Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA YPI Tunas Bangsa Palembang

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X MIA-IIS/1

Materi Pokok : Ikatan Kimia

Sub Materi : Ikatan Kovalen Tunggal, Rangkap, dan Rangkap Tiga

Alokasi waktu : 2 × 45 menit

I. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

1
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
A. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
alam
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar
partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat
fisik materi
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi

2
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.1.1 Menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang
tersusun dari atom-atom yang berikatan kovalen
2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
pembentukan ikatan kovalen
2.1.2 Menunjukkan sikap terbuka dalam berdiskusi
2.1.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berdiskusi
2.1.4 Menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi selama proses
pembelajaran berlangsung
2.1.5 Menunjukkan sikap komunikatif dalam berdiskusi
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli lingkungan dalam penggunaan
sumber daya alam
2.3.1 Menunjukkan sikap responsif dalam memecahkan masalah
selama proses pembelajaran berlangsung
2.3.2 Menunjukkan sikap pro-aktif selama proses pembelajaran
berlangsung
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen
3.5.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal,
rangkap, dan rangkap tiga di antara dua unsur non logam
4.1.1 Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul
kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal,
rangkap, dan rangkap tiga
4.1.2 Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang
terjadi pada beberapa atom dan sifat fisiknya

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


Setelah selesai mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan memiliki sikap
menyadari kebesaran Tuhan melalui fenomena materi yang tersusun dari
atom-atom yang berikatan kovalen, dan pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif, serta siwa dapat :

3
Tujuan Afektif:
2.1.1.1 Siswa dapat menunjukan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
pembentukan ikatan kovalen selama pembelajaran berlangsung
2.1.2.1 Siswa dapat menunjukan sikap terbuka selama diskusi berlangsung

2.1.3.1 Siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab selama proses


diskusi berlangsung

2.1.4.1 Siswa dapat menunjukkan sikap kritis dalam berdiskusi selama


pembelajaran berlangsung

2.1.5.1 Siswa dapat menunjukan sikap komunikatif dalam berdiskusi selama


proses pembelajaran berlangsung

Tujuan Kognitif:
3.5.1.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen dengan kalimatnya sendiri
melalui diskusi
3.5.2.1 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen tunggal di antara dua
unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam
LKS
3.5.2.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap di antara dua
unsur non logam melalui diskusi kelompok yang dituangkan dalam
LKS
3.5.2.3 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen rangkap tiga di
antara dua unsur non logam melalui diskusi kelompok yang
dituangkan dalam LKS

Tujuan Psikomotor:
4.1.1.1 Menggambarkan rumus dot-Lewis untuk pembentukan molekul
kovalen sederhana yang memiliki ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan
rangkap tiga

4
4.1.2.1 Mengomunikasikan hasil pengamatan ikatan kovalen yang terjadi pada
beberapa atom dan sifat fisiknya
IV. MATERI PEMBELAJARAN
4.1.1 Materi Prasyarat
1. Kestabilan atom
2. Struktur Lewis

4.1.2 Materi Inti


Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan
elektron secara bersama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi
akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan
elektron (terjadi pada atom-atom non logam). Ikatan kovalen terbentuk dari
atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda
keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion (Brady, 1990).
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-
tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan
dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan
elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan
cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan
konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama
(pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara dua atom
unsur dapat berupa ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap.
Berikut rinciannya:

4.1.2.1 Ikatan Kovalen Tunggal


Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk
molekul H2. Konfigurasi elektronnya:
1H= 1s1

5
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).
Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat
sepasang elektron yang dipakai bersama.

H    H  H  H
Rumus struktur = H-H
Rumus kimia = H2

4.1.2.2 Ikatan Kovalen Rangkap Dua


Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk
molekul O2. Konfigurasi elektronnya :
8 O= 1s2 2s2 2p4
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron
sebanyak 2. Kedua atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-
2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

   
 
O   O  O  O
 
  

Rumus struktur : O=O


Rumus kimia : O2

4.1.2.3 Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Contoh: Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk


molekul N2. Konfigurasi elektronnya:

7N= 1s2 2s2 2p3

Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi


elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron

6
sebanyak 3. Kedua atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-
2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
** oo ** oo
***

ooo

***
ooo
N + N N N
Rumus struktur : N≡N
Rumus kimia : N2
Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus
bangun atau rumus struktur.
4.1.3 Materi Pengayaan
Unsur dengan struktur kovalen raksasa seperti berlian dan grafit

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Inkuiri
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik (5M)
Metode Pembelajaran : Ekspositori dan Diskusi

VI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
a. LKS (Lembar Kerja Siswa) Ikatan Kovalen
b. Alat tulis menulis (spidol, whiteboard, buku tulis, pulpen)
c. Slide power point, video pembelajaran, dan flash

2. Sumber Belajar
Chang, R. 2005. Buku Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Jauhari, J.M.C. dan M. Rachmawati. 2009. Kimia 2 (SMA dan MA untuk
kelas X). Jakarta : Esis.
Sunarya, Y dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia I:
Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

7
Utami, Budi et all.2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS.

8
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Indikator Tahap Kegiatan Kegiatan Siswa Nilai Alokasi


Waktu

1.1.1 Kegiatan Awal 1. Siswa menjawab salam pembuka yang diucapkan oleh guru Religius 2’
Etika Pendahuluan 2. Siswa berdoa sebelum memulai proses pembelajaran
3. Siswa menginformasikan temanya yang tidak hadir
4. Siswa duduk secara berkelompok sesuai pembagian
pertemuan sebelumnya
5. Siswa diberikan LKS secara berkelompok

2.3.1 Pertanyaan Apersepsi Responsif 7’


1. Siswa diberikan pertanyaan terkait materi sebelumnya
G: Di pertemuan sebelumnya kita mempelajari mengenai
kestabilan unsur. Berapakah jumlah elektron valensi yang
dibutuhkan oleh suatu unsur untuk mencapai kestabilan?

9
S: Dua atau delapan

2.3.2 G: Bagaimanakah cara atom tersebut untuk melengkapi Pro aktif


elektron valensinya menjadi dua atau delapan?
S: Membentuk ikatan kimia dengan atom lain

G: Ikatan apa yang sudah kita pelajari di minggu lalu?

S: Ikatan ion

2.1.4 Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati fenomena berupa data perbedaan titik Kritis 10’
1. Mengamati didih air dan garam dapur yang ditayangkan di slide power
point
a. Gambar air dan garam dapur disertai data titik didih
b. Data sekunder sifat fisik titik leleh dan titik didih
senyawa kovalen (molekul) dan senyawa ionik
2. Siswa mengamati fenomena wujud garam dapur dan air
3. Siswa mengamati fenomena terciumnya bau cuka daripada
garam
2.1.4 2. Menanya 1. Siswa bertanya mengenai fenomena perbedaan titik didih Kritis 10’
yang terjadi pada air dan garam dapur

10
S: Mengapa air mendidih lebih cepat yaitu pada suhu yang
lebih rendah daripada garam dapur?
S: Apakah unsur pembentuk air sama dengan unsur
pembentuk garam dapur?
S: Mengapa perbedaan unssur pembentuk air dan garam
dapur bisa menyebabkan perbedaan titik didih?
S: Apakah ada perbedaan ikatan antara unsur pembentuk
air dengan unsur pembentuk garam dapur?
3. Mengumpulkan data 1. Siswa diminta mengidentifikasi rumus molekul air 10’
(H2O)
2. Siswa diminta untuk menghitung elektron valensi untuk
atom hidrogen dan oksigen
3. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab bagaimana cara
atom oksigen dan hidrogen mencapai kestabilan
4. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab berapa elektron
yang dibutuhkan atom oksigen dan hidrogen agar stabil
Terbuka
2.1.2 G: Nah, sesuai dengan aturan oktet untuk mencapai
kestabilan, berapa banyak lagi elektron yang dibutuhkan

11
atom O untuk menjadi oktet?
2.1.3
S: 2 elektron valensi Bertanggung
jawab
G: Coba sekarang hitung, berapa banyak elektron yang
dibutuhkan atom H untuk mencapai aturan duplet?

S: 1 elektron valensi

G: Apakah pada molekul ini terjadi serah terima elektron


seperti pada ikatan ion?

2.1.5 4. Mengasosiasi 1. Siswa diminta memberikan contoh atom-atom non logam Komunikatif 36’
yang berikatan melalui pertanyaan menuntun berupa
komponen penyusun udara
Responsif
2.3.1 G: Selanjutnya marilah kita pelajari serta tinjau jenis-jenis
ikatan kovalen dari aspek mikroskopis dan simbolik.
Sebelum kita melanjutkan pelajaran hari ini, bisakah kalian
sebutkan senyawa komponen yang terdpat di udara?

S: gas hidrogen, gas oksigen, dan gas nitrogen


2.1.3 Bertanggung
2. Siswa diminta untuk encoba mengerjakan LKS yang sudah Jawab

12
diberikan sesuai dengan pertanyaan yang bersifat menuntun
di LKS
2.3.2 3. Siswa secara berkelompok diamati jawabannya oleh guru Pro-aktif
4. Siswa secara berkelompok membahas LKS melalui diskusi
antar kelompok. Setiap kelompok mendapat jatah soal
berbeda.
5. Siswa diberi penguatan mengenai materi ikatan kovalen
melalui penayangan slide dan video
6. Siswa mengasosiasi informasi kembali dari video yang
ditayangkan

G: Anak-anak, molekul apakah yang ditunjukkan pada


gambar berikut?
3.5.2
S: Molekul Hidrogen.

13
G: Ada yang tahu apakah lingkaran kecil yang berputar-
putar sekitar inti?

G: Elektron valensi

S: Mengapa elektron tersebut berputar-putar?

G: Karena elektron memiliki ketidakpastian kedudukan


dalam orbital molekul, dan menunjukkan probabilitas
keberadaan elektron dalam orbital.

G: Berapakah elektron valensi dari atom H?

S: 1 elektron valensi

G: Bagaimanakah caranya agar kedua atom H memperoleh


elektron valensi duplet?

S: Bergabung membentuk ikatan kovalen


2.1.4 Kritis
7. Siswa menganalisis data untuk menyimpulkan proses
terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap
tiga dan perbedaan dari ketiga jenis ikatan kovalen itu.

14
G: Kedua elektron tersebut membentuk ikatan kovalen tunggal
karena kedua atom H sama-sama menyumbangkan 1 elektron,
maka kita beri simbol sebagai berikut;

3.5.3

G: Lalu, bagaimanakah apabila elektron yang disumbangkan


untuk dipakai bersama lebih dari 1 pasang? Untuk

15
membedakannya dari ikatan kovalen tunggal marilah kita lihat
1.1.1 tampilan berikut!
Religius

G: Sekarang, bisa kita bayangkan seandainya semua atom di


dunia ini berikatan dengan ikatan ion atau malah tidak
berikatan, apakah masih ada gas oksigen, gas hidrogen, gas
nitrogen, dan air di dunia ini? Sehingga kita harus sadari
tanpa adanya keteraturan yang Allah buat, kehidupan ini tidak
akan ada. Maha besar Allah yang telah memberikan
keteraturan dan sunnatullah kepada atom untuk berikatan
dengan tipe ikatan yang berbeda satu sama lain

16
2.1.5 Mengkomunikasikan Siswa menyajikan hasil analisis proses terbentuknya dan Komunikatif 10’
perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan rangkap tiga
melalui tugas LKS yang telah diberikan
2.1.3 Kegiatan Akhir 1. Siswa menyimak ulasan materi ikatan kovalen Bertanggung 5’
jawab
2. Siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
3. Siswa memperoleh informasi rencana kegiatan pembelajaran
yang akan datang
4. Siswa mendapatkan latihan soal untuk dikerjakan di rumah
VIII. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui keaktifan (aktif berdiskusi, mengkomunikasikan
dan bertanya). Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Contoh Instrumen (Terlampir)

MENGETAHUI, PALEMBANG , OKTOBER 2019


DOSEN MATA KULIAH MAHASISWA

17
18
PIRAN
A. Instrumen Penilaian Kognitif

Indikator Soal Kunci Jenjang


Jawaban Kognitif
3.5.1 Menjelaskan pengertian ikatan kovalen 1. Ikatan yang terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk B C1
menggunakan elektron bersama adalah ikatan….
a. ion
b. kovalen
c. kovalen koordinasi
d. logam
e. london
3.5.2 Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen 1. Unsur X terdapat dalam golongan karbon dan unsur Y E C4
tunggal, rangkap, dan rangkap tiga di antara dua unsur mempunyai nomor atom 17. Senyawa yang dapat terbentuk dari
non logam kedua unsur tersebut adalah….
a. XY d. XY3
b. X2Y e. XY4
c. XY2
3.5.3 Mengkorelasikan interaksi antar partikel (atom, Petunjuk Pilihan: B C4
ion, molekul) pada unsur-unsur yang berikatan kovalen
dan hubungannya dengan sifat fisik materi A Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya ada hubungan

19
sebab akibat
B Jika pernyatan benar, alasan benar tapi keduanya tidak
menyatakan hubungan sebab akibat
C Jika pernyataan benar, alasan salah
D Jika pernyatan salah, alasan benar
E Jika pernyataan dan alasan salah
Soal:
1. Senyawa hidrogen klorida tidak menghantarkan arus listrik
SEBAB
Hidrogen klorida tidak mudah larut dalam air
3.5.4 Membandingkan sifat fisik materi untuk unsur Mengapa NH3 memiliki titik leleh yang lebih rendah dibandingkan C C2
yang berikatan kovalen dengan unsur yang berikatan ion CaCl2?
a. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan gaya dispersi
London
b. Karena ikatan kovalen lebih kuat dibandingkan ikatan
hidrogen
c. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan ikatan ion
d. Karena ikatan kovalen lebih lemah dibandingkan gaya
dispersi London

20
B. INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Kisi-Kisi Penilaian Afektif

Karakter Indikator
Memperhatikan penjelasan guru
Mengumpulkan sumber informasi
lain dari buku ajar lain dan
Rasa Ingin Tahu penjelasan guru
Tertarik mempelajari kimia
Mengajukan pertanyaan kepada
teman atau guru
Terbuka Siap menerima kritik/ saran dari
teman sekelas
Mengerjakan tugas individu dengan
baik
Tanggung Jawab
Mengerjakan tugas kelompok
dengan sungguh-sungguh
Menerima kritik dan saran dari
teman maupun guru
Tidak memotong pembicaraan
Komunikatif
teman maupun guru
Menyampaikan pendapat dengan
jelas
Kritis Mengemukakan pendapat
berdasarkan literatur yang dibaca

21
Aspek yang Dinilai

Menghargai
No Nama Bertanya Berpendapat pendapat orang
lain

1 2 3 1 2 3 1 2 3

Dst

Pedoman Penilaian

No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran

3 Jika siswa bertanya dengan jelas


1 Bertanya
2 Jika siswa bertanya dengan cukup jelas

22
No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran

Jika siswa bertanya dengan kurang


1
jelas

Jika siswa dapat mengemukakan


3
pendapat dengan jelas.

Jika siswa dapat mengemukakan


2 Berpendapat 2
pendapat dengan cukup jelas.

Jika siswa dapat mengemukakan


1
pendapat dengan kurang jelas.

Jika siswa menghargai pendapat


3
orang lain.

Menghargai Jika siswa cukup menghargai


3 2
pendapat orang lain pendapat orang lain.

Jika siswa kurang menghargai


1
pendapat orang lain.

LEMBARAN OBSERVASI

Nama Penilai :

Nama peserta didik yang dinilai :

Kelas :

Hari/ tanggal penilaian :

No. Pernyataan Respon

23
Tidak
Selalu Sering Jarang
pernah

1 Siswa hadir tepat waktu

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa mengumpulkan sumber informasi lain dari


buku ajar lain dan penjelasan guru

4 Siswa bertanya kepada teman atau guru

5 Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu

6 Siswa mengerjakan pekerjaan lain di luar


kegiatan pembelajaran

7 Siswa menyontek saat ujian

8 Siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan


teman kelompok

9 Siswa berinteraksi dengan teman kelompok

10 Siswa mengerjakan tugas kelompok dengan


sungguh-sungguh

11 Siswa menuliskan data pengamatan apa adanya

12 Siswa menerima kritik dan saran dari teman dan


guru

13 Siswa mencantumkan sumber rujukan

14 Siswa memotong pembicaraan teman maupun


guru

15 Siswa menyampaikan pendapat dengan jelas

16 Siswa mengerjakan tugas individu dengan baik

24
Kriteria penskoran

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

4 = Selalu 4 = tidak pernah

3 = Sering 3 = Jarang

2 = Jarang 2 = Sering

1 = tidak pernah 1 = Selalu

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥 100
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

C. Instrumen Penilaian Keterampilan dan Rubrik Penilaian /Pedoman


Penilaian
1. Instrumen Penilaian Keterampilan
Evaluasi keterampilan diambil hasil diskusi kelompok menggunakan
format sbb :
Berikan Tanda (√) sesuai prestasi kerja peserta didik!

Kualitas kerja

No Kegiatan Baik(3) Sedang(2) Kurang(1)

1 Membaca buku
Kimia Kelas X
untuk mencari
informasi dengan
serius.

2 Mengamati dan

25
Kualitas kerja

No Kegiatan Baik(3) Sedang(2) Kurang(1)

mencatat hasil
pengamatan
pembentukan ikatan
kovalen tunggal,
rangkap, dan
rangkap tiga.

3 Mengamati dan
mencatat hasil
pengamatan
perbedaan ikatan
kovalen tunggal,
rangkap, dan
rangkap tiga

4 Menyimpulkan
proses terbentuknya
ikatan kovalen
tunggal, rangkap,
dan rangkap tiga.

2. Pedoman Penilaian

Jumlah √ × Bobot
Nilai = ×100
12

26

Anda mungkin juga menyukai