Anda di halaman 1dari 5

Tugas PKN

Kelompok 2

Ketua : Rizqieka S

Anggota :

1. Novi L
2. Salma G
3. Hermalia P
4. Leann D
5. Risma TP
6. Meida RS
4) Penyebab Tindakan Korupsi :

1. Iman Yang Tidak Kuat (Iman yang lemah)


Orang-orang yang memiliki kelemahan iman, sangat mudah sekali untuk melakukan
tindakan kejahatan seperti korupsi contohnya. Apabila iman orang tersebut kuat,
mereka tidak akan melakukan tindakan korups ini. Banyak sekali alasan yang
diberikan oleh penindak korupsi ini.

2. Lemahnya penegakan hukum


Lemahnya dan tidak tegasnya penegakan hukum merupakan faktor berkembangnya
tindakan korupsi. Penegakan hukum yang lemah ini dapat menghindarkan para pelaku
korupsi dari sanksi-sanksi hukum.

3. Kurangnya Sosialisasi dan Penyuluhan kepada Masyarakat


Hal ini dapat menyebabkan masyarakat tidak tahu tentang mengenai bentuk-bentuk
tindakan korupsi, ketentuan dan juga sanksi hukumnya, dan juga cara
menghindarinya. Akibatnya, banyak sekali diantara mereka yang menganggap
"biasa" terhadap tindakan korupsi, bahkan merekapun juga akan melakukan hal
tersebut.

4. Desakan Kebutuhan Ekonomi


Dengan keadaan ekonomi yang sulit, semua serba sulit, berbagai tindakan pun akan
dilakukan oleh seseorang, guna untuk mempermudah kebutuhan ekonomi seseorang,
salahsatunya adalah dengan melakukan tindakan korupsi.

5. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan yang baik akan berdampak baik juga bagi orang yang berada dilingkungan
tersebut, tetapi bagaimana jika di lingkungan tersebut penuh dengan tindakan
korupsi dan lain-lain. Maka orang tersebut juga akan terpengaruh dengan tindakan
kriminal, contohnya korupsi.
5) Akibat Tindakan Korupsi :

 Rakyat menjadi menderita


 Negara menjadi terbelakang secara ekonomi
 Mengurangi pendapatan negara
 Timbulnya rasa tidak percayaan masyarakat terhadap
pemerintah/Aparat
 Keadaan negara menjadi kacau
 Korupsi akan memunculkan rasa individualism yang tinggi,egoism dan
tiadanya ketulusan dalam suatu hubungan atau relasi
 Korupsi menimbulkan perbedaan yang sangat mencolok antara si kaya
dan si miskin
6) Kasus-kasus & Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia :

A) Kasus-kasus :

a. Dugaan korupsi dalam pengadaan helikopter jenis MI-2 Merk Pie Rostov Rusia milik
Pemda NAD
(2004). Sedang berjalan, dengan tersangka Ir. H. Abdullah Puteh.
b. Dugaan korupsi dalam pengadaan buku dan bacaan SD, SLTP, yang dibiayai oleh Bank
Dunia
(2004).
c. Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda DKI Jakarta
(2004).
d. Dugaan penyalahgunaan jabatan oleh Kepala Bagian Keuangan Dirjen Perhubungan Laut
dalam pembelian tanah yang merugikan keuangan negara Rp10 milyar lebih (2004). Sedang
berjalan, dengan tersangka Drs. Muhammad Harun Let dkk.
e. Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipmentdan placement deposito dari
Bl kepada
PT Texmaco Group melalui Bank BNI (2004).
f. Dugaan telah terjadinya TPK atas penjuaian aset kredit PT PPSU oleh BPPN (2004).
g. Kasus penyuapan anggota KPU, Mulyana W. Kusumah kepada tim audit BPK (2005).
h. Kasus korupsi di KPU, dengan tersangka Nazaruddin Sjamsuddin, Safder Yusacc, dan
Hamdani Amin (2005).
i. Kasus penyuapan panitera PT Jakarta oleh kuasa hukum Abdullah Puteh, dengan
tersangka Teuku Syaifuddin Popon, Syamsu Rizal Ramadhan, dan M. Soleh (2005).
j. Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo, dengan tersangka
Harini Wijoso, Sinuhadji, Pono Waluyo, Sudi Ahmad, Suhartoyo, dan Triyadi.
k. Dugaan korupsi kerugian negara sebesar32 miliar rupiah dengan tersangka Theo Toemion
(20C5).
I. Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005).
B) Upaya-upaya :

a. hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah


terjadi tindak pidana
korupsi;
b. hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan
informasi adanya
dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak hukum yang menangani
perkara tindak pidana korupsi;
c. hak untuk menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada
aparat penegak
hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi.
d. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang
diberikan kepada penegak
hukur. dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;
e. hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal;
1) melaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c;
2) hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang pengadilan sebagai
saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
3) masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab dalam upaya mencegah
pemberantasan tindak pidana korupsi;
4) hak dan tanggung jawab dilaksanakan dengan berpegang teguh pada asas-asas
atau ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dengan menaati norma agama dan norma sosial lainnya;
5) ketentuan mengenai tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi diatur tebih lanjut dengan
peraturan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai