Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era perubahan dan informasi pada saat ini manusia dituntut untuk
bergerak cepat, praktis, efisien dan cenderung instan. Kota Medan akhir-akhir
ini menunjukkan sebuah perubahan menuju pada era tersebut, dan tidak lama
lagi akan memiliki gaya hidup Urban yang kondang dengan pragmatisnya itu.
Menjamurnya bangunan tinggi dikota Medan merupakan salah satu indikasi
dari perubahan kota Medan yang semakin maju. Dengan bertambah majunya
sebuah kota akan berimbas pada perilaku dan kegiatan masyarakat yang
bertambah komplek.
Dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan berimbas ke
semua aspek terutama penyediaan lahan menyebabkan kebijakan baru
pemerintah Kota Medan mengenai pendirian bangunan tinggi khususnya
didaerah Central Bussines District ( CBD ) ditujukan untuk pemaksimalan
penggunaan lahan dan karena permintaan lahan yang cukup tinggi dan
meningkat dari tahun ke tahun pada daerah tersebut. Selain dari pertambahan
penduduk urban yang tak terkontrol ada faktor lain yang mempengaruhi
Kemacetan, diantaranya yaitu Manajemen perkotaan yang kurang baik dan
fungsi fasilitas perkotaan yang tidak terintegrasi.
Berdasarkan data dan fakta diatas, kota solo mengalami permasalahan
yang cukup kompleks dan mengakibatkan efek Domino maka solusi atas
permasalahan yang terjadi di kota Medan ini salah satunya adalah dengan
Bangunan Multifungsi. Dengan direncanakannya Mix-use building ( bangunan
Multifungsi ) yang basicnya mengintegrasikan dan mensinergikan beberapa
fungsi fasilitas dalam satu tempat diharapkan mampu mengurangi masalah
perkotaan ini.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud yaitu untuk menyusun konsep perencanaan dan perancangan
Bangunan Multifungsi di Kota Medan dengan menggunakan pendekatan
Arsitektur Kontemporer pada Bangunan Multifungsi tersebut.
1.2.2 Tujuan

Tujuan untuk merancang Bangunan Multifungsi di kawasan Jalan


Iskandar Muda dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Kontemporer.

1.3 Masalah Permasalahan


Bagaimana merencanakan dan merancang Bangunan Multifungsi
dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Kontemporer dan dengan
berbagai fungsi di dalamnya dan fasilitas pendukung sehingga sesuai dengan
pendekatan Arsitektur Kontemporer.
 Segi Arsitektural
Perencanaan site dan orientasi massa Bangunan yang tepat dan sesuai
dengan kawasan dan keadaan di sekitar site.
 Segi Non – Arsitektural
- Perancangan tata Landscape, Struktur, Utilitas dan Sirkulasi.
- Perencanaan lokasi bagi Bangunan Multifungsi tersebut sehingga
sesuai dengan kawasan tempat Bangunan tersebut akan dibangun.

1.4 Pendekatan
Pendekatan yang digunakan pada Bangunan Multifungsi ini yaitu
Arsitektur Kontemporer. Dikutip dari Laman ARSITAG, Gaya kontemporer
mulai berkembang sekitar awal 1920-an yang dimotori oleh sekumpulan
arsitektur Bauhaus School of Design di Jerman. Mereka merespon kemajuan
teknologi dan perubahan sosial masyarakat akibat perang dunia. Gaya
kontemporer dalam seni bangunan sendiri mulai berkembang pesat pada tahun
1940-1980an. Arsitektur kontemporer bukanlah sebuah gerakan arsitektur,
seperti halnya Baroque, Futurisme, atau Modernisme, yang selalu dikaitkan
dengan periode sejarah tertentu. Ini berarti bahwa arsitektur kontemporer
dapat menawarkan berbagai pilihan arsitektur, yang berdiri sendiri dan tidak
mengikuti apa yang biasanya dilakukan. Namun, banyaknya variasi yang
tercipta dari arsitektur kontemporer tidak menghapus ciri-ciri umum yang ada
dari arsitektur kontemporer. Hal inilah yang akan kita bahas sekarang.
Dikutip dari laman: arsitag.com
1.5 Lingkup/Batasan
Secara umum lingkup pengerjaan Mixed Use Building di Jalan
Iskandar Muda Medan ini adalah pengumpulan data, survey, analisis dan
laporan kemudian dilanjutkan ke tahap proses perancangan.

1.6 Kerangka Berfikir

Mixed use building merupakan bangunan multi fungsi yang terdiri dari
satu atau beberapa massa bangunan yang terpadu dan saling berhubungan
secara langsung dengan fungsi yang berbeda. Mixed use building
menggabungkan antara fasilitas hunian, fasilitas bisnis, dan fasilitas rekreasi
yang biasanya dimiliki oleh suati pengembang. (Indonesiaapartment, Esti
Savitri 2007).

Mixed use building merupakan salah satu upaya pendekatan


perancangan yang berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang
berada di bagian area suatu kota yang memiliki luas area yang terbatas, harga
beli tanah yang relatif mahal, lokasi tanah yang strategis, serta nilai ekonomi
tinggi menjadu sebuah struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan
fasilitas yang memiliki keterkaitan dalam kerangka integrasi yang kuat.
(Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Endy Marlina 2008).

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN

BAB I Pendahuluan ini membahas tentang Latar Belakang, Maksud dan


Tujuan, Maksud dan Tujuan, Masalah Perancangan, Pendekatan, Lingkup/Batasan,
Kerangka Berfikir, dan Sistematika Penulisan Laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II Deskripsi Proyek ini membahas tentang Terminologi Proyek, Lokasi,


Kriteria Pemilihan Lokasi, Analisis Pemilihan Lokasi, Deskripsi Kondisi Eksisting,
Lokasi sebagai tapak rancangan (luas lahan, kontur, eksisting, keistimewaan site, dll),
Deskripsi Pengguna dan Kegiatan, Deskripsi Perilaku, Deskripsi Kebutuhan Ruang
dan Besaran Ruang, Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang, dan Studi Banding
Arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III Elaborasi Tema ini membahas tentang Pengertian Tema, Interpreasi
Tema, Keterkaitan Tema dengan Judul, dan Studi Banding Arsitektur yang
mempunyai fungsi sejenis.

BAB IV ANALISIS

BAB IV Analisis ini membahas tentang Analisis Kondisi Tapak dan


Lingkungan (lokasi, kondisi lahan, potensi lahan, peraturan, Bangunan sekitar,
prasarana, karakter lingkungan, pemandangan, orientasi, lalu lintas, sirkulasi, dll),
Analisis Fungsional (ruang, suasana ruang, dan bentuk), Analisis Teknologi (struktur,
konstruksi, utilitas, dan tata lingkungan), Analisis dan Penerapan Tema (pendekatan
perancangan), dan Kesimpulan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V Konsep Perancangan ini membahas tentang Konsep Dasar, Konsep


Perancangan Tapak, Konsep Perancangan Bangunan, Konsep Perancangan Struktur
Bangunan, Konsep Dasar Struktur dan Konstruktsi, Konsep Pemilihan Jenis Struktur,
Bahan dan Sistem Konstruksi, Konsep Metoda Membangun dan Tahapan
Pembangunan, Perhitungan Umum Dimensi struktur dan Konstruksi, Konsep
Perancangan Utilitas Bangunan ( Penyediaan air bersih, Pengelolaan limbah, air hujan
dan drainase, Penanggulangan kebakaran, Elektrikal, Transportasi vertikal, Penangkal
petir, dan Penunjang lain.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI Perancangan Arsitektur ini membahas tentang Hasil Rancangan


(Rancangan Arsitektur, Maket, dan Poster), Hasil Rancangan diformatkan ke dalam
Kertas A3, Maket disajikan dalam bentuk digital ukuran 4R pada kertas foto A4,
Poster disajikan dalam kertas putih A4, dan semua foto harus asli (bukan fotocopi)
untuk semua duplikat laporan.

Anda mungkin juga menyukai