apakah bertambah atau tetap atau
berkurang) apakah cocok dengan rencana.
Tes Laboratorium
Test laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan yang baik.
Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa, aceton, lbumin/protein, RBCs,
dan leukosytes. Wanita hamil mungkin menglami glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient
excreation). Urine untuk culture dan sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan hanya
jika ada tanda-tanda dan gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau packed Cell Volume
(PCU) ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa tempat/kali.

Pengkajian Fetal
Tinggi fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar. Pengukuran
tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan
janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehmilan. Pita lunak atau
pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari
puncak/titik symshisis pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang uterus.
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation (IURG)/
pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan biasanya
kehamilan multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi
pengukuran adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat ibu 90 kg [200 pounds atau
lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran bayi dan letak bayi dan letak
uterus.
TANDA-TANDA PERINGATAN TRIMESTER II
TANDA-TANDA / GEJALA KEMUNGKINAN PENYEBAB
- Menetap, kadang-kadang muntah. - Hypertensi gravidarun.
- Keluar cairan dari vgina, bleeding,- Membran pecah sebelum waktunya,
cairan, amnion. keguguran.
- Demam, panas, kencing panas, diare.- Infeksi.
- Perubahan gerakan janin. Tak ada
gerakan janin setelah gerakan lebih- Janin beresiko atau intrauteris fetal
cepat, ada perubahan yang tidak death (IUFD)
biasa dalam jumlah atau polanya.

Trimester Kedua
DIAGNOSA KEPERAWATAN: GANGGUAN CITRA TUBUH, RISIKO
TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi: Persepsi perubahan biofisik, respons orang
lain.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengungkapkan penerimaan / adaptasi
- KLIEN AKAN bertahap untuk mengubah konsep diri/citra
tubuh.
Mendemonstrasikan citra tubuh positif
dengan mempertahankan kepuasan
penampilan keseluruhan; berpakaian dengan
pakaian yang tepat dan sepatu ber-hak
rendah.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Tinjau ulang / kaji sikap terhadap Pada trimester kedua, perubahan bentuk
kehamilan perubahan bentuk tubuh, dan tubuh telah tampak. Respons negatif
sebagainya. dapat terjadi pada klien/ pasangan yang
memiliki konsep diri yang rapuh,
didasarkan pada penampilan fisik.
Diskusikan perubahan aspek fisiologis, Individu bereaksi secara berbeda
dan respons klien terhadap perubahan. terhadap perubahan yang terjadi.
Berikan informasi tentang kenormalan Informasi dapat membantu klien
perubahan. memahami/menerima apa yang terjadi.
Anjurkan gaya dan sumber-sumber Situasi individu menandakan kebutuhan
yang tersedia dari pakaian saat hamil. akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan
melakukan aktifitas yang
menyenangkan.
Diskusikan metode perawatan kulit dan Belajar dan ikut untuk melihat dan
berias (untuk meminimalkan / merasa lebih baik mungkin membantu
menyembunyikan area kulit yang untuk mempertahankan perasaan positif
gelap), menggunakan kaus kaki tentang diri.
penyokong, pemeliharaan postur, dan
program latihan sedang.
Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti Mungkin membantu dalam memberikan
konseling dan/atau kelas-kelas dukungan tambahan, selama periode
pendidikan kelhiran anak dan menjadi perubahan ini; mengidentifikasi model-
orang tua. model peran.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: POLA PERNAPASAN, KETIDAK


EFEKTIFAN
Faktor risiko dapat meliputi: Pergeseran diafragma karena pembesaran
uterus.
Kemungkinan dibuktikan oleh: Keluhan-keluhan sesak napas, dispnea,
perubahan kedalaman pernapasan.
HASIL YANG DIHARAPKAN Melaporkan penurunan frekuensi / beratnya
- KLIEN AKAN keluhan.
Mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernapasan.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Kaji status pernapasan (mis, sesak Menentukkan luas/beratnya masalah
napas pada pengerahan tenaga, yang terjadi pada kira-kira 60% klien
kelelahan) pranatal. Meskipun kapasitas vitl
meningkat, fungsi pernafasan diubah
saat kemampuan diafragma untuk turun
pada inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah
medis yang terjadi/ada sebelumnya pola pernapasan dan menurunkan
(mis,, alergi rinitis, asma, masalah oksigenasi jaringan ibu/janin.
sinus, tuberkulosis).
Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan Peningkatan kadar plasma pada gestasi
hematokrit (Ht) tekankan pentingnya minggu ke 24-32 mengencerkan kadar
masukan vitamin / fero sulfat pranatal Hb, mengakibatkan kemungkinan
setiap hari (kecuali pada klien dengan anemia dan menurunkan kapasitas
anemia sel sabit). pembawa oksigen. (Catatan: Zat besi
dapat dikontraindisikan untuk klien
dengan anemia sel sabit).
Berikan informasi tentang rasional Menurunkan kemungkinan gejala-
untuk kesulitan pernapasan dan gejala pernapasan yang disebabkan oleh
program aktivitas/latihan yang realistis. kelebihan.
Anjurkan sering istirahat, tambah waktu
untuk melakukan aktivitas tertentu, dan
latihan ringan, seperti berjalan.
Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan sedikit
dilakukan klien untuk mengurangi membantu memaksimalkan penurunan
masalah; mis,, postur yang baik, diafragmatik, meningkatkan
menghindari merokok, makan sedikit ketersediaan ruang untuk ekspansi paru.
tetapi lebih sering, dengan Merokok menurunkan persediaan
menggunakan posisi semi-Fowler untuk oksigen untuk pertukaran ibu-janin.
duduk/tidur bisa gejala berat. Pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KURANG PENGETAHUAN


(KEBUTUHAN BELAJAR) mengenai
kemajuan alamiah dari kehamilan
Dapat berhubungan dengan: Terus membutuhkan informasi sesuai
perubahan trimester kedua yang dialami.
Kemungkinan dibuktikan oleh: Meminta informasi, pernyataan masalah atau
konsep yang salah.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengungkapkan / mendemonstrasikan
- KLIEN AKAN perilaku perawatan diri yang meningkatkan
kesejah teraan.
Bertanggung jawab terhadap perawatan
kesehatannya sendiri.
Mengenali dan melakukan tindakan untuk
meminimalkan dan mencegah faktor risiko.
Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya /
mencari perawatan medis dengan tepat.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Tinjau ulang perubahan yang Pernyataan timbul perubahan baru
diharapkan selama trimester kedua. yang terjadi tanpa memperhatikan
apakah perubahan diharapkan atau
tidak.
Berikan informasi tentang kebutuhan Fero sulfat dan asam folat membantu
terhadap fero sulfat dan asam folat. mempertahankan kadar Hb normal.
Definisi asam folat memperberat
anemia megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta, aborsi, dan
malformasi janin.
Identifikasi kemungkinan risiko Membantu mengingat / informasi untuk
kesehatan individu (mis,,aborsi klien tentang potensial situasi risiko
spontan, hipoksia yang berhubungan tinggi yang memerlukan pemantauan
dengan asma atau tuberkulosis, lebih ketat dan/atau intervensi.
penyakit jantung, hipertensi akibat
kehamilan [HAK], kelainan ginjal,
anemia, diabetes melitus gestasional
[DMG], penyakit hubungan seksual
[PHS]. Tinjau ulang tanda-tanda bahaya
dan tindakan yang tepat.
Diskusikan adanya obat-obatan yang Membantu dalam memilih tindakan
mungkin diperlukan untuk mengontrol karena kebutuhan harus ditekankan
atau mengatasi masalah medis. pada kemungkinan efek berbahaya pada
janin.
Diskusikan kebutuhan terhadap Kunjungan pranatal yang lebih sering
pemeriksaan laboratorium khusus, mungkin diperlukan untuk
skrining, dan pemantauan ketat sesuai meningkatkan kesejahteraan ibu.
indikasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: CEDERA, RISIKO TINGGI TERHADAP


JANIN
Faktor risiko dapat meliputi: Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen / agen infeksi.
HASIL YANG DIHARAPKAN - Mengungkapkan kesadaran tentang faktor
KLIEN AKAN risiko individu.
Menghindari faktor dan/atau menghindari
perilaku yang dapat memperberat cedera
janin.
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tentukan pemahaman sebelum Mengidentifikasi kebutuhan / masalah
informasi diberikan. individu dan memberikan kesempatan
untuk memperjelas kesalahan konsep,
khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama
kali.
Tinjau ulang status kesehatan ibu; mis,, Faktor-faktor ini dapat mempunyai
malnutrisi, penyalahgunaan / dampak besar pada perkembangan
penggunaan zat. jaringan dan organ janin, dan
identifikasi serta intervensi awal dapat
mencegah hasil yang buruk..
Kaji faktor lain yang ada pada situasi Identifikasi memungkinkan klien dan
ini yang mungkin berbahaya pada janin perawat untuk mendiskusikan cara-cara
(mis,, pemajanan pada virus/PHS lain, untuk meminimalkan / mencegah
faktor lingkungan). cedera. PHS atau virus-virus lain
mungkin merupakan masalah ringan
bagi klien, tetapi berdampak negatif
yang besar pada kesejahteraan janin.
Perhatikan quickening (persepsi ibu Gerakan janin yang dapat dirasakan
terhadap gerakan janin) dan denyut pertama terjadi diantara gestasi minggu
jantung janin (DJJ). Rujuk pada dokter ke-16 dan ke-20 sesuai peningkatan
bila ditemukan masalah. ukuran janin; kurang gerakan dapat
menandakan adanya masalah.
Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi Merupakan skrining untuk gestasi
fundus pada setiap kunjungan. multipel, pertumbuhan janin normal
atau abnormal; dapat mendeteksi
masalah yang berhubungan dengan
polihidramnion atau oligohidramnion.
Berikan informasi tentang tes-tes Mempunyai informasi yang membantu
diagnostik atau prosedur. Tinjau ulang klien/pasangan untuk menghadapi
resiko dan potensial efek samping. situasi dan membuat keputusan
berdasarkan informasi.
Kolaborasi
Bantu dengan prosedur ultrasonografi, Mendeteksi adanya janin di awal
dan jelaskan tujuannya minggu ke 5-6 gestasi dan memberikan
informasi tentang pertumbuhan janin
dengan menggunakan pengukuran
kepala sampai kaki, panjang femur, dan
diameter biparietal, untuk memastikan
usia gestasi dan mengesampingkan
retardasi pertumbuhan.
Dapatkan sampel serum ibu untuk Pada NTD terbuka (paling umum, spina
kadar alfafetoprotein (AFT) diantara bifida dan anensefali), AFP, protein
minggu ke-14 dan ke-16 yang diproduksi oleh kantung yolk dan
hepar janin, ada pada serum ibu dengan
kadar 8 kali lebih tinggi dari normal
pada gestasi minggu ke-15. selanjutnya
turun sampai term.
Bantu dengan amniosintensis bila kadar Analisis cairan amniotik mendeteksi
AFP abnormal, khususnya pada kelainan genetik/kromoson dan NTD
populasi risiko tinggi (mis,, klien
dengan memungkinkan kelainan
genetik/anak sebelumnya mengalami
abnormalitas kromosom, gravida tua
lebih dari usia 35 tahun), bila klien
belum dilakukan sampel vilus korionik
(SVK).
Ikuti konseling genetik, bila perlu Klien/ pasangan akan memerlukan
(Rujuk pada MK: Konseling Genetik). informasi untuk membuat keputusan
berdasarkan informasi tentang
perjalanan tindakan selama kehamilan
ini serta yang akan datang.
Lakukan skrining klien terhadap DMG DMG dihubungkan dengan
dengan tes toleransi glukosa (TTG) makrosomia dan masalah distosia.
pada gestasi minggu ke 24-26, sesuai
indikasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: KOPING, INDIVIDUAL, TIDAK


EFEKTIF, RISIKO TINGGI TERHADAP
Faktor risiko dapat meliputi: Krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi,
persepsi tidak realistis.
HASIL YANG DIHARAPKAN Mengekspresikan perasaan dengan bebas.
- KLIEN AKAN Mengidentifikasi kekuatan individual.
Menunjukkan keterampilan koping dan
pemecahan masalah yang efektif.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri
Identifikasi rasa takut/angan- Rasa takut dan angan-angan yang
angan/pasangan yang mungkin dimiliki. umum dari wanita/pria dapat timbul
pada saat ini. Wanita mungkin takut
kematian dari suami, dan pria berfantasi
tentang jika dirinya hamil.
Kuatkan pasangan bahwa rasa takut dan Dapat menyulitkan bagi individu yang
fantasi tersebut adalah normal. tidak melihat kenormalan dari
pengalaman ini.
Evaluasi derajat disfungsi klien/ Klien yang mengalami kesulitan
pasangan yang dialami, untuk menyesuaikan tugas-tugas yang
mengubah apa yang sedang terjadi dan berlebihan berkenaan dengan
sudah diperkirakan. kehamilan / menjadi orang tua dapat
bermanifestasi tidak sesuai dalam
melewati perawatan kesehatan pranatal
dari kelabihan emosinva.
Anjurkan klien/pasangan untuk Mengakui dan mengekspresikan
mengekspresikan perasaan tentang perasaan dapat membantu individu
kehamilan dan menjadi orang tua. mulai mengidentifikasi masalah dan
memulai proses pemecahan masalah.

Kolaborasi
Rujuk untuk konseling dan penyuluhan Mungkin perlu tambahan bantuan untuk
sesuai kebutuhan. (Rujuk pada MK: mengatsi masalah pokok.
Trimester Pertama, DK: Penampilan
Peran, perubahan, risiko tinggi
terhadap).

DIAGNOSA: Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.

tujuan intervensi
 Nutrisi terpenuhi dengan kriteria o Tunjukkan keadekuatan
hasil: kebiasaan asupan nutrisi dulu /
o Berat badan tidak turun. sekarang denganmenggunakan
o Pasien menghabiskan porsi batasan 24 jam. Perhatikan
makan yang di sediakan. kondisi rambut, kulit dan
o Mengkonsumsi suplemen zat kuku.
besi / vitamin sesuai resep i o Monitor tanda-tanda dehidrasi
terpenuhi dengan kriteria has : turgor kulit, mukosa mulut
dan diuresis.
o Monitor intake dan output
cairan.
 Singkirkan sumber bau yang dapat
membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan,
larutan pembersih mulut.
o Timbang berat badan klien;
pastikan berat badan
pregravida biasanya.
Berikaninforamasi tentang
penambahan prenatal yang
optimum.
o Tingkatkan jumlah makanan
padat dan minuman perlahan
sesuai dengankemampuan.
Anjurkan pasien untuk minum
dalam jumlah sedikit tapi
sering

DIAGNOSA: Gangguan rasa nyaman :


Nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah yang sering.

Tujuan Rasional
Nyaman terpenuh  Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi dan
Kriteria Hasil : intensitas)
Nyeri berkurang / hilang o Atur posisi tidur senyaman
Ekspresi wajah tenang / rilek, tidak mungkin sesuai dengan
menunjukan rasa sakit. kondisi pasien.
o Anjurkan teknik relaksasi dan
distraksi.
 Jelaskan penyebab nyeri pada pasien
dan keluarga pasien
o Beri kompres hangat pada
daerah nyeri.
o Kaji tanda-tanda vital.
o Kolaborasi medis untuk
pemberian obat-obatan
analgetika dan antiemetic
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya adalah
saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan
rasa tidak nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian diperlukan
asuhan keperawatan secara tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang
memeriksakan kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk
mengantisipasi apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.

3.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil
trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-
tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. 2000. Perawatan Maternitas Dan Ginekologi. Bandung: IAPKP.


Doenges, Marilynne E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC
Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP – SP

Anda mungkin juga menyukai