Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan belida merupakan ikan perairan air tawar yang banyak ditemukan di

Sungai Mahakam. Produksi ikan belida di Samarinda pada tahun 2008, 2009 dan

2010 adalah 19,9 ton, 26,1 ton, dan 19,0 ton, sedangkan pada tahun 2011

mengalami peningkatan sebesar 46,2 ton ( Dinas Perikanan dan Peternakan

Samarinda 2011). Ikan belida ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan

amplang sebagai makanan camilan khas Samarinda. Amplang adalah hasil olahan

yang menggunakan bahan baku utama daging ikan belida. Sementara tulang ikan

memiliki kalsium yang tinggi hanya di buang begitu saja. Produksi amplang di

Samarinda pada tahun 2011 mencapai 161.184 kg dan pada tahun 2012 meningkat

menjadi 262.920 kg ( Dinas Perikanan dan Peternakan Samarinda 2012 ).

Tulang merupakan bagian dari ikan yang tidak banyak dimanfaatkan atau

hanya dibuang begitu saja sehingga tulang tersebut menjadi limbah.Limbah

merupakan sisa buangan yang sudah tidak digunakan lagi atau dimanfaatkan lagi.

Pemanfaatan limbah dari industri hasil perikanan seperti tulang kebanyakan masih

kurang dimanfaatkan dan menjadi limbah pada industri pengolahan di bidang

perikanan termasuk pada pengolahan maupun maupun pemanfaatan ikan oleh

rumah tangga, bagian dari ikan yang dibuang dan menjadi limbah antara lain

kepala, ekor sirip, tulang dan jeroan dengan menghasilkan bagian ikan yang
dikonsumsi (edible portion) yang telah disiangi rata-rata sebesar 65% (Irawan

1995).

Tulang ikan mengandung kalsium yang tinggi dalam bentuk kalsium

fosfat yaitu sebanyak 14% dari total penyusun tulang. Unsur mineral utama dari

tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat (Maulida 2005). Kalsium

merupakan unsur penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena kalsium

berfungsi dalam metabolisme tubuh, pembentukan tulang dan gigi, sedangkan

peranan fosfor mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi

serta penyimpanan dan pengeluaran energi (Winarno 1992).

Kalsium yang berasal dari hewan seperti limbah tulang ikan sampai saat

ini belum banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.Tulang ikan merupakan

salah satu bentuk limbah dari industri pengolahan ikan yang memiliki kandungan

kalsium terbanyak diantara bagian tubuh ikan, karena unsur utama dari tulang

ikan adalah kalsium, fosfor dan karbonat. Pada zaman sekarang ini kebutuhan

akan kalsium pada manusia sangat kurang dan banyak yang kekurangan kalsium

dimana tulang ikan mempunyai kandungan kalsium yang tinggi apabila

pemanfaatan limbah tulang ikan maksimal.

Salah satu bentuk pengolahan tulang ikan diantaranya sebagai bahan baku

pembuatan tepung tulang.Tepung tulang ikan memiliki kandungan kalsium dan

fosfor yang tinggi dapat menjadi sumber alternatif pemenuhan kebutuhan akan

kalsium dan fosfor. Pemanfaatan tepung tulang ikan dalam bahan pangan

sangatlah dimungkinkan, namun yang harus diteliti lebih mendalam adalah

sampai sejauh mana tepung tulang ikan belida tersebut mampu dicerna dan
diserap oleh tubuh (Kaya et.al. 2007). Oleh karena itu maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut terhadap limbah tulang ikan belida menjadi tepung tulang

sebagai sumber kalsium.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk:

1. Menentukan metode yang tepat dalam menghasilkan tepung tulang ikan

belida tinggi kalsium.

2. Menentukan komposisi kimiawi terbaik dari tepung tulang yang

dihasilkan.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi penanganan limbah

hasil perikanan,khususnya tulang ikan belida.Selain itu juga diharapkan

tepung tulang ikan belida dapat sebagai alternatif sumber kalsium.

Anda mungkin juga menyukai