Metpen Dias Billah
Metpen Dias Billah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelelahan kerja merupakan permasalahan umum kerika bekerja di
laboratorium pada mahasiswa. Kelelahan pada individu secara nyata dapat
mempengaruhi kesehatan tenaga kerja dan dapat menurunkan produktivitas kerja,
yang mana kelelahan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
kecelakaan kerja. Untuk mengatasi kelelahan karena kondisi kerja maka muncul
ilmu ergonomi. Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu, manusia,
sarana dan prasarana, lingkungan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya, interaksi tersebut menghasilkan suatu system kerja yang tidak dapat
dipisahkan.
Penerapan ergonomi untuk meningkatkan kesehatan, keselamatan dan
produktivitas kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu proses produksi
semakin dirasakan. Oleh karena itu, penyelenggaraan ergonomi perlu dilakukan
dengan baik dan benar melalui penyesuaian mesin, alat, dan sarana dan prasarana
yang mendukung kenyamanan dan efisiensi kerja. Agar tercapai kondisi seperti itu,
seharusnya sarana dan prasarana serta lingkungan dikondisikan sesuai kemampuan
dan keterbatasan manusia, bukan sebalikanya, yaitu manusia yang menyesuaikan
dengan alat.
Dari jabaran diatas, terlihat bahwa sarana dan prasarana serta lingkungan
yang sesuai dengan kaidah ilmu ergonomic dapat meningkatkan efektivitas kerja.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap sarana dan
prasarana yang digunakan mahasiswa dalam menjalankan proses praktikumnya.
Sarana dan prasarana yang digunakan apakah sudah sesuai dengan kaidah ilmu
ergonomi ataukah masih sebagian.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang seperti uraian diatas maka diambil rumusan masalah
sebagai berikut “ Berapa persen sarana dan prasarana yang telah sesuai dengan
kaidah ergonomi pada laboratorium bakery di Universitas Negeri Malang?
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi bagi
penelitian dimasa yang akan dating, terutama yang berhubungan dengan
ergonomi.
2. Manfaat Praktis
a. bagi sekolah
1). Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi kampus maupun dosen dalam memilih perlatan yang sesuai dengan
ergonomic
2) Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan ilmu
pengetahuan melalui teori
b. Bagi Peneliti
1). Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu wahana dalam penerapan
teori-teori yang telah diperoleh selama menjalani studi di Universitas Negeri
Malang
2). Penelitian ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan wawasan
tentang ilmu ergonomi.
3
D. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional
1. Ilmu ergonomi Ilmu yang mempelajar tentang hubungan
sarana dan prasarana dengan fisik manusia
2. Sarana dan Sarana dalah segala sesuatu yang dapat
prasarana dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses.(KBBI)
Sarana yang digunakan dalam melaksanakan
praktikum yaitu, meja kerja, sink, dan mixer
dough
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2.1 Ergonomi
a. Pendahuluan mengenai ergonomi
Kata “ergonomi” berasal dari kata Yunani yaitu “ergon” berarti kerja
dan “nomos” berarti hukum alam, dapat didefinisikan sebagai studi
tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara
anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan
dan desain (Nurmianto, 1996). Ergonomi adalah ilmu, seni dan
penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat
dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental
sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik
(Tarwaka, dkk, 2004).
Ergonomi merupakan kajian interaksi interaksi antara manusia
dengan mesin serta factor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuannya
adalah untuk meningkatkan kinerja system secara keseluruhan (Bridger,
2009). Fokus ergonomi melibatkan tiga komponen utama yaitu manusia,
mesin dan lingkungan yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Interaksi tersebut menghasilkan suatu sistem kerja yang tidak
bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya yang dikenal
dengan istilah worksystem (Bridger, 2003).
2.2 Antropometri
a. Pengertian Antropometri
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthoropos
artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran
tubuh. Pengertian ini bersifat sangat umum sekali (Supariasa, dkk, 2001).
Sedangkan sudut pandang gizi, Jelliffe (1966) mengungkapkan bahwa
antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.
10
lebih tinggi dan lebih berat disbanding laki-laki seusianya. Pada laki-
laki tingkat pertumbuhan maksimum terjadi pada usia sekitar 13-15
tahun. Selain lebih tinggi dan lebih berat,pada umumnya tubuh laki-
laki juga lebih besar dibandingkan perempuan.
3. Ras dan Etnis
Ukuran dan proporsi tubuh sangat beragam antar ras dan etnis yang
berbeda, misalnya antara Negroid (Afrika), Kaukasoid (Amerika
Utara dan eropa), Mongoloid (Asia),dan Hispanik (Amerika Selatan).
Orang Asia biasanya memiliki postur tubuh yang berbeda dengan
Amerika dan Eropa, dengan proporsi kaki yang lebih pendek dan
punggung lebih panjang.
4. Pekerjaan dan Aktifitas
Perbedaan dalam ukuran dan dimensi fisik dapat dengan mudah
ditemuka pada kumpulan orang yang mempunyai aktivitas kerja
berbeda.
5. Kondisi Sosio-ekonomi
Faktor kondisi sosio-ekonomi berdampak pada pemberian nutrisi dan
berpengaruh pada tingkat pertumbuhan badan. Sleain itu faktor ini
juga berhubungan dngan kemampuan untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih tinggi. Panero dan Zelnik (1979) menggambarkan
hubungan linier antara rata-rata tinggi badan dan bobotanak-anak di
Amerik Serikat dengan pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan
terakhir orang tua. Berbagai penelitian menunjukkan terjadinya
peningkatan pada tinggi tubuh rata-rata manusia antargenerasi. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya kemakmuran dan
asupan gizi yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
c. Metode Pengukuran
Metode pengummpulan data antropometri dan jenis peralatan yang
digunakan untuk pengukutan bergantung pada jenis data yang akan
dikumpulkan. Data antropometri dapat dikelompokkan atas hal-hal
berikut:
1. Dimensi Linear (jarak)
12
Dimensi ini merupakan jarak terpendek antara dua titik pada tubuh
manusia melingkupi panjang, tinggim dan lebar segmen tubuh seperti:
panjang jari, tinggi lutut, dan lebarpinggul.
2. Lingkar Tubuh
Lingkar tubuh diukursebagai panjang keliling, misalnya lingkar paha,
perut, kepala.
3. Ketebalan Lapisan Kulit
Biasanya pengukuran ini dilakuka untuk mengukur kandungan lemak
yang ada didalam tubuh yang kemudian dijadikan acuan sebagai
tingkat kebugaran tubuh.
4. Sudut
Terdterdapat dua craa pengukuran sudut, yaitu dilakuan secarapasif
dan secaraaktif. Pengukuran secara pasif ditujukan untuk mengetahui
kecenderungan posisi tubuh ketika bekerja, yang lebih lanjut laagi
dapat digunakan untuk mengevaluasi potensi resiko kelainan pada
system otot rangka. Pengukuran sududt secara aktif yaitu untuk
mengetahui fleksibilitas tubuh dalam bentuk kemampuan maksimum
gerakan system otot-sendi. Pengukuran ini banyak digunakan dalam
studi yang berhubungan dengan rehabilitasi, olahraga, dan
biomekanika.
5. Bobot tubuh
Metode pengukuran bobot tubuh dapat dibagi atas dua yakni secara
langsung,dan tidak langsung. Metode langsungadalah pengukuran
yang melibatkan kontak langsung peralatan antropometri dengan
permukaan tubuh atau pakaian individu yang diukur.
d. Ukuran Antropometri
a. Berat badan (BB)
Berat badan menggambarkan tentang massa tubuh. Dalam keadaan
normal, BB berkembang mengikuti perkembangan umur (balita).
Sedangkan saat dalam keadaan tidak normal, BB berkembang lebih
cepat atau lambat. Berdasarkan sifat tersebut, maka indikator BB/U
13
dalam bahsa teknisnya merupakan data ke-i dari suatu kelompok data
yang sudah diurutkan mulai dari terkecil hingga terbesar.
Informasi tentang persentil ini penting untuk menetapkan persentase
populasi pengguna yang akan diakomodasi oleh produk yang
dirancang. Selain itu persentil juga digunakan dalam evaluasi p[roduk
untuk menguji apakah suatu rancangan produk dapat digunakan oleh
populasi yang menjadi target.
2. Pengolahan Data Lanjut
a. Korelasi
Manusia memiliki dimensi ukuran anggota tubuh dan proporsi
yang beragam, walaupun kenyataannya berbeda, dalam
praktiknya proposri tubuh dapat diasumsikan hampir sama untuk
populasi ras dna etnis yang sama. Secara sepintas kita melihat
bahwa proporsi panjang kaki terhadap tinggi badan anatar kitadan
rekan lain relatif sama, seperti yang disampaikan Vitruvirus pada
abad ke 1 SM. Atas dasar ini, suatu model antropometeri dapat
dibuat dengan mengacu pada proporsi rata-rata suatu kelompok
populasi. Metode ini disebut juga pendekatan skala rasio. Pada
metode ini yang biasanya dijadikan acuan adalah tinggi tubuh.
2.3 Sarana dan Prasarana
a. Pengertian Sarana dan Prasarana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)Sarana
adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utamaterselenggaranya suatu
proses (usaha, pembangunan, proyek). untuk lebih memudahkan
membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk benda-
benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin,
sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang
tidak bergerak seperti gedung.
Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat
dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk
15
B. Penelitian Sebelumnya
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis