Anda di halaman 1dari 4

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Definisi Judul

Tempat duduk anak adalah furniture yang yang dibuat khusus untuk anak. Tempat duduk
anak biasanya terdapat dirumah, sekolah, dan tempat bermain.

Namun baru-baru ini masalah yang di temukan, tempat duduk anak yang di buat monoton
sehingga orang-orang bosan, dengan ini menciptakan sesuatu yang baru, yang biasanya
tempat duduk anak dengan tema elegan dan glamour, dan dengan harga relatif mahal.

Maka dari itu untuk peneliti menciptakan tempat duduk anak dengan tema sederhana
namun menarik, yaitu perpaduan tempat duduk anak yang terdiri dari eceng gondok dengan
rangkaian bambu, triplek dan harga yang terjangkau.

2.2 Studi Material

Material adalah suatu zat yang banyak digunakan dalam pembuatan suatu produk yang
banyak digunakan oleh manusia. Pemilihannya harus didasarkan pada kriteria-kriteria
tertentu, misalnya harga, sifat-sifat mekanis seperti kekuatan tersebut didasarkan pada
kondisi kerja yang dikenakan pada produk tersebut.

2.2.1 Eceng gondok

Eceng gondok yang memiliki nama ilmiah Eichornia crassipes merupakan


tumbuhan air dan lebih sering dianggap sebagai tumbuhan pengganggu perairan. Eceng
gondok memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat. Dalam tempo 3–4 bulan saja,
eceng gondok mampu menutupi lebih dar 70% permukaan danau.dari pertumbuhan yang
terlalu cepat ini seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai produk yang ramah lingkungan
dan dapat melestarikan ekosistem.
2.2.1.1 Sifat dan kegunaan

a. Akar

akar eceng gondok ditumbuhi dengan bulu-bulu akar yang


berserabut, berfungsi sebagai pegangan atau jangkar tanaman. Sebagian
besar peranan akar untuk menyerap zat-zat yang diperlukan tanaman dari
dalam air. Pada ujung akar terdapat kantung akar yang mana di bawah
sinar matahari kantung akar ini berwarna merah, susunan akarnya dapat
mengumpulkan lumpur atau partikel-partikal yang terlarut dalam air
(Ardiwinata, 1950).

b. Daun

Daun eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di


atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan
berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Zat hijau daun (klorofil) eceng
gondok terdapat dalam sel epidemis. Dipermukaan atas daun dipenuhi
oleh mulut daun (stomata) dan bulu daun.

c. Tangkai

Tangkai eceng gondok berbentuk bulat menggelembung yang di


dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapaungkan
tanaman di permukaan air. Lapisan terluar petiole adalah lapisan
epidermis, kemudian di bagian bawahnya terdapat jaringan tipis
sklerenkim dengan bentuk sel yang tebal disebut lapisan parenkim,
kemudian didalam jaringan ini terdapat jaringan pengangkut (xylem
danfloem). Rongga-rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa
selaput tipis berwarna putih

d. Bunga

Eceng gondok berbunga bertangkai dengan warna mahkota


lembayung muda. Berbunga majemuk dengan jumlah 6 – 35 berbentuk
karangan bunga bulir dengan putik tunggal

2.2.1.2 Kandungan bahan


Komposisi kimia eceng gondok tergantung pada kandungan unsur hara
tempatnya tumbuh, dan sifat daya serap tanaman tersebut (Coniwanti, et al.,
2009). Eceng gondok dalam keadaan kering memiliki kandungan kimia yang
berupa selulosa 64,51%, pentosa 15,61%, lignin 7,69%, silika 5,56% dan abu 12%
(Kriswiyanti, 2009 dalam Aini & Kuswytasari, 2013).

2.2.3 Bambu

Bambu merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di Indonesia


dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat, ini dapat dilihat
dari banyaknya penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat sejak nenek
moyang zaman dahulu ada

2.2.3.1 Jenis

Di Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis dan bambu banyak ditemukan di


dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 m diatas
permukaan laut. Pada umumnya ditemukan ditempat-tempat terbuka dan
daerahnya bebas dari genangan air. Dari kurang lebih 1.000 species bambu dalam
80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara
(Dransfield dan Widjaja, 1995).

Di Indonesia bambu hidup merumpun (symphodial), kadang-kadang ditemui


berbaris membentuk suatu garis pembatas dari suatu

wilayah desa yang identik dengan batas desa. Di Jawa, penduduk sering
menanam bambu disekitar rumahnya dicampur dengan tanaman lain untuk
berbagai keperluan.

2.2.3.2 Kualitas

Berbeda dengan bambu di negara China dan Amerika Latin, tanaman


bambu berdiri sendiri-sendiri seperti pohon pinus sehingga lurus dan tinggi.
Kualitas bambunya sanagt baik dan sudah diklasifikasikan sebagai bahan untuk
struktur dimana masyarakat dapat membeli bambu sesuai dengan kebutuhannya
dan kualitas yang diinginkan.
2.2.3.3 Sifat dan kegunaan

Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang sangat menguntungkan untuk


dimanfaatkan karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah,
mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut.
Selain itu bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain
seperti kayu.

Bambu dalam bentuk bulat dapat dipakai untuk berbagai macam keperluan mulai
dari alat-alat kerajinan tangan, alat rumah tangga, alat musik, upacara keagamaan,
makanan, obat-obatan, sebagai energi pembakar serta konstruksi bangunan
seperti rumah, jembatan, penahan tanah, tangga, pipa saluran air dll. Beberapa
jenis bambu akhir-akhir ini produksinya mulai banyak disenangi masyarakat karena
produknya sangat bervariasi mulai dari produk lokal sampai produk import (dari
China, India, vietnam dll).

Anda mungkin juga menyukai