Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MATEMATIKA DISKRIT
GRAPH

Disusun oleh :
Miftahul choiro 180491100020
Rif’an am’ulya 180491100026
M.Nur Afian Zulfikar 180491100039
R.Firmansyah Hanafi 180491100040

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

Graph G adalah himpunan terurut (V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan


himpunan berhingga yang elemen-elemennya disebut titik (vertex) dari G dengan
V(G) ≠ ∅, dan E(G) menyatakan himpuanan sisi (edge) yaitu pasangan tak terurut
dari V(G).
Banyaknya himpunan titik V(G) disebut orde dari graph G. Misalkan x dan y
adalah titik pada graph G, jika x dan y dihubungkan oleh sisi e, maka x dan y
dikatakan bertetangga (adjacent), sedangkan titik x dan y dikatakan menempel
(incident) dengan sisi e, demikian juga sisi e dikatakan menempel dengan titik x
dan y. Himpunan tetangga (Neigborhood) dari suatu titik x, dinotasikan dengan
N(x) adalah himpunan titik-titik yang bertetangga dengan x.
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-
rumus tertentu. Matematika sangat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari,
baik yang paling mudah sampai yang tersulit sekalipun. Matematika
sebagai media untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu
menyelesaikan masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide
dan gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa matematika
sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari
matematika, sekalipun kita mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran
matematika di dalamnya karena mau tidak mau matematika digunakan dalam
aktivitas sehari-hari. Salah satunya penerapan graph untuk penyelesaian masalah
dalam kehidupan sehari-hari.

1.2. Rumusan Masalah


Berikut adalah rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah teori
pohon (tree).
a. Definisi dari graph.
b. Sifat-Sifat Dalam graph.

1.3. Tujuan
Berikut adalah tujuan dibuatnya makalah teori pohon (tree) berdasarkan
rumusan masalah yang telah dipaparkan.
a. Mengetahui definisi dari graph
b. Mengetahui Sifat-sifat graph
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Graph
Graph G adalah himpunan terurut (V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan
himpunan berhingga yang elemen-elemennya disebut titik (vertex) dari G dengan
V(G) ≠ ∅, dan E(G) menyatakan himpuanan sisi (edge) yaitu pasangan tak terurut
dari V(G).
Banyaknya himpunan titik V(G) disebut orde dari graph G. Misalkan x dan y adalah
titik pada graph G, jika x dan y dihubungkan oleh sisi e, maka x dan y dikatakan
bertetangga (adjacent), sedangkan titik x dan y dikatakan menempel (incident)
dengan sisi e, demikian juga sisi e dikatakan menempel dengan titik x dan y.
Himpunan tetangga (Neigborhood) dari suatu titik x, dinotasikan dengan N(x) adalah
himpunan titik-titik yang bertetangga dengan x.
Graph dari masalah jembatan Konigsberg dapat disajikan sebagai berikut :

Misalkan graph tersebut adalah G(V, E) dengan


V = { A, B, C, D }
E = { (A, C), (A, C), (A, B), (A, B), (B, D), (A, D), (C, D)}
= { e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7}
Pada graph tersebut sisi e1 = (A, C) dan sisi e2 = (A, C) dinamakan sisi-ganda
(multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah
simpul yang sama, yaitu simpul A dan simpul C. Begitu pun dengan sisi e3 dan sisi
e4. Sementara itu, pada graph di atas, tidak terdapat gelung (loop), yaitu sisi yang
berawal dan berakhir pada simpul yang sama. Graph yang tidak memiliki sisi rangkap
dan tidak memiliki gelung disebut graph sederhana. Kemudian graph yang memiliki
sisi-ganda tetapi tidak memiliki gelung disebut graph rangkap.

2.1.1 Beberapa Jenis Graph


Dari definisi graph, himpunan sisi (E) memungkinkan berupa himpunan kosong. Jika
graph tersebut mempunyai himpunan sisi yang merupakan himpunan kosong maka graph
tersebut dinamakan graph kosong (null graph atau empty graph).
Contoh :
Graph kosong dengan 3 simpul (Graph N3 )

Graph lengkap merupakan graf sederhana yang setiap simpulnya terhubung (oleh
satu sisi) ke semua simpul lainnya. Dengan kata lain, setiap simpulnya bertetangga.
Graph lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan Kn. Jumlah sisi pada sebuah
graph lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n – 1)/2 sisi.
Contoh :

Grap lengkap Kn, 3  n  6


Sebuah graph sederhana G dikatakan graph bipartisi jika himpunan simpul pada
graph tersebut dapat dipisah menjadi dua himpunan tak kosong yang disjoint, misalkan V 1
dan V2, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul pada V 1
dan sebuah simpul pada V2. Dengan demikian, pada graph bipartisi tidak ada sisi yang
menghubungkan dua simpul pada V1 atau V2. Graph bipartisi tersebut dinotasikan oleh G
(V1, V2).
Contoh :

Graph diatas dapat direpresentasikan menjadi graph bipartisi G(V 1, V2), dimana
V1= {a, b} dan V2 = {c, d, e}
2.1.2 Subgraph
Sebuah subgraph dari graph G = (V(G), E(G)) adalah sebuah graph H = (V(H), E(H))

sedemikian hingga V(H) V(G) dan E(H) E(G). Atau dengan kata lain sebuah graph G

disebut subgraph dari graph G jika semua simpul dan semua sisi dalam G ada dalam g
dan setiap sisi dari g mempunyai simpul akhir yang sama dengan G . Sebagai contoh
graph dalam gambar (b) adalah salah satu subgraph dari graph-graph dalam gambar (a).

Gambar (a) Graph, (b) Subgraph


Konsep dasar subgraph mempunyai kesamaan dengan himpunan dari teori

himpunan. Sebuah subgraph dapat menjadi bagian dari yang lain. Lambang dari g G

dimaksudkan dalam arti g adalah sebuah subgraph dari G. Dengan penjelasan diatas maka
dapat dibuat hal-hal sebagai berikut :
1. Setiap graph adalah subgraph dari dirinya sendiri.
2. Sebuah subgraph dari sebuah subgraph G adalah juga subgraph dari G.
3. Sebuah simpul tunggal dalam sebuah simpul G adalah sebuah subgraph dari G.
4. Sebuah sisi yang tunggal bersam dengan simpul akhirnya adalah sebuah
subgraph dari G.
2.1.3 Walk, Path, Sirkit/Cycle
Sebuah walk didefinisikan sebagai barisan alternatif berhingga dari simpul-simpul
dan sisi yang diawali dan diakhiri dengan simpul sedemikian hingga tiap-tiap sisi yang
bersisian (edge incident) dengan simpul yang terdahulu dan dengan simpul yang
berikutnya. Simpul yang merupakan simpul awal dan simpul akhir disebut dengan
terminal simpul. Pada Gambar dapat diplih sebuah walk yaitu v1, e3, v5, e7, v6, e8, v3, e9, v7,
e6, dan v4.
Dapat juga sebuah walk dimulai dan diakhiri oleh simpul yang sama, walk yang
demikian disebut dengan close walk. Sebaliknya sebuah walk yang tidak close disebut
open walk

Gambar. Graph dengan walk yang bergaris tebal


Sebuah open walk yang didalamnya tidak ada simpul yang muncul lebih dari sekali
disebut dengan sebuah path (path sederhana atau path dasar).
Pada Gambar graph dengan walk dapat diambil sebuah path yaitu v1, v5, v6, v3, v7, v4
sebagai contoh. Tetapi v1, v5, v6, v7, v3, v1 bukan merupakan path tetapi sudah merupakan
cycle. Jumlah sisi-sisi dalam sebuah path disebut dengan length dari path.

Gambar Path
Sebuah path tertutup yang mana dimulai dari simpul awal sampai ke simpul tujuan
dan kembali lagi ke simpul awal dikatakan sebagai sirkuit/cycle. Banyaknya sisi dalam
suatu cycly disebut panjang cycly. Cycle dengan panjang k disebut cycle-k, disimbolkan
dengan Ck. Sebuah cycle di graph G yang memuat semua sisi G disebut Cycle Euler, dan
graph yang memuat cycle euler disebut graph euler. Kemudian sebuah cycle di graph G
yang memuat semua titik pada G disebut Cycle Hamilton, dan graph yang memuat cycle
hamilton disebut graph hamilton.

Gambar Sirkuit
2.1.4 Graph Terhubung dan Komponen Graph
Sebuah graph dikatakan terhubung (connected) jika ada sedikitnya satu path antara
setiap pasangan simpul dalam graph . Sebaliknya graph adalah tidak terhubung
(disconnected) jika tidak ada path antara setiap pasangan simpul dalam graph . Sebagai
contoh masing-masing untuk connected graph dan disconnected graph dapat dilihat pada
Gambar di bawah

Gambar Graph yang berisi connected graph

Gambar (a),(b). Disconnected graph


Sebuah komponen graph G adalah sebuah bagian graph terhubung maksimal
(titik dan sisi) dari G. Graph H dikatakan bagian graph terhubung maksimal dari
graph G jika tidak ada graph bagian lain dari G yang terhubung dan memuat H.
Jadi setiap graph terhubung memiliki tepat satu komponen sedangkan graph tak
terhubung memiliki paling sedikit dua komponen.
Contoh :

Gambar Graph dua komponen Gambar Graph satu komponen

2.1.5 Komplemen Graph


Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graph. G1 = (V1, E1) adalah subgraph dari G jika
V1 Í V dan E1 Í E. Komplemen dari subagraph G1 terhadap graph G adalah graph G2 =
(V2, E2) sedemikian sehingga E2 = E - E1 dan V2 adalah himpunan simpul yang anggota-
anggota E2 bersisian dengannya.
Contoh :

2 2

1 1 1
3 3
3

6 6

4 5 2 5 5
Gambar Graph G Subgraph G Komplemen dari subgraph

2.1.6 Isomorfisme pada Graph


Dua graf (V(G1),E(G1)) dan (V(G2),E(G2)). Suatu pemetaan satu-satu dari V(G1) ke
dalam V(G2) dikatakan isomorphisme dari (V(G1),E(G1)) kedalam (V(G2),E(G2)),
jika untuk masing-masing pasangan (vi,vj) V(G1), (vi,vj) E(G1), maka Dua graf G1
dan G2 dikatakan isomorphik, jika ada isomorphisme antara G1 dan G2. Contoh
graf isomorphik diberikan pada Gambar
Dari Gambar , G1 dan G2 dikatakan isomorphik karena terdapat pemetaan
satusatu antara titik-titik graph G1 dan titik-titik graph G2, sehingga setiap dua titik
yang bertetangga di G2 prapeta kedua titik tersebut juga bertetangga. Misalkan
diberikan dua graf G1 = (V(G1),E(G1)) dan G2 = (V(G2),E(G2)). dengan V(G1) =

{v1, v2, ..., v6} dan V(G2) = {u1, u2, ..., u6}. Definisikan pemetaan sebagai

berikut: (v1) = u1 , (v2) = u2 , (v3) = u3 , (v4) = u4, (v5) = u5 , dan (v6) = u6 .

Dapat diperiksa bahwa (v1) = u1: (v4) = u4 dan bertetangga, juga v1 dan v4

bertetangga; (v1) = u1 dan (v5) = u5 bertetangga, juga v1 dan v5 bertetangga; (v1)

= u1 dan (v6) = u6 bertetangga, juga v1 dan v6 bertetangga. Demikian pula dengan

(v2) = u2 bertetangga dengan (v4) = u4, , (v5) = u5 , dan (v6) = u6 . Dapat

diperiksa bahwa v2 juga bertetangga dengan v4, v5, dan v6 . Hal yang sama terjadi

pada titik v3, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setiap pasangan vi,vj

V(G1), dengan (vi,vj) E(G1) mengakibatkan ( (vi) (vj)) E(G2).Jadi terdapat

isomorfisma antar G1 dan G2. Dengan kata lain G1 isomorphik dengan G2.

2.2 Derajat Titik Graph


Derajat suatu titik vi dalam graf G, dilambangkan “ d(vi)”, adalah banyaknya sisi x

E(G) yang terkait dengan titik vi.


Contoh. Graf G berikut memiliki d(u) = 2, d(w) = 3, d(z) = 1

Titik suatu graf yang berderajat nol disebut titik terasing dan graf yang hanya
terdiri dari satu titik-titik terasing disebut graf trivial. Sedang titik yang derajatnya
satu disebut titik terminal atau titik ujung.
Teorema Untuk sembarang graf G, banyaknya titik yang berderajat ganjil, selalu genap.
Bukti : Misalkan Vgenap dan Vganjil masing – masing adalah himpunan himpunan
simpul yang berderajat genap dan berderajat ganjil pada G(V,E). Maka persamaan dapat
ditulis sebagi berikut
:

Karena d(vj) untuk setiap vj ∈ Vgenap, maka suku pertama dari ruas kanan
persamaan harus bernilai genap. Ruas kiri persamaan juga harus bernilai genap.
Nilai genap pada ruas kiri hanya benar bila suku kedua dari ruas kanan juga harus
genap. Karena d(vk) untuk setiap vk ∈ Vganjil maka banyak titik vk di dalam harus
genap agar jumlah derajatnya bernilai genap. Jadi banyaknya titik yang berderajat
ganjil selalu genap.

2.3. Algoritma Welch powel


Algoritma Welch-Powell digunakan untuk mewarnai simpul suatu graf
berdasarkan derajat tertinggi dari simpul-simpulnya. Algoritma Welch-Powell
merupakan algoritma yang tergolong dalam algoritma Greedy. Algoritma Greedy
yaitu algoritma yang pada setiap langkah penyelesaian terdapat banyak pilihan
solusi yang perlu dieksplorasi. Pada setiap langkah harus diputuskan pilihan
terbaik yang elanjutnya akan menjadi solusi optimum local (locally optimal) dan
diharapkan dapat menjadi solusi optimum global (globally optimal). Langkah
langkah dalam algoritma Welch-Powell sebagai berikut:
1. Urutkan simpul-simpul dari graf G dalam derajat yang menurun (urutan seperti
ini mungkin tidak unik karena beberapa simpul mungkin berderajat sama).
2. Gunakan satu warna untuk mewarnai simpul pertama (yang mempunyai derajat
tertinggi) dan simpul-simpul lain (dalam urutan yang berurut) yang tidak
bertetangga dengan simpul pertama ini.
3. Mulai lagi dengan simpul derajat tertinggi berikutnya di dalam daftar terurut
yang belum diwarnai dan ulangi proses pewarnaan simpul dengan menggunakan
warna kedua.
4. Ulangi penambahan warna-warna sampai semua simpul telah diwarnai.
Algoritma Welch-Powell tidak selalu memberikan jumlah warna minimum pada
suatu pewarnaan graf, tetapi algoritma ini memberikan batas atas jumlah warna
yang dapat dipakai untuk mewarnai suatu graf.
Contoh Algoritma Welch-Powell :
1. Tentukan warna setiap simpul graf berikut dengan Menggunakan
Algoritma Welch-Powell!

Jawab
2. Tentukan warna setiap simpul graf berikut dengan Menggunakan
Algoritma Welch-Powell!
Jawab
• Tentukan derajat masing-masing simpul

• d(A) = 2 ; d(B) = 3 ; d(C) = 4 ;

• d (D) = 3; d(E) = 5 ; d(F) = 3 ;

• d(G) = 2 ; d (H) = 2
TUGAS BUAT SENDIRI

3. Tentukan warna setiap simpul graf berikut dengan Menggunakan


Algoritma Welch-Powell!

Jawab
• Tentukan derajat masing-masing simpul

• d(A) = 3 ; d(B) = 5 ; d(C) = 3 ;

• d (D) = 4; d(E) = 4; d(F) = 2 ;

• d(G) = 3 ; d (H) = 2;

 Algoritma Welch-Powell adalah mewarnai simpul suatu graf berdasarkan


derajat tertinggi dari simpul-simpulnya dan saat mewarnai tidak boleh sama pada
simpul yang di dekatnya harus terpisah minimal 1 warna berbeda .
 Manfaat algoritma Welch-Powell di gunakan untuk memetakan data agar
data tidak bentrok atau tidak bertabrakan umumnya algoritma ini di gunakan
untuk pada peta semisal untuk suatu daerah pada peta maka akan d warnai
berbeda, agar pembaca dapat mengetahui daerah satu dan daerah lainya atau
dataran tinggi atau dataran rendah
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Graf memiki aplikasi yang sangat luas. Salah satunya adalah pewarnaan graf
(graph colouring). Banyak dari persoalan kehidupan sehari-hari yang
memiliki karakterisitik seperti mewarnai graf. Contohnya adalah persoalan
mewarnai peta sehingga tidak ada wilayah bertetangga yang mempunyai warna
yang sama dan persoalan menentukan jadwal ujian mata kuliah sehingga tidak ada
jadwal ujian yang bertabrakan. Salah satu algoritma yang digunakan dalam
pewarnaan graf adalah menggunakan algoritma Welch Powell. Algoritma Welch-
Powell adalah suatu cara yang efisien untuk mewarnai sebuah graf G.
3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan pelajaran bagi kita semua untuk
menambah wawasan yang ada dan ilmu yang bermanfaat serta membantu dalam
proses pembelajaran matematika diskrit. Dan semoga bermanfaat dalam
kehidupan terlebih di akhirat kelak amin. Atas keterbatasan kemampuan penulis
atau kelompok serta keterbatasan media yang di gunakan dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan apabila terdapat banyak
kesalahan ataupun kekurangan yang dimiliki makalah ini penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai