Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3


1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 3
1.2 Tujuan dan Maksud ....................................................................................... 4
1.2.1 Tujuan .................................................................................................... 4
1.2.2 Maksud ................................................................................................... 4
1.3 Peraturan yang digunakan ............................................................................. 4
BAB II RUANG LINGKUP STUDI ................................................................... 12
2.1 Lingkup Rencana Kegiatan ......................................................................... 12
2.1.1 Pendekatan ........................................................................................... 12
2.1.2 Dampak Penting yang ditelaah ............................................................ 13
2.2 Ringkup Rona Lingkungan Hidup .............................................................. 14
2.2.1 Komponen Gefisika – Kimia ............................................................... 14
2.2.2 Komponen Biologi ............................................................................... 15
2.2.3 Demografi ............................................................................................ 15
2.2.4 Sosial Budaya dan Ekonomi ................................................................ 16
2.2.5 Kesehatan Masyarakat ......................................................................... 16
2.3 Lingkup Wilayah Studi ............................................................................... 17
2.3.1 Batas Administratif .............................................................................. 17
2.3.2 Batas Sosial .......................................................................................... 17
2.3.3 Batas Ekologis ...................................................................................... 17
2.3.4 Batas Wilayah Studi ............................................................................. 17
2.3.5 Batas proyek ......................................................................................... 17
BAB III METODELOGI STUDI ........................................................................ 18
3.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis .................................................... 18
3.1.1 Komponen Geofisika – Kimia ............................................................. 18
3.1.2 Komponen Biologi ............................................................................... 21
3.1.3 Sosial Ekonomi .................................................................................... 22
3.1.4 Kesehatan Masyarakat ......................................................................... 22
3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting ............................................................ 23

1
3.2.1 Prakiraan Besaran Dampak .................................................................. 23
3.2.2 Prakiraan Sifat Penting Dampak .......................................................... 23
3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting .............................................................. 23
BAB IV PELAKSANAAN STUDI ..................................................................... 25
4.1 Identitas Pemrakarsa ................................................................................... 25
4.2 Penyusu Studi .............................................................................................. 25
4.2.1 Tenaga Ahli .......................................................................................... 25
4.2.2 Tenaga Pendukung ............................................................................... 26
4.2 Biaya Studi .................................................................................................. 27
4.3 Waktu Pelaksanaan Studi ............................................................................ 27

2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Toraja Utara diharapkan memberikan


kontribusi terhadap pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat Toraja Utara
dan sekitamya, dengan demikian kontribusi rumah sakit tersebut terhadap
pelayanan kesehatan masyarakat di masa datang dapat terwujud dengan baik.
Disadari bahwasanya dalam pembangunan dan pengoperasian Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Toraja Utara, dapat saja menimbulkan dampak, khususnya
limbah cair yang dihasilkan dari ruang operasi, limbah kamar roentgen, kamar
persalinan, laundry (pencucian), limbah WC/KM, sisa-sisa obat dari alat injeksi
ataupun obat/reagen yang tidak terpakai/kadaluarsa, limbah padat yang berasal dari
dapur maupun limbah padat medis. Kesemuanya ini bila tidak diperhatikan akan
menurunkan kualitas lingkungan sekitar rumah sakit.

Sisi lain dari perkembangan kota khususnya terhadap aktivitas kendaraan/lalu


lintas dapat memberikan dampak terhadap rumah sakit (dampak lingkungan
terhadap proyek), dalam hal ini kesehatan bagi pasien. Untuk memitigasi dampak
tersebut maka disusunlah AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 yang
terdiri dari KA ANDAL, ANDAL, RKL, RPL dan Ringkasan Eksekutif agar
dampak negatif yang timbul dapat diminimalkan dan dampak positifnya dapat
dioptimalkan. Sehingga setiap aktifitas kegiatan pembangunan yang diperkirakan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan maka wajib dilengkapi dengan
dokumen AMDAL sebagaimana terc;antum dalam UU No.32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup, serta Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup RI No. 05 Tahun 2012, tentang jenis Rencana Usaha dan atau
Kegiatan yang wajib memiliki AMDAL.

Kesemuanya ini merupakan arahan yang tegas dan harus dipatuhi dalam
melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development), karena

3
pelaksanaan AMDAL merupakan upaya untuk mengintegrasikan dimensi
lingkungan ke dalam pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten toraja
Utara dan tidak boleh mengorbankan lingkungan sekitarnya, begitupun sebaliknya
lingkungan tidak boleh mengganggu kenyamanan pasien rumah sakit, sehingga
diperoleh keseimbangan lingkungan, kelestarian fungsi serta kemampuannya dapat
diseleraskan dengan perkembangan dan pembangunan wilayah.

1.2 Tujuan dan Maksud

1.2.1 Tujuan
Tujuan dilaksanakan Studi AMDAL Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Toraja Utara, adalah :

a. Mengidentifikasi/mengkaji rencana kegiatan Pembangunan Rumah 5akit


Umum Daerah Kabupaten Toraja Utara terutama yang diprediksi
menimbulkan dampak penting dan besar terhadap lingkungan hidup.

b. Mengidentifikasi bentuk aktivitas kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah


Toraja Utara yang menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan
hidup.

c. Memantau dan mengevaluasi dampak penting terhadap perubahan


lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat dari aktivitas kegiatan
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Toraia Utara.

1.2.2 Maksud
Manfaat pembangunan Rumah sakit umum ini di Daerah Kabupaten Toraia Utara
adalah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi serta mengembangkan daerah setempat dan meningkatnya kesejahteraan
serta pelayanan masyarakatdibidang kesehatan

1.3 Peraturan yang digunakan

Penyusunan dokumen AMDAL serta implementasinya harus mengancu atau


berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku, berikut adalah peraturan yang
berkaitan dengan rencana pembangunan Rumah Sakit umum daerah di Kabupaten
Toraja Utara :

4
1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan Angkutan


Jalan

3. PP No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

4. KepMen LH No. 12/MENLH/3/ 1994 tentang Pedoman Umum Upaya


Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan

5. KepMen LH No. 13/MENLH/3/ 1994 tentang Pedoman Susunan


Keanggotaan dan Tata Kerja Komisi AMDAL

6. KepMen LH No. 14/MENLH/3/ 1994 tentang Pedoman Umum Upaya


Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan

7. KepMen LH No. 15/MENLH/3/ 1994 tentang Pembentukan Komisi


AMDAL Terpadu

8. KepMen LH No. 42/MENLH/1 1/ 1994 tentang Pedoman Umum


Pelaksanaan Audit Lingkungan

9. KepMen LH No. 54/MENLH/1 1/ 1995 tentang Pembentukan Komisi


AMDAL Terpadu/ Multisektor dan Regional

10. KepMen LH No. 55/MENLH/1 1/ 1995 tentang Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan Regional

11. KepMen LH No. 57/MENLH/12/ 1995 tentang Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan Usaha atau Kegiatan Terpadu/Multisektor

12. KepMen LH No. 02/MENLH/1/ 1998 tentang Penetapan Pedoman Baku


Mutu Lingkungan

13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002


tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

5
14. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006


Tentan Pedoman penyusunan analisis mengenai Dampak lingkungan hidup

16. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010


Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum memiliki dokumen
lingkungan hidup

17. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Tahun 2007


Tentang Dokumen Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Yang Tidak Memillki Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup

18. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian


Pencemaran dan/atau Perusakan Laut

19. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

20. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

21. KepMen LH No. 30/MENLH/1 0/ 1999 tentang Panduan Penyusunan


Dokumen Pengelolaan Lingkungan

22. KepMen LH No. 42/MENLH/1999 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan


Audit Lingkungan

23. KepMen LH No. 2 Tahun 2000 tentang Pedoman PenilaianDokumen


AMDAL

24. KepMen LH No. 4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL


Kegiatan PembangunanPermukiman Terpadu

6
25. KepMen LH No. 5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL
Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah

26. KepMen LH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata KerjaKomisi


Penilai AMDAL

27. KepMen LH No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komisi


Penilai AMDAL Kabupaten/Kota

28. KepMen LH No. 42 Tahun 2000 tentang Susunan Keanggotaan Komisi


Penilai Tim Teknis AnalisisMengenai Dampak Lingkungan Hidup

29. KepMen LH No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL

30. KepMen LH No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya


Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

31. KepMen LH No. 30 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit


Lingkungan Hidup Yang diwajibkan

32. KepMen LH No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan

33. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


92/MENKES/PER/IV/2010 TentangPersyaratan Kualitas Air Minum

34. PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Pengendalian


Pencemaran Air

35. KepMen LH No. Kep-35/MenLH/7/ 1995 tentang Program Kali Bersih


(PROKASIH)

36. KepMen LH No. Kep-35A/ MenLH /7/ 1995 tentang Program Penilaian
Kinerja Perusahaan/ Kegiatan Usaha Dalam Pengendalian Pencemaran di Lingkup
Kegiatan PROKASIH (Proper Prokasih)

7
37. KepMen LH No. 58/MENLH/10/ 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair
Bagi Kegiatan Rumah Sakit

38. KepMen LH No. 29 Tahun 2003 tentang Pedoman Syarat dan Tata Cara
Perizinan Pemanfaatan Air

39. KepMen LH No. 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas” Air
Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan

40. KepMen LH No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya
Tampung Beban Pencemaran Air Pada Sumber Air

41. KepMen LH No. 111 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan
Tata Cara PerizinanSerta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau
Sumber Air

42. KepMen LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik

43. KepMen LH No. 114 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengkajian tentang
Pedoman Pengkajian Untuk Menetapkan Kelas Air

44. KepMen LH No. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu Air

45. KepMen LH No. 142 Tahun 2003 tentang Perubahan KepMen LH No.
111 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan Serta
Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air

46. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

47. UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sunber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.

48. PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun

8
49. PP No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan PP No. 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

50. PP No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun

51. Kep. Dirjen Batan No. 119/DJ/III/1992 tentang Pedoman Teknis


Penyusunan AMDAL Untuk Kegiatan Nuklir di Bidang Nuklir Non – Reaktor

52. Kep. Dirjen Batan No. 294/DJ/IX/1992 tentang Nilai Batas Radioaktif di
Lingkungan

53. PP. No, 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau


Perusakan Laut.

54. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

55. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,


Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 94 Tahun 2006

56. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07
tahun 2010 Tentang Sertifikasi kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai
Dampak lingkungan hidup dan persyaratan lembaga pelatihan Kompetensi
penyusun dokumen analisis mengenai dampak Lingkungan hidup

57. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 tahun 2006


tentang Pedoman Umum Standardisasi Kompetensi Personil dan Lembaga Jasa
Lingkungan

58. Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian


Dampak Lingkungan.

9
59. PP No. 54 Tahun 2000 tentang Lembaga Penyedian Jasa Pelayanan
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan

60. KepMen LH No. 07/ MENLH/2001 tentang Pejabat Pengawasan


Lingkungan Hidup dan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah

61. Keputusan Bersama Meneg LH dan Kepala Badan Kepegawaian Negara


No. 08 & 22 Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengendali Dampak Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya

62. KepMen LH No. 56 Tahun 2002 tentang Pedoman Umum Pengawasan


Penaatan Lingkungan Hidup Bagi Pejabat Pengawas.

63. KepMen LH No. 58Tahun 2002 tentang Tata Kerja Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup di PropinsiKabupaten/Kota.

64. Kep. MENPAN Nomor : 47/KEP/M.PAN//8/2002 tentang Jabatan


Fungsional Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup dan Angka Kreditnya.

65. Keputusan Bersama Men PAN dan Mendagri Nomor : 01


/SKB/M.PAN/4/2003 dan Nomor 17 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah dan Peraturan Pemerintah.

66. Keputusan Presiden No. 100 Tahun 2004 tentang Tunjangan Jabatan
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.

67. KepMen LH No. 145 Tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan dan Angka Kreditnya.

68. KepMen LH No. 146 Tahun 2004 tentang Pedoman Kualifikasi


Pendidikan Untuk Jabatan Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan.

69. KepMen LH No. 147 Tahun 2004 tentang Kode Etik Profesi Pengendali
Dampak Lingkungan.

10
70. KepMen LH No. 197 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Lingkungan Hidup Di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota.

71. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

72. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Nasional.

73. KepMen LH No. 19 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Pengaduan


Kasus Pencemaran dan atau Perusakan Lingkungan.

11
BAB II RUANG LINGKUP STUDI
2.1 Lingkup Rencana Kegiatan

2.1.1 Pendekatan
Secara umum studi ini dilakukan berdasarkan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan cara survei dan pengukuran lapangan serta
pengambilan sampel untuk analisis laboratorium, sedang data sekunder diperoleh
dari berbagai hasil penelitian yang berkaitan dengan pembangunan jaringan irigasi,
serta penelitian yang telah dilakukan pada wilayah sekitar Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Toraja Utara di Rantepao, disamping itu akan digunakan pula
peta yang dimifiki oleh instansi-instansiyang berisi informasi wilayah studi.

Survei sosial ekonomi dan budaya dilakukan dengan cara wawancara dengan
penduduk sekitar tapak proyek, pengamatan di lapangan ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran kondisi lingkungan dan perubahan- perubahan yang terjadi
dengan melihat dan mendengar fakta yang ada diwilayah studi. Selain itu dilakukan
pula penjaringan pendapat masyarakat, tokoh masyarakat dan Jembaga masyarakat,
baik itu mewakili sekitar tapak proyek, maupun masyarakat yang bermukim diluar
lokasi yang mempunyai pertalian keluarga dengan masyarakatllokasi yang terkena
dampak dan pemerhati lingkungan yang punya perhatian terhadap pembangunan
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Toraja Utara meJalui media massa. Hal ini
sejalan dengan amanah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08
Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penyusunan
AMDAL.

Mendahului semua kegiatan tersebut, terlebih dahulu dilakukan pelingkupan


untuk menentukan ; rencana kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap
lingkungan dan lebih dipertajam untuk menetapkan dampak penting, penentuan
batas wilayah studi, penentuan parameter lingkungan yang akan diteliti serta
komponen fisik-kimia-biologi dilakukan dengan pengamatan lapangan dan
pengambilan contoh sampel - untuk di analisis laboratorium.

12
2.1.2 Dampak Penting yang ditelaah
Adanya proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) ini di
Kabupaten Toraja Utara yang rencana Jokasi pembangunan fisik terletak
Desa/Lembang Buntu Tallunglipu Kecamatan Tallunglipu Kabupaten Toraja Utara.
(lihat Gambar 2.1 ) akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan
sekitarnya.

Gambar 2.1 Lokasi RSUD Pongliku, Toraja Utara

Dampak penting tersebut sailing terkait dan harus ditelaah dalam penyusunan
studi penyusunan AMDAL tersebut adalah :

a. Tahap pra-kontruksi
Survei (FS, OED, Studi Lingkungan) Pembebasan Lahan.
b. Tahap Kontruksi
Mobilisasi tenaga kerja dan alat berat pematangan lahan konstruksi
bangunan demobilisasi tenaga kerja.

c. Tahap Oprasional

13
Mobilsasi/rekruitmen tenaga kerja operasional rumah sakit.

2.2 Ringkup Rona Lingkungan Hidup

Rona lingkup pada ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :

2.2.1 Komponen Gefisika – Kimia


a. Kualitas Udara Ambien
Kualitas udara disekitar area rumah sakit perlu diperhatiakan, banyak
faktor yang mempengaruhi kualitas udara ambien di sekitar area rumah
sakit, salah satunya adalah kegiatan pembakaran yang dilakukan warga,
tahap operasi rumah sakit dianggap tidak terlalu mempengaruhi kualitas
udara di sekitar lokasi hal ini didasari pada kegiatan dari rumah sakit
sendiri yang minim dengan pembakaran atau pembuangan gas emisi yang
dapat mempengaruhi kualitas udara. Berikut adalah data hasil pemantauan
terhadap kualitas udara disekitar lokasi.
b. Kualitas Kebisingan
Dampak yang mungkin ditimbulkan dari pembangunan Rumah sakit di
Kabupaten Toraja Utara adalah kebisingan, hal ini dimungkinkan
disebabkan oleh mesin yang digunakan untuk menunjang kegiatan Rumah
sakit.
c. Hidologi
Tata air wilayah studi merupakan perairan sungai yang berasal dari mata air
yang ada di gunung, selain itu aliran sungai di daerah studi berasal dari mata
air yang ada di sekitar. Selain berasal dari dua mata air tersebut, aliran
sungai juga dipengaruhi oleh volume hujan.
d. Kualitas Air
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah,
sedangkan badan air permukaan dalam hal ini adalah sungai, danau, waduk
dan rawa. Badan air permukaan yang terdapat disekitar area pembangunan
Rumah Sakit yaitu berupa sungai, walaupun jarak sungai-sungai yang
terdapat di sekitar wilayah pembangunan Rumah sakit cukup jauh, akan
tetapi dengan adanya pembangunan Rumah Sakit kualitas air setidaknya

14
akan berpengaruh, walaupun hanya sedikit, dari itu tim pemrakarsa
melakukan uji kualitas air permukaan atau kualitas air sungai yang terdapat
disekitar lokasi pembangunan Rumah Sakit.
e. Kualitas Tanah
Pembangunan Rumah sakit umum di Kabupaten Toraja Utara menyebabkan
alih fungsi tanah/lahan, yang sebelumnya lahan digunakan untuk
persawahan dan perkebunan yang ditanami padi, jagung, kedelai dll, dan
dengan adanya pembangunan rumah sakit ini maka lahan tersebut tidak
dapat lagi difungsikan sebagai lahan produktif yang sebelumnya dapat
ditanami berbagai jenis tumbuhan, sehingga tanah menjadi suatu komponen
yang perlu diperhatikan, walaupun pada prakteknya tanah disekitar lokasi
diperkirakan tidak akan mengalami dampak yang signifikan.

2.2.2 Komponen Biologi


a. Flora Darat
Rencana pembangunan Rumah Sakit di kecamatan tillungpali terletak pada
lahan pertanian dan perkebunan warga maka hal tersebut dapat merubah
vegetasi/jenis flora darat yang berada dilahan tempat pembangunan Rumah
sakit.
b. Ekosistem Sungai
Lokasi pembangunan Rumah Sakit memiliki jarak yang cukup jauh dari
sungai yang ada di kecamatan tallunglipu, ekosistem sungai terdiri dari flora
dan fauna, ikan menjadi fauna yang mendominasi ekosistem sungai, selain
ikan terdapat juga udang, kepiting dan keong, sedangkan flora yang terdapat
pada ekosistem sungai berupa kangkung, teratai, eceng gondok dan
beberapa tumbuhan air lainnya.

2.2.3 Demografi
Yang di diperhatikan pada demografi ini adalah sebagi berikut:

a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk


b. Komposisi Penduduk berdasarkan usia sekolah

15
c. Komposisi pendududk berdasarkan agama
d. Pertumbuhan penduduk

2.2.4 Sosial Budaya dan Ekonomi


Pada social budaya dan ekonomi ini sangat berfokus kepada :
a. Kesempatan Kerja dan Pendapatan Masyarakat
Mengingat lokasi daerah ini masih didominasi oleh persawahan dan
perkebunan dan mata pencaharian masyarakat setempat didominasi oleh
petani, baik itu petani dipersawahan maupun petani diperkebunan, akan
tetapi sebagian kecil dari mereka memiliki mata pencaharian sebagai PNS
dan pedagang. Rencana pembangunan Rumah sakit di Kabupaten Toraja
Utara diyakini akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat,
peluang untuk memulai usaha baru akan semakin terbuka.
b. Sikap dan Persepsi Masyarakat
Sebelum melakukan pembangunan rumah sakit ini di usahakan melakukan
kegiatan mewawancarai warga setempat apa perspektif mereka tentang
perencanaan pembangunan rumah sakit ini.

2.2.5 Kesehatan Masyarakat


Mengingat lokasi daerah ini masih didominasi oleh persawahan dan perkebunan
dan mata pencaharian masyarakat setempat didominasi oleh petani, baik itu petani
dipersawahan maupun petani diperkebunan, akan tetapi sebagian kecil dari mereka
memiliki mata pencaharian sebagai PNS dan pedagang.
Rencana pembangunan Rumah sakit di Kabupaten Toraja Utara diyakini akan
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, peluang untuk memulai usaha
baru akan semakin terbuka, selain itu untuk masyarakat yang berada pada usia
sekolah, dengan adanya rumah sakit ini diharapkan putra daerah lebih memiliki
peluang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan.

16
2.3 Lingkup Wilayah Studi

2.3.1 Batas Administratif


Batas wilayah proyek pembangunan proyek adalah ruang dimana kegiatan
pembangunan rumah sakit dan operasionalnya akan dilangsungkan. Rencana lokasi
kegiatan pembangunan rumah sakit secara administrative pemerintah terletak di
Desa Bayan Kecamatan Tallanglipu.

2.3.2 Batas Sosial


Penentuan Batas sosial pada kegiatan AMDAL ini dengan memperhatikan
intensitas, luas persebaran dampak dan antisipasi perubahan sosial akibat kegiatan
pembangunan rumah sakit yang diperkirakan akan timbul terhadap komponen
sosial dengan mempertimbangkan keberadaan masyarakat yang berada disekitar
proyek pembangunan.

2.3.3 Batas Ekologis


Batas Ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kegiatan pembangunan
proyek dan operasionalnya menurut transportasi limbah cair, padat, difusi atau
pergerakan limbah. Termasuk dalam ruang ini adalah ruang sekitar rencana usaha
atau kegiatan yang secara ekologis terkena dampak dari proyek pembangunan
rumah sakit ini.

2.3.4 Batas Wilayah Studi


Batas wilayah studi yang dilakukan yaitu mengenai batas perkiraan dampak yang
akan ditimbulkan oleh adanya pembangunan rumah sakit, hal ini berkaitan dengan
sejauh mana pengaruh dampak yang ditimbulkan baik berupa dampak dari segi
ekologi, sosial budaya, kesehatan, ekonomi dll, sehingga batas study menjadi lebih
spesifik dan jelas.

2.3.5 Batas proyek


Batas proyek merupakan lokasi di mana seluruh komponen rencana kegiatan akan
dilakukan, terutama komponen yang menjadi sumber dampak. Batas proyek
ditetapkan berdasarkan batas kepemilikan lahan yang dimiliki oleh pemrakarsa.

17
BAB III METODELOGI STUDI
3.1 Metode Pengumpulan Data dan Analisis

Tujuan pengumpulan dan analisis data:

1. Menelaah, mengamati, mengukur parameter lingkungan yang diperkirakan


akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,
2. Menentukan kualitas lingkungan dari berbagai parameter yang yang
diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,
3. Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang
diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan hidup
sekitarnya,
4. Memprakirakan perubahan kualitas lingkungan hidup awal akibat kegiatan
proyek.

Secara umum lokasi-lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi tapak proyek,
sertabeberapa lokasi di sekitar tapak proyek yang diperkirakan akan terkena sebaran
dampak. Dengan cara ini kondisi atau rona lingkungan hidup awal pada lokasi -
lokasi calon penerima dampak dapat terukur/teramati, sehingga nantinya besaran
dampak di wilayah studi dapat diprakirakan. Komponen lingkungan dan parameter
yang harus diamati, diukur dan dicatat beserta metode pengumpulan dan analisis
datanya.

3.1.1 Komponen Geofisika – Kimia


a. Kualitas Udara dan Kebisingan
 Metode Pengumpulan data

Penentuan titik/lokasi sampling didasarkan atas pertimbangan arah dan


kecepatan angin yang dihubungkan dengan tapak rencana kegiatan. Data
kualitas udara dan kebisingan merupakan data primer yang akan
dikumpulkan langsung di lapangan, akan diambil dari lokasi rencana
pembangunan Rumah Sakit dan beberapa titik diarea sekitar pembangunan
rumah sakit (dengan radius 1 KM).

18
 Analisis Data
Analisis kualitas udara akan dilakukan dengan cara menghitung sesuai
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

b. Hidrologi
 Metode Pengumpulan Data
Data yang akan digunakan dalam pengumpulan data mengenai hidrologi
adalah data primer, sekunder dan data berdasarkan perhitungan matematis.
Lingkup studi komponen lingkungan hidrologi meliputi komponen-
komponen sebagai berikut:
 Hidrologi
 Tingkat penyediaan dan kebutuhan/pemanfaatan air
 Analisis Data
Untuk menganalisis data hidrologi, dapat dilihat menggunakan table

c. Kualitas air
 Metode Pengumpulan Data
 Air tanah
Untuk mengetahui kualitas air tanah pada lokasi penelitian, maka
dilakukan pengukuran terhadap kualitas air sumur penduduk.
Sampel air akan diambil dari lokasi rencana pembangunan Rumah
Sakit dan beberapa titik diarea sekitar pembangunan rumah sakit
(dengan radius 1 KM), sampel air diambil pada sumur-sumur
penduduk serta aliran sungai.
 Air Permukaan
Untuk mengetahui kualitas air permukaan (air sungai) pada lokasi
penelitian, maka dilakukan pengukuran terhadap kualitas air
permukaan. Cara pengukuran, perhitungan dan evaluasi kualitas air
sungai berpedoman pada Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air dan Kep.Men LH No. 37 Tahun 2003 tentang

19
Metode Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh
Air Permukaan.
 Analisis Data

Parameter yang telah diukur/diamati dan dicatat kemudian dianalisis


dengan metode seperti yang diuraikan dalam table berikut 17
Parameter dan Metode Analisis data kualitas Air.
No Parameter Teknik Pengujian Spesifikasi
Metode
Pengujian

1 Amonium Spektrofotometri dengan Nessler SNI 06-2479-1991

2 Besi Spektrometri serapan atom SNI 06-2523-1991

3 BOD Inkubasi Winkler SNI 06-2503-1991

4 COD Refluk secara tertutup SNI 06-2504-1991

5 Fenol Spektrofotometri dengan SNI 19-1656-1989


aminoantipirin

Spektrometri serapan atom


6 Krom SNI 06-2511-1991
Spektrometri serapan atom
7 Kadmium SIN-06-2465-1991
Ekstraksi dengan petroleum eter
8 Minyak dan lemak SNI 19-1660-1989
Spektrofotometri dengan sulfat
9 Nitrat SNI 06-2480-1991
Spektrofotometri dengan A.sulfanilat
10 Nitrit SNI 06-2484-1991
Spektrometri serapan atom
11 Perak SNI 06-4162-1996
Spektrofotometri dengan para
12 Sulfida SNI 19-1664-1989
aminodimetil anilin

Titrimetri dan kolorimetri

13 Sianida SNI 19-1504-1989


Spektrometri serapan atom

20
14 Seng SNI 06-2507-1991

3.1.2 Komponen Biologi


a. Biota Air
Pengamatan biota sungai yang dilakukan di beberapa lokasi perairan di
sekitar rencana tapak proyek sesuai dengan lokasi pengambilan sampel
kualitas air permukaan yaitu dibeberpa sungai dengan radius 1 KM dari
lokasi proyek. Dasar pengambilan sampel adalah media hidup biota sungai
berada di sekitar tapak proyek sehingga apabila kegiatan berlangsung
diprakirakan dapat berpengaruh terhadap biota sungai.
b. Flora Darat
 Metode Pengolahan Data
Pengamatan vegetasi di dalam dan sekitar tapak proyek pembangunan
Rumah Sakit yang berjarak (radius) 1 KM dari lokasi proyek beradasarkan
azas keterwakilan vegetasi perkebunan dan persawahan dan pekarangan.
Pada setiap daerah pengamatan akan dibuat 6 titik sampling pada tapak
kegiatan.
 Analisis Data

Data- data flora dianalisis untuk mengetahui indeks diversitas,


frekuensi, kerapatan dan nilai penting. Parameter yang ditelaah meliputi
Indeks diversitas/keanekaragaman untuk komunitas flora darat
(perkebunan, sawah dan pekarangan). Indeks diversitas diketahui
melalui rumus indeks menurut Shannon – Wiener:

Indeks Keanekaragaman : H’ = -∑ 𝐩𝐢 𝐥𝐨𝐠 𝐩𝐢


catatan : pi = n/N
n = jumlah individu suatu jenis
N = jumlah individu seluruh jenis

21
3.1.3 Sosial Ekonomi
 Metode Pengambilan Data

Pengumpulan data sosial ekonomi dilakukan melalui data sekunder dan data primer.
Data sekunder meliputi data monografi, data statistik pada instansi terkait di daerah
yang diteliti. Data primer diperoleh dengan cara wawancara secara langsung
terhadap masyarakat di daerah sekitar proyek dan pada kegiatan- kegiatan ekonomi
di lapangan.

 Analisis Data

Analisis data sosial ekonomi yang bersifat kuantitatif akan dilakukan dengan
analisis statistik, sedangkan yang bersifat kualitatif akan dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif analisis. Beberapa rumus yang digunakan dalam
analisis data sosial ekonomi adalah sebagai berikut.

3.1.4 Kesehatan Masyarakat


 Metode Pengolahan Data

Data komponen kesehatan masyarakat meliputi data primer dan sekunder. Data
primer dikumpulkan melalui wawancara dengan responden dan pengamatan
lapangan. Sementara itu data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait seperti
Puskesmas dan rumah sakit setempat. Dengan mengacu pada Keputusan Kepala
Bapedal Nomor: KEP- 124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat dalam Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

 Analisis Data

Data dianalisis dengan metode analisis dampak kesehatan lingkungan dan


epidemiologi diantaranya melalui: (1) statistik sederhana, (2) deskriptif evaluatif,
dan (3) pedoman resmi(formal) yang sesuai dengan kepentingannya (misalnya
mengenai status gizi balita, tingkatkematian bayi, sumberdaya kesehatan, dan lain
sebagainya).

22
3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting

Untuk prakiraan dampak penting harus memperhatikan beberapa factor berikut :

3.2.1 Prakiraan Besaran Dampak


Metode prakiraan dampak pada prinsipnya adalah untuk memprakirakan besaran
dampak (magnitude) dan tingkat kepentingan (important) dampak.

3.2.2 Prakiraan Sifat Penting Dampak


Sifat penting dampak akan ditetapkan dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Dampak besar dan penting merupakan satu kesatuan makna “dampak
penting”. Hal ini berarti bahwa tidak selalu yang hanya mempunyai dampak besar
saja yang bersifat penting, tetapi dampak yang kecil pun dapat bersifat penting.
Untuk mengetahui apakah dampak-dampak tersebut mempunyai sifat penting
tertentu, maka dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor penentu dampak penting
untuk selanjutnya dievaluasi bersama-sama dengan besaran dampak-dampak
tersebut, untuk mengambil keputusan apakah dampak tersebut merupaka n dampak
besar dan penting agar dapat disimpulkan menjadi dampak lingkungan besar dan
penting.

3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting

Untuk memperkirakan komponen-komponen lingkungan yang akan terkena


dampak, dilakukan pembuatan simple checklist yang menandai komponen-
komponen kegiatan yang memiliki pengaruh terhaap komponen lingkungan.
Metode prakiraan dampak dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan sebagai
berikut:

 Pendekatan secara model matematis merupakan perkiraan dampak yang


paling baik bila tersedia cukup data dan model yang sesuai dengan data
yang ada.

23
 Pendekatan secara standar baku mutu lingkungan merupakan perkiraan
dampak dengan menggunakan baku mutu lingkungan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
 Pendekatan secara analogi merupakan perkiraan dampak dengan mencari
persamaan pola dengan kasus-kasus serupa yang telah ada.
 Profesional judgement yang merupakan pendugaan dampak oleh tenaga
ahli berdasarkan pengalaman dan ilmu yang dimiliki yang dikaitkan
dengan fenomena di lapangan.

24
BAB IV PELAKSANAAN STUDI

4.1 Identitas Pemrakarsa

1. Nama Perusahaan : PT. Jaya Kontruksi Utama


2. Telpon :-
3. Alamat Perusahaan : Jln. Gunung Lokon No.64
4. Penanggung Jawab : Bobby Setiabudi
5. Jabatan : General manajer PT. Jaya Kontruksi Utama

4.2 Penyusu Studi

4.2.1 Tenaga Ahli


1. Tenaga Ahli (Ketua Tim), Disyaratkan S1 Jurusan Tehnik
Lingkungan/ Sipii/Pengairan, lulusan Universitas Negeri atau perguruan
tinggi swasta yang disamakan, pengalaman minimal 7 (Tujuh) tahun di
AMDAL, memiliki sertifikat AMDAL A dan 8
2. Ahli hidrologi, disyaratkan 51 jurusan tehnik pengairan/ Sipil Julusan
universitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang disamakan,
pengalaman minimal 5 (Lima) tahun dalam penyusunan AMDAL, memiliki
sertifikat AMDAL A dan 8, bertugas mengidentifikasi rona lingkungan
hidup Khususnya komponen hidrologi yang memiliki reJevansi dengan
dampak penting yang akan terjadi kibat
3. Ahli struktur, disyaratkan S1 jurusan tehnik Sipil Julusan universitas Negeri
atau perguruan tinggi swasta yang disamakan, pengalaman mi imal (Lima)
tahun dalam penyusunan AMDAL, bertugas menganalisa identivikasi
komponen struktur bangunan yang berpotensi menimbulkan dampak dalam
pembangunan gedung.
4. Ahli lingkungan, disyaratkan S1 jurusan tehnik Lingkungan lulusan
universitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang disamakan,
pengalaman minimal 5 (Lima) tahun dalam penyusunan AMDAL, memiliki
sertifikat AMDAL A dan B, bertugas Menganalisa dampak lingkungan.

25
5. Ahli biologi, disyaratkan S1 jurusan Biologi lulusan universitas Negeri atau
perguruan tinggi swasta yang disamakan, pengalamantahun dalam
penyusunan AMDAL, bertugas mengidentifikasi komponen Flora dan
Fauna termasuk sample Planton dan Bentos yang memiliki relevansi erat
dengan dampak penting yang akan terjadi akibat adanya proyek.
6. Ahli Kimia, disyaratkan S1 jurusan Teknik Kimia, lulusan universitas Negeri
atau perguruan tinggj swasta yang disamakan, pengalaman minimal 5 (lima)
tahun dalam penyusunan AMDAL, bertugas menganalisa dampak yang
berkaitan dengan geoJogi maupun borrow areanya.
7. Ahli Planologi, disyaratkan S1 jurusan tehnik Planologiffata Ruang/Arsitek,
lulusan universitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang dlsarnakan,
pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam penyusunan AMDAL, memiliki
sertffikat AMDAL A dan B, bertugas MenganaJisa semua aspek tata ruang
terkait lokasi proyek.
8. Ahli Sosial Budaya, disyaratkan S1 jurusan urusan Sosial, lulusan
universitas Negeri atau perguruan tinggi swasta yang disamakan,
pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam penyusunan AMDAL, bertugas
melakukan survey dan menganalisa sosial ekonomi dan budaya masyarakat
setempat.
9. Ahli Kesehatan lingkungan/Masyarakat, disyaratkan S1 jurusan Kesehatan
Lingkungan/Kedokteran Umum, lulusan universitas Negeri atau perguruan
tinggi swasta yang disamakan, pengalaman minimal 5 (Jima) tahun dalam
penyusunan AMDAL, memiliki sertifikat AMDAL A dan B, bertugas
melakukan survey dan menganalisa tingkat kesehatan masyarakat sebelum
dan sesudah ada proyek .

4.2.2 Tenaga Pendukung


1. Office Manager,bertugas untuk melakukan administrasi kantor.
2. Operator Komputer, bertugas sebagai juru ketik.
3. Laborant,bertugas menbantu tenaga ahli menganalisa komponen yang
diperiksa dilaboratorium.
4. Draftman, bertugas menggambar komponen-komponen yang
berhubungan dengan AMDAL.
5. Surveyor,bertugas mengukur lokasi proyek

26
6. Tenaga Lokal,bertugas membantu tenaga ahli dan surveyor yang
bertugas diJ.okasi proyek pada saat pengambilan data-data.
4.2 Biaya Studi

Besarnya biaya Studi yang dibutuhkan didalam penyusunan studi ANDAL


didasarkan atas lingkup studi yang akan ditelaah. Adapun rincian rencana
pengeluaran biaya adalah digunakan untuk sebagai berikut :
1. Biaya survey
2. Biaya wawancara dengan responden/Komunikasi
3. Biaya untuk Tenaga Ahli
4. Biaya pengamatan/observasi lapangan
5. Biaya penelitian
6. Biaya Administrasi
7. dan biaya lainnya

Berikut ini adalah rincian biaya :


- Tenaga Ahli : Rp. 270.000.000,00
- Biaya Akomodasi : Rp. 100.000.000,00
- Transportasi : Rp. 60.000.000,00
- Komunikasi : Rp. 10.000.000,00
- Administrasi : Rp. 10.000.000,00
Total : Rp 450.000.000,00
- Biaya tak Terduga : 10% * total
: Rp. 45.000.000,00
- Total Biaya : Rp. 495.000.000,00
Seluruh biaya studi dibiayai oleh pemprakarsa.

4.3 Waktu Pelaksanaan Studi

Seluruh pekerajanRumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Toraja Utara sebagai


mana yang diuraikan diatas harus dapat selesai selambat-lambatnya pada jangka

27
waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender atau 6 ( enam ) bulan , terhitung
sejak penandatangan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

28

Anda mungkin juga menyukai