PEMBAHASAN
1
lain untuk menjadi sebuah negara yang maju. Karena korupsi membawa dampak
negatif yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang kehancuran.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian korupsi
2. Untuk nmengetahui ciri-ciri korupsi
3. Untuk mengetahui pola korupsi
4. Untuk mengetahui modus-modus korupsi
5. Untuk mengetahui contoh korupsi dalam berbagai persfektif
1.4 Manfaat
Utuk mengetahui apa itu korupsi, dapat memotivasi masyarakat untuk
tidak melakukan korupsi dan dapat mengurangi atau memberantas korupsi.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Secara etimologi Korupsi atau rasuah berasal dari bahasa Latin: corruptio
dari kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan,
memutarbalik, menyogok. Jadi korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik
politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan
itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan
publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan
sepihak.
3
komitmen ideologis seseorang yang mulai tertanam diatas nama
kelompok tertentu.
4
1. Melibatkan lebih dari satu orang. Setiap perbuatan korupsi
tidak mungkin dilakukan sendiri, pasti melibatkan lebih
dari satu orang. Bahkan pada perkembangannya apabila
dilakukan secara bersama sama untuk menyulitkan
pengusutan.
2. Serba kerahasiaan. Meski dilakukan bersama-sama, korupsi
dilakukan dalam koridor kerahasiaan yang sangat ketat.
Masing-masing pihak yang terlibat akan berusaha
semaksimal mungkin menutupi apa yang telah dilakukan.
3. Melihat elemen perizinan dan keuntungan timbal balik.
Yang dimaksud elemen perizinan adalah bidang strategis
yang dikuasai oleh negara menyangkut pengembangan
usaha tertentu. Misalnya izin mendirikan bangunan,izin
perusahaan dan lain-lain
4. Selalu berusaha menyembunyikan atau maksud tertentu
dibalik kebenaran
5. Koruptor menginginkan keputusan-keputusan yang tegas
dan memiliki pengaruh. Senantiasa berusaha
mempengaruhi pengambil keputusan agar berpihak
padanya
6. Tindakan korupsi mengandung penipuan yang dilakukan
oleh badan hukum publik dan masyarakat umum
7. Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi ganda yang
kontradiktif dari koruptor sendiri. Sikap dermawan dari
koruptor yang acap ditampilkan dihadapan public adalah
bentuk fungsi ganda kontradiktif. Disatu pihak sang
koruptor menyembunyikan tujuan untuk menyeret semua
pihak untuk bertanggung jawab.
5
Negara yang menerapkan sistem totaliter misalnya
cenderung melahirkan sistem yang koruptif karena pengawasan
dan sosial kontrol dari masyarakat tidak berjalan. Di Indonesia,
walaupun bukan negara sosialis komunis, tetapi dengan dominasi
militer di seluruh instansi pemerintah, lembaga negara, kepala
daerah, dan BUMN/BUMD pada saat itu korupsi tumbuh subur
selama 32 tahun pemerintahan orde baru.
6
5. Pola Budaya yang Keliru Salah satu penyebab mengapa korupsi
subur di Indonesia adalah karena pola pikir masyarakat yang masih
konservatif. Dampak turunannya, lahir pola bidaya yang keliru, baik
di kalangan masyarakat awam maupun pejabat dan kalangan
intelektual,
7
Dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,
dihubungkan dengan tingkat kesejahteraan rakyat, pemerintah sejak
orde baru menggencarkan program tertentu dengan alasan membantu
program pemerintah, perusahaan swasta dan pejabat Kementrian
Kesehatan memanipulasi peralatan kesehatan
6. Menciptakan Kerusuhan
8
7. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
9. Pengeluaran Fiktif
9
11. Pencucian Uang
10
“ hai saad, perbaikilah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan
Allah”
Demi Dzat Muhammadd yang ada dalam kekuasan-Nya, sesungguhnya
sesuap saja makanan yang haram bila masuk kedalam perut, maka
ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah selama 40 hari.
Hamba mana saja yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba,
maka api neraka akan melahapnya ( Hadist Mardawih & Thabrani )
Janganlah kalian memakan harta diantara kalian dengan jalan yang batil
dengan cara mencari pembenarannya kepada hakim-hakim, agar kalian
dapat memakan harta orang lain dengan cara dosa sedangkan kalian
mengetahuinya. (QS. Al-Baqarah: 188)
Tidak ada satupun agama di Indonesia yang membolehkan korupsi
Kelemahan rasa religius dan juga ketiadaan apresiasi terhadap
nilai-nilai kemuliaan disertai dengan lemahnya disiplin diri dan etika dalam
bekerja, juga adanya sifat tamak dan egois, hanya mementingkan diri sendiri
saja mendorong terjadinya korpsi biasanya ini terjadi karena pendidikan
yang rendah baik formal maupun nonformal. Semua kelemahan tersebut
tentu akan mengurangi integritas.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
12
Adapun ciri ciri dari korupsi antara lain melibatkan lebih dari satu
orang, serba kerahasiaan, melihat elemen perizinan dan keuntungan
timbal balik, selalu berusaha menyembunyikan atau maksud tertentu
dibalik kebenaran.
3.2 Saran
Saran kami dalam penulisan makalah ini yaitu pemberantasan dan
pencegahan terhadap korupsi harus kita lawan secara bersama-sama,
dukungan terhadap lembaga-lembaga terkait sangatlah dibutuhkan
bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari masyarakatnya sendiri
13