Anda di halaman 1dari 2

WE HAVE NO CHOICE ... THAT'S THE FACT ...

Memilih sejak lahir, beda dengan memilih saat sudah dewasa ... Apa yang saya tulis ini, berbicara
tentang, memilih sejak lahir ... Jadi, kalau anda mengomentari dalam konteks, "memilih setelah
dewasa", anda sangat sangat tidak nyambung sejak awal ...

Saya pernah nulis, udah lama banget soal ini, juga share video tentang hal ini, yang ada kalimat awal,
"dear believer", dan muncul banyak perdebatan di situ ... Suka tidak suka, kita sejak lahir, tidak ada
kuasa memilih tentang dua hal ; "nama" dan "agama" ... Keduanya, dipilihkan oleh orang tua kita ...

Memilih itu gini loh ... Kalau anda saya berikan kuasa, memilih 1 di antara 10 produk, maka saya
kenalkan semua produk itu kepada anda ... Lalu saya persilahkan anda menentukan pilihan ... Perihal
agama, enggak begitu tho? ... Anda hanya diajari 1 agama saja, agama orang tua anda ... You have no
choice ...

Yang menarik, masing-masing orang tua, rata-rata mengajarkan, bahwa agama mereka adalah
agama yang paling benar ... Bagaimana bisa disebut "paling", lha wong pembandingnya tidak
diajarkan? ... Tapi, mengajarkan agamanya paling benar, masih mendingan ... Beberapa orang tua,
mengajarkan untuk menjelekkan agama lain ... Jadi, bibit penistaan agama itu, sudah sejak kecil
diajarkan ...

Apakah saya mengada-ada? ... Tidak ... Saya beberapa kali melihat, anak-anak kecil saling ejek soal
agama, saling ejek soal yesus, saling ejek soal nabi muhammad, dan semacam itu ... Darimana coba
wacana wacana itu? ... Ah, iya, kemungkinan selain dari orang tuanya, bisa juga dari guru di
sekolahnya ... Siapapun itu, pasti ada yang mengajari mereka ...

Kalau anda hidup di wilayah sekitar kutub, apakah anda akan beragama Islam beberapa waktu sejak
lahir? ... Kalau anda lahir di India, apakah anda akan beragama katolik / protestan? ... Kalau anda
lahir di Arab, apakah anda akan beragama Buddha? ... Terimalah kenyataan, bahwa manusia, hanya
menjangkau agama tertentu, sesuai dengan lingkungan terdekat dimana dia dilahirkan ...

Persoalan setelah dewasa, dia pindah agama, saya tidak sebut sebagai pilihan ... Yang saya bicarakan
sekali lagi, adalah beberapa saat setelah kita dilahirkan ... Yang pernah menjadi pertanyaan saya
adalah, kalau kenyataannya demikian ... Dan DIA dengan "sesuka hati", menggariskan orang lahir
dimana-mana, dengan segenap konsekuensi perbedaannya ... Lalu mengapa DIA menghukum orang
di akhirat kelak, hanya karena seseorang tidak memeluk suatu agama tertentu saja? ...

Kalau, bahasan memilih kita perluas hingga saat area dewasa ... Lha manusia khan, gak punya kuasa
soal umur, perihal sampai berapa lama dia hidup? ... Beberapa anak, belum sempat mendewasa,
sudah wafat dengan agama yang dikenalkan orang tuanya sejak kecil ... Pie jal? ... Mbuh lah ...
Entahlah ...

*sunan_kaliurang_words

Cc. Arif Vibrasi

Anda mungkin juga menyukai