I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi
kedua dimensi tersebut.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),
dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait
dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga
menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini
disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
II.Landasan
A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan
generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
B. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi
(competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan
adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan,standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
C. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
sedangkan Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah
Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2),
(3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1),
(2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan Ketentuan di
dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5), (13),
(14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2),
(3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2),
(3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal
14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1),
(2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
dan Menengah.
4. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah.
5. Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Penilaian Hasil belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan dasar dan
Menengah
Visi Program Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Negeri 1 Tanjungpanadan
Terwujudnya Proram Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran Yang Unggul Dalam
Prestasi, Terampil dan Profesional Dalam Bekerja, Mandiri, Berakhlak Mulia,
Berwawasan Lingkungan Berdasarkan IPTEKS dan IMTAQ
3. Membentuk kepribadian siswa yang berakhlak mulia, bertanggung jawab terhadap diri
dan lingkungannya, serta mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, asri, bersih, sehat serta ramah
lingkungan.
Misi Program Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Negeri 1 Tanjungpandan.
1. Melaksanakan Pembelajaran Program Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran yang
Efektif Untuk Menghasilkan SDM Yang Unggul, Kompetitif Dan Profesional Sesuai
Dengan Perkembangan IPTEKS Dan IMTAQ
2. Menghasilkan Lulusan Program Bisnis Daring dan Pemasaran Yang Memiliki Jiwa
Entrepreneurship Dan ProfesionalSesoai Dengan Kebutuhan DU/DI Serta
PembangunanNasional Pada Umumnya
3. Membentuk Kepribadian Siswa Program keahlian Bisnis Daring dan PemasaranYang
Berakhlak Mulia, Bertanggung Jawab Terhadap Diri Dan Lingkungannya, Serta Mampu
Mengembangkan Diri Secara Berkelanjutan
4. Menciptakan Lingkungan Belajar Program keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran Yang
Kondusif, Asri, Bersih, Sehat Serta Ramah Lingkungan
Tujuan Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran secara umum mengacu
pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai
Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Kompetensi
Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran adalah membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
1. Memahami dan menerapkan konsep marketing
2. Memahami dan merencakan kegiatan bisnis
3. Melaksanakan komunikasi bisnis
4. Melaksanakan penataan produk
5. Melaksanakan bisnis online
6. Melakukan administrasi tansaksi
7. Menciptakan sebuah produk kreatif dan jiwa kewirausahaan.
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.
Berdasarkan profil lulusan tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi Lulusan
SMK/MAK dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 tahun dan SMK/MAK program
pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagaimana pada Tabel 1,
Tabel 2, dan Tabel 3.
Untuk kompetensi inti dan kompetensi dasar tersebut mengacu pada keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor :
330/D.D5/Kep/KR/2017Tanggal : 09 Juni 2017
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional
(A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program
Keahlian (C2), Dan Kompetensi Keahlian(C3)
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua BidangKeahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1.3 Bersyukur atas peran dan fungsi 2.3 Bersikap santun menurut peran
suara hati untuk bertindak dan fungsi suara hati untuk
secara benar dan tepat bertindak secara benar dan
sehingga dapat berelasi dengan tepat sehingga dapatberelasi
Sesamanya dengan sesamanya
1.4 Bertanggung jawab terhadap 2.4 Bersikap kritis terhadap
perkembangan mass media, pengaruh massmedia, ideologi
ideologi dan gaya hidup dan gaya hidup yang
Berkembang
1.5 Beriman kepada Allah melalui 2.5 Responsif dan proaktif dalam
Kitab Suci dan Tradisi sebagai mengembangkan pemahaman
dasar iman kristiani tentang Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani
1.6 Percaya kepada Yesus Kristus 2.6 Bertanggung jawab untuk ikut
yang datang untuk mewartakan mewartakan dan
dan memperjuangkan Kerajaan memperjuangkan Kerajaan Allah
Allah seturut teladan YesusKristus
1.7 Percaya pada pribadi Yesus 2.7 Peduli terhadap orang lain
Kristus yang rela menderita, seperti pribadi Yesus Kristus
sengsara, wafat,dan bangkit yang rela menderita, sengsara,
demi kebahagiaan manusia wafat,dan bangkit demi
kebahagiaan manusia
1.12 1.12 Mengakui sifat-sifat Gereja 2.12 2.12 Peduli pada sifat-sifat Gereja
sebagai dasar panggilan untuk sebagai dasar panggilan untuk
merasul dan memperjuangkan merasul dan memperjuangkan
1.14 1.14 Mengakui tugas pokok Gereja2.14 2.14 Bertanggungjawab atas tugas
sesuai kedudukan dan peranannya pokok Gereja sesuai dengan
sebagai murid kedudukan danperanannya
Yesus Kristus sebagai murid Yesus Kristus
3.2 Menganalisis jati diri sebagai 4.2 Menyajikan jati diri sebagai
perempuan atau laki-laki yang perempuan atau laki-laki yang
saling melengkapi saling melengkapi
3.3 Menjabarkan peran dan fungsi 4.3 Mengamalkan peran dan fungsi
suara hati sehingga dapat suara hati sehingga dapat
berelasi dengan sesamanya berelasi dengan sesamanya
3.6 Memahami ajaran Catur Warna 4.6 Menyajikan ajaran Catur Warna
dalam susastra Hindu dalam susastra Hindu
3.11 Memahami ajaran Wibhuti Marga 4.11 Menyajikan ajaran Wibhuti Marga
dalam kehidupan dalam kehidupan
3.12 Memahami kitab Manawa 4.12 Menyajikan kitab Manawa
Dharma Sastra sebagai kitab Dharma Sastra sebagai kitab
hukum Hindu hukum Hindu
3.13 Memahami nilai-nilai ajaran 4.13 Menalar nilai-nilai ajaran Nwrtti
Nwrtti dan Prawrtti Margadalam dan Prawrtti Marga
kehidupan dalamKehidupan
3.14 Memahami hakekat ajaranCatur 4.14 Menalar ajaran Catur Purusha
Purusha dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi
berdasarkan perspektif Pancasila manusia berdasarkan perspektif
sebagai anugerah Tuhan yang Pancasila dalam kehidupan
Maha Esa berbangsa danBernegara
3.45 Menganalisis struktur dan ciri 4.45 Menyusun teks iklan sesuai
kebahasaan teks iklan sesuai bidang bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis
4.46 Menyusun opini dalam bentuk
3.46 Mengevaluasi informasi, baik
artikel berkaitan dengan bidang
fakta maupun opini, dalam sebuah
pekerjaan
artikel berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang
Dibaca
4.47 Mengonstruksi sebuah artikel
3.47 Menganalisis kebahasaan artikel
berkaitan bidang pekerjaan dengan
dan/atau buku ilmiah berkaitan
memerhatikan fakta
dengan bidang
dan kebahasaan
Pekerjaan
4.48 Menyajikan simpulan sistematika
3.48 Mendeskripsikan isi dan
dan unsur-unsur isi surat dinas
sistematika surat dinas berkaitan
berkaitan dengan
dengan bidang pekerjaan
bidang pekerjaan baik secara lisan
maupun tulis
MataPelajaran : I PA
JamPelajaran : 72 JP (@ 45Menit)
Program
BIDANG PROGRAM NOMOR Pendidikan
NO. KOMPETENSI KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
Perkantoran Tata Kelola
Perkantoran
7.3 Akuntansi 7.3.1 Akuntansi dan
dan Keuangan 111 V
Keuangan Lembaga
Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1) Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, (2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (3)
Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) Sejarah Indonesia, dan (6) Bahasa Inggris
dan Bahasa Asing Lainnya.
Muatan Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan
(2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Sedangkan Muatan Peminatan
Kejuruan terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2)
Dasar Program Keahlian; dan (3) Kompetensi Keahlian.
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75 75 75 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75 75 75 75
4 Matematika 75 75 75 75 75 75
5 Sejarah Indonesia 75 75 75 75 75 75
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 75 75 75 75 75 75
B Muatan Kewilayahan
7 Seni Budaya 75 75 75 75 75 75
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 75 75 75 75 75 75
C Peminatan Kejuruan 75 75 75 75 75 75
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
Pegorganisasian
No. Nama Model Sifat
Kegiatan
Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain OSIS, UKS, dan
PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga dalam bentuk antara lain kelompok
atau klub yang kegiatan ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan
dengan konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti klub
sepak bola, klub bola voli, atletik, klub basket, klub Futsal dan Silat.
JENIS
NO KOMPETENSI DASAR PESERTA
EKSTRAKURIKULER
DIDIK
1 Kesenian : Memadukan unsur budaya untuk
a. Tari Kreasi menghasilkan kreasi gerak tari.
Memainkan dan mengkolaborasikan
alat musik , untuk menghasilkan
karya seni tari kreasi.
JENIS
NO KOMPETENSI DASAR PESERTA
EKSTRAKURIKULER
DIDIK
a. bola Basket Memainkan bola basket
b. Futsal Memainkan futsal
c. Silat dan Karate Memainkan bela diri pencak silat
dan karate
d. Sepak Bola Memainkan bola kaki
e. Volly Memainkan bola volly
f. atletik Melakukan atletik
wali kelas, dan guru BK, tetapi juga informasi lain yang relevan dan valid yang
diterima dari berbagai sumber.
Penilaian sikap oleh guru dapat diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian
antarteman. Teknik ini dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan pembentukan
karakter peserta didik, yanghasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data
konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
Selanjutnya, wali kelas mengumpulkan data/informasi dari hasil penilaian sikap
yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan/atau penilaian diri dan antar
teman kemudian merangkumnya menjadi deskripsi (bukan angka atau predikat)
yang mengambarkan perilaku peserta didik.
Dilaksanakan sekurang-
Penilaian antar teman
Penunjang kurangnya 1 (satu) kali
dan Penilaian diri
menjelang UAS
1. Observasi
Instrumen yang digunakan dalam observasi berupa lembar observasi, rubrik
penilaian sikap, dan/atau jurnal.Lembar observasi atau jurnaltersebut berisi kolom
catatan perilakuyang diisi oleh guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru
BKberdasarkan hasil pengamatan dari perilaku peserta didik selama satu semester.
Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam jurnaladalah perilaku yang menonjol
yang berkaitan dengan butir-butir sikap terkait pembinaan karakter dan penguasaan
kompetensiJurnal sikap memuat deskripsi perilaku yang dilengkapi dengan waktu
dan tempat teramatinya perilaku tersebut. Penilaian sikap yang dilakukan dengan
rubrik penilaian sikap dilaksanakan secara terintegrasi pada penilaian kinerja. Pada
penilaian sikap yang diperoleh dari rubrik penilaian sikap, catatan sikap dapat
diperoleh dari deskripsi indikator sikap pada rubrik atau catatan tambahan dari guru.
Catatan sikap tersebut lebih lanjut dapat dicantumkan pada jurnal.
Berdasarkankumpulan catatan tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap
untuk satu semester.
Berikut ini contoh lembar observasi selama satu semester (Tabel 3.2).
Sekolahdapat menggunakan lembar observasi dengan format lain, misalnya dengan
menambahkan kolom saran tindak lanjut.
Tabel 3.2 Contoh Jurnal Sikap
Nilai utama
Nama Peserta Catatan Penguatan
No Tanggal Rombel
didik Perilaku Pendidikan
Karakter
1
2
3
4
6. Butir sikap tersebut meliputi nilai-nilai yang diamati dalam PPK (Tabel 3.1)
7. Perilaku yang menonjol dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-
butir sikap (perilaku) yang hendak ditanamkan melalui pembelajaran yang
saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi
dapat mencakup butir-butir nilai sikap lainnya yang ditanamkan dalam
semester itu selama butir nilai sikap tersebut ditunjukkan oleh peserta
didik melalui perilakunya;
8. Perilaku peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan tidak perlu
dicatat dan dianggap peserta didik menunjukkan perilaku sesuai harapan.
Tabel 3.3 Contoh Penilaian Sikap
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Tanjungpandan
Kelas/Semester : XI/Semester I
Tahun pelajaran : 2018/2019
Nama Guru : Burhanuddin Husen
Nilai
Nama utama
No Waktu Peserta Rombel Catatan Perilaku Penguatan
didik Pendidikan
Karakter
1 21/07/18 Cakra XITKJ1 Tidak mengikuti sholat Religius
Jumat yang
diselenggarakan di
sekolah.
Indra XITKJ1 Mengganggu teman yang Religius
sedang berdoa sebelum
makan siang di kantin.
2 06/08/18 Solahuddin XITKJ1 Mengajak temannya untuk Religius
berdoa sebelum
pertandingan sepakbola di
lapangan olahraga
sekolah.
Wempy XITKJ1 Mengingatkan temannya Religius
untuk melaksanakan
sholat Dzuhur di sekolah.
3 22/09/18 Irma XITKJ1 Ikut membantu temannya Religius
untuk mempersiapkan
perayaan keagamaan
yang berbeda dengan
agamanya di sekolah.
Indra XITKJ1 Menjadi anggota panitia Religius
perayaan keagamaan di
sekolah.
KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN Page 132
KURIKULUM SMK NEGERI 1 TANJUNGPANDAN 2018
Nilai
Nama utama
No Waktu Peserta Rombel Catatan Perilaku Penguatan
didik Pendidikan
Karakter
4 18/11/18 Solahuddin XITKJ1 Mengajak temannya untuk Religius
berdoa sebelum praktik
memasak di ruang
keterampilan.
5 14/12/18 Cakra XITKJ1 Tidak mengikuti sholat Religius
Jumat yang
diselenggarakan di
sekolah.
6 21/12/18 Indra XITKJ1 Mengganggu teman yang Religius
sedang berdoa sebelum
makan siang di kantin.
7 11/07/18 Irma XITKJ1 Menolong orang lanjut usia Gotong
untuk menyeberang jalan royong
di depan sekolah.
8 26/08/18 Indra XITKJ1 Berbohong ketika ditanya Integritas
alasan tidak masuk
sekolah di ruang guru.
9 07/09/18 Solahuddin XITKJ1 Menyerahkan dompet Integritas
yang ditemukannya di
halaman sekolah kepada
Satpam sekolah.
10 25/09/18 Cakra XITKJ1 Tidak menyerahkan “surat Integritas
ijin tidak masuk sekolah”
dari orangtuanya kepada
guru.
11 27/10/18 Indra XITKJ1 Terlambat mengikuti Nasionalis
upacara di sekolah.
12 08/12/18 Indra XITKJ1 Mempengaruhi teman Nasionalis
untuk tidak masuk
sekolah.
13 15/12/18 Solahuddin XITKJ1 Memungut sampah yang Nasionalis
berserakan di halam
sekolah.
14 17/12/18 Wempy XITKJ1 Mengkoordinir teman- Gotong-
teman sekelasnya royong
mengumpulkan bantuan
untuk korban bencana
alam.
15 16/08/18 Abdul Majid XITKJ3 Meja kerja sangat Integritas
berantakan
16 25/08/16 Indra XITKJ1 Bermain-main dengan Integritas
bahan dan peralatan
Nilai
Nama utama
No Waktu Peserta Rombel Catatan Perilaku Penguatan
didik Pendidikan
Karakter
praktik yang berbahaya
17 25/08/16 Wempy XITKJ1 Bermain-main dengan Integritas
bahan dan peralatan
praktik yang berbahaya
Keterangan: contoh format di atas dapat digunakan untuk guru mata pelajaran dan
guru BK.
2. Penilaian Diri
Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan teknik penilaian terhadap diri
sendiri (peserta didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki dalam berperilaku. Hasil penilaian diri peserta didik dapat digunakan sebagai
data konfirmasi. Selain itu penilaian diri peserta didik juga dapat digunakan untuk
menumbuhkan nilai-nilai kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi atau
mawas diri.Hasil penilaian persepsi diri peserta didik juga dapat digunakan sebagai
dasar bagi guru dalam memberi bimbingan dan motivasi. Contoh format penilaian
diri ditunjukkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Contoh Lembar Penilaian Diri Sikap Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
Hasil penilaian diri perlu ditindaklanjuti oleh wali kelas danguru BP/BK dengan
melakukan pembinaan terhadap peserta didik yang belum menunjukkan sikap yang
diharapkan.
3. Penilaian Antarteman
Penilaian antarteman merupakan teknik penilaianyang dilakukan oleh seorang
peserta didik (penilai) terhadap peserta didik yang lain terkait dengan sikap/perilaku
peserta didik yang dinilai. Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian antarteman juga dapat
digunakan untuk menumbuhkan beberapa nilai seperti kejujuran, tenggang rasa,
apresiasi, dan objektivitas.Penilaian antarteman paling baik dilakukan pada saat
peserta didik melakukan kegiatan berkelompok.Contoh penilaian antarteman
ditunjukkan pada Tabel 3.5.
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Teman saya tidak menyontek dalam mengerjakan ujian
Teman saya tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin
2
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
Teman saya mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
3
apa adanya
Teman saya melaporkan data atau informasi apa adanya
4
........
5
........
6
Jumlah
Keterangan: Pernyataan dapat diubah atau ditambah sesuai dengan
kondisi satuan pendidikan
Seluruh catatan dari hasil penilaian sikap lebih lanjut dapat dicantumkan pada
bagian catatan pembinaan karakter yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
laporan hasil belajar siswa.
B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian aspek
kemampuan pada Taksonomi Bloom dan revisinya. Kemampuan yang dimaksud
adalah mulai dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengkreasi pada tiap KD. Penilaian pengetahuan dimulai dengan
perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Perencanaan metode dan teknik penilaian pengetahuan oleh
pendidik mengacu kepada KD. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu
mengidentifikasi setiap KD dan/atau materi pembelajaran untuk selanjutnya memilih
teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik yang akan dinilai.
Penilaian pengetahuan dilakukan tidak semata-mata untuk mengetahui apakah
peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), tetapi penilaian
juga ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses
pembelajaran. Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta didik
dan guru merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera
digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan
KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN Page 136
KURIKULUM SMK NEGERI 1 TANJUNGPANDAN 2018
Tes Lisan
Wawancara
Penilaian
Pengetahuan
Penugasan Tugas yang dilakukan secara
individu dan kelompok
Dokumen/sertifikat sebagai
Portofolio
bukti pencapaian
kompetensi/prestasi
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tulisan untuk
mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta didik. Tes
tertulis menuntut adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai
representasi dari kemampuan yang dimilikinya. Instrumen tes tertulis dapat berupa
soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
Bentuk soal yang sering digunakan pada jenjang SMK adalah pilihan ganda (PG) dan
uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Penyusunan kisi-kisi.
No No Bentu
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
. Soal k Soal
1 3.1 Memahami Web Server Disajikan beberapa 1 PG
teknologi aplikasi aplikasi. Peserta didik
web server dapat mengidentifikasi
teknologi webserver
2 3.2 Menerapkan Dasar Disajikan kasus. 2 PG
dasar Pemrograman Peserta didik dapat
pemrograman menentukan
pada web server flowchartnya
Disajikan kasus, 3 Uraian
peserta didik dapat
menguraikannya
dalam flowchart
Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu
jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh
(distractor). Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.
Substansi/Materi
o Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
o Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK: Urgensi,
Keberlanjutan, Relevansi, dan Keterpakaian).
o Pilihan jawaban homogen dan logis.
o Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
Konstruksi
o Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
o Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
o Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
o Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
o Gambar/grafik/tabel/diagram dsb. jelas dan berfungsi.
o Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
o Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua
jawaban benar” atau “semua jawaban salah”.
o Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun
berdasarkan besar kecilnya angka atau kronologis kejadian.
o Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
o Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia.
o Menggunakan bahasa yang komunikatif.
o Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang
sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
o Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Soal Uraian
Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadi
perbedaan kekuatan sinyal wifi pada gambar
tersebut dalam suatu ruangan!
Skor Maksimal 7
C
atatan :
d. Analisis butir soal secara kualitatif (telaah soal) dan/atau kuantitatif sebelum
soal diujikan.
2. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan oleh pendidik berupa daftar
pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya jawab dengan
peserta didik. Tes lisan menumbuhkan sikap berani berpendapat. Jawaban peserta
didik dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Kriteria instrumen tes lisan:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada
kompetensi dasar yang dinilai
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta didik dalam mengonstruksi
jawabannya sendiri.
Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.
Tes lisan umumnya digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung
yang berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang materi
yang akan atau sedang diajarkan (fungsi formatif). Tes lisan juga dapat digunakan
untuk melihat perilaku peserta didik, ketertarikan peserta didik, dan motivasi peserta
didik terhadap materi yang diajarkan.
Contoh Soal Lisan
Kunci jawaban
Pengembangbiakan tanaman mangga dapat dilakukan dengan cara :
1. Pencangkokan
2. Pembibitan
3. Okulasi
4. Stek atau penyetekan
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur
dan/atau meningkatkan pengetahuan dari materi yang sudah dipelajari. Penugasan
yang digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan dapat dilakukan setelah
proses pembelajaran sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran. Penugasan
dapat berupa pekerjaan rumah yang dikerjakan secara individu atau kelompok
sesuai dengan karakteristik tugas. Dalam penugasan ini lebih ditekankan pada
pemecahan masalah dan tugas produktif yang lainnya. Kriteria instrumen penugasan
sebagai berikut:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian
dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
Tabel 3.8 Contoh Perencanaan Penugasan
PERENCANAAN PENUGASAN
Kompetensi Keahlian : Rekayasa Perangkat Lunak
Mata Pelajaran : Pemrograman WebDinamis
Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan dasar pemrograman pada web server
3.5 Menerapkan pustaka standar dalam program
Kelas : XI
KOMPETENSI INDIKATOR
SOAL DAN RINCIAN TUGAS
DASAR SOAL
dasar didik dapat menampilkan tayangan sebagai
pemrograman menerapkan dasar berikut:
pada web server pemrograman pada
web server 1 Andi
2 Nurma
3 Jamal
4 Adit
5 Kokom
6 Yanto
Apakah ada Yanto dalam
daftar? Ya
Rincian tugas :
1. Penugasan dilakukan secara
individual
2. Buat laporan penugasan dengan
format
BAB I Pendahuluan
a. tujuan
b. landasan teori
BAB II Pelaksanaan
a. flowchart
b. baris program
c. penjelasan
BAB III Penutup
a. kesimpulan
b. saran
3. Dikerjakan selama 1 minggu
skor perolehan
Nilai 100
skor maksimal
1 Adi 10 7 7 8 8 40 70
... ... ... ... ... ... ... ... ...
4. Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio
yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Guru dapat
memilih tipe portofolio yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau
konteks mata pelajaran. Untuk penilaian pengetahuan menggunakan teknik
portofolio di SMK dokumentasi yang dapat digunakan yakni kumpulan dari hasil tes
tulis, lisan dan/atau penugasan peserta didik.
Portofolio setiap peserta didik disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi
tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan
dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semesterkumpulan dokumen tersebut
digunakan sebagai referensi tambahan untuk mendeskripsikan pencapaian
pengetahuan secara deskriptif. Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian
portofolio asesmen pengetahuan di sekolah:
1) Hasil penilaian asli peserta didik;
2) Dokumen yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh peserta didik
dan guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan peserta didik mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen
portofolio.
C. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuanpeserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuanuntuk
KOMPETENSI KEAHLIAN BISNIS DARING DAN PEMASARAN Page 148
KURIKULUM SMK NEGERI 1 TANJUNGPANDAN 2018
1. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari
masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran yang meliputi domain
sikap, pengetahuan dan keterampilam. Penilaian kinerja dalam bentuk lainnya
adalah penilaian kinerja yang menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan komponen input, proses dan output akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, serta mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effects) dan dampak pengiring
(nurturant effects) dari pembelajaran.
Penilaian kinerja sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas
pembelajaran seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel memberikan
analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat
dan sebagainya.
Penilaian kinerja mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
didik, baik dalam mengobservasi, menanya, menalar dan membangun jejaring.
Penilaian kinerja cenderung fokus pada tugas atau kontekstual, memungkinkan
peserta didik menunjukan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam kehidupan nyata (real life). Karenanya, penilaian kinerja sangat
relevan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran di SMK.
Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran yang
berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Penilaian kinerja yang
menekankan pada hasil (produk) biasa disebut penilaian produk, sedangkan
penilaian kinerja yang menekankan pada proses dan produk dapat disebut penilaian
praktik. Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya atau
kualitas produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1) keterampilan untuk
menggunakan alat dan atau bahan serta prosedur kerja dalam menghasilkan suatu
produk; (2) kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik.
Tekni
Kompetensi k
No. Materi Indikator
Dasar Penilaia
n
1. 4.2 Menghitu Kompone Peserta didik dapat : Proses
ng tarif n 1. Mengidentifikasi komponen harga
penerbang perhitung perhitungan tiket penerbangan
an an harga domestik.
domestik 2. Mengidentifikasi tarif penerbangan
dan domestik dan rutenya.
rutenya 3. Mengidentifikasi peraturan-peraturan
dalam perhitungan tarif penerbangan
domestik.
4. Menghitung tarif penerbangan
domestik rute dan kelas pelayanannya
Tugas Praktik:
1. Hitunglah harga tiket penerbangan domestik dengan rute Jakarta-Wamena
untuk 2 orang dewasa dengan ketentuan sebagai berikut :
Penilaian Proses
Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu Total
Skor Perolehan 20 8 10 8 4
Skor Maksimal 20 10 10 10 10
Bobot 10 20 40 20 10 100
Total 10 16 40 16 4 86
Keterangan
- Bobot total wajib 100
- Cara Perhitungan
skor perolehan
Nilai total ( bobot)
skor maksimal
Komponen/sub
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
Komponen
I Persiapan
Hadir tepat waktu, Hadir tepat waktu, berseragam 10
berseragam lengkap dan rapih
lengkap dan rapih Hadir tepat waktu, berseragamlengkap 8
Hadir tidak tepat waktu, berseragam tidak 4
lengkap
Alat dipersiapkan Alat dipersiapkan dengan lengkap dan rapih 10
dengan lengkap dan Alat dipersiapkan dengan lengkap 8
rapih Alat dipersiapkan tidak lengkap 4
II Proses Kerja
Prosedur perhitungan Menunjukkan seluruh rangkaian prosedur 10
tarif perhitungan
Menunjukkan 50-80% prosedur perhitungan 8
Menunjukkan <50% prosedur perhitungan 4
III Hasil
Menghitung tarif Harga tiket dihitung dengan tepatdan benar 10
penerbangandomestik Harga tiket dihitung dengan tepat 8
rute dan Harga tiket dihitung tidak benar 4
kelaspelayanannya
IV Sikap Kerja
Sikap kerja saat Tertib dan rapi saat mempersiapkan, 10
melakukan melakukan perhitungan, dan melaporkan
perhitungan tarif Tertib saat mempersiapkan, melakukan 8
perhitungan, dan melaporkan namun kurang
rapi
Kurang tertib dan rapi saat mempersiapkan, 4
melakukan perhitungan, dan melaporkan
V Waktu
Ketepatan waktu kerja Kurang dari 5 menit 10
5 - 10 menit 8
lebih dari 10 menit 4
Keterangan : Format disesuaikan dengan karakteristik KD masing-masing
Penilaian Produk
Teknis Estetis Waktu Total
Skor Perolehan 30 18 10
Skor Maksimal 30 20 10
Bobot 60 20 20 100
Total 60 18 20 98
Nilai produk peserta didik : 96,6
Keterangan
- Bobot total wajib 100
- Cara Perhitungan
skor perolehan
Nilai total ( bobot)
skor maksimal
Komponen/sub
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja Skor
Komponen
I Teknis
Penerjemahan Situasi dalam soal dapat diterjemahkan dalam 10
situasi ke dalam flowchart yang outputnya tepat dan singkat
flowchart Situasi dalam soal dapat diterjemahkan dalam 8
flowchart yang outputnya tepat namun kurang singkat
Situasi dalam soal dapat diterjemahkan dalam 4
flowchart yang outputnya kurang tepat
Penggunaan Seluruh simbol yang digunakan tepat 10
simbol flowchart ≥80% simbol yang digunakan dalam flowchart tepat 8
<80% simbol yang digunakan dalam flowchart tepat 4
Penjelasan Flowchart dijelaskan dengan jelas dan tepat 10
flowchart Flowchart dijelaskan dengan jelas namun kurang tepat 8
Flowchart dijelaskan dengan kurang jelas dan kurang 4
tepat
II Estetis
Penampilan Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau 10
foto/gambar
Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi 8
kurang rapi atau kurang menarik
Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak 4
dilengkapi cover dan foto/gambar
Keterbacaan Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua 10
benar
Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan 8
salah
Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, 4
dan beberapa ejaan salah
III Waktu
Ketepatan waktu Kurang dari 1 jam 10
kerja 1-2jam 8
lebih dari 2 jam 4
Keterangan : Format disesuaikan dengan karakteristik KD masing-masing
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas
dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur
satu atau beberapa KD. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan
penelitian/investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian
data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan. Penilaian proyek juga dapat
dilakukan oleh beberapa guru mata pelajaran yang terkait dengan proyek tersebut
dengan mempertimbangkan komponen KD yang dinilai dalam mata pelajaran
tersebut. Misalnya pada judul proyek “Penyajian Kreasi Masakan Minang Modern”
untuk peserta didik Jasa Boga dapat dinilai oleh guru mata pelajaran Pengolahan
dan Penyajian Makanan Indonesia dan mata pelajaran Hidangan Kesempatan
Khusus dan Fusion Food.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menyusun
instrumen penilaian kinerja adalah:
1) Pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi, dan
mengelola waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan.
2) Relevansi
Kesesuaian tugas proyek dengan KD, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
4) Inovasi dan kreativitas
Hasil proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsur-unsur kebaruan
dan menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.1 Membuat dan Masakan Peserta didik dapat : Proyek
menyajikan Indonesia 1. Membuat hidangan Indonesia
hidangan lauk pauk 2. Menyajikan hidangan
masakan Indonesia Indonesia khas daerah
dari daging dengan gaya Modern/fine-
dining
3. Mempresentasikan hasil
masakannya dalam bahasa
Indonesia dan bahasa asing
Tugas Proyek:
Buatlah kreasi hidangan utama masakan Minang dengan konsep fine-dining dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
1. Pilihlah hidangan utama masakan Minang yang telah diketahui dengan luas;
2. Kreasikan resep dan cara pembuatannya dengan baik;
3. Pastikan bahan-bahan dalam kondisi baik (tidak busuk);
4. Sajikan dengan presentasi yang baik;
5. Laporkan dalam bentuk tertulis dengan dilengkapi foto hidangan;
6. Sampaikan sajian kepada guru atau penilai cita rasa untuk dinilai bersama dengan
penyerahan laporan;
7. Penyampaian hidangan yang menggunakan bahasa Inggris akan mendapatkan
nilai maksimal;
8. Sebaiknya hidangan dibuat tidak lama sebelum dilaporkan untuk menjaga
kesegaran hidangan;
9. Laporan dan hidangan disampaikan kepada guru paling lambat 2 minggu.
Skor
No Komponen/Subkomponen
5 8 9 10
Persiapan Alat √
Persiapan Bahan √
2 Proses Kerja (skor maksimal 20)
Mengkreasikan resep masakan √
Sistematika kerja √
3 Hasil (skor maksimal 30)
Cita rasa hidangan √
Penampilan √
Pelaporan √
4 Sikap Kerja (skor maksimal 10)
Penyampaian saat presentasi hidangan √
5 Waktu (skor maksimal 10)
Ketepatan waktu penyampaian laporan √
Komponen/sub Sko
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja
Komponen r
I Persiapan
Pemilihan Hidangan Hidangan yang dipilih merupakan 10
hidangan khas Minang berbasis daging
dan sudah dikenal luas
Hidangan yang dipilih merupakan 9
Komponen/sub Sko
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja
Komponen r
hidangan khas Minang berbasis daging
namun belum dikenal luas
Hidangan yang dipilih merupakan 8
hidangan khas Minang bukan berbasis
daging namun dikenal luas
Hidangan yang dipilih merupakan 5
hidangan khas Minang bukan berbasis
daging dan belum dikenal luas
Persiapan Alat Alat dipersiapkan dengan tepat dan 10
bersih
Alat dipersiapkan dengan kurang tepat 9
namun bersih
Alat dipersiapkan dengan tepat namun 8
kurang bersih
Alat dipersiapkan dengan kurang tepat 5
dan kurang bersih
Persiapan Bahan Bahan-bahan yang disiapkan dalam 10
keadaan lengkap dan segar
Bahan-bahan yang disiapkan dalam 9
keadaan kurang lengkap namun segar
Bahan-bahan yang disiapkan dalam 8
lengkap namun kurang segar
Bahan-bahan yang disiapkan dalam 5
keadaan kurang lengkap dan kurang
segar
II Proses Kerja
Mengkreasikan resep Kreasi resep masakan orisinil dan 10
masakan menarik
Kreasi resep masakan orisinil namun 9
kurang menarik
Kreasi resep masakan kurang orisinil 8
namun menarik
Kreasi resep masakan kurang orisinil 5
dan kurang menarik
Sistematika kerja Sistematika kerja dalam memasak dan 10
menyajikan hidangan efektif dan efisien
Sistematika kerja dalam memasak dan 9
menyajikan hidangan efektif namun
kurang efisien
Sistematika kerja dalam memasak dan 8
menyajikan hidangan kurang efektif
namun efisien
Sistematika kerja dalam memasak dan 5
menyajikan hidangan kurang efektif dan
kurang efisien
Komponen/sub Sko
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja
Komponen r
III Hasil
Cita Rasa Cita rasa yang enak dan sesuai selera 10
lebih dari 2 orang penguji
Cita rasa yang enak dan sesuai selera 2 9
orang penguji
Cita rasa yang enak dan sesuai selera 1 8
orang penguji
Cita rasa kurang enak 5
Penampilan Presentasi hidangan yang menarik, dan 10
kreatif
Presentasi hidangan yang menarik 9
namun kurang kreatif
Presentasi hidangan yang kurang 8
menarik dan kurang kreatif
Presentasi hidangan alakadarnya 5
Pelaporan Laporan rapi dan menarik, dilengkapi 10
cover dan foto/gambar
Laporan rapi dan menarik, dilengkapi 9
cover atau foto/gambar
Laporan dilengkapi cover atau 8
foto/gambar tetapi kurang rapi atau
kurang menarik
Laporan kurang rapi dan kurang 5
menarik, tidak dilengkapi cover dan
foto/gambar
IV Sikap Kerja
Sikap kerja saat presentasi Menjelaskan hidangan dengan 10
hidangan menggunakan bahasa Inggris, dengan
penyampaian yang baik dan
berpenampilan rapi
Menjelaskan hidangan dengan 9
menggunakan bahasa Indonesia,
dengan penyampaian yang baik dan
berpenampilan rapi
Menjelaskan hidangan dengan 8
menggunakan bahasa Indonesia,
dengan penyampaian yang kurang baik
namun berpenampilan rapi
Menjelaskan hidangan dengan 5
menggunakan bahasa Indonesia,
dengan penyampaian yang kurang baik
dan kurang berpenampilan rapi
V Waktu
Ketepatan waktu Kurang dari 1 minggu 10
penyampaian laporan 1-2 minggu 9
Komponen/sub Sko
No Indikator/Kriteria Unjuk Kerja
Komponen r
2-3minggu 8
lebih dari 3minggu 5
Keterangan : Format disesuaikan dengan karakteristik KD masing-
masing
3. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio
yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Guru dapat
memilih tipe portofolio yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau
konteks mata pelajaran. Untuk penilaian kompetensi keterampilan di SMKportofolio
peserta didik dapat berupa kumpulan dari hasil penilaian kinerja dan proyek peserta
didik dengan dilengkapi foto atau display produk.
Portofolio setiap peserta didik disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi
tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dokumen dapat disimpan dalam bentuk
cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semesterkumpulan dokumen dan/atau
produk tersebut digunakan sebagai referensi tambahan untuk mendeskripsikan
pencapaian pengetahuan secara deskriptif.
Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian portofolio di sekolah:
1) Karya asli peserta didik;
2) Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh peserta didik dan
guru;
3) Guru menjaga kerahasiaan portofolio;
4) Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen
portofolio;
Catatan : Dibuatkan format penilaian portofolio
b.Kelulusan.
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1) adalah
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan
menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik
telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi
pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan
kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan.Pelaksanaan ujian sekolah
mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP yang diterbitkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ke tiga persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan
bukan semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi
untuk bisa mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya
harus dilalui.
XIX. Penjurusan
Yang dimaksud penjurusan pada SMK Negeri 1 TANJUNGPANDAN
menyangkut 2 hal:
b. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan
Kompetensi Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas
No.60/U/2002 dan Keputusan Dirjen Mandikdasmen
No.251/C/KEP/MN/2008.
c. Penjurusan dilakukan sejak awal siswa baru mendaftar. Tujuannya
adalah untuk lebih memudahkan administrasi dan melihat dari
pilihan siswa itu sendiri. Adapun persyaratan untuk menjadi siswa
kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan adalah :
1) Memeringkat nilai UN sampai batas kuota yang ditentukan
ditambah dengan tes kemampuan mengenai pengetahuan
tentang kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
2) Sanggup mematuhi peraturan jurusan dan sekolah
XX. Pelaporan.
Instrumen dan media pelaporan yang dipergunakan adalah :
a. Raport, sebagai laporan individual kemajuan belajar siswa yang
diberikan dengan jangka waktu setiap semester.
Raport menggunakan kurikulum 2013, dilaksanakan dengan
menggunakan software pengolah raport (di olah oleh wali kelas).
b. Raport di bagikan setiap akhir semester
Akan tetapi, karena manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya
tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat
dilakukan dalam lingkungan sosial dan budaya yang berangkutan. Artinya,
pengembangan budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam
suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari
lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan
sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan budaya dan
karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan kata lain,
mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai
Pancasila pada diri peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
NILAI DESKRIPSI
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya.
NILAI DESKRIPSI
Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya.
Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
Tahu mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu
yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.
Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang
lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
Bersahabat/
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Komuniktif
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman ataskehadiran
dirinya.
Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
Membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya.
Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
Lingkungan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
NILAI DESKRIPSI
Tanggung- Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
jawab
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.