Anda di halaman 1dari 4

Pada akhir kehidupan.

awal mula dibentuknya hospice adalah sebagai protes terhadap


penggunaan yang agresif dari ilmu pengetahuan untuk memerangi penyakit dan dan lebih
dijadikan pilihan dibandingkan alternative kualitas kehidupan yang ditawarkan oleh hospice.
Perawatan hospice diberilakukan sebagai bagian dari perubahan iklim yang menolak
intervensi agresif dari bioteknik pada akhir masa hidup, dan mengizinkan klien untuk
meninggal dirumah dengan perawatan berkualitas dari tim interdisiplin yang terampil

National hospice and palliative care organization (NHPCO) mengegaskan bahwa secara
total terdapat 3650program hospice nasional hingga tahun 2004. Pada bulan januari 2006
medicare mengidentifikasi terdapat 2.884 organisasi hospice. Selama dua decade, medicare
hospice benefit telah memberikan bantuan secara total untuk lansia diAmerika deenfan
penyakit terminal. Hampir, 65% dari klien hospice berumur lebih dari 75 tahun, merupakan
jumlah yang meningkat secara stabil. Walaupun banyak penduduk Amerika yang masih
meninggal ditempat tidur rumah sakit atau panti wredadibandingkan dirumah mereka
sendiri, NHPCO melaporkan bahwa terdapat lebih dari 40% individu yang meninggal ditahun
2004 telah menggunakan pelayanan perawatan hospice. Sementara penggunaan perawat
hospice di Amerika serikat masih terbatas, semakiin banyak penduduk Amerika yang sadar
akan perawatan yang dapat diberikan oleh hospice untuk meningkatkan kualitas perawat
diakhir hidup mereka dan dapat membantu mereka untuk menghindari penderitaan yang
tidak perlu. Walaupun sebagian dari mereka percaya bahwa pemanfaatan fasilitas ini masih
kurang maksimal karena tidak mudah bagi dokter dalam memutuskan prognosis penyakit
dalam jangka 6 bulan atau kurang, para pemimpin dalam bidang pelayanan kesehatan ini
termotivasi untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan perawatan hospice dan paliatif

Konsep ‘’kematian yang baik’’ merupakan salah satu yang paling seringditegaskan dalam
literature ketika mempertimbangkan kualitas akhir kehidupan. Istilah lain yang
menggambarkan fenomena ini antara lain kematian dengan damai, kematian yang terjadi
secara alami, kematian dalam kondisi sehat, dan meninggal dengan berwibawa. Berbagai
definisi hadir untuk mendeksripsikan kematian yang baik, sebagian besar merefensikan
dalam kondisi nyaman, dikeliling keluarga, meninggal dengan berwibawa, serta memiliki
control atas situasi kebutuhan dan harapan yang terpenuhi.

Budaya lain, terutama budaya asia, percaaya bahwa menyediakan kematian yang baik
untuk orang yang dikasihi berarti bahwa keluarga melakukan apa yang harus mereka
lakukan kepada anggota keluarga. Budaya barat lebih fokus pada menyediakan kematian
yang baik bagi klien dan tidak mengakui pentingnya hal tersebut bagi pemberi perawatan
sesering yang dilakukan dibudaya asia. Pemberi perawatan professional di Amerika merasa
adanya peningkatan dalam perasaan bahwa mereka berharga jika mereka dapat membantu
seseorang untuk mendapatkan kematian yang baik dan damai. Dilingkungan perawat
intensif dimana tindkan heroic untuk menyelamatkan nyawa terjadi, pemberi perawatan
professional telah mulai menelaah cara memberikan kematian yang baik bagi klien. Klien
yang sudah diputuskan bahwa perawatan lebih lanjut tidak lagi dapat memberikan
kesembuhan.

PERJALANAN PENYAKIT

Penyebab kematian utama di Amerika serikat adalah penyakit jantung, kanker, stroke, penyakit
obstruktif, dan demensia. Semua penyakit ini memiliki penyebab yang relative mudah
diperkirakan. Perjalanan penyakit diidentifikasi dari onsert diagnosis yang membatasi usia
hingga kematian. Beberapa diagnosis terminal memiliki perjalan penyakit yang panjang
dengan penurunan secara bertahap dalam status fungsional dari waktu kewaktu, sementara
itu yang lainnya memiliki perjalan yang singkat dengan penurunan yang tajam, meskipun
demkian ada pula penyakit yang memiliki variable perjalana dengan periode remisi dan
eksarsebasi. Mayoritas penduduk Amerika yang meninggal tiap tahunya adalah individu
lansia dengan rata-rata 77 tahun, dan mereka biasanya mengalami penyakit kronis progresif
yang lambat. Wanita dengan penyakit debilitasi yang berkembang secara progresif biasanya
kir-kira 3 tahun masa hidup, sementara pria hanya memiliki 2 tahun masa hidup dengan
kondisi keterbatasan progresif yang serius. Dan klien-klien ini bisa menjadikan manfaat dari
perawat pariatif. Mengembangkan energy intervensi spesifik untuk meningkatkan kualitas
kehidupan tiap klien ditentukan sebagian besar oleh posisi klien pada perjalanan penyakit.
Pengkaijan yang komprehensif penting untuk dilakukan ketika memutuskan perjalanan
penyakit klien untuk memandu identifikasi intervensi paliatif yang tepat. Pengkajian ini
meliputi beberapa tindakan berikut.

1. Uraikan kondisi temuan klinis dan gejala


2. Lakukan pengkajian riwayat kesehatan dan pengkajian fisik secara saksama. Dan periksa
kembali pengobatan didapat saat ini dan sebelumnya, dan evaluasi serangkain produser
diagnostic minimal untuk membedakan patofisiologi yang menyebabkan gangguan dari
gejala yang revesible
3. Evaluasi masalah pada konteks dalam situasi klien dan minta pilih prioritas. Sebagai
contoh, prioritas untuk mengenai infeksi saluran kemih (ISK) pada klien yang mengalami
gangguan kognitif, dehidrasi, dan tidak mampu turun dari tempat tidur akan berbeda
dengan yang diberikan pada klien ISK yang tidak bermasalah secara kognitif dan
memiliki control gejala yang baik
4. Tentukan nilai diagnosis dan intervensi terapiutik dan perbedaan antara klien (misalnya,
apa yang dianggap merupakan terapi yang tepat bagi satu klien mungkin dianggap
kurang tepat bagi klien yang lain) ketika mengevaluasi resiko dan keuntungan dari
penanganan dan beban financial dari intervensi yang tidak perlu
5. Diskusikan berbagai macam pilihan perawatan dengan klien dan keluarga dan motivasi
proses pengambilan keputusan setelah klien dan keluarga mendapatkan informasi yang
jelas

Gejala diakhir kehidupan

Perawatan paliatif yang berbasis keilmuan merupakan sesuatu yang dilakukan atas dasar
pengkajian dan bukti untuk mempromosikan integrasi dari pengambilan keputusan yang
rasional dan penanganan dimanajemen gejala umum. Pemimpin dari perawatan paliatif
menyadari bahwa kontol gejala sepanjang perjalanan penyakit merupakan hal yang esensial.
Klien dengan penyakit tingkat lanjut mengalami berbagai macam gejala. Beberapa lebih
parah dari yang lainnya dan tiap klien harus dikaji untuk mengetahui penyebab dari tiap
gejala dan menetukan dasar untuk intervensi yang sesuai pada penyebab yang sebenarnya
pada salah satu penelitian, nyeri ditemukan menjadi gejala yang paling sering diantara klien
dengan kanker stadium lanjut (89% responden). Dari 87% klien dengan nyeri, tingkat
keparahan nyeri dikategorikan sedang hingga berat. Selain nyeri, gejala kelemahan,
anoreksia, dispnea, konstipasi, rasa kenyang yang terlalu awal, kelelahan, dan mulut kering
dialami oleh lebih dari 40% klien. Selanjutnya gajala-grjala tersebut dibahas dalam konsep
kesakitan yang mengancam aspek psikososial dan spiritual diri etika gejala fisik dan
emosional muncul. Dapat diketahui bahwa jarang terjadi hanya satu gejala yang
menyebabkan kesakitan, namun satu gejala tersebut dapat memperparah kesakitan.
Gejala bervariasi tidak hanya pada frekuensi dan intensitas tapi juga pada distress yang dialami
oleh klien. Walaupun nyeri mulai muncul, namun hal tersebut tidak selalu diidentifikasi
sebagai gejala yang paling mengganggu. Beberapa penelitian menemukan bahwa dispnea,
asthenia (letargi, kelemahan umum, dan kelelahan), kekeringan pada mulut, anoreksia,
depresi, dan insomnia mungkin lebih menggangu daripada nyeri bagi klien dengan penyakit
terminal. Manajemen gejala termasuk intervensi non farmakologi dan farmakologis.
Seringkali, klien perawatan paliatif yang kompleks datang ke poli farmasi dengan gagasan
satu gejala, satu obat padahal akan lebih ideal untuk menggunakan medikasi yang dapat
mnangani beberapa gejala sekaligus. Terkadang nnyeri dan kesakitan menjadi rekrakter atau
tidak berspon terhadap obat). Ketika hal ini terjadi, perubahan medikasi harus dilakukan
seiring dengan pengkajian multidimensional terhadap kondisi fisik dan emosional.

Anda mungkin juga menyukai