Anda di halaman 1dari 1

Luther

Ia sangat membantah pandangan Katolik mengenai indulgensi sebagaimana yang ia pahami, bahwa
kebebasan dari hukuman akibat dosa dapat dibeli dengan uang. Luther mengusulkan suatu diskusi
akademis seputar praktik dan keefektifan indulgensi dalam 95 Tesis karyanya tahun 1517.
Penolakannya untuk menarik kembali semua ajaran dalam tulisan-tulisannya atas permintaan Paus
Leo X pada 1520 dan Kaisar Romawi Suci Karl V pada 1521 di Sidang Worms mengakibatkan
ekskomunikasinya oleh sang paus serta pemakluman dirinya sebagai seorang pelanggar hukum oleh
sang kaisar.

Luther mengajarkan bahwa keselamatan dan, konsekuensinya, kehidupan kekal tidak diperoleh
dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh orang percaya semata-mata sebagai
anugerah bebas dari rahmat Allah melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai penebus dari dosa.
Teologinya menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan bahwa Alkitab adalah
satu-satunya sumber pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah dari Allah[3] serta menentang
sakerdotalisme dengan memandang semua orang Kristen sebagai imam yang kudus.[4] Mereka
yang mengidentifikasi diri dengan hal-hal tersebut, dan semua ajaran Luther yang lebih luas,
disebut Lutheran, kendati Luther bersikeras dengan Kristen ataupun Injili semata sebagai nama-
nama yang dapat diterima untuk menyebut individu yang mengakui Kristus.

Anda mungkin juga menyukai