Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biaya produksi merupakan factor penting yang harus diperhatikan ketika suatu
perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan
tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh
karena itu diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar
suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk
menghasilkan suatu output barang1.

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting didalam
memahami sifat permintaan para pembeli dipasar. Dari analisis itu sekarang telah
dapat pahami alasan yang mendororng para pembeli menaikkan permintaannya
terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya
sekitarnya harganya naik.

Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada soal


penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap produsen dalam menawarkan barang
yang diproduksinya. Salah satu factor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya
produksi. Factor ini adalah factor yang sangat penting dalam menentukan penawaran.

Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan


menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan
memproduksinya. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan
barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang
pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya yang dikeluarkannya,
untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang
maksimum kepadanya.

1
. M.Nur Rianto dan Euis Amalia.2010.Teori Mikro Ekonomi.Jakarta
1
Memahami tentang bentuk-bentuk organisasi perusahaan dan analisis
mengenai hubungan diantara factor-factor produksi yang digunakan dengan tingkat
produksi yang akan dicipai2.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Apa yang di maksud dengan teori produksi
2. Apa yang di maksud dengan faktor produksi
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari teori produksi
2. Untuk mengetahui faktor produksi
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari teori produksi
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor produksi

2
. Refika Aditama.2007.Teori Ekonomi.Jakarta
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Produksi
Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk
mengubah faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi
menggunakan sumber daya untuk menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk
digunakan. Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah
nilai guna pada suatu barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output)
perperiode waktu” karena merupakan konsep aliran3.

Ada 3 aspek proses produksi antara lain :

a) Kuantitas berang atau jasa di hasilkan


b) Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
c) Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.

Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan


kesamaan antara pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran,
panjang dan distribusi barang atau jasa tersedia bagi pasar.

B. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan
ketergantungan antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan
tingkat output yang di hasilkan. faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah
input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi secara matematis sebagai berikut : Q = F (K,L,R,T)
Q = Jumlah output (hasil)
K = Kapital (Modal)
L = Labour (SDM)
R = Raw Material (Kekayaan)
T = Teknologi

3
htt://wardahcheche.blogspot.com/2013/05/teori-konsumsi.html
3
C. Faktor Teori Produksi
Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi
disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut :
a) Manusia (Tenaga Kerja)
b) Modal
c) Sumber Daya Alam (Tanah)
d) Skill (Teknologi)
D. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut
bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah
jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan akan semakinberkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat
pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin
lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja
yang digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap :

· Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.

· Tahap kedua : produksi total pertambahannya.

· Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.

TABEL 1.1 Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi

4
Tanah TenagaKerja TP MP AP Tahap

(Hektar) (orang) (unit)

1 1 150 150 150 Pertama

1 2 400 250 200

1 3 810 410 270

1 4 1080 270 270 Kedua

1 5 1290 210 258

1 6 1440 150 240

1 7 1505 65 215

1 8 1520 15 180

1 9 1440 -80 160 Ketiga

1 10 1300 -140 130

Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang
pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya
berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang
ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila
tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini
kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan tenaga kerja
menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja
sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal
pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal.

5
Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4,
kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap
bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit.

Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang.


Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total,
yaitu produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8,
produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi
apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total
menurun. produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.
Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal4

Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan


satu tenaga kerja yang digunakan.

E. Teori produksi dengan dua faktor berubah

Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja dan modal.

KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)

Tabel 1.2 Gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi

Gabungan Tenaga kerja Modal

(Unit) (Unit)

A 1 6

B 2 3

C 3 2

D 6 1

4
N. Gregory Mankiw,2000,Makro Ekonomi,Jakarta: Erlangga
6
Keterangan:

Gabungan A menunjukan bahwa satu unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat
menghasilkan produksi yang di inginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa
yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukan
yang di perlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D
menunjukan bahwa yang di perlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.

Kurva IQ dalam gambar di atas dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan
modal yang terdapat dalam tabel diatas. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi
sama(isoquant). Ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat
produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu di dapati kurva IQ1, IQ2, IQ3yang
terletak diatas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat
produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit dan
4000 unit (semakin jauh dari titik nol letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi
yang ditunjukan). Masing-masing kurva tersebut menunjukan gabungan-gabungan
tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang
ditunjukkannya.

F. Produksi Optimal dan Least Cost Combination

Optimalisasi produksi adalah suatu cara meningkatkan nilai dari suatu


produksi dengan pengarus variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan
meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik
produksi, dan lain-lain. Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep
efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada
umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis,
pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan
keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut
konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi5.

5
Reksoprayithno, Soediyono,2000,Ekonomi Makro,Yogyakarta
7
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah
sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya
persediaan.

a. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan
biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya,
tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat
persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga
mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya
persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yglebih besar dari tingkat
permintaan.
2. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan
tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena
penggunaan selama pemenuhan.

Economic Production Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu


perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar.
Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan
disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya
minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume
produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya
yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan
biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sebagai berikut:

a. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses


produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang
disebut biaya penyimpanan (holding cost).

8
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan
sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi
sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :

(1) biaya mesin-mesin menganggur

(2) biaya persiapan tenaga kerja langsung

(3) biaya scheduling

(4) biaya ekspedisi dan sebagainya.

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara


langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin
besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :

A. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas


atau pendingin).

B. Biaya modal (opportunity cost of capital)

C. Biaya keusangan

D. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan

E. Biaya asuransi persediaan

F. .Biaya pajak persediaan

G. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan

H. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan.


Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya
penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya
yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan

9
sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar
atau sebaliknya.

Least Cost Combination

Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang


memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah
ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat
putput tertentu.

10
BAB III
KESIMPULAN

Teori Produksi terbagi menjadi dua yaitu, Teori Produksi Jangka Pendek dan
Teori Produksi Jangka Panjang. Teori produksi yang sederhana menggambarkan
hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu faktor froduksi yang
variabel. Konsep Produksi Jangka Pendek faktor-faktor produksi terbagi menjadi dua
yaitu, fixed input dan variable input. Dalam hubungan tersebut trdapat faktor produksi
tetap yang jumlahnya tidak akan berubah. Untuk meningkatkan jumlah produksi,
dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang
dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap seperti mesin, bangunan, tanah
peralatan produksi dll. Sedangkan faktor produksi yang dapat mengalami perubahan
misalkan tenaga kerja. Dengan hubungan produksi seperti ini dapat diketahui
hubungan antara Total Product (Q),Marginal Product (MP) dan Average
Product (AP). Hubungan antara Marginal Product dengan Average Product adalah jika
marginal product lebih besar dari average product maka average product akan naik.
Sebaliknya jika marginal product turun maka average product akan turun. Karena itu
garis marginal product akan memotong average product pada titik average product
maksimum. Dan akan menunjukan daerah-daerah produksi yang akan menentukan
daerah yang paling produktif.

Dalam teori produksi jangka pendek, elastisitas produksi juga dapat digunakan
untuk menunjukan daerah yang rasional, yaitu menunjukan ratio perubahan relative
output yang dihasilkan terhadap perubahan relative jumlah input yang digunakan
tanpa perlu melihat kurva.

Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya
menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga
akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian
produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu
pada pedoman kerja tertentu.

11
DAFTAR PUSAKA

M.Nur Rianto dan Euis Amalia,2010,Teori Mikro Ekonomi,Jakarta

Refika Aditama.2007.Teori Ekonomi.Jakarta

htt://wardahcheche.blogspot.com/2013/05/teori-konsumsi.html

N. Gregory Mankiw,2000,Makro Ekonomi,Jakarta: Erlangga

Reksoprayithno, Soediyono,2000,Ekonomi Makro,Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai