Geografis
Gambar 2.3.4. Peta Wilayah Administrasi Jaringan Transmisi SUTET 500 kV dari PLTU Cirebon
1.000 MW ke GITET PLN 500 kV Mandirancan Kabupaten Kuningan
PT Cirebon Energi Prasarana (CEPR) sebagai pemrakarsa akan membangun
Jaringan Transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV dari PLTU
Cirebon 1.000 MW yang berlokasi di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon ke
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) PLN 500 kV Mandirancan yang berlokasi
di Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Pembangunan Jaringan Transmisi SUTET 500 kV dari PLTU 1.000 MW ke
GITET PLN 500 kV Mandirancan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
efisiensi dan keandalan sistem interkoneksi tenaga kelistrikan Jawa – Bali, yang
diupayakan oleh CEPR dengan panjang transmisi ± 18 km yang melintasi 15 Desa, 5 (lima)
Kecamatan dan 2 (dua) Kabupaten. Wilayah administrasi yang berada di Kabupaten
Cirebon terdiri atas 12 (dua belas) Desa yaitu Desa Kanci dan Desa Buntet (Kecamatan
Astanajapura), Desa Sinarrancang (Kecamatan Mundu), Desa Gemulung Tonggoh, Desa
Gemulung Lebak, Desa Lebak Mekar, Desa Nanggela, Desa Jatipancur, Desa Durajaya
(Kecamatan Greged), Desa Kondangsari, Desa Beber dan Desa Cipinang (Kecamatan
Beber). Sedangkan yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan terdiri dari 3 (tiga) Desa
yaitu Desa Sarewu, Desa Danalampah dan Desa Pancalang dan (Kecamatan Pancalang)
(Dewanto, Heru. .2016).
a. Sosial Masyarakat
Terjadinya keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari munculnya rasa tidak aman
terhadap bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari jaringan tersebut yaitu
kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari jaringan tersebut yaitu kecelakaan yang
disebabkan adanya sambaran petir, putusnya kabel atau gangguan fondasi menara
akibat perubahan struktur tanah sehingga menimbulkan masalah terkait pembebasan
lahan dan pemindahan penduduk ke area di luar jalur SUTET. Selain itu munculnya
kekhawatiran kesehatan secara terus menerus yang disebabkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik.
b. Ekonomi
Secara makro mungkin pembangunan SUTET berimplikasi pada kesejahteraan rakyat
karena mampu meningkatkan aktivitas industri di Indonesia sehingga GDP meningkat.
Namun di satu sisi pembangunan jaringan tegangan tinggi tersebut dapat menyebabkan
“ kematian Perdata” bagi nilai tanah yang di lintasi SUTET, sehingga apabila pemilik
tanah berniat menjual tanahnya, maka harga jual tanah tersebut akan jatuh dan berada
di bawah harga jual yang tidak dilewati jalur tersebut (itupun bila ada yang mau
membelinya), atau juga pemilik tanah mau mengoptimalisasi tanahnya dengan
mendirikan bangunan bertingkat ia akan mempunyai masalah dengan perijinan
pendirian bangunan, atau bila ia ingin menanam pohon ia akan dilarang menanam
dalam batas ketinggian tertentu.
c. Kesehatan
WHO berkesimpulan bahwa tidak banyak pengaruh yang ditimbulkan oleh medan
listrik sampai 20 kV/m pada manusia dan medan listrik sampai 100 kV/m tidak
memengaruhi kesehatan hewan percobaan. Selain itu, percobaan beberapa sukarelawan
pada medan magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek ada hasil uji klinis dan fisik.
d. Budaya
Menciptakan budaya self-injury (menyakiti diri sendiri) dikalangan masyarakat akibat
hak-hak para korban SUTET belum terpenuhi. Beberapa aksi self-injury yang
dilakukan masyarakat pada tanggal 30 Januari 2006, yaitu: aksi jahit mulut, mogok
makan, dan cap jempol darah yang berlangsung di Posko Selamatkan Rakyat Indonesia
di Jalan Diponegoro – Jakarta Pusat. Puluhan orang sudah melakukan aksi tersebut dan
sudah berjatuhan korban dari aksi tersebut, bahkan ibu-ibu rela meninggalkan keluarga
dan anak-anak mereka tercinta demi melakukan aksi tersebut (Tamam., dkk. 2017).
Komposisi penduduk salah satunya dapat dilihat berdasarkan umur, dimana penduduk
usia produktif dan penduduk usia nonproduktif yang digambarkan dalam bentuk piramida
penduduk.
Gambar 2.4.2. Piramida Penduduk Kabupaten Cirebon, 2018
Pada tahun 2018 sebagian besar penduduk Kabupaten Grobogan adalah kelompok usia
produktif (usia 15‐64 tahun), yang mencapai 1.478.798 jiwa, kemudian kelompok usia non
produktif (usia 0‐14 tahun dan 65 tahun keatas) mencapai 697.415 jiwa, sehingga Angka
rasio ketergantungan adalah 47%, artinya setiap 100 orang berusia produktif di Kabupaten
Cirebon menanggung 47 orang yang non produktif (Badan Pusat Statistik, 2019).
Tabel 2.4.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kabupaten Cirebon, 2018
Tabel 2.5.1. Jumlah Kelahiran Bayi, Kematian Bayi dan Kematian Ibu Maternal Menurut
Kecamatan di Kabupaten Cirebon, 2018
Tabel 2. Jumlah Kasus Beberapa Penyakit di Kecamatan Astanajapura, Beber, dan Greged,
2017
Astanajapura Beber Greged
Penyakit
L P Total L P Total L P Total
TBC 27 22 49 40 29 69 20 14 34
Pneumonia
96 75 171 123 112 235 233 241 474
Balita
Diare 806 1.013 1.819 657 606 1.263 1.540 1.678 3.218
Kusta 6 0 6 2 3 5 3 3 6
Campak 2 1 3 8 7 15 7 7 14
DBD 2 2 4 0 1 1 2 0 2
(Dinkes Kab. Cirebon, 2017)
- Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka
waktu yang lebih lama.
- Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister (dormant) sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan.
(Depkes RI, 2005)
Kategori 1 diberikan untuk penderita baru TB paru BTA positif, penderita baru TB paru
BTA negatif dengan rontgen positif yang “sakit berat”, dan untuk penderita TB ekstra paru
berat. Kategori 2 diberikan untuk penderita kambuh, penderita gagal, dan penderita dengan
pengobatan setelah lalai. Kategori 3 diberikan untuk penderita baru BTA negatif dan
rontgen positif “sakit ringan” dan penderita TB ekstra paru ringan (Depkes RI, 2005).
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2019. Kabupaten Cirebon dalam Angka: Cirebon Regency In Figure
2019. Cirebon: Badan Pusat Statistik.
Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Dinkes Kota Bengkulu. 2017. Profil Kesehatan 2017. Bengkulu: Dinas Kesehatan Kota
Bengkulu
Dinkes Kabupaten Cirebon. 2017. Profil Kesehatan 2017. Cirebon: Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon.
Dinkes Sumatera Utara. 2018. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017.
Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Dewanto, Heru. .2016. ANDAL Rencana Kegiatan Pembangunan Jaringan Transmisi Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV dari PLTU Cirebon 1.000 MW Di
Kabupaten Cirebon ke GITET Mandirancan Di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
JAKARTA: PT CIREBON ENERGI PRASARANA
Lubis. Nina H.2000.Sejarah Kota-kota Lama di Jawa Barat (cet. 1). Bandung: Alqaprint
Pramono., dkk. 2010. Makalah Teknik Tenaga Listrik Transmission of Electrical Energy
(Transmisi Tenaga Listrik). Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Tamam., dkk. 2017. Analisa Pembangunan Saluran Transmisi 275 Kv Antara Gi Kiliranjao
Dan Gi Payakumbuh. JURNAL ENERGI & KELISTRIKAN vol. 9 no. 1, januari - mei 2017