php/naval
Analisa Olah Gerak Dan Kekuatan Kapal Ikan PVC 15 GT di Laut Jawa
Moh. Hasan sidiq1), Deddy Chrismianto1), Imam Pujo Mulyatno1)
1)
Laboratorium Hidrodinamika
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
*)
e-mail :mohammadhasan.sidiq11@gmail.com
Abstrak
Pertimbangan dari data penelitian terdahulu didapat kapal model U2 dan V2 kapal ikan berbahan PVC 15 GT
memiliki kemampuan stabilitas dan hambatan memenuhi standar IMO. Maka penulis melanjutkan penelitian dengan
menganalisa olah gerak, slamming, deckwetness dan kekuatan. Dengan software olah gerak kapal di dapat model U2
dan V2, pada kapal U2 diperoleh Rolling pada 90o adalah 5,81 deg, velocity 0,113932 rad/s, acceleration, 0,1812
rad/s2, slamming pada 45o adalah 0,3309 slamming/jam, Hasil perhitungan probabilitas dan intensitas slamming
menunjukkan bahwa kapal U2 memenuhi standar di sudut 45o probabilitas Nordforsk ’89 karena memiliki probabilitas
slamming dibawah 0,003 atau 0,3%, Deckwetness pada 45o adalah 4,16131 deckwetness/jam, dan dihasilkan tegangan
terbesar terjadi pada moment saging di bagian alas dengan 1,04 Mpa. Sementara, tegangan paling kecil terjadi pada
moment tenang pada bagian struktur sebesar 0.34 MPa.Pada kapal V2, di peroleh Rolling 45o adalah 4,13 deg,
velocity 0,03617rad/s, acceleration 0,03167 rad/s2 Slaming pada 45o adalah 4,236 slamming/jam. Hasil perhitungan
probabilitas dan intensitas slamming menunjukkan bahwa kapal U2 memenuhi standar sudut 45o probabilitas
Nordforsk ’89 karena memiliki probabilitas slamming dibawah 0,003 atau 0,3%, Deckwetness pada 45o adalah 29,436
deckwetness/jam, Kekuatan dapat diketahui tegangan terbesar terjadi pada moment saging di bagian alas dengan 1,42
Mpa. tegangan paling kecil terjadi pada moment tenang pada bagian struktur sebesar 0.26 MPa.
Kata Kunci : PVC, olah gerak kapal, slamming, deckwetness, kekuatan kapal.
Objek yang menjadi fokus pada penelitian 2.5. Perhitungan Deck Wetness
ini adalah kapal dengan desain U2 dan V2.
- 2 (1)
Nilai Deck Wetness = Exp (F /2(Mo))
Tabel 1. Ukuran kapal U2 .
Nama Ukuran Dimana F adalah Freeboardkapal, Mo adalah nilai
LoA 18,50 m 0
FP relative vertical motion (M0) 180 .
LWL 17,491 m
B 2,848 m
T 0,903 m
2.6. Perhitungan slamming
Tabel 2. Ukuran kapal V2
Untuk menganalisa probabilitas slamming
Nama Ukuran
LoA 18,50 m menggunakan persamaan 2 dan untuk menghitung
LWL 17,489 m intensitas slamming perdetik menggunakan
B 2,349 m Persamaan 3
T 0,92 m
P{slamming} = 𝑒𝑥𝑝−𝑦 (2)
2.2. Permodelan dan Variasi kapal
1 2𝑚0𝑅
𝑁𝑤 = √ 𝑥 P{𝑠𝑙𝑎𝑚𝑚𝑖𝑛𝑔} (3)
Model kapal PVC dengan bentuk lambung U 2𝜋 2𝑚2𝑅
dan V, parameter yang digunakan adalah sebagai
berikut
dimana y adalah 𝑇 2 /2𝑚0𝑠 +𝑉𝑐𝑟2 /2𝑚2𝑠 , T adalah
jarak antara dasar haluan ke permukaan air (sarat
Parameter Tetap:
kapal), 𝑉𝑐𝑟 adalah velocity treshold (kecepatan
1. Ukuran kapal
2. Bentuk lambung U ambang) 0,093 (𝑔𝐿)1/2 , 𝑁𝑤 adalah intensitas
3. Bentuk lambung V kejadian slamming perdetik, 𝑀0𝑟 adalah luasan
dibawah kurva spektrum respon momen ke – 0,
𝑀2𝑟 adalah luasan dibawah kurva kpektrum
Parameter Perubah:
respon momen ke – 2
1. Kecepatan
2. Gelombang
2.7. Perhitungan kekuatan
2.3. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam
2.7.1 perhitungan dan pengecekan tegangan
Penelitian
kapal V
Alat yang digunakan untuk membantu dalam H = 76,019 cm Y(na) = 49,511 cm
penelitian ini adalah sebuah laptop dengan
spesifikasi sebagai berikut: Ina = 5949845 cm4
1. Operating system: Windows 10 Education
L = 18,3 m k=1
2.7.2 Perhitungan dan pengecekan tegangan Analisa olah gerak kapal menggunakan
kapal U software Maxsurf Motion dengan memperhatikan
beberapa hal dari hasil analisa stabilitas. Pada
H = 74,269 cm Y(na) = 51,261 cm menu “mass distribution” dan “draft and trim”,
titik berat dan sudut trim kapal disamakan dengan
Ina = 3361000 cm4 hasil analisa dari maxsurf stability. Pada
penelitian ini, kondisi yang dianalisa olah
L = 18,3 m k=1 geraknya yaitu kondisi kapal saat muatan penuh.
Sedangkan kriteria yang digunakan untuk analisa
Pada kondisi Air Tenang olah gerak yaitu Tello 2009.[4]
Dari tabel momen kondisi air tenang didapat
Mmax = 2.282563 tonne.m = 228319.8237kg.cm Tabel 3. Kriteria Olah Gerak Kapal Tello 2009
No Criteria Prescribe Max.
Pada Geladak (dalam hal ini kondisi geladak Value
mengalami beban tarik) 1 C1 Roll 6° (rms)
W Deck = Ina/Ydeck, dimana Ydeck = H-Y(na) = 2 C2 Pitch 3° (rms)
23.008 cm 3 Lateral acceleration 0,1 g (rms)
(at bridge, working
deck FP, working deck
Maka W Deck = 45254.33cm3 AP)
4 Vertical acceleration 0,2 g (rms)
Deck = Mmax/W Deck = 3,48 kg/cm2 = 0.34 (at bridge, working
N/mm2 deck FP, working deck
AP)
Pada Bottom (dalam hal ini kondisi geladak
mengalami beban tekan) Analisa dilakukan untuk sudut 45° (stern
W Bottom = Ina/Ybott, dimana Ybott = Y(na) quarting), 90° (beam sea), 135° (bow quartering),
dan 180° (head sea) dengan tinggi gelombang 0.7
= 23.008 cm
m dan periode gelombang 5,9 detik dengan
Maka W Bottom = 45254.33cm3 Bottom = Mmax spektrum gelombang JONSWAP (Joint North Sea
Wave Project).[5]
/ W Bottom = 3,48 kg/cm2 = 0,34 N/mm2
Tabel 4 merupakan nilai motion dan velocity
dari kapal model U2 dengan 4 derajat pada
kecepatan 10 knot dan periode gelombang 0,7
Jurnal Teknik Perkapalan, Vol. 7, No. 1 Januari 2019 68
180 0.118 m 0 m/s
Tabel 4. Perhitungan olah gerak untuk kapal U2 45 4.13 deg 0.03617 rad/s
kecepatan 10 knot Rolling 90 0.3 deg 0.0072 rad/s
135 0.092 deg 0.0092 rad/s
180 0 0 rad/s
ITEM Wave Kapal U2
Heading Motion Velocity 45 0 deg 0.001269 rad/s
(deg) Pitching 90 0 deg 0 rad/s
135 0 deg 0 rad/s
45 0.127 m 0.07 m/s 180 0 deg 0.04266 rad/s
Heaving 90 0.164 m 0.19 m/s
135 0.147 m 0.225 m/s
180 0.136 m 0.219 m/s Tabel 7 merupakan nilai motion dan velocity
45 3.18 deg 0.073 rad/s
dari kapal model V2 dengan 4 derajat pada
Rolling 90 5.81 deg 0.181 rad/s kecepatan 10 knot dan periode gelombang 0,6
135 2.03 deg 0.044 rad/s
180 0 0 rad/s
Tabel 7. Perhitungan olah gerak untuk kapal V2
45 1.50 deg 0.0098 rad/s kecepatan 10 knot
Pitching 90 0.86 deg 0.0383 rad/s ITEM Wave Kapal V2
135 1.11 deg 0.1047 rad/s Heading Motion Velocity
180 1,20 deg 0.0426 rad/s (deg)
45 0m 0 m/s
Tabel 5 merupakan nilai motion dan velocity Heaving 90 0m 0 m/s
dari kapal model U2 dengan 4 derajat pada 135 0m 0 m/s
kecepatan 10 knot dan periode gelombang 0,6 180 0.136 m 0.219 m/s
Tabel 6 merupakan nilai motion dan velocity Tabel 8 merupakan nilai relative vertical
dari kapal model V2 dengan 4 derajat pada motion dari kapal U2 dan V2 dengan kcepatan 10
kecepatan 10 knot dan periode gelombang 0,7 knot.
Tabel 9. Nilai relative vertical velocity (Me) 1. Mencari moment maksimal melalui software
Maxsurf Stability
2. Menghitung modulus penampang kapal[8]
Dari data nilai mo dan m₂ maka didapat nilai 3. Menghitungan tegangan maksimal kapal
slamming tiap kecepatan kapal dan tinggi Pengecekan tegangan kapal sesuai tegangan
gelombang yang diuji. Nilai Perhitungan izin kapal yang di atur dalam BKI 2014 Vol. II
slamming selama 1 jam, didapatkan dengan cara bab V ayat C.1.[9]
nilai Nw dikali 3600 detik. Berikut adalah hasil 3.4.1. Perhitungan Tegangan Akibat beban
perhitungan probabilitas dan intensitas slamming Gelombang
Hasil perhitungan probabilitas dan intensitas
slamming pada table 4. menunjukkan bahwa kapal Pada tabel 11 dan table 12 disajikan data
U2 dan V2 yang memenuhi standar sudut 45 o hasil perhitungan tegangan kapal yang di
probabilitas Nordforsk ’89 karena memiliki akibatkan oleh beban gelombang.
probabilitas slamming dibawah 0,003 atau Tabel 11 merupakan hasil Analisa
0,3%.[7] tegangan akibat beban gelombang kapal U2
Probabilitas dan intensitas slamming terbesar dapat diketahui tegangan terbesar terjadi pada
adalah ketika kapal knot dengan sudut heading moment saging di bagian alas dengan 1,04 Mpa.
gelombang 180° head sea Sementara, tegangan paling kecil terjadi pada
moment tenang pada bagian struktur sebesar
3.3. Perhitungan Deck Wetness 0.34 MPa.
Deck Wetness adalah menurut criteria Rules
General Operability Limiting Criteria for Ship Tabel 11. Hasil Analisa Tegangan Akibat
(NORDFORSK, 1978) nilai maksimal Probability Beban Gelombang kapal U2
of Deck Wetness adalah 0,05. Hasil dari Moment Nmax(N.m) Top Bot
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 10. Sagging 68292.5 1.51 1.04
Hogging 50192.98 1.11 0.77
Tabel 10. Probability of Deck Wetness Air tenang 22384.3 0.49 0.34
Model Deg Mo Deck Pr
Tabel 12 merupakan hasil Analisa
Wetnees
Model U2 45 0.134 4.16 0.001 tegangan akibat beban gelombang kapal U2,
90 0.148 444.54 0.123 dapat diketahui tegangan terbesar terjadi pada
135 0.161 1672.38 0.464 moment saging di bagian alas dengan 1,42 Mpa.
180 0.237 3182,706 0.884 Sementara, tegangan paling kecil terjadi pada
Model V2 45 0.175 29.43 0.008 moment tenang pada bagian struktur sebesar 0.26
90 0.175 589.32 0.163 Mpa.
135 0.174 1429.74 0.397
180 0.174 1676.46 0.465 Tabel 12. Hasil Analisa Tegangan Akibat
Beban Gelombang kapal V2
Untuk probabilitas deck wetness, hasil dari Moment Nmax(N.m) Top Bot
tabel dan grafik menunjukkan bahwa Sagging 110815.1 0.92 1.42
kemungkinan air masuk geladak bahkan pada Hogging 113776.8 0.95 1.45
kecepatan 6 knot dengan ketinggian gelombang 1 Air tenang 20221.31 0.17 0.26
m adalah 5%. Menurut criteria RulesGeneral
Operability Limiting Criteria for Ship
(NORDFORSK, 1978) dimana nilai maksimal
Probability of Deck Wetness adalah 0,05 atau
5%[6]
1,00 300
MPa
250
0,50 200
Slamming/jam
0,00 150
Sagging Hogging Tenang
Gambar 3.
100 Grafik slamming kapal U2
50
sTop sBot
0
180 135 90 45
Gambar 1. Grafik tegangan kapal U2 deg ( o)
2,00
1,50
1,00
0,50
MPa
0,00
Sagging Hogging Tenang 2000
1000
Gambar 2. Grafik tegangan kapal V2
500
MPa.
0
Kekuatan dapat diketahui tegangan 180 135 90 45
terbesar terjadi pada moment saging di bagian deg (o )
alas dengan 1,42 Mpa. Sementara, tegangan
paling kecil terjadi pada moment tenang pada
bagian struktur sebesar 0.26 MPa Gambar 5. Grafik deck wetness V2
Dari dan analisa yang dilakukan terhadap [1] F. U. Teknik, teori bangunan kapal II.
Deckwetness/jam