Anda di halaman 1dari 5

Pupuk merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur

hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Berdasarkan bentuknya pupuk organik
dibedakan menjadi dua, yakni pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk cair merupakan larutan
yang berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman yang mudah larut.
Kelebihan pupuk cair adalah mampu memberikan hara sesuai kebutuhan tanaman. Selain itu,
pemberiannya lebih merata dan kepekatannya dapat diatur secara kebutuhan tanaman
(Hadisuwito 2012). Pupuk cair dapat digunakan dalam analsis kadar fosfor, dengan metode
spektrofotometri menggunakan alat spketrofotometer.
Penentuan kadar fosfor dalam pupuk cair dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
langsung diuji dan dengan cara pengenceran terlebih dahulu. Perlakuan yang berbeda tersebut
bertujuan untuk memabandingkan kadar fosfor yang terkandung didalam pupuk cair. Pupuk
cair yang langsung diuji hanya demgan memasukkan 1,00 mL pupuk cair ke dalam labu takar
100 mL, kemudia ditambahkan dengan pereaksi molibdat-vanadat sebanyak 10 mL.
Penambahan pereaksi tersebut bertujuan untuk membentuk senyawa kompleks berwarna
kuning antara fosfor dengan pereaksi molibdat-vanadat, setelah itu larutan tersebut langsung
dapat diukur serapannya dengan spektrofotometer.
Cara yang kedua dilakukan dengan pengenceran 5x dan 10x yaitu 1,00 mL pupuk cair
diencerkan kedalam labu takar 100 mL. Larutan tersebut dipipet 20 mL untuk 5x pengenceran
dan 10 mL untuk 10x pengenceran dalam labu takar 100 mL. Pengenceran tersebut dapat
dijadikan sebagai faktor pengenceran dalam perhitungan kadar fosfor. Larutan yang telah
diencerkan ditambahkan dengan pereaksi molibdat-vanadat, penambahan tersebut untuk
membentuk senyawa kompleks berwarna. Senyawa kompleks berwarna kuning dalam larutan
harus langsung diukur serapannya menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang sebesar 420 nm. Panjang gelombang tersebut merupakan panjang gelombang
maksimum untuk senyawa kompleks berwarna kuning yang terbentuk.
Panjang gelombang yang digunakan harus merupakan panjang gelombang maksimum,
karena dengan menggunakan panjang gelombang maksimum serapan yang diukur pada
sampel maupun larutan standar dapat terukur semua. Sampel pupuk cair yang telah diukur
serapannya dapat dihitung konsentrasinya dengan menggunakan persamaan reaksi yang telah
didapat dari deret standar. Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapat kadar fosfor dalam
pupuk cair sebagai berikut:

Tabel (berapa) Penentuan kadar fosfor dalam pupuk cair

Sampel Pengenceran Kadar (%b/v)

Pupuk Cair - 3,53

5x 11,30

10x 18,60

Berdasarkan percobaan penentuan kadar fosfor dalam pupuk cair didapatkan hasil seperti
Tabel ?, bahwa kadar yang dihasilkan berbeda beda untuk setiap perlakuan pada sampel.
Kadar fosfor yang paling tinggi dimiliki oleh sampel dengan perlakuan pengenceran 10x,
seharusnya sampel dengan beberapa perlakuan tersebut miliki kadar yang hampir sama,
karena kadar yang dihitung merupakan kadar fosfor yang bersalah dari 1,00 mL sampel
pupuk cair yang dipipet pertama kali. Menurut standar Peraturan Menteri Pertanian
No.70/Permentan/SR.140/10/2011 kadar fosfor pada pupuk cair sebesar 3-6%, sampel pupuk
cair yang masih dalam batas yaitu pupuk cair yang tanpa pengenceran, seharunya semua
sampel memiliki kadar yang sama. Kadar yang dihasilkan berbeda kemungkinan terdapat
beberapa pengotor yang ikut terukur, sehingga kadar yang dihasilkan berbeda-beda.

Hadisuwito S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Jakarta (ID): PT AgroMedia Pustaka

lAMPIRAN

Lampiran 1 Pengukuran absorbans standar

Larutan [P2O5] (ppm) Volume Absorbans Absorbans


KH2PO4 (mL) terukur (A) terkoreksi (A)

Standar 1 0 0,00 0,343 0,000


Standar 2 1 0,20 0,361 0,018
Standar 3 2 0,40 0,385 0,042
Standar 4 3 0,60 0,423 0,080
Standar 5 4 0,80 0,431 0,088
Standar 6 5 1,00 0,469 0,126

Reaksi :
Bobot KH2SO4 = 0,240 g
Perhitungan :
mol P2O5 = mol KH2SO4
Perhitungan Volume standar
A. Konsentrasi 1,00 ppm

B. Konsentrasi 2,00 ppm

C. Konsentrasi 3,00 ppm

D. Konsentrasi 4,00 ppm

E. Konsentrasi 5,00 ppm

Lampiran 2 Penentuan kadar fosfor dalam pupuk pdat dan cair


Sampel Faktor Absorban Absorbans [P2O5] (ppm) Kadar [P2O5]
pengenceran terukur (A) terkoreksi
(A)
Pupuk padat 5x 0,433 0,090 3,75 14,50 %b/b
10x 0,446 0,103 4,25 24,84 %b/b
Pupuk cair - 0,428 0,085 3,53 3,53 %b/v
5x 0,386 0,043 1,86 11,30 %b/b
10x 0,396 0,053 2,26 18,60 %b/b
Reaksi : P organik + c6H8O7 P2O5
P2O5 + 3H2O 2H3PO4
2H3PO4 + 4( NH4)6Mo7O24 + NH4VO3 4(NH3)3PO4NH4VO3.14MoO3 + 6H2O
Contoh perhitungan pupuk padat 5x pengenceran

Kadar pupuk padat 5x pengenceran

Kadar pupuk cair 5x pengenceran

Keterangan :

Pupuk padat

Pupupk cair

Anda mungkin juga menyukai