Cepat S.ked
Cepat S.ked
Usulan Penelitian
Diajukan guna menyusun Skripsi untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh derajat Sarjana Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
Oleh
Muhammad Farid Syahbani
1710911210034
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam usulan penelitian ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
iii
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Hipertensi .......................................................................... 6
iv
Universitas Lambung Mangkurat
BAB III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
B. Hipotesis ............................................................................ 23
A. Rancangan Penelitian......................................................... 24
D. Variabel Penelitian............................................................. 25
E. Definisi Operasional.......................................................... 25
LAMPIRAN ............................................................................................ 34
v
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
viii
Universitas Lambung Mangkurat
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor yang berperan dalam hipertensi adalah umur, suku, jenis kelamin, obesitas,
stres, diabetes mellitus, alkohol, pil KB, konsumsi garam berlebih, dan unsur
Selatan yang memiliki banyak muara sungai. Muara Sungai Kelayan, Sungai
Alalak, dan Sungai Kuin merupakan muara Sungai Barito yang terletak di
berat pada badan air terutama air raksa (Hg) dan timbal (Pb) yang berada di atas
ambang batas maksimum. Biota (udang galah) di daerah tersebut juga sudah
1
Universitas Lambung Mangkurat
2
akan berisiko terhadap kejadian hipertensi lebih besar dibandingkan dengan kadar
Penjelasan yang mungkin untuk hubungan antara penurunan kapasitas vital dan
tekanan darah adalah toleransi yang rendah untuk aktivitas fisik harian pada
pasien dengan penurunan fungsi pernapasan. Aktivitas fisik dikenal sebagai salah
satu penentu tekanan darah rawat jalan dan variasi diurnalnya. Selain itu, pasien
Latihan aerobik yang dilakukan secara teratur merupakan cara yang efektif
ringan, bila mau melakukan olahraga aerobik yang teratur dan dosisnya tepat pada
diastolik 6 – 10 mmHg.9
kekuatan otot ventrikel jantung sebelah kiri, yang berperan dalam memompa
dengan meningkatnya kapasitas vital paru.10 Hal tersebut didukung dengan hasil
penelitian Khasan yang menunjukkan bahwa kapasitas paru pada orang terlatih
akan berbeda dengan kapasitas paru orang biasa atau yang tidak terlatih, karena
kebiasaan olahraga dapat meningkatkan kapasitas vital paru. Orang yang memilki
kapasitas vital paru yang baik maka dalam berolahraga tidak mudah merasakan
lelah yang berarti.11 Berdasarkan data dinas kesehatan kota Banjarmasin, terdapat
Selatan pada bulan Januari - November tahun 2019, sehingga peneliti tertarik
B. Rumusan Masalah
terhadap kapasitas vital paru pada penderita hipertensi di bantaran Sungai Barito?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan
aerobik terhadap kapasitas vital paru pada penderita hipertensi di bantaran Sungai
Barito.
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Pengaruh Latihan Aerobik terhadap Kapasitas Vital
Paru pada Penderita Hipertensi di Bantaran Sungai Barito
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
(Tahun)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Chulee Ublosakka- Slow loaded - Variabel - Subjek
Jones, Phailin breathing training penelitian: penelitian:
Tongdee, Orathai improves blood lung older people
pressure, lung
Pachirat, dan capacity with controlled
capacity and arm
David A. Jones exercise isolated systolic
(2018) endurance for hypertension
older people with - Tempat
treated and stable penelitian:
isolated systolic Thailand
hypertension
2 Femilia Kahar Pengaruh latihan - Variabel - Subjek
(2017) aerobik (jogging) penelitian: penelitian:
terhadap kapasitas kapasitas pelajar di MAN
vital paru pada
vital paru 3 Palembang
pelajar di MAN 3
Palembang - Tempat
penelitian:
Palembang
terikat yaitu nilai kapasitas vital paru. Perbedaan pada penelitian sebelumnya
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi
millimeter air raksa (mmHg).13 Hipertensi adalah kondisi yang paling umum di
fasilitas kesehatan dan mengarah kepada infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan
kematian apabila tidak dideteksi segera dan tidak ditangani secara benar.14
2. Etiologi
kronis (PGK) atau penyakit renovaskular. Bentuk tekanan darah tinggi ini
cenderung muncul tiba-tiba dan sering menyebabkan tekanan darah lebih tinggi
3. Faktor risiko
riwayat keluarga. Bagaimanapun juga ada beberapa faktor risiko yang dapat
6
Universitas Lambung Mangkurat
7
dikontrol seperti Aktivitas fisik dan diet untuk mengurangi kecenderungan pasien
4. Epidemiologi
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang terkena hipertensi, dan
diperkirakan setiap tahun 9,4 juta orang meninggal karena hipertensi dan
berusia 18 tahun ke atas pada tahun 2018 di seluruh Indonesia sebesar 34,11
persen.5 Berdasarkan data dinas kesehatan kota Banjarmasin, terdapat 3067 kasus
5. Klasifikasi
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (18 tahun dan lebih tua)
didasarkan pada rata-rata dua atau lebih pembacaan tekanan darah yang diukur
dengan benar dari dua atau lebih kunjungan klinis. Prehipertensi tidak dianggap
6. Patofisiologi
volume darah, yang pada akhirnya akan mengatur tekanan darah di arteri. Dua
hormon yang terlibat dalam sistem RAA termasuk angiotensin ii dan aldosteron.16
Pola diet tinggi garam terutama pada pasien dengan sensitivitas garam yang
tinggi berkontribusi dalam menimbulkan tekanan darah tinggi. Pola hidup yang
tidak sehat seperti inaktivitas fisik dan pola diet yang salah dapat menimbulkan
7. Manifestasi klinis
sakit kepala, sesak napas, pusing, nyeri dada, jantung berdebar-debar dan hidung
berdarah. 15
8. Tatalaksana
(perubahan gaya hidup) dan farmakologis (obat) terapi untuk menurunkan tekanan
semua pasien dengan tekanan darah tinggi. Menurut Komite Nasional Bersama
Kedelapan 2014 yang diperbarui (JNC-8) pedoman hipertensi, bukti dari uji klinis
menunjukkan obat antihipertensi (obat tekanan darah) harus dimulai pada pasien
berusia kurang dari 60 tahun jika darah sistolik tekanannya tetap > 140 mmHg
nonfarmakologis. Jika seorang pasien berusia 60 tahun dan lebih tua, terapi anti
hipertensi harus dimulai jika tekanan darah sistolik> 150 mmHg dan tekanan
angiotensin II (ARB).13
memberi tekanan pada jantung. Beta-blocker (BB) tidak diindikasikan untuk awal
pada penelitian yang menunjukkan bahwa beta-blocker memiliki yang lebih tinggi
kejadian serangan jantung atau stroke ketika digunakan untuk Hipertensi pada
pasien tanpa indikasi spesifik untuk digunakan (contoh: serangan jantung baru-
baru ini atau stroke). Menurut pedoman JNC-8, beta-blocker harus dimulai jika
terapi lini pertama tidak efektif dalam menurunkan tekanan darah. Namun, beta-
blocker harus digunakan sebagai primer terapi jika pasien memiliki indikasi yang
9. Prognosis
Hipertensi dapat dikendalikan dengan baik dengan pengobatan yang tepat. Terapi
dapat menjaga tekanan darah pada tingkat yang tidak akan menyebabkan
kerusakan pada jantung atau organ lain. Kunci untuk menghindari komplikasi
terjadi.20
B. Latihan Aerobik
1. Definisi
Olahraga merupakan gerakan olah tubuh yang memberikan efek pada tubuh
efisiensi jantung secara keseluruhan. Mereka yang secara fisik aktif umumnya
mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dan lebih jarang terkena tekanan
darah tinggi. Aktivitas yang berupa gerakan atau latihan aerobik bermanfaat untuk
kolesterol baik (HDL). Hal ini sangat membantu tubuh tetap fit dan
teratur serta diiringi dengan pola hidup sehat. Tahap awal bagi pemula sebaiknya
1. Jalan cepat
kecepatan berjalan pada umumnya yaitu sekitar 7 sampai 9 kilometer per jam.
Jalan cepat kerap direkomendasikan oleh para ahli untuk menjadi alternatif
2. Senam
Pergerakkan terjadi otot-otot besar pada tangan, kaki, dan pinggul. Pada saat
3. Berenang
tubuh akan menerima asupan yang maksimum. Adapun manfaat berenang, yaitu
membantu mengencangkan otot perut dada paha dan lengan, melatih otot agar
menjadi lebih kuat, menjaga tubuh agar terus segar bugar, mengurangi gejala
4. Lari
Manfaat lari bagi kesehatan adalah dapat menurunkan berat badan, baik
5. Bersepeda
C. Fisiologi Paru
Paru merupakan salah satu organ vital yang memiliki fungsi utama sebagai
alat respirasi dalam tubuh manusia, paru secara spesifik memiliki peran untuk
paru terjadi akibat tekanan pada ruangan antara paru dan dinding dada berada di
melalui sistem kapiler.24 Perubahan yang terjadi selama satu siklus pernapasan,
yaitu satu kali menghirup (inspirasi) dan satu kali menghembuskan (ekspirasi)
udara.25
1. Volume paru
keadaan normal, pernapasan terjadi secara pasif dan berlangsung hamper tanpa
1. Volume tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada
masih dapat diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya mencapai ± 3000
ml.
dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada
4. Volume residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru
2. Kapasitas paru
Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi
maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi
4. Kapasitas paru total sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ±
5800 ml, yaitu volume maksimal paru yang dikembangkan sebesar mungkin
menggunakan tes spirometri. Volume dan kapasitas vital paru dipengaruhi banyak
faktor, yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan olahraga, aktivitas merokok, status
Latihan aerobik adalah bagian dari aktivitas fisik total, yang dilakukan
kardio-respirasi atau dimensi lain ketahanan fisik. Hal ini disebabkan oleh
dengan pengelolaan penyakit tidak menular, karena latihan isotonik dan teratur
dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah (untuk
hipertensi) dan melatih otot jantung sehingga menjadi terbiasa apabila jantung
harus melakukan pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu.26
pada sistem tubuh dan membuat tekanan darah pasti naik selama olahraga. Pada
umumnya, tekanan darah sistolik naik 8-12 mmHg untuk setiap metabolic
equivalent (MET lebih tinggi) diatas saat istirahat.27 Metabolic equivalent (MET)
adalah rasio laju metabolisme kerja dibandingkan laju metabolisme istirahat. Satu
MET didefinisikan sebagai energi yang digunakan untuk duduk tenang dan setara
terhadap aliran darah didalam pembuluh darah selama melakukan olahraga untuk
melakukan olahraga.27
meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang tidak aktif juga
cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot
jantungnya bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot
dapat berdifusi ke dalam kapiler paru dengan volume lebih besar atau maksimal.28
meningkat serta bertambahnya aliran darah pulmonal per menit. Otot-otot tungkai
yang berkontraksi pada saat melakukan latihan fisik membutuhkan oksigen yang
lebih banyak sebagai bahan bakar metabolisme penghasil energi selama latihan
fisik dilakukan. Pada saat latihan fisik otot-otot pernapasan berkontraksi maksimal
mengangkat iga sehingga rongga dada semakin melebar dan oksigen yang
mendadak yang setelah jeda singkat diikuti dengan penurunan bertahap mencapai
nilai sebelum latihan. Frekuensi pernapasan setelah latihan fisik dihentikan tidak
mencapai nilai basal sebelum oksigen terpenuhi. Keadaan ini dapat berlangsung
Selatan yang memiliki banyak muara sungai. Muara Sungai Kelayan, Sungai
Alalak, dan Sungai Kuin merupakan muara Sungai Barito yang terletak di
berat pada badan air terutama air raksa (Hg) dan timbal (Pb) yang berada di atas
ambang batas maksimum. Biota (udang galah) di daerah tersebut juga sudah
kalsium (Ca) pada kontraksi otot pembuluh darah vaskuler dan sistem renin-
stress yang menyebabkan inflamasi dan mengganggu kerja nitric oxide yang
berfungsi dalam pelebaran pembuluh darah sehingga dapat memicu proses yang
tekanan darah arteri meningkat dan gangguan jantung.29 Kadar timbal (Pb) ≥ 10
μg/dL akan berisiko terhadap kejadian hipertensi lebih besar dibandingkan dengan
A. Landasan Teori
sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg pada dua kali
istirahat/tenang.30
Sungai Barito memiliki kadar timbal yang tinggi.6 Penambahan timbal (Pb)
dan mengganggu kerja nitric oxide yang berfungsi dalam pelebaran pembuluh
darah. Reactive Oxygen Species (ROS) juga dapat meningkatkan tekanan darah
gangguan jantung.29
Penjelasan yang mungkin untuk hubungan antara penurunan kapasitas vital dan
tekanan darah adalah toleransi yang rendah untuk aktivitas fisik harian pada
pasien dengan penurunan fungsi pernapasan. Aktivitas fisik dikenal sebagai salah
19
Universitas Lambung Mangkurat
20
satu penentu tekanan darah rawat jalan dan variasi diurnalnya. Selain itu, pasien
pernapasan, sistem saraf simpatis diaktifkan, sebagai bukti lebih lanjut dari
aktivasi ini, sensitivitas baroreseptor berkurang dan aktivitas saraf simpatis otot
dan memainkan peran utama dalam disfungsi otonom. Penurunan kapasitas vital
sistem saraf simpatis.8 Beberapa penyakit paru yang dapat menghambat aliran
obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Olahraga dianjurkan bagi
penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25
menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu.30 Penurunan tekanan darah dengan
pelemahan pada resistensi pembuluh darah perifer, yang disebabkan oleh respons
peningkatan diameter lumen arteri.32 Seseorang yang aktif dalam latihan akan
mempunyai kapasitas aerobik yang lebih besar dan kebugaran yang lebih tinggi
meningkat serta bertambahnya aliran darah pulmonal per menit. Otot-otot tungkai
yang berkontraksi pada saat melakukan latihan fisik membutuhkan O2 yang lebih
banyak sebagai bahan bakar metabolisme penghasil energi selama latihan fisik
mengangkat iga sehingga rongga dada semakin melebar dan O2 yang memasuki
metabolisme penghasil energi selama latihan fisik terpenuhi. Jumlah CO2 yang
Penyakit paru:
Penderita Hipertensi PPOK, asma,
bronkiektasis, cystic
fibrosis
Otot-otot pernapasan
Curah jantung berkontraksi maksimal
mengangkat iga
Penderita
hipertensi
B. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah nilai kapasitas vital paru penderita
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
post test only control group design untuk mengetahui perbedaan nilai kapasitas
vital paru antara penderita hipertensi yang rutin dan tidak rutin melakukan latihan
penderita yang didiagnosis hipertensi yang rutin melakukan latihan aerobik dan
1. Kriteria inklusi
24
Universitas Lambung Mangkurat
25
consent.
2. Kriteria eksklusi
A. Wanita hamil
sampel.
Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara total sampling.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kapas alkohol, masker,
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai kapasitas vital paru.
E. Definisi Operasional
hipertensi oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis
gerakan otot besar, kelenturan sendi, dan upaya untuk memasukkan oksigen
adalah lari, jalan cepat, dan bersepeda. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu rutin latihan aerobik dan tidak rutin latihan aerobik. Rutin apabila
Tidak rutin apabila subjek melakukan latihan aerobik < 3 kali dalam
seminggu.
3. Kapasitas vital paru adalah jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan
F. Prosedur Penelitian
1. Ethical clearance
2. Tahap perizinan
Surat perizinan dibuat oleh unit P2M dan KTI PSPD FK ULM, kemudian
surat tersebut diserahkan ke bagian tata usaha PUSKESMAS Alalak Selatan untuk
Selatan.
3. Tahap persiapan
tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Informed consent
Spirogram dipasang pada bingkai yang berada di main unit Spirometer BTL-08.
4. Tahap pemeriksaan
perlahan sampai tidak ada lagi udara yang bisa dihembuskan, tanpa
i. BTL-08 spiro akan secara otomatis memilih hasil percobaan yang terbaik.
pengukuran dengan subjek yang berbeda, dengan tujuan menjaga higienitas dan
penelitian.
Pengambilan data
Perlakuan olahraga
Pengolahan data
Pembuatan laporan
Gambar 4.1 Alur Penelitian Pengaruh Latihan Aerobik terhadap Kapasitas Vital
Paru pada Penderita Hipertensi di Bantaran Sungai Barito
Kalimantan Selatan pada bulan April 2020, kemudian menentukan sampel sesuai
kriteria inklusi dan dilakukan tes spirometri. Data dari hasil yang didapatkan
terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak
mengidentifikasi varian antar kelompok uji T tidak berpasangan, namun jika data
Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Waktu Penelitian Pengaruh Latihan Aerobik
terhadap Kapasitas Vital Paru pada Penderita Hipertensi di Bantaran
Sungai Barito
Bulan ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyusunan Proposal X X
Konsultasi X X X X X X X X X X X X
Seminar Skripsi I X
Perbaikan X X
Ethical Clearance X
Perlakuan Olahraga X X X
Pengumpulan Data X X
Pengolahan Data X X X
Penyusunan Laporan X X
Seminar Skripsi II X
Perbaikan X X
J. Biaya Penelitian
berikut:
2. Marchandise Rp.250.000,-
4. Masker Rp.25.000,-
Total Rp.600.000,-
DAFTAR PUSTAKA
6. Sofarini D, Rahman A, Ridwan I. Studi analisis logam berat pada badan air,
biota dan sedimen di perairan muara DAS Barito. Jurnal Bumi Lestari.
2010;10(1):28-36.
7. Fibrianti LD, Azizah R. Karakteristik, kadar timbal (Pb) dalam darah, dan
hipertensi pekerja home industry aki bekas di desa Talun kecamatan
Sukodadi kabupaten Lamongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
2015;8(1):101.
10. Sirait FB. Perbandingan kapasitas vital paru Pada pria dewasa normal yang
rutin berolahraga futsal dan yang tidak rutin berolahraga. [Thesis].
[Bandung]: Universitas Kristen Maranatha; 2009.
11. Khasan NA, Rustiadi T, Annas M. Korelasi denyut nadi istirahat dan
kapasitas vital paru terhadap kapasitas aerobik. Journal of Physical
Education, Sport, Health and Recreation. 2012;1(4):162-164.
13. Bell K, Twiggs J, Olin BR. Hypertension : the silent killer : updated JNC-8
guideline recommendations. Alabama Pharmacy Association. 2015.
14. James PA, Oparil S, Carter BL, et al. 2014 evidence-based guideline for the
management of high blood pressure in adults. American Medical
Association. 2013.
17. Neter JE, Stam BE, Kok FJ, et al. Influence of weight reduction on blood
pressure: a meta-analysis of randomized controlled trials. Hypertension.
2003;42:878-884.
18. Hall EJ, Carmo JM, Silva AA, Wang Z, Hall ME. Obesity-induced
hypertension: interaction of neurohumoral and renal mechanisms. Circ Res.
2015;116(6):991-1006.
19. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan primer. 2nd ed. Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2014.
20. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit.
6th ed. Jakarta:EGC;2012.
24. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. 12th ed.
Jakarta:EGC;2012. Hal. 1124 - 1126.
25. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta:EGC;
2011.
26. Yunilasari. Prevalensi dan faktor yang memengaruhi hipertensi pada remaja
siswa sekolah menengah pertama di Jakarta Pusat [Thesis]. [Jakarta] :
Fakultas Kedokteran Indonesia;2014.
27. Divine JG. Program olahraga: tekanan darah tinggi. PT Citra Parama:
Yogyakarta. 2009.
28. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2008.
29. Eka H, Mukono J. Hubungan kadar timbal dalam darah dengan hipertensi
pekerja pengecatan mobil di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
2017;9(1):71.
30. Kemenkes RI. Hipertensi. Infodatin pusat data dan informasi kementrian
kesehatan RI. 2014; (Hipertensi).
31. Fragoso CAV, Gill TM. Respiratory impairment and the aging lung: a novel
paradigm for assessing pulmonary function. J Gerontol A Biol Sci Med.
2012;67A(3):272-273.
32. Hegde SM, Solomon SD. Influence of physical activity on hypertension and
cardiac structure and function. 2015; 17(10):77.
33. Sarvasty D. Rawat jantung dengan senam jantung sehat. 2013 [cited 2019
Aug 27]. Available from : www.husadautamahospital.com/artikel_82.php.
LAMPIRAN
Identitas pasien
Nomor sampel :
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pekerjaan :
Status Perkawinan :
Jenis Operasi :