Anda di halaman 1dari 8

DESKRIPSI KASUS

UJIAN KOMPREHENSIF

GANGGUAN GERAK DAN FUNGSI LENGAN KANAN

AKIBAT NYERI KARENA TENNIS ELBOW

TIPE III

SUCITRI EDY

PO.713241061045

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

PROGRAM STUDI DIII JURUSAN FISIOTERAPI

TAHUN 2009
STATUS KLINIK

A. ANAMNESIS
a) Umum
Nama : Ny. Lusi
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : BTN Gowa Sarana D3/7
Hobby :
b) Khusus
Keluhan Utama : Nyeri pada siku bagian luar
Lokasi Keluhan : Siku kanan bagian luar
Sifat keluhan : Terlokalisir pada siku bagian luar dengan nyeri seperti
tertusuk
Kapan terjadinya : 1 tahun yang lalu
RPP : setelah pasien melakukan kerja berat di rumah
(mencuci dan menyapu) kemudian besok paginya
pasien merasakan nyeri saat bangun tidur.
Fakto yang memperberat : Gerakan membuka pintu dan menyapu
Faktor yang memperingan : Lengan dalam posisi fleksi elbow dan supinasi
c) Sistem :
 Kepala dan leher : Tidak ada gangguan
 Kardivascular : Tidak ada gangguan
 Respirasi : Tidak ada gangguan
 Gastrointestinalis : Tidak ada gangguan
 Urogenitalis : Tidak ada gangguan
 Nervorum : Tidak Ada gangguan
 Muskuloskeletal : Ada nyeri pada bagian luar siku sebelah
kanan
B. PEMERIKSAAN
1. Inspeksi
a) Statis
 Kontur otot lengan bawah normal
 Posisi olekranon, epicondilus medialis-lateralis adalah normal
 Tidak ada oedema
 Carrying angle normal
b) Dinamis
 Pasien sulit melakukan gerakan membuka pintu

2. Tes Orientasi
 Ekstensi elbow disertai dorso fleksi wrist
Hasil : tidak ada nyeri
 Ekstensi elbow disertai palmar fleksi wrist
Hasil : ada nyeri

3. Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar


Jenis Pemeriksan Fungsi Gerak Dasar
Nama Gerakan
Tes Gerak Aktif Tes Gerak Pasif TIMT
Regio Elbow :
Fleksi Nyeri akhir gerak, Nyeri akhir gerak, Normal
ROM normal ROM normal, soft
end feel
Ekstensi Normal Nyeri akhir gerak, Normal
ROM normal, hard
end feel
Pronasi Nyeri akhir gerak, Nyeri akhir gerak, Normal
ROM normal ROM normal, elastis
end feel
Supinasi Normal Normal Sedikit nyeri
Regio Wrist :
Palmar fleksi Normal
Dorso fleksi Nyeri

4. Pemeriksaan Spesifik
I. Palpasi
 Tipe I : Palpasi pada margo supracondylaris lateral humeri
kemudian sedikit digeser kedalam
Interpretasi : jika nyeri berarti ada gangguan pada tendon
extensor carpi radialis longus
Hasil : tidak ada nyeri
 Tipe II : Palpasi pada epicondylus lateral humeri kemudian
sedikit digeser kedalam
Interpretasi : jika nyeri berarti ada gangguan pada tendon
extensor carpi radialis brevis
Hasil : tidak ada nyeri
 Tipe III : palpasi pada caput radii kemudian sedikit bergeser
kedalam
Interpretasi : jika nyeri berarti ada gangguan pada tendomuscular
junction extensor carpi radialis brevis
Hasil : nyeri hebat
 Tipe IV : palpasi pada muscle belly extensor carpi radialis longus
et brevis
Interpretasi : jika nyeri berarti ada gangguan pada muscle belly
extensor carpi radialis longus et brevis.
Hasil : tidak ada nyeri
II. Tes instabilitas
 Valgus test
Teknik : lengan bawah pasien fleksi elbow 30o, kemudian satu
tangan terapis dibagian distal lengan atas pasien dan tangan
terapis lainnya dibagian distal lengan bawah pasien kemudian
digerakkan lengan bawah kearah valgus
Interpretasi : apabila nyeri berarti ada kerobekan ligament
colateral medial
Hasil : tidak ada nyeri
 Varus test
Teknik : lengan bawah pasien fleksi elbow 30o, kemudian satu
tangan terapis dibagian distal lengan atas pasien dan tangan
terapis lainnya dibagian distal lengan bawah pasien kemudian
digerakkan lengan bawah kearah varus
Interpretasi : apabila ada nyeri berarti ada kerobekan ligament
colateral lateral
Hasil : sedikit nyeri
III. Tinel sign
Teknik : fleksikan elbow pasien kemudian tekan perjalanan n.ulnaris
antara epicondylus medial humeri dengan olecranon
Interpretasi : apabila ada nyeri menjalar dan kesemutan berarti ada
cidera/gangguan pada n. ulnaris
Hasil : tidak ada nyeri dan kesemutan
IV. Pinch grip test
Teknik : Pasien diarahkan seperti menjepit kertas dengan
menggunakan ibu jari dan telunjuk, selanjutnya ibu jari dan jari
tengah.
Interpretasi : jika ada kelemahan saat menggenggam maka ada
gangguan pada n.medianus
Hasil : normal
V. Pronator syndrome test
Teknik : Elbow dalam posisi semifleksi dan mid posisi, FTis
memberi tahanan kearah pronasi dan pasien diarahkan untuk
melawan tahanan.
Interpretasi : jika ada nyeri lokal berarti ada gangguan pada otot
pronator teres, jika ada nyeri menjalar dan kesemutan maka ada
keterlibatan nervus medianus
Hasil : normal
VI. Radial tunnel syndrome
Teknik : Posisi semifleksi elbow, FTis memberi tahanan jari telunjuk
dan tengah pasien.
Interpretasi : jika ada nyeri dan kelemahan extensi jari telunjuk dan
tengah berarti ada cidera/gangguan pada n.radialis
Hasil : normal
VII. Tes tennis elbow, terdiri atas :
 Stretch test
Teknik : lengan bawah pasien dalam posisi ekstensi elbow yang
disanggah oleh tangan terapis kemudian tangan terapis lainnya di
wrist pasien kemudian lakukan stretch kearah palmar fleksi
disertai ulnar deviasi
Interpretasi : jika nyeri berarti ada gangguan pada extensor carpi
radialis longus et brevis
Hasil : nyeri
 Mill’s test
Teknik : lengan bawah pasien dalam posisi fleksi elbow dan
abduksi shoulder yang disanggah oleh tangan terapis kemudian
tangan terapis lainnya di wrist pasien kemudian lakukan stretch
tiba-tiba dengan melakukan gerakan kearah ekstensi elbow
disertai palmar fleksi + ulnar deviasi
Interpretasi : jika nyeri berarti ada gangguan pada extensor carpi
radialis longus et brevis
Hasil : nyeri
VIII. VAS test =
 Nyeri Tekan = 7,6
 Nyeri gerak = 6,3

C. DIAGNOSA FISIOTERAPI
Gangguan gerak dan fungsi lengan kanan akibat nyeri karena tennis elbow tipe III.

D. PROBLEMATIK FISIOTERAPI
 Adanya nyeri pada daerah siku kanan sisi luar
 Gangguan ADL lengan dan tangan kanan

E. PERENCANAAN FISIOTERAPI
a. Tujuan jangka panjang
Mengembalikan kemampuan fungsional lengan dan tangan kanan
b. Tujuan jangka pendek
 Menurunkan nyeri
 Memperbaiki ADL lengan dan tangan kanan
F. TINDAKAN FISIOTERAPI
a. TENS
b. Massage
c. Exercise Therapy

 TENS
Teknik : Pasien dalam posisi duduk dengan lengan bawah bersandar diatas bed,
kemudian satu pad di epicondylus lateral humeri dan satu pad pada
bagian distalnya. TENS diaplikasikan dengan bentuk arus continue,
Tujuan : untuk menurunkan nyeri
 Massage
Teknik : Pasien dalam posisi duduk, kemudian tangan fisioterapis berada di lokasi
tendomuscular junction (tipe III) dan melakukan gerakan transverse
friction. Teknik ini dengan tekanan sedang dan 30x tekanan dalam 1
periode.
Tujuan : Untuk menurunkan nyeri dan melepaskan abnormal crosslink
 Exercise therapy
 Contract Relax Stretching
Teknik : Pasien dalam posisi duduk, kemudian satu tangan fisioterapis
menyanggah lengan bawah pasien dan tangan yang lain memegang
tangan pasien. Teknik ini dilakukan dengan 3x kontraksi isotonik dan
1x stretching, diulang sampai 3x.
Tujuan : untuk menurunkan spasme otot dan meningkatkan elastisitas otot
 Mill’s Manipulation
Teknik : Pasien dalam dalam posisi duduk, kemudian satu tangan fisioterapis
menyanggah lengan bawah pasien dan tangan yang lain memegang
tangan pasien. Teknik ini dilakukan sebanyak 5 – 8 x repetisi
Tujuan : untuk meningkatkan elastisitas otot dan melepaskan perlengketan

G. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Baik
Quo ad sanam : Baik
Quo ad fungsional : Baik
Quo ad cosmetik : Baik
H. EVALUASI
Alat ukur yang digunakan sebagai evaluasi adalah VAS
Sesaat : Setelah di terapi pasien merasakan nyeri berkurang sehingga nilai VAS
menurun

Anda mungkin juga menyukai