Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PERAWATAN ANREAPI
KECAMATAN ANREAPI
Jln. Poros Pokko –Kunyi, No. - , Telp. 0811 4225 997, Kode Pos. 91351
Email : puskesmas_anreapi@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH FOLLOW UP TATA LAKSANA PMO TB PARU

a. Pendahuluan

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang dapat menyerang


siapa saja baik dewasa maupun anak-anak. Indonesia saat ini masih menempati
peringkat kelima jumlah penderita TB terbesar didunia. Pengendalian penyakit TB
di dasari pada penemuan dan pemantauan minum obat secara teratur kepada pasien,
penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan pengobatan
jangka panjang dengan obat yang adekuat. Penyakit TB dapat disembuhkan dengan
meminum obat anti TB secara teratur dalam jangka waktu tertentu. UPK Puskesmas
sudah melaksanakan program pengendalian penyakit TB berdasarkan strategi
DOTS, tetapi masih terdapat hambatan dalam pelaksanaannya. Didalam
pengendalian penyakit TB ini masalah yang sering terjadi adalah masih rendahnya
cakupan penemuan penderita TB baru dan masih sering terjadi ketidakteraturan
penderita didalam menjalankan pengobatan sehingga dikhawatirkan akan terjadi
kegagalan pengobatan, resistensi kuman terhadap obat. Apabila hambatan ini tidak
segera ditanggulangi maka dikhawatirkan penyakit TB dapat menular lebih luas
kepada masyarakat lainnnya.
b. Latar belakang
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas 10.255 jiwa.
Jumlah kasus TB Paru di wilayah bina Puskesmas tahun 2019 sebanyak 20 kasus
yaitu (68,9% % dari target 100%) yang mana jumlah kasus mengalami peningkatan
apabila dibandingkan pada tahun 2018 sebanyak 16 kasus, Oleh karena itu, upaya
pencegahan dan pemberantasan penyakit TB Paru masih harus ditingkatkan.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari
Dinas Kesehatan.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.
Latar belakang diadakannya pengawasan minum obat pada pasien secara rutin
guna mengawasi pasienTb paru yang melakukan pengobatan dirumah mereka
masing masing agar dapat terpantau secara teratur dan efisien dalam menjalankan
pengobatannya sampai selesai.

c. Tujuan
1. Tujuan umum :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata
rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat.
2. Tujuan khusus :
Tujuan yang diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan ini adalah meningkatnya
cakupan penemuan penderita TB baru agar dapat segera diobati, penderita teratur
dalam menjalani pengobatan, angka kesembuhan penderita TB meningkat, tidak
terjadi penularan penyakit TB kepada anggota keluarga maupun masyarakat
lainnya.

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Follow Up PMO 1. Melakukan wawancara kepada Keluarga pasien
TB Paru danmasyarakat di lingkungan sekitarnya
2. Merekap hasil wawancara
3. Pemeriksaan pada Laboraorium .
4. Pencatatan hasil dan pengumpulan data diri pasien
5. Pelaporan
6. Pemantauan minum obat,reaksi dan efek samping
obat pada pasien baru.
7. Penilaian indikator pengobatan pada pasien Tb
Paru
8. Rencana tidak lanjut

e. Cara melaksanakan kegiatan


1. Wawancara ke masyarakat setempat
2. Pengambilan sampel pada suspek
3. Pemeriksaan sampel
4. Pelaporan hasil
5. Pengobatan pada pasien yang dinyatakan terlambat minum obat.
6. pemantauan minum obat,dan keteraturannya
7. pemantaun tingkat keberhasilan pengobatan dan angka kesembuhan pada pasien
8. menganalisa hasil pengobatan dan evaluasi
9. pelaksanaan tindak lanjut

f. Sasaran
Keluarga pasien (PMO) TB Paru yang ada di wilayah kerja Puskesmas

g. Jadwal pelaksanaan kegiatan


No Kegiatan Tahun 2020
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des

1 PMO ke √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

pasien Tb
Paru

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan dilaksanakan setelah kegiatan selesai dilakukan
dan di laporkan wasor Tb paru di Dinas Kesehatan.

i. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan dan pelaporan merupakan satu elemen yanga sangat penting di system
informasi P2 Tb,Pencatatan dilakukan oleh petugas sesuai dengan formulir yang
ditentukan oleh dinas kesehatan.Pelaksanaan pelaporan dikirimkan oleh puskesmas
setiap bulan berjalan ke dinas kesehatan kabupaten.

Anreapi,02 Januari 2020


Mengetahui

Kepala UPTD Puskesmas Perawatan Anreapi Pelaksana Program TB Paru

drg. Indrawati Rahim Selvy,S.Kep


Nip19780906 200803 2 002 NIP. 19801024 200604 2 021

Anda mungkin juga menyukai